Anda di halaman 1dari 14

TATA RUANG KANTOR

PENDAHULUAN
Kondisi tata ruang kantor dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja
seseorang di suatu kantor perusahaan dan akan memberikan dampak bagi
perusahaan tersabut. Seperti letak tata ruang yang kurang tepat, suasana lingkungan
perkantoran yang kurang nyaman, ataupun prosedur kerja yang belum sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini dapat membuat karyawan cepat lelah,
merasa malas dan suntuk serta kurangnya konsentrasi terhadap pekerjaan,
mengulur waktu, pemborosan biaya dalam penggunaan alat tulis kantor (ATK) serta
rasa bosan yang terus menerus. Hal ini dapat menjadi permasalahan yang sulit
dihindari apabila perusahaan tidak segera mungkin merubah sistem dan menjadikan
tata ruang lebih baik lagi.
Tata ruang kantor yang baik dan efisien tidak tercipta dengan sendirinya,
melainkan hasil dari perencanaan yang tepat dari seseorang atau tim yang
bertanggungjawab dalam merancang ruang kantor dan mereka harus memahami
dulu bahwa pemakaian ruang suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus
dan berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan pekerjaan.
A.   Pengertian Tata Ruang Kantor
Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris yaitu Office Layout atau
sering disebut juga Layout. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin,
dan sebagainya didalam ruangan yang tersedia.
Beberapa ahli mendefinisikan tata ruang kantor, sebagai berikut :
1. George Terry dalam bukunya Office Management and Control (1958), yang
disadur oleh The Liang Gie menyatakan :
“Office layout in the determine of space requirement and the detailed utilization
of this space in ordet to improve a practical arrengment of the physical factors
considered neceserray for the execution of the officework within reasonable
cost”. Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan
dalam penggunaan ruang secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan
suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak (1988:200).
2. Littlefield dan Peterson menyatakan :

1
Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan alat
perlengkapan pada luas lantai yang tersedia (1956:117).
3. Drs. The Liang Gie, dalam buku administrasi perkantoran modern, adalah
penyusunan alat-alat pada letak yang tepat serta pengaturan kerja yang
memberikan kepuasan bekerja bagi para karyawan

B. Tujuan Pengaturan Tata Ruang Kantor


Penggunaan ruang kantor yang baik akan dapat menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan sehingga proses dan alur pekerjaan dapat berjalan secara efektif
dan efesien. Disamping itu dengan adanya pengaturan ruang kantor yang baik maka
luas ruang dan peralatan yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Dalam pengaturan ruang kantor perlu diperhatikan adanya tujuan yang harus dicapai
dan merupakan syarat yang harus dipenuhi, meliputi :
Menurut Drs. The Liang Gie, tujuan tata ruang kantor adalah :
1. Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak
yang sependek mungkin.
2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar
3. Kesehatan dan kepuasaan bekerja para pegawai dapat terpelihara
4. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan
5. Seluruh ruang dipergunakan secara efesien untuk keperluan pekerjaan
6. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang
baik tentang organisasi tersebut2
7. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan
mudah diubah sewaktu-waktu diperlukan(The Liang Gie, 1988:207)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan tata ruang kantor :

1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu pelaksanaan kerja.


Dengan tata ruang kerja yang baik memungkinkan pekerjaan akan semakin
cepat dan lancar, koordinasi dan komunikasi antar unit kerja semakin cepat,
sehingga akan menghemat tenaga dan waktu.
2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan.
Tata ruang kantor yang sudah terencana dengan baik membuat para
pegawainya bekerja sesuai dengan alur pekerjaan yang sudah ditentukan
sehingga akan memperlancar proses penyelesaian pekerjaan.
3. Memungkinkan pemakaian ruangan secara efisien.
Pengaturan ruang kerja kantor yang baik akan meningkatkan semangat kinerja
pegawainya, tetapi sebaliknya jika pengaturan ruang kantor semrawut dan
sumpeg akan menghambat proses pekerjaan.
4. Mencegah para pegawai lain menganggu atau terganggu.
Jika meja-meja kantor disusun secara rapi, almari disusun berdasarkan
keperluan, perabot dan barang lain diatur sedemikian rupa, maka akan
memperlancar jalannya kinerja pegawai.
5. Menciptakan kenyamanan bekerja bagi para pegawai.
Tata ruang kantor yang rapi, teratur, nyaman, bersih, akan menambah
semangat dan kenyamanan bagi para pekerja yang ada didalamnya.
6. Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi
2
7. Memudahkan gerak karyawan dalam bekerja
8. Mempermudah pengawasan
9. Memudahkan dalam pemberian pelayanan
10. Memberikan pencitraan yang baik kepada pelanggan maupun tamu
perusahaan.

C. Keuntungan Tata Ruang Kantor yang baik


Tata ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan kantor sehingga
perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan
produktifitas. Selain itu pengaturan tata ruang kantor yang baik akan memberikan
keuntungan-keuntungan, diantaranya :
1. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan
mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.
2. Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
3. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai
tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
4. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan

D. Azas Tata Ruang Kantor

Menurut Richard Muther (The Liang Gie, 1992 : 189-190) ada empat asas tata
ruang pada suatu kantor, keempat azas itu semestinya harus saling melengkapi agar
tercipta suasana ruang kantor yang rapi dan teratur. Keempat Azas tersebut adalah :

1. Asas jarak terpendek.


Dalam asas ini suatu tataruang yang baik ialah tataruang yang memungkinkan
proses penyelenggaraan suatu pekerjaan dapat ditempuh dengan jarak sependek
mungkin.
2. Asas rangkaian kerja.
Dalam asas ini tataruang yang baik ialah menempatkan para pegawai dan alat-
alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian
pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan kelengkapan daripada asas
jarak terpendek. Jarak terpendek tercapai kalau para pekerja atau alat-alat
ditaruh berderet-deret menurut urutan proses penyelesaian pekerjaan tersebut.
Menurut asas ini suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari
permulaan dikerjakan sampai selesai, tidak ada gerak mundur atau menyilang.
Hal ini tidak berarti bahwa jalan yang ditempuh harus selalu berbentuk garis
lurus. Yang terpenting ialah proses itu selalu mengarah maju ke muka menuju ke
penyelesaian.
3. Asas penggunaan segenap ruang.
Suatu tataruang yang baik ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang
yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar),
melainkan juga ruang yang vertikal ke atas maupun ke bawah sehingga
kemungkinan ruang yang tidak terpakai itu kecil. Jika ada ruangan yang kosong
maka dapat diletakan tanaman, hiasan, aquarium dan lain sebagainya sehingga
membuat ruangan semakin nyaman dan asri.

3
4. Asas perubahan susunan tempat kerja.
Suatu tataruang yang baik ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan
tidak terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.

E. Prinsip-Prinsip Penyusunan Tata Ruang Kantor

Dalam merencanakan tataruang kantor hendaknya diketahui hubungan satuan


pekerjaan yang melaksanakan pekerjaan dengan satuan-satuan lainnya. Disamping
itu hendaknya diperhatikan pula sifat pekerjaan satuan tersebut, ini penting untuk
menentukan letak yang tepat bagi satuan tersebut di dalam ruang kantor.
Beberapa prinsip penyusunan tata ruang kantor yang harus diperhatikan antara lain :
a. Pekerjaan harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus.
b. Bagian-bagian dan seksi-seksi yang berfungsi sama dan yang berhubungan harus
ditempatkan secara berdekatan untuk mengurangi waktu bepergian.
c. Aliran pekerjaan harus sederhana, sehingga dapat mengurangi hilir mudik
pegawai dan penyampaian surat-surat dalam jarak yang pendek.
d. Meletakkan perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang
menggunakannya.
e. Pergunakan meja dan kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah ruangan.
f. Menyusun meja harus sedemikian rupa sehingga tidak ada pegawai yang
terpaksa menghadap pada sumber cahaya.
g. Kesatuan yang banyak berhubungan dengan masyarakat harus ditempatkan
dibagian depan.
h. Satuan yang pekerjaan bersifat gaduh, sebaiknya ditempatkan dekat jendela dan
hendaknya dijauhkan dari satuan lainnya.
i. Hendaknya tempat arsip-arsip kantor berada pada tempat yang mudah
terjangkau oleh petugas.

F. BENTUK-BENTUK TATA RUANG KANTOR

1. Tata Ruang Bersekat/Berkamar (Cubicle Type Offices)

Adalah tata ruangan bekerja yang dipisah dalam sekat-sekat.


4
Keuntungan tata ruang kantor bersekat/berkamar adalah:
a. Konsentrasi kerja lebih terjamin.
b. Pekerjaan yang bersifat rahasia lebih terjaga dan terlindungi.
c. Menghindari gangguan dari pekerja lain.
d. Pimpinan akan lebih tenag dalam mengerjakan tugasnya karena tidak terganggu
oleh kegiatan karyawan.
e. Untuk menambah dan atau memelihara kewibawaan/status pejabat/pimpinan.
f. Untuk menjamin keberhasilan kerja
g. Menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab atas ruangan dan merasa ikut
memiliki.
Kerugian tata ruang kantor bersekat/berkamar :
a. Komunikasi langsung antar pegawai tidak dapat lancar atau berkurang.
b. Diperlukan biaya yang lebih besar untuk pemeliharaan ruangan, pengaturan
penerangan dan biaya peralatan lainnya.
c. Cahaya sulit masuk dan udara sulit beredar sehingga suasana lebih pengap dan
gerah.
d. Pemakaian ruangan kurang luwes apabila ada perubahan dan perkembangan
organisasi, misalnya penambahan pegawai, alat dan perubahan proses
penyelesaian suatu pekerjaan.
e. Mempersulit pengawasan karena terhalang oleh penyekat
f. Memerlukan ruangan yang luas.

2. Tata Ruang Terbuka (Open Plan Offices)


Dalam susunan ini ruang yang dipergunakan untuk ruang bekerja tidak dipisah-
pisahkan atau tidak menggunakan penyekat, tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan
pada satu ruang besar terbuka sehingga semua yang bekerja tampak mudah diamati
dari satu sudut pandang.
Para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa lokasi fisik atau tata ruang tempat
orang bekerja mempunyai pengaruh terhadap sikap, produktivitas dan pergaulannya
dengan yang lain. Kantor-kantor modern dirancang dan di bangun sesuai dengan
perkembangan teknologi. Rancangan kantor-kantor modern adalah kantor terbuka
sehingga mempermudah komunikasi dan terjalinnya kerja yang harmonis.
Konsep kantor terbuka dapat menimbulkan salah pengertian. Ini bukan
sekedar suatu ruangan tanpa tembok dengan meja-meja yang ditaruh sembarangan.
Kantor terbuka merupakan suatu konstruksi yang memberikan keterbukaan untuk
mempermudah berkomunikasi dan pertemuan, namun sekaligus menjamin
kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi diciptakan dengan pemasangan sekat-sekat
yang dapat dipindahkan atau digeser. Sekat-sekat tersebut menghindarkan para
manajer dari isolasi tembok tertutup dan perasaan tidak enak yang menghinggapi
seseorang bila dalam ruangan sama sekali terbuka.
Keuntungan yang diperoleh dari kantor terbuka adalah:
Kantor terbuka memungkinkan perubahan terus-menerus dengan biaya
minimum setelah pola dasarnya ditetapkan. Adanya kenyamanan karena sirkulasi
udara cukup lancar, penerangan merata, kursi dan meja yang enak dipakai,
memperbaiki semangat kerja dan cenderung menghilangkan sebagian dari
perselisihan yang timbul akibat tempat kerja terlalu berdekatan. Arus perkerjaan
5
lebih lancar dan hal-hal yang saling berkaitan dapat ditempatkan sedemikian rupa
sehingga pekerjaan dapat dengan mudah beralih dari seksi yang satu keseksi yang
lain.

Keuntungannya:
1) Pengawasan lebih mudah dan efektif terhadap segenap pegawai.
2) Hubungan antar pegawai cepat dan mudah.
3) Memperlancar arus pekerjaan dari meja satu ke meja yang lain tanpa orangnya
harus mondar-mandir meninggalkan tempat kerja.
4) Cahaya mudah masuk dan udara mudah beredar.
5) Mudah merubah ruangan.
6) Perubahan organisasi menyebabkan perubahan tata ruang dapat dilayani
dengan cepat dan luwes.
7) Apabila terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor agak sulit
menampungnya, karena ruangan terbatas.

Kerugiannya:
1) Dapat merendahkan moral atau staf. Karena cara hidup yang diawasi terus
menerus.
2) Akan mengurangi keamanan bagi pekerjaan rahasia.
3) Pekerja akan kehilangan kepribadian.
4) Apabila ada pekerja yang ngbrol dan bermalas-malas antar teman sekerja dapat
menggangu yang lain.
5) Peralatan kantor yang dapat menimbulkan suara gaduh akan menggangu
pekerjaan lainnya yang membutuhkan ketenangan.
6) Pimpinan lebih terganggu ketenangan kerjanya, jika dibandingkan dengan ruang
tertutup.

3. Tata Ruang Kantor berhias atau berpanorama/bertaman (lanscaped offices)


Adalah ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh taman, dekorasi dan lainnya.
Bentuk ruangan kantor berhias ini mengusahakan agar lingkungan benar-benar
merupakan lingkungan yang nyaman, menyenangkan dan ekonomis dalam
pemanfaatan ruangan.

6
Keuntungan tata ruang kantor berhias atau berpanorama:
a. Para pegawai akan merasa nyaman dan betah bekerja.
b. Ketegangan syaraf dapat berkurang atau dihindarkan.
c. Kebisingan dan kegaduhan dapat berkurang atau dihindarkan.
d. Produktifitas kerja dapat meningkat, pekerjaan dilaksanakan dengan efisien
sehingga tujuan organisasi dapat mudah dicapai.
Kerugian tata ruang kantor berhias/berpanorama:
a. Biaya cukup tinggi untuk mengadakan taman dan dekorasi lainnya.
b. Biaya pemeliharaan tinggi.
c. Memerlukan tenaga ahli yang tidak mudah dan tidak murah.

3. Tataruang Kantor Gabungan

Kombinasi antara tataruang terbuka, bersekat/berkamar, dan tata ruang kantor


berhias. Untuk tetap menjaga wibawa pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja
untuk seorang pimpinan. Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu ruang kerja
sehingga sistem pengawasan lebih mudah untuk dilakukan.

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TATARUANG KANTOR

1. Cahaya
Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah
efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih
sedikit membuat kesalahan, dan mata tidak lekas menjadi lelah. Banyak
ketidakberesan pekerjaan tatausaha disebabkan oleh penerangan yang buruk,
misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus bekerja dibawah
penerangan yang menyilaukan dsb.
Cahaya matahari tidak dapat diatur dengan sempurna menurut keinginan manusia.
Lebih-lebih di dalam bangunan gedung kantor yang luas dan kurang jendelanya,
cahaya alam itu tidak dapat menembus sepenuhnya pada jarak lebih dari 6 hingga 7
meter dari jendela, oleh karena itu dipergunakan cahaya lampu untuk mengatur dan
membantu penerangan dalam suatu kantor. (The Liang Gie, 1992 : 212-214)
Ada 4 jenis sistem penerangan yang dapat digunakan oleh suatu kantor, antara lain:
a. Sistem penerangan Langsung (direct)
b. Sistem penerangan setengah langsung (semi direct)

7
c. Sistem penerangan Tak Langsung (indirect)
d. Sitem penerangan setengah tak langsung (semi indirect)

1. Sistem penerangan Langsung (Direct)


Cahaya memancar langsung dari sumbernya ( 90 -100%) secara langsung ke area
kerja, sistem ini akan mengakibatkan munculnya silau dan bayangan karena
hanya sedikit cahaya yang tersebar. Bayangan yang ditimbulkan oleh cahaya
sangat tegas, sehingga lekas menimbulkan kelelahan pada mata. Jadi penerangan
lampu dengan cahaya langsung ini tidak baik bagi kesehatan mata.
2. Sistem penerangan setengah langsung (Semidirect)
Cahaya ini memancar dari sumbernya melalui tudung lampu yang biasanya
terbuat dari gelas dengan warna seperti susu. Pencahayaan semi direct 60-90%,
cahaya di arahkan ke bawah dan sisanya diarahkan ke atas lalu dipantulkan
kembali ke bawah. Cahaya ini tersebar ke berbagai jurusan, sehingga bayangan
yang ditimbulkan tidak begitu tajam. Namun sebagian besar cahaya tetap
langsung jatuh ke permukaan meja dan memantul kembali kearah mata si
pegawai. Hal ini masih kurang memuaskan walaupun lebih baik daripada cahaya
langsung.
3. Sistem penerangan Tak Langsung (Indirect)
Cahaya ini memancar dari sumbernya ke arah langit-langit ruangan, kemudian
dipantulkan ke permukaan meja. Sifat cahaya ini benar-benar sudah lunak, 90 -
100% cahaya pertama akan diarahkan ke atas dan kemudian menyebar dan
memantul ke bawah ke area kerja karena itu tidak menimbulkan kelelahan pada
mata. Cahaya dari lampu ini tersebar merata ke semua penjuru dan tidak
menimbulkan bayangan. Pemakaian lampu neon sangat tepat untuk cahaya tak
langsung ini karena membutuhkan daya lampu yang besar. Sistem ini
direkomendasikan untuk kebayakan ruang kantor
4. Sistem penerangan Setengah Tak Langsung (Semi indirect)
Cahaya ini sebagian besar (sekitar 60 – 90%) berasal dari pantulan langit-langit
dan dinding ruangan, dan sebagian lagi terpancar melalui tudung kaca. Cahaya ini
lebih baik dari cahaya setengah langsung karena sumbernya sebagian besar dari
langit-langit ruangan, sifat cahayanya serta bayangan yang diciptakan tidak
begitu tajam.
a b c d

2. Warna
Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk
meningkatkan efisiensi kerja para pegawai. Dengan memakai warna yang tepat pada
dinding ruangan, dan alat-alat lainnya, akan dapat mempengaruhi keadaan jiwa
mereka, sehingga akan terpelihara ketenangan dan kegembiraan bekerja. Selain itu
penggunaan warna yang tepat akan mengurangi kesilauan cahaya yang berlebihan.
Para ahli membedakan 3 warna pokok yaitu merah, kuning, dan biru.

8
Merah adalah warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegairahan
bekerja. Artinya warna merah dapat digunakan untuk merangsang pancaindera dan
jiwa agar bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan.
Kuning (yelow) merupakan warna yang menggambarkan kehangatan matahari yang
dapat merangsang mata dan syaraf. Pengaruh mental yang ditimbulkan ialah
perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan.
Biru adalah warna adem, sebagai warna langit dan samudera yang menggambarkan
keluasan dan ketentraman. Warna ini mempunyai pengaruh mengurangi ketegangan
otot-otot tubuh dan tekanan darah. Sehingga cocok sebagai alat untuk menimbulkan
suasana dingin dan tenang dalam kantor yang sebagian pekerjaannya membutuhkan
konsentrasi.
Masing-masing warna tersebut apabila disoroti oleh cahaya penerangan akan
memantulkan kembali cahayanya secara berbeda-beda. Kemampuan suatu warna
untuk memantulkan kembali cahaya yang mengenainya disebut daya pantul warna.
Para ahli perkantoran mengukur daya pantul warna dengan persentase, persentase
yang tinggi berarti warna yang bersangkutan tergolong warna yang sangat terang
dan mempunyai pengaruh besar terhadap kesilauan yang dialami pegawai yang
bekerja dibawahnya. Dibawah ini persentase daya pantul warna dari lampu neon
putih :
- Warna putih 88%
- Warna biru 65%
- Warna kuning 65%
- Warna coklat 10%
- Warna abu-abu 25%
- Warna hijau kebiruan 54%
Sebuah ruangan yang seluruhnya berwarna putih dan menerima sinar yang
dipantulkan kembali akan menyilaukan mata. Warna yang tepat untuk sesuatu
kantor tergantung kepada macam dan sifat pekerjaan kantor yang bersangkutan.
Misalnya untuk pekerjaan yang membutuhkan ketenangan sebaiknya dipakai warna
abu-abu atau biru muda pada dinding kantornya.

3. Udara

Faktor lingkungan kantor yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis
karyawan adalah kondisi udara didalam kantor. Beberapa faktor udara yang perlu
diperhatikan adalah temperatur, kelembaban, ventilasi dan kebersihan udara.
Pada umumnya di Indonesia memiliki kelembaban rata-rata yang tidak sama antara
satu tempat dengan tempat yang lain. Untuk mengatasi kelembaban itu maka
beberapa hal perlu dilakukan :
1. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat airconditioning (AC).
Apabila menghendaki mutu kinerja yang bagus maka alat ini merupakan
keharusan untuk digunakan.
2. Mengusahakan peredaran udara yang cukup didalam ruang kerja. Misalnya
dengan membuat lubang-lubang ventilasi pada dinding kamar kerja serta
jendela-jendela yang dapat dibuka sebanyak mungkin.
3. Mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknya untuk para pekerja.

9
4. Suara
Tingkat kebisingan didalam kantor merupakan faktor lingkungan yang harus
dipertimbangkan untuk mengelola tingkat kinerja pegawai yang diinginkan.
Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mengontrol kebisingan pada ruang
kantor, yaitu :
1. Menggunakan lapisan penyerap suara atau material peredam suara pada langit-
langit dan dinding
2. Penggunaan alat-alat yang mengeluarkan suara ditempatkan pada tempat
tersendiri atau diberi alat peredam suara pada alat tersebut
3. Meletakkan pesawat telepon pada tempat khusus yang tidak mengganggu
konsentrasi pegawai
4. Merancang konstruksi bangunan yang sesuai dengan kondisi kerja
5. Menggunakan musik-musik lembut dan tenang untuk mengurangi ketegangan
syaraf pegawai.
H. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN TATA RUANG

Sebelum dimulai membuat konsep menyusun tata ruang, maka terlebih dahulu perlu
diketahui langkah-langkah menyusun tata ruang adalah :
1. Mengetahui hubungan satuan yang melaksanakan kegiatan administrasi
dengan satuan-satuan kerja lainnya.
2. Mengetahui sifat pekerjaan (rahasia atau tidak rahasia) dan dengan segenap
pekerjaan, tentukan urut-urutan pekerjaan, serta ketahui jumlah pegawai
yang terlibat :
a. Satuan pekerjaan yang melayani publik ditempatkan pada tempat yang
mudah didatangi orang luar tanpa mengganggu satuan kerja lainnya.
b. Satuan-satuan yang satu sama lain saling berhubungan erat, diupayakan
untuk dikelompokkan pada satu tempat.
c. Satuan yang mengerjakan semua kegiatan administrasi, diupayakan
ditempatkan di tengah-tengah (strategis).
d. Satuan yang tugas pekerjaannya menimbulkan suara gaduh, diletakkan
jauh dari satuan kerja yang membutuhkan ketenangan.
e. Membuat gambar denah ruangan dengan memakai skala, cantumkan
panjang dan lebar ruangan yang bersangkutan, serta beri tanda, tempat
pintu, jendela dan lain-lain.
f. Susunan letak meja kursi pegawai dan perabot lainnya, gunakan kertas
warna-warni dengan ukuran tertentu, serta beri nomor kode masing-
masing.
g. Menyusun denah konsep tata ruang dengan memperhitungkan
kemungkinan perubahan yang disebabkan oleh:
1) penambahan atau pengurangan pegawai.
2) penambahan/penggantian perabot/alat kerja.
3) perubahan penyelasaian prosedur kerja.
4) perubahan atau pengurangan struktur organisasi.
5) penambahan atau pengurangan atau perubahan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
Gie, The Liang. 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty

10
Sukoco, Badri Munir. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga

--- o0o ---

5. memenuhi suatu bagian tertentu. (The Liang Gie, 1983:162).

11
Gambar menunjukkan tata ruang kantor yang baik dan kurang baik

DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang. 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty


Yogyakarta.
12
Sukoco, Badri Munir. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:
Erlangga
Endang R, Mulyani, dkk. 2010. Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga

5. Warna
Bersama-sama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang penting untuk
memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi
keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan
alat-alat lainya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan
terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin
timbul karena cahaya yang berlebihan.
Para ahli membedakan 3 warna pokok yaitu : Sistem pencahayaan/penerangan ada empat:
 Merah : warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan
bekerja.
 Kuning : warna yang menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata
dan saraf,  perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan.
 Biru : warna adem yang menggambarkan keluasan dan ketentraman.
Menurut Darul Amin Jemmy, warna-warna yang lembut akan cocok dengan suasana
kerja, diantaranya: abu-abu cerah, krem, warna gading (broken white), dan warna
lainnya yang memiliki tingkat pantul cahaya yang dianjurkan.
Macam-macam warna:
 Warna primer: merah, biru, kuning
 Warna sekunder: warna yang dihasilkan dari campuran warna primer
 Warna tersier: campuran dari warna primer dan sekunder
13
Arti warna dan efek psikologis:
 Merah:berani, sensual, merah
 Kuning: kehangatan, bercahaya dan cerah
 Hijau: alami
 Biru: harmonis, tenang, lapang
 Putih: orisinal, ringan, polos, tenteram, nyaman, terang

 Merah muda: ceria, romantis


 Oranye: bersahabat, hampir sama dengan merah, dll

Pertimbangan dalam memilih warna ruang:

 Ukuran ruang
 Lokasi bangunan
 Lokasi ruangan
 Tipe ruang
 Bentuk ruang
 Tinggi ruang

Keuntungan penggunaan warna yang sesuai

 Kantor lebih menarik dan menyenangkan


 Ruangan tidak terlalu silau akibat cahaya yang berlebihan
 Karyawan dapat bekerja lebih semangat, tenang, dan gembira
 Produktivitas kerja karyawan akan meningkat
 Karyawan merasa lebih lega dan rasa tertekan dapat berkurang
 Dapat meningkatkan citra yang baik bagi perusahaan

6. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyaknya uap
air pada udara itu. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan :
 Memasang AC (AirConditioning)
 Membuat ventilasi udara
 Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat.
 
7. Suara
Uangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan. Jika perlu
digunakan bahan peredam suaru pada langit atau dinding ruangan.

14

Anda mungkin juga menyukai