Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANAJEMEN BIAYA DAN SUMBERDAYA


DALAM MANAJEMEN PROYEK

OLEH :

MUHAMMAD AKMAL
(NIM : P3B119037)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ARSITEKTUR


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Tang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Majanemen Biaya Dan Manajemen Sumberdaya”
dalam Manajemen Proyek tepat waktu.

Makalah ini disusun berdasarkan data yang telah diperoleh dari berbagai
sumber. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan
banyak pihak yang telah memberikan saran dan masukkan kepda penulis. Oleh
karena itu melalui kesempaatan ini penulis mengucapkan terrimakasih kepada
orang tua, dosen, serta teman-teman yang senantiasa mendukung penulis dalam
menyelesaikan maakalah ini.

Penulis menyadari bahwa mkalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


Kritikan serta saran yang membangun sangat penulis harrapakan demi
meyempurnaakan mkalah ini. Semoga maakalah ini bermanfaat untuk penulis dan
bagi para pembaca pada umumnya.
Kendari, 26 Desember 2021
.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
A. Manajemen Biaya.....................................................................................................5
a. Pengertian..............................................................................................................5
 Yudi Herliansyah................................................................................................5
 Deden Mulyana..................................................................................................5
b. Konsep Dasar Manajemen Biaya Perusahaan........................................................5
 Konsep Akuntansi Aktivitas...............................................................................6
c. Tujuan Manajemen Biaya dalam Perusahaan........................................................6
d. Manfaat Manajemen Biaya Bagi Perusahaan.........................................................6
e. Langkah Manajer untuk Memaksimalkan Manajemen Biaya.................................7
f. Macam-Macam Manajemen Biaya.........................................................................7
Biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya bahan baku yang digunakan dalam
memproses produk namun bukan bagian dari produk yang sudah di produksi...........7
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung..........................................7
3. Biaya Tidak Langsung Lain...........................................................................8
4.  Biaya Tetap dan Biaya Variabel.....................................................................8
5. Biaya Per Unit................................................................................................8
g. Proses Manajemen Biaya.......................................................................................8
1. Perencanaan Sumber Daya.................................................................................8
2. Perkiraan Biaya..................................................................................................8
4. Kontrol Biaya.....................................................................................................9
B. Manajemen Sumber Daya......................................................................................9
a. Pengertian Manajemen Waktu Proyek Konstruksi.................................................9
b. Aspek-aspek Manajemen Waktu..........................................................................10
c. Menyusun Jadwal (Planning)................................................................................11
d. Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan (Monitoring).................................12
e. Membandingkan Kemajuan di Lapangan Dengan Rencana dan Menentukan
Akibat yang Timbul pada saat Penyelesaian (Analysis)................................................14
f. Merencanakan dan Menerapkan Tindakan Pembetulan (Corrective Action).......14
g. Memperbaharui Jadwal (Updating Schedule)......................................................15
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengertian utama dari manajemen biaya adalah suatu sistem yang disusun
secara sempurna untuk mampu mendatangkan informasi yang lengkap untuk
manajemen organisasi agar bisa digunakan dalam mengidentifikasi beragam
peluang dalam merencanakan strategi, menyempurnakan, dan membuat keputusan
operasional terkait pengadaan dan pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan
oleh organisasi.

Namun, banyak orang yang mengklaim bahwa manajemen biaya dan


manajemen keuangan adalah hal yang sama. Padahal, proses penerapan dalam
lingkungan manajemen bisnis di kedua hal tersebut jelas berbeda, baik pengertian
maupun pengaplikasiannya.

Jika manajemen keuangan lebih mengarah pada bentuk pengelolaan


keuangan suatu perusahaan, maka jenis manajemen ini akan lebih fokus pada
sistem dalam suatu bisnis yang disusun untuk mengidentifikasi potensi,
merencanakan strategi, menyempurnakan dan mengambil kebijakan operasional
yang berhubungan dengan pengadaan serta pemanfaatan sumber yang dibutuhkan
oleh perusahaan.

Seiring dengan perkembangan dunia konstruksi, maka tingkat kesulitan


untuk mengelola dan menjalankan sebuah proyek konstruksi semakin tinggi.
Semakin tinggi tingkat kesulitannya, berarti semakin panjang durasi waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu manajemen waktu (time


management) yang di samping mempertajam prioritas, juga mengusahakan
peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek agar dicapai hasil yang
maksimal dari sumber daya yang tersedia. Semuanya itu untuk mencapai tujuan
baru sebuah proyek konstruksi yaitu kesuksesan yang memenuhi kriteria waktu
(jadwal), selain juga biaya (anggaran), dan mutu (kualitas).

Selain manajemen waktu, tentu juga harus diikuti dengan pelaksanaan


proyek yang baik dan sesuai dengan perencanaanya. Dengan manajemen waktu
dan pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyel konstruksi jalan raya
tersebut akan mengurangi keterlambatan. Secara langsung hal tersebut akan
mengurangi pembengkakan biaya proyek, serta pada akhirnya akan memberikan
keuntungan tersendiri bagi kontraktor sebagai penanggung jawab pelaksanaan
proyek konstruksi.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini:

1. Apa pengertian manajemen biaya


2. Bagaimana konsep manajemen proyek perusahaan
3. Tujuan manajemen proyek dalam perusahaan
4. Apa pengertian dari manajemen waktu proyek konstruksi?
5. Apa saja aspek-aspek manajemen waktu proyek konstruksi?
6. Apa pengertian dari delay?

C. Tujuan Penulisan

adapun tujuan penulisan makalah ini:

1. Mampu melakukan identifikasi kegiatan yang harus ditangani secara


proyek
2. Mampu memandu proses operasi proyek
3. Mampu merencanakan serta mengendalikan kegiatan proyek dengan
Mengutamakan penyelesaian yang tepat waktu.
4. Mampu merencanakan serta mengendalikan biaya proyek dengan
mengetahui penyimpangan- penyimpangan yang terjadi dalam
melakukan tindakan koreksi tepat pada waktunya
5. Menjelaskan pengertian dari manajemen waktu proyek konstruksi..
6. Menjelaskan aspek-aspek manajemen waktu proyek konstruksi.
7. Menjelaskan pengertian dari delay.
BAB II

PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Biaya

a. Pengertian

Pengertian utama dari manajemen biaya adalah suatu sistem yang


disusun secara sempurna untuk mampu mendatangkan informasi yang
lengkap untuk manajemen organisasi agar bisa digunakan dalam
mengidentifikasi beragam peluang dalam merencanakan strategi,
menyempurnakan, dan membuat keputusan operasional terkait pengadaan
dan pemanfaatan sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi.

Pengertian manajemen biaya menurut para ahli

 Yudi Herliansyah
Yudi Herliansyah berpendapat bahwa pengertian manajemen biaya adalah
suatu filosofi yang dilakukan untuk memperbaiki secara kontinyu dalam
hal meningkatkan pelayanan dengan biaya yang ekonomis yang juga
ditunjukkan dengan sikap proaktif yang mendasar bahwa masing-masing
biaya produksi adalah keputusan mutlak manajemen dalam menentukan
serta mencapai tujuan perusahaan.

 Deden Mulyana
Deden Mulyana berpendapat bahwa manajemen biaya adalah suatu sistem
yang dibentuk untuk menyuguhkan informasi yang bersifat keuangan,
maupun non keuangan bagi manajemen perusahaan untuk mampu
mengidentifikasi berbagai macam potensi penyempurnaan, perencanaan,
dan juga pembuatan kebijakan operasional terkait pengadaan dan
pemanfaatan berbagai sumber yang diperlukan oleh perusahaan.

b. Konsep Dasar Manajemen Biaya Perusahaan


Dalam upaya memaksimalkan pembiayaan yang harus dikeluarkan oleh
pihak perusahaan, maka seorang manajer harus mampu mengerti beberapa
konsep dasar dari manajemen biaya yang akan dijelaskan berikut ini.

 Konsep Nilai Tambah

Seorang manajer harus mengerjakan berbagai kegiatan atau aktivitas


perusahaan yang mempunyai nilai tambah dengan berbagai cara yang
efisien, serta mengurangi atau menghapus kegiatan yang tidak mempunyai
nilai tambah. Hal ini dilakukan untuk bisa memastikan biaya yang
diperlukan untuk operasional pada setiap kegiatan.

 Konsep Akuntansi Aktivitas

Seorang manajer memiliki tugas dalam menghimpun dan juga


memantau serta memastikan operasional yang dikeluarkan sudah sesuai
dengan kegiatan yang dijalankan. Konsep ini sering dikenal dengan istilah
ABC atau Activity-Based Costing  sebagai suatu cara untuk menilai biaya
dan performa, serta sumber biaya dan juga objek biaya.

 Konsep Biaya Target

Pihak manajer biaya akan bertugas untuk memaksimalkan biaya target


agar mampu menyentuh pangsa pasar dengan adanya biaya berdasarkan
pasar. Dalam hal ini, biaya target adalah harga pasar yang digunakan untuk
mencapai pangsa pasar ataupun laba uang dibutuhkan. Tujuannya adalah
demi mengurangi biaya yang dikeluarkan selama daur hidup pada produk
tertentu.

Berdasarkan konsep manajemen biaya yang sudah kita bahas bersama di


atas, maka bisa disimpulkan bahwa jenis manajemen ini memiliki peranan yang
penting dalam mengidentifikasi biaya kegiatan, efektivitas finansial perusahaan,
menyempurnakan performa di masa depan, serta mengendalikan biaya perusahaan
dari berbagai bentuk kegiatan yang tidak mendatangkan manfaat.

c. Tujuan Manajemen Biaya dalam Perusahaan


Terdapat empat tujuan utama dari sistem manajemen biaya.

1. Bertujuan untuk mengidentifikasi biaya kegiatan suatu perusahaan.


2. Bertujuan untuk mendapatkan informasi tingkat efisiensi, efektivitas,
serta nilai finansial pada kegiatan bisnis.
3. Membantu menyempurnakan performa perusahaan di masa depan.
4. Untuk bisa meraih ketiga tujuan tersebut secara bersamaan dalam
suatu lingkungan perubahan teknologi.

d. Manfaat Manajemen Biaya Bagi Perusahaan


Setidaknya terdapat tujuh manfaat utama yang akan didapat
perusahaan dalam memanfaatkan jenis manajemen ini.

1. sebagai suatu wujud perencanaan dan juga pengendalian bisnis.


2. sebagai usaha meningkatkan monitoring biaya perusahaan.
3. memaksimalkan performa daur hidup suatu produk hasil produksi.
4. sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
5. sebagai wujud manajemen investasi yang sangat efisien.
6. sebagai alat dalam mengukur performa. Terakhir, mampu mendukung
otomasi kegiatan dan juga filosofi produksi.
e. Langkah Manajer untuk Memaksimalkan Manajemen Biaya
Berdasarkan pengertian manajemen biaya yang sudah kita bahas
bersama di atas, maka pihak manajer biaya harus mengidentifikasi biaya
penggerak sebagai suatu biaya utama yang dikeluarkan perusahaan agar
mampu memaksimalkan dana perusahaan dengan berbagai kegiatan yang
dibutuhkan. Maksud dari biaya penggerak disini adalah suatu faktor yang
mampu mendatangkan implikasi atas total biaya.

Dalam hal ini, pihak manajer wajib mengkategorikan berbagai biaya


yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan berdasarkan kategorinya, seperti
biaya operasional, biaya sumber daya, serta biaya lain yang berhubungan
dengan kegiatan pada perusahaannya. Pengkategorian ini harus didasarkan
pada jenis biaya serta nilai pertanggungjawabannya.

Di dalam jenis manajemen ini juga akan ditemukan istilah pembebanan


biaya, yaitu suatu proses pembebanan pada berbagai elemen biaya ke
tempat penampungan biaya. Nantinya, pihak manajer bisa mempunyai
salah satu atau dua jenis pembebanan atau bisa juga memilih keduanya,
yakni alokasi dan pembebanan penelusuran langsung.

Tujuan alokasi disini dilakukan untuk membebankan biaya tidak


langsung, sedangkan penelusuran langsung dilakukan untuk membebankan
biaya langsung.

f. Macam-Macam Manajemen Biaya


Setidaknya terdapat lima macam manajemen biaya yang harus Anda
ketahui, yaitu:

1. Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung

Biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya bahan baku yang digunakan
dalam memproses produk namun bukan bagian dari produk yang sudah di
produksi.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
produksi barang ataupun jasa, termasuk waktu istirahat bagi para tenaga
kerja, seperti waktu makan. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung
adalah upaya pengawasan, menangani bahan baku, pelatihan, serta
pengendalian kualitas yang dilakukan oleh karyawan atau tenaga kerja.

3. Biaya Tidak Langsung Lain


Biasanya, biaya tidak langsung lain diperlukan saat hendak
memproduksi suatu produk barang atau jasa. Hal ini termasuk biaya
fasilitas, biaya alat yang digunakan saat memproduksi barang atau jasa, dan
juga biaya pendukung lainnya.

4.  Biaya Tetap dan Biaya Variabel


Biaya tetap adalah salah satu biaya yang tidak akan berubah walaupun
hasil produksi mengalami perubahan dalam kurun waktu tertentu.
Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang erat kaitannya dengan
perubahan pada total biaya yang sudah ditetapkan.

5. Biaya Per Unit


Biaya per unit merupakan nilai rata-rata biaya yang dihitung dari
pembagian total biaya produksi dengan jumlah unit produksi.

g. Proses Manajemen Biaya

1. Perencanaan Sumber Daya


Maksud dari perencanaan sumber daya adalah suatu upaya kepastian
atas keperluan sumber daya di masa depan pada suatu perusahaan atau
ruang lingkup proyek tertentu, termasuk evaluasi dan perencanaan
pemanfaatan sumber daya tenaga, keuangan, manusia, dan bentuk informasi
lain yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu proyek.

Dengan begitu, sumber daya akan dijadikan sebagai langkah awal


mengerjakan proyek. Namun, perlu diketahui bahwa sebagian besar
perencanaan sumber daya akan memanfaatkan tenaga kerja manusia.

2. Perkiraan Biaya
Perkiraan biaya adalah suatu kegiatan memproduksi yang bisa
digunakan untuk alat ukur, alat menghitung biaya, serta alat dalam
menentukan harga yang berasal dari sumber daya yang diperlukan dalam
ruang lingkup proyek. Proses perkiraan biaya ini biasanya akan diterapkan
selama pengerjaan proyek dilakukan. Tingkat akurasi proyek pun bisa terus
meningkat seiring proyek tersebut berjalan.

3. Penganggaran Biaya

Anggaran biaya adalah suatu proses yang diperlukan dalam


menghimpun perkiraan biaya dalam menetapkan dasar biaya. Hal ini
bermanfaat dalam menentukan cost baseline atas performa proyek yang
terpantau dan terkendali.

4. Kontrol Biaya
Kontrol biaya adalah proses pemantauan biaya yang mencakup
performa atas setiap pendanaan, memastikan setiap perubahan biaya sudah
dilakukan dengan tepat, termasuk dalam hal baseline biaya yang bisa terus
berubah. Hal tersebut menunjukkan bahwa perubahan proyek bisa merubah
biaya, dan hal ini bisa diinformasikan pada pihak komisaris perusahaan.

B. Manajemen Sumber Daya


a. Pengertian Manajemen Waktu Proyek Konstruksi
Manajemen waktu proyek adalah tahapan mendefinisikan proses-
proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan
penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap
memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas
produk/servis/hasil unik dari proyek.

Manajemen waktu proyek mencakup segala proses yang diperlukan


untuk memastikan proyek selesai tepat pada waktunya. Sistem manajemen
waktu berpusat pada berjalan atau tidaknya perencanaan dan penjadwalan
proyek, dimana dalam perencanaan dan penjadwalan tersebut telah
disediakan pedoman yang spesifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek
dengan lebih cepat dan efisien (Clough dan Sears,1991). Sumber daya
dalam proyek konstruksi biasa disebut dengan istilah 5 M, yang terdiri
dari:

1. Men (manusia)
2. Material (bahan-bahan untuk pengerjaan konstruksi)
3. Machines (mesin/peralatan)
4. Money (uang)
5. Methods (method/cara/teknologi)

Walaupun dalam manajemen waktu seluruh pekerjaan telah dipelajari


dan dianalisa secara mendalam, tidak ada rencana yang sempurna. Tidak
satu pun perencana mampu mengantisipasi setiap hal mengenai pekerjaan
yang mungkin akan terjadi saat konstruksi berlangsung, ada banyak hal
yang akan menjadi kendala penerapan manajemen waktu. Kendala dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki makna: (1) halangan; rintangan;
kendala; (2) faktor atau keadaan yang membatasi, menghalangi, mencegah
pencapaian sasaran atau pembatalan pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan suatu proyek banyak masalah yang tidak
diperhitungkan sebelumnya dapat muncul setiap hari. Cuaca buruk,
keterlambatan pengiriman material, konflik dengan pekerja, kerusakan
peralatan, kecelakaan kerja, perubahan urutan kerja, dan berbagai macam
kejadian lainnya dapat menggangu rencana dan jadwal yang telah disusun
sebelumnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan evaluasi 6 mengenai
performance pekerjaan di lapangan apakah telah sesuai atau tidak dengan
rencana.

Dengan menerapkan manajemen waktu proyek, seorang manajer


proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tim proyek
untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar
kemungkinan sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.

b. Aspek-aspek Manajemen Waktu


Dasar yang dipakai pada sistem manajemen waktu proyek yaitu
perencanaan operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi
proyek yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini, penjadwalan digunakan
untuk mengotrol aktivitas proyek setiap harinya. Adapun aspek-aspek
manajemen waktu yaitu menentukan penjadwalan proyek, mengukur dan
membuat laporan dari kemajuan proyek, membandingkan penjadwalan
proyek dengan kemajuan proyek sebenarnya di lapangan, menentukan
akibat yang ditumbukan oleh perbandingan jadwal dengan kemajuan di
lapangan pada akhir penyelesaian proyek, merencanakan penanganan
untuk mengatasi akibat tersebut, yang terakhir memperbaharui kembali
penjadwalan proyek (Clogh dan Scars, 1991). Sedang aspek-aspek
manajemen waktu itu sendiri merupakan proses yang saling berurutan satu
dengan yang lainnya.
Gambar 1.1 Sistem Manajemen Waktu

Sumber: Clough dan Scars (1991)

Jarang ditemui suatu keadaan dimana suatu jadwal rencana dapat tepat
dengan pelaksanaan di lapangan. Untuk dapat mencapai kondisi demikian
dibutuhkan suatu perencanaan yang cermat dan didukung factor eksternal
agar hal tersebut dapat tercapai. Penandaan prestasi pekerjaan dalam alat
pengendalian (schedule) dilanjutkan dengan penyesuaian urutan kegiatan
disebut dengan updating (Ervianto, 2002). Walaupun menghadapi keadaan
yang terus mengalami perubahan, target waktu yang ditunjukkan pada
Gambar 1.1 diulang secara teratur selama proyek berlangsung.

c. Menyusun Jadwal (Planning)


Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan,
yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan
proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja,
peralatan dan material serta durasi proyek dan progress waktu untuk
menyelesaikan proyek. dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan
dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih rinci hal ini dimaksudkan untuk
membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan adalah
pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing
pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek sehingga tercapai
hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang
ada (Husen, 2008).

d. Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan (Monitoring)


Laporan kemajuan di lapangan adalah dokumen yang sangat penting
dalam menganalisa kemajuan pada akhir penyelesaian proyek. Laporan-
laporan yang diperlukan meliputi presentase penyelesaian proyek pada
tiap-tiap aktivitasnya. Alat yang digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi proyek dalam pengendalian waktu adalah kurva S, yaitu
plotting dari kumulatif persentase bobot pekerjaan, yang dapat
merepresentasikan kemajuan dari awal hingga akhir proyek (Clough dan
Sears, 1991).

Kurva S dapat dimodifikasi dengan 3 indikator, yaitu : Realisasi dari


volume pekerjaan ( Budgeted Cost of Work Performed – BCWS), dan
realisasi biaya pekerjaan (Actual Cost of Work Performed - ACWP)
(Husen, 2008)

Gambar 1.7 Kurva S pada Time Schedule

Sumber: Soeharto (1995)

Menurut Soeharto (1995), pengendalian adalah proses/usaha yang


sistemastis dalam penetapan standar pelaksanaan dengan tujuan
perencanaan, sistem informasi, umpan balik, membandingkan
pelaksanaan nyata dengan standar yang telah ditetapkan dalam
perencanaan, menentukan dan mengukur
penyimpanganpenyimpangannya, serta melakukan koreksi perbaikan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga tujuan tercapai
secara efektif dan efisien. Kegiatan pengendalian sangat erat
hubungannya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya (perencanaan dan
pelaksanaan), karena pada kegiatan pengendalian ini dilihat apakah
tujuan yang direncanakan dapat dicapai dalam pelaksanaan secara riil.
Kegiatan pengendalian tidak terlepas dari pengarahan, monitoring,
evaluasi dan koreksi. Dalam melakukan monitoring hal-hal yang penting
untuk diukur antara lain:

1. Mengukur hasil kerja


Dalam mengukur hasil kerja beberapa masukan yang perlu diperoleh
adalah :

a. Actual start dan actual completion date

b. Kemajuan setiap aktivitas (progress)

c. Perubahan durasi dari suatu aktivitas

d. Penambahan atau pengurangan suatu aktivitas

e. Perubahan hubungan atau urutan dari suatu aktivitas (job logic)

f. Kejadian penting pada saat pengerjaan proyek

2. Mengukur penggunaan sumber daya


3. Mengukur kualitas
4. Mengukur kinerja dan produktivitas

e. Membandingkan Kemajuan di Lapangan Dengan Rencana dan


Menentukan Akibat yang Timbul pada saat Penyelesaian (Analysis)
Analisis kemajuan proyek dapat membantu manajemen proyek
dalam memberikan peringatan dini akan adanya satu masalah dalam
pelaksanaan pekerjaan. Analisis kemajuan proyek dilakukan saat
kegiatan proyek sedang berjalan apabila diperlukan, misalnya saat
kegiatan mengalami keterlambatan harus dianalisa penyebabnya, apakah
dikarenakan tingkat kesulitannya yang tinggi atau sebab lainnya,
sehingga keterlambatan dengan sebab dan pada aktivitas yang sama tidak
akan terulang lagi (Brandon dan Grey,1970)

Yang menjadi perhatian utama dalam analisis kemajuan proyek


adalah penentuan akibat yang akan timbul pada waktu penyelesaian
proyek dan waktu penyelesaian kegiatan-kegiatan didalamnya yang telah
disusun sebelumnya. Kesuksesan dalam mencapai target waktu adalah
tujuan utama sistem manajemen waktu.

Menurut Clough dan Sears (1991), langkah-langkah dalam


melakukan analisa dapat berupa:

1. Membandingkan secara berkala perencanaan kemajuan proyek


dengan kenyataan di lapangan.
2. Menentukan akibat/pengaruh yang terjadi pada tanggal penyelesaian
dan pada milestone proyek
3. Memeriksa kemungkinan munculnya jalur kritis yang baru.

f. Merencanakan dan Menerapkan Tindakan Pembetulan (Corrective


Action)
Corrective Action adalah segala upaya yang dilakukan untuk
mengembalikan kinerja masa depan yang diharapkan sesuai jalur yang
direncanakan. Corrective Action sering melibatkan expediting. Kegiatan
khusus yang bertujuan memastikan penyelesaian suatu kegiatan tepat
pada waktunya atau dengan delay sesingkat mungkin. Apabila hasil
analisis menunjukkan adanya indikasi penyimpangan yang cukup berarti,
maka perlu dilakukan langkah-langkah pembetulan. Tindakan
pembetulan dapat berupa (Clough dan Sears, 1991)

1. Realokasi sumber daya


2. Menambah jumlah tenaga kerja
3. jadwal alternatif (lembur atau shift)
4. Membagi-bagi pekerjaan ke subkontraktor
5. Mengubah metode kerja
6. Work Splitting (Pembagian pekerjaan dengan durasi yang lama)

g. Memperbaharui Jadwal (Updating Schedule)


Penandaan prestasi pekerjaan dalam alat pengendalian (schedule)
dilanjutkan dengan penyesuaian urutan pekerjaan disebut dengan
updating. Untuk mengembalikan prestasi sesuai rencana schedule
semula, maka dibutuhkan revisi schedule untuk memperbaiki deviasi
yang terjadi. Kegiatan revisi schedule ini adalah bagian dari kegiatan
reschedulling. Pada umumnya reschedulling dilakukan bersama-sama
dengan proses updating.

Adapun beberapa tindakan yang perlu dilakukan dalam updating


schedule menurut Clough and Sears (1991) antara lain:

1. Perhitungan float dari setiap aktivitas dari jadwal yang baru


2. Perhitungan project completion date jadwal yang baru
3. Penyesuaian jadwal yang baru dengan jadwal yang sudah dikoreksi
(correctiong schedule).
BAB III

KESIMPULAN

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan

Demikianlah pengertian lengkap dari manajemen biaya, jadi pada dasarnya


jenis manajemen ini sangat erat kaitannya dengan bagaimana seorang manajer
mampu memaksimalkan pembiayaan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan
untuk mampu menekan biaya perusahaan dari berbagai hal yang tidak bermanfaat.
Sehingga, hadirnya jenis manajemen ini diharapkan mampu meningkatkan
keuntungan perusahaan.

Tapi, manajemen ini tidak bisa dilakukan dengan asal. Diperlukan


keahlian khusus dalam hal akuntansi dan manajemen keuangan yang baik. Nah,
untuk memudahkan Anda dalam melakukan manajemen biaya dan kegiatan
akuntansi lainnya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate
Online.

Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol


stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah dan real
time.

1. Manajemen waktu proyek adalah tahapan mendefinisikan proses-proses


yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan
penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap
memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas
produk/servis/hasil unik dari proyek.
2. Aspek-aspek manajemen proyek konstruksi diantaranya yaitu: (1)
Menyusun Jadwal (Planning), (2) Mengukur dan Membuat Laporan
Kemajuan (Monitoring), (3) Membandingkan kemajuan di lapangan
dengan rencana dan menentukan akibat yang timbul pada saat
penyelesaian (Analysis), (4) Merencanakan dan menetapkan tindakan
pembetulan (Corrective Action), dan (5) Memperbaharuhi jadwal
(Updating Scheule).
3. Menurut Ervianto (2002), delay adalah sebagiam waktu pelaksanaan yang
tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan
beberapa kegiatan yang mengikuti menjadi tertunda atau tidak dapat
diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah direncanakan.
4. Menurut Husen (2008), delay dalam proyek konstruksi dapat
dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu: (1) Excusable dan Non-
Excusable delay, (2) Conpensable dan Non-Conpensable delay, (3)
Concurrent dan NonConcurrent delay, dan (4) Critical dan Non-Cricital.

B. Saran
Perencanaan manajemen waktu harus dilaksanakan dengan benar sehingga
kontraktor mampu memperkecil risiko keterlambatan penyelesaian proyek
konstruksi yang berakibat adanya denda dan/atau pemutusan kontrak secara
sepihak oleh owner bahkan adanya black list.
DARTAR PUSTAKA

https://accurate.id/akuntansi/manajemen-biaya/

https://sarjanaekonomi.co.id/manajemen-biaya/

http://e-journal.uajy.ac.id/8399/2/TS113873.pdf

https://adoc.pub/manajemen-waktu-
proyekcd0ac26504a4985ef321d43a0726d01e71721.ht

http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5508/1/112015111_BAB
%20I_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

https://docplayer.info/33254893-Manajemen-waktu-dalam-proyek.html

Anda mungkin juga menyukai