Kota Bandung
Penulis :
(Kelompok 1)
BANDUNG
2024
2
KATA PENGANTAR
Mari kita panjatkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa. Atas izin dan karunia-Nya, dan kesehatan yang diberikannya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini diwaktu yang telah ditetapkan. Tak lupa pula
para penulis curahkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW.
Bila terdapat beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan
penulis mengajukan permohonan maaf. Sebab, makalah ini masih memiliki
kekurangan dan ketidak sempurnaan. Untuk itu, besar harapan kami, apabila terdapat
koreksi yang dapat meningkatkan makalah ini untuk menjadi lebih baik. Penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................6
PENDAHULUAN ......................................................................................................6
BAB II ..................................................................................................................... 12
\
6
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap proyek memiliki karakteristik yang berbeda dari proyek yang satu
dengan proyek yang lain nya. Karakteristik proyek yang berbeda ini akan
berpengaruh kepada progress pekerjaan pelaksanaan dilapangan. Progress pekerjaan
dapat mengalami keterlambatan atau sesuai dengan schedule atau juga bisa lebih
cepat dari yang sudah direncanakan. Oleh karena itu diperlukan manajemen proyek
yang baik agar tercapai sasaran tujuan proyek tersebut.
Pada manajemn proyek juga terdapat perencanaan SDM atau sumber daya
manusia yang dimana SDM merupakan bagian terpenting pada perusahaan atau
organisasi. Setiap Organisasi memiliki orang didalamnya, baik organisasi yang
berskala kecil maupun besar, orang atau manusia merupakan unsur penting dalam
menentukan apakah sebuah organisasi dapat beroperasi sesuai dengan efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Pada dasarnya, gagal atau
suksesnya sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada
manusia yang mengelola organisasi tersebut. Manusia atau Karyawan yang berada
dalam suatu organisasi biasanya disebut dengan Sumber Daya Manusia atau SDM.
7
Perencanaan SDM merupakan hal yang paling awal yang harus dilakukan
oleh sebuah organisasi/perusahaan yang bertujuan untuk membentuk manajemen
SDM yang lebih baik. Semua organisasi/perusahaan harus menentukan masa
depannya dengan berbagai rencana yang relevan dengan tuntutan jaman. Pada saat
sekarang perubahan lingkungan sangat cepat sehingga organisasi/perusahaan harus
bisa mengikuti perubahan dengan tepat dan cepat.
Ketika suatu proyek telah membuat perencanaan serta perhitungan yang tepat
pada proyek tersebut dan sudah membuat perencanaan SDM, maka akan muncul
yang namanya risiko. Setiap pembangunan atau perusahaan maka akan ada risiko
yang akan terjadi, entah risiko tersebut dapat dikendalikan atau tidak.
dan dan batasan biaya dari proyek. Risiko dapat dikatakan merupakan akibat yang
mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan
sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan
sepenuhnya sesuai rencana.
3) Bagaimana kinerja waktu dan biaya pada Proyek Gedung Metrologi Kimia
Soekarno Hatta Kota Bandung?
10) Apa saja yang menjadi risiko dalam Gedung Metrologi Kimia saat
pembangunan?
11) Bagaimana cara agar risiko tersebut dapat diminimalisir oleh perusahaan?
9
13) Apa saja risiko-risiko yang mungkin akan terjadi pada pelaksanaan
pembangunan Gedung Metrologi Kimia beserta sumbernya?
14) Berapakah presentase risiko-risiko yang tergolong extreme riskdan high risk
untuk masing-masing sumber?
1.3 Tujuan
.
10
1.4 Manfaat
1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis dalam penelitian ini adalah:
2. Kegunaan Praktis
a. Mengetahui kinerja tenaga kerja dan peralatan yang digunakan pada proyek
gedung.
dapat tercapai.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian efisien (tepat guna) bahwa penggunaan sumber daya yang tepat
dan pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan yang tepat. Sedangkan efektif (hasil
guna) bahwa sumber daya yang digunakan dan kegiatan yang dilakukan
menghasilkan manfaat yang berguna (tepat).
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Organisasi)
3. Actuating (Pelaksanaan)
Dalam tahap ini, fungsi actuating dibagi menjadi 2, yaitu fungsi staffing
dan fungsi directing. Fungsi staffing berkenaan dengan pengerahan (recruitment),
14
4. Controlling (Pengawasan)
5. Evaluating (Evaluasi)
Planning
Evaluating Organizing
Controlling Acctuating
15
1. Bar Chart
Bar Chart adalah diagram alur pelaksanaan pekerjaan yang dibuat untuk
menentukan waktu penyelesaian pekerjaan yang dibutuhkan. Untuk dapat
memanagemen proyek dengan baik perlu diketahui sebelumnya dimana posisi waktu
tiap item pekerjaan, sehingga disitulah pekerjaan proyek harus benar-benar dipantau
agar tidak terjadi keterlambatan penyelesaian proyek. Hal-hal yang ditampilkan
dalam Bar Chart adalah jenis pekerjaan, durasi waktu dan pelaksanaan pekerjaan.
Saat mulai dan akhir dari sebuah kegiatan dapat terlihat dengan jelas
sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh panjangnya diagram batang. Bagan
balok terdiri atas sumbu x dan sumbu y, sumbu y yang menyatakan uraian kegiatan
atau paket kerja dari lingkup proyek sedangkan sumbu x menyatakan durasi atau
waktu yang dibutuhkan dalam setiap aktifitas dengan satuan harian, mingguan dan
bulanan.
Tujuan alur pekerjaan perlu dibuat Bar Chart adalah untuk mengetahui
waktu penyelesaian pekerjaan, sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, serta
untuk mengetahui alternatif jalur penyelesaian pekerjaan dan waktu penyelesaian
jika melalui jalur tersebut.
2. Kurva S (S CURVE)
Tetapi informasi tersebut tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai
kemajuan proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang
dikombinasikan, misal dengan metode bagan balok yang dapat digeser-geser dan
network planning dengan memperbarui sumber daya maupun waktu pada masing-
masing kegiatan.
Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam proyek konstruksi.
Pada umumnya, biaya yang dibutuhkan dalam sebuah proyek konstruksi berjumlah
besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik
pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Diagram jaring atau Network Planning atau Critical Path Methode (CPM)
adalah salah satu metode yang digunakann untuk merencankan dan mengendalikan
waktu proyek. Diagram Jaring sering disebut dengan diagram panah, karena
kegiatan/ aktifitas dalam jaringan dinyatakan dengan panah, digambar dengan
simbol-simbol tertentu.
Menurut handoko (2000) dalam proses identifikasi jalur kritis ada beberapa
istilah yang digunakan, yaitu :
Waktu yang paling awal ( tercepat ) suatu kegiatan dapat dimulai dengan
memperhatikan waktu kegiatan dan persyaratan urutan pengerjaan.
Waktu yang paling lambat untuk dapat memulai suatu kegiatan tanpa
penundaan keseluruhan proyek.
Waktu yang paling awal kegiatan dapat diselesaikan atau dengan ES + waktu
kegiatan yang diharapkan.
yang dapat atau harus dilakukan untuk menjadikan orang yang bekerja menjadi lebih
produktif dan lebih puas.
Target yang ingin dicapai perusahaan, apakah laba atau memberikan pelayanan/
nirlaba.
Jenis perusahaan, apakan perusahaan ini lini, lini dan staf, funsional atau komit.
Memilih kegiatan yang paling baik diantara semua alternatif yang ada.
Mengintegrasikan seluruh kegiatan yang dipilih dalam kerangka kerja yang utuh.
Resource Loading mengacu pada jumlah sumber daya manusia yang ada
berkaitan dengan jadwal pekerjaan proyek pada perioda tertentu.
Resource Leveling
Tujuan Utama dari membangun tim proyek adalah agar tiap orang yang berada
dalam tim dapat bekerja sama dengan efektif demi meningkatkan kinerja proyek.
Training
Pemberian penghargaan
Manajemen Konflik
Issue logs
26
Menghindari Risiko
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari harta, orang,
atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan berikut.
1. Tidak ada kemungkinan menghindari risiko, makin luas risiko yang dihadapi
maka makin besar ketidakmungkinan menghindarinya. Misalnya, kalau ingin
menghindari semua risiko tanggung jawab maka semua kegiatan perlu dihentikan.
2. Faedah atau laba potensial yang bakal diterima dari sebab pemilikan suatu harta,
mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas waktu kegiatan akan
hilang, jika dilaksanakan penghindaran risiko.
3. Makin sempit risiko yang dihadapi semakin besar kemungkinan akan tercipta
risiko yang baru. Misalnya, menghindari risiko pengangkutan dengan kapal
27
Pengendalian Kerugian
3. Mencegah keluarnya hazard jika hazard terbentuk, atau kalau hazard memang
sudah ada sebelumnya. Misalnya, mencegah infeksi melalui susu dengan cara
mensterilkan susu sebelum diminum.
6. Memisahkan hazard dari objek yang harus dilindungi suatu sekat pemisah,
Misalnya, memegang bahan mengandung bibit penyakit maka tangan harus diberi
sarung tangan, menghindari bahan makanan tercemar sehingga makanan dibungkus
atau dimasukan dalam kaleng.
7. Mengubah kualitas dasar yang relevan dari hazard, Misalnya, bahwa tabrakan
pada jalan dikurangi dengan membuat garis pemisah antara jalur yang berlawanan
arah.
8. Menjadikan objek lebih tahan terhadap hazard yang akan merusaknya. Misalnya,
imunisasi untuk memperkuat tubuh dari yang merusaknya.
2) Kendaraan
1. Sebelum kecelakaan
1) Fase perencanaan
2) Fase pengamanan-perawatan
3) Fase darurat
“Secara umum, manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas
tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai
permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen
secara komprehensif dan sistematis.” (Irham Fahmi, Manajemen Risiko - Teori,
Kasus, dan Solusi, Revisi (Bandung: Alfabeta, 2018), 2-3. )
Risiko yang memberikan kemungkinan untung atau rugi atau tidak untung
dan tidak rugi. Risiko Spekulatif disebut juga risiko dinamis (dynamic risk).
Risiko yang hanya mempunyai satu akibat yaitu kerugian. Sehingga tidak ada
yang akan menarik keuntungan dari risiko ini.
Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh kejadian individual dan
akibatnya terbatas.
32
7. Risiko yang Dapat diasuransikan dan Risiko yang Tidak Dapat diasuransikan
Risiko spekulatif tidak dapat diasuransikan karena pada risiko ini terdapat
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan. Risiko murni dapat diasuransikan
karena hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu mendatangkan kerugian.
33
A. Identifikasi Risiko
3. Dana & Biaya Penjelasan estimasi biaya dan dana yang diperlukan dalam
melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen risiko.
5. Scoring dan Interpretasi Metode scoring dan interpretasi yang sesuai untuk
tipe dan waktu analisa risiko kualitatif dan kuantitatif yang akan dilakukan.
34
1. Catastrophic (bencana)
Adalah risiko yang tidak dapat ditoleransi, harus dihindari atau bila mungkin
ditransfer kepada pihak lain
2. Critical (kritis)
3. Marginal (kecil)
Adalah risiko yang dapat diterima karena tidak mempunyai dampak yang
besar dan masih dalam batas yang dapat diterima.
1. Penilaian Risiko
Kejadian mana yang lebih berisiko tergantung pada dua hal, yaitu (Lokobal
dkk, 2014):
matriks risiko akan membantu dalam memposisikan status risiko, sehingga dalam
penanganannya akan lebih komprehensif. Berikut ini adalah gambar dari peta risiko
dapat dilihat pada gambar.
Dari reprentasi diatas, maka dapat kita tentukan langkah pengendalian risiko
yang tepat berdasarkan 5 (lima) hirarki pengendalian risiko/bahaya K3.
2. Pengendalian Risiko
Risk Map
1. Eliminasi
2. Subtitusi Subtitusi
peralatan dari yang sebelumnya berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya. Dengan
ini dapat menurukan bahaya dan risiko malalui desain ulang ataupun sistem ulang.
4. Pengendalian Administrasi
5. APD
Hal ini disebabkan karena hasil yang dikeluarkan oleh Severity Index lebih
akurat dan konsisten terhadap jawaban dari responden. Hasil yang dikeluarkan oleh
severity index berupa persentase. Semakin tinggi persentase suatu variabel maka
semakin berpengaruh variabel tersebut. Untuk menghitung severity index dapat
dilihat pada Rumus :
SI = Severity Index
Ai = Konstanta Penilain
Xi = Frekuensi Responden
I = 0,1, 2, 3, …n
Klasifikasi dari skala penilaian pada probabilitas dan dampak adalah sebagai berikut:
40
BAB III
2) Lokasi Proyek : Jl. Nasional III, Ciseureuh, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa
Barat 40254.
Lokasi Proyek
42
Desain Proyek
1) Pekerjaan Persiapan
4) Pekerjaan Arsitektur
8) Peekrjaan Atap
9) Pekerjaan Plafond
MULAI MULAI
PEKERJAAN PEKERJAAN
PERSIAPAN PONDASI
PEMBUATAN PEMANCANGAN
DIREKSI KEET PONDASI BATU KALI &
SLOOF Sloof
PENGADAAN ALAT
& BAHAN PEMASANGAN
BEKISTING
PEMETAAN PEIL
BANGUNAN PENGECORAN
PEMASANGAN
BOWUPLANG SELESAI
SELESAI
3. Pekerjaan Struktur
Beton
44
3. Pekerjaan Struktur
Beton
MULAI
PEMBONGKARAN
PEMBONGKARAN PEMBONGKARAN
BEKISTING BEKISTING BEKISTING
SELESAI
45
4. Pekerjaan
5. Pekerjaan Plesteran
Dinding
Dan Pelapis Dinding
MULAI MULAI
PEKERJAAN
PEKERJAAN
PERSIAPAN
PERSIAPAN
ELEVASI
WATERPASS PEMADATAN
PENGURUNGAN
TANAH DASAR
PEMASANGAN
BATA RINGAN PEMETAAN PEIL LANTAI
HEBEL
SELESAI
MULAI
MULAI
PEKERJAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
PERSIAPAN
SELESAI
KENCANGKAN ANGKER &
FINISHING
MORTAR/SEALENT
SELESAI
46
MULAI
MULAI
PEKERJAAN PEKERJAAN
PERSIAPAN PERSIAPAN
FINISHING GRC
FINISHING
ZINCHROMATEE
SELESAI
SELESAI
MULAI
MULAI
PEKERJAAN
PERSIAPAN PEKERJAAN
PERSIAPAN
PENGECATAN
ATUR DAN TIMBANG
KERATAAN SUMBU
VERTIKAL
FINISHING
PASANG BATU
ANDESIT
SELESAI
SELESAI
13. Pekerjaan Instalasi Air
47
12. Instalasi Listrik 13. Pekerjaan Instalasi Air 14. PEKERJAAN SANITAIR
PEKERJAAN PEKERJAAN
PERSIAPAN PERSIAPAN PEKERJAAN
PERSIAPAN
PEMASANGAN PIPA
PEMASANGAN CHEKING
PEMBUATAN PLAT
KOMPONEN LISTRIK
PENUTUP SALURAN
CHEKING SELESAI
PEMASANGAN PAVIN
AREA PARKIR
SELESAI
SELESAI
48
= 5+10+15+20+10+20+15+16+7+10+5+20+20+7
= 180
70
1. PERENCANAAN JABATAN
1) Manajer Proyek
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab langsung terhadap pemilik proyek atas
terlaksananya tugas dengan baik
Syarat Jabatan : -Pendidikan minimal S1 semua jurusan
-Memiliki Sertifikasi Keahlian Project Management
-Memiliki Pengalaman Kerja 3 Tahun dibidang Proyek
-Mempunyai kemampuan Komunikasi, kepemimpinan,
Negosiasi, dan Manajerial yang baik
-Mampu melakukan Riset dan Paham Teknologi
-Mampu mengelola biaya dan pemecahan Masalah
Lingkup Pekerjaan : -Mengatur, merencanakan, dan melaksanakan project
dengan berdasarkan anggaran dan penjadwalan.
-Memimpin tim, menentukan tujuan, berkomunikasi dengan
para stakeholder, dan menyelesaikan project dari awal
hingga akhir.
Tugas : -Membuat Rencana Proyek
-Mengalokasikan Unit tugas kepada tim
-Membentuk Komunikasi Tim yang Efektif
-Melakukan Perhitungan Anggaran
-Mitigasi Krisis dan Masalah
2) Administrasi Proyek
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab langsung terhadap Manajer proyek atas
terlaksananya tugas administratif dengan baik
Syarat Jabatan : -Pendidikan minimal D3 semua jurusan
-Berpengalaman di bidang administrasi atau keuangan
minimal 1 tahun
71
4) Engineering
a) Site Engineering
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab terhadap manajer proyek atas
perencanaan dan pertimbangan teknis
Syarat Jabatan : -Pendidikan Minimal D3 Teknik sipil dan sejenisnya
-Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
-Memiliki keterampilan analisis dan problem solving
(pemecahan masalah) yang baik
-Memiliki naluri bisnis yang tajam
-Memiliki kemampuan untuk memotivasi orang lain
-Mampu bekerja dalam tim
73
b) Structural Engineering
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab langsung terhadap Site Engineer atas
terlaksananya tugas dengan baik
Syarat Jabatan : -Minimal Pendidikan D3 Teknik Sipil
-Memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI)
-Mampu melakukan koreksi shop drawing sesuai dokumen
kontrak
-Mampu mengoreksi gambar dan spesifikasi dari Pihak Luar
yang tidak sesuai dengan standar Mutu yang berlaku atau
kontrak (RKS)
-Memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan
OHSAS 18001:2007
-Memahami Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
Lingkup Pekerjaan : Melaksanakan tugas dari Site Engineer
Tugas : -Menyusun Schedule dan Metode kerja sampai dengan
disetujui oleh pihak MK / Owner
-Monitor Schedule ketersediaan shopdrawing dan composite
drawing, meliputi struktural, Formwork, dan Rebar sesuai
dengan jadwal.
-Memastikan kesesuaian metode kerja yang dibuat dengan
aplikasi dilapangan
-Membuat perhitungan struktur sementara untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan proyek
74
c) Architect Engineering
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab atas terlaksananya tugas teknis terutama
bagian desain
Syarat Jabatan : -Minimal Pendidikan S1 Arsitek dan sejenisnya
-Memiliki Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA)
Lingkup Pekerjaan : Melakukan analisa gambar proyek yang sudah digambar
oleh drafter, membuat shop drawing, dan memperbaiki hasil
gambar yang dibuat oleh drafter.
Tugas : -Membuat desain bangunan secara terperinci
-Menentukan jenis dan letak sistem struktur pada bangunan
-Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan
-Menentukan jenis dan letak instalasi pipa air dan jalur
ventilasi udara
-Bekerjasama dengan profesional konstruksi untuk
membuat perencanaan, memastikan kelayakan, dampak
lingkungan hingga anggaran dari proyek yang akan dibuat
-Menulis dan mempresentasikan desain, laporan, proposal
pada klien dan pihak-pihak terkait
-Memilih material bangunan yang akan digunakan
-Memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan anggaran,
termasuk bisa fleksibel dalam menghadapi kondisi-kondisi
tak terduga atau masalah yang muncul selama proses
pembangunan.
75
MANAJER PROYEK
(RIVALDI FAHMI
HANANTA)
KEUANGAN ADMINISTRASI
PROYEK PROYEK
(SITA LESTARI) (SILVA ANGGRAENI)
SITE ENGINEER
(M RIJKY SAPUTRA)
STRUCTURAL ARCHITECT
ENGINEER ENGINEER
(SYIFA ROHMAT NA) (JEVON BRAVELY T)
76
D. RAM
78
a. Analisa SDM
NO JABATAN NAMA PEKERJA USIA STATUS PEKERJA PENDIDIKAN PENGALAMAN GAJI BERSIH
PEKERJA PEKERJA PEKERJA PER BULAN
(Rp)
1 Manager Proyek Rivaldi Fahmi Hananta 32 Menikah/ Anak 2 S2 Memimpin &
Mengelola Proyek (2 30.126.500
tahun)
2 Administrasi Silva Anggraeni 26 Menikah/Tidak S1 Admin proyek (4
7.930.030
punya anak tahun)
3 Keuangan Sita Lestari 25 Lajang S1 Mengelola akuntansi &
administrasi keuangan 7.698.200
(3 tahun)
4 Engineer
4,1 Site Engineer M Rijky Saputra 28 Menikah/ Anak 1 S1 Site Engineer (2 tahun)
9.657.750
NO NAMA PEKERJA NPWP GAJI BRUTO GAJI NETT PKP PPH ASURANSI GAJI NETT
PERBULAN PERTAHUN PERBULAN JKK BPJS PERBULAN
1 Rivaldi Fahmi Hananta 09.254.294.3-407.000 35.000.000 315.000.000 243.000.000 5.062.500 189.000 30.126.500
2 Silva Anggraeni 07.325.243.3-990.333 8.200.000 83.640.000 25.140.000 314.250 44.280 7.930.030
3 Sita Lestari 08.356.234.4-678.544 8.000.000 81.600.000 27.600.000 345.000 43.200 7.698.200
4 M Rijky Saputra 06.765.897.2-897.456 10.000.000 102.000.000 34.500.000 431.250 89.000 9.657.750
5 Syifa Rohmat NA 08.987.678.4-888.980 9.850.000 100.470.000 41.970.000 524.625 125.095 9.450.470
6 Jevon Bravely Thomas 09.878.888.3-675.357 12.000.000 122.400.000 50.400.000 630.000 106.800 11.476.800
80
3) Rekapitulasi Harga
NO URAIAN HARGA TOTAL
(RP)
I BIAYA LANGSUNG PERSONIL
I.A Tenaga Ahli 153.000.000
I.B AsistenTenaga Ahli 102.000.000
I.C Tenaga Pendukung 59.000.000
Jumlah Biaya Langsung Personil 314.000.000
II BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
II.A Biaya Operasional Kantor 17.500.000
II.B Biaya Cetak Gambar, Penggandaan Dokumen dan Laporan 63.500.000
II.C Biaya Sondir dan Data Lahan 64.500.000
Jumlah Biaya Langsung Non Personil 145.500.000
SUB TOTAL 459.500.000
PPN 10% 45.950.000
JUMLAH TOTAL 505.450.000
DIBULATKAN 505.450.000
82
1. Forming (Pembentukan)
2. Storming (Penyatuan) atau masa terjadinya konflik
3. Norming (Normalisasi). Fase anggota tim merasa proyek telah menjadi
normal dan akrab
4. Performing, Fase tim mulai memberikan kinerja dengan performa tinggi
5. Adjourning (Penangguhan), merupakan tahap akhir dari kerja sama tim.
83
RAB 56.233.826.000
RAP 52.680.912.000
MARGIN 3.552.914.000
Untuk jelasnya variabel-variabel risiko yang ditinjau pada penelitian ini yaitu :
87
c. Pencermaran air
2 Alam Catastrophic
(bencana)
a. Roboh akibat Gempa bumi
b. Terjadi Banjir
3 Teknis Catastrophic
(bencana)
a. Keterlambatan pengiriman material
6 Keuangan Catastrophic
(bencana)
a. Ketidakpastian harga bahan
No Risiko Harga
1 Lingkungan Rp 35.700.00
2 Alam Rp 37.800.000
3 Teknis Rp 37.800.000
4 Manusia Rp 31.500.000
5 Keselamatan Rp 29.400.000
6 Keuangan Rp 37.800.000
89
Penilaian Risiko
Data Responden
R1 Manajer Proyek S2 10
R2 Admin S1 3
R3 Keuangan S1 5
R4 Site Engineer S1 7
R5 Structural Engineer S1 6
R6 Arsitek S1 9
Si (%) Si (%)
Dari hasil perolehan nilai Severity index pada tabel dapat dilihat jika hasil
tersebut dibagi kemudian dikalikan dengan persen akan menghasilkan persentase
yang berupa diagram lingkaran.
15%
18%
14%
18%
17%
18%
18% 16%
14%
20%
17%
15%
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Dari hasil perolehan nilai Severity index pada tabel tersebut, selanjutnya
penilaian risiko dilakukan dengan mengalikan nilai probabilitas dengan dampak.
Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh kategori risiko “sedang” sebanyak 11 variabel,
sedangkan kategori risiko “tinggi” sebanyak 12 variabel.
95
48%
52%
3. Pengendaliaan Risiko
1) Lingkungan
h. patuh terhadap regulasi lingkungan yang berlaku dan persyaratan izin yang
mungkin memuat langkah-langkah khusus untuk melindungi tanah.
c. Pasang layar atau pembatas fisik untuk mengurangi penyebaran debu ke area
sekitar.
3) Pencermaran air
a. Lakukan pemantauan kualitas air secara teratur di area yang terkena dampak
untuk menilai tingkat pencemaran dan memantau pemulihan.
5) Alam
a. Lakukan analisis risiko gempa untuk menentukan level risiko dan koefisien
gempa yang relevan untuk wilayah proyek.
e. Penguatan kolom dan balok dengan menggunakan material yang kuat dan
metode yang tepat, seperti penambahan dinding geser (shear walls) atau
perkuatan dengan material komposit.
6) Terjadi Banjir
a. Bangun bangunan dengan elevasi yang cukup tinggi di atas permukaan tanah
untuk mengurangi risiko tergenang air saat banjir.
b. Desain dan bangun sistem drainase yang efektif untuk mengalirkan air hujan
jauh dari bangunan dan area konstruksi.
c. Pastikan saluran air, selokan, dan alur air tetap bersih dan bebas dari
hambatan agar aliran air tidak terhambat.
d. Bangun pondasi yang kuat dan tahan air untuk mencegah kerusakan
struktural akibat genangan air atau rembesan.
7) Teknis
d. Tentukan apakah ada aktivitas lain yang dapat dikerjakan atau diutamakan
untuk meminimalkan dampaknya.
d. Jika pelanggaran standar disengaja atau karena kelalaian yang serius ambil
tindakan disipliner terhadap pihak yang bertanggung jawab atas penggunaan
bahan yang tidak sesuai standar.
a. Periksa apakah ada kerusakan fisik atau masalah teknis pada peralatan atau
instalasi utilitas.
b. Hubungi penyedia layanan utilitas terkait, seperti perusahaan listrik, gas, air,
atau penyedia layanan komunikasi, untuk melaporkan gangguan dan
mendapatkan informasi lebih lanjut.
8) Manusia
1. Kecelakaan kerja seperti seperti jatuh dari ketinggian, terjepit, atau tertimpa
material yang dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian
e. Setelah keadaan stabil, fokus pada proses pemulihan dan rehabilitasi baik
untuk korban maupun tim kerja yang terpukul oleh kejadian tersebut.
b. Pastikan bahwa pekerja memiliki waktu luang untuk pulih dan melepaskan
stres.
101
f. Tinjau peralatan dan mesin yang digunakan untuk melihat apakah ada opsi
yang lebih tenang atau teknologi yang dapat mengurangi tingkat kebisingan.
9) Keselamatan
b. Pastikan area kerja yang berisiko tinggi dilengkapi dengan barikade, railing,
atau penghalang fisik lainnya untuk mencegah pekerja jatuh.
10) Keuangan
c. Dapatkan komitmen yang jelas dari pihak-pihak terkait, termasuk kontraktor dan
pemasok, mengenai harga dan biaya.
a. Pastikan kontrak proyek memiliki klausa yang jelas dan kuat terkait
pembayaran, termasuk batas waktu pembayaran, mekanisme pembayaran, dan
sanksi dalam kasus keterlambatan.
e. Evaluasi opsi hukum yang tersedia, seperti tuntutan hukum atau arbitrase,
jika pemilik proyek tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak.
Penerimaan Risiko
33%
50%
17%
Dari diagram tingkat penerimaan risiko didapatkan persentase yang beda yaitu dapat
diabaikan 0%, kritis 33%. kecil 17%, dan bencana 50%.
105
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
2.Distribusi jumlah responden harus benar-benar dapat mewakili setiap unsur yang
terlibat pada proyek sehingga penilaian dapat mewakili berbagai sudut pandang para
pelaku di lapangan sehingga pengumpulan data diharapkan tidak memihak pada
salah satu unsur proyek.
3.Penelitian lebih lanjut dapat dibuatkan model penanganan risiko sehingga sebelum
DAFTAR PUSTAKA
Akun Web Empros Kontraktor. (2017). “ Apa itu RAB? apa itu RAP?
pengertian dan fungsi RAB & RAP.” www.empros.co.id. Diakses pada 09 Januari
2024 dari https://www.empros.co.id/2017/01/apa-itu-rab-apa-itu-rap-pengertian-
dan.html
I Gusti Agung Istri Mas Pertiwi, Wayan Sri Kristinayanti, Gede Made Oka
Aryawan. (2016). “Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot
Subroto Denpasar.” jurnal.polibatam.ac.id. Diakses pada 11 Januari 2024 dari
https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAEMB/article/view/77/69