Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“Proses Perencanaan dan Faktor Penempatan Fasilitas”

Disusun Untuk Tugas UAS Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Yang


Di Ampu Oleh Ir. Arief Noor Akhmadi, M. P

Disusun oleh ;
Kelompok 04

Ana Ristia 1810211007


Delilah Cika Amelia 1810211010
Mutiara Rahmatul Laili 1810211017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang "Proses Perencanaan dan Faktor
Penempatan Fasilitas" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas kelompok dalam mata kuliah “Kewirausahaan”. Pada kesempatan
ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada kepada Bapak Ir. Arief Noor
Akhmadi, M. P selaku dosen pembimbing mata kuliah ini. Disamping itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah
makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar
saling mengingatkan bila terjadi kesalahan. Sekian dari penulis, dan apabila
terdapat kesalahan, baik dalam cara penulisan ataupun penggunaan bahasa dalam
penulisan,kami mohon maaf. Akhir kata, penulis berharap makalah ini benar-
benar bermanfaat bagi kita semua.

Jember, 8 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II ISI........................................................................................................
A. Definisi perencanaan fasilitas dan sistem kerja.................................... 3
B. Proses perencanaan fasilitas................................................................. 4
C. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penempatan fasilitas...... 4
BAB III PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan fasilitas didefinisikan sebagai rencana awal atau penataan
fasilitas-fasilitas fisik seperti peralatan, tanah, bangunan, dan perlengkapan untuk
mengoptimasikan hubungan antara personil operasi, aliran material, aliran
informasi, dan merupakan metode yang dibutuhkan untuk. Perencanaan fasilitas
merupakan bagian yang penting dalam sebuah industri karena memiliki banyak
dampak strategis seperti dapat menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibilitas dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja.
Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar
suatu usaha atau kegiatan dapat berupa benda-benda, maupun uang atau dengan
kata lain fasilitas dapat disamakan dengan sarana dan prasarana. Fasilitas yang
memadai mampu menciptakan produktivitas kerja yang efesien. Suatu pekerjaan
akan dikatakan efesien jika ia dapat dilakukan dengan mudah, murah, singkat
waktu, ringan bebannya, dan pendek jaraknya. Kalangan dunia usaha baik instansi
pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat mengandalkan
fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien
dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu, dituntut kesiapan dan kesanggupan dari
manusia itu sendiri dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut.
Suatu sistem kerja terdiri dari empat komponen penyusun, antara lain tenaga
kerja, bahan, mesin atau peralatan, dan lingkungan kerja. Pada suatu sistem kerja
sangat terpengaruhi oleh manusia atau tenaga kerja yang bertindak sebagai
perencana, perancang, pelaksana, dan pengendali sistem kerja tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan definisi perencanaan fasilitas dan sistem
kerja ?
2. Bagaimana proses perencanaan fasilitas ?
3. Sebutkan faktor penempatan fasilitas

1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi perencanaan fasilitas dan sistem kerja
2. Mengetahui proses perencanaan fasilitas
3. Menetahui faktor penempatan fasilitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi perencanaan fasilitas dan sistem kerja


      Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum
dan setelah perusahaan beroperasi, yaitu menentukan bagaimana suatu aset tetap
perusahaan digunakan secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan.
Perencanaan fasilitas menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan
digunakan secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan. Bagi suatu
perusahaan manufaktur, perencanaan fasilitas termasuk menentukan bagaimana
fasilitas pabrik digunakan secara efektif dan efisien dalam menunjang produksi.
      Perencanaan fasilitas dibagi atas dua bagian yaitu perencanaan penempatan
fasilitas dan perancangan. Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa
pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu benda
atau jasa yang menghasilkan nilai bagi pelanggan atau keuntungan
perusahaan/organisasi. 
      Sistem kerja melibatkan banyak faktor manusia dan adanya keterkaitan
pola kerja manusia dengan alat atau mesin, faktor-faktor yang dikombinasikan
antara manusia dengan alat tersebut di buat suatu prosedur atau tahapan kerja
yang sudah tetap dan didokumentasikan sehingga menghasilkan suatu sistem kerja
yang konsisten dan dapat menghasilkan hasil yang berkualiatas. Contohnya :
a.  Stabilitas : maksudnya bahwa sistem, tata, dan prosedur kerja itu harus 
mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan 
kerja.
b.   Fleksibilitas : artinya bahwa dalam pelaksanaanya tidak kaku tetapi harus 
luwes yaitu masih memungkinkan diadakannya saling pergantian 
tugas. Contoh dalam kehidupan sehari-hari :
1. Salah seorang tidak masuk atau kebetulan salah satu mesin macet, maka
pekerjaan harus tetap dapat terlaksana dan diselesaikan.

3
2.   Intruksi ataupun suatu peraturan dari perusahaan ataupun kesatuan organisasi,
misalkan dalam ketepatan waktu hadir kerja, rapat, dll
3. Di dalam suatu pembuatan motor, jadi ada bagian yang mengerjakan, masang
bodinya, masang lampu-lampu dll, terus disatukan dan jadilah suatu produk.

B.  Proses perencanaan fasilitas


 Perencanaan fasilitas memerlukan suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh hasil yang baik. Hal ini juga mencakup perencanaan
lokasi yang merupakan suatu kegiatan strategis yang bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau
pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya rendah, dan memungkinkan
perusahaan dimasa datang.
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan lain :
a.    Melayani konsumen dengan memuaskan
b.   Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dapat continuedengan harga
yang layak atau memuaskan
c.   Mendapatkan tenaga kerja yang cukup
d.  Memungkinkan perluasan perusahaan dikemudian hari

C. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penempatan fasilitas


 Dalam mendapatkan lokasi suatu perusahaan atau pabrik yang tepat, perlu
untuk memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan denan kegiatan usaha
perusahaan. Faktor-faktor itu diantara lain :
a.          Letak pasar
b.         Letak sumber bahan baku
c.          Ketersediaan tenaga kerja
d.         Ketersediaan tenaga listrik
e.          Ketersediaan air
f.          Fasilitas pengangkutan
g.         Fasilitas perumahan, pendidikan, pembelajaran, dan telekomunikasi

4
h.         Pelayanan kesehatan, keamanan, dan pencegahan kebakaran
i.           Peraturan pemerintah setempat
j.           Sikap masyarakat
k.         Biaya dari tanah dan bangunan
l.           Luas tempat parkir
m.       Saluran pembuangan
n.         Kemunginan perluasan
o.         Lebar jalan
Selain beberapa faktor yang disebutkan diatas, perusahaan juga harus
mempunyai perencanaan tata letak yang mencakup desain atau konfigurasi dari
bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari
bahan mentah menjadi barang jadi. Secara umum, tujuan dari penyusunan tata
letak adalah untuk mencapai suatu sistem produksi yang efisien dan efektif,
melaui :
a.          Pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal
b.         Penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum
c.          Aliran bahan dan produksi jadi yang lancar
d.         Kebutuhan persediaan yang rendah
e.          Pemakaian ruang yang efisien
f.          Ruang gerak yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan
g.         Biaya produksi dan investasi modal yang rendah
h.         Fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan
i.           Keselamatan kerja yang tinggi
j.           Suasana kerja yang baik
Jenis tata letak          
Dalam industry manufaktur, secara umum tata letak bisa dikelompokkan dalam 3
jenis :
a)         Tata letak proses

5
Tata letak proses (proses layout) atau tata letak fungsional adalah penyusunan tata
letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan
dalam bagian yang sama.
b)         Tata letak produk
Tata letak produk (produk layout) dipilih apabila proses produksinya telah
distandarsasikan dan berproduksi dalam jumlah yang besar.
c)         Tata letak posisi tetap
Tata letak posisi tetap (fixed position layout) dipilih apabila karena ukuran,
bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mungkin atau
sukar untuk dipindahkan. 

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan
setelah perusahaan beroperasi, yaitu menentukan bagaimana suatu aset tetap
perusahaan digunakan secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan.
Perencanaan fasilitas dibagi atas dua bagian yaitu perencanaan penempatan
fasilitas dan perancangan. Dalam mendapatkan lokasi suatu perusahaan atau
pabrik yang tepat, perlu untuk memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan denan
kegiatan usaha perusahaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Setiabudi,dkk. 2016. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik Guna


Meminimalkan Jarak Perpindahan Bahan Dan Biaya Material Handling Di
PT. Jindal Stainles Steel Indonesia. Diambil dari internet online
http://eprints.umg.ac.id/1854/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 20
Januari 2021.

Putra, dkk. 2015. Perancangan Tata Letak Fasilitas Baru Di UD. Sejati Pplywood.
Diambil dari internet online http://e-
journal.uajy.ac.id/8533/3/TI206420.pdf . Diakses pada tanggal 20 Januari
2021.

Maheswar, Hesti. 2015. Evaluasi Tata Letak Fasilitas Produksi Untuk


MeningkatkanEfesiensi Kerja Pada PT. Nusa Multilaksana. Diambil dari
internet online https://media.neliti.com/media/publications/97078-ID-
none.pdf. Diakses pada tanggal 20 Januari 2021.

Sari, Ratih Dea Farunia. 2019. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi
Pada Agronaz Gizi Food Batu. Diambil dari internet online
http://eprints.umm.ac.id/50638/3/BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 20
Januari 2021.

8
9

Anda mungkin juga menyukai