Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PROYEK

Disusun Oleh :

Ajeng Sawitri (215504398)


Imam Ghozali (215504495)
Ari Fajar Kurniawati (215504658)
Muhammad Saddam Rifai (215504537)

Dosen Pengampu:

Ika Susilowati, S.Pd.,M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

UNIVERSITAS PUTRA BANGSA

KEBUMEN

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4

2.1 Pengertian Manajemen Proyek ............................................................................... 4

2.2 Perencanaan Proyek, Manajer Proyek, Struktur Perincian Kerja, Penentuan

Jadwal Proyek, dan Pengendalian Proyek ................................................................... 4

2.3 Teknik Manajemen Proyek PERT dan CPM .......................................................... 7

2.4 Menentukan Jadwal Proyek ...................................................................................... 8

2.5 Tiga Estimasi Waktu dalam PERT ........................................................................... 9

2.6 Trade off dan Mempersingkat Biaya-Waktu Proyek ............................................. 11

BAB III PENUTUPAN ........................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, karena hanya dengan karunianya makalah yang berjudul “Manajemen Proyek” ini
dapat selesai tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. utusan dan manusia pilihan-Nya yang mengantarkan umat manusia
minadzdzulumati ilan-nuur, yakni addinul Islam (dari zaman kegelapan menuju zaman yang
bercahaya, yakni agama Islam).

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Kebumen, 15 Desember 2022

Penulis

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaandan
kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki
suatuorganisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek merupakan Suatu kegiatan
sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan alokasi sumber
daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang kriterianya telah
digariskan dengan jelas. Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks
proyek yang dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga
manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat
kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan
cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya benar-
benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek. Dengan kata lain manajemen
proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang sesuai dengan tuntutan
dan sifat kegiatan proyek, suatukegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional
rutin. Manajemen Proyek berbeda dengan manajemen klaisik yang berhasil menggelola kegiatan
operasional. Hal ini karena beberapa prilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya perubahan
cepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Manajemen Proyek?
2. Bagaimana Perencanaan Proyek, Manajer Proyek, Struktur Perincian Kerja Penjadwalan
Proyek, dan Pengendalian Proyek pada manajemen?
3. Apa itu Teknik Manajemen Proyek PERT dan CPM?
4. Bagaimana Menentukan Jadwal Proyek?
5. Apa itu Tiga Estimasi Waktu dalam PERT?
6. Apa itu Trade-off dan Mempersingkat Biaya-Waktu Proyek?

1.3 Tujuan
1. Menyelesaikan Tepat Waktu
2. Dapat mengelola tim dengan baik
3. Membuat Perencanaan yang Tepat

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Proyek

Manajemen proyek ialah salah satu manajemen atau tata cara dalam mengelola sumber
penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai selesainya proyek
tersebut. Manajemen proyek dapat dipakai pada jenis proyek apapun, dan dipakai secara luas
untuk menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah
pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang
tersedia. Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam
komponen yang terlibat di dalamnya. Satu hal yang harus diperhatikan/diutamakan oleh seorang
manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, dan resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan proyek tersebut.

2.2 Perencanaan Proyek, Manajer Proyek, Struktur Perincian Kerja, Penentuan Jadwal
Proyek, dan Pengendalian Proyek

Perencanaan Proyek

Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project organization)


dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung dengan lancar
dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil. Untuk perusahaan-
perusahaan dengan berbagai proyek besar, seperti sebuah perusahaan kontruksi, sebuah
pengorganisasian proyek merupakan sebuah cara yang efektif melalui penugasan seseorang dan
sumber daya fisik yang diperlukan. Pengorganisasian proyek dapat berguna ketika memenuhi
syarat sebagai berikut:

1. Tugas pekerja bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tepat waktu
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini
3. Pekerjaan berisikan tugas-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan kemampuan
khusus
4. Proyek bersifat sementara, namun penting bagi organisasi
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi

4
Manajer Proyek

Anggota tim proyek ditugaskan sementara pada sebuah proyek dan melaporkan kepada
manajer proyek. Manajer memimpin aktivitas-aktivitas koordinasi proyek dengan dapartemen
lainnya dan melaporkan secara langsung kepada manajemen atasan. Manajer proyek memiliki
visibilitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan dan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa:

1. Semua aktivitas-aktivitas yang diperlukan selesai dalam urutan yang benar dan tepat
waktu
2. Proyek sesuai dengan anggaran
3. Proyek memenuhi tujuan terkait kualitas
4. Orang yang ditugaskan pada proyek menerima motivasi, arahan, dan informasi yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan.

Manajer proyek bukan hanya memiliki visibilitas yang tinggi, tetapi juga menghadapi masalah
etis hari- harinya. Menggunakan kode etis dari project management institute merupakan salah
satu cara mencoba membentuk standar. Kode- kode tersebut perlu disandingkan dengan
kepemimpinan yang baik dan sebuah budaya organisasi yang kuat, dengan standar dan nilai etik
yang standar.

Contoh pengorganisasian proyek:

Struktur Perincian Kerja

Struktur perincian kerja ini menjelaskan proyek dengan membaginya ke dalam


sekelompok utama (atau tugas), yang kemudian dibagi ke dalam komponen yang lebih detail
lagi, dan akhirnya ke dalam serangkaian aktivitas serta biaya yang terkait dengannya. Pembagian
proyek ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil bisa menjadi sangat sulit, tetapi hal itu penting bagi
pengelolaan proyek dan bagi penentuan jadwal keberhasilan. Persyaratan besar bagi orang,
pasokan, dan perlengkapan juga diestimasi dalam fase perencanaan ini. Struktur perincian kerja
umumnya menurun jumlahnya dari atas hingga ke bawah dan tersusun seperti dibawah ini.

5
Tingkat

1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitas-aktivitas (atau “paket kerja”) yang akan diselesaikan

Penjadwalan Proyek

Penentuan jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu ke semua


aktivitas proyek. Pada tahap ini, manajer memutuskan berapa lama suatu aktivitas akan
memakan waktu dan menghitung sumber daya yang diperlukan masing-masing tahapan produksi
manajer juga akan merencanakan jadwal yang berbeda bagi kebutuhan akan personel
berdasarkan pada jenis kemampuan ( manajemen, teknik, atau menuangkan beton) dan keutuhan
akan bahan material. Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang popular adalah grafik gantt.
Grafik gantt tidak cukup untuk menggambarkan hubungan timbal balik antara aktivitas dan
sumber daya.

Pengendalian Proyek

Kendali proyek, seperti kendali system manajemen lainnya, melibatkan pengawasan yang
ketat terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Kendali juga berarti menggunakan
sebuah siklus umpan balik (feedback loop) untuk merevisi rencana proyek dan memiliki
kemampuan untuk memindahkan sumber daya ke manapun yang paling dibutuhkan. Laporan dan
grafik PERT/CPM yang terkomputerasasi banyak tersedia saat ini dari begitu banyak perusahaan
perangkat lunak yang saling bersaing. Program-program ini menghasilkan beragam laporan,
termasuk perincian biaya yang detail untuk masing-masing tugas, kurva total program buruh,
table distribusi biaya, rangkuman biaya dan jam fungsional, peramalan bahan mentah dan
pengeluaran, laporan varian, laporan analisis waktu dan laporan status kerja.

6
2.3 Teknik Manajemen Proyek PERT dan CPM

Teknik tinjauan ulang dan evaluasi program dan metode jalur kritis dikembangkan pada
1950-an untuk membatu manajer menentukan jadwal, mengawasi, dan mengendalikan proyek
yang besar dan rumit.

Kerangka kerja PERT dan CPM

PERT dan CPM keduannya memiliki enam langkah dasar sebagai berikut:

1. Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian kerja


2. Mengembangkan hubungan antar aktivitas. Menentukan aktivitas mana yang harus
didahulukan dan mana yang harus mengikuti aktivitas lainnya.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas
4. Menentukan waktu dan/atau estimasi biaya pada masing-masing aktivitas
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Hal ini disebut dengan jalur kritis
(critical path)
6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menentukan jadwal, mengawasi,
dan mengendalikan proyek

Langkah 5 menemukan jalur kritis, merupakan bagian utama dari mengendalikan sebuah proyek.
Manajer bisa mendapatkan fleksibilitas yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas penting
dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas non-penting dan perencanaan ulang, penentuan ulang
jadwal, dan pengalokasian ulang buruh dan sumber daya finansial. Walaupun PERT dan CPM
berbeda hal secara terminology dan dalam kedua teknik tersebut sangat serupa. Perbedaan utama
di antara keduanya adalah PERT menggunakan estimasi sebanyak tiga kali untuk masing-masing
aktivitas. Estimasi waktu ini digunaka untuk menghitung nilai yang diharapkan dan standar
deviasi untuk aktivitas. CPM membuat asumsi bahwa aktivitas waktu diketahui memiliki
kepastian dan dengan demikian hanya memerlukan satu faktor waktu untuk masing-masing
aktivitas.

Diagram Jaringan dan Pendekatan

Langkah pertama dalam sebuah jaringan PERT atau CPM adalah membagi proyek
menjadi aktivitas-aktivitas yang singnifikan sesuai dengan struktur perincian kerja. Terdapat dua
pendeketan untuk menggambarkan sebuah jaringan proyek: aktivitas pada titik simpul
(activity-on-node-AON) dan aktivitas pada tanda panah (activity-on-arrow-AOA). Berdasarkan
pada konvensi AON, node (titik simpul) menandakan aktivitas. Perbedaan dasar antara AON dan
AOA adalah simpul dalam sebuah diagram AON menggambarkan aktivitas. Dalam sebuah
jaringan AOA, simpul menggambarkan waktu mulai dan selesai dari sebuah aktivitas serta juga
disebut dengan peristiwa. Jadi simpul dalam AOA tidak menggunakan waktu atau sumber daya.

7
2.4 Menentukan Jadwal Proyek

Ketika jaringan proyek ini telah digambarkan untuk menunjukkan semua aktivitas dan
hubungan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah untuk menentukan jadwal proyek. Tabel
tersebut mengidentifikasikan bahwa total waktu untuk seluruh delapan aktivitas perusahaan
adalah 25 minggu. Namun, karena beberapa aktivitas bisa dilakukan secara bersamaan, menjadi
jelas bahwa penyelesaian proyek mungkin memerlukan waktu total kurang dari 25 minggu.
Untuk mencari tahu seberapa lama proyek tersebut memakan waktu, kita memerlukan analisis
jalur kritis (critical path analysis) untuk jaringan tersebut. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui setuju jaringan. Untuk
meneemukan jalur kritis, kita menghitung dua waktu awal dan akhir untuk masinng-masing
aktivitas. Hal ini dijelaskan sebagai berikut:

Permulaan paling awal (earliest star – ES) Waktu paling awal dimana sebuah aktivitas
bisa dimulai, asumsikan semua aktivitas
pendahulunya telah selesai
Penyelesaian paling awal (earliest finish – EF) Waktu paling awal dimana sebuah aktivitas
bisa diselesaikan
Permulaan paling akhir (latest start – LS Waktu paling lambat dimana sebuah aktivitas
bisa dimulai sehingga tidak menunda waktu
penyelesaian dari keseluruhan proyek
Penyelesaian paling akhir (latest finish – LF) Waktu paling lambat dimana sebuah aktivitas
harus selesai sehingga tidak menunda waktu
penyelesaian dari keseluruhan proyek

8
2.5 Tiga Estimasi Waktu dalam PERT

Dalam PERT, kita menggunakan distribusi probabilitas berdasarkan pada tiga estimasi
waktu untuk masing- masing aktivitas sebagai berikut.

Waktu Optimis (optimistic time) (a) Waktu yang akan diambil oleh suatu aktivitas
jika segala sesuatunya berjalan sesuai dengan
rencana. Dalam mengestimasi nilai ini, hanya
ada sebuah probabilitas kecil (misalkan, 1/100)
dimana waktu aktivitas adalah < a
Waktu Pesimis (pessimistic time) (b) Waktu yang akan diambil oleh suatu aktivitas
dengan menegasumsikan kondisi yang kurang
meguntungkan. Dalam mengestimasi nilai ini,
hanya ada sebuah probabilitas kecil (juga
1/100) dimana waktu aktivitasnya adalah > b
Waktu yang paling mungkin (most likely Estimasi waktu yang paling realistic yang
time) (m) diperlukan untuk menyelesaikan sebuah
aktivitas.

Distribusi kontinu ini sering kali sesuai untuk menentukan nilai yang diharapkan dan
varian bagi waktu penyelesaian aktivitas. Untuk menemukan waktu aktivitas yang diharapkan, t,
distribusi beta menimbang tiga estimasi waktu sebagai berikut.

𝑡 = (𝑎 + 4𝑚 + 𝑏)/6

Estimasi waktu t yang dihitung menggunakan persamaan (3 – 6 ) untuk masing masing aktivitas
digunakan dalam jaringan proyek untuk menghitung semua waktu yang paling awal dan paling
lambat. Untuk menghitung penyebaran atau varian dari waktu penyelesaian aktivitas, dapat
menggunakan formula:

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 = ⦋(𝑏 − 𝑎)/6⦌2

9
Contoh:

Julia Ann Williams dan ti manajemen proyek di Milwaukee Paper menginginkan sebuah nilai
dan varian yang diharapkan yntuk aktifitas F (memasang system pengendalian polusi) di mana:

𝑎 = 1 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑚 = 2 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑏 = 9 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢

Solusi→ waktu yang diharapkan untuk aktivitas F adalah:

𝑎+4𝑚+𝑏 1+4(2)+9 18
𝑡= = = = 3 minggu
6 6 6

(𝑏 − 𝑎) 2 (9 − 1) 2 8 2 64
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 = [ ] =[ ] =[ ] = = 1.78
6 6 6 36

Contoh Estimasi waktu (dalam minggu) untuk proyek Milwaukee Paper

WAKTU YANG DIHARAPKAN VARIAN


AKTIVITAS OPTIMIS a PALING MUGKIN m PESIMIS b t = (a + 4m + b)/6 [(b - a)/6]^2
A 1 2 3 2 [(3-1)/6]^2 = 4/36 = 0,11
B 2 3 4 3 [(4-2)/6]^2 = 4/36 = 0,11
C 1 2 3 2 [(3-1)/6]^2 = 4/36 = 0,11
D 2 4 6 4 [(6-2)/6]^2 = 16/36 = 0,44
E 1 4 7 4 [(7-1)/6]^2 = 36/36 = 1,00
F 1 2 9 3 [(9-1)/6]^2 = 64/36 = 1,78
G 3 4 11 5 [(11-3)/6]^2 = 64/36 = 1,78
H 1 2 3 2 [(3-1)/6]^2 = 4/36 = 0,11

2.6 Trade-off dan Mempersingkat Biaya-Waktu Proyek

Proses yang diperpendek durasinya dengan cara yang paling murah disebut dengan
mempersingkat (crashing) proyek. CPM merupakan sebuah teknik dimana masing-masing
aktivitas memiliki sebuah waktu normal atau standar yang kita gunakan dalam perhitungan.
Terkait dengan waktu normal ini adalah biaya normal dari aktivitas. Namun, waktu lain dalam
manajeme proyek adalah crash time, yang didefinisikan sebagai durasi yang paling pendek yang
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas. Terkait dengan waktu singkat ini adalah crash
cost (memperkecil biaya) dari aktivitas. Jumlah di mana sebuah aktivitas bisa dipersingkat
(misalkan, perbedaan antara waktu normal dan watktu singkat) bergantung pada aktivitas yang
terkait. Dengan demikian, biaya dari crashing (atau mempersingkat) sebuah aktivitas bergantung
pada sifat dari aktivitas tersebut. Manajer biasanya tertarik dalam mempercepat sebuah proyek
dengan biaya tambahan yang paling murah. Oleh karena itu, ketika memilih aktifitas mana yang
akan dipercepat, dan seberapa banyak, kita perlu untuk memastikan hal-hal berikut:

 Jumlah dimana sebuah aktivitas dipercepat itu dimungkinkan

10
 Jika dilakukan, durasi aktivitas yang diperpendek akan memungkinkan kita untuk
menyelesaikan proyek sesuai tenggat waktu
 Biaya total dari mempersingkat sebuah proyek semurah mungkin.

11
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaandan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
yang dimiliki suatuorganisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek
merupakan Suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu
terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas. Semakin maju
peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan
melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang
jumlahnya bertambah besar. Manajemen proyek ialah salah satu manajemen atau tata
cara dalam mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari
awal sampai selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat dipakai pada jenis
proyek apapun, dan dipakai secara luas untuk menyelesaikan proyek yang besar dan
kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek
dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia. Pada perencanaan
pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam komponen yang terlibat di
dalamnya.
Teknik tinjauan ulang dan evaluasi program dan metode jalur kritis
dikembangkan pada 1950-an untuk membatu manajer menentukan jadwal, mengawasi,
dan mengendalikan proyek yang besar dan rumit. Proses yang diperpendek durasinya
dengan cara yang paling murah disebut dengan mempersingkat (crashing) proyek. CPM
merupakan sebuah teknik dimana masing-masing aktivitas memiliki sebuah waktu
normal atau standar yang kita gunakan dalam perhitungan. Terkait dengan waktu normal
ini adalah biaya normal dari aktivitas. Namun, waktu lain dalam manajeme proyek adalah
crash time, yang didefinisikan sebagai durasi yang paling pendek yang diperlukan untuk
menyelesaikan sebuah aktivitas. Terkait dengan waktu singkat ini adalah crash cost
(memperkecil biaya) dari aktivitas

12
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, J., & Render, B. (2015). Manajemen Operasi . Jakarta: Selemba Empat.

13

Anda mungkin juga menyukai