DAFTAR ISI
1. BAB I
PENDAHULUAN
Maka dari itu, penulis mengambil topik tentang produktivitas pekerja dan
alat berat yang dipakai di Proyek Technoplex Living Apartement dan
membandingkan produktivitas rencana, aktual dan SNI 2012. Aspek yang ditinjau
didapatkan dari pengamatan langsung di lapangan, laporan harian, kurva S rencana
dan realisasi, BOQ, serta wawancara langsung dengan pihak terkait.
1.2 Tujuan
Berikut akan dijelaskan mengenai tujuan dari Studi Kasus (STK) :
1. Menghitung produktivitas pekerjaan SNI berdasarkan AHS SNI 2012
2. Menghitung produktivitas rencana proyek pada pelaksanaan pekerjaan
kolom, balok dan pelat lantai .
3. Menghitung produktivitas aktual pada pelaksanaan pekerjaan kolom, balok
dan pelat lantai serta produktivitas aktual alat berat yang dipakai.
4. Membandingkan produktivitas SNI, produktivitas rencana proyek dan
produktivitas aktual proyek Technoplex Living Apartement
1. Studi kasus dilakukan pada pekerjaan kolom, balok dan plat lantai yang
meliputi pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran pada lantai 11 dan 12,
Proyek Technoplex Living Apartement.
2. Objek yang menjadi tinjauan dalam penyusunan laporan studi kasus ini
adalah Proyek Technoplex Living Apartement yang terletak di daerah Buah Batu,
Bandung.
3. Periode peninjauan Studi Kasus diambil pada Bulan Juli-Agustus.
4. Adapun data yang digunakan yaitu kurva S rencana dan realisasi, laporan
harian, laporan progress bulanan, absen pekerja, durasi pekerjaan dan siklus
waktu alat berat.
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produktivitas
Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi setiap tenaga kerja dalam
penyelesaian suatu pekerjaan. Produktivitas merupakan Sebuah konsep yang
menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa) dengan sumber
(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk
menghasilkan hasil tersebut (Basu Swastha dan Ibnu Sukot, 1995 ).
Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam
organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas
hanya dapat dilakukan oleh manusia (Siagan dalam Hendra, 2013). Oleh karena itu
tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas.
komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan pendekatan
kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
Prinsip pada metode SNI ini yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku
untuk seluruh Indonesia, berdasarkan harga satuan bahan, harga satuan upah kerja
dan harga satuan alat sesuai dengan kondisi setempat. Spesifikasi dan cara
pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifiasi teknis
pekerjaan yang telah dibakukan, kemudian dalam pelaksanaan perhitungan satuan
pekerjaan harus didasarkan pada gambar teknis dan rencana kerja serta syarat-
syarat. Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan tolernasi sebesar 15%-20%,
dimana didalamnya termasuk angka susut yang besarnya tergantung dari jenis
bahan dan komposisi. Sedangkan, perhitungan jam kerja untuk para pekerja
diperhitungkan 8 jam per hari dengan waktu efektif kerja 7 jam dan 1 jam istirahat.
Dapat disimpulkan bahwa satuan perhitungan produktivitas pada dasarnya
adalah sama yaitu perbandingan antara output dengan inputnya. Akan tetapi satuan
yang digunakan untuk menyatakan produktivitas yang dihasilkan tergantung dari
pekerjaan yang dihitung produktivitasnya.
1. Tenaga kerja
Dalam proyek konstruksi sumber daya tenaga kerja terdiri dari pemilik proyek,
kontraktor, konsultan, subkontraktor dan pihak lain yang terlibat. Akan tetapi faktor
produktivitas tenaga kerja dilapangan memegang peranan yang sangat besar
terhadap produktivitas secara total atau keseluruhan. Hal ini dimungkinkan karena
hasil akhir suatu proyek konstruksi bergantung kepada kinerja tenaga kerja pada
tiap pekerjaan yang dikerjakan dilapangan. Oleh karena itu maka pengukuran
produktivitas proyek konstruksi lebih ditekankan kepada produktivitas tenaga kerja
di lapangan, tanpa mengesampingkan kontribusi peranan pihak-pihak lain yang
memungkinkan peningkatan produktivitas proyek konstruksi secara
keseluruhan.Seperti telah diuraikan diatas dalam proyek konstruksi, produktivitas
tenaga kerja diukur berdasarkan keluaran dan masukkannya. Keluaran diukur
dalam besaran fisik produktivitasnya, sedangkan masukkannya berupa jumlah
waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya.
Untuk menghitung produktivitas dan koefisien tenaga kerja dengan satuan OH,
digunakan rumus:
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
( )
• 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
Produktivitas tenaga kerja = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
1
• Koefisien tenaga kerja = 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠
Adapun material yang sering digunakan dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi
khususnya pekerjaan pembetonan yaitu.
a. Ready mixed concrete
Adukan beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat dan
diolah dengan mutu pesanan sehingga pemesanan dapat langsung digunakan
untuk keperluan pengecoran setelah pengecekkan spesifikasi beton yang
sesuai dengan pesanan.
b. Tulangan baja
Tulangan baja digunakan untuk pembuatan tulangan pada balok
memanjang, balok melintang, kolom, dan plat lantai. Tulangan baja harus
bebas dari karat, sisik dan lapisan yang dapat mengurangi lekatnya pada
beton, oleh karena itu harus sangat diperhatikan bagaimana penyimpanan
tulangan baja yang sesuai.
c. Kawat pengikat tulangan
Kawat pengikat tulangan terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal
1mm. Kawat ini digunakan untuk mengikat tulangan baja agar tulangan-
tulangan memiliki jarak yang tetap dan sesuai dengan rencana.
3. Peralatan kerja
Selain bahan bangunan, untuk melaksanakan proyek ini juga diperlukan adanya
peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan pelaksanaan.
Peralatan adalah semua alat yang digunakan selama rangkaian kegiatan proyek
berlangsung, peralatan ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu peralatan sederhana
yang merupakan peralatan yang dioperasikan oleh tenaga manusia dan peralatan
modern yang penggeraknya dengan menggunakan mesin. Pada umumnya
pekerjaan dengan menggunakan peralatan modern ini akan menghasilkan
produktivitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan peralatan sederhana, hal
ini memungkinkan karena dengan menggunakan mesin maka tidak terjadi
pengurangan akan tenaga yang digunakan sehingga produktivitasnya tinggi. Untuk
menghitung produktivitas alat berat, maka digunakan rumus:
Keterangan:
Q = produksi alat dalam satu jam (m³/jam)
q = kapasitas alat per siklus (m³/siklus)
Ws = waktu siklus (menit)
E = Efesiensi kerja
Adapun alat berat yang sering digunakan pada suatu proyek konstruksi
khusunya pekerjaan pembetonan yaitu.
a. Concrete mixer truck
Concrete mixer truck adalah suatu kendaraan truk khusus yang dilengkapi
dengan concrete mixer yang berfungsi untuk mengaduk/ mencampur
campuran beton ready mix, sama dengan alat molen. Selama pengangkutan,
mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per-menit agar beton
homogen dan beton tidak mengeras.
Prinsip kerja concrete mixer truck ini sengatlah sederhana. Dalam drum
terdapat bilah-bilah baja, ketika perjalanan menuju lokasi proyek, drum ini
berputar perlahan berlawanan arah jarum jam sehingga adukan
mengarahkan kedalam. Putaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi
pergeseran ataupun pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen.
Dengan demikian, mutu beton akan selalu terjaga sesuai dengan kebutuhan
rencana. Ketika sampai dilokasi proyek pengecoran berlangsung, arah
putaran drum dibalikkan searah putaran jarum jam dan percepatan putaran
diperbesar sehingga adukan beton keluar. Proses pengiriman beton ready
mix diatur dengan memperhatikan jarka, kondisi lalu lintas, cuaca dan suhu,
karena hal-hal tersebut dapat mempengaruhi waktu dalam pelaskanaan
pekerjaan pengecoran.
b. Tower crane
Menurut Chudkey (2004) tower crane adalah alat pengangkat dan pemindah
material, yang bekerja dengan prinsip kerja tali. Alat ini memiliki ketinggian
yang sangat baik dan jarak jangkauan yang luas. Tower crane juga memiliki
beberapa jenis yang dapat disesuaikan dengan keadaan dan keunikan lokasi.
Namun biaya pengadaan tower crane yang mahal mengharuskan perencana
untuk merencanakan waktu penggunaan tower crane ini secara maksimal
dan optimal agar tidak terjadi pemborosan biaya pekerjaan.
3. BAB III
METODOLOGI
c. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung studi kasus , data
yang diperoleh dengan pengamatan langsung ke lapangan melaluli
wawancara langsung terkait topik studi kasus dan pengambilan data-data
yang diperlukan untuk studi kasus yang diperoleh dari PT. PP Persero
sebagai kontraktor.
d. Pembahasan hasil analisa
Tahap ini adalah melakukan pembahasan dari hasil analisa terhadap
produktivitas yang dihasilkan untuk mendapatkan kesimpulan.
e. Solusi Permasalahan
Solusi yang diberikan penulis terkait dengan permasalahan yang di bahas
dalam studi kasus.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan inti studi kasus yag dibahas dan perlu diberikan
saran untuk pembahasannya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisa studi kasus ini yaitu sebagai
berikut :
4. BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
1
- Produktivitas pekerja pembetonan per 1 kg = = 0.61 m³/OH
1.65
1
- Produktivitas tukang batu per 1 kg = = 3.64 m³/OH
0.275
1
- Produktivitas kepala tukang per 1 kg = = 35.71 m³/OH
0.028
1
- Produktivitas mandor per 1 kg = = 12.05 m³/OH
0.083
Analisa produktivitas tenaga kerja per 1m3 pada pekerjaan beton kolom
dengan mutu K350 dengan nilai slump 12±2cm, seperti pada Tabel berikut:
2. Pekerjaan Bekisting
Analisa produktivitas tenaga kerja per 1m2 pada pekerjaan bekisting kolom
seperti pada Tabel berikut:
1
- Produktivitas pekerja bekisting per 1 kg = = 1.52 m²/OH
0.66
1
- Produktivitas tukang kayu 1 kg = = 3.03 m²/OH
0.33
1
- Produktivitas kepala tukang per 1 kg = = 30.30 m²/OH
0.033
1
- Produktivitas mandor per 1 kg = = 30.30 m²/OH
0.033
Analisa produktivitas tenaga kerja per 1m2 pada pekerjaan bekisting balok
seperti pada Tabel berikut:
Analisa produktivitas tenaga kerja per 1m2 pada pekerjaan bekisting plat
lantai seperti pada Tabel berikut:
3. Pekerjaan Besi
Analisa produktivitas tenaga kerja pembesian per 10 Kg pada pekerjaan
kolom,balok dan plat lantai seperti pada Tabel berikut:
PEKERJAAN KOLOM
No. URAIAN SAT QUANTITY
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-400 m3 71.16
b. Pekerjaan bekisting kolom (multipleks t. 15 mm phenolfilm)
m2 511.90
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 4,246.44
- Besi beton D13 (U39) kg 94.76
- Besi beton D22 (U39) kg 14,653.59
Dari hasil wawancara, untuk lantai 11 dan lantai 12 pada bulan Juli dan
Agustus diperoleh perencanaan data jumlah pekerja. Berikut ini Tabel rekapi
volume dan jumlah pekerja untuk pekerjaan kolom
Tabel 4.8 Rekap Rencana pekerja Kolom
PEKERJAAN KOLOM
No. URAIAN SAT QUANTITY MANDOR KP. TUKANG PEKERJA
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-400 m3 71.16 1 1 6
b. Pekerjaan bekisting kolom (multipleks t. 15 mm phenolfilm)
m2 511.90 1 1 30
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 4,246.44 1 1 15
- Besi beton D13 (U39) kg 94.76 1 1 15
- Besi beton D22 (U39) kg 14,653.59 1 1 15
Untuk durasi perencanaan pekerjaan struktur kolom, balok dan plat lantai didapat dari barchart rencana Proyek. Berikut ini
Tabel rekapi durasi perencanaan pekerjaan untuk struktur kolom, balok, dan plat lantai.
Tabel 4.9 Jadwal Perencanaan Pengerjaan Struktur Atas
Uraian kegiatan JULI
No
1 LANTAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pekerjaan Balok & Plat
Pemasangan bekisting
Pembesian balok & plat
Pengecoran balok & plat
Pekerjaan Kolom
Fabrikasi pembesian
Pemasangan besi kolom
Pemasangan bekisting
Pengecoran
: Pekerjaan bekisting
PEKERJAAN KOLOM
Tenaga Kerja Koefisien
Pek. Pengecoran untuk 1m3
Tkg. Batu 0.50590
Kpl. Tkg 0.08432
Mandor 0.07227
Pek. Bekisting untuk 1m2
Tkg. Kayu 0.35163
Kpl. Tkg 0.01172
Mandor 0.01134
Pek. Pembesian untuk 1kg
Tkg. Besi 0.01421
Kpl. Tkg 0.00095
Mandor 0.00089
2. Pekerjaan Balok
Analisa produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok meliputi pekerjaan
pembesian, bekisting, dan pengecoran. Untuk mendapat volume pekerjaan
perencanaan, dipakai BOQ Perencanaan Proyek yang didapat dari Pihak Konsultan
Perencana. Berikut ini Tabel volume untuk perencanaan pekerjaan balok
PEKERJAAN BALOK
No. URAIAN SAT QUANTITY
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-300 m3 62.58
b. Pekerjaan bekisting balok (polyfilm t. 12 mm) m2 518.01
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 4,176.47
- Besi beton D16 (U39) kg 6,746.02
- Besi beton D19 (U39) kg 8,958.64
Dari hasil wawancara, untuk lantai 11 dan lantai 12 pada bulan Juli dan
Agustus diperoleh perencanaan data jumlah pekerja. Berikut ini Tabel rekapi
volume dan jumlah pekerja untuk pekerjaan balok.
PEKERJAAN BALOK
No. URAIAN SAT QUANTITY MANDOR KP. TUKANG PEKERJA
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-300 m3 62.58 1 1 6
b. Pekerjaan bekisting balok (polyfilm t. 12 mm) m2 518.01 1 1 30
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 4,176.47 1 1 15
- Besi beton D16 (U39) kg 6,746.02 1 1 15
- Besi beton D19 (U39) kg 8,958.64 1 1 15
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan balok sama dengan perhitungan seperti produktivitas
tenaga kerja pada pekerjaan kolom dan dengan durasi untuk pekerjaan balok yaitu
12 hari untuk pekerjaan cor, 24 hari bekisting, dan 24 hari pembesian dilihat dari
Bar chart Rencana dalam Tabel 4.9. Hasil dari analisa produktivitas tersebut dilihat
pada Tabel berikut.
PEKERJAAN BALOK
Tenaga Kerja Koefisien
Pek. Pengecoran untuk 1m3
Tkg. Batu 1.15053
Kpl. Tkg 0.19175
Mandor 0.16436
Pek. Bekisting untuk 1m2
Tkg. Kayu 1.38993
Kpl. Tkg 0.04633
Mandor 0.04484
Pek. Pembesian untuk 1kg
Tkg. Besi 0.05432
Kpl. Tkg 0.00362
Mandor 0.00340
Konsultan Perencana. Berikut ini Tabel volume untuk perencanaan pekerjaan plat
lantai.
Dari hasil wawancara, untuk lantai 11 dan lantai 12 pada bulan Juli dan
Agustus diperoleh perencanaan data jumlah pekerja. Berikut ini Tabel rekap
volume dan jumlah pekerja untuk pekerjaan plat lantai
Tabel 4.15 Rekap Rencana Pekerja Plat Lantai
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan plat lantai sama dengan perhitungan seperti
produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan kolom dan dengan durasi untuk pekerjaan
plat lantai yaitu 12 hari untuk pekerjaan cor, 24 hari bekisting, dan 24 hari
pembesian dilihat dari Bar chart Rencana dalam Tabel 4.9. Hasil dari analisa
produktivitas tersebut dilihat pada Tabel berikut.
PEKERJAAN PLAT
Tenaga Kerja Koefisien
Pek. Pengecoran untuk 1m3
Tkg. Batu 0.35659
Kpl. Tkg 0.05943
Mandor 0.05094
Pek. Bekisting untuk 1m2
Tkg. Kayu 0.46578
Kpl. Tkg 0.46578
Mandor 0.01503
Pek. Pembesian untuk 1kg
Tkg. Besi 0.01660
Kpl. Tkg 0.00111
Mandor 0.00104
Tabel 4.17 Rekap Laporan Harian Pekerjaan Kolom, Balok, Pelat Lantai 11
a. Pekerjaan Kolom
Analisa produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan kolom meliputi pekerjaan
pembesian, bekisting, dan pengecoran. Berikut ini Tabel volume untuk setiap
pekerjaan kolom. Untuk contoh perhitungan dari Volume Aktual Pekerjaan Kolom
adalah sebagai berikut:
• Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pembetonan Kolom Lantai 11 terdapat data pengecoran sebagai
berikut:
- Kolom K1= 4
- Kolom K5= 5
- Kolom,K1F = 3
-
-
Gambar 4.1 Dimensi Kolom K1
-
Gambar 4.2 Dimensi Kolom K5
• Pekerjaan Besi
Pekerjaan Pembesian Kolom Lantai 11 terdapat data pembesian sebagai
berikut:
Kolom K5 = 2
Kolom K1 = 3
PEKERJAAN KOLOM
No. URAIAN SAT QUANTITY
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-400 m3 13.18
b. Pekerjaan bekisting kolom (multipleks t. 15 mm phenolfilm)m2 15.08
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 261.15
- Besi beton D13 (U39) kg -
- Besi beton D22 (U39) kg 865.69
Dari data laporan harian pekerjaan Kolom lantai 11 pada bulan Juli dan
Agustus diperoleh rata rata data jumlah pekerja dan waktu pelaksanaan pekerjaan
balok. Berikut ini Tabel rekapi laporan harian untuk pekerjaan kolom
Tabel 4.20 Rekap Aktual Pekerja Kolom Lantai 11
PEKERJAAN KOLOM
No. URAIAN SAT QUANTITY MANDOR KP.TUKANG PEKERJA
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-400 m3 13.18 1 1 4
b. Pekerjaan bekisting kolom (multipleks t. 15 mm phenolfilm)m2 15.08 1 1 3
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 261.15 1 1 4
- Besi beton D13 (U39) kg - 1 1 4
- Besi beton D22 (U39) kg 865.69 1 1 4
antar ketiga pekerjaan (cor, bekisting, pembesian). Diperoleh hasil durasi pekerjaan
kolom untuk satu lantai adalah sebagai berikut untuk pekerjaan cor selama 7 hari,
bekisting selama 2 hari, dan pembesian selama 7 hari.
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan kolom dapat dilihat pada perhitungan berikut ini.
- Produktivitas tukang batu = [(13,18/7)/4] = 0.471 m³/OH
- Produktivitas tukang kayu = [(15,08/2)/3] = 2.513 m²/OH
- Produktivitas tukang besi ={[261.15+865.69]/7/8 = 10.061 Kg/OH
Maka perhitungan untuk koefisien pekerjaan adalah sebagai berikut:
- Koefisien tukang batu = (1/0,471) = 2,12 OH
- Koefisien tukang kayu = (1/2.513) = 0,39 OH
- Koefisien tukang besi = (1/10.061) = 0,099 OH
Perhitungan koefisien kepala tukang = {(1/ jumlah tukang) × koefisien tukang}
1
- Koefisien kpl.tkg batu = 4 x 2,12 = 0,53 OH
1
- Koefisien kpl.tkg kayu = 3 x 0,39 = 0,13 OH
1
- Koefisien kpl.tkg besi = 4 x 0,099 = 0,024 OH
PEKERJAAN KOLOM
Tenaga Kerja Koefisien
Pek. Pengecoran untuk 1m3
Tkg. Batu 2.12508
Kpl. Tkg 0.53127
Mandor 0.42502
Pek. Bekisting untuk 1m2
Tkg. Kayu 0.39788
Kpl. Tkg 0.13263
Mandor 0.05684
Pek. Pembesian untuk 1kg
Tkg. Besi 0.09939
Kpl. Tkg 0.02485
Mandor 0.01988
b. Pekerjaan Balok
Analisa produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok meliputi pekerjaan
pembesian, bekisting, dan pengecoran. Berikut ini Tabel volume untuk setiap
pekerjaan balok. Untuk contoh perhitungan dari Volume Aktual Pekerjaan Balok
adalah sebagai berikut:
• Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pengecoran Balok Lantai 11 terdapat data pengecoran sebagai
berikut:
- Balok B4= 1
- Volume Pengecoran Balok B4 = 0.25 × 0,4 × 4,35 = 3,86 m³
- Total Volume berdasarkan laporan harian = 3,86 m³
• Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Bekisting Balok Lantai 11 terdapat data bekisting sebagai berikut:
Balok B3= 8
Balok B4 =1
Balok B4A = 1
Volume Bekisting Balok B3 = (2×5.8×0.5)+ (2×0.25×0.5)= 6.05m²
Volume Bekisting Balok B4 = (2×5.8×0.4)+ (2×0.25×0.4)= 4.84m²
Volume Bekisting Balok B4A = (2×5.8×0.5)+ (2×0.25×0.5)= 4.84m²
Total Volume = (6.05×8) + 4.84 +4.84 = 58,08 m²
• Pekerjaan Besi
Pekerjaan Besi Balok Lantai 11 terdapat data pengecoran sebagai berikut:
Balok B3 = 1
Balok B4A ( Panjang 5.8) = 1
Balok B4A ( Panjang 4.6) = 1
Balok B4 = 4
Balok BA3’ = 1
PEKERJAAN BALOK
No. URAIAN SAT QUANTITY
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-300 m3 3.86
b. Pekerjaan bekisting balok (polyfilm t. 12 mm) m2 58.85
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 138.14
- Besi beton D16 (U39) kg 148.00
- Besi beton D19 (U39) kg 302.40
Dari data laporan harian pekerjaan Balok lantai 11 bulan Juli dan Agustus
diperoleh data jumlah pekerja dan waktu pelaksanaan pekerjaan balok. Berikut ini
Tabel rekapi laporan harian untuk pekerjaan balok.
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan balok dengan perhitungan yang sama seperti
produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan kolom dan dengan durasi untuk pekerjaan
balok yaitu 1 hari untuk pekerjaan cor, 7 hari bekisting, dan 3 hari pembesian. Hasil
dari analisa produktivitas tersebut dilihat pada Tabel berikut.
PEKERJAAN BALOK
Tenaga Kerja Koefisien
Pek. Pengecoran untuk 1m3
Tkg. Batu 0.77650
Kpl. Tkg 0.25883
Mandor 0.19413
Pek. Bekisting untuk 1m2
Tkg. Kayu 0.47579
Kpl. Tkg 0.11895
Mandor 0.09516
Pek. Pembesian untuk 1kg
Tkg. Besi 0.09175
Kpl. Tkg 0.01529
Mandor 0.01311
• Pekerjaan Beton
Pekerjaan Pengecoran Plat Lantai Lantai 11 terdapat data pengecoran sebagai
berikut:
2.9 m
5m
y
x
• Pekerjaan Bekisting
Contoh perhitungan Pekerjaan Bekisting Plat Lantai 11 adalah sebagai berikut:
- Plat Lantai = 1 S2’
- Volume Pengecoran Plat Lantai S2’ = (5×2.9)+(0.12×2.9×2)+(0.12×5×2)
▪ = 16.92m²
- Total Volume Pengecoran Plat Lantai menurut laporan harian = 193.70 m²
Dari data laporan harian pekerjaan Balok lantai 12 pada bulan Juli dan
Agustus diperoleh data jumlah pekerja dan waktu pelaksanaan pekerjaan plat lantai.
Berikut ini Tabel rekapi laporan harian untuk pekerjaan plat lantai.
Tabel 4.26 Rekap Aktual Pekerja Plat Lantai lantai 11
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan plat lantai dengan perhitungan yang sama seperti
produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plat lantai dan dengan durasi untuk
pekerjaan plat lantai yaitu 1 hari untuk pekerjaan cor, 19 hari bekisting, dan 7 hari
pembesian. Hasil dari analisa produktivitas tersebut dilihat pada Tabel berikut.
a. Pekerjaan Kolom
Analisa produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan kolom meliputi pekerjaan
pembesian, bekisting, dan pengecoran. Berikut ini Tabel volume untuk setiap
pekerjaan kolom.
PEKERJAAN KOLOM
No. URAIAN SAT QUANTITY
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-400 m3 2.80
b. Pekerjaan bekisting kolom (multipleks t. 15 mm phenolfilm)m2 22.62
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 520.05
- Besi beton D13 (U39) kg -
- Besi beton D22 (U39) kg 1,592.80
Dari data laporan harian pekerjaan Kolom lantai 12 pada bulan Juli dan
Agustus diperoleh data jumlah pekerja dan waktu pelaksanaan pekerjaan kolom
Berikut ini Tabel rekapi laporan harian untuk pekerjaan kolom
Tabel 4.31 Rekap Aktual Pekerja Kolom Lantai 12
PEKERJAAN KOLOM
No. URAIAN SAT QUANTITY MANDOR KP.TUKANG PEKERJA
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-400 m3 2.80 1 1 4
b. Pekerjaan bekisting kolom (multipleks t. 15 mm phenolfilm)m2 22.62 1 1 3
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 520.05 1 1 4
- Besi beton D13 (U39) kg - 1 1 4
- Besi beton D22 (U39) kg 1,592.80 1 1 4
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan kolom dapat dilihat pada perhitungan berikut ini.
- Produktivitas tukang batu = [(2,80/1)/4] = 0.700 m³/OH
- Produktivitas tukang kayu = [(22,62/11)/3] = 0.685 m²/OH
- Produktivitas tukang besi ={[520.05+1,592]/11/4 = 16.006 Kg/OH
Maka perhitungan untuk koefisien pekerjaan adalah sebagai berikut:
- Koefisien tukang batu = (1/0,700) = 1,428 OH
- Koefisien tukang kayu = (1/0,685) = 1,458 OH
- Koefisien tukang besi = (1/16.006) = 0,062 OH
Perhitungan koefisien kepala tukang = {(1/ jumlah tukang) × produktivitas tukang}
1
- Koefisien kpl.tkg batu = 4 x 1,428 = 0,35 OH
1
- Koefisien kpl.tkg kayu = 3 x 1,458 = 0,48 OH
1
- Koefisien kpl.tkg besi = 4 x 0,062 = 0,062 OH
PEKERJAAN KOLOM
Tenaga Kerja Koefisien
Pek. Pengecoran untuk 1m3
Tkg. Batu 1.42857
Kpl. Tkg 0.35714
Mandor 0.28571
Pek. Bekisting untuk 1m2
Tkg. Kayu 1.45889
Kpl. Tkg 0.48630
Mandor 0.36472
Pek. Pembesian untuk 1kg
Tkg. Besi 0.04165
Kpl. Tkg 0.01041
Mandor 0.00833
b. Pekerjaan Balok
Analisa produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok meliputi pekerjaan
pembesian, bekisting, dan pengecoran. Berikut ini Tabel volume untuk setiap
pekerjaan balok.
PEKERJAAN BALOK
No. URAIAN SAT QUANTITY
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-300 m3 5.74
b. Pekerjaan bekisting balok (polyfilm t. 12 mm) m2 71.84
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 129.92
- Besi beton D16 (U39) kg -
- Besi beton D19 (U39) kg 440.68
Dari data laporan harian pekerjaan Balok lantai 12 bulan Juli dan Agustus
diperoleh data jumlah pekerja dan waktu pelaksanaan pekerjaan balok. Berikut ini
Tabel rekapi laporan harian untuk pekerjaan balok.
PEKERJAAN BALOK
No. URAIAN SAT QUANTITY MANDOR KP.TUKANG PEKERJA
TOWER B (U SHAPE)
a. Pekerjaan beton K-300 m3 5.74 1 1 3
b. Pekerjaan bekisting balok (polyfilm t. 12 mm) m2 71.84 1 1 4
c. Pekerjaan pembesian
- Besi beton D10 (U39) kg 129.92 1 1 6
- Besi beton D16 (U39) kg - 1 1 6
- Besi beton D19 (U39) kg 440.68 1 1 6
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan balok dengan perhitungan yang sama seperti
produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan kolom dan dengan durasi untuk pekerjaan
balok yaitu 7 hari untuk pekerjaan cor, 5 hari bekisting, dan 11 hari pembesian.
Hasil dari analisa produktivitas tersebut dilihat pada Tabel berikut.
PEKERJAAN BALOK
Tenaga Kerja Koefisien
Pek. Pengecoran untuk 1m3
Tkg. Batu 3.66090
Kpl. Tkg 1.22030
Mandor 0.91522
Pek. Bekisting untuk 1m2
Tkg. Kayu 0.27840
Kpl. Tkg 0.06960
Mandor 0.05568
Pek. Pembesian untuk 1kg
Tkg. Besi 0.69401
Kpl. Tkg 0.11567
Mandor 0.09914
Dari data laporan harian pekerjaan Plat Lantai lantai 12 pada bulan Juli dan
Agustus diperoleh data jumlah pekerja dan waktu pelaksanaan pekerjaan plat lantai.
Berikut ini Tabel rekapi laporan harian untuk pekerjaan plat lantai.
Tabel 4.37 Rekap Aktual Pekerja Plat Lantai Lantai 12
Analisa produktivitas tenaga kerja yang meliputi tukang, kepala tukang, dan
mandor untuk 1m3 pekerjaan plat lantai dengan perhitungan yang sama seperti
produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan plat lantai dan dengan durasi untuk
pekerjaan plat lantai yaitu 7 hari untuk pekerjaan cor, 6 hari bekisting, dan 1 hari
pembesian. Hasil dari analisa produktivitas tersebut dilihat pada Tabel berikut.
7 𝑥 0.83 𝑥 60
= 73,05
= 4,77 m3/jam
Waktu muat dan waktu bongkar untuk pekerjaan pengecoran Waktu muat
adalah waktu untuk mengisi concrete bucket dengan beton segar dari truck mixer,
yang besarnya tergantung pada volume concrete bucket
Sedangkan waktu bongkar adalah waktu untuk menuangkan beton segar
dari concrete bucket yang besarnya tergantung pada jenis pekerjaannya. Untuk
mendapatkan waktu muat dan waktu bongkar ini berdasarkan pengamatan di
lapangan dan tanya jawab melalui praktisi lapangan
Lalu, Waktu kembali adalah waktu yang diperlukan tower crane untuk
kembali ke posisi semula sehingga dapat dilakukan pemuatan kembali. Besarnya
waktu kembali dipengaruhi oleh kecepatan dan jarak hoisting, slewing, trolley dan
jarak landing.
2.Perhitungan waktu pelaksanaan pekerjaan
Beban angkat pada pekerjaan struktur tiap segmen adalah perkalian
kapasitas bucket dengan berat jenis beton yaitu 0,8 m3 x 2400 kg/ m3 = 1920 kg.
Berdasarkan radius jib sepanjang 60 m, maka kecepatan tower crane pada waktu
pergi adalah sebagai berikut:
Kecepatan hoisting = 44 m/menit
Kecepatan slewing = 0,8 rpm = 2880 /menit
Kecepatan trolley = 30 m/menit
Kecepatan landing = 44 m/menit
Sedangkan kecepatan tower crane pada waktu kembali adalah sebagai berikut:
Kecepatan hoisting = 88 m/menit
Kecepatan slewing = 0,8 rpm = 2880 /menit
Kecepatan trolley = 58 m/menit
Kecepatan landing = 88 m/menit
Keterangan:
dan pembesian dapat dilihat pada lampiran 3. Hasil perhitungan waktu siklus tower
crane dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.45 Produktivitas Tower Crane Lantai 11
• Multiplek 12 mm
Luas Multiplek (1lembar) = 1,22 m x 2,44 m
= 2,97 m2
Material 1m2 = luas 1m2/ luas multiplek
1
= = 0,336 lembar
2,97
VOLUME AKTUAL
VOLUME BETON 1 LANTAI
Pekerjaan Volume Satuan
Kolom 78.56 m3
Balok 81.18 m3
Pelat 198.94 m3
Jumlah 358.68 m3
VOLUME RENCANA
VOLUME BETON 1 LANTAI
Pekerjaan Volume Satuan
Kolom 71.16 m3
Balok 62.58 m3
Pelat 201.91 m3
Jumlah 335.65 m3
VOLUME AKTUAL
VOLUME BESI 1 LANTAI
Pekerjaan Volume Satuan
Kolom 16876.38 Kg
Balok 16559.62 Kg
Pelat 18783.82 Kg
Jumlah 52219.81 Kg
VOLUME RENCANA
VOLUME BESI 1 LANTAI
Pekerjaan Volume Satuan
Kolom 18994.79 Kg
Balok 19881.13 Kg
Pelat 21681.52 Kg
Jumlah 60557.44 Kg
Koefisien/Indeks
No Bahan/Alat Satuan
Balok Plat Kolom
1 m3 Pekerjaan Pengecoran
1 Beton Ready Mix 1 1 1 m3
100 Kg Pekerjaan Pembesian
1 Besi Beton 100 100 100 kg
2 Kawat Beton 1,5 1,5 1,5 kg
1 m2 Pekerjaan Bekisting
1 Multiplek 12mm 0.34 0.34 lbr
2 Balok 6/12 0.01 0.01 m3
3 Balok 8/12 0.01 0.01 m3
4 Paku 5cm-7cm 0.40 0.40 kg
1 unit
5 Mainframe 0.83 0.46 bh
6 Crose Brace 1.67 0.93 bh
7 U-head 1.67 0.93 bh
8 Jack Base 1.67 0.93 bh
5. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Koefisien produktivitas tenaga kerja, berdasarkan SNI, Produktivitas
Perencanaan dan Aktual pada proyek pembangunan Technoplex Living
Apartement, Rekapitulasinya bisa dilihat pada tabel berikut:
REKAPITULASI PRODUKTIVITAS PEKERJA
Sumber Pekerja Satuan Koefisien Produktivitas
Pekerja Batu OH 1.65 0.61
Kepala Tukang Batu OH 0.28 3.64
Mandor Batu OH 0.08 12.05
Pekerja Kayu OH 0.66 1.52
SNI Kepala Tukang Kayu OH 0.33 3.03
Mandor Kayu OH 0.03 30.3
Pekerja Besi OH 0.07 1.43
Kepala Tukang Besi OH 0.07 1.43
Mandor Besi OH 0.00 25
Pekerja Batu OH 1.15 1.88
Kepala Tukang Batu OH 0.11 5.94
Mandor Batu OH 0.10 5.94
Pekerja Kayu OH 0.74 1.90
RENCANA Kepala Tukang Kayu OH 0.17 5.94
Mandor Kayu OH 0.02 5.94
Pekerja Besi OH 0.03 49.66
Kepala Tukang Besi OH 0.00 5.94
Mandor Besi OH 0.00 5.94
Pekerja Batu OH 1.89 0.70
Kepala Tukang Batu OH 0.49 3.38
Mandor Batu OH 0.38 3.38
Pekerja Kayu OH 0.55 3.78
AKTUAL Kepala Tukang Kayu OH 0.15 3.93
Mandor Kayu OH 0.11 2.11
Pekerja Besi OH 0.17 25.98
Kepala Tukang Besi OH 0.03 3.93
Mandor Besi OH 0.02 2.11
- Pekerjaan bekisting untuk Lantai 11 dan Lantai 12 telah melebihi target dari
perencanaannya.
- Produktivitas Concrete Mixer (V = 7 m3 ) Per Jam (Q3) = 4,77 m3/jam, dan
koefisien Concrete Mixer adalah 0,209 jam
- Produktivitas Truck Mixer seperti pada tabel berikut:
5.2 Saran
Saran untuk analisa studi kasus yang dilaksanakan, yaitu :
1. Dalam pekerjaan yang ada di Technoplex Living Apartement pekerjaan yang
harus ditingkatkan adalah pekerjaan Besi dan Pengecoran dengan cara
menambah waktu lembur ataupun menambah jumlah pekerja karena jumlah
pekerja aktual sangat berbeda jauh dengan jumlah pekerja yang direncanakan.