Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
KEBUMEN
2022
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, karena hanya dengan karunianya makalah yang berjudul “Manajemen Proyek” ini
dapat selesai tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. utusan dan manusia pilihan-Nya yang mengantarkan umat manusia
minadzdzulumati ilan-nuur, yakni addinul Islam (dari zaman kegelapan menuju zaman yang
bercahaya, yakni agama Islam).
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menyelesaikan Tepat Waktu
2. Dapat mengelola tim dengan baik
3. Membuat Perencanaan yang Tepat
3
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen proyek ialah salah satu manajemen atau tata cara dalam mengelola sumber
penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai selesainya proyek
tersebut. Manajemen proyek dapat dipakai pada jenis proyek apapun, dan dipakai secara luas
untuk menyelesaikan proyek yang besar dan kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah
pencapaian semua tujuan akhir proyek dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang
tersedia. Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam
komponen yang terlibat di dalamnya. Satu hal yang harus diperhatikan/diutamakan oleh seorang
manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah menghitung, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, dan resiko yang akan terjadi dalam proses pengerjaan proyek tersebut.
2.2 Perencanaan Proyek, Manajer Proyek, Struktur Perincian Kerja, Penentuan Jadwal
Proyek, dan Pengendalian Proyek
Perencanaan Proyek
1. Tugas pekerja bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tepat waktu
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini
3. Pekerjaan berisikan tugas-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan kemampuan
khusus
4. Proyek bersifat sementara, namun penting bagi organisasi
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi
4
Manajer Proyek
Anggota tim proyek ditugaskan sementara pada sebuah proyek dan melaporkan kepada
manajer proyek. Manajer memimpin aktivitas-aktivitas koordinasi proyek dengan dapartemen
lainnya dan melaporkan secara langsung kepada manajemen atasan. Manajer proyek memiliki
visibilitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan dan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa:
1. Semua aktivitas-aktivitas yang diperlukan selesai dalam urutan yang benar dan tepat
waktu
2. Proyek sesuai dengan anggaran
3. Proyek memenuhi tujuan terkait kualitas
4. Orang yang ditugaskan pada proyek menerima motivasi, arahan, dan informasi yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
Manajer proyek bukan hanya memiliki visibilitas yang tinggi, tetapi juga menghadapi masalah
etis hari- harinya. Menggunakan kode etis dari project management institute merupakan salah
satu cara mencoba membentuk standar. Kode- kode tersebut perlu disandingkan dengan
kepemimpinan yang baik dan sebuah budaya organisasi yang kuat, dengan standar dan nilai etik
yang standar.
5
Tingkat
1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitas-aktivitas (atau “paket kerja”) yang akan diselesaikan
Penjadwalan Proyek
Pengendalian Proyek
Kendali proyek, seperti kendali system manajemen lainnya, melibatkan pengawasan yang
ketat terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Kendali juga berarti menggunakan
sebuah siklus umpan balik (feedback loop) untuk merevisi rencana proyek dan memiliki
kemampuan untuk memindahkan sumber daya ke manapun yang paling dibutuhkan. Laporan dan
grafik PERT/CPM yang terkomputerasasi banyak tersedia saat ini dari begitu banyak perusahaan
perangkat lunak yang saling bersaing. Program-program ini menghasilkan beragam laporan,
termasuk perincian biaya yang detail untuk masing-masing tugas, kurva total program buruh,
table distribusi biaya, rangkuman biaya dan jam fungsional, peramalan bahan mentah dan
pengeluaran, laporan varian, laporan analisis waktu dan laporan status kerja.
6
2.3 Teknik Manajemen Proyek PERT dan CPM
Teknik tinjauan ulang dan evaluasi program dan metode jalur kritis dikembangkan pada
1950-an untuk membatu manajer menentukan jadwal, mengawasi, dan mengendalikan proyek
yang besar dan rumit.
PERT dan CPM keduannya memiliki enam langkah dasar sebagai berikut:
Langkah 5 menemukan jalur kritis, merupakan bagian utama dari mengendalikan sebuah proyek.
Manajer bisa mendapatkan fleksibilitas yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas penting
dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas non-penting dan perencanaan ulang, penentuan ulang
jadwal, dan pengalokasian ulang buruh dan sumber daya finansial. Walaupun PERT dan CPM
berbeda hal secara terminology dan dalam kedua teknik tersebut sangat serupa. Perbedaan utama
di antara keduanya adalah PERT menggunakan estimasi sebanyak tiga kali untuk masing-masing
aktivitas. Estimasi waktu ini digunaka untuk menghitung nilai yang diharapkan dan standar
deviasi untuk aktivitas. CPM membuat asumsi bahwa aktivitas waktu diketahui memiliki
kepastian dan dengan demikian hanya memerlukan satu faktor waktu untuk masing-masing
aktivitas.
Langkah pertama dalam sebuah jaringan PERT atau CPM adalah membagi proyek
menjadi aktivitas-aktivitas yang singnifikan sesuai dengan struktur perincian kerja. Terdapat dua
pendeketan untuk menggambarkan sebuah jaringan proyek: aktivitas pada titik simpul
(activity-on-node-AON) dan aktivitas pada tanda panah (activity-on-arrow-AOA). Berdasarkan
pada konvensi AON, node (titik simpul) menandakan aktivitas. Perbedaan dasar antara AON dan
AOA adalah simpul dalam sebuah diagram AON menggambarkan aktivitas. Dalam sebuah
jaringan AOA, simpul menggambarkan waktu mulai dan selesai dari sebuah aktivitas serta juga
disebut dengan peristiwa. Jadi simpul dalam AOA tidak menggunakan waktu atau sumber daya.
7
2.4 Menentukan Jadwal Proyek
Ketika jaringan proyek ini telah digambarkan untuk menunjukkan semua aktivitas dan
hubungan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah untuk menentukan jadwal proyek. Tabel
tersebut mengidentifikasikan bahwa total waktu untuk seluruh delapan aktivitas perusahaan
adalah 25 minggu. Namun, karena beberapa aktivitas bisa dilakukan secara bersamaan, menjadi
jelas bahwa penyelesaian proyek mungkin memerlukan waktu total kurang dari 25 minggu.
Untuk mencari tahu seberapa lama proyek tersebut memakan waktu, kita memerlukan analisis
jalur kritis (critical path analysis) untuk jaringan tersebut. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui setuju jaringan. Untuk
meneemukan jalur kritis, kita menghitung dua waktu awal dan akhir untuk masinng-masing
aktivitas. Hal ini dijelaskan sebagai berikut:
Permulaan paling awal (earliest star – ES) Waktu paling awal dimana sebuah aktivitas
bisa dimulai, asumsikan semua aktivitas
pendahulunya telah selesai
Penyelesaian paling awal (earliest finish – EF) Waktu paling awal dimana sebuah aktivitas
bisa diselesaikan
Permulaan paling akhir (latest start – LS Waktu paling lambat dimana sebuah aktivitas
bisa dimulai sehingga tidak menunda waktu
penyelesaian dari keseluruhan proyek
Penyelesaian paling akhir (latest finish – LF) Waktu paling lambat dimana sebuah aktivitas
harus selesai sehingga tidak menunda waktu
penyelesaian dari keseluruhan proyek
8
2.5 Tiga Estimasi Waktu dalam PERT
Dalam PERT, kita menggunakan distribusi probabilitas berdasarkan pada tiga estimasi
waktu untuk masing- masing aktivitas sebagai berikut.
Waktu Optimis (optimistic time) (a) Waktu yang akan diambil oleh suatu aktivitas
jika segala sesuatunya berjalan sesuai dengan
rencana. Dalam mengestimasi nilai ini, hanya
ada sebuah probabilitas kecil (misalkan, 1/100)
dimana waktu aktivitas adalah < a
Waktu Pesimis (pessimistic time) (b) Waktu yang akan diambil oleh suatu aktivitas
dengan menegasumsikan kondisi yang kurang
meguntungkan. Dalam mengestimasi nilai ini,
hanya ada sebuah probabilitas kecil (juga
1/100) dimana waktu aktivitasnya adalah > b
Waktu yang paling mungkin (most likely Estimasi waktu yang paling realistic yang
time) (m) diperlukan untuk menyelesaikan sebuah
aktivitas.
Distribusi kontinu ini sering kali sesuai untuk menentukan nilai yang diharapkan dan
varian bagi waktu penyelesaian aktivitas. Untuk menemukan waktu aktivitas yang diharapkan, t,
distribusi beta menimbang tiga estimasi waktu sebagai berikut.
𝑡 = (𝑎 + 4𝑚 + 𝑏)/6
Estimasi waktu t yang dihitung menggunakan persamaan (3 – 6 ) untuk masing masing aktivitas
digunakan dalam jaringan proyek untuk menghitung semua waktu yang paling awal dan paling
lambat. Untuk menghitung penyebaran atau varian dari waktu penyelesaian aktivitas, dapat
menggunakan formula:
9
Contoh:
Julia Ann Williams dan ti manajemen proyek di Milwaukee Paper menginginkan sebuah nilai
dan varian yang diharapkan yntuk aktifitas F (memasang system pengendalian polusi) di mana:
𝑎+4𝑚+𝑏 1+4(2)+9 18
𝑡= = = = 3 minggu
6 6 6
(𝑏 − 𝑎) 2 (9 − 1) 2 8 2 64
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 = [ ] =[ ] =[ ] = = 1.78
6 6 6 36
Proses yang diperpendek durasinya dengan cara yang paling murah disebut dengan
mempersingkat (crashing) proyek. CPM merupakan sebuah teknik dimana masing-masing
aktivitas memiliki sebuah waktu normal atau standar yang kita gunakan dalam perhitungan.
Terkait dengan waktu normal ini adalah biaya normal dari aktivitas. Namun, waktu lain dalam
manajeme proyek adalah crash time, yang didefinisikan sebagai durasi yang paling pendek yang
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah aktivitas. Terkait dengan waktu singkat ini adalah crash
cost (memperkecil biaya) dari aktivitas. Jumlah di mana sebuah aktivitas bisa dipersingkat
(misalkan, perbedaan antara waktu normal dan watktu singkat) bergantung pada aktivitas yang
terkait. Dengan demikian, biaya dari crashing (atau mempersingkat) sebuah aktivitas bergantung
pada sifat dari aktivitas tersebut. Manajer biasanya tertarik dalam mempercepat sebuah proyek
dengan biaya tambahan yang paling murah. Oleh karena itu, ketika memilih aktifitas mana yang
akan dipercepat, dan seberapa banyak, kita perlu untuk memastikan hal-hal berikut:
10
Jika dilakukan, durasi aktivitas yang diperpendek akan memungkinkan kita untuk
menyelesaikan proyek sesuai tenggat waktu
Biaya total dari mempersingkat sebuah proyek semurah mungkin.
11
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaandan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
yang dimiliki suatuorganisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek
merupakan Suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu
terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas. Semakin maju
peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan dengan
melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang
jumlahnya bertambah besar. Manajemen proyek ialah salah satu manajemen atau tata
cara dalam mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari
awal sampai selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat dipakai pada jenis
proyek apapun, dan dipakai secara luas untuk menyelesaikan proyek yang besar dan
kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir proyek
dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia. Pada perencanaan
pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam komponen yang terlibat di
dalamnya.
Teknik tinjauan ulang dan evaluasi program dan metode jalur kritis
dikembangkan pada 1950-an untuk membatu manajer menentukan jadwal, mengawasi,
dan mengendalikan proyek yang besar dan rumit. Proses yang diperpendek durasinya
dengan cara yang paling murah disebut dengan mempersingkat (crashing) proyek. CPM
merupakan sebuah teknik dimana masing-masing aktivitas memiliki sebuah waktu
normal atau standar yang kita gunakan dalam perhitungan. Terkait dengan waktu normal
ini adalah biaya normal dari aktivitas. Namun, waktu lain dalam manajeme proyek adalah
crash time, yang didefinisikan sebagai durasi yang paling pendek yang diperlukan untuk
menyelesaikan sebuah aktivitas. Terkait dengan waktu singkat ini adalah crash cost
(memperkecil biaya) dari aktivitas
12
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, J., & Render, B. (2015). Manajemen Operasi . Jakarta: Selemba Empat.
13