Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK PERT-CPM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Riset Operasional
Dosen pengampu: Dyah Ciptaning LSW,SE.,MM

Disusun Oleh:

Fenty Rahmi Mardiani (1810002)


Gilang Kusdian (1810007)
Anwar Sani (1810015)
Devi Rusmayanti (1810020)
Jemmy Fringga (1810033)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH
SURYALAYA – TASIKMALAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan untuk junjungan kita semua nabi besar Muhammad SAW. Semoga dengan
bersholawat kepada Beliau kita menapatkan syafaat di Yaumul Akhir kelak. Aamiin.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “Perencanaan dan
Pengendalian Proyek Pert-CPM” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan teman-
teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang
lebih baik. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih.

Suryalaya, Desember 2020

Penyusun

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................................................. ii

Daftar Isi ....................................................................................................................................... iii

Bab 1 – Pendahuluan ................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 2

Bab 2 – Pembahasan ..................................................................................................................... 3

2.1 Pengertian PERT ..................................................................................................................... 3

2.2 Langkah – Langkah dalam Melakukan Perencanaan dengan PERT ...................................... 6

2.3 Karakteristik PERT ................................................................................................................. 7

2.4 Karakteristik Proyek ............................................................................................................... 7

2.5 Manfaat PERT ........................................................................................................................ 7

2.6 Pengertian CPM ...................................................................................................................... 8

2.7 Perbedaan PERT dan CPM ..................................................................................................... 8

Bab 3 –Penutup ............................................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 10

Lampiran ....................................................................................................................................... iv

iii
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek yang harus
dikerjakan dengan baik. Demi kelancaran dan keberlangsungan suatu proyek dibutuhkan
manajemen proyek yang akan mengelola proyek tersebut mulai dari awal sampai proyek
tersebut berakhir.
Dalam manajemen proyek sering kali dijumpai proyek-proyek berbentuk jaringan
bersekala besar. Untuk mengadakan perencanaan dan pengendalian proyek yang berjenis
jaringan tersebut, seorang manajer perlu menentukan kegiatan-kegiatan kritis yang sangat
mempengaruhi penyelesaian suatu proyek. Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek merupakan
masalah yang sangat penting karena perencanaan kegiatan merupakan dasar untuk proyek
dapat berjalan dengan lancar dan proyek yang dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang
optimal.
Dalam suatu kondisi pemilik proyek dapat saja menginginkan proyek selesai lebih
awal dari rencana semula dengan alasan percepatan penyelesaian suatu proyek atau karena
faktor eksternal seperti faktor cuaca, yang membuat proyek memiliki perkembangan yang
buruk sehingga implementasi proyek tidak berjalan seperti yang direncanakan, atau dapat
dikatakan kemajuan proyek lebih lambat. Untuk mengembalikan tingkat kemajuan proyek
ke rencana semula diperlukan suatu upaya percepatan durasi proyek yang diikuti meningkatnya
biaya proyek.
Perlunya analisis optimalisasi durasi proyek untuk dapat mengetahui berapa lama
suatu proyek tersebut terselesaikan secara optimal. Untuk mencari adanya kemungkinan
percepatan waktu pelaksanaan proyek tersebut, manajemen proyek dapat menggunakan
metode PERT (Project Evaluation and Review Tecnique) dan CPM (Critical Path Method)
untuk penyelesaian proyek tersebut. PERT dan CPM dapat digunakan dalam perencanaan dan
pengendalian proyek. Misalnya dalam proyek Pemerintah yang akan membangun rumah sakit
bersetandar nasional, apa saja kegiatan untuk membangun rumah sakit tersebut, dan kapan
jadwal dan pengendalian proyek tersebut agar selesai tepat waktu serta berapa biaya yang
digunakan dapat jelas apabila menggunakan metode PERT dan CPM.

1
Kedua-duanya mendeskripsikan aktifitas-aktifitas proyek dalam jaringan kerja, dari
jaringan kerja tersebut mampu dilakukan berbagai analisis untuk pengembalian keputusan
tentang waktu, biaya, serta penggunaan sumber daya dan bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan
berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Maka
dari itu kami membuat makalah yang membahas tentang perencanaan dan pengendalian proyek
menggunakan PERT dan CPM.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan PERT?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan perencanaan dengan PERT?
3. Bagaimana karakteristik PERT?
4. Apa saja manfaat PERT?
5. Apa yang dimaksud dengan CPM?
6. Bagaimana perbedaan PERT dan CPM?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan PERT
2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam melakukan perencanaan dengan PERT
3. Untuk mengetahui karakteristik PERT
4. Untuk mengetahui manfaat PERT
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan CPM
6. Untuk mengetahui perbedaan PERT dengan CPM

2
Bab 2
Pembahasan

2.1 Pengertian PERT


PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada
didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program Evalution Review
Technique adalah suatu metodologi yang dikembangkan oleh Angkatan Laut
Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mengatur program misil. Sedangkan terdapat
metodologi yang sama pada waktu bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta
yang dinamakan CPM atau Critical Path Method.

Lebih Jelasnya adalah PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation


and Review Technique (teknik menilai dan meninjau kembali program), sedangkan
CPM adalah singkatan dari Critical Path Method (metode jalur kritis) dimana
keduanya merupakan suatu teknik manajemen. Teknik PERT adalah suatu metode
yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun
gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan
secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Teknik ini memungkinkan
dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan teratur, karena jadwal dan
anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan.
Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu
merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi
suatu proyek. Dalam metode PERT dan CPM masalah utama yaitu teknik untuk
menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan-
pekerjaan yang telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat waktu serta
tepat biaya.
CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang
merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang
memakai prinsip pembentukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang

3
dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui
dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa
jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui
pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Teknik
penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama dengan yang digunakan
pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT menggunakan activity
oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan event oriented. Pada activity
oriented anak-panah menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa
keterangan aktivitasnya, sedang event oriented pada peristiwalah yang merupakan
pokok perhatian dari suatu aktivitas.
Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai
berikut :
1. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum
pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan
mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu
dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
2. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat,
terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis
informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk
menyelesaikan suatu proyek.
3. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu
maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat
biaya.
4. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil),
sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang
melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari
beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik
tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang
memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah

4
proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.

Gambar. Analogi diagram PERT

Dari gambar 1 dapat diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu
urutan pengerjaan. Seperti pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start), kemudian
bisa dilanjutkan oleh pekerjaan 2, 3, 4, setelah itu pekerjaan 5,6. Titik 7 adalah titik
finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan dan merupakan akhir dari sebuah
proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagram PERT juga
menunjukan suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan.
Keterikatan itu dapat dilihat dengan contoh pekerjaan 2, 3, 4 hanya dapat dilakukan
jika pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan.

Sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan bersamaan dengan pekerjaan lain


disebut juga sebagai pekerjaan pararel (pararel taskatau concurrent task). Selain itu
terdapat juga sebuah aktivitas yang diwakili oleh garis putus-putus yang disebut
dengan dummy activities. Dari sebuah diagram PERT dapat digunakan untuk
mengetahui suatu urutan aktivitas kritis atau aktivitas yang harus dilakukan sebagai
prioritas utama (critical path), penjadwalan dengan aktivitas lain, dan jumlah
pekerja yang dibutuhkan.

5
2.2 Langkah-Langkah Dalam Melalukan Perencanaan dengan PERT
Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone). Sebuah
aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir
satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh
dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan
menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam
menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk
setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram). Setelah mendapatkan
urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram
akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan(serial)
atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan
dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan
simbol panah. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai
misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
4. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path). Suatu jalur kritis bisa didapatkan
dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan
menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis
terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya.
Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat
membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
ES – Early Start
EF – Early Finish
LS – Latest Start
LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa

6
didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
5. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.
Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan
sesuai dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata.
Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi
baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

2.3 Karakteristik PERT


Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu
karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur kritis ini
maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.
Ciri-ciri jalur kritis adalah:

1. Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.

2. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap
kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.

3. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis.

2.4 Karakteristik Proyek


1. Dibatasi oleh biaya.
2. Dibatasi oleh kualitas.
3. Biasanya tidak berulang-ulang.

2.5 Manfaat PERT


1. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu
proyek.
2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan.
3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik
untuk kelancaran proyek.
4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur
kegiatan.
5. Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

7
2.6 Pengertian CPM

CPM (metode jalur kritis) adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian
proyek- proyek yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara
semua sistem yang memakai prinsip pembentukan jaringan. CPM merupakan analisa
jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui
pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Ciri-ciri jalur kritis
adalah:

1. Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.

2. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap
kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.

3. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis.

Beberapa teknik yang digunakan dalam menggunakan CPM yaitu:

1. Buat daftar semua aktifitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project.

2. Buat daftar waktu yang diperlukan oleh masing-masing aktifitias tersebut


untuk menyelesaikan tugasnya.

3. Buat daftar ketergantungan antara aktifitas tersebut dalam project.


2.7 Perbedaan PERT dan CPM
PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum
pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan
mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan
biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.

Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat,
terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi
waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan
suatu proyek.

8
Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu
maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya.
Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil),
sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.

Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama dimana
analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan diagram
anak panah. Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT. Perbedaan pokok
antara CPM dan PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya, dimana PERT
menggunakan rumus,sedangkan CPM menggunakan perhitungan Jalur Kritis
(Critical Path).

9
Bab 3
Penutup

3.1 Kesimpulan

 PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada
didalam suatu proyek.

 Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu merupakan
dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek.

 CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang


merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang
memakai prinsip pembentukan jaringan.

 Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang


melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari
beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik
tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang
memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah
proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.

 CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total
proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.

 PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah
dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan
aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator.

10
Lampiran
Contoh Soal :
Diketahui tabel informasi sebuah proyek pembangunan suatu pabrik sebagai berikut :
NORMAL CEPAT
CODE AKTIFITAS PENDAHULUAN Waktu Biaya Waktu Biaya
(m) ($) (m) ($)
A Merancang pabrik - 12 3500 10 4000
B Memilih lokasi A 8 1200 8 1200
C Memilih pemasok A 4 600 4 600
D Memilih pegawai A 3 500 3 500
E Mempersiapkan lokasi B 12 1800 10 2100
F Mempersiapkan generator C 18 2200 15 2600
Mempersiapkan petunjuk
G C 5 750 4 900
operasi
H Melatih operator D,G 8 1200 8 1200
I Memasang generator E,F 4 650 3 850
J Mendapatkan lisensi I,H 6 900 4 1200
Tentukan :
a) Jaringan kerja
b) Jalur kritis
c) Waktu penyelesaian dan total biaya
d) Waktu dan biaya optimal
e) Gant chart
Penyelesaian :
a) Jaringan kerja

b) Jalur kritis

iv
v
c) Waktu penyelesaian dan total biaya

d) Waktu dan biaya optimal

NORMAL CEPAT
CO
AKTIFITAS PENDAHULUAN Waktu Biaya Waktu Biaya A B C
DE
(m) ($) (m) ($)
A Merancang pabrik - 12 3500 10 4000 2 500 20
B Memilih lokasi A 8 1200 8 1200 0 0 0
C Memilih pemasok A 4 600 4 600 0 0 0
D Memilih pegawai A 3 500 3 500 0 0 0
Mempersiapkan
E B 12 1800 10 2100 2 300 150
lokasi
Mempersiapkan
F C 18 2200 15 2600 3 400 133,33
generator
Mempersiapkan
G C 5 750 4 900 1 150 150
petunjuk operasi
H Melatih operator D,G 8 1200 8 1200 0 0 0
Memasang
I E,F 4 650 3 850 1 200 200
generator

vi
Mendapatkan
J I,H 6 900 4 1200 2 300 150
lisensi

A : waktu yang dipercepat (waktu normal – waktu cepat)


B : penambahan biaya $ ( biaya cepat – biaya normal)
C : biaya optimal ( penambahan biaya/waktu yang dipercepat)

e) Gant chart

Rekapitulasi CPM
EARLIEST LATEST
AKTIFITAS
START FINISH START FINISH
A 0 12 0 12
B 12 20 12 22
C 12 16 12 16
D 12 24 12 30
E 20 34 22 34
F 16 34 16 34
G 16 24 16 30
H 24 38 30 38
I 34 38 34 38
J 38 44 38 44

EARLIEST LATEST
CODE AKTIFITAS
START FINISH START FINISH
A Merancang pabrik 01/01/2018 30/12/2018 01/01/2018 30/12/2018
B Memilih lokasi 30/12/2018 30/08/2019 30/12/2018 30/10/2019
C Memilih pemasok 30/12/2018 30/04/2019 30/12/2018 30/04/2019
D Memilih pegawai 30/12/2018 30/12/2019 30/12/2018 30/06/2020
E Mempersiapkan lokasi 30/08/2019 30/10/2020 30/10/2019 30/10/2020
Mempersiapkan 30/04/2019 30/10/2020 30/04/2019 30/10/2020
F
generator
Mempersiapkan 30/04/2019 30/12/2019 30/04/2019 30/06/2020
G
petunjuk operasi
H Melatih operator 30/12/2019 20/02/2021 30/06/2020 30/02/2021
I Memasang generator 30/10/2020 30/02/2021 30/10/2020 30/02/2021
J Mendapatkan lisensi 30/02/2021 30/08/2021 30/02/2021 30/08/2021

vii
viii

Anda mungkin juga menyukai