Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah hasil Observasi Baja Ringan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan kesempatan untuk kami melakukan Observasi Di
Metro Jaya guna mendapatkan informasi bahkan ilmu struktur yang lagi dikerjakan
dibangunan tersebut.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tarakan, 16 September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................... I

BAB I
Pendahuluan ......................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................... 3
1.3 Tujuan Observasi ...................................................... 3

BAB II
Objek Konstruksi ...................................................... 4
2.1. Lokasi Bangunan ...................................................... 4
2.2. Fungsi Bangunan ...................................................... 4
2.3 Dimensional Bangunan ...................................................... 5
2.4 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ...................................................... 5
2.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 6
BAB III
Jenis Material ...................................................... 8
3.1 Pengertian Baja ...................................................... 8
3.2 Obsevasi Konstruksi Baja Ringan............................................... 9
3.3 Metode Pnegerjaan ...................................................... 11
BAB IV
Kesimpulan ...................................................... 14
4.1 Saran ...................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan struktur dapat didefinisikan sebagai campuran antara seni dan ilmu
pengetahuan yang dikombinasikan dengan intusi seorang ahli struktur mengenai
perilaku struktur dengan dasar – dasar pengetahuan dalam statika, dinamika,
mekanika bahan, dan Analisa struktur, untuk menghasilakn suatu struktur yang
ekonomis dan aman, selama, masa layannya.
Hingga tahun 1850 perencanaan struktur merupakan suatu seni yang berdasarkan
pada intuisi untuk menentukan ukuran dan susunan elemen struktur. Dengan
berkembangnya pengetahuan mengenai perilaku struktur dan material, maka
perencanaan struktur menjadi lebih ilmiah.
Perhitungan yang melibatkan prinsip – prinsip ilmiah harus dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan, namun tidak diikuti secara membabi buta. Pengalaman
intuisi ahli struktur digabungkan dengan hasil – hasil perhitungan ilmiah akan
menjadi suatu dasar proses pengambilan keputusan yang baik.
Tujuan dari perencanaan struktur menurut Tata Cara Perncanaan Struktur Baja
Untuk bangunan Gedung ( SNI 03- 1729-2002 ) adalah menghasilkan suatu
struktur yang stabil, cukup kuat, mampu layan, awet, dan memenuhi tujuan-tujuan
lainnnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut
stabil jika tidak muda terguling, miring, atau tergeser selama umur rencana
bangunan. Risiko terhadap kegagalan struktur dan hilangnya kemampuan
kelayanan selama umur rencananya juga harus diminimalisir dalam batas-batas
yang masih dapat diterima. Suatu struktur yang awet semestinya tidak
memerlukan biaya perawatan yang terlalu berlebihan selama umur layannya.

1
Perencanaan adalah sebuah proses untuk mendapatkan suatu hasil yang
optimum apabila memenuhi kriteria-kriteria berikut :
a. Biaya minimum
b. Berat minimum
c. Waktu konstruksi minimum
d. Tenaga kerja minimum
e. Biaya manufaktur
f. Manfaat maksimum pada saat masa layan

Perencanaan Konstruksi Baja banyak yang diminati oleh orang – orang pada masa ini
pemakian bahan yang terbilang lebih sedikit dari pada beton namun memiliki
kekuatan yang tidak kalh dengan beton serta waktu pengerjaan yang bisa lebih cepat
dari pada menggunakan beton. Konstruksi baja yang paling banyak diminati adalah
konstruksi atap yang menggunakan bahan ringan Rangka atap yang dibentuk dengan
baja ringan adalah rangka atap truss.

Dan baja Profil C merupakan salah satu profil baja yang dibentuk secara dingin ( cold
forming ) atau gilas dingin. Pada umumnya baja Profil C hanya digunakan sebagai
srtruktur ringan misal sebagai gording. Karena secara geometri baja profil C ini
memiliki tampang yang tidak simetri yaitu perbandingan rasio lebar dan tebal (b/t)
yang besar. Sehingga baja profil C ini kurang stabil dalam menahan beban dan sering
mengalami tekukan sebelum mencapai tegangan lelehnya.

Maka dari itu, diigunakan baja profil C ganda yaitu dengan menggabungkan dua buah
profil C sehingga bisa menjadi bentuk yang lebih stabil yaitu menjadi I atau Box.
serta diharapkan pengabungan ini dapat menambah stabilitas tampang dan
menjadikan bentuk yang lebih simetris. Karena pada rangka atap monoframe
diperlukan batang yang kuat sehingga mampu menahan beban yang diterima.

2
1.2 Rumusan Masalah
Dalam observasi ini, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. bentuk konstruksi baja apa yang terdapat pada bangunan yang di observasi?
2. jenis baja apa yang di gunakan pada konstruksi baja tersebut?
3. Bagaimana metode pengerjaan konstruksi baja tersebut?

1.3 Tujuan Observasi


1. Untuk mengetahui bentuk konstruksi baja yang diobservasi
2. Untuk mengetahui jenis baja yang digunakan
3. Untuk mengetahui metode pengerjaan konstruksi baja yang di observasi

3
BAB II

OBJEK KONSTRUKSI

2.1 Lokasi Bangunan


Toko Metro Jaya Terletak Di Jalan Yos Sudarso No 65,Selumit Pantai
Kecamatan Tarakan Tengah Kode Pos 77113 Kota Tarakan,Toko Metro Jaya Ini
Merupakan Toko Tertua Yang Ada Di Kota Tarakan,Yang Di Bangun Sejak
Tahun 1978 Dan Setahun Kemudian Tepatnya Pada Tahun 1979 Resmi di
Berniagakan.

(Lokasi Toko Metro Jaya sumber Google Maps)

2.2 Fungsi Bangunan


Toko Metro Jaya Adalah bangunan Gedung Dengan Fungsi Usaha Yang
Digunakan Untuk Menjual Berbagai Barang Niaga Seperti Konvensi,Alat-Alat
Elektronika, ,Barang-Barang Kelontongan,Alat-Alat Memancing,Dan

Berbagai Peralatan Lainnya.

4
2.3 Dimensional Bangunan

Klasifikasi Toko Bangunan Metro Jaya Adalah Sebagai Berikut :

No Nama Dimensional

1. Luas Bangunan 630 m2

2. Struktur Bangunan Beton

3. Dinding Batu Bata

4. Plat Lantai Keramik Uk 40 x 40 cm

5. Penutup Atap Beton

2.4 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Berdasarkan Hasil Observasi Dan Wawancara Pada Para Pekerja Khususnya
Kepala Tukang Toko Metro Jaya Bapak Nui Menyatakan Bahwa Pengerjaan
Bangunan Knopi Tersebut Dilaksanakan Pada Awal Bulan Agustus 2018 Dan
Tahap Pengerjaan Masih Dilakukan Sampai Sekarang

5
2.5. Metode Pengumpulan Data
Dalam Pengerjaan Tugas Observasi Tersebut Kami Mengumpulkan Data
Dengan Berbagai Metode
a) Obsevasi
adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai
gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari
teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian,
yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol
keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).
Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari
proses proses psikologis dan biologis. Dalam menggunakan teknik
observasi, hal terpenting yang harus diperhatikan ialah
mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.
Dalam observasi diperlukan ingatan terhadap observasi yang
telah dilakukan sebelumnya. Karena manusia memiliki sifat pelupa,
maka diperlukan catatan-catatan (check-list), alat-alat elektronik
seperti kamera, video dan sebagainya; lebih banyak menggunakan
pengamat; memusatkan perhatian pada data-data yang relevan;
mengklasifikasikan gejala dalam kelompok yang tepat; menambah
bahan persepsi mengenai objek diamati
Hal-Hal Yang Harus Di Perhatikan Saat Melakukan Kegiatan
Obsevasi Adalah Sebagai Berikut:
1. Jenis Observasi Yang Dilakukan
2. Alat Bantu/Perlengkapan Observasi
 Alat Tulis (Buku,Polpen/Pensil)
 Alat Ukur (Meteran)
 Handphone (Dokumentasi)

6
b) Wawancara
adalah suatu percakapan antara dua atau lebih orang yang
dilakukan oleh pewawancara dan narasumber.Ada juga yang
mengatakan bahwa definisi wawancara adalah suatu bentuk
komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang
atau lebih, baik secara langsung maupun jarak jauh, untuk membahas
dan menggali informasi tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula.
Wawancara (interview) memiliki tujuan yang jelas dan memiliki
makna yang melebihi maksud dari percakapan biasa. Proses
wawancara ini terjadi dengan adanya komunikasi bolak-balik antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai, untuk menggali
topik tertentu yang dibahas.

7
BAB III
JENIS MATERIAL
3.1.Pengertian Baja
Adapun dari hasil observasi yang kami lakukan dalam hal ini jenis baja
yang digunakan adalah jenis baja Ringan Chanal ( C ). Dan berikut
penjelasan dan dari baja tersebut.
1. Definisi Baja Ringan Chanal ( C )
Baja ringan dengan merk Taso memiliki ketebalan 0.75 mm dan 1
mm dengan tinggi 7.5 cm dan lebar kaki 3.5 cm dan panjang 6 meter
perbatang. Kami menjual bahan material rangka atap Baja Ringan
dengan harga kompetitifdan berkualitas dari pabrikan PT. Cahaya
Benteng Mas (CBM), Taso, A Plus, Kencana dan Histeel. Rangka
atap baja ringan adalah sebuah perkembangan teknologi terbaru
struktur atap menggunakan konstruksi baja yang kuat tetapi
ringan. Baja ringan terbuat dari bahan Galvalum. Galvalum adalah
material baja dengan pelapisan yang mengandung
unsur alumunium dan zinc yang tahan terhadap korosi (anti karat) dan
sesuai Standart ISO. Proses pembuatan baja ringan dikenal dengan
pembentukan dingin atau cold forming dan hasilnya biasa dikenal
dengan cold formed section. Selanjutnya adalah proses pembentukan
dengan menekuk baja agar mendapatkan hasil sesuai keinginan
atau press brake, dilanjutkan dengan tahap roll forming yaitu
melewatkan baja ringan pada mesin yang sudah terkomputerisasi, dan
yang terakhir adalah melakukan punching yaitu plat baja diletakkan
pada die-set dan punching akan menekan tinggi dan melubangi serta
membentuk plat baja tersebut. Baja Ringan sering juga disebut Kanal
C, Truss.

8
2. Kegunaan Baja Ringan
Rangka atap baja ringan
Pemakaian rangka atap baja ringan untuk rumah sudah banyak
dipakai. Di perumahan-perumahan real estate saat ini hampir
semuannya memakai baja ringan untuk rangka atap rumah yang
mereka bangun. Baja ringan yang dipakai biasanya jenis galvanis atau
galvalume/zincalume. Pemakain rangka baja ringan ini mempercepat
pekerjaan dan kualitas atap jadi lebih bagus Dan atap tahan terhadap
rayap dan masih banyak keunggulan lain dari rangka atap baja ringan.

3.2.Observasi kontrusksi Baja Ringan


Adapun pengguanaan baja ringan pada bangunan ini terdapat pada
kanopi bangunan, yang dimana kita ketahui kanopi Rangka atap baja
ringan merupakan sejenis atap yang dibuat untuk melindungi bagian
luar rumah maupun beberapa bangunan yang lain seperti ruko dari
panas matahari dan terpaan hujan. Dewasa ini kanopi mengalami
perkembangan yang luar biasa , dimana kanopi bisa diaplikasikan pada
jenis-jenis bangunan selain rumah seperti digunakan pada bagian
garasi mobil dan balkon rumah, kantor dan bangunan lainnya.

3.2 Gambar Metro Jaya ( Tempat Observasi )

9
Adapun kegunaan kenopi sebagai berikut :
1. Sebagai pelindung.
2. Menciptakan suhu udara dan suasana lebih teduh.
3. Melengkapi desain eksterior.
4. Mempercantik tampilan luar rumah atau Ruko dan bangunan
gedung
5. Menghemat material bangunan bagian atap.

10
3.3. Metode Pengerjaan
Secara garis besar dalam pengerjaan kenopi menggunakan baja ringan ini
merupakan hal yang banyak ditemukan di zaman sekarang. Dan dalam hal ini
pada saat observasi yang diamati menggunakan baja ringan Taso dengan ukuran
35X75X37 dengan mutu baja Mutu baja : G 550 (kuat tarik 550 Mpa /
5500kg/cm2). Pada umumnya, bahan baku baja ringan adalah baja mutu tinggi
dengan standar high tensile strength 550 Mpa (5500 kg/cm2). Kekuatan ini
merupakan elemen dasar untuk kekuatan tarik baja ringan saat ini. Dengan
kekuatan minimum G550, baja ringan tersebut memiliki kekuatan leleh
minimum 550 Mpa. Dibuktikan dalam uji laboratorium tidak boleh putus saat
ditarik dengan kekuatan 500 Mpa. Selain itu, baja tersebut juga memiliki
modulus geser 80.000 Mpa dan modulus elastisnya 200.000 Mpa.

3.2 Jenis Baja Ringan

11
Adapun dalam pembuatan kanopi membutuhkan waktu paling lama 2 minggu
bahkan bisa mencapai dalam waktu 1 bulan dalam pengerjaan nya, dan dalam
pengerjaan ini mempunyai tahapan pembuatan sebagai berikut :
1. Membuat Tiang-Tiang Penyangga

Bagian pertama yang harus dibuat adalah membuat tiang-tiang penyangga


dari baja ringan kasau, pembuatan tiang penyangga dapat dibuat dengan
berbagai bentuk sesuai keinginan dan ketersediaan bahan. Selain itu yang
perlu diperhatikan adalah tinggi tiang penyangga, harus memperhitungkan
kemiringan atap agar mampu mengalirkan air.Untuk mengukur
kemiringan atap dapat menggunakan water pass atau alat ukur lainnya
yang bertujuan untuk mengetahui sudut kemiringan atap. Setelah tiang
sudah dirangkai, langkah selanjutnya adalah menegakkan tiang dan
merangkai antar tiang menggunakan kasau baja ringan.Yang perlu
diperhatikan adalah kelurusan tiang atau sering disebut dengan siku,
setelah tiang dipastikan tegak, pasanglah penyiku dari sisa baja ringan.

2. Memasang Kasau

Setelah tiang dirangkai, langkah selanjutnya adalah memasang kasau


dengan jarak 120 cm antar kasau (semakin rapat semakin kuat), pasanglah
baut dengan menggunakan bor listrik. Pasang sampai semua kasau
terpasang.

3. Memasang Reng dan atap

Setelah kasau terpasang, maka langkah selanjutnya adalah memasang reng


dan atap. Jarak antar reng disesuaikan dengan panjang atap yang akan di
pasang. Jika menggunakan atap seng panjang maka reng dipasang pada 3
bagian (ujung, tengah, dan ujung yang lainnya).Setelah reng terpasang,

12
dilanjutkan dengan pemasangan atap. Gunakan baut khusus atap seng
yang dapat dibeli di toko-toko bangunan dekat rumah anda.Itulah
beberapa tips cara membuat kanopi dari baja ringan, cara memasang
rangka baja ringan juga terbilang cukup mudah, anda cukup melihat dari
konstruksi baja ringan yang ada disekitar tempat tinggal anda maka anda
dapat melakukannya sendiri. Namun, anda juga memerlukan pengetahuan
dasar pertukangan agar bisa menentukan sudut kemiringan dan kelurusan
dari baja ringan yang akan dibuat kanopi, agar saat sudah jadi tidak
mengecewakan. Sisa dari potongan-potongan rangka baja ringan juga bisa
dimanfaatkan menjadi karya seni, seperti membuat kursi dari baja ringan.

Aksesories yang lain dalam pembuatan Kenopi Baja ringan:

 Bracket L, profil tebal 1,5 mm


 Dynabolt, diameter 12 mm, panjang 100 mm
 Baut, type self drilling screw. (Ukuran : 12-14×20 bright zinc (untuk
truss) 10-16x bright zinc (untuk reng )

13
BAB IV

KESIMPULAN

Pembangunan Metro Jaya yang menggunakan struktur baja pada Kenopi


menggunakan Baja ringan dengan 0.75 mm dan 1 mm dengan tinggi 7.5 cm dan
lebar kaki 3.5 cm dan panjang 6 meter perbatang. , Taso, A
Plus, Kencana dan Histeel. Rangka atap baja ringan adalah sebuah
perkembangan teknologi terbaru struktur atap menggunakan konstruksi baja
yang kuat tetapi ringan. Pemakaian rangka atap baja ringan untuk rumah sudah
banyak dipakai. Di perumahan-perumahan real estate saat ini hampir
semuannya memakai baja ringan untuk rangka atap rumah yang mereka bangun.
Baja ringan yang dipakai biasanya jenis galvanis atau galvalume/zincalume.
Pemakain rangka baja ringan ini mempercepat pekerjaan dan kualitas atap jadi
lebih bagus Dan atap tahan terhadap rayap dan masih banyak keunggulan lain
dari rangka atap baja ringan. Terutama kanopi Rangka atap baja ringan
merupakan sejenis atap yang dibuat untuk melindungi bagian luar rumah
maupun beberapa bangunan yang lain seperti ruko dari panas matahari dan
terpaan hujan. Dewasa ini kanopi mengalami perkembangan yang luar biasa ,
dimana kanopi bisa diaplikasikan pada jenis-jenis bangunan selain rumah
seperti digunakan pada bagian garasi mobil dan balkon rumah, kantor dan
bangunan lainnya. Pada umumnya, bahan baku baja ringan adalah baja mutu
tinggi dengan standar high tensile strength 550 Mpa (5500 kg/cm2). Kekuatan
ini merupakan elemen dasar untuk kekuatan tarik baja ringan saat ini. Dengan
kekuatan minimum G550, baja ringan tersebut memiliki kekuatan leleh
minimum 550 Mpa. Dibuktikan dalam uji laboratorium tidak boleh putus saat
ditarik dengan kekuatan 500 Mpa. Selain itu, baja tersebut juga memiliki
modulus geser 80.000 Mpa dan modulus elastisnya 200.000 Mpa. Dan Metro

14
4.1 Saran
Lebih baiknya dengan penggunaan struktur baja ini sudah banyak
digunakan, tetapi dalam setiap pengerjaan kita juga perlu
memperhatikanm setiap aspek, seperti mutu baja tersebut, keguanaan pada
ditempat apa saja, dan melihat kondisi dalam setiap kondisi sekitarnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Agus Setiawan, “Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD


(Sesuai SNI 03-1729-2002)”,2008.
http://magna-system.net/konstruksi-atap-baja-ringan/
http://blkpgroup.co.id/NewsDetail.aspx?idPost=50

16
LAMPIRAN
FOTO DOKUMENTASI

17
18

Anda mungkin juga menyukai