Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Perancangan Tata Letak
(Layout) Fasilitas Perusahaan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Ahmad Fadly selaku Dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
       Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Perancangan Tata Letak (Layout) Fasilitas Perusahaan. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Bekasi, Mei 2017

Penyusun

Hary Wiguna Raharja


DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................ i


Kata Pengantar ............................................................................................................... ii
Daftar Isi ......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 2
1.5 Metode Pencarian Materi ........................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 4
2.1 Pengertian Desain Fasilitas dan Layout Produksi................................................. 4
2.2 Pentingnya Desain Fasilitas dan Layout Produksi................................................. 5
2.3 Prinsip Penyusunan Desain Fasilitas dan Layout Produksi.................................. 5
2.4 Jenis-jenis Desain Fasilitas dan Layout Produksi.................................................. 6
2.5 Manfaat Desain Fasilitas dan Layout Produksi ................................................... 13
2.6 Kerugian-kerugian Desain Fasilitas dan Layout yang Buruk ............................ 14
2.7 Tujuan Desain Fasilitas dan Layout Produksi yang baik .................................... 14
BAB III KESIMPULAN ............................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan
menghadapi persoalan lay out. Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik mesin-
mesin, buruh dan fasilitas-fasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing-
masing dan peralatan produksi dalam pabrik. Pengaturan tata latak (layout) fasilitas
pabrik dan area kerja merupakan masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat
dihindari dalam dunia industry meskipun untuk lingkup yang lebih kecil dan
sederhana, dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang sudah ada maupun pengaturan
tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali baru. Apabila pengaturan ini
terrencana secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses
produksi suatu industri.

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik
pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam
pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja. Sehingga demi tercapainya tujuan
produksi yaitu berupa laba, maka perlu mendesain fasilitas dan layout produksi itu
sendiri, karena itu kita perlu mempelajari lebih dalam tentang desain fasilitas dan
layout produksi.

1.2  Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah, yaitu :
1.      Apa pengertian desain fasilitas dan layout produksi?
2.      Bagaimana pentingnya desain fasilitas dan layout produksi?
3.      Apa saja prinsip penyusunan desain fasilitas dan layout produksi?
4.      Apa saja jenis-jenis desain fasilitas dan layout produksi?
5.      Apa manfaat desain fasilitas dan layout produksi?
6.      Apa kerugian-kerugian desain fasilitas dan layout produksi yang buruk?
7.      Apa tujuan desain fasilitas dan layout produksi yang baik?
1.3  Tujuan
1.     Untuk mengetahui apa pengertian desain fasilitas dan layout produksi.
2.     Untuk mengetahui bagaimana pentingnya desain fasilitas dan layout produksi.
3.     Untuk mengetahui apa saja prinsip penyusunan desain fasilitas dan layout produksi.
4.     Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis desain fasilitas dan layout produksi.
5.     Untuk mengetahui apa manfaat desain fasilitas dan layout produksi.
6.     Untuk mengetahui apa kerugian-kerugian desain fasilitas dan layout produksi yang
buruk.
7.     Untuk mengetahui apa tujuan desain fasilitas dan layout produksi yang baik.
1.4 Manfaat
1.      Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
2.      Memberikan informasi bagi pembaca.
3.      Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.
1.5 Metode Pencarian Materi
Penulis dalam mencari materi menggunakan metode kajian pustaka yaitu
mencari di buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka
panjang. tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam segi kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja,
kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi
mencapai suatu strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat. Tujuan
strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan
persaingan perusahaan
(Heizer dan Render ; 2009:532)

Menurut Fred E Mayer dalam bukunya “Plant Layou And Material Handling”
(1993:1) menyatakan bahwa :
“Plant layout is the organization of the
companies physical facilities to promote the efficiently use of equipment, material, people, and
energy” Yang artinya :
“Tata letak pabrik adalah pengorganisasian fasilitas fisik perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan peralatan, bahan, orang, dan energi”

Adapun pengertian Plant Layout itu menurut Pangestu Subagyo (2000;9) bahwa :
“Layout pabrik adalah tata letak atau ruang. Artinya cara penempatan
fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam pabrik. Fasilitas - fasilitas tersebut misalnya mesin, alat
produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah, kamar kecil dan alat
pengawasan.”

Layout menurut Zulian Yamit (2003:130)


“Pengaturan tata letak pabrik adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna
memperlancar proses produksi yang efektif dan efesien.”
Dan menurut Indrio Gistosudharmo(2002:185)
“Layoutmerupakan pemilihan secara optimum penempatan
mesin-mesin, peralatan-peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan, dan fasilitas
servis, bersama - sama dengan penentuan bentuk gudang, pabriknya.”

Menurut Sritomo Wignojosubroto


mengemukakan dalam bukunya “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan” (2003;67),
Plant Layout adalah : “Tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang
kelancaran produksi.”

Dari beberapa pengengertian tersebut diatas dapat disimpulkanbahwa fasiliatas layout


produksi merupakan penyusunan,pengaturan, dan penempatan fasilitas – fasiltas produksi
untuk menciptakan suatu sistem yang baik dalam suatu proses produksi agar kegiatan
produksi tersebut berjalan dengan lancar, efektif dan efesien. Untuk membuat strategi yang
menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah
maupun respon cepat
Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan
bagaimana cara mencapai

1.         Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.
2.         Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.
3.         Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik
4.         Peningkatan fleksibilitas, Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan
sebagi sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.
Tujuan layout adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam
pengaturan segala  fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat
berjalan lancar. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan
transportasi didalam pabrik

2.2 Pentingnya Perancangan Fasilitas dan Layout Produksi

Perancangan fasilitas dan layout produksi adalah termasuk kegiatan utama

sebelum proses produksi, sehingga perancangan fasilitas dan layout ialah sangat

penting yang akan mendapat keuntungan-keuntungan yang didapat berupa kenaikan

jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu proses pemindahan

bahan, penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan pelayanan,

kemudian pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan

fasilitas produksi. Selain itu, proses manufakturing yang lebih singkat, mengurangi

resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator, memperbaiki moral dan

kepuasan kerja, mempermudah aktivitas supervisi, mengurangi kemacetan dan

kesimpangsiuran, dan mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi

kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi. 


Kemudian di dalam perancangan tata letak fasilitas perusahaan pada dasarnya

memiliki proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang sistematis. Adapun

Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :

1.      Pemilihan Lokasi

2.      Opeation Process Chart (OPC)

3.      Routing Sheet

4.      Multi Product Process Chart (MPPC)

5.      Menentukan Gudang

6.      Ongkos Material Handling (OMH)

7.      From To Chart (FTC)

8.      Outflow, Inflow

9.      Tabel Skala Prioritas (TSP)

10.  Activity Relationship Diagram (ARD)

11.  Activity Relationship Chart (ARC)

12.  Area Alocation Diagram (AAD)

2.3 Prinsip Penyusunan Perancangan Fasilitas dan Layout Produksi

Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan perancangan fasilitas dan


layout produksi adalah:

1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata


letak fasilitas produksi diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang
mempengaruhi proses produksi menjadi satu organisasi yang besar.  
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu
proses ke proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi
jarak perpindahan. 
3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back
tracking), gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion),
dengan kata lain material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh
gangguan jadwal kerja.  
4. Kepuasan   dan   keselamatan   kerja,   sehingga   memberikan   suasana   kerja
yang menyenangkan. 
5. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, dan
kebutuhan konsumen. Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali
(relayout) yaitu suatu perubahan kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya desain produk yang memungkinkan berubahnya
layout secara total. Yang perlu diperhatikan adalah relayout maupun layout jika ada
perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses produksi.

2.4 Jenis-jenis Perancangan Fasilitas dan Layout Produksi


Menurut Wignjosoebroto (2009), pemilihan dan penempatan alternatif tata letak
merupakan langkah yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi, karena
tata letak yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas produksi yang
berlangsung. Penetapan mengenai macam spesifikasi, jumlah dan luas area dari
fasilitas produksi yang diperlukan merupakan langkah awal sebelum perencanaan
pengaturan tata letak fasilitas.
Salah satu alasan orang cenderung untuk memusatkan perhatian terlebih
dahulu pada tata letak baru kemudian sistem pemindahan bahannya terletak pada
penekanan terhadap proses manufacturing yang berlangsung. Secara umum
perancangan fasilitas dan layout produksi dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu : 
1. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses
Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak berdasarkan macam proses sering
dikenal dengan proses atau tata letak berdasarkan fungsi adalah metode pengaturan
dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe atau
jenis sama ke dalam satu departemen. Dalam tata letak menurut macam proses, seperti
terdapat pada gambar dibawah ini, jelas sekali bahwa semua mesin dan peralatan yang
mempunyai ciri operasi yang sama akan dikelompokkan bersama sesuai dengan proses
atau fungsi kerjanya.
Tata letak fungsional penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau
mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya mesin-
mesin bubut dikumpulkan pada daerah yang sama, sedemikian pula mesin-mesin
potong diletakkan pada bagian yang sama seperti dalam gambar berikut :
Mesin-mesin ini tidak dikhususkan untuk produk tertentu melainkan dapat
digunakan untuk berbagai jenis produk. Model ini cocok untuk discrete production
(industri Produk Diskrit) yaitu bahan baku ketika berpindah dari mesin ke mesin
terputus-putus tahap pengerjaannya (diskrit). Contohnya adalah mobil, TV, sepatu,
mebel dan sebagainya dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika perusahaan
membuat jenis produk yang berbeda. Jenis tata letak proses dijumpai pada bengkel-
bengkel, rumah sakit, universitas atau perkantoran. 
Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam
Proses
terlihat dalam tabel berikut : 
Kelebihan Kelemahan
a. Memungkinkan utilitas (jumlah a. Meningkatkan kebutuhan material
kecepatan) mesin yang tinggi handling (penanganan material)
b. Memungkinkan kegunaan mesin-mesin karena aliran proses yang beragam
yang multi-guna sehingga dapat b. Pengawasan produksi yang lebih sulit
dengan cepat mengikuti perubahan c. Meningkatnya persediaan barang
jenis produksi dalam proses produksi
c. Memperkecil terhentinya produksi d. Total waktu produksi per unit yang
yang disebabkan kerusakan mesin lebih lama
d. Sangat fleksibel dalam mengalokasikan e. Memerlukan skill yang tinggi
karyawan atau pekerja dan peralatan f. Pekerjaan penjadwalan dan akunting
e. Memungkinkan pengelompokan biaya yang lebih sulit, karena setiap
pengarah dan pengendalian ada order baru harus dilakukan
perencanaan/perhitungan kembali

2. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi (product layout)

Menurut Wignjosoebroto (2009), jika suatu produk secara khusus memproduksi


suatu macam produk atau kelompok produk dalam jumlah besar dan waktu produksi
yang lama, maka semua fasilitas produksi dari pabrik tersebut diatur sedemikian rupa
sehingga proses produksi dapat berlangsung seefisien mungkin. Dengan tata letak
berdasarkan aliran produksi seperti terdapat pada gambar di bawah ini, maka mesin
dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut prinsip mesin sesudah mesin atau
prosesnya selalu berurutan sesuai dengan aliran proses, tidak peduli macam mesin
yang dipergunakan. 
Apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam
jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari
awal sampai akhir. Ilustrasi dari tata letak produk dapat dilihat dalam gambar berikut

Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Proses terlihat dalam tabel berikut : 
Kelebihan Kelemahan
a. Aliran matrial yang simple dan langsung a. Kerusakan pada sebuah mein dapat
b. Persediaan barang dalam proses rendah menghentikan proses produksi
c. Total waktu produksi per unit yang b. Perubahan desain produk dapat
rendah mengakibatkan tidak efektifnya tata letak
d. Tidak memerlukan skill tenaga kerja mesin
yang tinggi c. Biasanya memerlukan investasi mesin atau
e. Pengawasan produksi yang lebih mudah peralatan yang besar
f. Dapat menggunakan mesin khusus atau d. Karena sifat pekerjaan yang monoton dapat
otomatis mengakibatkan kebosanan.

3.   Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap ((fixed positon lay out) 

Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak fasilitas berdasarkan proses tetap,


material atau komponen produk utama akan tetap pada posisi/lokasinya. Sedangkan
fasilitas produksi seperti alat, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil lainnya
akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut. Pada
proses perakitan tata letak tipe ini alat dan peralatan kerja lainnya akan cukup mudah
dipindahkan. Tata letak seperti ini terdapat pada pembuatan kapal, laut pesawat
terbang Berikut skema diagram dari tata letak fasilitas produksi yang diatur
berdasarkan posisi material tetap.
Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Tetap terlihat dalam tabel berikut : 
Kelebihan Kelemahan
a. Berkurangnya gerakan material a. Gerakan personal dan peralatan yang tinggi
b. Adanya kesempatan untuk melakukan b. Dapat terjadi duplikasi mesin dan peralatan
pengkayaan tugas c. Memerlukan tenaga kerja yang berketrampilan
c. Sangat fleksibel dapat tinggi
mengakomodasi perubahan dalam d. Memerlukan ruang yang besar serta
desain produk, volume produksi persediaan barang dalam proses yang tinggi
e. Memerlukan koordinasi dalam penjadwalan
produksi

2.5 Manfaat Desain Fasilitas dan Layout Produksi


Secara spesifik tata letak fasilitas tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
dapat memberikan manfaat-manfaat dalam system produksi, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan jumlah produksi, Suatu tata letak fasilitas pabrik secara baik
akan memberikan kelancaran proses produksi dan akhirnya akan memberikan
output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga
kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
2. Mengurangi waktu tunggu, Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
memberikan keseimbangan beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin
atau departemen dengan departemen yang lain. Keseimbangan ini akan dapat
mengurangi penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu
mesin dengan mesin yang lain.
3. Manfaat proses pemindahan bahan, Pada sebagian besar proses produksi, bahan
baku akan lebih sering dipindahkan jika dinbandingkan dengan tenaga kerja,
mesin maupun peralatan produksi yang lain.
4. Penghematan penggunaaan ruangan, Terjadinya penumpukan material dalam
proses dan jarak antara masing-masing mesin terlalu berlebihan akan
menambah luas bangunan yang dibutuhkan.
5. Efisiensi penggunaaan fasilitas, Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana
secara baik, dapat menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga
kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.
6. Mempersingkat waktu proses, Dengan memperpendek jarak antara satu mesin
dengan mesin yang lain atau antara satu operasi denga operasi yang lain dan
mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.
7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, Pengaturan tata letak fasilitas
pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana ruang dan lingkungan
kerja yang nyaman, aman, tertibdan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan
kerja akan dapat lebih ditingkatkan.
8. Mengurangi kesimpang-siuran, Banyaknya material yang menunggu, gerakan
yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan
menyebabkan kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan
kemacetan.

2.6 Kerugian-kerugian Desain Fasilitas dan Layout yang Buruk

Desain Fasilitas dan Layout yang buruk dapat mengalangi operasi yang efisien ,
karena:
1.      Bahan-bahan dalam pabrik bergerak lambat sekali, dimana urutan proses berliku-
liku karena susunan mesin dan ruangan yang ada.
2. Handling cost (penanganan harga) tinggi karena makin banyak
perpindahan/pengangkutan bahan
3.      Gedung dan tempat produksi selalu penuh dengan bahan-bahan atau hasil produksi
yang sedang dikerjakan
4.      Ruangan (tempat) prodksi, mesin-mesin dan fasilitas lain disusun secara tidak teratur
(berserakan) sehingga menggangu kelancaran produksi.
5.      Service area sempit sekali dan letaknya tidah memuaskan. Misalnya service area
untuk mesin-mesin, tempatnya jauh dari mesin-mesinnya, sehingga kesukaran
penggangkutan
6.      Bahan- bahan dalam proses sering rusak atau hilang.
7.      Sering ditemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi tempat pada waktu yang di
tentukan.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian yang membahas tentang desain fasilitas dan layout
produksi, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.     Desain fasilitas produksi adalah bagaimana mesin-mesin, alat-alat produksi, alat
pengangkutan bahan, dan peralatan pabrik dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
mempermudah dan mempercepat proses produksi. Desain layout produksi adalah
bagaimana susunan penempatan fasilitas-fasilitas produksi di tempatkan sedemikian
rupa sehingga dapat memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien.
2.     Pentingnya desain fasilitas dan layout produksi adalah termasuk kegiatan untama
sebelum proses produksi, yang akan mendapat keuntungan-keuntungan yang didapat
berupa kenaikan jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, mengurangi waktu
proses pemindahan bahan, penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang,
dan pelayanan, kemudian pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin,
tenaga kerja, dan fasilitas produksi.
3.     Secara umum Desain Fasilitas dan Layout Produksi dikelompokkan dalam tiga jenis,
yaitu Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses (process
layout) sering juga disebut functional layout, Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran
Produksi (product layout) dan Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap
(fixed positon
layout) 

SARAN

Menata tata letak fasilitas didalam sebuah perusahaan, agar menciptakan suatu system
yang baik dalam suatu proses produksi di perusahaan, diperlukan nya sebuah
ketelitian, serta pemikiran jangka panjang dan penyusunan tata letak harus sesuai
aturan yang telah di standarisasikan, agar kegiatan produksi berjalan lancer, efektif,
dan efesien. Sehingga dapat menyebabkan keuntungan di dalam strategi bisnis
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

http://wungkar.wordpress.com/2009/11/13/layout/
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/prinsip-dasar-tujuan-dan-
manfaat.html#sthash.4zAQ57XD.dpuf
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/macam-tipe-layout-
pabrik.html#sthash.hekSKmnx.dpuf

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/faktor-faktor-yang-
dipertimbangkan.html#sthash.zdOlAMqs.dpuf

http://dimasnurdiansyah.wordpress.com/2012/01/20/management-produksi/
http://obiand.wordpress.com/2012/06/02/manajemen-operasional-tentang-lay-out-
produksi/

Anda mungkin juga menyukai