Disusun Oleh:
1834290010
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Konstruksi dengan judul “SISTEM MANAJEMEN
KEUANGAN KONSTRUKSI”
Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya hingga tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.5 Pengendalian Keuangan Proyek .............................................................
14
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
Untuk mencegah hal-hal tersebut di atas, diperlukan sebuah manajemen
keuangan proyek yang baik. Tentu diperlukan skill dan kemampuan
manajemen atau tata kelola keuangan sesuai dengan standar. Dalam
kesempatan ini, saya akan menajabarkan mengenai Sistem Manajemen
Keuangan Proyek Konstruksi.
Maksud dan tujuan dari pembuatan tugas karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
− Untuk memenuhi kewajiban tugas mata kuliah Manajemen Kostruksi.
− Untuk mengetahui apa itu sistim manajemen keuangan konstruksi.
− Untuk mengetahui apa saja kebutuhan keuangan proyek.
− Untuk mengetahui apa saja tahapan proyek serta cost estimate yang
diperlukan.
2
BAB II LANDASAN TEORI
a. Sumber Pendanaan
3
Sistem pendanaan proyek memiliki sistem kombinasi yaitu
meminjam dari lembaga keuangan, melakukan laba ditahan, cadangan
keuangan, uang hangus, pembayaran dimuka dari pelanggan. Biaya dari
pendanaan ini adalah secara nol dibebankan sebagai bunga bank untuk
proyek konstruksi.
b. Persyaratan Kontrak
Kontrak dan manajemen proyek akan membantu menggambarkan
persyaratan untuk membiayai kebutuhan dalam proyek konstruksi.
Syarat-syarat pembayaran susuai kontrak dari pelanggan digunakan
sebagai masukan dalam memastikan kebutuhan keuangan dari suatu
proyek ini didalam membantu penilaian arus kas, yang akan
mempengaruhi keuangan proyek.
c. Kondisi Ekonomi
Faktor eksternal merupakan bukan bagian dari kendali manager
proyek, tetapi harus sadar akan semua risiko di daerah ini dan pada
waktu tertentu dipastikan bahwa rencana keuangan harus diperbaharui
untuk memenuhi risiko ini. Meliputi faktor politis, peraturan per undang
undangan, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi biaya keuangan baik
meningkat atau berkurangnya biaya proyek.
d. Perkiraan Biaya Konstruksi
Lembaga pemberi pinjaman akan menguji perkiraan biaya proyek
secara detail dan hati-hati sebelum meminjamkan atau mengambil
bagian dari proyek.
e. Durasi Proyek
Durasi proyek akan menentukan berapa lama peminat akan
berinvestasi. Dengan mengharapkan bersama-sama menetapkan laba
yang diharapkan.
f. Manfaat Pajak
Proyek jangka panjang akan memberikan manfaat pajak yang harus
diperhitungkan ketika masuk kedalam rencan keuangan.
g. Faktor Risiko
4
Suatu rencana keuangan yang ideal akan mengalokasikan risiko
para pihak, investor, pelanggan, dan pihak ketiga yang berminar.
Sebagian dari risiko tersebut berupa risiko penyelesaian proyek, biaya
melebihi rencana, risiko politik dan perundang-undangan, serta risiko
teknologi.
h. Penasehat Keuangan
Kontraktor yang dilibatkan dalam suatu proyek secara penuh
disarankan untuk menggunakan penasehat keuangan yang ahli serta
berpengalaman dan memiliki pengetahuan pasar modal swasta.
Dalam tahapan tersebut, terdapat tiga macam cost estimate proyek yang
diperlukan pada saat yang bersangkutan. Tiga macam cost estimate tersebut
adalah:
5
Cost estimate ini berada pada tahap conceptual engineering. pada
tahap ini juga basic design proyek sudah ada, sehingga cost estimate
proyek ini sudah dapat diperhitungkan cukup detail berdasarkan
perkiraan kuantitas pekerjaan dan informasi harga satuan pekerjaan.
Pada proses perhitungan cost estimate ini, biasnya meliputi beberapa hal,
antara lain:
− Biaya fisik bangunan
− Biaya perencanaan bangunan
− Biaya-biaya lain
3) Definitive Estimate (DE)
Cost estimate ini berada pada tahap detailed engineering, dimana
pada tahap ini sudah tersedia informasi lengkap yang diperlukan dalam
pelaksaan proyek. Cost estimate ini dapat dihitung secara detail pada
tahap ini dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti:
− Metode konstruksi yang spesifik
− Preliminary work yang akan dilakukan
− Kondisi lokasi proyek
− Penggunaan sumber daya
− Waktu pelaksanaan
− Cara pembayaran
Pada cost estimate ini terdapat dua macam, yaitu versi owner dan
versi kontraktor. Dimana versi owner ini menginginkan biaya serendah
mungkin karena sebagai pengeluaran investasi. Sedangkan versi
kontraksor menginginkan harga proyek setinggi mungkin untuk
memperoleh keuntungan.
Cash flow diartikan sebagai arus kas, tetapi dalam pengertian sebenarnya
adalah anggaran kas (cash budget). Tetapi anggaran kas lebih dikenal sebagai
cash flow. Cash flow merupakan salah satu perencanaan dalam perencanaan
konstruksi. Cash flow dalam pelaksanaan proyek berperan penting, karena
arus uang masuk dan uang keluar menandakan adanya suatu kegiatan.
6
Dalam dunia bisnis, arus uang masuk dan keluar harus sealau diusahakan
keseimbangannya. Jika salah satu berhenti, maka kegiatannya juga akan
terhenti, kecuali berhenti sementara baik disengaja maupun tidak disengaja
dalam batas-batas kemampuan pihak-pihak yang terlibat. (Ir. Irika Widiasanti,
2013)
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, peranan arus kas dalam proyek
konstruksi sangatlah besar dan penting. Menurut Serhat Melik, pentingnya
arus kas dalam proyek konstruksi antara lain karena beberapa hal berikut ini.
Dalam membuat arus kas, terdapat dua unsur utama yang perlu
diketahui. Dua unsur utama tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kas awal
2) Finansisal
3) Kas akhir
7
mengatur jadwal penerimaan bukanlah hal yang mudah, namun masih dapat
ditempuh dengan mengubah cara pembayaran agar lebih menguntungkan
melalui suatu negosiasi baru. Sedangkan pada jadwal pengeluaran, dengan
mengacu pada program kerja yang ada, sepenuhnya terletak pada kendali
perusahaan. (Dr. Ir. Sutanto Hidayat, 2019)
8
persyaratan fisik dan administratif dipenuhi sampai dengan masuknya
uang ke dalam kas/rekening perusahaan. Berikut ini proses pencairan
pembayaran sesuai dengan metode yang dilakukan,
9
ditandatangani atau disahkan oleh petugas-petugas yang
berwenang.
− Proses berikutnya sampai dengan masuknya uang ke kas sama
sesuai pada proses pencairan pembayaran prestasi bulanan.
a. Biaya langsung
10
− Biaya upah
− Biaya material
− Biaya alat
− Biaya langsung lainnya
b. Biaya tidak langsung
− Biaya administrasi atau overhead kantor cabang atau pusat.
c. Pajak
d. Investasi
e. Deviden
Pada pengeluaran untuk pembiayaan proyek, pola atau sistemnya
bergantung pada kebijakan operasional proyek yang diterapkan.
Kebijakan operasional yang berhubungan dengan pengeluaran antara
lain sebagai berikut.
a. Pembayaran secara tunai (cash)
b. Pembayaran dengan jangka waktu tertentu (kredit)
A. Pembayaran Upah
Pembayaran upah pada umumnya dilakukan secara tunai,
biasanya sekali seminggu. Namun ada beberapa mandor borong yang
memiliki kemampuan keuangan, sehingga dibayar sekali untuk
sebulan. Apabila proyek dilaksanakan dengan sistem upah harian,
maka pembayaran tiap bulan sesuai dengan jumlah tenaga yang ada
11
pada bulan yang tersebut berdasarkan hari orang (HO) atau
Mondays. Pembayaran upah tenaga diproyek umumnya dihitung atas
hasil kerjanya. Apabila hasil kerja besar, maka pembayaran upah
akan membesar, sebaliknya apabila hasil kerja kecil, maka
pembayaran untuk upah juga kecil.
B. Pembayaran Material
Pada pembayaran material dapat dilakukan dengan cara tunai
atau kredit, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Kebutuhan
material selama proses konstruksi sangat bergantung pada program
kerja yang telah disusun. Semakin tinggi kegiatan proyek maka
membutuhkan material yang lebih banyak dibanding dengan
kegiatan yang rendah. Jadwal pengadaan material dilokasi proyek
sangat dipengaruhi oleh kebijakan jumlah stock. Kebijakan stock
tersebut banyak dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
C. Pembayaran Subkontraktor
Dalam pembayaran untuk subkontraktor, terdapat dua jenis
pembayaran yang dilakukan, antara lain sebagai berikut ini.
12
− Dengan atau tanpa uang muka
− Pembayaran berdasarkan termin atau bulanan
Selanjutnya, rencana pembayaran untuk subkontraktor direkap
menjadi satu. Pada dasarnya jadwal pembayaran untuk subkontraktor
sama dengan jadwal penerimaan dari owner.
2.3.4 Finansial
Finansial ialah keputusan tentang keuangan untuk mengatasi dan
menyesuaikan kondisi kas sesudah kas awal. Jika kondisi kas sesudah
kas kas awal defisit, maka harus diatasi dengan memasukkan dana
pinjaman, apabila kondisi kas sesudah kas awal surplus cukup besar
dapat dipergunakan untuk mengembalikan pinjaman (bila masih ada
pinjaman), dengan tujuan menekan bunga pinjaman. Dengan keputusan
13
finansial yang baik, akan menghasilkan bunga pinjaman yang lebih
kecil.
14
Pengendalian keuangan diperlukan untuk memastikan bahwa jaminan
dikurangi bila perlu, keperluan dana dari mitra proyek dibuat jika dibutuhkan,
serta semua asuransi dan penarikan atau penyimpanan bank dibuat sesuai
waktu yang tepat. Pengendalian keuangan dan biaya dilaksanakan secara
efektif untuk menjamin semua item sesuai dengan anggaran dan perkiraan
cash flow.
15
pemimpin proyek menyampaikan status proyek dan perkiraan masa
depan mencakup status tentang kesehatan yang keuangan nya.
e. Tindakan Koreksi
Berdasarkan kesehatan atau kestabilan keuangan dilihat dari rasio
rentabilitas atau profitabilitas, pada status keuangan (status pada waktu
periode pelaporan), dan suatu analisis dari status keuangan dengan
relevan menetapkan ukuran-ukuran suatu rencana tindakan dapat
disiapkan untuk mengoreksi penyimpangan apapun pada rencana dan
perkiraan awal. Anggaran boleh ditinjau kembali dan disesuaikan
menurut status arus dari proyek, diperlukan persetujuan dari para pihak.
1) Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berkaitan langsung dengan
kegiatan operasional perusahaan. Pihak internal diantaranya adalah
manajemen puncak, manajer devis, staf akuntansi, dan karyawan.
2) Pihak Eksternal
Pihak eksternal adalah pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat
berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak
eksternal diantaranya adalah pemilik perusahaan, investor, pemasok,
kreditur, pemerintah, dan masyarakat.
16
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
(Penyesuaian 2014) laporan keuangan yang lengkap harus meliputi
komponen-komponen berikut ini:
1) Direct Method
Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara
melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas
dari kegiatan operasi secara lengkap (gross), tanpa melihat laporan laba
rugi dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
2) Indirect Method
Dalam metode ini penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan
dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti
penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan hutang lancar.
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun laporan arus kas
dengan metode langsung maupun dengan metode tidak langsung adalah:
1) Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan
membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil
17
langkah ini menyajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara
kas selama periode berjalan.
18
arus kas dari operasi ditambah pembayaran bunga, dan pembayaran
pajak dibagi pembayaran bunga.
19
efektivitas dana tersebut, dengan melakukan perbandingan laporan cash dan
low dari tahun ke tahun. Berikut ini prinsip-prinsip dalam pengelolaan kas.
Jenis pengeluaran yang cukup banyak dan jumlah yang cukup besar,
oleh karena hal tersebut kas perlu pengawasan terhadap pengeluaran kas
atau pembayaran kas dalam suatu perusahan. Berikut ini metode yang
dapat membantu dalam mengawasi pengeluarna kas, yaitu:
20
waktu tertentu. Pengisian tersebut akan dilakukan sewaktu-waktu
bila persediaan dalam petty cash sudah dirasakan menipis.
21
Analisis rasio laporan arus kas yang digunakan peneliti untuk mengukur
efektivitas kinerja arus kas PT. SinarJaya Abadi yang terdiri dari 8 (delapan)
alat analisis rasio yaitu:
22
Untuk mengukur tingkat efektivitas dana tersebut, dengan melakukan
perbandingan laporan cash dan low dari tahun ke tahun.
23
c. Laporan Arus Kas
24
1) Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
Jumlah Arus Kas Operasi
AKO =
Kewajiban Lancar
AKO 2016 =
AKO 2016 = 0,239
AKO 2017 =
AKO 2017 = 2,574
2) Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
EBIT
CAD =
Bunga + Penyesuaian Pajak + Dividen Preferan
CAD 2016 =
CAD 2016 = 13,11
CAD 2017 =
CAD 2017 = 3,52
3) Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)
Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak
CKB =
Bunga
1.
CKB 2016 =
CKB 2017 =
CKB 2017 = 27.617.174.067,62
4) Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
Arus Kas Operasi + Dividen Kas
CKHL =
Hutang Lancar
25
1.
CKHL 2016 =
CKHL 2017 =
CKHL 2017 = 2,755
5) Rasio Pengeluaran Modal (PM)
Arus Kas Operasi
PM =
Pengeluaran Modal
1.
PM 2016
=
PM 2016 = 0,655
PM 2017 =
PM 2017 = 17,857
6) Rasio Total Hutang (TH)
Arus Kas Operasi
TH =
Hutang Lancar
TH 2016 =
TH 2016 = 0,239
TH 2017 =
TH 2017 = 2,574
7) Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
Ebit − Bunga − Pajak − Pengeluaran Modal
KAK =
Rata rata Hutang Lancar selama 2 Tahun
26
KAK 2017 =
KAK 2017 = 0,274
27
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
28
3. Tingkat fleksibilitas keuangan PT Bukit Sejahtera jika diukur dari rasio
Arus Kas Bersih Bebas menunjukan keadaan kas bebas yang ada
diperusahaan mencukupi untuk melakukan investasi namun jika ditinjau
dari hasil rasio kecukupan kas arus kas tidak bisa memberikan gambaran,
karena perusahaan ini tidak melakukan pembayaran bunga maupun
pengeluaran modal.
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk perbaiakan atau
peningkatan kinerja lebih lanjut dimasa yang akan datang setelah menganalisis
informasi arus kas dalam bentuk rasio adalah sebagai berikut:
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Harahap, S. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
31