A. PENDAHULUAN
Salah satu aspek penting dalam arsitektur dan dunia sipil adalah penataan
energi dalam bangunan. Menurut penelitian pembangunan adalah penyumbang energi
terbesar, dapat terlihat misalnya pada penggunaan listrik, air, atapun energi lainnya
pada bangunan. Timbulnya krisis energi tak terbaharukan mendorong arsitek untuk
semakin peduli terhadap penghematan energi.
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan menggunakan
energi secara efisien tanpa mengurangi kenyamanan yang ada. Penghematan energi
berdampak positif yaitu, berkurangnya biaya operasional serta meningkatkan nilai
lingkungan. Para arsitek mempunyai tanggung jawab besar dalam meminimalkan
penggunaan energi dalam bangunan melalui rancangan bangunan yang tepat.
Rancangan tidak hanya memperhatikan keindahan namun juga harus memperhatikan
tingkat keefisienan energi dan tingkat kenyamanan pengguna.
Pengehematan energi dalam bangunan dapat dicapai melalui beberapa cara.
Terdapat pula beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penghematan energi. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai contoh perancangan bangunan yang dapat
mengurangi penggunaan energi.
B. KAJIAN PUSTAKA
Penggunaan energi pada bangunan akhir-akhir ini semakin meningkat.
Penggunaan peralatan pada bangunan yang menggunakan energi listrik semakin
banyak, misalnya penggunaan alat pendingin ataupun pemanas pada ruangan yang
dibutuhkan untuk menciptakan kenyamanan pada ruang.
Taylor dalam bukunya Handbook of Energy Efficiency and Renewable Energy
(2007) menyatakan bahwa penggunaan energi dari bangunan di dominasi oleh
pengaruh iklim karena panas yang diperoleh dari konduksi langsung dari sumber
panas atau infiltrasi/ekfiltrasi udara melalui permukaan bangunan mencapai 50-80%
dari energi yang dikonsumsi.
Melakukan penghematan energi bukan berarti mengurangi kenyamanan pada
bangunan. Melainkan melakukan penghematan energi dengan mengoptimalkan
penggunaan energi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya pada penghawaan dan
pencahayaan yang terdapat di bangunan, aspek tersebut dapat dikurangi dengan
mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami pada ruang-ruang tertentu
dalam bangunan.
Dalam perancangan bangunan hemat energi terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi. Diantaranya yaitu:
• Pengaruh iklim tropis
Iklim tropis terletak di sepanjang garis khatulistiwa, yaitu 15o LU dan 15o LS.
Pada iklim tropis suhu udara rata-rata yaitu 23o – 32o C, dengan kelembapan dan
curah hujan yang tinggi. Selain itu salah satu ciri iklim tropis yaitu melimpahnya
cahaya matahari dan angin, hal tersebut jika diolah secara baik maka akan
mendatangkan manfaat yang besar.
• Pengaruh kualitas lingkungan
Lingkungan sekitar bangunan juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi rancangan hemat energi. Kualitas udara, air dan tanah menjadi
salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam rancangan.
• Pengaruh arah hadap bangunan
Arah hadap bangunan dipengaruhi oleh pola pergerakan matahari. Sehingga
bangunan dapat menerima cahaya dan panas matahari yang cukup.
• Pengaruh denah bangunan
Denah yang rumit dan mempunyai banyak sekat akan mempengaruhi aliran udara
dan cahaya. Aliran udara dan cahaya yang diterima suatu bangunan akan
terhalang oleh sekat-sekat yang ada.
• Pengaruh bahan bangunan
Panas matahari akan berpengaruh pada suhu ruang melalui 3 cara yaitu, konduksi,
konveksi dan radiasi. Material yang mempunyai conductivity rendah mempunyai
daya isolator yang baik, sebaliknya material yang mempunyai conductivity tinggi
merupakan material penghantar panas yang baik.
Salah satu contoh bangunan dengan rancangan yang berdasarkan pada
penghematan energi adalah bangunan Sinarmas Land Plaza Office yang terletak di
BSD, Serpong. Group Sinar Mas melalui anak usahanya PT Duta Pertiwi Tbk dan PT
Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) membangun gedung kantor Sinar Mas Land Plaza
di atas lahan seluas 21.258 m2.
Sebagai komitmen dari PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai
Tbk (BSD) akan kepedulian terhadap lingkungan, Sinarmas Plaza menerapkan konsep
arsitektur hijau pada bangunannya. Bangunan yang berlokasi di Bumi Serpong Damai
tersebut telah mendapat berbagai sertifikat dan penghargaan seperti Gold Certification
dari Green Mark Singapore, Best Office Building (Bangunan Perkantoran Terbaik)
dari AsiaPacific Property Awards, dan menjadi finalis dalam Hong Kong Green
Building Award.
D. REFERENSI
• http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_energi diakses pada 24 September
2013 20:15
• Sukawi, Sukawi (2008) EKOLOGI ARSITEKTUR MENUJU PERANCANGAN
ARSITEKTUR HEMAT ENERGI DAN BERKELANJUTAN. In: Simposium
RAPI VII, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip. (abstrak)
• Handayani, Handayani (2010) ENERGI DALAM RANCANGAN BANGUNAN.
Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 Vol. 1, No. 2 : 102 - 108,
• Kementrian ESDM, Buku Pedoman Energi Efisiensi untuk Desain Bangunan
Gedung di Indonesia edisi pertama