Riset Operasi
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Makassar, 16 Maret
2019
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
1.4 Manfaat....................................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................6
2.1 Definisi Network Planning...............................................................................6
2.2 Definisi CPM.........................................................................................................6
2.3 Definisi PERT........................................................................................................6
2.4 Simbol – Simbol Pada Diagram CPM dan PERT........................................6
2.5 Notasi – Notasi Pada Diagram CPM dan PERT..........................................7
2.6 Tahapan Perhitungan CPM..............................................................................8
2.7 Tahapan Perhitungan PERT.............................................................................8
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN..............................................................................10
3.1 Jenis Penelitian..................................................................................................10
3.2 Metode Pengumpulan Data..........................................................................10
3.3 Metode Alur Kerja............................................................................................10
BAB 4 PEMBAHASAN.....................................................................................................11
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................25
5.1. Kesimpulan.........................................................................................................25
5.2. Saran....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................................27
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih mendalam
mengenai Penerapan Jaringan Kerja dengan Metode CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) Berdasarkan
Data Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi Utara Pada PT.
Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Jaringan Kerja dengan metode CPM berdasarkan
data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi Utara Pada
PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V?
2. Bagaimana penerapan Jaringan Kerja dengan metode PERT berdasarkan
data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi Utara Pada
PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan Jaringan Kerja dengan metode CPM
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
2. Untuk mengetahui penerapan Jaringan Kerja dengan metode PERT
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
1.4 Manfaat
1. Untuk memahami penerapan Jaringan Kerja dengan metode CPM
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
2. Untuk memahami penerapan Jaringan Kerja dengan metode PERT
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Simpul / Lingkaran, menyatakan sebuah peristiwa atau ujung dari satu atau
lebih kegiatan
7
b.
Anak Panah, menyatakan sebuah kegiatan (aktivitas) yang memerlukan
durasi tertentu
c.
Anak Panah Terputus – putus, menyatakan kegiatan semu (dummy) yang
tidak mempunyai durasi
d.
Anak Panah Tebal, menyatakan lintasan – lintasan yang harus diselesaikan
tepat waktu
ES DE EF
Ni Nj
LS LF
8
LF dan LS digunakan pada perhitungan Backward Pass.
9
b. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan
Terdapat 3 perkiraan waktu yaitu Estimasi Waktu Optimis (a),
Estimasi Waktu Paling Mungkin (m), dan Estimasi Waktu Pesimis (b).
a) Estimasi Waktu Optimis (a), merupakan waktu yang diperlukan
suatu kegiatan jika proses pengerjaannya berjalan dengan baik.
b) Estimasi Waktu Paling Mungkin (m), merupakan waktu yang
diperlukan suatu kegiatan yang paling realistis.
c) Estimasi Waktu Pesimis (b), merupakan waktu yang diperlukan
suatu kegiatan jika proses pengerjaannya berjalan tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Nilai harapan (waktu diharapkan), variansi, dan distribusi peluang juga
diperlukan dalam melakukan perhitungan dengan metode PERT. Distribusi
peluang digunakan untuk menghitung peluang penyelesaian suatu proyek
sesuai dengan jadwal.
Rumus Nilai Harapan (Waktu Diharapkan) :
1
t e= ( a+4 m+b)
6
Rumus Varians :
2
σ2= [ 1
6
( b−a) ]
Rumus Distribusi Peluang :
x−µ
Z=
σ
Dimana x merupakan durasi pengerjaan proyek yang diharapkan dan µ
adalah jumlah waktu pada lintasan kritis.
c. Menggambar diagram perencanaan
d. Melakukan perhitungan Forward Pass dan Backward Pass
e. Menghitung Total Float dan Free Float
f. Menentukan Jalur Kritis (Critical Path)
g. Menghitung probabilitas penyelesaian suatu proyek
10
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
11
BAB 4
PEMBAHASAN
Tabel 4.1. Data Sekunder Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi
Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
KODE URAIAN KEGIATAN PRODECESSOR SUCCESSOR DURASI (HARI)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
A Mobilisasi dan Demobilisasi B, F 30
II PEKERJAAN TANAH
B Galian Tanah A D 60
C Urungan Tanah Kembali K 45
D Timbunan Pasir (Pasir Didatangkan) B K, J 75
12
Gambar 4.1 Diagram Metode CPM
Perhitungan CPM
Forward Pass (Menghitung Earliest Finish) :
EF=ES+ D
a. Kegiatan A (1,2)
EF=0+30=30
b. Kegiatan B (2,3)
EF=30+60=90
c. Kegiatan D (3,5)
EF=90+75=165
d. Kegiatan K (5,6)
EF=165+30=195
e. Kegiatan J (5,7)
EF=165+60=225
f. Kegiatan F (2,4)
EF=30+120=150
g. Kegiatan H (4,8)
EF=150+30=180
h. Kegiatan G (8,9)
EF=180+90=270
i. Kegiatan C (6,10)
EF=195+45=240
13
j. Kegiatan I (7,10)
EF=225+30=255
k. Kegiatan L (9,10)
EF=270+60=330
LS=LF−D
a. Kegiatan C (10,6)
LS=330−45=285
b. Kegiatan I (10,7)
LS=330−30=300
c. Kegiatan J (7,5)
LS=300−60=240
d. Kegiatan K (6,5)
LS=285−30=255
e. Kegiatan D (5,3)
LS=240−75=165
f. Kegiatan L (10,9)
LS=330−60=270
g. Kegiatan G (9,8)
LS=270−90=180
h. Kegiatan H (8,4)
LS=180−30=150
i. Kegiatan F (4,2)
LS=150−120=30
j. Kegiatan B (3,2)
LS=165−30=135
k. Kegiatan A (2,1)
LS=30−30=0
14
FF=30−0−30=0
b. Kegiatan B (2,3)
TF=165−30−60=75
FF=90−30−60=0
c. Kegiatan D (3,5)
TF=240−90−75=75
FF=165−90−75=0
d. Kegiatan K (5,6)
TF=285−165−30=90
FF=195−165−30=0
e. Kegiatan J (5,7)
TF=300−165−60=75
FF=225−165−60=0
f. Kegiatan F (2,4)
TF=150−30−120=0
FF=150−30−120=0
g. Kegiatan H (4,8)
TF=180−150−30=0
FF=180−150−30=0
h. Kegiatan G (8,9)
TF=270−180−90=0
FF=270−180−90=0
i. Kegiatan C (6,10)
TF=330−195−45=90
FF=330−195−45=90
j. Kegiatan I (7,10)
TF=330−225−30=75
FF=330−225−30=75
k. Kegiatan L (9,10)
TF=330−270−60=0
FF=330−270−60=0
Tabel 4.2. Data Lengkap CPM Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
Earliest Latest Float
Kode Prodecessor Successor Durasi
Start Finish Start Finish Total Free
A B, F 30 0 30 0 30 0 0
B A D 60 30 90 30 165 75 0
C K 45 195 330 285 330 90 90
D B K, J 75 90 165 165 240 75 0
F A H 120 30 150 30 150 0 0
G H L 90 180 270 180 270 0 0
15
H F G 30 150 180 150 180 0 0
I J 30 225 330 300 330 75 75
J D I 60 165 225 240 300 75 0
K D C 30 165 195 240 285 90 0
L G 60 270 330 270 330 0 0
Sumber : Data diolah 2019.
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat baris yang diberi tanda dengan
warna merah merupakan kegiatan – kegiatan kritis yaitu yang memiliki nilai
TF=FF=0 yang artinya tidak mempunyai waktu tenggang pada kegiatan
tersebut. Dari kegiatan – kegiatan tersebut dapat pula diketahui jalur kritisnya
yaitu A – F – H – G – L. Jika durasi pada jalur kritis dijumlahkan maka akan
menghasilkan waktu tercepat proyek tersebut dapat selesai.
Waktu tercepat proyek tersebut dapat selesai ialah :
A + F+ H+ G+ L
¿ 30+120+30+90+ 60
¿ 330
Jadi, waktu tercepat proyek tersebut dapat selesai ialah 330 hari.
Tabel 4.3. Data Sekunder Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi
Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
Estimasi Estimasi Paling Estimasi
Kode Prodecessor Successor
Optimis (a) Mungkin (m) Pesimis (b)
A B, F 28 30 32
B A D 56 60 63
C K 42 45 48
D B K, J 70 75 78
F A H 118 120 124
G H L 86 90 95
H F G 25 30 32
I J 28 30 34
J D I 56 60 61
K D C 29 30 33
L G 54 60 62
16
Sumber : PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V. 2017.
Perhitungan PERT
1
t e= ( a+4 m+b)
6
2
σ2= [ 1
6
( b−a) ]
a. Kegiatan A
1
t e= ( 28+ 4 ( 30 ) +32 )=30
6
2
σ2= [ 1
6 ]
( 32−28) =0.44
b. Kegiatan B
1
t e= ( 56+ 4 ( 60 ) +63 ) =59.83
6
2
σ2=
[ 1
6 ]
( 63−56) =1.361
c. Kegiatan C
1
t e= ( 42+ 4 ( 45 )+ 48 ) =45
6
17
2
σ2= [ 1
6 ]
( 48−42) =1
d. Kegiatan D
1
t e= ( 70+4 ( 75 ) +78 )=74.67
6
2
2 1
[
σ = ( 78−70) =1.78
6 ]
e. Kegiatan F
1
t e= ( 118+ 4 ( 120 ) +124 )=120.33
6
2
σ2=
[ 1
6
(124−118 ) =1
]
f. Kegiatan G
1
t e= ( 86+ 4 ( 90 )+ 95 )=90.167
6
2
σ2= [ 1
6 ]
( 95−86) =2.25
g. Kegiatan H
1
t e= ( 25+ 4 ( 30 ) +32 )=29.5
6
2
σ2=
[ 1
6 ]
( 32−25) =1.361
h. Kegiatan I
1
t e= ( 28+ 4 ( 30 ) +34 )=30.33
6
2
2 1
[
σ = ( 34−28) =1
6 ]
i. Kegiatan J
18
1
t e= ( 56+ 4 ( 60 ) +61 ) =59.5
6
2
2 1
[ ]
σ = ( 61−56) =0.694
6
j. Kegiatan K
1
t e= ( 29+ 4 ( 30 ) +33 ) =30.33
6
2
σ2=
[ 1
6 ]
(33−29) =0.44
k. Kegiatan L
1
t e= ( 54+ 4 ( 60 ) +62 ) =59.33
6
2
σ2= [ 1
6 ]
( 62−54) =1.78
Karena, nilai harapan dari setiap kegiatan telah diperoleh dari hasil
perhitungan sebelumnya maka selanjutnya akan dibuat diagram perencanaan
untuk metode PERT :
19
Gambar 4.2 Diagram Metode PERT
EF=ES+ D
a. Kegiatan A (1,2)
EF =0+30=30
b. Kegiatan B (2,3)
EF=30+59.83=89.83
c. Kegiatan D (3,5)
EF=89.83+74.67=164.5
d. Kegiatan K (5,6)
EF=164.5+ 30.33=194.83
e. Kegiatan J (5,7)
EF=164.5+ 59.5=224
f. Kegiatan F (2,4)
EF=30+120.33=150.33
g. Kegiatan H (4,8)
EF=150.33+ 29.5=179.83
h. Kegiatan G (8,9)
EF=179.83+ 90.167=269.997
i. Kegiatan C (6,10)
EF=194.83+ 45=239.83
j. Kegiatan I (7,10)
EF=224+30.33=254.33
k. Kegiatan L (9,10)
EF =269.997+59.33=329.327
LS=LF−D
a. Kegiatan C (10,6)
LS=329.327−45=284.327
b. Kegiatan I (10,7)
LS=329.327−30.33=298.997
c. Kegiatan J (7,5)
LS=298.997−59.5=239.497
20
d. Kegiatan K (6,5)
LS=284.327−30.33=253.997
e. Kegiatan D (5,3)
LS=239.497−74.67=164.827
f. Kegiatan L (10,9)
LS=329.327−59.33=269.997
g. Kegiatan G (9,8)
LS=269.997−90.167=179.83
h. Kegiatan H (8,4)
LS=179.83−29.5=150.33
i. Kegiatan F (4,2)
LS=150.33−120.33=30
j. Kegiatan B (3,2)
LS=164.827−59.83=104.997
k. Kegiatan A (2,1)
LS=30−30=0
21
FF=179.83−150.33−29.5=0
h. Kegiatan G (8,9)
TF=269.997−179.83−90.167=0
FF=269.997−179.83−90.167=0
i. Kegiatan C (6,10)
TF=329.327−194.83−45=84.497
FF=329.327−194.83−45=84.497
j. Kegiatan I (7,10)
TF=329.327−224−30.33=74.997
FF=329.327−224−30.33=74.997
k. Kegiatan L (9,10)
TF=329.327−269.997−59.33=0
FF=329.327−269.997−59.33=0
Tabel 4.4. Data Lengkap PERT Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
Nilai Earliest Latest Float
Kode Prodecessor Successor Variansi
Harapan Start Finish Start Finish Total Free
A B, F 30 0.44 0 30 0 30 0 0
B A D 59.83 1.361 30 89.83 30 164.827 74.997 0
C K 45 1 194.83 329.327 284.327 329.327 89.497 89.497
D B K, J 74.67 1.78 89.83 164.5 164.827 239.497 74.997 0
F A H 120.33 1 30 150.33 30 150.33 0 0
G H L 90.167 2.25 179.83 269.997 179.83 269.997 0 0
H F G 29.5 1.361 150.33 179.83 150.33 179.83 0 0
I J 30.33 1 224 329.327 298.997 329.327 74.997 74.997
J D I 59.5 0.694 164.5 224 239.497 298.997 74.997 0
K D C 30.33 0.44 164.5 194.83 239.497 284.327 89.497 0
L G 59.33 1.78 269.997 329.327 269.997 329.327 0 0
Sumber : Data diolah 2019.
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat baris yang diberi tanda dengan
warna merah merupakan kegiatan – kegiatan kritis yaitu yang memiliki nilai
TF=FF=0 yang artinya tidak mempunyai waktu tenggang pada kegiatan
tersebut. Dari kegiatan – kegiatan tersebut dapat pula diketahui jalur kritisnya
yaitu A – F – H – G – L.
22
Untuk menghitung probabilitas yang mungkin terjadi dari durasi
pekerjaan secara keseluruhan, diperlukan nilai harapan (te), variansi ( σ 2 ¿ ,
dan standar deviasi dari kegiatan yang berada di jalur kritis.
Total Nilai Harapan (te) kegiatan kritis :
A + F+ H+ G+ L
µ=30+120.33+29.5+ 90.167+59.33
µ ¿ 329.327 hari
Varians ( σ 2 ¿ kegiatan kritis :
A + F+ H+ G+ L
2
σ ¿ 0.44+1+1.361+2.25+1.78
2
σ ¿ 6,831
Standar Deviasi ( σ ) kegiatan kritis :
σ =√ 6.831
σ =2.6136
x−µ
Z=
σ
330−329.327
Z=
2.6136
Z =0.2574
Berdasarkan tabel distribusi normal diperoleh probabilitas proyek
dapat diselesaikan dalam waktu 330 hari adalah 0.5987 atau 59.87%.
23
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
5.2. Saran
a. Setiap kegiatan haruslah direncanakan dan diurutkan dengan sangat baik.
24
DAFTAR PUSTAKA
25