Dosen Pengampu :
Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 4/5A
Dwi Ramadhan (11190182000028)
Siffa Alfina Iskandar (11190182000096)
Dinda Marlinda Sugiarti (11190182000097)
Semester 5A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2021 M/1443
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan
rahmat dan anugrah kepadanya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia ke alam yang terang- benderang.
Penulisan dan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Perkantoran. Adapun yang pemakalah bahas dalam makalah ini mengenai “Tata Ruang
Kantor”.
Kemudian pemakalah sangat berterima kasih kepada dosen Dra. Nurdelima Waruwu,
M.Pd. yang telah membimbing pemakalah. Sehingga pemakalah mendapatkan pengetahuan
yanng menyeluruh dan lengkap.
Pemakalah berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun ditunggu untuk kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan suatu tata usaha, salah satu faktor yang menentukan
keberhasilannya adalah penyusunan tempat kerja dan alat-alat perlengkapan kantor
dengan sebaik-baiknya. Jika dilihat dari sisi pegawai, ketepatan pemilihan tata ruang
kantor ini dapat menentukan produktivitas, kekreatifan dan kenyamanan karyawan
secara tidak langsung. Begitu pula jika dihubungkan dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas kegiatan. Tata ruang dan lingkungan fisik kantor dapat menentukan
bagaimana kualitas serta kuantitas hasil pekerjaan yang dilakukan.
Pada saat ini, lahan kosong banyak dijadikan perkantoran modern. Walau terasa
luasnya kurang ideal, tetapi kenyataannya tetap berdiri sebuah kantor. Dari penjelasan
ini, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa segalanya dapat diatasi, jika teknik atau
taktik yang digunakan baik dan dapat menyesuaikan kriteria. Apa dan bagaimana
teknik-teknik yang paling tepat dan sesuai standar tata ruang kantor tersebut, akan
kami bahas dalam makalah berikut
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka pemakalah mengidentifikasi
beberapa masalah, yaitu:
1. Pengertian dan Tujuan tata ruang kantor
2. Azaz-azaz pokok tata ruang kantor
3. Langkah-langkah dalam menyusun tata ruang kantor
4. Macam-macam tata ruang kantor
5. Lingkungan dan kondisi fisik tata ruang kantor
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penyusun telah
merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan tata ruang kantor, dan apa tujuannya?
2. Apa saja azas-azas pokok dalam tata ruang kantor?
3. Apa saja Langkah-langkah dalam menyusun tata ruang kantor?
4. Apa saja Macam-macam tata ruang kantor?
5. Bagaimana Lingkungan dan kondisi fisik tata ruang kantor?
1
2
D. Tujuan Penuslisan
1. Menjelaskan definisi tata ruang kantor dan tujuannya.
2. Menjelaskan azas-azas pokok dalam tata ruang kantor.
3. Menjelaskan Langkah-langkah dalam menyusun tata ruang kantor.
4. Menjelaskan Macam-macam tata ruang kantor.
5. Menjelaskan Lingkungan dan kondisi fisik tata ruang kantor.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu metode pustaka.
Metode pustaka yaitu metode dengan cara mengumpulkan informasi yang berasal dari
buku, jurnal, internet, dan sebagainya.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan makalah ini terdiri atas Bab I Pendahuluan yang berisi latar
belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan makalah. Kemudian dilanjut dengan Bab II
Pembahasan, Dilanjut dengan Bab III Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Makalah ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Menata ruang kantor merupakan kebutuhan dari perkantoran modern saat ini.
Tata ruang merupakan pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat
perlengkapan kantor, serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga pegawai
dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga
tercapai efisiensi kerja.1
1
Rusdiana, Dkk. Manajemen Perkantoran Modern, (Bandung: Insan Komunika, Cetakan Ke-1, 2014) Hlm 167.
5
2
Erika Revida, Dkk. Manajemen Perkantoran, (Medan: Yayasan Kita Menulis, Cetakan Ke-1, 2021) Hlm 55-
56.
3
Armiati, “Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan Layout Kantor”, (Jurnal Snema, 2015)
h. 337
6
keperluan lainnya yang berurutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas
mengenai jarak terpendek4
3. Asas Penggunaan Segenap Ruang yang ada
Suatu tata ruang yang terbaik adalah yang mempergunakan sepenuhnya
semua ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja
(ruang datar), melainkan juga ruang yang vertikal ke atas maupun ke bawah
sehingga kemungkinan ruang yang tidak terpakai itu kecil. Jangan dibiarkan ada
ruangan yang kosong karena alasan kelebihan ruangan. Jadi, sedapat mungkin
tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai.
4. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja
Tata ruang yang mudah diubah atau disusun kembali dan perubahannya
tidak terlampau sukar serta tidak memakan biaya yang besar. Dengan tata ruang
yang berubah, baik layout, warna maupun letak perabot, akan memberikan
suasana yang lebih segar bagi para pegawai dan pelanggan yang dilayani.
Perubahan ini biasanya dilakukan dengan tujuan membuat suasana baru dalam
kantor untuk menghilangkan rasa bosan. Asas ini pun hanya memperhatikan
besar kecil dan berat ringan dari perabotan ruang kerja yang dipakai.
Dengan memperhatikan asas-asas tata ruang kantor ini dalam menata suatu ruang
kantor diharapkan karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan mudah, lancar,
efektif dan efisien karena terhindar dari gangguan-gangguan baik yang berasal dari
dalam kantor maupun luar kantor, sehingga karyawan merasa nyaman dan puas
terhadap pekerjaan yang dilakukannya.
2. Arus kerja. Dalam perancangan lay out analisis arus kerja yang mengacu pada
pergerakan informasi dan tugas sangat diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan
selalu bergerak lurus dan maju.
3. Bagan organisasi. Bagan organisasi mengidentifikasi arus kerja antarpegawai
dan membantu dalam menjelaskan lokasi yang tepat bagi pegawai tersebut
sehingga pegawai-pegawai yang memiliki keterkaitan pekerjaan yang erat
ditempatkan saling berdekatan.
4. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja dimasa datang. Menjelaskan berapa luas
area yang dibutuhkan jika perusahaan akan melakukan perluasan atau
pengurangan dimasa yang akan datang.
5. Jaringan komunikasi. Analisis bentuk interaksi maupun media yang
digunakan untuk berkomunikasi (telepon, e-mail, surat, tatap muka dan lain-
lain) yang dilakukan oleh pegawai maupun departemen sangat membantu dalam
perancangan layout kantor. Semakin tinggi frekuensi hubungan yang dilakukan
oleh pegawai maka akan semakin dekat letak ruangannya.
6. Departemen dalam organisasi. Banyak perusahaan ataupun instansi yang
mengelola kantornya berdasarkan fungsi, terutama departemen yang
berpengaruh terhadap keputusan penempatan ruang kerja yang biasanya
ditetapkan berdasarkan arus kerja diantara mereka.
7. Kantor publik dan privat, pengoperasian kantor privaat yang mahal, sulitnya
mengontrol sejumlah pegawai yang bersifat teknis, sulitnya mengubah layout
bila diperlukan, lebih sulit dilakukan dibandingkan di kantor terbuka yang
tentunya akan akan menghambat komunikasi yang efektif.
8. Kebutuhan ruang. Pegawai yang membutuhkan peralatan yang banyak dalam
melaksanakan tugasnya akan membutuhkan ruangan yang besar dibanding yang
tidak. Selanjutnya, jenis peralatan maupun tanggung jawab masing-masing
pegawai akan mempengaruhi kebutuhan ruang kerjanya.
9. Pertimbangan keamanan. Perencanaan lay out harus dapat membuat pegawai
bergerak secara mudah tanpa terhambat, dan sebaiknya lorong tempat pegawai
bergerak tidak diisi oleh furnitur atau peralatan yang dapat menghalangi.
Dalam merancang tata ruang kantor dibutuhkan perencanaan penyusunan letak
ruangan-ruangan atau unit-unit tempat kerja pegawai disuatu kantor dengan setepat-
tepatnya penyusunan tata letak demi memperlancar komunikasi kerja pegawai serta
mempermuda koordinasi dan pengawasan (space planning).
8
6
Muhammad Agung Firmansyah, “Tata Ruang Kantor: Memahami Azas, Tujuan, dan Jenis Tata Ruang
Kantor”, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2018). h. 9
9
Tata ruang terbuka adalah suatu jenis tata ruang dimana masing-masing pegawai
tidak dibatasi oleh kamar-kamar atau sekat-sekat tertentu, jenis tata ruang ini
memungkinkan masing-masing pegawai melihat aktivitas pegawai lainnya.
b. Tata Ruang Tertutup
Tata ruang tertutup adalah suatu tata ruang dimana setiap karyawan diberi ruang
tersendiri yang memisahkan dari lainnya. Setiap karyawan diberi ruangan
khusus atau kamar kerja yang terpisah. Tata ruang tertutup cenderung lebih
banyak digunakan oleh pimpinan organisasi.
c. Tata Ruang Semi Terbuka dan Tertutup
Tata ruang semi terbuka dan tertutup adalah tata ruang yang dibuat dengan
menggabungkan kedua jenis tata ruang tersebut. Pertimbangan penggunaan tata
ruang jenis ini adalah untuk menekan biaya tetapi tetap menghargai hak pribadi
pegawai. Tata ruang semi dilakukan dengan memberi sekat antar pegawai tanpa
pintu.7
7
Fahmi Sulaiman Dan Sri Nurkaydah, "Analisis Tata Ruang Kantor Pada Pt. Traktor Nusantara Cabang
Medan". Jurnal Bisnis Administrasi. Vol. 05 No. 02, Medan 2016, Hal. 26.
10
2) Warna
Warna merupakan faktor yang penting untuk efektivitas dan efisiensi kerja
para pegawai terutama dalam memengaruhi mental dan moral para pegawai.
Warna yang tepat pada dinding ruangan dan kombinasi warna perabotan dalam
ruang kantor dapat memberikan kegembiraan dan ketenangan bekerja para
pegawai. Tiga warna pokok adalah merah, kuning, dan biru. Karakteristik
warna-warna tersebut antara lain:
a. Merah
Warna yang menggambarkan aura panas, kegembiraan dan kegiatan
kerja. Warna merah dapat merangsang panca indra di jiwa agar lebih
bersemangat dalam bekerja. Warna merah merupakan warna yang baik
dan tepat dipergunakan.
b. Kuning
Warna yang menggambarkan kehangatan matahari. Warna ini baik
dalam merangsang mata dan saraf, pengaruh psikologi yang dapat
ditimbulkan adalah perasaan bahagia, senang dan menghilangkan
perasaan tertekan.
c. Biru
11
3) Udara
Faktor udara merupakan yang terpenting karena suhu udara dalam ruangan
sangat berpengaruh terhadap perputaran oksigen dalam ruang kantor. Tubuh
pegawai yang secara terus menerus mengeluarkan dan memancarkan panas itu
memerlukan sirkulasi udara di sekitarnya. Udara di Indonesia yang terlampau
panas dan lembab, membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang
bersemangat. Di Indonesia nilai kelembaban udara rata-rata lebih besar dari
70% dan berbeda di satu tempat dengan tempat lainnya.
4) Suara
Faktor suara hendaklah diperhatikan seperti letak alat-alat gaduh sehingga
sebaiknya ruang kantor yang mempergunakan alat-alat perkantoran yang
memberikan suara gaduh dipasang lapisan-lapisan penyerap suara pada langit-
langit atau dindingnya. Adapun cara lain untuk mengurangi kegaduhan misalnya
mesin-mesin tik di bawahnya diberi alas karet busa tipis. Untuk pesawat telepon
sebaiknya dibuatkan bilik kecil yang cukup rapat. Dengan demikian suara-suara
dari mesin-mesin yang gaduh tidak mengganggu suasana ruangan kantor agar
tetap aman dan hening.8
8
Erika Revida, dkk. Manajemen Perkantoran, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm, 65.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas bahwa dapat di tarik kesimpulan dari berbagai
pengertian, tujuan, asas-asas, langkah-langkah, macam-macam, dan lingkungan
kondisi fisik tata ruang kantor antara lain:
2) Dalam pengertian bahwasanya tata ruang kantor adalah kegiatan
penyusunan atau penataan alat-alat kantor, mesin dan peralatan yang
berada di dalam ruang kantor seperti penempatan meja, kursi, lemari, dan
peralatan kantor lainnya.
3) Dalam tata ruang kantor memiliki asas-asas tata ruang kantor diliputi,
yakni asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja, asas penggunaan
segenap ruangan, dan asas perubahan susunan tempat kerja
4) Sedangkan tata ruang kantor memiliki beberapa macam yaitu tata ruang
kantor berkamar, tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor
berpanorama, dan tata ruang kantor gabungan.
5) Lingkungan fisik kantor yang harus diperhatikan yaitu cahaya, warna,
udara, dan suara.
Office layout atau penataan ruang termasuk didalamnya penataan letak
perabot kantor merupakan syarat penting dari manajemen perkantoran, karena
layout memberikan banyak keuntungan atau manfaat bagi satuan organisasi/
satuan kerja yang bersangkutan dalam memproses dan menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan kantor.
B. Saran
Kantor-kantor pemerintahan dan swasta perlu menerapkan office layout
sesuai dengan konsep para ahli manajemen perkantoran modern, karena akan
memberikan keuntungan yang banyak bagi kantor itu sendiri. Fokus perhatian tata
ruang kantor yang utama harus ditujukan kepada pegawai yang untuk membuat
mereka merasa puas, betah dan nyaman mengerjakan pekerjaan kantor.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana, Dkk,. Manajemen Perkantoran Modern, Bandung: Insan Komunika,
Cetakan Ke-1, 2014.
Revida, Erika,, Dkk. Manajemen Perkantoran, Medan: Yayasan Kita Menulis,
Cetakan Ke-1, 2021.
Armiati,. “Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan Layout
Kantor”, Jurnal SNEMA, 2015.
Ayuning, Novita,. “Modul Untuk Smk Dan Mak: Pengantar Administrasi
Perkantoran Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian
Adiministrasi Perkantoran”, Malang: Universitas Negeri Malang, 2014.
Agung, Muhammad Firmansyah,. “Tata Ruang Kantor: Memahami Azas, Tujuan, dan
Jenis Tata Ruang Kantor”, Malang: Universitas Negeri Malang, 2018.
Sulaiman, Fahmi Dkk,. "Analisis Tata Ruang Kantor Pada Pt. Traktor Nusantara
Cabang Medan". Jurnal Bisnis Administrasi. Vol. 05 No. 02, Medan 2016.
13