Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Batasan Masalah....................................................................................4
1.4 Tujuan Penulisan...................................................................................4
1.5 Manfaat Penulisan.................................................................................4
1.6 Sistematika Penulisan............................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................6
2.1 Manajemen Proyek................................................................................6
2.2 Pengertian Proyek.................................................................................8
2.2.1 Jenis-Jenis Proyek........................................................................9
2.2.2 Tahapan Siklus Proyek..............................................................10
2.2.3 Penjadwalan proyek...................................................................10
2.2.4 Manfaat Penjadwalan.................................................................11
2.2.5 Sasaran dan Tujuan Proyek........................................................11
2.3 Manajemen waktu...............................................................................11
2.3.1 Aspek-Aspek Manajemen waktu...............................................12
2.4 Modal Tetap Proyek............................................................................13
2.4.1 Biaya Langsung.......................................................................13
2.4.2 Biaya Tidak Langsung............................................................13
2.5 Jaringan Kerja.....................................................................................14
2.5.1 Tujuan Analisa Jaringan Kerja..................................................15
2.5.2 Durasi Kegiatan Waktu.............................................................15
2.6 Metode PERT (Project Evaluation and Review Technique)...............16
2.6.1 Komponen Jaringan PERT........................................................16
2.6.2 Langkah-langkah Metode PERT................................................17

1
2.7 Rencana Anggaran Biaya ( RAB )......................................................18
2.7.1 AHSP.........................................................................................20
2.7.2 HPP............................................................................................20
2.7.3 HPS............................................................................................20
2.7.4 HSD............................................................................................20
2.8 Kurva S................................................................................................20
2.9 Metode SNI.........................................................................................21
2.10 Microsoft Project 2013........................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................24
3.1 Metode penelitian................................................................................24
3.2 Metode Pengumpulan Data.................................................................24
3.3 Denah Lokasi Proyek..........................................................................25
3.4 Bagan Alir Penelitian (Flowchart)......................................................25
3.5 Tahapan Penelitian..............................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan pembangunan infrastruktur di bumi Papua merupakan
penunjang utama bagi masyarakat Papua. Selain mengurangi biaya tinggi,
tentunya infrastruktur yang dibangun akan menumbuhkan perekonomian
masyarakat setempat. Pembangunan infrastruktur di Papua merupakan langkah
nyata pemerintah untuk memperkuat atau memajukan peningkatan ekonomi
disetiap daerah. Transportasi Papua di pergunakan sebagai sarana penunjang
BBM satu harga, sembako murah, material harga murah, dan mempermudah akses
warga setempat untuk mengantar warga ke rumah sakit maupun mengantar orang
meninggal serta sebagai penunjang pegawai Aparatur Sipil Negara.
Pembangunan di Papua menggunakan dasar Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di
Provinsi Papua dan Papua Barat. Sehingga pembangunan konstruksi di Papua
mengalami peningkatan dan jauh lebih baik.
Jembatan Merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi lintasan
jalan raya,jurang,atau rintangan seperti sungai,atau kali. Jembatan juga merupakan
bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran
perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu
ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati
ruas jalan tersebut.
Pembangunan Jembatan di Kota Jayapura saat ini semakin baik, seperti
yang dihasilkan yakni Jembatan Holtekam yang dapat memperlancar sarana
transportasi masyarakat Jayapura sehingga pertumbuhan ekonomi, social di
Jayapura lebih meningkat dan merata.
Jembatan kali buaya terletak di Holtekam Kota Jayapura, Jembatan ini
menghubungkan antara Kota Jayapura menuju Distrik muara Tami dan PLBN
(Pos Lintas Batas Negara) Skouw. Jembatan ini tentunya sangat dibutuhkan

3
masyarakat setempat sebagai penunjang peningkatan ekonomi masyarakat dan
juga agar akses ke Kota Jayapura jauh lebih dekat dan lebih mudah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penulisan ini, maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Berapa rill anggaran biaya proyek pembangunan Jembatan kali buaya
Holtekam Kota Jayapura dengan metode SNI?
2. Berapa durasi waktu yang dibutuhkan pada proyek pembangunan Jembatan
kali buaya holtekam Kota Jayapura dengan metode PERT?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi dan perencanaan kembali Biaya dan Waktu dilakukan pada proyek
pembangunan Jembatan kali buaya holtekam Kota Jayapura.
2. Penelitian merencanakan anggaran biaya dengan metode SNI.
3. Penelitian merencanakan waktu penyelesaian proyek dengan metode PERT
dengan bantuan MS Project.

1.4 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penilitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung anggaran biaya rill pada proyek pembangunan Jembatan kali
buaya holtekam Kota Jayapura dengan metode SNI.
2. Menentukan durasi waktu pada proyek pembangunan Jembatan kali buaya
Holtekam Kota Jayapura dengan metode PERT.

1.5 Manfaat Penulisan


Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Memperdalam pengetahuan dalam ilmu manajemen khususnya dalam hal
waktu dan anggaran biaya pelaksanaan suatu proyek.
2. Menambah pengetahuan dalam menggunakan Metode PERT dengan MS
project dan metode SNI.
4
3. Untuk memberikan rekomendasi dan refrensi kepada orang lain agar lebih
mengetahui terkait manajemen biaya dan waktu.

1.6 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika yang digunakan adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang: Latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang: Dasar-dasar teori yang berkaitan dengan judul
penulisan yang menjadi bahan pertimbangan dalam menguraikan
masalah dan menyusunnya. Bab ini juga menjelaskan prinsip dan
konsep yang digunakan dalam proses penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang: Metode penelitian yang digunakan, pengumpulan
data analis data, dan tahap serta alur penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang: proses penguraian dan memasukan data yang telah
dikumpulkan dan pembahasan hasil analisa data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang: kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
penelitian.
Daftar Pustaka
Lampiran

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Proyek


Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, keahlian
menggunakan peralatan serta teknik-teknik atau metode dalam memimpin
suatu aktivitas proyek dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
persyaratan yang dibutuhkan oleh proyek. Pada penelitian ini yang akan
dianalisa adalah dari segi pengaturan waktu, yaitu project time management.
Proyek konstruksi berhubungan erat dengan perkembangan kebutuhan hidup
manusia. Untuk memenuhi hal tersebut,maka proyek konstruksi harus diolah
secara professional dengan menejemen yang baik dan berbobot. Sukses tidaknya
suatu proyek amat ditentuan oleh kebijaksanaan yang diambil. Oleh karena itu
untuk pembangunan di perlukan perencenaan yang baik antara lain dengan
mempertimbangkan waktu yang efisien,biaya yang efisien dan mutu yang
berkualitas. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline),artinya
proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang
ditentukan.Berkaitan dengan masalah proyek ini maka keberhasilan pelaksanaan
sebuah proyek tepat pada waktunya merupakan tujuan yang penting bagi pemilik
proyek maupun kontraktor.
Menurut Ervianto (2002) dalam Agung (2015) kegiatan estimasi adalah
salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab pertanyaan
“Berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan?” Penyiapan
dana dalam proyek konstruksi dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Kegiatan
estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan jadwal
pelaksanaan konstruksi, untuk meramalkan kejadian pada proses pelaksanaan
serta memberi nilai pada masing-masing kejadian tersebut. Dalam melakukan
kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara
menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat karena faktor tersebut dapat
mempengaruhi biaya konstruksi.
6
Menurut Iman (2001) dalam Agung (2015) pengendalian biaya merupakan
langkah akhir dari proses pengelolaan biaya proyek, yaitu mengusahakan agar
penggunaan dan pengeluaran biaya sesuai dengan perencanaan, berupa anggaran
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, aspek dan objek pengendalian biaya
akan identik dengan perencanaan biaya, sehingga berbagai jenis kegiatan di kantor
pusat dan lapangan harus selalu dipantau dan dikendalikan agar hasil
implementasinya sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan.Kemudian ada
juga komponen biaya proyek yang perlu dipertimbangkan sebelum proyek selesai
dan siap dioprasikan, yaitu modal tetap (fixed capital). Model tetap adalah bagian
dari biaya proyek yang dipakai untuk membangun instalasi atau menghasilka
produk proyek yang diinginkan. Modal tetap dibagi menjadi biaya langsung
(direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost)

1. Biaya langsung (Direct cost)


Biaya langsung adalah biaya segala sesuatu yang akan menjadi komponen
permanen hasil akhir proyek. Biaya langsung terdiri dari :
a. Penyiapan lahan (Site preparation)
b. Pengadaan peralatan utama
c. Biaya merakit dan memasang peralatan utama
d. Alat-alat listrik dan instrumen
e. Pembangunan gedung perkantoran, pusat pengendalian operasi,
gudang, dan bangunan civil lainnya
f. Pembebasan tanah.

2. Biaya tidak langsung (Indirect cost)


Biaya tidak langsung adalah pengeluaran untuk manajemen, supervisor, dan
pembayaran material serta jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan
menjadi instalasi atau produk permanen, tetai diperlukan dalam proses
pembangunan proyek. Biaya tidak langsung meliputi antara lain :
a. Gaji tetap dan tunjangan
b. Kendaraan dan peralatan konstruksi Tampubolon (2004)
7
c. Pembanguanan fasilitas sementara
d. Pengeluaran umum
e. Laba kontinjensi.
f. Overhead
g. Pajak, pungutan/sumbangan, biaya perijinan, dan asuransi.

2.2 Pengertian Proyek


Proyek sebagai suatu rangkaian kegiatan yang hanya terjadi sekali, dimana
pelaksanaannya sejak awal sampai akhir dibatasi oleh kurun waktu tertentu.
Sedangkan Munawaroh (2003) menjelaskan proyek merupakan bagian dari
program kerja suatu organisasi yang sifatnya temporer untuk mendukung
pencapaian tujuan organisasi, dengan memanfaatkan sumber daya manusia
maupun non sumber daya manusia. Proyek merupakan kegiatan yang memiliki
batas waktu dalam pengerjaannya.
Menurut Subagya (2000) proyek merupakan suatu pekerjaan yang
memiliki
Tanda - tanda khusus sebagai berikut:
1. Waktu mulai dan selesainya sudah direncanakan.
2. Merupakan suatu kesatuan pekerjaan yang dapat dipisahkan dari yang lain.
3. Biasanya volume pekerjaan besar dan hubungan antar aktifitas kompleks.
Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan
dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk
mendapatkan benefit (Gray, et al., 2007). Kegiatan-kegiatan tersebut dapat
meliputi pembangunan pabrik, jalan raya atau kereta api, irigasi, bendungan,
gedung sekolah atau rumah sakit, perluasan atau perbaikan program-program
yang sedang berjalan, dan sebagainya. Sedangkan Meredith dan Mantel (2006)
mengatakan bahwa “The project is complex enough that the subtasks require
careful coordination and control in terms of timing, precedence, cost, and
performance.” Dapat diartikan bahwa proyek memiliki subtugas yang cukup
kompleks dan memerlukan koordinasi yang cermat, selain itu melakukan kontrol
terhadap waktu, biaya dan kinerja.
8
Menurut Malik (2010) proyek merupakan sekumpulan kegiatan
terorganisir
yang mengubah sejumlah sumber daya menjadi satu atau lebih produk barang/jasa
bernilai terukur dalam sistem satu siklus, dengan batasan waktu, biaya, dan
kualitas yang ditetapkan melalui perjanjian. Dalam sebuah proyek, penggunaan
biaya, waktu serta tenaga dibatasi, sehingga penanggung jawab proyek harus bias
mengelola kegiatannya agar dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang direncanakan mulai dari awal hingga
akhir dengan memperkirakan batas waktu, biaya, dan kualitas, agar menghasilkan
barang/jasa yang bernilai guna.

2.2.1 Jenis-Jenis Proyek


Proyek dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis di antaranya yaitu
(Malik,2010):
1. Proyek rekayasa konstruksi, meliputi perencanaan, pengawasan,
pelaksanaan, pemeliharaan, renovasi, rehabilitasi dan restorasi bangunan
konstruksi dan wujud fisik lainnya, beserta kelengkapan dan asesorisnya.
2. Proyek pengadaan barang, meliputi pengadaan benda dan peranti, baik
bergerak maupun tidak bergerak, dalam berbagai bentuk dan uraian, yang
12 meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, lahan, dan
peralatan beserta kelengkapan dan asesorisnya.
3. Proyek teknologi informasi dan komunikasi, meliputi pengadaan jaringan
dan instalasi sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi baik cetak,
audio, vidio dan cyber.
4. Proyek sumber daya alam dan energi, meliputi eksplorasi, eksploitasi,
penyediaan, pengelolaan, pemanfaatan dan distribusi sumber daya alam dan
energi.
5. Proyek pendidikan dan pelatihan, meliputi pelaksanaan kegiatan pendidikan,
pelatihan,dan kegiatan-kegiatan peningkatan kemampuan keahlian,
kecakapan dan keterampilan lainnya dalam berbagai bidang.
9
6. Proyek penelitian dan pengembangan, meliputi kegiatan studi dalam
berbagai aspek ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, budaya, politik,
manajemen, lingkungan hidup, dan aspek kemasyarakatan lainnya.

2.2.2 Tahapan Siklus Proyek


Menurut Gray, et al. (2007), tahapan proyek dibagi dalam enam tahap,
sebagai berikut :
1. Tahap Identifikasi
Yakni menentukan calon-calon proyek yang perlu dipertimbangkan untuk
dilaksanakan.
2. Tahap Formulasi
Yakni mengadakan persiapan dengan melakukan prastudi kelayakan dengan
meneliti sejauh mana calon-calon proyek tersebut dapat dilaksanakan
menurut aspek-aspek teknis, institusional, sosial, dan eksternalitas.
3. Tahap Analisis
Yaitu mengadakan appraisal atau evaluasi terhadap laporan-laporan studi
kelayakan yang ada, untuk dipilih alternatif proyek yang terbaik.
4. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap pelaksanaan proyek.
5. Tahap Operasi
Pada tahap ini perlu mempertimbangkan metode-metode pembuatan laporan
atas pelaksanaan operasinya.
6. Tahap Evaluasi Hasil
Tahap evaluasi pelaksanaan proyek berdasarkan pada laporan-laporan tahap
sebelumnya.

2.2.3 Penjadwalan proyek


Menurut Husen (2009) Penjadwalan proyek adalah pengalokasian waktu yang
tersedia untuk melakukan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan
suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimpangkan
keterbatasan-keterbatasan yang ada di proyek.
10
2.2.4 Manfaat Penjadwalan
Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan atau kegiatan mengenai batas
batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.
2. Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan
realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.
3. Memberikan saran untuk menilai kemajuan pekerjaan.
4. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan
proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
5. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.
6. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.

2.2.5 Sasaran dan Tujuan Proyek


Kompleksitas penjadwalan proyek sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master schedulle.
2. Dana yang diperlukan dan dana yang tersedia dan dana yang tersedia.
3. Waktu yang diperlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktu yang
hilang dan hari-hari libur.
4. Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan diantaranya.
5. Kerja lembur dan pembagian shift kerja untuk mempercepat proyek.
6. Sumber daya yang diperlukan dan sumber daya yang tersedia.
7. Makin besar skala proyek, semakin besar kompleks pengelolaan
penjadwalan karena dana yang dikelola sangat besar, kebutuhan dan
penyediaan sumber daya juga besar, kegiatan yang dilakukansangat
beragam serta durasi proyek menjadi sangat panjang.

2.3 Manajemen waktu


Pengertian manajemen waktu adalah proses merencanakan, menyusun dan
mengendalikan jadwal kegiatan proyek. Manajemen waktu termasuk ke dalam
proses yang akan diperlukan untuk memastikan waktu penyelesaian suatu proyek.
11
Sistem manajemen waktu berpusat pada berjalaan ataau tidaknya perencanaan dan
penjadwalan proyek. Dimana dalam perencanaan penjadwalan tersebut telah
disediakan pedoman yang spesifik untuk menyelesaikan aktivitas proyek dengan
lebih cepat dan efisien (Clough et al, 1991).

2.3.1 Aspek-Aspek Manajemen waktu


Dasar yang dipakai pada sistem manajemen waktu yaitu perencanaan
operasional dan penjadwalan yang selaras dengan durasi proyek yang sudah
ditetapkan.
Aspek-aspek manajemen waktu itu merupakan proses yang saling berurutan
satu dengan yang lainnya seperti Gambar

Gambar.2.2 Sistem Manajemen Waktu


Sumber: Clough et al, 1991

12
2.4 Modal Tetap Proyek
Menurut Soeharto (1995) modal tetap adalah bagian dari biaya proyek yang
dipakai untuk membangun instalasi atau menghasilkan produk proyek yang
diingini, mulai dari pengeluaran studi kelayakan, desain engineering, pengadaan,
pabrikasi, konstruksi sampai instalasi atau produk tersebut berfungsi penuh.
Modal tetap dibagi menjadi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak
langsung (indirect cost).

2.4.1 Biaya Langsung


Biaya tidak langsung merupakan biaya yang akan menjadi komponen
permanen pada hasil akhir proyek, biaya langsung umumnya seperti biaya tenaga
kerja, bahan, dan peralatan. Pada jenis biaya jika terjadi pengurangan durasi
proyek akan mengalami penambahan biaya dari kegiatan proyek. Biaya langsung
terdiri dari:
1. Penyiapan lahan (site preparation)
2. Pengadaan peralatan utama
3. Biaya merakit dan memasang peralatan utama
4. Alat-alat listrik dan instrumen
5. Pembangunan gedung perkantoran
6. Pembebasan tanah

2.4.2 Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya overhead seperti
pengawasan, administrasi, konsultan, dan bunga yang tidak akan menjadi produk
permanen tetapi dibutuhkan dalam proses pembangunan proyek. Biaya tidak
langsung sangat berkaitan dengan durasi proyek, oleh karena itu dengan
pengurangan durasi proyek maka biaya tidak langsung juga akan berkurang.
Biaya tidak langsung meliputi antara lain:
1. Gaji tetap dan tunjangan bagi tim manajemen
2. Kendaraan dan peralatan konstruksi
3. Pembangunan fasilitas sementara
13
4. Kontinjensi laba atau fee
5. Biaya overhead
6. Pajak

2.5 Jaringan Kerja


Jaringan kerja merupakan jaringan yang terdiri dari serangkaian kegiatan
untuk menyelesaikan suatu proyek berdasarkan urutan dan ketergantungan
kegiatan satu dengan kegiatan lainnya. Sehingga suatu pekerjaan belum dapat
dimulai apabila aktifitas sebelumnya belum selesai dikerjakan.
Menurut Nurhayati (2010) analisa jaringan kerja proyek adalah suatu system
kontrol proyek. Terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam membangun
jaringan kerja yaitu:
1. Kegiatan (activity)
Suatu kegiatan merupakan elemen dari proyek yang membutuhkan waktu
pelaksanaan (durasi), juga dapat didefinisikan sebagai hal yang sumber
tenaga, material, biaya, dll.
2. Kegiatan memusat (mergel activity)
Kekegiatan memusat merupakan beberapa kegiatan yang berbeda lalu
dilanjutkan dengan kegiatan yang sama.
3. Kegiatan paralel (parallel activity)
Kegiatan paralel merupakan kegiatan yang dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan.
4. Alur (path)
Alur merupakan suatu urutan pekerjaan yang terkait.
5. Alur kritis (critical path)
Alur kritis merupakan alur terpanjang yang terdapat dalam jaringan kerja,
jika terdapat kegiatan yang terlambat makan proyek juga akan
terlambat pada waktu yang sama.
6. Kejadian (event)
Kejadian (event) dalam membangun jaringan kerja adalah ketika sebuah
kegiatan dimulai dan selesai.
14
7. Kegiatan memencar (brush activity)
Kegiatan ini memiliki lebih dari satu kegiatan yang secara bersamaan
mengikutinya.

2.5.1 Tujuan Analisa Jaringan Kerja


Tujuan dari dilakukan analisa jaringan kerja sebagai berikut:
1. Waktu terbaik untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Pengurangan atau penekanan biaya.

3. Pengurangan risiko.
4. Untuk mendapatkan atau mengembangkan schedule (jadwal) yang
optimum.
5. Pengunaan tenaga kerja (resource) yang efektif dan efisien.
6. Alat komunikasi antar pemimpin.
7. Pengawasan pembangunan proyek.

2.5.2 Durasi Kegiatan Waktu


Durasi kegiatan dalam metode jaringan kerja adalah lama waktu yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. Kurun waktu pada
umumnya dinyatakan dengan satuan jam, hari, atau minggu. Penghitungan durasi
pada metode CPM digunakan untuk memperkirakan waktu penyelesaian aktivitas,
yaitu dengan cara single duration estimate. Cara ini dilakukan jika durasi dapat
diketahui dengan akurat dan tidak terlalu berfluktuasi. Rumus yang digunakan
untuk menghitung durasi kegiatan adalah (Soeharto, 1999):

𝐷 = 𝑉 …………………………………………………………………..( 1 )
𝑃𝑟.𝑁
Keterangan:
D = Durasi kegiatan
V = volume kegiatan
Pr = produktivitas kerja rata-rata
15
N = jumlah tenaga kerja dan peralatan

2.6 Metode PERT (Project Evaluation and Review Technique)


PERT atau project evaluation and review technique merupakan sebuah
model management science untuk perencanaan dan pengendalian sebuah proyek
(Siswanto, 2007). Menurut Levin dan Krikpatrick (1972) metode PERT adalah
suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya
penundaan, maupun gangguan dan konflik produksi, mengkoordinasikan dan
mensinkronisasikan sebagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan
mempercepat selesainya proyek.
Menurut Render dan Jay (2005) dalam PERT digunakan distribusi peluang
berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk setiap kegiatan, antara lain waktu optimis,
waktu pesimis, dan waktu realistis. Waktu optimis adalah perkiraan waktu yang
mempunyai kemungkinan yang sangat kecil untuk dapat dicapai, kemungkinan
terjadi hanya satu kali dari 100. Waktu pesimis adalah suatu perkiraan waktu yang
lain yang mempunyai kemungkinan sangat kecil untuk dapat direalisasikan.
Waktu realistis adalah waktu yang berdasarkan pikiran estimator (Levin dan
Krikpatrick, 1972).

2.6.1 Komponen Jaringan PERT


Menurut Render dan Jay (2004) komponen-komponen PERT yaitu:
1. Kegiatan (activity) Merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan yang
dilaksanakan/kegiatan mengkonsumsi waktu dan sumber daya serta
mempunyai waktu mulai dan waktu berakhirnya kegiatan.
2. Peristiwa (event) Yaitu menandai permulaan dan akhir suatu kegiatan.
Biasanya peristiwa digambarkan dengan suatu lingkaran atau nodes dan
juga diberi nomor dengan nomor-nomor yang lebih kecil bagi peristiwa-
peristiwa yang mendahuluinya dan biasanya dihubungkan dengan
menggunakan anak panah.
3. Waktu kegiatan (activity time) Yaitu suatu unsur yang merupakan bagian
dari keseluruhan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
16
4. Waktu mulai dan waktu berakhir Waktu mulai dan waktu berakhir yang
terdiri dari waktu mulai paling awal (ES), waktu mulai paling lambat (LS),
waktu selesai paling awal (EF) dan waktu selesai paling lambat (LF).
5. Kegiatan semu (dummy) Yaitu suatu kegiatan yang tidak sebenarnya dan
biasanya ditunjukkan dengan garis putus-putus.

2.6.2 Langkah-langkah Metode PERT


Langkah-langkah dalam pembuatan PERT yaitu:
1. Identifikasi kegiatan dan kejadian
2. Menetapkan urutan kegiatan
3. Membuat diagram jaringan
4. Estimasi waktu untuk setiap kegiatan
5. Menspesifikasikan jalur kritis
6. Meng-update diagram sesuai kemajuan proyek
Langkah network planning dengan menggunakan pendekatan PERT
ditujukan untuk mengetahui berapa nilai probabilitas kegiatan proyek terutama
pada jalur kritis selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang diharapkan
(Soeharto, 1999) dalam Ekanugraha (2016).
1. Menentukan perkiraan waktu aktifitas
a+ 4 m+b
Te= ……………………………….....( 2 )
6
Keterangan:
Te = perkiraan waktu aktifitas
a = waktu paling optimis
m = waktu normal
b = waktu paling pesimis
2. Menentukan deviasi standar dari kegiatan proyek Deviasi standar kegiatan:
1
S= (b−a) ………………………………………………...( 3 )
6
Keterangan:
S = deviasi standar kegiatan
a = waktu optimis
17
b = waktu pesimis
3. Menentukan variasi kegiatan dari kegiatan proyek Varian kegiatan:

[ ]
2
b−a
V (Te)=S2= ……………………………………………( 4 )
6
Keterangan:
V(te) = varian kegiatan
S = deviasi standar kegiatan
a = waktu optimis
b = waktu pesimis
4. Mengetahui probabilitas mencapai target jadwal Untuk mengetahui
probabilitas mencapai target jadwal dapat dilakukan dengan
menghubungkan antara waktu yang diharapkan (TE) dengan target T(d)
yang dinyatakan dengan rumus:
T ( d )−TE
z= …………………………………………….( 5
S
)
Keterangan:
z = angka kemungkinan mencapai target
T(d) = target jadwal
TE = jumlah waktu lintasan kritis
S = deviasi standar kegiatan
Angka z merupakan angka probabilitas yang persentasenya dapat dicari
dengan menggunakan tabel distribusi normal kumulatif z.

2.7 Rencana Anggaran Biaya ( RAB )


Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (Begrooting) suatu
bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk
bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya adalah harga dari bangunan yang
dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada
bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan
karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
18
Dalam menyusun Anggaran biaya dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai
berikut :
1. Anggaran Biaya Kasar (Taksiran)
Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga
satuan tiap meter persegi (m2) luas lantai. Anggaran biaya kasar dipakai sebagai
pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun namanya anggaran kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai
tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
2. Anggaran Biaya Teliti
Yang dimaksud dengan Anggaran Biaya Teliti adalah anggaran biaya
bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat penyusun anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar
sebagaimana diuraikan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga
taksiran setiap luas lantai m2. Taksiran tersbut haruslah berdasarkan harga yang
wajar, dan tidak terlalu jauh beda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusun anggaran biaya yang dihitung dengan teliti, didasarkan
atau didukung oleh :
1. Bestek
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.
2. Gambar Bestek
Gunanya untuk menentukan/menghitung besarnya masing-masing volume
pekerjaan.
3. Harga Satuan Pekerjaan
Didapat dari harga satuan bahan dari harga satuan upah berdasarkan
perhitungan analisa BOW.
BOW singakatan dari Burgerlijke Openbare Werken adalah suatu
ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan oleh Dir BOW tanggal 28 februari
1921 Nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda.
Analisa BOW hanya dapat dipakai untuk pekerjaan padat karya, yang
memakai peralatan konvensional.

19
2.7.1 AHSP
Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat AHSP adalah
perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk
mendapatkan harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu.

2.7.2 HPP
Harga Perkiraan Perencana yang selanjutnya disingkat HPP adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh
perencana yang digunakan sebagai salah satu acuan dalam melakukan penawaran
suatu pekerjaan tertentu.

2.7.3 HPS
Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh panitia dan
disahkan oleh pejabat pembuat komitmen yang digunakan sebagai salah satu
acuan dalam melakukan evaluasi harga penawaran. HPS bersifat terbuka dan tidak
rahasia.

2.7.4 HSD
Harga Satuan Dasar yang selanjutnya disingkat HSD adalah harga
komponen dari mata pembayaran dalam satuan tertentu, misalnya: bahan (m, m2,
m3, kg, ton, zak, dan lain-lain), peralatan (unit, jam, hari, dan lainlain) dan upah
tenaga kerja (jam, hari, bulan, dan lain-lain).

2.8 Kurva S
Kurva S adalah pengembangan dan penggabungan dari diagram balok dan
Hannum Curve. Dimana diagram balok pada setiap item pekerjaan dilengkapi
dengan bobot dalam persen (%). Pada bagian bawah dari diagram tersebut
terdapat presentase rencana untuk setiap satuan waktu dan presentase kumulatif
dari rencana serta terdapat presentase realisasi rencana untuk setiap satuan waktu
dan presentase kumulatif realisasi tersebut. Dari persentase kumulatif tersebut
20
dibuat kurva yang membentuk Kurva S. Untuk presentase kumulatif realisasi
adalah hasil nyata dilapangan. Dari hasil rencana dan realisasi dari pekerjaan
suatu waktu akan dibandingkan. Jika hasil dari realisasi diatas rencana maka
terjadi prestasi, namun jika hasil realisasi terdapat dibawah hasil yang telah
direncanakan maka tidak terjadi prestasi seperti yang direncakan. Diperlukan
evaluasi secara menyeluruh sehingga untuk pekerjaan waktu selanjutnya tidak
terjadi keterlambatan atau penjadwalan ulang (reschedulling).

2.9 Metode SNI


SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW (Burgeslijke Openbare
Werken) 1921, dengan kata lain bahwasanya analisa SNI merupakan analisa BOW
yang diperbaharui. Analisa SNI ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Pemukiman. Sistem penyusunan biaya dengan menggunakan
analisa SNI ini hampir sama dengan sistem perhitungan dengan menggunakan
analisa BOW. Prinsip yang mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien
bahan, upah dan alat sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang
diperlukan dalam membuat harga satu satuan pekerjaan bangunan. Dari ketiga
koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan,
kalkulasi upah yang mengerjakan, serta kalkulasi peralatan yang dibutuhkan.
Komposisi perbandingan dan susunan material, upah tenaga dan peralatan
pada satu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan dengan harga
material, upah dan peralatan yang berlaku dipasaran. Dari data kegiatan tersebut
di atas, menghasilkan produk sebuah analisa yang dikukuhkan sebagai Standar
Nasional Indonesia (SNI) pada tahun 1991,1992, dan pada tahun 2001 hingga
sekarang, SNI ini disempurnakan dan diperluas sasaran analisa biayanya. Contoh
perhitungan rencana anggaran biaya dengan metode SNI yaitu: Harga satuan 1m3
pekerjaan membuat beton dengan mutu K-225:
Bahan :
0,65 m3 Kerikil @ 75.000 = Rp. 48.750,00
7,42 kg Semen PC 50 kg @ 56.900 = Rp. 422.198,00
0,65 m3 Pasir @ 50.000 = Rp. 32.500,00
21
Jumlah harga bahan = Rp. 503.448,00

Upah :
0.275 Tukang Batu @ 72.900 = Rp. 20.047,5
0,028 Kepala Tukang Batu @ 87.500 = Rp. 2.450,00
1,65 Pekerja @ 45.000 = Rp. 74.250,00
0,083 Mandor @ 65.600 = Rp.5.444,8,0
Jumlah harga upah = Rp. 102.192,3

Peralatan :
0,4819 Concrete Mixer @ 36.480 = Rp.17.579,89
0,0633 Water Tanker @ 117.765 = Rp.7.454,53
0,4819 Concrete Vibrator @ 21.740 = Rp.10.476,51
1,0000 Alat Bantu @ 2.050 = Rp.2.050,00
Jumlah harga alat = Rp. 37.560,93
Harga satuan 1 m3 pekerjaan membuat beton dengan mutu K-225 adalah :
= Jumlah harga barang + Jumlah harga upah + Jumlah harga peralatan
= Rp. 503,448,00 + Rp. 102.192,3 + Rp.37.560,93 = Rp. 643.201,23

2.10 Microsoft Project 2013


Microsoft Project adalah suatu paket program system perencanaan suatu
proyek. Dengan bantuan program ini kita dapat memperhitungkan kapan sebuah
proyek dapat diselesaikan jika pekerjaan dimulai hari ini dengan
memperhitungkan jadwal proyek secara terperinci untuk pekerjaan demi
pekerjaan. Jika proyek yang dikerjakan adalah sebuah proyek besar, maka
Microsoft project mampu menghubungkan antara satu subproyek dengan
subproyek lain yang saling berkaitan, kemudian mengelola keseluruhan proyek
tersebut kedalam suatu file proyek (Nurhayati, 2010).
Secara garis besar tampilan layer Microsoft Project dibagi menjadi 3 macam,
yaitu:

22
1. Tabel, yaitu bentuk lembar berkolom-kolom seperti pada program
spreadshett.
2. Grafik, yaitu tampilan bentuk grafik batang maupun kotak-kotak yang
dihubungkan dengan garis
3. Kalender, yaitu bentuk tampilan yang menggambarkan pola penanggalan
yang dimaksud dengan mempermudah penglihatan dengan skala waktu.

Untuk membuat perencanaan dan penjadwalan proyek digunakan istilah-


istilah dalam Microsoft project, yaitu:
1. Task adalah jenis item atau kegiatan atau pekerjaan dalam proyek.
2. Duration merupakan lama waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan,
misalnya 1 jam, 3 hari, 2 bulan, dan sebagainya.
3. Start adalah tanggal dimulainya suatu pekerjaan.
4. Finish adalah tanggal akhir pekerjaan.
5. Predecessor merupakan suatu hubungan antara satu pekerjaan dengan
pekerjaan yang lain.
6. Resources adalah sumber daya yang terlibat dalam proyek, baik sumber
daya manusia maupun material.
7. Cost biaya yang dipergunakan untuk menjalankan sebuah proyek.
8. Gannt Chart adalah bentuk tampilan dari hasil kerja Microsoft project
dalam bentuk grafik batang horizontal 3 dimensi.
9. Pert Chart adalah grafik pekerjaan dalam bentuk kotak atau biasa disebut
node. Dalam node ini akan ditampilkan keterangan nama pekerjaan, start,
finish, serta hubungan pekerjaan lain.
10. Baseline adalah rancangan atau anggaran tetap proyek.
11. Tracking adalah peninjauan hasil kerja proyek di lapangan dengan rencana
semula dalam Microsoft project.
12. Milestone adalah pekerjaan dengan durasi 0 yang digunakan sebagai
pekerjaan keterangan.

23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode penelitian


Metode Penelitian menjelaskan tentang cara pengambilan data, pengolahan
data dalam menganalisa suatu masalah, kasus, gejala, atau fenomena dengan jalan
ilmiah guna menghasilkan jawaban yang rasional. Adapun analisis ini dilakukan
dengan metode SNI dan metode PERT.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu tentang waktu
kegiatan, jadwal pelaksanaan proyek, biaya proyek, data perkiraan kebutuhan
tenaga kerja proyek, dan data lain yang berkaitan dengan masalah penelitian. Jadi
dalam penelitian ini akan digunakan data primer dan data sekunder.
1. Data Primer : Data-data Primer diambil berdasarkan pengamatan
langsung di lapangan. Metode observasi (studi lapangan) merupakan metode
pengambilan data langsung dilapangan, seperti wawancara, Harga satuan
bahan dan upah dilapangan, tata letak dan lokasi proyek.
2. Data sekunder : Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari
beberapa pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Data-data yang diperoleh dari pihak pengawas dan kontraktor antara lain:
a) Rencana Anggaran Biaya (RAB);
b) Analisa harga satuan pekerjaan;
c) Time Schedule atau kurva S;
d) Laporan Mingguan/harian jumlah tenaga kerja berdasarkan laporan
konsultan pengawas.

24
3.3 Denah Lokasi Proyek
Proyek Pembangunan Jembatan Kali buaya Holtekam Kota Jayapura.
Lokasi Proyek yang terletak di Distrik Muara Tami Holtekam Kota Jayapura.
Lokasi Proyek berada di. Lokasi Penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Denah Lokasi Proyek


Sumber: Google Earth

3.4 Bagan Alir Penelitian (Flowchart)


Bagan Alir (Flowchart) penelitian bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang menggambarkan proses mulai hingga penelitian selesai secara
runtun dengan tahapan – tahapan penelitian yang sistematis dan skematis.
Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2

25
Mulai

Kajian Literatur
Perumusan masalah

Pengambilan Data

Data-Data Primer
Wawancara, Observasi, Data-Data Sekunder
Gambar
Harga satuan Bahan3.2
danGambar Alir PenelitianRAB,
(Flowchart)
Kurva S, Analisa
upah dilapangan harga satuan SNI

3.5 Tahapan Penelitian


1. Kajian Literatur Analisa Data
RAB Dengan Metode SNI
Studi pustaka merupakanPERT
pengumpulan data
dengan MS Project yang dilakukan dengan
membaca buku-buku literatur, jurnal-jurnal, internet, majalah, dan penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Wawancara Kesimpulan Dan Saran
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya
Selesai
atau pewawancara dengan si penjawab atau responden.
3. Observasi
Observasi yaitu suatu cara pengambilan data dengan menggunakan mata
secara teliti atas fenomena yang sedang diteliti.
4. Perumusan Masalah
Setelah mengetahui masalah apa saja yang terdapat di tempat penelitian,
maka peneliti merumuskan beberapa masalah yang ingin diketahui.
5. Batasan Msaalah
Setelah melakukan observasi, identifikasi masalah, dan perumuasn masalah,
maka peneliti membuat batasan penelitian yang digunakan untuk membatasi
penelitian ini.
6. Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan meminta langsung dokumen pada
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, konsultan dan Kontraktor.
7. Pengolahan Data
Setelah data primer dan sekunder terpenuhi maka akan dilanjutkan dengan
pengolahan data. Adapun data yang diolah berupa data RAB (Rencana

26
Anggaran Biaya) dengan metode SNI dan penjadwalan waktu dengan
metode PERT menggunakan MS project.

DAFTAR PUSTAKA

Ardani., 2009, Analisa Penerapan Manajemen Waktu pada Proyek Konstruksi


jalan (Studi kasus: PT. Sabaritha Perkasa Abadi, PT. sinar kasih
Reinhard, PT. Dian Perkasa) Sumatera Utara, Universitas Sumatera
Utara.
Anonim, 2013, Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum, Jakarta, Kementrian Pekerjaan Umum.
Soeharto, I., 1999, Manajemen proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional)
Jilid 1, Jakarta, Erlangga.
Ekanugraha Arif, R., 2016, Evaluasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode CPM
dan PERT (Studi Kasus Pembangunan Terminal Binuang Baru Kec.
Binuang), Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia.
Rahmawan, M dan Azizah Affandy, N, 2017 Perbandingan Estimasi Anggaran
Biaya Dengan Metode SNI DAN BOW, Lamongan, Universitas Islam
Lamongan
Kinasih Arum,P., 2018, Evaluasi Waktu dan biaya dengan metoda crashing pada
proyek pembangunan rumah sakit uii (time and cost evaluation using
crashing method on uii hospital construction project), Yogyakarta,
Universitas Islam Indonesia.

27

Anda mungkin juga menyukai