Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Riset Operasional
Dosen pengampu: Dyah Ciptaning LSW,SE.,MM
Disusun Oleh:
Assalamualaikum. Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan untuk junjungan kita semua nabi besar Muhammad SAW. Semoga dengan
bersholawat kepada Beliau kita menapatkan syafaat di Yaumul Akhir kelak. Aamiin.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “Perencanaan dan
Pengendalian Proyek Pert-CPM” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan teman-
teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah yang
lebih baik. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Lampiran ....................................................................................................................................... iv
iii
Bab 1
Pendahuluan
1
Kedua-duanya mendeskripsikan aktifitas-aktifitas proyek dalam jaringan kerja, dari
jaringan kerja tersebut mampu dilakukan berbagai analisis untuk pengembalian keputusan
tentang waktu, biaya, serta penggunaan sumber daya dan bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan
berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek. Maka
dari itu kami membuat makalah yang membahas tentang perencanaan dan pengendalian proyek
menggunakan PERT dan CPM.
2
Bab 2
Pembahasan
3
dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui
dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan analisa
jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui
pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Teknik
penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama dengan yang digunakan
pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah bahwa PERT menggunakan activity
oriented, sedangkan dalam CPM menggunakan event oriented. Pada activity
oriented anak-panah menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa
keterangan aktivitasnya, sedang event oriented pada peristiwalah yang merupakan
pokok perhatian dari suatu aktivitas.
Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah sebagai
berikut :
1. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum
pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan
mengendalikan aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu
dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
2. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat,
terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis
informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk
menyelesaikan suatu proyek.
3. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu
maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat
biaya.
4. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil),
sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang
melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek. Diagram jaringan ini terdiri dari
beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik
tempuh (milestone). Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang
memiliki arah) yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah
4
proyek. Arah dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
Dari gambar 1 dapat diamati bahwa setiap arah panah akan menunjukan suatu
urutan pengerjaan. Seperti pekerjaan 1 dilakukan terlebih dahulu (start), kemudian
bisa dilanjutkan oleh pekerjaan 2, 3, 4, setelah itu pekerjaan 5,6. Titik 7 adalah titik
finish dimana pekerjaan terakhir dilakukan dan merupakan akhir dari sebuah
proyek. Selain menunjukkan suatu urutan pengerjaan diagram PERT juga
menunjukan suatu keterikatan antar pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan.
Keterikatan itu dapat dilihat dengan contoh pekerjaan 2, 3, 4 hanya dapat dilakukan
jika pekerjaan 1 sudah selesai dilakukan.
5
2.2 Langkah-Langkah Dalam Melalukan Perencanaan dengan PERT
Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah, yaitu:
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone). Sebuah
aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan akhir
satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh
dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan
menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam
menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk
setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram). Setelah mendapatkan
urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat. Diagram
akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan berurutan(serial)
atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT biasanya suatu pekerjaan
dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh dilambangkan dengan
simbol panah. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai
misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
4. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path). Suatu jalur kritis bisa didapatkan
dengan menambah waktu suatu aktivitas pada tiap urutan pekerjaan dan
menetapkan jalur terpanjang pada tiap proyek. Biasanya sebuah jalur kritis
terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya.
Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat
membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
ES – Early Start
EF – Early Finish
LS – Latest Start
LF – Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa
6
didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
5. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.
Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan
sesuai dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata.
Sebuah diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi
baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.
2. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap
kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
3. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis.
7
2.6 Pengertian CPM
CPM (metode jalur kritis) adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian
proyek- proyek yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara
semua sistem yang memakai prinsip pembentukan jaringan. CPM merupakan analisa
jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui
pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan. Ciri-ciri jalur kritis
adalah:
2. Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap
kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
3. Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis.
Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat,
terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis informasi
waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk menyelesaikan
suatu proyek.
8
Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan waktu
maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM menekankan tepat biaya.
Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan presidentil),
sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama dimana
analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan diagram
anak panah. Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT. Perbedaan pokok
antara CPM dan PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya, dimana PERT
menggunakan rumus,sedangkan CPM menggunakan perhitungan Jalur Kritis
(Critical Path).
9
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada
didalam suatu proyek.
Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu merupakan
dasar penting dari PERT dalam penyelesaian kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek.
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total
proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah
dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan
aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
10
Lampiran
Contoh Soal :
Diketahui tabel informasi sebuah proyek pembangunan suatu pabrik sebagai berikut :
NORMAL CEPAT
CODE AKTIFITAS PENDAHULUAN Waktu Biaya Waktu Biaya
(m) ($) (m) ($)
A Merancang pabrik - 12 3500 10 4000
B Memilih lokasi A 8 1200 8 1200
C Memilih pemasok A 4 600 4 600
D Memilih pegawai A 3 500 3 500
E Mempersiapkan lokasi B 12 1800 10 2100
F Mempersiapkan generator C 18 2200 15 2600
Mempersiapkan petunjuk
G C 5 750 4 900
operasi
H Melatih operator D,G 8 1200 8 1200
I Memasang generator E,F 4 650 3 850
J Mendapatkan lisensi I,H 6 900 4 1200
Tentukan :
a) Jaringan kerja
b) Jalur kritis
c) Waktu penyelesaian dan total biaya
d) Waktu dan biaya optimal
e) Gant chart
Penyelesaian :
a) Jaringan kerja
b) Jalur kritis
iv
v
c) Waktu penyelesaian dan total biaya
NORMAL CEPAT
CO
AKTIFITAS PENDAHULUAN Waktu Biaya Waktu Biaya A B C
DE
(m) ($) (m) ($)
A Merancang pabrik - 12 3500 10 4000 2 500 20
B Memilih lokasi A 8 1200 8 1200 0 0 0
C Memilih pemasok A 4 600 4 600 0 0 0
D Memilih pegawai A 3 500 3 500 0 0 0
Mempersiapkan
E B 12 1800 10 2100 2 300 150
lokasi
Mempersiapkan
F C 18 2200 15 2600 3 400 133,33
generator
Mempersiapkan
G C 5 750 4 900 1 150 150
petunjuk operasi
H Melatih operator D,G 8 1200 8 1200 0 0 0
Memasang
I E,F 4 650 3 850 1 200 200
generator
vi
Mendapatkan
J I,H 6 900 4 1200 2 300 150
lisensi
e) Gant chart
Rekapitulasi CPM
EARLIEST LATEST
AKTIFITAS
START FINISH START FINISH
A 0 12 0 12
B 12 20 12 22
C 12 16 12 16
D 12 24 12 30
E 20 34 22 34
F 16 34 16 34
G 16 24 16 30
H 24 38 30 38
I 34 38 34 38
J 38 44 38 44
EARLIEST LATEST
CODE AKTIFITAS
START FINISH START FINISH
A Merancang pabrik 01/01/2018 30/12/2018 01/01/2018 30/12/2018
B Memilih lokasi 30/12/2018 30/08/2019 30/12/2018 30/10/2019
C Memilih pemasok 30/12/2018 30/04/2019 30/12/2018 30/04/2019
D Memilih pegawai 30/12/2018 30/12/2019 30/12/2018 30/06/2020
E Mempersiapkan lokasi 30/08/2019 30/10/2020 30/10/2019 30/10/2020
Mempersiapkan 30/04/2019 30/10/2020 30/04/2019 30/10/2020
F
generator
Mempersiapkan 30/04/2019 30/12/2019 30/04/2019 30/06/2020
G
petunjuk operasi
H Melatih operator 30/12/2019 20/02/2021 30/06/2020 30/02/2021
I Memasang generator 30/10/2020 30/02/2021 30/10/2020 30/02/2021
J Mendapatkan lisensi 30/02/2021 30/08/2021 30/02/2021 30/08/2021
vii
viii