Anda di halaman 1dari 16

TATA RUANG KANTOR

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Manajemen Perkantoran

Dosen Pengampu :
Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 4/5A
Dwi Ramadhan (11190182000028)
Siffa Alfina Iskandar (11190182000096)
Dinda Marlinda Sugiarti (11190182000097)

Semester 5A
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2021 M/1443
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan
rahmat dan anugrah kepadanya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia ke alam yang terang- benderang.
Penulisan dan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Perkantoran. Adapun yang pemakalah bahas dalam makalah ini mengenai “Tata Ruang
Kantor”.
Kemudian pemakalah sangat berterima kasih kepada dosen Dra. Nurdelima Waruwu,
M.Pd. yang telah membimbing pemakalah. Sehingga pemakalah mendapatkan pengetahuan
yanng menyeluruh dan lengkap.
Pemakalah berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun ditunggu untuk kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 28 September 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
D. Tujuan Penuslisan.............................................................................................................. 2
E. Metode Penulisan ............................................................................................................... 2
F. Sistematika Penulisan ........................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian Tata Ruang Kantor .......................................................................................... 3
B. Asas-asas Pokok Tata Ruang Kantor................................................................................. 5
C. Langkah-langkah dalam Menyusun Tata Ruang ............................................................... 6
D. Macam-Macam Tata Ruang Kantor .................................................................................. 8
E. Lingkungan dan Kondisi Fisik Tata Ruang Perkantoran ................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

ii
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan suatu tata usaha, salah satu faktor yang menentukan
keberhasilannya adalah penyusunan tempat kerja dan alat-alat perlengkapan kantor
dengan sebaik-baiknya. Jika dilihat dari sisi pegawai, ketepatan pemilihan tata ruang
kantor ini dapat menentukan produktivitas, kekreatifan dan kenyamanan karyawan
secara tidak langsung. Begitu pula jika dihubungkan dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas kegiatan. Tata ruang dan lingkungan fisik kantor dapat menentukan
bagaimana kualitas serta kuantitas hasil pekerjaan yang dilakukan.
Pada saat ini, lahan kosong banyak dijadikan perkantoran modern. Walau terasa
luasnya kurang ideal, tetapi kenyataannya tetap berdiri sebuah kantor. Dari penjelasan
ini, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa segalanya dapat diatasi, jika teknik atau
taktik yang digunakan baik dan dapat menyesuaikan kriteria. Apa dan bagaimana
teknik-teknik yang paling tepat dan sesuai standar tata ruang kantor tersebut, akan
kami bahas dalam makalah berikut

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka pemakalah mengidentifikasi
beberapa masalah, yaitu:
1. Pengertian dan Tujuan tata ruang kantor
2. Azaz-azaz pokok tata ruang kantor
3. Langkah-langkah dalam menyusun tata ruang kantor
4. Macam-macam tata ruang kantor
5. Lingkungan dan kondisi fisik tata ruang kantor

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penyusun telah
merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan tata ruang kantor, dan apa tujuannya?
2. Apa saja azas-azas pokok dalam tata ruang kantor?
3. Apa saja Langkah-langkah dalam menyusun tata ruang kantor?
4. Apa saja Macam-macam tata ruang kantor?
5. Bagaimana Lingkungan dan kondisi fisik tata ruang kantor?
1
2

D. Tujuan Penuslisan
1. Menjelaskan definisi tata ruang kantor dan tujuannya.
2. Menjelaskan azas-azas pokok dalam tata ruang kantor.
3. Menjelaskan Langkah-langkah dalam menyusun tata ruang kantor.
4. Menjelaskan Macam-macam tata ruang kantor.
5. Menjelaskan Lingkungan dan kondisi fisik tata ruang kantor.

E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu metode pustaka.
Metode pustaka yaitu metode dengan cara mengumpulkan informasi yang berasal dari
buku, jurnal, internet, dan sebagainya.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan makalah ini terdiri atas Bab I Pendahuluan yang berisi latar
belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan makalah. Kemudian dilanjut dengan Bab II
Pembahasan, Dilanjut dengan Bab III Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Makalah ini juga dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tata Ruang Kantor

1. Tata Ruang Kantor


Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu “office layout” atau
sering disebut juga layout. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin,
dan sebagainya di dalam ruangan yang tersedia.
Tata ruang kantor merupakan kegiatan penyusunan atau penataan alat-alat
kantor, mesin dan peralatan yang berada di dalam ruang kantor seperti penempatan
meja, kursi, lemari, dan peralatan kantor lainnya. penataan ruang kantor yang rapi
dan teratur dapat memberikan rasa puas dan nyaman sehingga dapat menunjang
kinerja karyawan.
Adapun pengertian tata ruang kantor menurut beberapa ahli antara lain:
1. Menurut Gie (2007), pengertian tata rang kantor ialah penentuan tentang
kebutuhan-kebutuhan ruang dan penggunaan ruang secara rinci serta untuk
menyiapkan bentuk susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang
diperlukan dalam pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya selayaknya.
2. Menurut Hariyadi (2009), pengertian tata ruang kantor adalah pengaturan
ruang kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan yang diperlukan ruang
kantor sesuai dengan luas lantai dan besarnya ruang kantor yang tersedia
untuk memberikan sarana bagi para pegawai.
3. Menurut Moekijat (2008), pengertian tata ruang kantor adalah penentuan
syarat-syarat ruang dan penggunaan ruang secara terpeinci guna memberikan
susunan perabot dan perlengkapan yang paling praktis yang diperlukan
dalam melakukan pekerjaan kantor.
Penataan ruang kantor berhubungan langsung dengan manajemen perkantoran.
Kantor adalah tempat penyedia informasi dalam rangka memperlancar tugas maupun
aktifitas kerja disegala bidang. Dengan demikian kantor merupakan tempat
diselenggarakannya aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan informasi untuk
memperlancar kegiatan diberbagai unit dan merupakan proses untuk menangani
informasi mulai dari penerimaan, mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan
mendistribusikan informasi.

3
4

Menata ruang kantor merupakan kebutuhan dari perkantoran modern saat ini.
Tata ruang merupakan pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat
perlengkapan kantor, serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga pegawai
dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga
tercapai efisiensi kerja.1

2. Tujuan Tata Ruang Kantor


Dalam penyusunan tata ruang kantor ada beberapa tujuan yang hendaknya
dicapai, menurut Gie (2007), tujuan tersebut merupakan merupakan syarat yang
sebaiknya dipenuhi guna penataan ruang kantor yang baik antara lain:
1. Pekerjaan kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak
yang sependek mungkin.
2. Rangkaian kegiatan tata usaha dapat mengalir secara lancar.
3. Seluruh tata ruang dipergunakan dengan efisisen untuk keperluan pekerjaan.
4. Kesehatan dan kepuasan kerja para pegawai dapat terjaga.
5. Pengawasan terhadap pekerjaan pegawai dapat berlangsung secara maksimal.
6. Pihak luar yang mendatangi kantor mendapatkan kesan yang baik mengenai
organisasi tersebut.
7. Penyusunan tempat kerja dapat berguna dalam bermacam pekerjaan dan
mudah diubah sewaktu-waktu diperlukan.
Senada dengan tujuan tersebut, haryadi (2009) menyatakan tentang tujuan tata
ruang kantor yaitu:
1. Memanfaatkan seluruh ruangan demi mendapatkan keuntungan ekonomis
secara besar. Jika setiap meter persegi dan sudut ruangan seluruhnya dapat
difungsikan maka tidak ada tempat yang tidak berguna di dalam ruangan
tersebut.
2. Mempermudah pengawasan manajer terhadap kegiatan para staf yang sedang
bekerja.
3. Mempermudah komunikasi dan arus kerja yang baik.
4. Penataan ruangan yang baik akan memberikan rasa puas dan kenyamanan
dalam bekerja sehingga pegawai merasa senggang berkerja di ruang kantor.

1
Rusdiana, Dkk. Manajemen Perkantoran Modern, (Bandung: Insan Komunika, Cetakan Ke-1, 2014) Hlm 167.
5

5. Menyediakan berbagai pelayanan yang dibutuhkan pegawai seperti


komputer, telepon, interkom, faksimile, dan pelayanan rumah tangga
perusahaan seperti menyediakan air minum.
6. Memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam menyimpan arsip,
khususnya untuk arsip aktif, lemari dan ruangan harus ditempatkan
berdekatan dengan bagian pegawai yang membutuhkan arsip tersebut.2

B. Asas-asas Pokok Tata Ruang Kantor


Dalam rangka memenuhi tata ruang kerja yang baik, perlu juga
mempertimbangkan azas-azas pokok tata ruang kantor. Ada 4 (empat) asas pokok tata
ruang kantor:3
1. Asas Jarak Terpendek
Suatu tata ruang yang terbaik ialah tata ruang yang memungkinkan proses
penyelengaraan suatu pekerjaan dapat ditempuh dengan jarak sependek
mungkin. Proses tata ruang yang baik memungkinkan penyelesaian sesuatu
pekerjaan kantor menempuh jarak sependek-pendeknya. Yakni dua titik yang
dihubungkan dengan garis lurus, dalam hal ini titik diartikan meja tugas
pegawai dan titik yang satunya meja tugas pegawai lainya. Contohnya, penataan
letak meja-meja dengan jarak antarmeja tidak terlalu lebar sehingga pergerakan
antarpegawai dapat lebih cepat. Jarak antarmeja yang jauh membutuhkan
beberapa langkah untuk mencapai ke meja lain. Hal tersebut akan berbeda
dengan jarak meja yang tidak terlalu lebar. Tentu saja jarak yang tidak terlalu
jauh akan lebih efisien.
2. Asas Rangkaian Kerja
Asas yang kedua adalah menempatkan para pegawai dan alat–alat kantor
yang akan digunakan menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan–urutan
peyelesaian pekerjaan kantor dari pegawai yang bersangkutan. Oleh karena itu,
satu komputer selalu bergandengan dengan satu printer, dengan kertas dan

2
Erika Revida, Dkk. Manajemen Perkantoran, (Medan: Yayasan Kita Menulis, Cetakan Ke-1, 2021) Hlm 55-
56.
3
Armiati, “Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan Layout Kantor”, (Jurnal Snema, 2015)
h. 337
6

keperluan lainnya yang berurutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas
mengenai jarak terpendek4
3. Asas Penggunaan Segenap Ruang yang ada
Suatu tata ruang yang terbaik adalah yang mempergunakan sepenuhnya
semua ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja
(ruang datar), melainkan juga ruang yang vertikal ke atas maupun ke bawah
sehingga kemungkinan ruang yang tidak terpakai itu kecil. Jangan dibiarkan ada
ruangan yang kosong karena alasan kelebihan ruangan. Jadi, sedapat mungkin
tidak ada ruang yang dibiarkan tidak terpakai.
4. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja
Tata ruang yang mudah diubah atau disusun kembali dan perubahannya
tidak terlampau sukar serta tidak memakan biaya yang besar. Dengan tata ruang
yang berubah, baik layout, warna maupun letak perabot, akan memberikan
suasana yang lebih segar bagi para pegawai dan pelanggan yang dilayani.
Perubahan ini biasanya dilakukan dengan tujuan membuat suasana baru dalam
kantor untuk menghilangkan rasa bosan. Asas ini pun hanya memperhatikan
besar kecil dan berat ringan dari perabotan ruang kerja yang dipakai.
Dengan memperhatikan asas-asas tata ruang kantor ini dalam menata suatu ruang
kantor diharapkan karyawan dapat melakukan pekerjaannya dengan mudah, lancar,
efektif dan efisien karena terhindar dari gangguan-gangguan baik yang berasal dari
dalam kantor maupun luar kantor, sehingga karyawan merasa nyaman dan puas
terhadap pekerjaan yang dilakukannya.

C. Langkah-langkah dalam Menyusun Tata Ruang


Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwa penataan ruang kantor yang baik
akan berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja pegawai. Quible dalam Sukoco
menyebutkan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tata ruang
kantor agar lebih efektif dan efisien antara lain:5
1. Tugas pegawai. Jenis tugas dan tingkat otonomi yang dimiliki pegawai akan
mempengaruhi penggunaan jenis fasilitas kantor yang dibutuhkan guna
pengoptimalan kinerja mereka.
4
Novita Ayuning Dita, “Modul Untuk Smk Dan Mak: Pengantar Administrasi Perkantoran Bidang Keahlian
Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian Adiministrasi Perkantoran”, (Malang: Universitas Negeri Malang,
2014). H. 6
5
Armiati, Loc. Cit.
7

2. Arus kerja. Dalam perancangan lay out analisis arus kerja yang mengacu pada
pergerakan informasi dan tugas sangat diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan
selalu bergerak lurus dan maju.
3. Bagan organisasi. Bagan organisasi mengidentifikasi arus kerja antarpegawai
dan membantu dalam menjelaskan lokasi yang tepat bagi pegawai tersebut
sehingga pegawai-pegawai yang memiliki keterkaitan pekerjaan yang erat
ditempatkan saling berdekatan.
4. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja dimasa datang. Menjelaskan berapa luas
area yang dibutuhkan jika perusahaan akan melakukan perluasan atau
pengurangan dimasa yang akan datang.
5. Jaringan komunikasi. Analisis bentuk interaksi maupun media yang
digunakan untuk berkomunikasi (telepon, e-mail, surat, tatap muka dan lain-
lain) yang dilakukan oleh pegawai maupun departemen sangat membantu dalam
perancangan layout kantor. Semakin tinggi frekuensi hubungan yang dilakukan
oleh pegawai maka akan semakin dekat letak ruangannya.
6. Departemen dalam organisasi. Banyak perusahaan ataupun instansi yang
mengelola kantornya berdasarkan fungsi, terutama departemen yang
berpengaruh terhadap keputusan penempatan ruang kerja yang biasanya
ditetapkan berdasarkan arus kerja diantara mereka.
7. Kantor publik dan privat, pengoperasian kantor privaat yang mahal, sulitnya
mengontrol sejumlah pegawai yang bersifat teknis, sulitnya mengubah layout
bila diperlukan, lebih sulit dilakukan dibandingkan di kantor terbuka yang
tentunya akan akan menghambat komunikasi yang efektif.
8. Kebutuhan ruang. Pegawai yang membutuhkan peralatan yang banyak dalam
melaksanakan tugasnya akan membutuhkan ruangan yang besar dibanding yang
tidak. Selanjutnya, jenis peralatan maupun tanggung jawab masing-masing
pegawai akan mempengaruhi kebutuhan ruang kerjanya.
9. Pertimbangan keamanan. Perencanaan lay out harus dapat membuat pegawai
bergerak secara mudah tanpa terhambat, dan sebaiknya lorong tempat pegawai
bergerak tidak diisi oleh furnitur atau peralatan yang dapat menghalangi.
Dalam merancang tata ruang kantor dibutuhkan perencanaan penyusunan letak
ruangan-ruangan atau unit-unit tempat kerja pegawai disuatu kantor dengan setepat-
tepatnya penyusunan tata letak demi memperlancar komunikasi kerja pegawai serta
mempermuda koordinasi dan pengawasan (space planning).
8

Adapun Langkah-Langkah Dalam Merancang Tata Ruang Kantor:6


1. mempelajari jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan dalam ruangan itu, dan
prosedur dalam pekerjaan tersebut. Dengan cara ini akan dapat diketahui urutan-
urutan pelaksanaan pekerjaan mulai langkah pertama pekerjaan itu dilakukan
sampai pekerjaan itu selesai.Dari urutan-urutan pelaksanaan pekerjaan itu dapat
diketahui juga jumlah pegawai yang diperlukan dan sekaligus dapat diketahui
jumlah meja kerja yang diperlukan.
2. Bedasarkan hasil kajian tentang prosedur penyelesaian pekerjaan, maka langkah
selanjutnya, yaitu membuat denah ruangan yang akan ditata sekaligus ditata
dengan skala tertentu. Pada denah ini harus dicantumkan juga dimana letak
pintu, jendela, tiang, tangga, penerangan, air conditioning(AC), dan sebagainya.
3. Setelah diketahui semua, untuk menentukan letak meja-meja kerja dan peralatan
lainya secara baik, terlebih dahulu harus dibuat gunting-guntingan kertas/karton
dengan skala tertentu yang menggambarkan luas meja, kursi, lemari dan
perlengkapan lainnya.
4. Selanjutnya tata ruang dirancang dengan cara menjejerkan guntingan-guntingan
kertas tersebut pada denah ruangan. Guntingan-guntingan kertas/karton itu
sedemikian rupa hingga menggambarkan susunan yang paling baik yaitu semua
syarat-syarat dalam teknik tata ruang seperti diuraikan diatas udah dipenuhi, dan
disesuaikan dengan arus pekerjaan yang harus dilaksanakan.Setelah susunan
terbaik dapat diketahui, kemudian gunting-gunting kertas itu di rekatkan kepada
denah ruangan. Rancangan ini merupakan pola bagi langkah berikutnya.
5. Selanjutnya anda menempatkan meja-meja kerja dan peralatan lainnya, tinggal
menempatkan peralatan tersebut dengan berpedoman kepada rancangan/pola
yang sudah dibuat.

D. Macam-Macam Tata Ruang Kantor


Jaenudin (2012) mengemukakan jenis-jenis tata ruang adalah bentuk tata ruang
yang biasa yang dipergunakan dalam suatu kantor. Jenis tata ruang kantor dibagi
menjadi tiga, yaitu :
a. Tata Ruang Terbuka

6
Muhammad Agung Firmansyah, “Tata Ruang Kantor: Memahami Azas, Tujuan, dan Jenis Tata Ruang
Kantor”, (Malang: Universitas Negeri Malang, 2018). h. 9
9

Tata ruang terbuka adalah suatu jenis tata ruang dimana masing-masing pegawai
tidak dibatasi oleh kamar-kamar atau sekat-sekat tertentu, jenis tata ruang ini
memungkinkan masing-masing pegawai melihat aktivitas pegawai lainnya.
b. Tata Ruang Tertutup
Tata ruang tertutup adalah suatu tata ruang dimana setiap karyawan diberi ruang
tersendiri yang memisahkan dari lainnya. Setiap karyawan diberi ruangan
khusus atau kamar kerja yang terpisah. Tata ruang tertutup cenderung lebih
banyak digunakan oleh pimpinan organisasi.
c. Tata Ruang Semi Terbuka dan Tertutup
Tata ruang semi terbuka dan tertutup adalah tata ruang yang dibuat dengan
menggabungkan kedua jenis tata ruang tersebut. Pertimbangan penggunaan tata
ruang jenis ini adalah untuk menekan biaya tetapi tetap menghargai hak pribadi
pegawai. Tata ruang semi dilakukan dengan memberi sekat antar pegawai tanpa
pintu.7

E. Lingkungan dan Kondisi Fisik Tata Ruang Perkantoran


Setiap kantor memiliki kondisi lingkungan yang sebaiknya diperhatikan dan diatur
oleh setiap manajer perkantoran. Kondisi fisik suatu kantor berperan penting dalam
proses perencanaan tata ruang kantor agar terciptanya kondisi lingkungan kantor yang
aman dan nyaman. Gie (2007) menyatakan bahwa ada empat hal penting yang
memengaruhi efisiensi aktivitas di perkantoran yaitu cahaya, warna, udara dan suara.
1) Cahaya
Ada beberapa tipe cahaya penerangan buatan yaitu cahaya langsung, cahaya
setengah langsung, cahaya setengah tak langsung, dan cahaya tak langsung.
a. Cahaya langsung
Cahaya langsung memancarkan langsung dari sumbernya ke permukaan
meja. Bila menggunakan lampu biasa (pijar), cahaya bersifat tajam.
Bayangan yang ditampilkan sangat jelas. Cahaya ini sangat melelahkan
mata. Jadi sebaiknya tidak menggunakan penerangan lampu cahaya
langsung.
b. Cahaya setengah langsung

7
Fahmi Sulaiman Dan Sri Nurkaydah, "Analisis Tata Ruang Kantor Pada Pt. Traktor Nusantara Cabang
Medan". Jurnal Bisnis Administrasi. Vol. 05 No. 02, Medan 2016, Hal. 26.
10

Cahaya setengah langsung memancarkan dari sumbernya dengan melalui


lapisan/tudung lampu yang biasanya terbuat dari gelas/kertas dengan
warna seperti susu. Cahaya menyebar ke seluruh jurusan sehingga tidak
menjadi begitu tajam tapi pencahaan tetap langsung jatuh ke permukaan
meja sehingga dapat memantul ke arah mata pekerja.
c. Cahaya setengah tak langsung
Cahaya setengah tak langsung terjadi karena pantulan dari langit-langit
dan dinding ruangan yang merupakan cahaya sebagian dari tudung kaca.
Cahaya ini sudah cukup baik daripada cahaya setengah langsung karena
bayangannya sudah menjadi tidak begitu tajam.
d. Cahaya tak langsung
Cahaya tak langsung menyebar ke seluruh penjara namun tidak
menimbulkan bayangan. Sifat cahaya tak langsung lebih lembut dan tidak
menimbulkan kelelahan pada mata. Cahaya tak langsung merupakan
penerangan lampu yang terbaik untuk pekerja.

2) Warna
Warna merupakan faktor yang penting untuk efektivitas dan efisiensi kerja
para pegawai terutama dalam memengaruhi mental dan moral para pegawai.
Warna yang tepat pada dinding ruangan dan kombinasi warna perabotan dalam
ruang kantor dapat memberikan kegembiraan dan ketenangan bekerja para
pegawai. Tiga warna pokok adalah merah, kuning, dan biru. Karakteristik
warna-warna tersebut antara lain:
a. Merah
Warna yang menggambarkan aura panas, kegembiraan dan kegiatan
kerja. Warna merah dapat merangsang panca indra di jiwa agar lebih
bersemangat dalam bekerja. Warna merah merupakan warna yang baik
dan tepat dipergunakan.
b. Kuning
Warna yang menggambarkan kehangatan matahari. Warna ini baik
dalam merangsang mata dan saraf, pengaruh psikologi yang dapat
ditimbulkan adalah perasaan bahagia, senang dan menghilangkan
perasaan tertekan.
c. Biru
11

Warna yang menggambarkan keluasan dan ketentraman seperti warna


langit dan samudera. Warna ini memberikan pengaruh psikologi yang
dapat mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah.

3) Udara
Faktor udara merupakan yang terpenting karena suhu udara dalam ruangan
sangat berpengaruh terhadap perputaran oksigen dalam ruang kantor. Tubuh
pegawai yang secara terus menerus mengeluarkan dan memancarkan panas itu
memerlukan sirkulasi udara di sekitarnya. Udara di Indonesia yang terlampau
panas dan lembab, membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang
bersemangat. Di Indonesia nilai kelembaban udara rata-rata lebih besar dari
70% dan berbeda di satu tempat dengan tempat lainnya.

4) Suara
Faktor suara hendaklah diperhatikan seperti letak alat-alat gaduh sehingga
sebaiknya ruang kantor yang mempergunakan alat-alat perkantoran yang
memberikan suara gaduh dipasang lapisan-lapisan penyerap suara pada langit-
langit atau dindingnya. Adapun cara lain untuk mengurangi kegaduhan misalnya
mesin-mesin tik di bawahnya diberi alas karet busa tipis. Untuk pesawat telepon
sebaiknya dibuatkan bilik kecil yang cukup rapat. Dengan demikian suara-suara
dari mesin-mesin yang gaduh tidak mengganggu suasana ruangan kantor agar
tetap aman dan hening.8

8
Erika Revida, dkk. Manajemen Perkantoran, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm, 65.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas bahwa dapat di tarik kesimpulan dari berbagai
pengertian, tujuan, asas-asas, langkah-langkah, macam-macam, dan lingkungan
kondisi fisik tata ruang kantor antara lain:
2) Dalam pengertian bahwasanya tata ruang kantor adalah kegiatan
penyusunan atau penataan alat-alat kantor, mesin dan peralatan yang
berada di dalam ruang kantor seperti penempatan meja, kursi, lemari, dan
peralatan kantor lainnya.
3) Dalam tata ruang kantor memiliki asas-asas tata ruang kantor diliputi,
yakni asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja, asas penggunaan
segenap ruangan, dan asas perubahan susunan tempat kerja
4) Sedangkan tata ruang kantor memiliki beberapa macam yaitu tata ruang
kantor berkamar, tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor
berpanorama, dan tata ruang kantor gabungan.
5) Lingkungan fisik kantor yang harus diperhatikan yaitu cahaya, warna,
udara, dan suara.
Office layout atau penataan ruang termasuk didalamnya penataan letak
perabot kantor merupakan syarat penting dari manajemen perkantoran, karena
layout memberikan banyak keuntungan atau manfaat bagi satuan organisasi/
satuan kerja yang bersangkutan dalam memproses dan menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan kantor.

B. Saran
Kantor-kantor pemerintahan dan swasta perlu menerapkan office layout
sesuai dengan konsep para ahli manajemen perkantoran modern, karena akan
memberikan keuntungan yang banyak bagi kantor itu sendiri. Fokus perhatian tata
ruang kantor yang utama harus ditujukan kepada pegawai yang untuk membuat
mereka merasa puas, betah dan nyaman mengerjakan pekerjaan kantor.

12
DAFTAR PUSTAKA
Rusdiana, Dkk,. Manajemen Perkantoran Modern, Bandung: Insan Komunika,
Cetakan Ke-1, 2014.
Revida, Erika,, Dkk. Manajemen Perkantoran, Medan: Yayasan Kita Menulis,
Cetakan Ke-1, 2021.
Armiati,. “Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan Layout
Kantor”, Jurnal SNEMA, 2015.
Ayuning, Novita,. “Modul Untuk Smk Dan Mak: Pengantar Administrasi
Perkantoran Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen Program Keahlian
Adiministrasi Perkantoran”, Malang: Universitas Negeri Malang, 2014.
Agung, Muhammad Firmansyah,. “Tata Ruang Kantor: Memahami Azas, Tujuan, dan
Jenis Tata Ruang Kantor”, Malang: Universitas Negeri Malang, 2018.
Sulaiman, Fahmi Dkk,. "Analisis Tata Ruang Kantor Pada Pt. Traktor Nusantara
Cabang Medan". Jurnal Bisnis Administrasi. Vol. 05 No. 02, Medan 2016.

13

Anda mungkin juga menyukai