INTERIOR KANTOR
Disusun oleh :
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Tata Ruang Kantor dan Interior Kantor ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran Sarana Dan Prasarana.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................……................i
Daftar Isi...................................................................................................................…..............…......ii
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................…................……iii
1.1 Latar Belakang...................................................................................….................……............iii
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................................…….............iii
BAB II Tinjauan Pustaka...........................................................................................................…....iv
BAB III Pembahasan....................................................................................................................…..1
A. Tata Ruang Kantor
2.1 Manfaat Tata Ruang Kantor...................................................................................….....…….1
2.2 Macam-Macam Tata Ruang Kantor........................................................................…....…….2
2.3 Asas-Asas Tata Ruang Kantor....................................................................................………..3
2.4 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Penataan Tata Ruang Kantor.................……….....4
B. Interior Kantor
3.1 Pengertian Penataan Interior Kantor(Office Arrangement)..........................………................5
3.2 Fungsi Desain Interior Kantor.................................................................…….........................6
3.3 Konsep Penataan Interior Kantor............................................………......................................6
3.4 Prosedur Penataan Interior Kantor..................................................................………..............9
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan........................................................................................……...........10
4.2 Saran...............................................................................................................……….............10
Daftar
Pustaka............................................................................................................................……............11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Didalam penyelenggaraan kegiatan perkantoran, salah satu hal penting yang turut
menentukan kelancaran pelaksanaan pekerjaan adalah penyusunan tempat kerja dan perlengkapan
kantor. Penyusunan alat perlengkapan, perabot tau fasilitas kantor pada letak yang tepat dan
pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan dan kegairahan bekerja pada para pekerja akan
berdampak pada hasil kerja yang maksimal.
Jika dilihat dari sisi pegawai, ketepatan pemilihan tata ruang kantor dan interior kantor ni
dapat menentukan produktivitas, kekreatifan dan kenyamanan karyawan secara tidak langsung.
Begitu pula jika dihubungkan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan. Tata ruang dan
interior kantor dapat menentukan bagaimana kualitas serta kuantitas hasil pekerjaan yang dilakukan.
Pada umumnya, pemimpin kurang memiliki perhatian terhadap tata ruang kantor maupun
interior kantor. Karena dianggap bukanlah hal yang penting untuk diperhatikan. Akan tetapi,
sebenarnya tata ruang kantor dan interior kantor yang salah akan menghambat dari kinerja dan
pelayanan suatu organisasi.
iii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara etimologi kantor berasal dari bahasa Belanda yaitu “kantoor”, yang artinya ruang tempat
bekerja, tempat kedudukan pemimpin, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office” yang
memiliki arti tempat memberikan pelayanan. Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kantor
dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis.
Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian atau pendistribusian data atau informasi atau dapat
dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti
sempit.
Kantor dalam arti statis bisa berarti ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga,
jawatan, badan, perusahaan, serta tempat untuk ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan, penyampaian atau pendistribusian data atau informasi.
Menurut Littlefield dan Peterson (1956), layout merupakan penyusunan perabotan dan
perlengkapan kantor pada luas lantai yang tersedia. Menurut Terry (1966), layout sebagai proses penentuan
kebutuhan akan ruang dan an tentang penggunaan ruangan secara terperinci guna menyiapkan susunan yang
praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu untuk pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang
layak.
Menurut Quible (2002), Layout menjelaskan penggunaan ruang secara efektif serta mapu
memberikan kepuasan kepada pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan yang
mendalam bagi si pegawai.
Didalam penyusunan tata ruang kantor yang baik diperlukan beberapa pedoman yaitu:
· asas-asas pokok penyusunan tata ruang kantor
· petunjuk tentang unit kerja atau petugas
· faktor-faktor yang mempengaruhi penyususnan tata ruang kantor
· penyusunan ruang kantor berdasar fungsinya
Sedangkan di dalam tata ruang kantor, terkenal empat macam tata ruang kantor, yaitu tata ruang kantor
berkamar, tata ruang kantor terbuka, tata ruang kanor berhias dan tata ruang kantor gabungan.
iv
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut George Terry dalam The Liang Gie, tata ruang kantor adalah the determination of
space requirement and the detailed utilization of this space inorder to provide a practical arrangement
of the physical factor sconsidered necessary for the execution of the office work within reasonable
cost, yaitu penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci,
untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak”(Soetrisno dan Brisma, 2009:23)
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penataan ruang kantor yang
baik adalah penataan ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor, alat perlengkapan kantor serta
perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan aliran pekerjaan kantor agar pegawai dapat
bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi
kerja.
Tata ruang kantor yang baik akan bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam
menyelesaikan pekerjaan. Pada pokoknya akan diperoleh keuntungan– keuntungan sebagai berikut :
a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan bolak-balik yang
seharusnya tidak perlu.
b. Menjamin kelancaraan proses pekerjaan yang bersangkutan.
c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu lantai tertentu dapat
dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak–banyaknya.
d. Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu bagian
tertentu.
Disamping manfaat yang diperoleh dari tata ruang kantor yang bai, terdapat juga suatu
tujuan dari penataan ruang kantor yang hendak dicapai. Dalam menyusun ruang untuk kerja
perkantoran, ada beberapa tujuan yang perlu dicapai. Tujuan itu merupakan syarat-syarat yang
hendaknya dipenuhi dalam setiap tata ruang kantor yang baik. Tujuan itu antara lain:
1. Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang
sependak mungkin.
2. Rangkaian aktivtas tata usaha dapat mengalir secara lancar.
3. Segenap ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan.
4. Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara.
5. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan.
6. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang
organisasi itu.
7. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah
sewaktu-waktu diperlukan.
2
oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. Biasanya untuk pekerjaan dengan
kerahasiaan yang tinggi (high confidential).
2) Konsep tata ruang kantor terbuka (open-plan-offices) yaitu tata ruang kantor dengan ruangan
yang besar dan ditempati beberapa pegawai tanpa dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang
terbuat dari kayu.
3) Konsep tata ruang kantor berpanorama (landscape offices) yaitu tata ruang kantor yang dihiasi
dekorasi taman. Ruangan diupayakan agar memiliki pemandangan alam terbuka dan
benar-benar merupakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan.
4) Konsep tata ruang kantor bersekat atau terpisah (cellular offices) yaitu tata ruang kantor yang
diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif untuk suatu idang bagian subbagian atau
seksi atau beberapa pegawai dengan ruang yang terpisah.
4. Suara
Suara dapat mempengaruhi efisiensi kerja terutama pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi tinggi, karena suara yang bising dapat mengganggu dalam bekerja dan berpengaruh
pada kesehatan pegawai. Seperti yang diungkapkan Shomer (dalam Sukoco, 2007:216) bahwa
“Apabila tingkat kebisingan melampaui batas yang tidak diinginkan beberapa gangguan fisik
dan psikologis terhadap mereka akan terjadi”.
5
3.2 Fungsi Desain Interior Kantor
1) Merencanakan keserasian interior kantor dan keperluan bagi pengguna ruang
2) Menghadirkan suasana kantor yang nyaman, kondusif dan membangkitkan semangat
3) kerja
4) Menyajikan ruang yang memperhatikan kebutuhan estetika, fungsi dan ruang gerak
5) secara tepat
6) Menampilkan kesan kantor yang bertaraf professional dengan fasilitas yang memadai
7) Melengkapi fasilitas kebutuhan ruang dengan memperlihatkan tata letak dan efisiensi
8) dari ruang kantor
9) Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas perkantoran
10) Menimbulkan rasa nyaman dan puas bagi pihak yang berkepentingan dalam pekerjaan
11) Meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja pegawai
12) Memengaruhi semangat dan etos kerja karyawan ke arah yang lebih baik
13) Memengaruhi terciptanya hubungan antarunit kerja yang baik dan nyaman
2. Konsep Kontemporer
Konsep kotemporer adalah konsep penataan ruang kantor dengan memadukan
tema masa kini dan yang akan datang. Konsep kontemporer umumnya digunakan untuk
memperlihatkan nuansa modern, progresif dan mengikuti perkembangan zaman.
Ciri konsep kontemporer:
a. Hanya berfokus pada penggunaan satu warna netral sebagai background dalam penataan ruangan
b. Pemilihan furniture minimalis dari bahan kayu, logam, atau kaca, dengan corak yang tidak
berlebihan
c. Pencahaan lampu yang tidak terlalu terang
3. Konsep Retro
Konsep retro adalah konsep penataan ruang kantor yang terinspirasi dari tren
yang berkembang di masa lalu. Konsep retro menghadirkan nuansa vintage yang nyaman dan
berkelas.
6
Ciri konsep retro:
a. Menggunakan palet warna yang berwarna-warni, mulai dari dinding hingga
furniture yang digunakan
b. Tidak ragu menggunakan motif yang mencolok, misalnya motif bunga-bunga
berukuran besar dan mencolok pada sofa kantor
c. Menggunakan pencahayaan yang terang dan berkesan gemerlap
d. Furniture, perabot, dan hiasan yang dipilih menghadirkan kesan nyaman dan
nostalgia yang menyenangkan
4. Konsep Klasik
Konsep klasik adalah konsep penataan ruang kantor yang mengutamakan nilai-
nilai estetika yang tak lekang oleh waktu. Dalam penataan interior kantor yang mengusung konsep
klasik, perpaduan yang harmonis dan menarik antara warna dan furniture merupakan titik utama.
Perpaduan harmonis tersebut merupakan perwujudan filosofi arsitektur terkemuka tempo dulu
sehingga terkesan elegan dan mewah.
Ciri konsep klasik:
a. Menghadiran warna-warna netral, monokrom, ataupun untuk unsur warna elemental, seperti warna
putih, biru keabu-abuan, hijau, dan cokelat muda
b. Menggunakan furniture berbahan kayu atau kulit yang terkesan rapi, mewah, dan elegan
c. Menghadirkan beberapa perabot yang bernuansa klasik, seperti lampu gantung, vas bunga dan
aneka lukisan.
5. Konsep Victoria
Konsep Victoria adalah konsep penataan ruang kantor dengan mengambil nilai-nilai estetika
Eropa. Penerapan konsep ini biasanya menonjolkan ruangan dengan
pencahayaan yang berasal dari temaram lampu ataupun lilin, serta bernuansa megah dan mewah.
Ciri-ciri konsep Victoria adalah:
a. Pencahayaan terkesan remang dengan pemilihan warna yang dominan gelap, seperti merah tua,
hijau tua, dan warna emas
b. Pemilihan furniture yang dipenuhi dengan ukiran dan pahatan yang terkesan mewah
c. Menghadirkan unsur-unsur estetis berupa karya seni, seperti patung, ukiran,lukisan, dan sulaman
indah pada permadani yang digunakan.
7. Konsep Bohemian
Konsep bohemian adalah konsep penataan ruang kantor yang mencerminkan nilai-nilai
individualitas, kebebasan dan tampilan modern dengan dominasi warna warni. Penataan interior
dengan konsep bohemian umumnya diterapkan pada kantor yang didominasi oleh para pegawai
berjiwa muda, kreatif dan inovatif.
Ciri konsep bohemian:
a. Banyak menggunakan corak bertema alam, seperti bunga-bungaan dan tumbuhan
b. Tidak ragu menampilkan warna-warna yang berani, seperti merah, jingga, dan biru terang
c. Banyak menggunakan elemen visual, seperti lukisan dan poster yang berwarna-warni.
8. Konsep Eklektik
Konsep eklektik penataan ruang kantor yang menggabungkan dua atau lebih konsep
penataan interior. Konsep ini tidak hanya berpatokan pada satu konsep saja, melainkan konsep ruang
interior multifungsi yang dapat digunakan untuk berbagai fungsi dan memiliki banyak pengguna.
Konsep ini tepat untuk diterapkan pada kantor atau perusahaan yang pegawainya senang
bereksprerimen dan tak ragu menghadapi tantangan
9. Konsep Industrial
Konsep industrial adalah konsep penataan ruang kantor dengan menggunakan campuran
material yang masih mentah serta sentuhan unik dan eksentrik yang digabungkan dengan suasana
primitif. Terdapat struktur bangunan dinding dan langit- langit yang cukup tinggi sehingga ruangan
menjadi sejuk tanpa pendingin ruangan. Ciri-ciri konsep industrial adalah penggunaan furniture
berbahan dasar kayu ataupun besi, ruangan didominasi oleh warna tanah dan monokrom, serta
memiliki beberapa dinding yang belum mengalami proses finishing, misalnya belum disemen atau
belum mengalami pengecetan. Konsep industrial sangat popular digunakan karena memberikan
nuansa modern, tangguh sekaligus estetis disaat yang bersamaan
8
3.4 Prosedur Penataan Interior Kantor
1. Memastikan Terpenuhinya Kebutuhan akan Ruangan Kantor yang Memadai
Ruang kerja para pegawai haruslah memadai, sesuai dengan jumlah pegawai yang bekerja di dalamnya,
tidak terlalu sempit dan tidak terlalu luas. Penetapan ruang kerja yang tepat akan menciptakan
kenyamanan dan keleluasaan bergerak bagi para pegawai. Sebelum menentukan desain interior,
pastikan ruangan kerja yang dimiliki telah memadai dan sesuai dengan kondisi pegawai
2. Menentukan Desain Interior Kantor
Cermati jenis pekerjaan dan luas ruangan yang akan ditata sebelum menentukan desain yang cocok.
Pastikan desain interior yang dopilih sesuai dengan ritme dan alur kerja sehingga dapat meningkatkan
semangat kerja para pegawai.
Contoh: bagi perusahaan start up yang para pegawainya dituntut untuk berpikir kreatif, maka desain
yang cocok adalah desain berkonsep minimalis, bohemian, futuristic ataupun industrial
3. Memilih Furnitur dan Perabot Kantor yang Sesuai
Jika pemilihan furniture tidak senada dengan desain interiornya, dikhawatirkan suasana ruang kantor
terkesan kaku, tidak nyaman dan tidak menyenangkan sehingga membuat karyawan tidak betah
4. Memastikan Segi Pencahayaan, Ventilasi dan Sirkulasi Udara yang Terpenuhi Bertujuan agar cahaya
yang terpancar cukup dan tidak berlebihan. Pencahayaan yang tidak sesuai akan menyebabkan mata
menjadi cepat lelah. Sirkuasi udara yang baik akan membuat para pegawai nyaman karena pergantian
udara yang rutin akan menjaga udara tetap sehat.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebagainya di dalam ruangan yang
tersedia. Menurut The Liang Gie (2007:162), penyusunan tata ruang kantor harus berdasarkan aliran
pekerjaaan kantor, sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam
meningkatkan produktifitas. Tata ruang melibatkan tiga komponen yaitu peralatan, alur atau kerja dan
hubungan karyawan, komponen ini harus benar-benar dipelajari dan dianalisi agar karyawan bekerja
dengan efisien.
Office layout atau penataan ruang termasuk didalamnya penataan letak perabot kantor
merupakan prasyarat penting dari manajemen perkantoran, karena layout memberikan banyak
keuntungan atau manfaat bagi satuan organisasi/ satuan kerja yang bersangkutan dalam memproses dan
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor (officework), aktivitas tata usaha dan mekanisme kantor
dapat mengalir secara lancar, berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja pegawai, memberikan efek
pelayanan prima kepada para pelanggan (warga masyarakat) yang dilayani dan memberikan kesan yang
menyenangkan bagi tamu yang datang mengunjungi kantor. Ruang kerja kantor dirasakan langsung oleh
penggunanya yaitu para pegawai dan berpengaruh besar terhadap fisik maupun psikologis mereka. Oleh
karenanya kelalaian menyusun ruang kerja tersebut dapat menghambat produktifitas kerja kantor.
Para ahli membagi konsep tata ruang kantor menjadi empat yaitu : konsep tata ruang tertutup,
konsep tata ruang terbuka, konsep tata ruang berpanorama, konsep tata ruang kantor bersekat atau
terpisah. Ada beberapa jenis-jenis kantor, yaitu kantor pribadi, kantor bersel, kantor rancangan terbuka,
kantor landskap.
Sedangkan, rancangan desain interior pada suatu perusahaan menjadi hal yang esensial untuk
dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan
bangunan itu sendiri. Selain itu, dalam merancang, desainer harus dapat merasakan jiwa atau kekuatan
dari suatu ruang agar nantinya segala aktivitas menjadi lebih optimal.
4.2 Saran
Organisasi, kantor-kantor pemerintahan dan swasta perlu menerapkan office layout sesuai dengan
konsep para ahli manajemen perkantoran modern, karena akan memberikan keuntungan yang banyak bagi
kantor itu sendiri terutama dibidang produktifitas kerja. Fokus perhatian tata ruang kantor yang utama harus
ditujukan kepada pegawai yang untuk membuat mereka merasa puas, betah dan nyaman mengerjakan
pekerjaan kantor. Faktor kedua adalah interior dan pentaan lainnya karena sudah waktuya kantor-kantor
pemerintahan meniru tata kantor swasta dan bank yang memprioritaskan kenyamanan bagi pegawai dan
bagi tamu yang mengunjungi kantor mereka.
10
DAFTAR PUSTAKA
11