Anda di halaman 1dari 18

Contoh Studi Kasus APB (Analisis Proses Bisnis)

Prosesbisnisadalahsuatukumpulanaktivitasataupekerjaanterstrukturyangsaling
terkaituntukmenyelesaikansuatumasalahtertentuatauyangmenghasilkanproduk
ataulayanan(demimeraihtujuantertentu).Suatuprosesbisnisdapatdipecahmenjadi
beberapasubprosesyangmasingmasingmemilikiatributsendiritapijuga
berkontribusiuntukmencapaitujuandarisuperprosesnya.Analisisprosesbisnis
umumnyamelibatkanpemetaanprosesdansubprosesdidalamnyahinggatingkatan
aktivitasataukegiatan.prosesbisnis
Dalamprosesbisnisterdapat3prosesutamayakni:
1. ProsesOperasional,yaitutindakanyangharusadadalamprosestersebut.Jika
tidakadamakaprosesbisnistidakakanberjalan.
2. ProsesKonseptual,yaitutindakanyangbisaterjadimaupuntidak.apabila
prosestersebuttidakadamakaprosesmasihbisaberjalan.
3. ProsesInformasi,yaitualuratauprosesyangdidalamnyamengandungnilai
informasidariprosestersebut.
Berikutadalahcontohstudikasuspeminjamandanpengembalianbukudi
perpustakaan:

PROSESPEMINJAMANDANPENGEMBALIANBUKUDI
PERPUSTAKAANUNIVERSITASMURIAKUDUS
Datangkeuniversitas(O)
Menujutempatparkir(K)
Memarkirkanmotor(K)
Mendatangiperpusatakaanuniversitas(O)
Menujukebagianinformasiperpustakaan(K)
Menunjukankartumahasiswa(O)
Bertanyakepadabagianinformasiperpustakaan(K)

Pendaftaran
Bertanyakepadapetugasperpustakaanmengenaipendaftaransebagaianggota
perpustakaan(K)(O)
Mendaftarsebagaianggotaperpustakaan(O)
MelampirkanFotoukuran2x2sebanyak2(dua)lembar(O)
MelampirkanfotokopiKTM(KartuTandaMahasiswa)sebanyak1(satu)lembar(O)
Menyerahkansyaratsyaratpendaftarankepadapetugasperpustakaan(O)

Membayaruangpendaftarankepadapetugasperpustakaan(O)
Petugasmemberitahukankartuanggotaperpustakaanjadidalamwaktu2hari(I)
Keluardariperpustakaan(K)
Menujuketempatparkir(K)
Peminjaman
Setelah2haridatangkeuniversitas(O)
Menujutempatparkiruniversitas(K)
Menujuperpustakaanuniversitas(O)
Mengisibukucatatankunjungan(O)
Bertanyakepadapetugasperpustakaanperihalkartuanggotaperpustakaan(O)
Bertanyakepadapenjagaperpustakaanletakbukuyangakandipinjam(K)
Berkililinguntukmelihatlihatbukudiperpustakaan(K)
Memilahmilahbuku(K)
Mencaribukuyangdicari(K)
Mengambilbukuyangdicari(K)
Membacadaftarisibukuyangdicari(K)
Membawabukukepadapetugasperpustakaan(O)
Petugasmemberikankartuanggotaperpustakaan(O)
Mengisikartubuku(yangadadisampulbukubagianbelakang)
menulisnamadannomormahasiswa(O)
MenyerahkansemuayangtelahdiisitersebutdanmenunjukkanKTM/KartuAnggota
Perpustakaan(O)
Bukudicatatdandicaptanggal,kembaliolehpetugasperpustakaan(O)
Petugasmemberikanbukuyangdipinjam,besertakartuanggotaperpustakaan(O)
Mengucapkanterimakasihkepadapetugasperpustakaan(K)
Keluardariperpustakaan(O)
Menujuketempatperkir(K)
Menujukerumah(K)
Pengembalian
Mempersiapkanbukuyangakandikembalikan(O)
MembawakartuanggotaperpustakaandanKartuTandaMahasiswa(KTM)(O)
Datangkeuniversitas(O)
Menujutempatparkiruniversitas(K)
Mendatangiperpustakaanuniversitas(O)
Menujukepetugasperpustakaan(O)
Menyerahkanbukuperpustakaanyangtelahdipinjamkepadapetugas(O)
MenyerahkankartuanggotaperpustakaandanKartuTandaMahasiswa(KTM)(O)
Petugasperpustakaanmengecekkelengkapanbukudanjumlahbukuyangpinjam(O)
Petugasmencocokkantanggalpengembaliandengantanggalpeminjaman.(O)
Setelahselesaimelengkapisyaratpengembalianbuku,petugasmengembalikankartu
anggotaperpustakaandanKartuTandaMahasiswa(KTM)(O)

Bertanyaapakahadabukukoleksiperpustakaanyangbaru(K)
Mengucapkanterimakasihkepadapetugasperpustakaan(K)
Keluardariperpustakaan(O)
Menujuketempatperkir(K)
Menujukerumah(K)

Analisis Proses Bisnis


Senin, 05 Desember 2011
Mata Kuliah : Analisis Proses Bisnis
Merupakan sebuah mata kuliah di jurusan Sistem Informasi yang
bertujuan agar mahasiswa mampu untuk mengenal, mengerti dan
memahami berbagai proses dan prosedur standart yang berlaku
dalam sebuah perusahaan di setiap pokok bagian dalam
perusahaan, seperti : produksi, pemasaran, sdm dan keuangan.
Setelah mahasiswa mengenal, mengerti dan memahami mereka
akan melakukan analisis terhadap setiap bagian pokok perusahaan
tersebut berdasarkan tinjauan teknologi informasi, sehingga setiap
proses dan prosedur yang standart mungkinkah dilakukan
modifikasi atau tidak,dimana tujuannya adalah peningkatan
produktivitas dan efektivitas kerja.
Materi ini 60% berisikan teori tentang berbagai standart pokok
proses dan prosedur dalam setiap pokok bagian dalam perusahaan
dan 40% berisikan study case untuk melakukan analisis terhadap
setiap proses dan prosedur yang berlaku. Study Case yang
dilakukan dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan di
sebuah perusahaan atau pengajar memberikan sebuah contoh real
company.
Pada sesi presentasi, setiap mahasiswa atau kelompok harus
mampu melakukan presentasi tentang hasil analisisnya terhadap
perusahaan yang menjadi obyek pengamatannya, dan melakukan
perbandingan terhadap proses dan prosedur standart yang berlaku
dengan proses dan prosedur di perusahaan tersebut. Dan apabila

akan dikembangkan dengan menggunakan IT, bagaimana proses


dan prosedur yang baik.
Diposkan oleh IT Narotama di 19.27 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
Facebook

Senin, 17 Oktober 2011


TAHAP PERSIAPAN REKAYASA ULANG PROSES BISNIS

Kita
menyebut
metodologi
BPR
dengan
rapid
reengineering (rekayasa ulang cepat) atau Rapid re
karena hal itu didesain untuk menghasilkan secara cepat,
biasanya antara 6 bulan sampai 1 tahun. Dalam
metodologi ada 5 tahapan yaitu :
Preparation (persiapan)
Identification (identifikasi)
Vision (visi)
Solution (jalan keluar)
Transformation (perubahan)
Dalam bab ini kita mempelajari tahapan preparation
(persiapan). Dalam tahap persiapan, terdiri dari empat
tugas (task), yaitu :
Recognizing the need (memahami kebutuhan )
Developing executive consensus (mengembangkan
kesepakatan eksekutif)
Training the reengineering team (pelatihan tim rekayasa
ulang)
Planning the change (rencana perubahan)
RECOGNIZING THE NEED (MEMAHAMI KEBUTUHAN)
Perlu memahami organisasi dan apa yang hendak dicapai
pada saat ini lengkap dengan teknologi dan proses yang
digunakan, serta juga menilai lingkungan kompetitif
tempat organisasi beroperasi. Kebutuhan rekayasa ulang

itu selalu memahami tujuan dari pada perubahan antara


lain :
Perubahan pasar (a market change)
Perubahan teknologi (a technologi change)
Atau perubahan lingkungan
Ada tiga motivasi penyebab diperlukannya suatu
perubahan yaitu :
1. Kondisi tidak sehat (sakit/pain) profit menurun, pasar
menciut
2. Kondisi ketakutan (fear) kompetisi semakin tajam,
perubahan pasar
3. Suatu keinginan (ambition) perluas pasar, merambah
ke pasar baru
DEVELOPING
EXECUTIVE
CONSENSUS
(MENGEMBANGKAN KESEPAKATAN EKSEKUTIF)
Hal ini dapat dikerjakan secara resmi pada waktu-waktu
tertentu pada orang perorang atau pertemuan antar
group, dengan percakapan sepintas lalu, memorandum,
mengirim orang atau tim pada seminar-seminar
perencanaan kembali, berbicara dengan teman sejawat di
perusahaan-perusahaan lain dan kepada pembimbing
dengan membaca dari keseluruhan aktivitas-aktivitas lain.

TRAINING THE REENGINEERING TEAM (PELATIHAN


TIM REKAYASA ULANG)
Mempelajari team untuk menjalankan misinya.
Meliputi :
Harapan manajemen
Membangun kerjasama
Pengajaran materi pendekatan
Memilih alat-alat manual / otomatis untuk digunakan di
proyek

Mengadakan terminology biasa


Bekerja ke semua saluran yang ditargetkan
Menerima / memikul tanggung jawab untuk proyek.
Sebagai tambahan dari tujuan atau cita-cita bisnis,
pengelola atau tim manajemen harus mengembangkan
sebuah daftar dari isu/hal penting yang relevan berkaitan
pada keadaan proyek.

1.

PLANNING THE CHANGE (RENCANA PERUBAHAN)


Garis besar dari rencana perubahan berisi :
Tujuan
Latar belakang permasalahan
Isu / masalah yang ada
Tujuan yang diharapkan
Daerah lingkungan
Kesepakatan team

2.

Membuat rencana
Tugas-tugas pekerjaan
Sumber-sumber tenaga
Penyampaian rencana
Tanggung jawab
Jadwal

3.

Rencana manajemen
Membuat laporan yang berkaitan dengan pekerjaaan
Memeriksa rencana manajemen
Membuat laporan perkembangan

4.

Perubahan rencana manajemen


Landasan dan ketertarikan organisasi
Penyampaian rencana
Penetapan rencana
Rencana campurtangan/pendekatan

http://chakysblog.blogspot.com/2011/04/materi-analisisproses-bisnis.html
Diposkan oleh IT Narotama di 22.44 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
Facebook
METODOLOGI REKAYASA ULANG PROSES BISNIS

1.
a.
b.
c.
d.

Langkah-langkah besar yang perlu dilakukan untuk


melaksanakan reengineering ialah :
Memposisikan diri untuk perubahan
Posisikan perusahaan anda dan mengapa harus berubah
Berubah untuk menjadi apa atau seperti apa
Kembangkan focus perubahan dan mobilisasikan sumber
daya untuk implementasi
Implementasi mulai sekarang

2. Melakukan diagnosis mengenai proses sekarang


a. Ketahui prose sekarang bagaimana,sepeti apa, dan
mengapa didesain seperti itu
b. Dikaitkan dengan kemauan pelanggan untuk membentuk
landasan bagi pemikiran baru
3. Mendesain kembali proses
a. Pikirkan cara baru kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
dan tujuan pelanggan
b.
Cari masukkan dari para pejabat/kelompok kunci
sehingga terbentuk visi yang mendorong perbaikan dalam
proses
4. Transisi menuju desain baru
a. Kembangkan strategi dan perencanaan bisnis untuk
mengubah menuju pada visi yang telah ditentukan
b. Tes proses baru tersebut untuk menunjukkan dan
memperlihatkan kinerja bahwa ada konsep baru dan
menimbulkan antusiasme

c. Kelola perubahan-perubaan yang terjadi pada semua


tingkatan
Beberapa hasil langsung yang dapat diharapkan dari proses reengineering
ini antara lain adalah :

1. Perbaikan proses (sering kali 50 % - 100 %)


2. Pengurangan biaya secara drastis
3. Kecepatan, mutu, dan jasa secara dramatis dapat
ditingkatkan.
TEKNIK REKAYASA ULANG UPAH
Teknik-teknik
tertentu
perlu
dikembangkan
untuk
melakukan reengineering ini dengan tujuan untuk
mempercepat waktu pelaksanaan, dan meningkatkan
mutu reengineering. Berdasarkan pengalaman, diperlukan
suatu kelompok dari luar dan dengan pendekatan
fasilitator tercapai hal-hal sbb. :
1.
Fasilitator yang tidak memihak mempercepat
consensus di antara semua pihak yang terkait
2.
Akuntabilitas hasil hasil/target dapat diukur
keberhasilannya dan dipahami semua pihak
3. Partisipasi yang definitif aktif dan memimpin sebagai
tim proyek/direktur/para ahli dan penasehat
4. Struktur proses adalah metodologi untuk melakanakan
proyek reengineering
Struktur proses meliputi :
a. Membuat kerangka proyek
b. Menentukan visi, tujuan, dan nilai
c. Mendesain kembali proses bisnis
d. Melakukan pembuktian konsep
e. Merencanakan implementasi
f. Mendapatkan persetujuan implementasi
g. Mengimplementasikan desain proses baru
h. Malakukan transisi pada keadaan baru
5. Struktur forum forum-forum yang digunakan :
wawancara grup, workshop , dan pertemuan-pertemuan

6.

Struktur latihan tanggung jawab fasilitator proyek


untuk membuat desain dan menyelenggarakan
pertemuan yang mendukung semua aspek dari
perubahan-perubahan (perubahan teknis, kultur, dan
tingkah laku.

http://chakysblog.blogspot.com/2011/04/materi-analisisproses-bisnis.html

Diposkan oleh IT Narotama di 21.36 0 komentar


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
Facebook
1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PROSES BISNIS

A. PENGERTIAN PROSES BISNIS


Business process adalah sejumlah aktivitas yang
mengubah sejumlah inputs menjadi sejumlah outputs
(barang dan jasa) untuk orang-orang lain atau proses
yang menggunakan orang dan alat.
Semua orang melakukan hal ini, dan dengan satu atau
lain cara memerankan peran supplier atau customer
Dalam dekade terakhir ini, memperbaiki secara terus
menerus proses bisnis tersebut sangatlah penting apabila
suatu perusahaan masih menghendaki dapat bersaing di
pasar. Perusahaan-perusahaan dipaksa untuk terus
menerus memperbaiki proses bisnisnya karena para
pelanggan terus menuntut barang dan jasa yang lebih
baik dan lebih baik lagi.
Perusahaan yang melakukan pperbaikan dengan model
perbaikan secara biasa,secara terus-menerus (cuntinous
improvement model)

Langkah-langkah sebagai berikut :

Cuntinous improvement model : mengukur dan


memahami proses yang sekarang dilakukan, dan
melakukan perbaikan sesuai dengan pemahaman dan
pengukuran tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.

Mencatat dan memperhatikan apa yang dilakukan


sekarang
Mengukur proses berdasarkan apa yang ddikehendaki
oleh pasar
Melakukan proses kembali berdasarkan kebutuhan pasar
Mengkur hasil dengan proses yang baru, yang telah
dicapai berdasarkan asumsi kehendak pasar
Mencatat serta menliti perbaikan yang telah dilakukan
Pada masa sekarang ini, perubahan-perubahan secara
cepat dan mendasar seringkali diperrlukan sekadar untuk
tetap dalam keadaan break even, sehingga perusahaan
mencari cara yang lebih tepat dan cepat untuk
melakukan perbaikaan proses bisnis, mencari terobosanterobosan baru yang mendasar, tidak hanya sekadar
perubahan-perubahan kecil-kecilan tapi perubahan besar
dan yang perlu dilakukan sekarang juga.
Salah satu pendekatan baru untuk perubahan yang cepat
dan
dramatis
yaitu

BPR
(business
process
reengineering). Prinsip BPR adalah bertumpu pada
pemikiran yang berbeda sama sekali dengan model
continuous process improvement. Secara ekstrem, dapat
dikatakan bahwa BPR menganggap dan mngandaikan
bahwa proses yang digunakan sekarang sudah tidak
relevan, tidak layak, sudah kadaluwarsa, jadi harus
dilupakan dan ditinggalkan saja.

Pertanyaan-pertanyaan penting yang perlu dijawab


dalam model antara lain :
6.
1.
2.
3.
4.

5.

Selanjutnya lingkaran tindakan ini diulang-ulang lagi


sampai dicapai titik kepuasan pasar.
Bagaimana seharusnya proses dilakukan ?
Apa yang dikehendaki oleh para customer atau
pelanggan?
Apa yang dikehendaki dan dirasakan oleh para
karyawan?
Bagaimana perusahaan yang terunggul melakukan ?
Definisi BPR menurut Michael Hammer dan James
Champy adalah :

Apa yang mungkin dapat dilakukan dengan penemuan


teknologi baru ?
Business process reengineering is the fundamental
rethinking and radical redesign of business system to
aachieve dramatic improvements in critical,
contemporary measures of performance, such as cost,
quality, service and speed\
CONTOH ANALISA PROSES BISNIS
16 Sep
Proses Bisnis JNE
PROSES BISNIS DAN OPERASIONAL
Customer terdiri atas customer retail dan customer credit
1. Customer retail datang ke counter/agen/kantor
perwakilan/cash kurir (titip kurir)/proyek langsung
2. Customer credit terdiri atas customer credit JNE Bogor dan
customer credit agen

3. Customer credit memiliki syarat dan layanan : memiliki badan


hukum (PT/CV/Institutsi/Organisasi), mengisi formulir dan
memberikan fotocopi NPWP institusi, pembayaran dilakukan
per bulan dengan invoice, layanan penjemputan kiriman
langsung di tempat customer (dilakukan oleh JNE Bogor jika
customer credit JNE Bogor, dilakukan oleh agen jika customer
credit agen)
4. Customer retail bertransaksi dengan connote cash dan
dituliskan oleh petugas counter/agen/kantor
perwakilan/kurir/JNE Bogor, customer credit bertransaksi
dengan menggunakan connote credit dan dituliskan oleh
customer sendiri.

A.

Jasa Kurir Dalam Negeri/Domestik dan Intra Kota/Intracity

1.

Tahapan transaksi customer retail :


1. Customer mengemas kirimannya sendiri
2. Petugas JNE menanyakan : isi kiriman, alamat kiriman, service
yang digunakan (hari sampai yang diinginkan), mengukur
berat kiriman, dan nilai kiriman,
3. Memberitahukan aturan pengiriman dengan jelas, santun dan
baik kepada customer : seperti kiriman tidak boleh dikirim,
kiriman harus dibuka, kiriman disarankan asuransi, packing
kayu dll
4. Jika kiriman berharga (HVS) petugas JNE menawarkan
asuransi, menghitung biaya asuransi, memeriksa kiriman dan
menuliskannya pada BPIK (Bukti Pemeriksaan Isi Kiriman),

Jika customer tidak mengasuransikan maka petugas JNE membuat Form Penolakan
Asuransi yang ditandatangani oleh customer
1. Jika kiriman mudah rusak petugas JNE menawarkan packing
kayu, dan mewajibkan packing kayu untuk kiriman cairan
atau yang jika rusak dapat merusak kiriman orang lain,
menghitung biaya packing kayu, dan memeriksa dan
menuliskannya pada BPIK (Bukti Pemeriksaan Isi Kiriman),

2. Untuk kiriman sepeda motor menggunakan service kiriman


sepeda motor dan harus dilampirkan STNK asli dan surat jalan
kepolisian
3. Menuliskan setiap data di connote cash dengan lengkap dan
benar, lalu membagi-bagi connote sesuai peruntukannya
(baca Petunjuk Pengisian Connote). Untuk kiriman kargo,
trucking dan sepeda motor dituliskan di connote trucking.
2.
Tahapan pengemasan, penyimpanan sementara dan pelaporan keuangan
harian kiriman di counter/agen/kantor perwakilan
1. Kiriman dikemas dengan 3 jenis plastik (ukuran dokumen
kecil, dokumen A4 dan ukuran besar) sesuai dengan ukuran
barang
2. Jika kiriman besar dan tidak cukup dengan plastik JNE yang
ada, maka kiriman tidak dikemas ulang, cukup dirapihkan
dengan lakban untuk keamanan.
3. Connote hijau, biru dan putih, 1 lembar BPIK (jika ada), 1
lembar form penolakan asuransi (jika ada), dilampirkan
dimasukan bersama barang dan tertutup rapat dalam
kemasan plastik JNE. Jika kiriman besar/tidak cukup dengan
plastik, maka dokumen-dokumen tersebut dimasukan
kedalam plastik kecil JNE dan direkatkan di luar kemasan
kiriman dengan lakban dengan aman
4. Nomor connote/resi dituliskan dengan rapih (kecil) di kemasan
kiriman untuk menghindari terpisahnya dokumen connote dll
dengan kiriman
5. Kiriman diletakan dengan aman di counter/agen/kantor
perwakilan/kantor JNE dengan letak yang terpisah antara
service SS, YES, REG, OKE, KARGO, TRUCKING, SEPEDA
MOTOR.
6. Penulisan connote dilakukan secara otomatis dengan Orion
jika counter/kantor perwakilan/agen sudah online. Penulisan
menggunakan komputer dengan program E-CONNOTE-BOO
jika dilakukan sistem offline, dan manual tulis tangan jika
belum memiliki komputer dan printer.

7. Pelaporan keuangan dilakukan secara otomatis dengan cash


register Orion di counter/kantor perwakilan/agen yang sudah
online. Pelaporan keuangan di agen yang belum
online/offline/manual dilakukan secara manual (baca Petunjuk
Pelaporan Keuangan Harian), khusus service Trucking, Kargo
dan Sepeda Motor dituliskan pada Buku Laporan Keuangan
Khusus.
3.

Tahapan operasional
1. Petugas pick up akan melakukan serah terima dengan
petugas cecker Operasional Outbond di kantor JNE Bogor
2. Petugas cecker akan mendistribusikan kiriman berdasarkan
yang perlu penanganan khusus (packing, kiriman berharga,
pemeriksaan dll)
3. Kiriman yang perlu dipacking ulang akan dipacking ulang
4. Kiriman yang diinstruksikan packing kayu akan dilakukan
packing
5. Kiriman berharga akan dilakukan cek ulang BPIK nya
6. Petugas cecker dan tim operasional outbond akan menyortir
kiriman berdasarkan service (YES, REG, OKE) dan kota tujuan
hingga dimasukan pada keranjang yang berbeda.
7. Setiap kiriman yang telah dibungkus dengan bag besar
berdasarkan kota tujuan dan service, maka akan dibuatkan
manifest keberangkatan.
8. Tim operasional outbond melakukan serah terima dengan
Petugas Pengantar Barang ke Bandara
9. Kiriman service YES diberangkatkan pada pkl 23.00 dari JNE
Bogor, menuju bandara Cengkareng, REG pkl 01.00 dini hari
dan OKE pkl 10.00 esok hari.
10.
Petugas Pengantar Barang ke Bandara melakukan serah
terima dengan bagian NTD JNE kantor pusat sesampainya di
bandara

11.
Bagian NTD akan mensortir ulang kiriman berdasarkan
tujuan digabungkan dengan kiriman dari JNE cabang yang lain
12.
Bagian NTD akan membuatkan bag dan manifest
keberangkatan
13.
Bagian NTD akan melakukan serah terima dengan
petugas Bandara
14.
Petugas bandara akan melakukan proses cek secara
otomatis X ray.
15.
Kiriman yang tidak lolos X ray akan dikonfirmasi dan
direturn ke JNE Cabang Bogor
16.
Kiriman yang sudah lolos X Ray (pemeriksaan bandara)
akan diberangkatkan ke kota transit tujuan
17.
Sesampainya di bandara kota transit tujuan, pihak
bandara akan menyerah terima kan kiriman dengan Pihak
penjemput kiriman JNE Cabang Tujuan
18.
Pihak penjemput kiriman JNE Cabang Tujuan membawa
kiriman ke Kantor JNE cabang kota tujuan untuk dilakukan
serah terima
19.
Tim Operasional Inbond JNE Cabang Tujuan akan
melakukan cek, sortir berdasarkan alamat tujuan
20.
Kiriman yang telah dicek akan didata dengan runsheet
(form data delivery kurir)
21.
Kurir operasional inbond akan mendelivery kiriman
sesuai dengan alamat tujuan langsung (jika dalam kota JNE
cabang tersebut) atau melalui kantor perwakilan kota tujuan.
Contoh : Tujuan Tegal, barang akan diroses oleh JNE Cabang
Semarang, lalu didelivery kan ke Kantor JNE Perwakilan Tegal,
setelah itu didelivery- kan ke alamat tujuan Tegal)
B.

Jasa Kurir Luar Negeri/Internasional

1.

Tahapan transaksi dan pengemasan

1. Petugas JNE menanyakan dan memeriksa : isi kiriman detail,


tujuan negara kiriman, service internasional yang digunakan
(hari sampai), dan menentukan berat kiriman
2. Petugas JNE mengkonfirmasi melalui SMS/tlp kepada PIC
internasional Sales dan Marketing JNE Bogor dengan
memberitahukan isi kiriman, tujuan negara, dan berat
kiriman, sampai ada informasi bisa/tidak dilakukan
pengiriman, harga total kiriman dll dari JNE Bogor.
3. Petugas agen menawarkan dan melakukan penanganan
asuransi, packing kayu seperti halnya kiriman domestik
4. Petugas agen meminta dan menulis kelengkapan kiriman
internasional (baca : Petunjuk Transaksi UPS)
5. Petugas JNE menuliskan data secara lengkap dan benar di
connote cash, jika customer credit ditulis oleh customer di
connote credit.
6. Cara pengemasan dan penyimpanan serta pelaporan sama
dengan kiriman domestik
2.

Tahapan operasional
1. Petugas pickup akan melakukan serah terima dengan petugas
cecker Operasional Outbond di kantor JNE Bogor
2. PIC UPS akan melakukan verifikasi data kirikan internasional,
melakukan input sistem UPS dan mengganti connote menjadi
connote UPS
3. Proses pemberangkatan kiriman internasional berbarengan
dengan kiriman YES
4. Sesampainya di bandara, kiriman UPS akan diserahterimakan
dengan PIC UPS JNE Jakarta untuk kemudian diproses dengan
pihak UPS
5. Pihak UPS akan memberangkatkan kiriman ke negara tujuan
6. Sesampainya di negara tujuan UPS akan mendeliverykan ke
alamat tujuan di negera tersebut

C.

Jasa Pindahan/Moving

1.

Tahapan pra-transaksi
1. Petugas JNE/Agen melakukan survei ke lokasi pengirim untuk
melihat jenis kiriman, jumlah, berat, dan menetukan
penanganannya.
2. Petugas JNE/Agen mengkonfirmasi data hasil survei kepada
Sales dan Marketing JNE Bogor untuk ditentukan tarif moving
dan penanganannya.
3. Sales dan Marketing JNE Bogor berkoordinasi dengan
operasional JNE Bogor, atau bagaian trucking JNE Pusat untuk
menentukan tarif moving dan penanganannya, lalu
mengkonfirmasi kepada petuga JNE.
4. Petugas JNE/Agen melakukan tawar menawar dengan
customer dengan selalu berkoordinasi dengan Sales dan
Marketing JNE Bogor mengenai tarif.

2.

Tahapan transaksi dan operasional moving


1. Petugas JNE/Agen menuliskan data secara lengkap dan benar
pada connote Trucking
2. Bagian operasional JNE Bogor (bukan agen) akan melakukan
pengemasan barang-barang pindahan dan mengangkutnya ke
kantor operasional JNE bogor
3. Pelaporan keuangan dilakukan oleh Petugas JNE/Agen secara
manual di buku laporan khusus Moving

D.

PESONA (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara)

1.

Tahapan transaksi
1. Petugas JNE/Agen melakukan transaksi PESONA sesuai
ketentuan (baca : Tata Cara Transaksi PESONA di Counter,
Agen dan kantor Perwakilan)

2.

Tahapan operasional

1. JNE cabang lokasi produk yang dipesan akan memesan


kepada Vendor di kota tersebut.
2. Vendor mengirimkan pesanan produk ke JNE cabang lokasi
produk yang dipesan
3. Bagian operasional akan mengemas, memberikan label
PESONA, mengentri pesanan ke Orion, dan memberangkatkan
produk pesanan dengan proses yang sama dengan kiriman
domestik sesuai dengan service yang digunakan.
4. JNE Cabang tujuan pengiriman produk akan mendeliveri
pesanan ke alamat tujuan (proses deliveri sama dengan
pengiriman domestik)
E.

PULSA ELEKTRIK JNE


1. Counter yang melayani layanan ini bertanda khusus
2. Customer memesan pulsa elektrik sesuai operator dan
besarnya pulsa
3. Petugas JNE akan melakukan entri data dan pemesanan ke
Vendor Pulsa MAXINDO (untuk operator selain Telkomsel) dan
MKIOS untuk operator Telkomsel.
4. Pulsa akan terisi otomatis
5. Petugas JNE menuliskan data transaksi pada nota khusus
penjualan pulsa elektrik

Anda mungkin juga menyukai