Anda di halaman 1dari 5

Energi Gelombang Laut

Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra yang belum banyak
diketahui masyarakat umum adalah potensi energi laut dan samudra untuk
menghasilkan listrik. Negara yang melakukan penelitian dan pengembangan potensi
energi samudra untuk menghasilkan listrik adalah Inggris, Francis dan Jepang.
Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi
kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi
gelombang laut (wave energy) dan energy panas laut (ocean thermal energy). Energi
pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut akibat perbedaan
pasang surut. Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan
gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Sedangkan energi panas laut
memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di permukaan dan di kedalaman.
Meskipun pemanfaatan energi jenis ini di Indonesia masih memerlukan berbagai
penelitian mendalam, tetapi secara sederhana dapat dilihat bahwa probabilitas
menemukan dan memanfaatkan potensi energi gelombang laut dan energi panas laut
lebih besar dari energi pajang surut.
Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat
dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang
diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua titik
tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat dikategorikan
sebagai energi terbarukan.
Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang secara ideal dapat
dipandang berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian puncak maksimum dan
lembah minimum. Pada selang waktu tertentu, ketinggian puncak yang dicapai
serangkaian gelombang laut berbeda-beda, bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda
untuk lokasi yang sama jika diukur pada hari yang berbeda. Meskipun demikian secara
statistik dapat ditentukan ketinggian signifikan gelombang laut pada satu titik lokasi
tertentu.
Bila waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut dihitung dari data
jumlah gelombang laut yang teramati pada sebuah selang tertentu, maka dapat
diketahui potensi energi gelombang laut di titik lokasi tersebut. Potensi energi
gelombang laut pada satu titik pengamatan dalam satuan kw per meter berbanding
lurus dengan setengah dari kuadrat ketinggian signifikan dikali waktu yang diperlukan
untuk terjadi sebuah gelombang laut. Berdasarkan perhitungan ini dapat diprediksikan
berbagai potensi energi dari gelombang laut di berbagai tempat di dunia. Dari data
tersebut, diketahui bahwa pantai barat Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai
selatan Pulau Jawa bagian barat berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar
40kw/m.
Pada dasarnya prinsip keria teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut
menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar
turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang secara topografi
memungkinkan akumulasi energi. Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi
yang optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat
ini, ada beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih.
Alternatif teknologi yang diperidiksikan tepat dikembangkan di pesisir pantai selatan
Pulau Jawa adalah teknologi Tapered Channel (Tapchan).
Prinsip teknologi ini cukup sederhana, gelombang laut yang datang disalurkan
memasuki sebuah salurah runcing yang berujung pada sebuah bak penampung yang
diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu. Air laut yang berada dalam bak penampung
dikembalikan ke laut melalui saluran yang terhubung dengan turbin generator
penghasil energi listrik. Adanya bak penampung memungkinkan aliran air penggerak
turbin dapat beroperasi terus menerus dengan kondisi gelombang laut yang berubah-
ubah. Teknologi ini tetap memerlukan bantuan mekanisme pasang surut dan pilihan
topografi garis pantai yang tepat. Teknologi ini telah dikembangkan sejak tahun l985.
Alternatif teknologi pembangkit tenaga gelombang laut yang lebih banyak
dikembangkan adalah teknik osilasi kolom air (the oscillating water column). Proses
pembangkitan tenaga listrik dengan teknologi ini melalui 2 tahapan proses. Gelombang
laut yang datang menekan udara pada kolom air yang diteruskan ke kolom atau ruang
tertutup yang terhubung dengan turbin generator. Tekanan tersebut menggerakkan
turbin generator pembangkit listrik. Sebaliknya, gelombang laut yang meninggalkan
kolom air diikuti oleh gerakan udara dalam ruang tertutup yang menggerakkan turbin
generator pembangkit listrik.
Variasi prinsip teknologi ini dikembangkan di Jepang dengan nama might whale
technology. Di Skotiandia, Inggris Raya, telah dibangun pembangkit tenaga gelombang
laut yang digunakan yang menggunakan teknologi ini. Pembangkit yang selesai
dibangun pada tahun 2000 ini dilengkapai listrik sampai 500 kW.
Selain itu, di Denmark dikembangkan pula teknologi pembangkit tenaga gelombang
laut yang disebut wave dragon, prinsip kerjanya mirip dengan tapered channel.
Perbedaannya pada wave dragon, saluran air dan turbin generator diletakkan di tengah
bak penampung sehingga memungkinkan pembangkit dipasang tidak di pantai.
Pembangkit-pembankit tersebut kemudian dihubungkan dengan jaringan transmisi
bawah laut ke konsumen. Hal ini menyebabkan biaya instansi dan perawatan
pembangkit ini mahal. Meskipun demikian pembangkit ini tidak menyebabkan polusi
dan tidak memerlukan biaya bahan bakar karena sumber penggeraknya energi alam
yang bersifat terbarukan.

 by rwahyuningrum
Arus Laut

Font size:

Nearshore current

Arus laut adalah gerakan massa air laut yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Arus di permukaan laut terutama disebabkan oleh tiupan angin, sedang arus di kedalaman
laut disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut. Selain itu, arus di permukan laut
dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang surut air laut atau gelombang. Arus laut dapat
terjadi di samudera luas yang bergerak melintasi samudera (ocean currents), maupun
terjadi di perairan pesisir (coastal currents).

ARUS SAMUDERA

Arus Permukaan Laut di Samudera (Surface Circulation)

Penyebab utama arus permukaan laut di samudera adalah tiupan angin yang bertiup melintasi
permukaan Bumi melintasi zona-zona lintang yang berbeda. Ketika angin melintasi permukaan
samudera, maka massa air laut tertekan sesuai dengan arah angin.

Pola umum arus permukaan samudera dimodifikasi oleh faktor-faktor fisik dan berbagai variabel
seperti friksi, gravitasi, gerak rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi dasar laut, dan angin
lokal. Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus permukaan samudera yang rumit.

Arus di samudera bergerak secara konstan. Arus tersebut bergerak melintasi samudera yang luas
dan membentuk aliran yang berputar searah gerak jarum jam di Belahan Bumi Utara (Northern
Hemisphere), dan berlawanan arah gerak jarum jam di Belahan Bumi Selatan (Southern

Hemisphere). Pola umum sirkulasi arus global dapat dilihat dalam Gambar 1.

Karena gerakannya yang terus menerus itu, massa air laut mempengaruhi massa udara yang
ditemuinya dan merubah cuaca dan iklim di seluruh dunia.

Arus di Kedalaman Samudera (Deep-water Circulation)


Faktor utama yang mengendalikan gerakan massa air laut di kedalaman samudera adalah
densitas air laut. Perbedaan densitas diantara dua massa air laut yang berdampingan
menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan gerakan massa air laut-dalam (deep-
water masses) yang bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa air laut-dalam
tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan.

Perbedaan densitas massa air laut terutama disebabkan oleh perbedaan temperatur dan salinitas
air laut. Oleh karena itu gerakan massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai sirkulasi
termohalin (thermohaline circulation). Model sirkulasi termohalin secara global dapat dilihat
pada Gambar 2.

Gambar 2. Model pola sirkulasi termohalin global.

ARUS PERAIRAN PESISIR

Arus Pasang Surut (Tidal Current)

Arus pasang surut terjadi terutama karena gerakan pasang surut air laut. Arus ini terlihat jelas di
perairan estuari atau muara sungai. Bila air laut bergerak menuju pasang, maka terlihat gerakan
arus laut yang masuk ke dalam estuari atau alur sungai; sebaliknya ketika air laut bergerak
menuju surut, maka terlihat gerakan arus laut mengalir ke luar.

Arus Sepanjang Pantai (longshore current) dan Arus Rip (rip current)

Ke-dua macam arus ini terjadi di perairan pesisir dekat pantai, dan terjadi karena gelombang
mendekat dan memukul ke pantai dengan arah yang muring atau tegak lurus garis pantai. Arus
sepanjang pantai bergerak menyusuri pantai, sedang arus rip bergerak menjauhi pantai dengan
arah tegak lurus atau miring terhadap garis pantai.

Sumber bacaan;
1. “Teknik Pantai” (1999), Bambang Triatmodjo.
2. “Teknik Pantai”, Radianta Triatmadja, http://elisa.ugm.ac.id/
3. http://www.reefnews.com/
4. http://www.geography.learnontheinternet.co.uk/
5. Faiq's archives dan Edu-blog
6. Blog_pad_WordPress.com | Theme: Andreas09 by Andreas_Viklund
7. Wahyu Budi Setyawan di Namce80881's Weblog

Anda mungkin juga menyukai