Anda di halaman 1dari 22

PEMBUATAN TRALIS BESI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin I

Dosen Pengampu : Drs. Hj Muhyidin

Penyusun :

Sofyan Ilhamsyah (20321304)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

ii
Alhamdulillah kami bersyukur kepada Tuhan YME. Berkat karunia Nya makalah ini
telah kami selesaikan. Laporan ini bertujuan untuk melengkapi tugas dan juga dapat
digunakan sebagai referensi bagi para pembaca untuk memahami dan mempelajari
tentang Material Teknik

.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan lapoaran ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya. Akhir kata

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 05 November 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................2
2.1 Desain....................................................................................................2
2.2 Perencanaan Bahan................................................................................2
2.3 Perencanaan Waktu................................................................................3
2.4 Perencanaan Biaya.................................................................................3
2.5 Pengukuran............................................................................................4
2.5.1 Pengertian dan Konsep Pengukuran......................................................4
2.5.2 Meteran..................................................................................................5
2.5.3 Mistar.....................................................................................................5
2.5.4 Penggoresan...........................................................................................6
2.5.5 Penggaris Siku.......................................................................................6
2.6 Kerja Bangku.........................................................................................7
2.6.1 Ragum...........................................................................................7
2.6.2
Gergaji...........................................................................................8
2.6.3 Kikir..............................................................................................8
2.7 Pemesinan..............................................................................................9
2.8 Pengelasan............................................................................................10
2.9 Finishing..........................................................................................1111

ii
BAB III PEMBAHASAN & PENGUMPULAN DATA............................................12
3.1 Pengumpulan Data...............................................................................12
3.1.1 Desain..................................................................................................12
3.1.2 Alat dan Bahan.....................................................................................13
3.1.3 Perencanaan Bahan..............................................................................14
3.1.4 Perencanaan Waktu..............................................................................15
3.1.5 Perencanaan Biaya...............................................................................16
3.1.5 Estimasi Harga
Jual..............................................................................16

BAB IV PENUTUP..................................................................................................167
4.1 Kesimpulan........................................................................................177
4.2 Saran..................................................................................................177
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................188

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, pembuatan produk dari logam sudah banyak dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan industri besar khususnya di Indonesia. Berbagai macam
bahan infrastruktur jalan, bangunan, aksesoris rumah dan sebagainya tidak terlepas
dengan yang namanya proses produksi. Seluruh kegiatan produksi tentunya harus
memperhatikan segala aktifitas yang berhubungan dengan hal tersebut, mulai dari
perencanaan waktu, bahan, biaya produksi, persiapan alat dan bahan, keselamatan
dan kenyamanan kerja (K3), Perencanaan waktu, bahan baku, dan biaya produksi
akan membentuk para engineer berpikir secara terarah sehingga kegiatan yang
dilakukan memiliki standarisasi yang jelas..

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang berkaitan pembuatan trails ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara merencanakan pembuatan produksi mengenali bahan,
waktu dan biaya produksi pembuatan trails?
2. Bagaimana cara pembuatan tralis?
3. Bagaimana perencanaan bahan, waktu, dan biaya dalam pembuatan trails?
4. Mesin dan alat ukur apa saja yang digunakan?

1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat merancang dan mengendalikan waktu, bahan dan biaya prosduksi.
2. Mengetahui cara pembuatan trails.
3. Memahami perencaan bahan, waktu, dan biaya dalam pembuatan trails.
4. Mengetahui mesin dan alat ukur apa saja yang digunakan.
5. Dapat menghubungkan antara teori dan praktikum yang telah dilaksanakan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Desain
Mendesain suatu produk berbahan logam dapat menggunakan aplikasi bernama
autoCAD. Terdapat ukuran tebal, tinggi, panjang, lebar dan lain-lain yang dapat
dibuat untuk menghasilkan suatu produk.

2.2 Perencanaan Bahan


Perencanan bahan baku merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
merencanakan bahan apa saja yang diperlukan untuk kegiatan produksi. Untuk
produksi pembuatan tralis, pagar, kanopi, tangga, dll secara umum adalah: plat baja,
baja batangan, besi siku, hollow bar, stainless steel, besi beton, pipa, dll. Ada dua tipe
atau spesifikasi material yang umumnya digunakan sebagai bahan baku di bengkel
las; yaitu : baja konstruksi (baja karbon rendah), dan stainless steel (baja tahan karat)
dengan berbagai bentuk. baja stainless steel agar dipilih yang komposisinya 18-8;
artinya khrom-nya 18% dan nikel- nya 8%; kalau dalam spesifikasi teknik adalah :
aisi 304, sus 304. Adapun bahan tambahan adalah material yang terkait dengan proses
pengelasan namun bukan merupakan bahan baku; antara lain : kawat las, gas elpiji
atau asetelin, dan oksigen. Semua bahan tersebut diatas harus disediakan stock
minimal masing masing 1 dos Kawat Las, 1 Botol Oksigen, dan 1 Botol Asetelin atau
LPG. Kawat Las yang disediakan umumnya 2 ukuran; yaitu besar dan keci atau 2,5
mm dan 3,2 mm, namun kawat las untuk pengelasan Stainless Steel beda lagi dengan
kawat las untuk besi beton atau baja karbon/ baja konstruksi biasa.

2
2.3 Perencanaan Waktu
Perencanaan waktu adalah kegiatan merencanakan waktu setiap proses
kegiatan, yang bertujuan dapat dievaluasi lebih lanjut untuk menghasilkan cara dan
waktu yang lebih efektif. Rencana Induk (masterplan) adalah sebuah perencanaan
yang menitik beratkan uraian-uraian korporasi kebijakan sebuah organisasi. Rencana
tersebut memiliki tujuan-tujuan jangka panjang dan mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas. Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang
berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan
yang lama. Model perencanaan ini sangat sulit untuk diubah. Perencanaan jika dilihat
berdasarkan jangka waktu berlakunya rencana, adalah sebagai berikut:
a. Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan yang
berlaku antara 10 s/d 25 tahunan.
b. Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah perencanaan
yang berlaku di antara 5 s/d 7 tahunan.
c. Rencana Jangka Pendek (short range planning) adalah perencanaan
umumnya berlakunya hanya untuk sekitar 1 tahun.
2.4 Perencanaan Biaya
Perencanaan biaya adalah suatu kegiatan untuk merencanakan kebutuhan biaya
untuk setiap bahan yang diganakan dalam proses produksi. Biaya untuk modal
peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari
produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan/instansi pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3
2.5 Pengukuran
2.5.1 Pengertian dan Konsep Pengukuran
Metrologi adalah ilmu tentang pengukuran. Terdapat beberapa konsep
pengukuran menurut standar internasional, berikut adalah tabel setiap
satuannya:

Tabel 2.1 Pengukuran

Besaran Satuan Lambang SI Rumus


Satuan Dasar
Panjang meter m
Massa kilogram kg
Waktu sekon s
Arus Temperatur amper A
termodinamika kelvin K
Jumlah zat mole mol
Intensitas cahaya kandela cd
Satuan tambahan
Sudut bidang Sudut radian rad sr
ruang steradian

2.5.2 Meteran

4
Gambar 2.1 Roll Meter
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga
sebagai Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang
25 – 50 meter. Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau
pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm.
Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis.
Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch. Pita
ukur atau Roll Meter tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30
meter sampai 50 meter. Pita ukur umumnya dibagi pada interval 5 mm atau 10
mm.

2.5.3 Mistar

Gambar 2.2 Mistar


Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki
ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat
melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus
dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus
maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau
lebih kecil dari ukuran aslinya.

2.5.4 Penggoresan
Penggoresan adalah alat yang digunakan untuk menandai ukuran pada
benda kerja atau bahan yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis
penggores:
a. Penggores tangan sedukan.
b. Penggores dengan satu ujung bengkok.

5
c. Penggores dengan satu ujung dirobah.

2.5.5 Penggaris Siku

Gambar 2.3 Penggaris Siku


Penggaris siku merupakan tolak ukur pertama terhadap hasil kerja tukang
kayu dalam hubungannya dengan perakitan, kestabilan konstruksi dan
ketepatan sudut pemotongan. Oleh karena itulah apabila anda sedang
merencanakan untuk membeli alat bantu ini, sebaiknya sediakan anggaran biaya
yang sedikit lebih besar untuk membeli penggaris siku yang berkualitas.

2.6 Kerja Bangku


Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang
dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku penekanan pada pembuatan
benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Praktik kerja bangku
melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta
mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan
lembar kerja yang ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan
pekerjaandengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja

6
bangku. Bangku kerja adalah bangku atau meja tempat di mana benda kerja
dikerjakan sekaligus merupakan wadah bagi peralatan kerja bangku. Pada kerja
bangku kita menggunakan beberapa peralatan seperti, ragum, kikir, (kasar, halus),
mistar ingsut, siku dan gergaji.

2.6.1 Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya
penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Dengan demikian ragum
harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya. Untuk menghasilkan penjepitan
yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga
benda kerja dapat dijepit dengan kuat. Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang
ulir yang dipasangkan pada rumah ulir. Apabila batang ulir digerakkan/diputar searah
jarum jam, maka rahang ragum akan menutup,tetapi bila diputar berlawanan dengan
arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan
benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
1) Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak
rusak permukaannya.
2) Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang
keluar dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
3) Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis
digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga
pipa yang dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah bentuk.
4) Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari
kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.

2.6.2 Gergaji
Mesin gergaji adalah suatu mesin yang sangat sederhana dan banyak digunakan
untuk memotong logam atau non logam. Gergaji merupakan alat perkakas yang
berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang

7
menentukan proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki
kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bagian produksi. Gergaji tangan biasa
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sederhana dalam jumlah produksi yang
rendah.

2.6.3 Kikir

Gambar 2.4 Kikir dan Nama Bagiannya


Dengan semakin kompleknya bentuk benda kerja, maka peralatan untuk
membuatnya juga semakin banyak di buat. Dalam bengkel kerja bangku, kita
mengenal beberapa macam kikir, di mana masing-masing kikir tersebut mempunyai
kegunaan masing-masing.Macam-macam kikir adalah sebagai berikut:
1) Kikir Rata
Kikir rata berfungsi untuk meratakan benda kerja, dan umumnya
bentuknya tebal dan agak lebar.

Gambar 2.5 Kikir Rata


2) Kikir Instrumen
Disebut kikir instrumen karena bentuk kikir ini sangat kecil di
bandingkan dengan ukuran kikir pada umumnya dan karena pemakaiannya
untuk pengikiran benda kerja yang kecil atau instrumen dari suatu peralatan.
Kikir instrumen ini tersedia dalam satu set yang berisi semua bentuk atau
macam-macam kikir, yaitu : kikir datar, kikir segi tiga, kikir segi empat, kikir

8
bulat, kikir setengah bulat dan pisau. Gigi-gigi pemotongnya juga sama dengan
kikir pada umumnya yaitu bergigi tunggal dan bergigi ganda.

2.7 Pemesinan
Proses permesinan (Machining process) merupakan proses pembentukan suatu
produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Umumnya, benda
kerja yang di gunakan berasal dari proses sebelumnya, seperti proses penuangan
(Casting) dan proses pembentukan (Metal Forging). Proses permesinan ini
berdasarkan bentuk alat potong dapat di bagi menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Bermata potong tunggal (single point cutting tools)
b. Bermata potong jamak (multiple points cuttings tools)
Secara umum, gerakan pahat pada proses permesinan terdapat 2 tipe yaitu :
gerak makan (feeding movement) dan gerak potong (cutting movements). Sehingga
berdasarkan proses gerak potong dan gerak makannya, proses permesinan dapat di
bagi menjadi beberapa tipe, antara lain :
a. Proses Bubut (Turning)
b. Proses Sekrap (Planning, Shaping)
c. Proses Freis (Milling)
d. Proses Gurdi (Drilling)
e. Proses Bor (Boring)
f. Proses Kikir (Filling)
g. Proses Gergaji atau parut (Sawing, Broaching)

2.8 Pengelasan

9
Gambar 2.6 Pengelasan
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang
kontinyu. Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan
metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah
sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas.
Pada waktu ini telah dipergunakan pengelasan yang dilaksanakan dengan cara
menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom
molekul dari logam yang disambungkan.

2.9 Finishing
Finishing adalah proses terakhir dalam suatu proses produksi, terdapat beberapa
proses finishing di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Penghalusan
Penghalusan adalah proses menghaluskan permukaan logam yang tidak
rata. Adapun proses penghalusan dapat menggunakan peralatan sebagai
berikut:

10
Gambar 2.7 Mesin Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda
benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja
berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau
dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-
lain.

b. Pendempulan
Dempul adalah bahan yang digunakan untuk menutup lubang pada kayu
maupun logam dengan menggunakan media cat air maupun
kapur.Pendempulan bertujuan untuk mendasari pengecatan, maeratakan
dan menghaluskan bidang kerja serta menambal bidang kerja yang tergores
atau penyok.
c. Pengecatan
Pengecatan adalah sebuah proses untuk membuat lapisan cat tipis (cair atau
bubuk) di atas sebuah benda dan kemudian membuat lapisan cat ini
mengeras dengan cara mengeringkannya.

11
BAB III
PEMBAHASAN & PENGUMPULAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


3.1.1 Desain
Desain trails untuk kelompok 6 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Desain Tralis

12
3.1.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan tralis adalah
sebagai berikut:
A. Alat
1. Mesin gerinda
2. Ragum
3. Alat pencekam
4. Meteran
5. Penggaris siku
6. Amplas
7. Mesin las
8. Mesin bor
9. Kuas cat
10. Wadah cat
11. Paku
12. Pensil
13. Gergaji besi
14. Kikir
B. Bahan
1. Plat besi
2. Besi kecil
3. Dempul
4. Cat
5. Tinner
6. Meni
7. Elektroda
8. Kapur

13
3.1.3 Perencanaan Bahan
Kebutuhan bahan baku untuk setiap kerangka besi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Produksi
Ukuran(cm) Jumlah (buah) Total Ukuran (cm)
A. Besi Square
11 8 88
5,5 4 22
47 2 94
7 4 28
12,5 2 25
Jumlah 257
B. Plat Siku
79 2 156
41 2 80
Jumlah 240
Total 497

14
3.1.4 Perencanaan Waktu
Berikut tabel hasil dari perencanaan waktu produksi:
Tabel 4.2 Perencanaan Waktu
Satuan
Waktu
Kegiatan Keterangan Waktu
(detik)
(detik)
Pengukuran plat saku, plat sudut, &
28 buah 30 840
besi square
Pemotongan plat siku 4 buah 60 240
Pemotongan plat siku sudut 45o 4 buah 60 360
Pemotongan besi square 20 buah 40 800
Champer besi square (gerinda berdiri) 20 buah 50 1000
Pengeboran 16 lubang 30 480
Mengelas figura tralis (sudut plat siku) 4 sudut 35 140
Seluruh
Mengelas setiap besi square kerangka - 1200
disatukan
Penggerindaan Tralis yang sudah jadi
- - 2400
(gerinda tangan)
Hamplas - - 1800
Memberi menie/cat dasar - - 1800
Menjemur tralis agar cat dasar kering - - 7200
Menghamplas kembali agar meni
- - 2100
halus
Membersihkan dengan kuas - - 600
Mengecat dengan cat berwarna hitam - - 1800
Menjemur - - 9000
Pemeriksaan seluruh kegiatan - - 960
Total detik 32720 detik = 9 jam 5 menit 20 detik

3.1.5 Perencanaan Biaya


Rancangan biaya dalam pembuatan tralis adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Perencanaan Biaya
Nama Kebutuhan Harga
Harga Total
Barang Satuan

15
Plat Siku 2 meter Rp 7.000 Rp 14.000
Besi Square 5 meter Rp 10.000 Rp 50.000
Amplas 1 gulung Rp 10.000 Rp 10.000
Tinner 1 kaleng Rp 20.000 Rp 20.000
Menie 1 kaleng Rp 28.500 Rp 28.500
Cat 1 kaleng Rp 50.000 Rp 50.000
Dempul 1 kaleng Rp 14.000 Rp 14.000
Listrik 10 jam Rp 5.000 Rp 50.000
Total Rp 236.500

3.1.6 Estimasi Harga Jual

Estimasi harga jual untuk sebuah teralis besi setelah didapatkan hasil
dari
Nilai perencanaan biaya yaitu Rp. 520.000 per desain tralis besi

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
mperhatikan komponen-komponen keselematan dan kesehatan kerja (K3), K3
adalah semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Terdapat pula perencanaan waktu yang harus dipersiapkan secara matang, di
antaranya adalah persiapan waktu, bahan dan biaya. Perencanaan ini akan
memudahkan pekerjaan

4.2 Saran
memperhatikan beberapa peralatan yang harus dipakai ketika melakukan kerja
menggunakan mesin-mesin demi terjaganya keselamatan dan kenyamanan kerja atau
sering disebut K3. Para praktikan pun harus memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai kegiatan proses produksi agar dapat mengaplikasikan ilmunya dengan
sebaik-baiknya sehingga seluruh aktivitas proses produksi, maka hambatan yang
terjadi akan berkurang. Perencanaan bahan, waktu dan biaya untuk membuat suatu
produk haruslah dilakukan dengan pemikiran yang sangat matang sehingga
mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai rencana dan prediksi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sufiana. Firman. 2013. http://firman-sufiana.blogspot.co.id/2013/01/autocad.html.


Diakses 28 Agustus 2016.

Handi. 2008. http://darikami.perkakasku.com/2008/02/28/mesin-gerinda-tangan-


mesin-yang-serba-guna/. Diakses 28 Agustus 2016.

18

Anda mungkin juga menyukai