Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MANAJEMEN KONTRUKSI

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK

Dosen : Dr. Ir. Mawardi Amin, M. T


Yunita Dian Suwandari,ST.MM.MT

Disusun oleh :

Azzra Ramadhan (41119010108)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan kepada saya
selaku penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Ruang Lingkup Proyek” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas bapak dan ibu dosen Dr. Ir. Mawardi Amin,
M. T dan Yunita Dian Suwandari,ST.MM.MT pada bidang studi Manajemen Kontruksi di kampus Mercu
Buana. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada Bapak Dr. Ir. Mawardi Amin, M.T dan

Ibu dosen Yunita Dian Suwandari,ST.MM.MT selaku dosen mata kuliah Manajemen Kontruksi. Tugas

yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan.Saya juga mengucapkan terima

kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Maret 2021

Azzra Ramadhan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................................................ 2

A. Manajemen Ruang Lingkup Proyek.................................................................................. 2

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................. 3

A. Definisi Manajemen Ruang Lingkup Proyek.................................................................... 3


B. Deliverables………………………………………………………………………………..3
C. Work Breakdown Structure (WBS)………………………………………………………..3
D. Mengendalikan Perubahan Ruang Lingkup Proyek……………………………………….5

BAB IV PENUTUP ….....................................................................................................................6

A. Kesimpulan........................................................................................................................ 6
B. Saran.................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu dengan gabungan
Cbeberapa sumber daya yang dihimpun dalam suatu organisasi sementara untuk melaksanakan
suatu tugas atau sasaran tertentu yang telah dijadwalkan. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan
pada proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan
penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang
bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal
dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan.
Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai
tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan
sumber daya yang tersedia.
Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam
mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering
terjadi di kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara
tidak langsung setiap harinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen lingkup proyek?
2. Bagaimana cara mengendalikan perubahan ruang lingkup proyek?
3. Apa yang dimaksud WBS?

C. Tujuan
1. Dapat memahami pengertian dari manajemen lingkup proyek.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara mengendalikan perubahan ruang lingkup proyek.
3. Dapat mengerti apa itu WBS.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Manajemen Ruang Lingkup Proyek


Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management sebagai salah
satu unsur dalam Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung, maka pembahasannya selalu
memperhatikan unsur unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi
tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan.
Deliverables/serahan hasil proyek dan persyaratan pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menciptakan deliverable terpenuhi, Deliverables/serahan utama dan komponen proyek hasil
identifikasi dikontribusikan kepada tim untuk menciptakan Work breakdown structure (WBS)
secara hirarqi dan klasifikasi, Work breakdown structure (WBS) dari tingkat deliverables/serahan
utama (level 2) di urai/didecomposisi hingga ke tingkat lebih rendah (paket pekerjaan) dan
hasilnya sebagai target ruang lingkup proyek (scope baseline). Rencana manajemen ruang
lingkup yang tertuang ke dalam WBS mendapatkan persetujuan formal dari stakeholder, Rencana
manajemen ruang lingkup yang tertuang ke dalam WBS yang telah mendapatkan persetujuan
secara formal, dilaksanakan sesuai dengan prosedur, dan dapat dilaksanakan dengan alternatif
cara rolling wave planning atau pekerjaan yang akan dikerjakan lebih dulu dibuat secara rinci.
Hasil pelaksanaan ruang lingkup (deliverbles) diukur kinerjanya kemudian dievaluasi
efektifitas dan potensi kemungkinan adanya perubahaan, Komponen deliverables/serahan
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum melanjutkan pelaksanaan komponen ruang
lingkup ke tahap berikutnya, Hasil analisis model sebab akibat dapat digunakan untuk
mengetahui besaran variasi & trend, Laporan adanya variasi & trend, dibuatkan rekomendasi
untuk ditindak lanjuti apakah diperlukan keputusan perubahan atau tindakan lain sesuai sasaran
proyek.

2
BAB III
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Ruang Lingkup Proyek


Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan dalam
rangka menghasilkan produk proyek, beserta proses-proses yang dilakukan untuk membuat
produk yang dimaksud. Ruang Lingkup / Batasan Proyek mendefinisikan apa yang akan
dikerjakan atau apa yang tidak akan dikerjakan dalam proyek.
Ruang Lingkup pada tahap awal proyek direncanakan dan didefinisikan kemudian tahap
berikutnya untuk dikelola dan dikendalikan sehingga lingkup/cakupan proyek sesuai dengan
sasaran yang diharapkan. Setiap proyek memerlukan kehati-hatian dalam menyeimbangkan
penggunaan peralatan, sumber data, metodologi, prosedur dan proses, dan lain faktor untuk
memastikan bahwa usaha yang telah dilakukan dalam kegiatan scoping adalah setaraf dengan
ukuran proyek, kompleksitas, dan kepentingannya.

B. Deliverables
Deliverables/Hasil Serahan Proyek deliverables/hasil serahan adalah sesuatu yang
unique, variable product/bermacam jenis pruduk, result/hasil atau capability/kapabilitas dalam
melaksanakan jasa atau layanan. Yaitu pekerjaan yang telah selesai (jadi) secara penuh atau
secara parsial (tergantung persyaratan) Deliverable/hasil serahan didefinisikan dengan
menggunakan teknik dan cara :
a. Analisis produk
b. Alternatif identifikasi
c. Analisis stakeholder /Pemangku kepentingan
d. Kebijakan pakar. Persyaratan deliverables/hasil serahan tertuang pada dokumen
kontrak.

C. Work Breakdown Structure (WBS)


WBS adalah pembagian penyerahan (deliverables) proyek berdasarkan kelompok kerja. WBS
dibutuhkan karena dalam sebuah proyek biasanya melibatkan banyak orang dan berbagai
deliverables, sehingga sangat penting mengorganisasikan pekerjaanpekerjaan tersebut menjadi
bagian-bagiannya, serta bagaimana mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tsb sesuai pembagian yang
disepakati.

3
Work breakdown structure atau WBS meliputi:

 WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS) DARI TINGKAT DELIVERABLE/HASIL


SERAHAN UTAMA (LEVEL 1) WBS
adalah suatu hirarki dari susunan komponen Proyek/total lingkup proyek yang dipecah
dengan mengelompokkan menjadi lebih kecil yang menggambarkan suatu deliverable/hasil
serahan proyek yang dilaksanakan oleh tim proyek. WBS menyajikan pekerjaan yang ditetapkan
pada project scope statement yang telah disetujui. Beberapa komponen WBS membantu
stakeholder didalam mengamati deliverable proyek antara lain : Pekerjaan yang tidak termasuk
di dalam WBS adalah di luar lingkup proye, Biasanya ditunjukkan dalam bentuk Chart/ bagan,
Jenis pada tingkatan terendah dari WBS adalah dikenal sebagai paket pekerjaan (work package).

 CARA MENGURAI PEKERJAAN DIDALAM WBS


Adalah merinci proyek deliverables ke dalam komponen lebih kecil, yang dapat
dikendalikan sampai ke pekerjaan dan deliverables ditetapkan ke tingkatan paket pekerjaan. Paket
pekerjaan adalah tingkatan yang paling rendah dalam WBS, dan yang pokok di mana biaya dan
jadwal pekerjaan dapat diperkirakan secara realistis. Step decomposisi :
1. Mengidentifikasi deliverables pokok dari proyek
2. Susun dan mengorganisir WBS
3. Merinci WBS mulai tingkatan paling atas ke dalam komponen tingkat yang lebih rendah,
dengan mengambil langkah jika ada keterbatasan biaya dan waktu dapat dikembangkan sesuai
tingkatan
4. Mengembangkan dan membuat kode identifikasi dan komponen WBS 5. Memverifikasi
ketepatan dari pembagian elemen

 MENETAPKAN LEVEL WBS (WORK BREAKDOWN STRUCTURE/STRUKTUR URAIAN


PEKERJAAN)
Didalam menetapkan tingkat/level WBS (Work Breakdown Structure) diperlukan
perhatian dari hal hal sebagai berikut :
a. Tingkat rincian.
b. Tingkat Risiko.
c. Tingkat Kendali.
d. Ketepatan meng estimate.
e. Nilai paket pekerjaan.
f. Paket pekerjaan dengan man hour.

4
 SISTEM PENOMERAN WBS (WORK BREAKDOWN STRUCTURE)
Sistem penomeran pada WBS (Work Breakdown Structure) dapat memperhatikan
beberapa hal antara lain :
a. Dihubungkan dengan account proyek, account perusahan, account pelanggan.
b. Dihubungkan dengan penanggung jawab yang menyelesaikan pekerjaan.
c. Penggunaan dalam mengurutkan susunan proyek secara hirarki untuk kepentingan pelaporan,
tujuan perencanaan.
d. Dapat disusun menurut abjad, dengan huruf atau angka atau gabungan hurup dan angka.

 SISTEM KALENDERING WBS (WORK BREAKDOWN STRUCTURE)


Sistem kalendering WBS dapat menggunakan komponen waktu yang telah tersedia dan
disesuaikan dengan persyaratan dan kebutuhan.
a. Menguraikan kapan ketersediaan waktu untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan
b. Menggambarkan satuan waktu, lamanya pekerjaan dalam mingguan, dan periode tidak bekerja
: a) Day(S) dalam seminggu b) Hours dalam sehari c) Holidays atau periode tidak bekerja
c. Semua aktivitas harus ditetapkan dengan kalender.
d. Jenis proyek memerlukan beberapa kalendar untuk menunjukkan perbedaan pola pekerjaan
(unit waktu harus sama)

D. Mengendalikan Perubahan Ruang Lingkup Proyek


Merupakan proses yang berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mengakibatkan
perubahan ruang lingkup dan bagaimana mengendalikan pengaruh akibat perubahan yang terjadi
Perubahan yang tidak terkendali akan mengakibatkan meluasnya ruang lingkup proyek.
Input : Project Scope Statement, WBS & WBS Dictionary, Project Scope Management
Plan, Performance Report, Approved Change Request, Work Performance Information
Output : Project Scope Statement(U), WBS & WBS Dictionary(U), Scope Baseline(U),
Requested Chage, Recommended Corrective Action, Organizational Process Assets(U), Project
Management Plan (u)
Saran Menekan Perubahan Ruang Lingkup:
 Yakinkan bahwa proyek memang dimulai untuk menjawab permasalahan yang
ada di organisasi.
 Sebisa mungkin libatkan user secara optimal.

5
 Lakukan rapat-rapat rutin.
 Sampaikan “sesuatu” pada user dan sponsor secara teratur  Pertemukan
developer dan user.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Didalam pengendalian lingkup/scope diperlukan masukan : pernyataan lingkup proyek,
WBS, Rencana manajemen proyek, laporan kinerja, persetujuan permintaan perubahan, informasi
kinerja pekerjaan, dan diolah dengan cara : sistem pengendalian perubahan, analisis variant,
perencanaan ulang dan sistem konfigurasi manajemen akan menghasilkan : semua adanya
perubahan dan rekomendasi. Pengendalian lingkup memastikan bahwa semua permintaan
perubahan dan rekomendasi tindak lanjut diproses melalui proses pengendalian perubahan
terpadu.
Perubahan mengamanatkan beberapa bentuk dari proses pengendalian perubahan.
Pengajuan permintaan perubahan kemudian diproses untuk memperoleh persetujuan secara
formal terhadap lingkup proyek dari stakeholders. Sistem Pengendalian Perubahan
didokumentasikan pada rencana manajemen lingkup, yang menggambarkan prosedur dimana
lingkup produk dan lingkup proyek bisa dirubah. Persetujuan permintaan perubahan yang
berdampak pada lingkup proyek dapat dilakukan modifikasi WBS dan WBS dictionary,
pernyataan lingkup proyek, dan rencana manajemen lingkup proyek. Persetujuan permintaan
perubahan ini akan mengakibatkan pembaharuan terhadap komponen rencana manajemen
proyek/ project management plan. Diperlukan rekomendasi tindak lanjut perbaikan sesuai dengan
rencana manajemen proyek dan pernyataan lingkup proyek.

B. SARAN
1. Dalam menyiapkan suatu proyek harus dilakukan perencanaan manajemen sematang-
matangnyasupaya todak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kegagalan pada proyek
tersebut.
2. Kerjasama antar strukturorganisasi jugaakanberpengaruh dengan pelaksanaan proyek.
Jadi komunikasi antar personal harus terjalin dengan baik

6
DAFTAR PUSTAKA

1. https://karniadewi.wordpress.com/2013/03/11/manajemen-konstruksi/
2. https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Chapter_4_Manajemen_Ruang_Lingkup_Dalam_Proyek.p
df
3. http://sibima.pu.go.id/pluginfile.php/32486/mod_resource/content/1/2006-04-Sistem
%20Manajemen%20Ruang%20Lingkup.pdf
4. http://ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2017/01/pengertian-manajemen-ruang-lingkup.html
5. https://studylibid.com/doc/201671/ruang-lingkup-proyek

Anda mungkin juga menyukai