PENDAHULUAN
Kondisi tata ruang kantor dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja
seseorang di suatu kantor perusahaan dan akan memberikan dampak bagi
perusahaan tersabut. Seperti letak tata ruang yang kurang tepat, suasana lingkungan
perkantoran yang kurang nyaman, ataupun prosedur kerja yang belum sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini dapat membuat karyawan cepat lelah,
merasa malas dan suntuk serta kurangnya konsentrasi terhadap pekerjaan,
mengulur waktu, pemborosan biaya dalam penggunaan alat tulis kantor (ATK) serta
rasa bosan yang terus menerus. Hal ini dapat menjadi permasalahan yang sulit
dihindari apabila perusahaan tidak segera mungkin merubah sistem dan menjadikan
tata ruang lebih baik lagi.
Tata ruang kantor yang baik dan efisien tidak tercipta dengan sendirinya,
melainkan hasil dari perencanaan yang tepat dari seseorang atau tim yang
bertanggungjawab dalam merancang ruang kantor dan mereka harus memahami
dulu bahwa pemakaian ruang suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus
dan berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan pekerjaan.
A. Pengertian Tata Ruang Kantor
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris yaitu Office Layout atau
sering disebut juga Layout. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin,
dan sebagainya didalam ruangan yang tersedia.
Beberapa ahli mendefinisikan tata ruang kantor, sebagai berikut :
1. George Terry dalam bukunya Office Management and Control (1958), yang
disadur oleh The Liang Gie menyatakan :
“Office layout in the determine of space requirement and the detailed utilization
of this space in ordet to improve a practical arrengment of the physical factors
considered neceserray for the execution of the officework within reasonable
cost”. Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan
dalam penggunaan ruang secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan
suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak (1988:200).
2. Littlefield dan Peterson menyatakan :
1
Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat
perlengkapan pada luas lantai yang tersedia (1956:117).
3. Drs. The Liang Gie, dalam buku administrasi perkantoran modern, adalah
penyusunan alat-alat pada letak yang tepat serta pengaturan kerja yang
memberikan kepuasan bekerja bagi para karyawan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan tata ruang kantor :
Menurut Richard Muther (The Liang Gie, 1992 : 189-190) ada empat asas tata
ruang pada suatu kantor, keempat azas itu semestinya harus saling melengkapi agar
tercipta suasana ruang kantor yang rapi dan teratur. Keempat Azas tersebut adalah :
3
4. Asas perubahan susunan tempat kerja.
Suatu tataruang yang baik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan
tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.
Keuntungannya:
1) Pengawasan lebih mudah dan efektif terhadap segenap pegawai.
2) Hubungan antar pegawai cepat dan mudah.
3) Memperlancar arus pekerjaan dari meja satu ke meja yang lain tanpa orangnya
harus mondar-mandir meninggalkan tempat kerja.
4) Cahaya mudah masuk dan udara mudah beredar.
5) Mudah merubah ruangan.
6) Perubahan organisasi menyebabkan perubahan tata ruang dapat dilayani
dengan cepat dan luwes.
7) Apabila terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor agak sulit
menampungnya, karena ruangan terbatas.
Kerugiannya:
1) Dapat merendahkan moral atau staf. Karena cara hidup yang diawasi terus
menerus.
2) Akan mengurangi keamanan bagi pekerjaan rahasia.
3) Pekerja akan kehilangan kepribadian.
4) Apabila ada pekerja yang ngbrol dan bermalas-malas antar teman sekerja dapat
menggangu yang lain.
5) Peralatan kantor yang dapat menimbulkan suara gaduh akan menggangu
pekerjaan lainnya yang membutuhkan ketenangan.
6) Pimpinan lebih terganggu ketenangan kerjanya, jika dibandingkan dengan ruang
tertutup.
6
Keuntungan tata ruang kantor berhias atau berpanorama:
a. Para pegawai akan merasa nyaman dan betah bekerja.
b. Ketegangan syaraf dapat berkurang atau dihindarkan.
c. Kebisingan dan kegaduhan dapat berkurang atau dihindarkan.
d. Produktifitas kerja dapat meningkat, pekerjaan dilaksanakan dengan efisien
sehingga tujuan organisasi dapat mudah dicapai.
Kerugian tata ruang kantor berhias/berpanorama:
a. Biaya cukup tinggi untuk mengadakan taman dan dekorasi lainnya.
b. Biaya pemeliharaan tinggi.
c. Memerlukan tenaga ahli yang tidak mudah dan tidak murah.
1. Cahaya
Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah
efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih
sedikit membuat kesalahan, dan mata tidak lekas menjadi lelah. Banyak
ketidakberesan pekerjaan tatausaha disebabkan oleh penerangan yang buruk,
misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus bekerja dibawah
penerangan yang menyilaukan dsb.
Cahaya matahari tidak dapat diatur dengan sempurna menurut keinginan manusia.
Lebih-lebih di dalam bangunan gedung kantor yang luas dan kurang jendelanya,
cahaya alam itu tidak dapat menembus sepenuhnya pada jarak lebih dari 6 hingga 7
meter dari jendela, oleh karena itu dipergunakan cahaya lampu untuk mengatur dan
membantu penerangan dalam suatu kantor. (The Liang Gie, 1992 : 212-214)
Ada 4 jenis sistem penerangan yang dapat digunakan oleh suatu kantor, antara lain:
a. Sistem penerangan Langsung (direct)
b. Sistem penerangan setengah langsung (semi direct)
7
c. Sistem penerangan Tak Langsung (indirect)
d. Sitem penerangan setengah tak langsung (semi indirect)
2. Warna
Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk
meningkatkan efisiensi kerja para pegawai. Dengan memakai warna yang tepat pada
dinding ruangan, dan alat-alat lainnya, akan dapat mempengaruhi keadaan jiwa
mereka, sehingga akan terpelihara ketenangan dan kegembiraan bekerja. Selain itu
penggunaan warna yang tepat akan mengurangi kesilauan cahaya yang berlebihan.
Para ahli membedakan 3 warna pokok yaitu merah, kuning, dan biru.
8
Merah adalah warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegairahan
bekerja. Artinya warna merah dapat digunakan untuk merangsang pancaindera dan
jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan.
Kuning (yelow) merupakan warna yang menggambarkan kehangatan matahari yang
dapat merangsang mata dan syaraf. Pengaruh mental yang ditimbulkan ialah
perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan.
Biru adalah warna adem, sebagai warna langit dan samudera yang menggambarkan
keluasan dan ketentraman. Warna ini mempunyai pengaruh mengurangi ketegangan
otot-otot tubuh dan tekanan darah. Sehingga cocok sebagai alat untuk menimbulkan
suasana dingin dan tenang dalam kantor yang sebagian pekerjaannya membutuhkan
konsentrasi.
Masing-masing warna tersebut apabila disoroti oleh cahaya penerangan akan
memantulkan kembali cahayanya secara berbeda-beda. Kemampuan suatu warna
untuk memantulkan kembali cahaya yang mengenainya disebut daya pantul warna.
Para ahli perkantoran mengukur daya pantul warna dengan persentase, persentase
yang tinggi berarti warna yang bersangkutan tergolong warna yang sangat terang
dan mempunyai pengaruh besar terhadap kesilauan yang dialami pegawai yang
bekerja dibawahnya. Dibawah ini persentase daya pantul warna dari lampu neon
putih :
- Warna putih 88%
- Warna biru 65%
- Warna kuning 65%
- Warna coklat 10%
- Warna abu-abu 25%
- Warna hijau kebiruan 54%
Sebuah ruangan yang seluruhnya berwarna putih dan menerima sinar yang
dipantulkan kembali akan menyilaukan mata. Warna yang tepat untuk sesuatu
kantor tergantung kepada macam dan sifat pekerjaan kantor yang bersangkutan.
Misalnya untuk pekerjaan yang membutuhkan ketenangan sebaiknya dipakai warna
abu-abu atau biru muda pada dinding kantornya.
3. Udara
Faktor lingkungan kantor yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis
karyawan adalah kondisi udara didalam kantor. Beberapa faktor udara yang perlu
diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi dan kebersihan udara.
Pada umumnya di Indonesia memiliki kelembaban rata-rata yang tidak sama antara
satu tempat dengan tempat yang lain. Untuk mengatasi kelembaban itu maka
beberapa hal perlu dilakukan :
1. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat airconditioning (AC).
Apabila menghendaki mutu kinerja yang bagus maka alat ini merupakan
keharusan untuk digunakan.
2. Mengusahakan peredaran udara yang cukup didalam ruang kerja. Misalnya
dengan membuat lubang-lubang ventilasi pada dinding kamar kerja serta
jendela-jendela yang dapat dibuka sebanyak mungkin.
3. Mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknya untuk para pekerja.
9
4. Suara
Tingkat kebisingan didalam kantor merupakan faktor lingkungan yang harus
dipertimbangkan untuk mengelola tingkat kinerja pegawai yang diinginkan.
Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mengontrol kebisingan pada ruang
kantor, yaitu :
1. Menggunakan lapisan penyerap suara atau material peredam suara pada langit-
langit dan dinding
2. Penggunaan alat-alat yang mengeluarkan suara ditempatkan pada tempat
tersendiri atau diberi alat peredam suara pada alat tersebut
3. Meletakkan pesawat telepon pada tempat khusus yang tidak mengganggu
konsentrasi pegawai
4. Merancang konstruksi bangunan yang sesuai dengan kondisi kerja
5. Menggunakan musik-musik lembut dan tenang untuk mengurangi ketegangan
syaraf pegawai.
H. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN TATA RUANG
Sebelum dimulai membuat konsep menyusun tata ruang, maka terlebih dahulu perlu
diketahui langkah-langkah menyusun tata ruang adalah :
1. Mengetahui hubungan satuan yang melaksanakan kegiatan administrasi
dengan satuan-satuan kerja lainnya.
2. Mengetahui sifat pekerjaan (rahasia atau tidak rahasia) dan dengan segenap
pekerjaan, tentukan urut-urutan pekerjaan, serta ketahui jumlah pegawai
yang terlibat :
a. Satuan pekerjaan yang melayani publik ditempatkan pada tempat yang
mudah didatangi orang luar tanpa mengganggu satuan kerja lainnya.
b. Satuan-satuan yang satu sama lain saling berhubungan erat, diupayakan
untuk dikelompokkan pada satu tempat.
c. Satuan yang mengerjakan semua kegiatan administrasi, diupayakan
ditempatkan di tengah-tengah (strategis).
d. Satuan yang tugas pekerjaannya menimbulkan suara gaduh, diletakkan
jauh dari satuan kerja yang membutuhkan ketenangan.
e. Membuat gambar denah ruangan dengan memakai skala, cantumkan
panjang dan lebar ruangan yang bersangkutan, serta beri tanda, tempat
pintu, jendela dan lain-lain.
f. Susunan letak meja kursi pegawai dan perabot lainnya, gunakan kertas
warna-warni dengan ukuran tertentu, serta beri nomor kode masing-
masing.
g. Menyusun denah konsep tata ruang dengan memperhitungkan
kemungkinan perubahan yang disebabkan oleh:
1) penambahan atau pengurangan pegawai.
2) penambahan/penggantian perabot/alat kerja.
3) perubahan penyelasaian prosedur kerja.
4) perubahan atau pengurangan struktur organisasi.
5) penambahan atau pengurangan atau perubahan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Gie, The Liang. 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty
10
Sukoco, Badri Munir. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga
11
Gambar menunjukkan tata ruang kantor yang baik dan kurang baik
DAFTAR PUSTAKA
5. Warna
Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk
memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi
keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan
alat-alat lainya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan
terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin
timbul karena cahaya yang berlebihan.
Para ahli membedakan 3 warna pokok yaitu : Sistem pencahayaan/penerangan ada empat:
Merah : warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan
bekerja.
Kuning : warna yang menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata
dan saraf, perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan.
Biru : warna adem yang menggambarkan keluasan dan ketentraman.
Menurut Darul Amin Jemmy, warna-warna yang lembut akan cocok dengan suasana
kerja, diantaranya: abu-abu cerah, krem, warna gading (broken white), dan warna
lainnya yang memiliki tingkat pantul cahaya yang dianjurkan.
Macam-macam warna:
Warna primer: merah, biru, kuning
Warna sekunder: warna yang dihasilkan dari campuran warna primer
Warna tersier: campuran dari warna primer dan sekunder
13
Arti warna dan efek psikologis:
Merah:berani, sensual, merah
Kuning: kehangatan, bercahaya dan cerah
Hijau: alami
Biru: harmonis, tenang, lapang
Putih: orisinal, ringan, polos, tenteram, nyaman, terang
Ukuran ruang
Lokasi bangunan
Lokasi ruangan
Tipe ruang
Bentuk ruang
Tinggi ruang
6. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyaknya uap
air pada udara itu. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan :
Memasang AC (AirConditioning)
Membuat ventilasi udara
Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat.
7. Suara
Uangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan. Jika perlu
digunakan bahan peredam suaru pada langit atau dinding ruangan.
14