Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1. Menentukan Jalur Kritis .................................................................... 3
2.2. Biaya Sumber Daya ......................................................................... 6
2.3. Percepatan Proyek .......................................................................... 8
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan....................................................................................... 11
3.2. Saran .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa yang dimaksud dari biaya sumber daya?
3. Bagaimana proses dari percepatan proyek?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan RMK (Ringkasan Materi Kuliah) yang telah
dituliskan sedemikian rupa ialah sebagai berikut.
1. Sebagai syarat pemenuhan tugas terstruktur yang telah diberikan
oleh Bapak Dosen mata kuliah manajemen operasi.
2. Menjawab rumusan masalah yang telah disusun sedemikian rupa.
3. Memberikan pengetahuan kepada siapa saja yang membacara
RMK (Ringkasan Materi Kuliah).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
• Mengenali tiap-tiap aktivitas yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek
dan keterkaitan dari aktivitas-aktivitas yang ada.
• Memprakirakan lamanya suatu aktifitas maupun kegiatan pada suatu
proyek.
• Mengkalkulasi jalur kritis yang didasarkan pada durasi sera
ketergantungan tugas untuk mencari aktifitas yang bersifatg kritis.
• Memprioritaskan perencanaan, penjadwalan serta pengendalian kegiatan
kritis tersebut.
• Melakukan penetapan atas hasil yang telah dicapai oleh suatu proyek.
Berikut adalah pengertian istiliah yang ada pada jalur kritis. Adapun
definisi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.
• Durasi mulai paling cepat atau Earliest Start (ES): durasi paling cepat dari
satu aktivitas dapat dilakukan pada proyek. Cara mencari ES adalah
dengan memahami keterkaitan keterlibatan antara aktivitas atau ada
tidaknya aktivitas lain sebelum kegiatan tersebut dimulai.
• Durasi mulai paling lambat atau Latest Start (LS): merupakan durasi
dimana aktivitas biasanya dimulai sebelum mengintervensi keseluruhan
jadwal proyek. Sama pentingnya dengan durasi selesai paling lambat.
Dengan adanya banyak yang nyata mengenai durasi ini, proyek dapat
dijadwalkan dengan rapi untuk memenuhi deadline.
• Durasi selesai paling cepat atau Earliest Finish (EF): aktivitas paling cepat
yang bisa diselesaikan berdasarkan durasi dan ES.
• Durasi selesai paling lambat atau Latest Finish (LF): kegiatan paling lambat
yang dapat dikerjakan berdasarkan waktu dan LS.
• Float merupakan sebutan yang mendeskripsikan lamanya sebuah
aktivitas, yang dimana seorang manajer tunda tanpa memberikan dampak
pada renacana yang telah disusun untuk proyek. Aktivitas pada jalur kritis
tidak mempunyai float. Bila aktivitas ternyata bernilai lebih besar daripada
nol (>0), maka aktivitas tadi bisa dijeda tanpa menghambat Ketika
selesainya proyek yang telah diprakirakan.
4
Ini adalah sejumlah cara untuk menetapkan jalur kritis beserta elemen yang
diperlukan pada tingkatannya, yaitu:
1. Buatlah daftar dari setiap aktivitas proyek, lalu cermati apa saja bentuk
deskripsi kerja atau WBS dari proyek yang akan dilakukan untuk mendata
seluruh aktivitas pada proyek.
2. Identifikasikan logika ketergantungan, maksudnya adalah tentukan koneksi
antara aktivitas satu dengan aktivitas lainnya, dimana yang terikat pada
aktivitas berbeda sebelum dilakukan.
3. Susunlah network planning diagram, sesudah hasil penentuan koneksi
antar aktivitas didapatkan, maka t masing-masing aktivitas yang saling
berkaitan dengan yang lain, dapat disesuaikan dengan rangkaian kegiatan.
4. Estimasi alur periode, hitunglah setiap periode dari aktifitas yang ada.
5. Pakailah aturan jalur kritis, aturan jalur kritis dapat terbagi dua, yakni aturan
hitungan maju (forward pass) dan aturan hitungan mundur (backward
pass).
6. Forward Pass, dibutuhkan suatu grafik jaringan serta waktu masing-masing
aktivitas untuk menetapkan durasi paling cepat memulai aktivitas(ES) dan
durasi paling cepat selesainya aktivitas (EF). Jika dilihat dari konsep, ES
suatu kegiatan memiliki nilai yang sama dengan EF pendahulunya
(predecessor), dan EF-nya ditentukan oleh rumus EF = ES + D (D adalah
durasi kegiatan). EF dari kegiatan terakhir mengidentifikasi prakir aan waktu
yang diperlukan dalam menyelesaikan proyek.
7. Backward Pass, ditandai oleh penentuan durasi paling cepat selesainya
kegiatan (EF) pada kegiatan terakhir, sebagai durasi yang paling lambat
selesainya suatu aktivitas pada suatu proyek (LF) yang artinya: aktivitas
terakhir (LF) aktivitas sama dengan (EF). Rumus yang digunakan untuk
mencari (LS) adalah (LS) = (LF) – D (D adalah durasi aktivitas). Waktu
paling lambat selesainya aktivitas (LF) memiliki nilai yang sama dengan
waktu paling lambat dimulainya aktivitas (LS) pada aktivitas sesudahnya
(successor).
8. Identifikasikanlah float mulai masing-masing aktivitas, float dapat diartikan
sebagai waktu suatu aktivitas yang mungkin mengalami perhentian atau
kendala tanpa mempengaruhi waktu kegiatan maupun aktivitas proyek
5
secara menyeluruh. Float sendiri dapat dibagi menjadi dua, yakni: total float
and free float.
9. Free float, merupakan durasi suatu aktivitas yang dapat dijeda tanpa
mempengaruhi kewajiban berikutnya. Free Float dapat dicari memakai
rumus FF = EF – ES – D.
10. Total float, adalah lamanya durasi, dimana suatu aktivitas dapat dijeda
tanpa mengubah agenda akhir dari proyek yang tengah berlangsung. Total
float dapat dicari dengan menggunakan rumus TF = LF – ES – D.
11. Identifikasikanlah jalur kritis. Susunan aktivitas dimulai dengan nilai float =
0 dimana hal ini sama dengan jalur kritis.
12. Revisikan hasil akhir, perbarui diagram jaringan yang telah ada pada jalur
kritis, ketika jalur kritis dipercepat, oleh hal ini menimbulkan jalur kritis yang
lain pada grafik jaringan ketika percepatan pada jadwal dilakukan oleh
perusahaan (crashing).
6
b) Anggaran Upah Buruh
Anggaran ini adalah anggaran untuk memberikan gaji atas pekerja yang
diperhitungkan terhadap satuan item mata pembayaran tertentu serta umumnya
telah mempunyai patokan biaya komponennya. Dalam taksiran anggaran gaji
buruh ini wajib juga dicermati seperti sebagian perihal semacam perbandingan
antara gaji setiap hari ataupun sekaligus, daya tampung kerja, berasal dari mana
pekerja dihadirkan, serta pula memikirkan peraturan perburuhan yang resmi.
c) Anggaran Peralatan atau Equipments
adalah anggaran yang berhubungan dengan perlengkapan untuk
melakukan suatu kegiatan operasi. Pada taksiran anggaran, penting diperhatikan
sebagain tentang misalnya biaya keluar masuk gudang, biaya buruh pengopersi,
serta anggaran operasi bila perlengkapan adalah barang kontrak dan juga
investasi, depresiasi, reparasi, perawatan, serta biaya mobilisasi jika peralatan
ialah barang yang tidak dikontrakkan.
2) Biaya Tidak Langsung / Indirect Cost
Biaya tidak langsung ini atau bisa disebut Indirect Cost merupakan
seluruh anggaran suatu proyek yang dengan tidak secara langsung berkaitan
dengan sebuah interpretasi dilapangan. Walaupun seperti itu, biaya yang tidak
langsung wajib ada dan tidak dapat di lepaskan dari proyek yang tengah berjalan.
Biaya tidak langsung ini belum secara eksplisit dihitung pada masing- masing
proyek konstruksi namun perlu juga diperkirakan guna alokasi anggaran di luar
pekerjaan konstruksi. Disini ada biaya - biaya yang tercantum dalam biaya tidak
langsung adalah sebagai berikut.
A. Biaya tidak terkira ataupun unexpected costs
Yang adalah suatu anggaran yang akan disediakan untuk keadaan yang
bisa jadi akan datang kedepannya dimanapun maupun mungkin tidak akan datang
kedepann. Contohnya yakni seperti seandainya terjadi kecelakaan di tempat
proyek, tentu juga akan ada anggaran yang khusus guna mengatasi kecelakaan
tersebut. Anggaran tidak terkira ini umumnya diprediksi antara 0,5 hingga 5% per
banyaknya bayaran didalam keseluruhan proyek.
Disini ada hal- hal yang terhitung pada biaya tidak terkira ini yaitu:
1. Akibat kelalaian, yakni seperti semacam foto operasi yang
dimana tidak sempurna ataupun kontraktor yang lengah dalam
melaksanakan kewajibannya.
7
2. Ketidakjelasan individual, maksudnya terdapat defenisi yang
begitu individual terhadap suatu semacam pemakaian objek
yang spesifik seperti yang dimaksud berlainan oleh setiap
pekerja.
3. Ketidakjelasan ilmiah, maksudnya terdapat keraguan terhadap
dibutuhkan atau tidaknya yang suatu pekerjaan karena
ditetapkan oleh objek diluar keahlian individu. Misalnya seperti
penempatan sheet pile guna landasan yang ditetapkan oleh
seperti tinggi dan rendahnya muka air tanah ini.
4. Variasi Efisiensi, ialah terdapat atau kurangnya suatu efisiensi
dari suatu sumber daya seperti buruh, bahan-bahan, serta
kelengkapan.
8
Adapun persiapan yang bisa dilaksanakan dalam usaha mempersingkat
waktu dari suatu proyek yaitu melalui penggunakan perpanjangan waktu operasi,
yaitu:
• Jam kerja lembur dilakukan setelah jam kerja normal, yang dimana jam
kerja normal yaitu 8 jam biasanya dimulai dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.
• Melakukan perhitungan upah pekerja yang sesuai dengan lamanya jam
lembur yang diberikan, hal ini tentunya diwajibkan karena durasi kerja
bertambah maka pekerja haruslah memperoleh gaji tambahan agar ada
dorongan sehingga mereka dapat produktif dalam bekerja. Menurut
keputusan Menteri Tenaga Kerja No KEP 102/MEN/VI/2004 mengenai
durasi kerja lembur dan upah kerja lembur dalam pasal 11, adapun cara
menghitung gaji pekerja lembur yang dulunya telah disusun pada pasal 8
yaitu:
1. Anggaran gaji lembur didasarkan menurut gaji per bulan.
2. Cara menjumlah sejam yaitu 1/173 kali gaji sebulan dengan rumus:
Gaji jam lembur pertama = 1,5 x 1/173 x upah sebulan
Gaji jam lembur kedua dan seterusnya = 2 x 1/173 x upah sebulan
2. Percepatan dengan alternative system shift kerja
Jika pemilik proyek menetapkan durasi yang sangat singkat, metode shift
lebih cocok. Terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika memakai
metode shift, seperti keselamatan, pertanyaan tentang layanan pendukung
pencahayaan, dan produktivitas tenaga kerja.
Umumnya, biaya penggunaan metode shift ini akan melebihi rencana
anggaran yang ditetapkan untuk belanja fasilitas untuk pelayanan pekerjaan.
Dengan begitu bisa dikatakan bahwa dengan memakai metode shift dalam bekerja
meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan. Namun, metode ini juga dapat secara
signifikan mengurangi durasi pekerjaan hingga 50% dari durasi yang ditentukan.
Masalah yang sering muncul saat menggunakan shift jenis ini terkait
dengan kurangnya komunikasi antar pekerja, kinerja pekerja yang buruk,
kesehatan pekerja yang buruk, dan kesehatan fisik dan mental yang buruk pada
saat bekerja.
Beberapa efek lain dari metode kerja shift adalah kurangnya jam tidur bagi
pekerja, yang dapat mengakibatkan tenaga kerja menjadi kurang produktif dan
dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Sedangkan untuk menyesuaikan ritme
9
tubuh dengan jam kerja yang baru akan memakan waktu sekitar 7 hingga 12 hari
atau 24 hingga 30 hari. Dari permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi
produktivitas pekerja tersebut terlihat bahwa faktor persentase penurunan
produktivitas yaitu 11% menjadi 17%, biaya langsung kerja shift dikenakan
tambahan 15%, dan biaya tambahan adalah gaji pekerja. . Pekerja adalah upah
normal pekerja.
3. Peningkatan tenaga kerja
Pada peningkatan tenaga kerja selain tenaga kerja, yang harus diawasi
yaitu ruang kerja yang ada atau yang tersedia, perlu diperhatikan agar ruangan
tidak terlalu ramai atau terlalu luas, karena penambahan jumlah pekerja dalam
suatu kegiatan tidak boleh menghambat pemakaian pekerja pada kegiatan
lainnya. Yang dimana kegiatan tersebut berlangsung secara bersamaan.
Pengawasan juga harus seimbang, karena kawasan kerja yang terlalu padat serta
kurangnya pemeriksaan dapat menyebabkan produktivitas pekerja berkurang.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perusahaan mengadakan proyek untuk memenuhi target yang sudah
disepakati. Proyek ini membutuhkan banyak resource, baik secara finansial
maupun sumber daya. Semakin besar suatu proyek yang dilaksanakan oleh
perusahaan, semakin banyak juga sumber daya, dana, hingga waktu yang
diperlukan. Ketika kita berbicara mengenai waktu, sudah wajar bahwa proyek tidak
akan selesai dengan cepat tanpa komponen manajerial yang efisien dan efektif.
Kegagalan perusahaan dalam mengatur waktu untuk suatu projek dapat menjadi
suatu kesalahan yang fatal dan berdampak signifikan pada perusahaan itu sendiri.
Akan tetapi, dengan komponen manajerial yang efektif dan efisien, suatu proyek
dapat terselesaikan pada tepat waktu (seperti yang sudah diprakirakan di awal)
bahkan proses percepatan proyek juga dapat dilakukan jika memungkinkan.
Percepatan ini, dilihat melalui jalur kritis, dapat dicapai oleh perusahaan jika
mereka benar-benar teliti dalam mengkaji. Jalur kritis dan biaya sumber daya juga
menjadi salah satu peran yang dapat membantu proses penyelesaian suatu
proyek dengan cepat ataupun lambat.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis ialah: lebih baik aktifitas proyek
yang berlangsung berjalan secara teratur namun selesai tepat pada tenggat yang
telah diberikan dibangdingkan dengan mempercepat penyelesaian proyek jika
belum mengkaji dan memiliki kepastian. Hal ini dapat berujung fatal jika suatu
perusahaan tidak memperhatikan komponen yang dimilikinya dan tanpa pemikiran
jauh begitu saja mengambil keputusan untuk mempercepat waktu dari proyeksi
yang tengah berjalan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12