Anda di halaman 1dari 19

TATA RUANG PERKANTORAN

MAKALAH
Diajukan sebagai Bahan Diskusi Mata Kuliah Administrasi Perkantoran
Dosen Pengampu: Husen Saeful Anwar, S.Sos., M.Si

Oleh:
Kelompok 6
Razwa Suha Nabila (1178010189)
Rheina Gita Dewi Yulianti (1178010194)
Risa Nurinsani (1178010204)
Kelas/Semester: E/VI

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada nabi akhir zaman, yang membawa kita ke jalan kebenaran,
yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya,
tabi’in-tabi’innya dan kita selaku umatnya. Penulisan makalah yang diajukan
sebagai bahan diskusi ini merupakan salah satu tugas yang mesti dikerjakan di
mata kuliahAdministrasi Perkantoran di Jurusan Administrasi Publik Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Husen
Saeful Anwar, S.Sos., M.Si selaku dosen mata kuliah Administrasi Perkantoran
yang mengarahkan penulisan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekeliruan,
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu Kami menerima segala kritik, saran dan
petunjuk yang bersifat membangun.

Bandung, April 2020

Penyusun

Tata Ruang Perkantoran | i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Azas Pokok Tata Ruang Kantor ....................................... 2


2.2 Jenis-jenis Tata Ruang Kantor .................................................................. 4
2.3 Sistem Penataan Ruang Kantor ................................................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ................................................................................................. 15


3.2 Saran ........................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16

Tata Ruang Perkantoran | ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kantor merupakan tempat melaksanakan aktivitas tata usaha dan didalamnya


ditunjang fasilitas, dan sarana prasarana perkantoran. Kesesuaian alur kerja
akaan membuat pegawai atau pelaku kerja merasakan nyaman, bebas
bergerak, menimbulkan semangat kerja, dan meminimalisir kendala dalam
mengerjakan pekerjaan.

Untuk kelancaran aktivitas kerja, maka harus didukung tata ruang kantor,
sarana dan prasarana kantor yang menunjang terhadap penggunaan fasilitas
kantor dengan maksimal, ruangan digunakan dengan maksimal. Penataan
berkas–berkas yang berada di setiap meja para pegawai, pengelolaan dan
penyimpanan berkas ke dalam lemari kearsipan. Makalah ini akan memaparkan
mengenai tata ruang kantor.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan azas pokok tata ruang kantor?


2. Apa saja jenis-jenis tata ruang kantor?
3. Bagaimana sistem penataan ruang kantor?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dan asas pokok tata ruang kantor.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tata ruang kantor.
3. Untuk mengetahui sistem penataan ruang kantor.

Tata Ruang Perkantoran | 1


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Azas Pokok Tata Ruang Kantor

Tata ruang kantor harus disusun secara ilmiah dan hal ini memerlukan
pengetahuan tentang arus pekerjaan, tentang syarat-syarat perseorangan, pekerjaan
apakah yang akan dilakukan, dan cara yang terbaik untuk mengerjakannya;
pandangan jauh tentang apa yang mungkin diperlukan pada waktu yang akan
datang juga diperlukan. Menurut Moekijat (2002:123) tata ruang kantor
merupakan segi yang penting dari tugas seorang manajer kantor, karena :

a) Suatu tata ruang kantor yang direncanakan dengan baik membantu dalam
efesiensi pekerjaan yang dilakukan
b) Penghematan-penghematan berasal dari penggunaan ruang lantai yang
tepat.
c) Pengawasan dapat dipermudah
d) Hubungan dapat dipercepat
e) Perlengkapan dan mesin kantor dapat digunakan lebih baik.
f) Dari sudut pandangan pegawai, suatu kantor yang direncanakan dengan
baik harus menambah kesenangan dan semangat kerja, sedangkan tata
ruang yang tidak direncanakan dengan baik dapat mempunyai pengaruh
yang sebaliknya.
g) Arus pekerjaan menjadi lebih lancar.

Tata ruang melibatkan tiga komponen yaitu peralatan, alur atau kerja dan
hubungan karyawan, komponen ini harus benar-benar dipelajari dan dianalisi agar
karyawan bekerja dengan efisien.

2.1.1 Pengertian Tata Ruang Kantor

Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris yaitu office layout atau
sering disebut juga layout saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan peralatan
dan fasilitas lainnya dalam ruang yang tersedia selain itu, tata ruang kantor juga

Tata Ruang Perkantoran | 2


menuntut pengetahuan tentang alur kerja, kebutuhan individu, jenis pekerjaan
yang dilakukan dan cara terbaik untuk melakukannya (Rasto, 2015). Dapat
dipahami bahwa tata ruang kantor sangat memperhatikan kesesuaian letak antara
perabotan kantor, mesin kantor, pegawai kantor dan alur kerja yang berada pada
kantor tersebut yang berdampak kesesuaian alur kerja, menggunakan segenap
ruangan yang efisien, dan membuat pegawai atau pelaku kerja dengan nyaman,
bebas bergerak, menimbulkan semangat kerja dan meminimalisir kendala dalam
mengerjakan pekerjaan.
Menurut Haryadi (2009:122) Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan
kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas lantai
dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pegawai.
Sedangkan menurut Littlefield dan Peterson dalam Moekijat (2002:118) tata
ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perkakas dan peralatan dalam
ruang lantai yang tersedia. Selain itu menurut Mills (2007:395) Tata ruang kantor
adalah pengaturan perabot, mesin, dan sebagainya di dalam ruang yang tersedia.
Setelah memperhatikan keterbatasan yang ditimbulkan oleh gedung.

Dari pengertian tata ruang kantor menurut beberapa ahli di atas maka
dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor
seperti penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang
tersedia untuk memberikan sarana bagi pegawai/karyawan untuk melakukan
aktivitas kerjanya dengan baik

2.1.2 Asas Pokok Tata Ruang Kantor

Menurut Muther (Nuraida, 2014) terdapat 6 asas pokok dalam tata ruang
instansi yang baik diantaranya adalah :

1. Jarak terpendek. Memungkinkan proses penyelenggaraan suatu pekerjaan


dapat ditempuh dengan jarak sependek mungkin.
2. Rangkaian kerja. Menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor
menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan-urutan penyelesaian
pekerjaan.

Tata Ruang Perkantoran | 3


3. Penggunaan segenap ruang. Mempergunakan sepenuhnya semua ruang
yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang
datar), melainkan juga ruang vertikal ke atas maupun ke bawah sehingga
kemungkinan ruang tidak terpakai kecil.
4. Asas integrasi kegiatan. Tata ruang dan peralatan kantor harus
mengintegrasikan kegiatan antarbagian dan interbagian yang ada dalam
organisasi.
5. Asas keamanan dan kepuasan kerja bagi pegawai. Tata ruang dan
peralatan kantor harus membuat pegawai dapat bekerja secara aman,
nyaman dan puas.
6. Perubahan susunan tempat kerja. Tata ruang yang dapat diubah atau
disusun kembali dengan baik, lepas dari kesulitan atau tidak memakan
biaya yang besar.

Sementara itu, menurut Richard Muther dalam Laksmi, dkk (2008:164) bahwa
tata ruang yang baik memiliki asas-asas sebagai berikut:

1) Asas jarak terpendek. Proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh


jarak yang sependek mungkin (garis lurus antara 2 titik adalah jarak yang
terpendek).
2) Asas rangkaian kerja. Menempatkan pegawai dan alat kantor menurut
rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang
bersangkutan.
3) Asas penggunaan segenap ruang. Menggunakan sepenuhnya semua ruang
yang adea (luas lantai/ruang datar. Ruang vertikal).
4) Asas perubahan susunan tempat kerja. Ruang tidak sulit dan tidak
memakan biaya banyak jika diubah/disusun kembali.
2.2 Jenis-jenis Tata Ruang Kantor

Menurut Nuraida (2014: 163) jenis tata ruang kantor dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu:

Tata Ruang Perkantoran | 4


1) Ruang Kantor Terbuka: Semua aktivitas dilaksanakan bersama-sama oleh
beberapa pegawai dalam sebuah ruangan besar yang terbuka yang tidak
dipisahkan oleh tembok atau penyekat.
2) Ruang kantor tertutup: Tempat untuk bekerja dipisahkan ke dalam kamar-
kamar atau ruangan yang dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang
terbiat dari kayu.

Dikutip dari Mastahbisnis.com, Tata ruang kantor yang baik akan


memperlancar kinerja para karyawan. Pada dasarnya terdapat 4 jenis tata ruang
kantor, yaitu sebagai berikut;

1. Tata Ruang Kantor Berkamar/Bersekat (cubicle type offices)

Tata ruang kantor berkamar/bersekat adalah tata ruangan untuk bekerja yang
dibagi-bagi dalam skat atau kamar-kamar. Sekat kerja tersebut dipisahkan oleh
tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. Cubicle type offices ini disebut juga
dengan tata ruang kantor tertutup.

Kelebihan tata ruang kantor berkamar/bersekat (cubicle type offices)

a. Terjaminnya konsentrasi terhadap pekerjaan.


b. Kerahasiaan dari suatu pekerjaan terjamin.
c. Meningkatnya kewibawaan dari pekerja, terutama yang mempunyai
jabatan. Sehingga status pejabat menjadi selalu terpelihara berkat adanya
kewibawaan.

Tata Ruang Perkantoran | 5


d. Bisa menjamin keberhasilan kerja dan merasa untuk ikut
bertanggungjawab terhadap ruangan dan akan tumbuhnya rasa memiliki.

Kekurangan tata ruang kantor berkamar/bersekat (cubicle type offices)

a. Komunikasi secara langsung antar pegawai menjadi tidak lancar karena


adanya pemisahan. Sehingga kesempatan untuk melakukan komunikasi
menjadi berkurang.
b. Pemisahan ruang kantor dengan cara bersekat/berkamar membutuhkan
biaya yang lebih besar, terutama biaya umtuk pemeliharaan ruangan,
pengaturan penerangan, dan biaya peralatan lainnya.
c. Penggunaan ruangan menjadi kurang fleksibel jika ada perubahan atau
perkembangan organisasi.
d. Pemisahan ruang kantor dapat mempersulit pengawasan.
e. Memerlukan ruangan yang luas.

2. Tata Ruang Kantor Terbuka (open plan offices)

Tata ruang kantor terbuka adalah ruangan besar untuk bekerja yang
ditempati oleh beberapa karyawan yang bekerja secara bersama-sama di ruangan
tersebut tanpa adanya pemisah/penyekat.

Konsep tata ruang terbuka ini bisa meningkatkan kerjasama antar karyawan. Yaitu
dengan terciptanya lingkungan kantor yang mendukung komunikasi terbuka.
Sehingga produktivitas dari pekerjaan administrasi meningkat.

Tata Ruang Perkantoran | 6


Bahkan open plan offices ini bisa mendorong proses kreatif yang diinginkan dari
karyawan yang berkaitan dengan berbagai hal yang bersifat kreatif.

Menurut Quible (2001) terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
penggunaan konsep tata ruang terbuka ini, yaitu sebagai berikut.

a) Penggunaan dari dinding permanen yang minim.


b) Penempatan dari masing-masing unit kerja harus meminimalisir terjadinya
pekerjaan yang menyimpang dan juga tumpang tindih.
c) Memberikan perhatian khusus terhadap gangguan suara guna menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman. Kualitas gangguan suara yang bisa
dianggap baik jika dalam jarak 15 kaki dari sumber suara tidak
mengganggu karyawan yang lain.
d) AC dan juga control kelembaban yang terpusat akan mudah untuk
dikendalikan.
e) Pola warna dan juga pengaturan furniture yang tepat akan menjadikan
suasana dan lingkungan kerja kondusif bagi karyawan. Penggunaan panel
atau meja kursi yang portable akan menyediakan privasi dan menambah
estetika area tersebut.

Kelebihan tata ruang kantor terbuka

a. Memudahkan proses pengawasan, pengaturan cahaya, udara, pengaturan


warna, dan juga dekorasi.
b. Fleksibel jika diperlukan suatu perubahan ruangan dan tidak
membutuhkan biaya yang tinggi. Bahkan pengurangan jumlah dinding
permanen dan kantor private bisa meningkatkan penggunaan ruang yang
ada.
c. Mudah dalam mengadakan hubungan secara langsung, pengawasan,
penyeragaman kerja, dan juga pembagian peralatan kerja.
d. Biaya lebih murah untuk hal pemeliharaan ruangan kerja, penggunaan
telpon, penggunaan kelengkapan ruangan dan peralatan, dan lain-lainnya.

Tata Ruang Perkantoran | 7


Bahkan biaya untuk merubah layout ini sangat murah jika dibandingkan
dengan konsep bersekat atau berkamar.
e. Memudahkan dalam penggunaan, penempatan, dan perawatan peralatan
kerja.
f. Memudahkan dalam koordinasi dan komunikasi kerja antar karyawan.
g. Menghemat penggunaan peralatan kerja dan penerangan.
h. Biaya instalasi pertama lebih murah dibandingkan dengan konsep
konvensional atau bersekat/berkamar.

Kekurangan tata ruang kantor terbuka

a. Kebisingan atau kegaduhan kemungkinan dapat terjadi.


b. Karyawan sulit untuk melakukan pekerjaan dengan dengan penuh
konsentrasi karena dalam tata ruang terbuka setiap orang dapat melihat
orang lain yang mondar mandir, tamu yang datang, suara-suara karyawan
yang lain dan sebagainya.
c. Betas kedudukan antara bawahan dan juga pimpinan tidak nampak jelas.
d. Sulit untuk merahasiakan pekerjaan yang sifatnya rahasia.
e. Kemungkinan adanya tumpukan berkas dan pekerjaan lainnya. Sehingga
akan mengakibatkan pemandangan yang kurang enak dipandang.
f. Memerlukan air conditioning untuk dapat mengurangi debu dan air
cleaner untuk mengurangi debu.
g. Kurang efektif bagi karyawan yang memerlukan konsentrasi yang tinggi,
seperti departemen administrasi keuangan.

3. Tata Ruang Kantor Berhias/Berpanorama (landscape offices)

Tata Ruang Perkantoran | 8


Tata ruang kantor berhias/berpanorama adalah ruangan yang digunakan untuk
bekerja yang berhias-kan oleh tanaman, dekorasi, dan lain sebagainya. Bentuk
dari ruangan kantor berhias ini mengusahakan suapaya lingkungan ruang
perkantoran ini nampak seperti pemandangan alam terbuka dan benar-benar
seperti lingkungan yang nyaman, menyenangkan, dan ekonomis dalam
pemanfaatan ruangan.

Kelebihan tata ruang kantor berhias

a. Para karyawan akan merasa betah dan nyaman bekerja.


b. Kantor menjadi terlihat lebih segar hal ini dikarenakan pemandangan yang
hijau.
c. Ketegangan syaraf akibat bekerja dapat dihindari atau berkurang.
d. Apabila terjadi sesuatu misalnya kebakaran, maka akses keluar menjadi
mudah dan cepat.
e. Kebisingan dan juga kegaduhan bisa berkurang dan dihindarkan.
f. Kepengapan kantor bisa diminimalisir dengan suplai oksigen yang berasal
dari udara sekitar.
g. Produktivitas kerja menjadi meningkat, karena pekerjaan dilaksanakan
secara efisien sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan
mudah.
h. Tidak memerlukan lampu dengan pencahayaan yang tinggi, karena sudah
terbantu dengan cahaya yang berasal dari luar ruangan.

Kekurangan tata ruang kantor berhias

a. Untuk membuat tanaman dan dekorasi dibutuhkan biaya yang cukup


tinggi.
b. Keadaan cuaca juga dapat mempengaruhi kinerja. Misalnya jika hujan
yang disertai dengan petir, otomatis bisa mengurangi konsentrasi dari para
karyawan.

Tata Ruang Perkantoran | 9


c. Biaya dari pemeliharaan dan perawatan yang cukup tinggi, karena tidak
hanya di dalam ruangan saja yang membutuhkan pemeliharaan dan
perawatan, namun juga di luar ruangan.
d. Memnutuhkan tenaga ahli yang tidak murah.
e. Konsentrasi juga dapat berkurang apabila terdapat sesuatu di luar ruangan.

4. Tata Ruang Kantor Gabungan (mixed offices)


Tata ruang kantor gabungan adalah tata ruang kantor yang merupakan sebuah
gabungan antara bentuk tata ruang kantor yang sudah disebutkan sebelumnya.
Tata ruang gabungan ini perlu untuk dipertimbangkan, karena ke-3 bentuk tata
ruang tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk
mencegah atau mengurangi kerugian yang ditimbulkan bisa dengan cara bisa
menciptakan mixed offices.

Jika ditinjau dari ruang lingkup kantor, tata ruang kantor ini bisa dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.

1) Tata Ruang Pribadi (private offices)

Tata ruang pribadi ini digunakan dengan berbagai macam alasan seperti
menunjukan prestise dan status. Misalnya seperti ruang atasan. Selain itu,
pegawai juga membutuhkan private office jika memerlukan ruangan yang sepi
untuk dapat berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Pegawai yang
bekerja menggunakan berbagai alat-alat atau material yang mahal juga
membutuhkan ruangan tersendiri.

2) Tata Ruang Antarbagian

Tata ruang ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. General office area, area ini lebih banyak disukai dibandingkan dengan
private office area. Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut ini.

Tata Ruang Perkantoran | 10


1. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat private area dirasakan
lebih mahal.
2. Membutuhkan suatu kemudahan dalam pengawasan secara
langsung terhadap bawahannya.
3. Di-kemudian hari dimungkinkan adanya perubahan layout.
4. Tidak ingin direpotkan atau disulitkan oleh pengaturan penerangan,
alam komunikasi mebel, sirkulasi udara, dan furniture.
5. Keterkaitan pekerjaan pelayanan terhadap administrasi cukup
tinggi.
6. Terdapat asas kebersamaan yang cukup tinggi dan memudahkan
pengambilan keputusan dari bawah ke atas.
b. Private office area, area ini pada umumnya dimiliki oleh setiap kantor.
Contohnya seperti ruang rapat atau ruang konferensi, ruang tamu, dan
ruang pelatihan.
c. Service area, area ini biasanya adalah tempat yang kotor dan juga berisik.
Misalnya seperti ruang dapur, café, ruang fotocopy, toilet, dan ruang
percetakan.
d. Storage area, area ini digunakan untuk menyimpan berbagai jenis barang.
Misalnya seperti bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi,
serta ruang arsip.

2.3 Sistem Penataan Tata Ruang Kantor

Beberapa cara untuk menata ruang kerja kantor, cara ini dikenal dengan
sebutan 5R , yaitu :
1. Ringkas. Ringkas perlu diterapkan dalam menata ruang kerja kantor,
karena ruang kantor luasnya terbatas dan fungsinya adalah untuk
melaksanakan pekerjaan, jika terlalu banyak barang maka membuat
ruangan terlihat penuh dan tidak enak dipandang. Meja kerja pada
umumnya memiliki dua laci atau lebih, tetapi seringkali barang-barang di
dalamnya dibiarkan berserakan begitu saja di laci pertama. Pengadaan dua
laci ini untuk penyimpanan barang-barang yang tidak diperlukan di atas

Tata Ruang Perkantoran | 11


meja supaya di masukkan ke dalam laci, agar saat bekerja bisa sedikit
leluasa untuk bergerak. Pada meja kerja dengan dua laci, misalnya, laci
pertama (atas) untuk keperluan kantor dan laci kedua (bawah) untuk
keperluan pribadi. Proses ini membutuhkan sikap disiplin pribadi, di
samping juga memperbaiki sistem penyimpanan, pencatatan dan
meningkatkan kemampuan keryawan dalam bekerja lebih efektif.
2. Rapi. Setelah ringkas diterapkan, semua barang atau alat-alat kerja, berkas-
berkas yang tidak diperlukan telah disingkirkan, yang tertinggal hanya
beberapa barang yang diperlukan saja. Selanjutnya perlu ditata sedemikian
rupa untuk mencapai ruangan menjadi rapi. Langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai kerapian dengan melakukan pengklasifikasian atau
pengelompokan berdasarkan jenis, fungsi, besar kecilnya, bentuknya,
terakhir adalah meletakkannya. Dalam tataruang yang terlebih dulu
diletakkan adalah barang-barang yang paling besar ukurannya, karena akan
membutuhkan tempat yang paling banyak, kemudian baru diikuti oleh
barang yang sedikit besar lainnya dan seterusnya sampai barang-barang
yang kecil.
3. Rawat. Pemahaman mengenai rawat yaitu mempertahankan keadaan yang
sudah ringkas, pari an resik setiap hari secara terus menerus. Artinya
kondisi ruangan kerja kantor yang sudah tertata tersebut jangan sampai
berantakan kembali. Komitmen para pegawai juga diperlukan, sehingga
penggunaan alat-alat, buku dan berkas tidak akan merubah penataan,
setelah selesai penggunaan dikembalikan seperti semula. Merawat juga
mengandung pengertian untuk menjaga agar alat-alat tetap berfungsi.
Untuk itu alat-alat yang memerlukan servis perlu dibuatkan skedul yang
jelas dan dilaksanakan secara teratur.
4. Resik. Resik berarti membersihkan lingkungan kerja, termasuk di
dalamnya, mesin dan alat kerja, lantai tempat kerja, dan di setiap bagian di
dalam tempat kerja. Ada sebuah pembuktian yang patut dianut,
membersihkan berarti memeriksa. Pegawai atau operator yang
membersihkan alat-alat dapat menemukan berbagai fungsi yang gagal, yang

Tata Ruang Perkantoran | 12


dapat segera diatasi dan dapat berfungsi kembali, tidak perlu lama
menunggu proses pekerjaan. Ruangan dan berkas yang tidak bersih akan
mengganggu pernafasan pegawai yang bersangkutan. Hal ini dapat
membahayakan kesehatan pegawai. Untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan ruangan para pegawai dan pengguna ruangan harus menjadikan
budaya bersih dengan cara menyediakan tempat sampah, tidak merokok
diruangan kerja apalagi yang ber AC, rutin menyedot debu dengan vacum
cleaner.
5. Rileks. Upaya membuat ruangan ringkas, rapi, rawat disempurnakan
dengan tambahan lainnya agar menimbulkan suasana yang rileks. Seorang
karyawan kantor yang nekerja 8 jam perhari pasti sering mengalami jenuh
dengan tugas-tugas yang banyak, maka membutuhkan suasana yang bisa
membuat rileks. Untuk membuat suasana yang rileks, setiap orang berbeda-
beda, ada orang yang suka melihat lukisan pemandangan, melihat foto,
melihat ikan di akuarium, ada yang suka mendengarkan musik, dsb. Karena
itu masing-masing pegawai pengguna ruangan tersebut dapat
menambahkan alat yang diperlukan untuk merileksnkan dirinya.
Teknik tata ruang kantor merupakan aspek yang perlu diperhatikan pada saat
akan menata berbagai peralatan dan perlengkapan kantor pada sebuah ruang
kantor untuk memberikan kenyamanan bagi para karyawan dalam suatu
perusahaan. Menurut Gie dalam Sayuti (2013:100) ada beberapa aspek teknis
seperti:

a) Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus dan menghadap ke jurusan


yang sama atau disesuaikan dengan posisi yang mengikuti arus dan
aktifitas kerja yang ada.
b) Pada tata ruang yang terbuka susunan meja-meja itu dapat terdiri atas
beberapa baris atau beberapa kelompok kerja, dan pastikan secara ideal
luas ruang kerja untuk satu orang karyawan lebih kurang 3.7 m.
c) Diantara baris-baris meja itu disediakan lorong untuk keperluan lalu lintas
para pegawai

Tata Ruang Perkantoran | 13


d) Jarak antara sesuatu meja dengan meja yang dimuka atau yang di
belakangnya sebesar 80 cm.
e) Pejabat pimpinan bagian yang bersangkutan ditempatkan dibelakang para
pegawainya atau di bagian depan untuk memudahkan pimpinan menerima
tamu dan mengawasi para pegawai yang menjadi tanggung jawabnya.
f) Pada tata ruang terbuka pegawai dikelompokkan di bawah pengawasan
seorang pejabat mereka ditempatkan di dekat masing-masing pejabat yang
bertanggung jawab atas kelompok itu.
g) Pegawai-pegawai yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lembut,
misalnya mencatat angka-angka kecil secara cermat atau melukis gambar-
gambar yang halus, diberi tempat yang terbanyak memperoleh penerangan
cahaya.
h) Pegawai-pegawai yang bertugas mengenai urusan-urusan yang
mengandung risiko urusan besar ditempatkan di pojok yang tidak sering
dilalui lalu lintas orang-orang.
i) Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan abgian-
bagian lainnya atau dengan publik, ditempatkan di dekat pintu.
j) Lemari dan alat-alat kantor yang menimbulkan suara ribut, misalnya mesin
stensil atau printer ditaruh didekat jendela.
k) Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran, misalnya
saja mesin hitung, tidak boleh menempel tembok atau tiang, hal ini untuk
mencegah getaran mengganggu seluruh ruangan.
l) Lemari yang berat atau peti besi dapat diletakkan menempel tembok atau
tiang.
m) Bagi pejabat pimpinan yang sering-sering harus menerima tamu penting
dan membicarakan urusan-urusan yang bersifat rahasia. Dapatlah
dibuatkan kamar tamu sendiri
n) Apabila seorang kepala atau tenaga ahli karena sifat pekerjaanya benar-
benar membutuhkan ruang tersendiri, dapatlah dibuatkan kantor pribadi
berukuran 2,5 X 3,6 = 9 m persegi.

Tata Ruang Perkantoran | 14


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor seperti penyusunan


perabotan dan perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia untuk
memberikan sarana bagi pegawai/karyawan untuk melakukan aktivitas kerjanya
dengan baik. Enam asas ruang kantor yang meliputi asas jarak terpendek, asas
rangkaian kerja, asas mengenai penggunaan segenap ruangan, asas integrasi
kegiatan, asas keamanan dan kepuasan kerja bagi pegawai, dan asas mengenai
perubahan susunan tempat kerja. Penerapan tata ruang kantor yang sesuai
berdasarkan asas ruang kantor dapat membuat pegawai lebih nyaman, dan alur
pekerjaan dapat berjalan secara lancar.

Sementara itu terdapat empat jenis tata ruang kantor yaitu, tata kantor
berkamar/bersekat, tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor
berhias/berpanorama dan tata kantor campuran yang merupakan campuran dari
ketiga yang telah disebutkan sebelumnya. Adapun sistem atau cara penataan
kantor, dikenal dengan 5R, yaitu ditata secara ringkas, rapi, rawat, resik dan
rileks.

3.2 Saran
Kantor merupakan tempat melaksanakan aktivitas tata usaha dan didalamnya
ditunjang fasilitas, dan sarana prasarana perkantoran. Kesesuaian alur kerja
akaan membuat pegawai atau pelaku kerja merasakan nyaman, bebas
bergerak, menimbulkan semangat kerja, dan meminimalisir kendala dalam
mengerjakan pekerjaan. Oleh karena itu perlu pengkajian yang lebih terbaru
mengenai tata ruang kantor mengingat zaman terus berkembang ke arah yang
lebih modern.

Tata Ruang Perkantoran | 15


DAFTAR PUSTAKA

Arjunes. (2016, November 4). Makalah Manajemen Perkantoran: Tata Ruang Kantor.
Retrieved from Makalah keren:
https://manorarjunes.blogspot.com/2016/11/makalah-manajemen-
perkantoran-tata.html?m=1

Fuad, & Nanda. (2020, Februari 15). Tata Ruang Kantor. Retrieved from Mastah Bisnis:
https://mastahbisnis.com/tata-ruang-
kantor/#Jenis_8211_Jenis_Tata_Ruang_Kantor

Nuraida, I. (2014). Manajemen Administrasi Perkantoran (Edisi Revisi). Yogyakarta: PT.


Kanisius.

Rasto. (2015). Manajemen Perkantoran Paradigma Baru. Bandung: CV Alfabeta.

Tata Ruang Perkantoran | 16

Anda mungkin juga menyukai