Anda di halaman 1dari 25

PENERAPAN JARINGAN KERJA DENGAN METODE CPM

DAN PERT BERDASARKAN DATA PEMBANGUNAN


PENGAMAN PANTAI MARORE PROVINSI SULAWESI
UTARA PADA PT. NINDYA KARYA (PERSERO) WILAYAH
V

Riset Operasi

Disusun oleh:

Muh. Rifki Wahyudi Bonda ; H011171507


Farah Ramadhana Ikbal ; H011171511
Tasya Wiraz Mifahuljannah ; H011171517
Ika Indriani Rahayu ; H011171521
Agnes Elyakin Chandra ; H011171523
Uci Sunjaya ; H011171525

Program Studi Matematika


Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dalam makalah ini
penulis membahas mengenai Penerapan Network Planning dengan
Metode CPM dan PERT.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,


Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 16 Maret
2019

Penulis

2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
1.4 Manfaat....................................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................6
2.1 Definisi Network Planning...............................................................................6
2.2 Definisi CPM.........................................................................................................6
2.3 Definisi PERT........................................................................................................6
2.4 Simbol – Simbol Pada Diagram CPM dan PERT........................................6
2.5 Notasi – Notasi Pada Diagram CPM dan PERT..........................................7
2.6 Tahapan Perhitungan CPM..............................................................................8
2.7 Tahapan Perhitungan PERT.............................................................................8
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN..............................................................................10
3.1 Jenis Penelitian..................................................................................................10
3.2 Metode Pengumpulan Data..........................................................................10
3.3 Metode Alur Kerja............................................................................................10
BAB 4 PEMBAHASAN.....................................................................................................11
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................25
5.1. Kesimpulan.........................................................................................................25
5.2. Saran....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................................27

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek
yang harus dikerjakan dengan baik. Demi keberlangsungan suatu proyek
dibutuhkan manajemen proyek yang akan mengelola proyek tersebut mulai
dari awal sampai proyek tersebut berakhir.
Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin,
dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang telah ditentukan (Kerzner, 2013). Proyek yang berskala besar
tentunya memerlukan perencanaan dan pengendalian yang baik karena
merupakan dasar untuk proyek dapat berjalan dengan lancar dan proyek yang
dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang optimal.
Untuk merencanakan serta mengendalikan suatu proyek agar proyek
tersebut berjalan dengan lancar perlu diketahui kegiatan mana yang perlu
diutamakan dan kegiatan mana yang pengerjaannya dapat dilakukan dengan
santai. Untuk mengetahui hal tersebut, manajemen proyek dapat
menggunakan konsep Network Planning atau jaringan kerja dengan metode
CPM (Critical Path Method ) dan PERT (Project Evaluation and Review
Technique) untuk penyelesaian proyek tersebut.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih mendalam
mengenai Penerapan Jaringan Kerja dengan Metode CPM (Critical Path
Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) Berdasarkan
Data Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi Utara Pada PT.
Nindya Karya (Persero) Wilayah V.

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan Jaringan Kerja dengan metode CPM berdasarkan
data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi Utara Pada
PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V?
2. Bagaimana penerapan Jaringan Kerja dengan metode PERT berdasarkan
data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi Utara Pada
PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan Jaringan Kerja dengan metode CPM
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
2. Untuk mengetahui penerapan Jaringan Kerja dengan metode PERT
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.

1.4 Manfaat
1. Untuk memahami penerapan Jaringan Kerja dengan metode CPM
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.
2. Untuk memahami penerapan Jaringan Kerja dengan metode PERT
berdasarkan data pembangunan pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara Pada PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Network Planning


Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang
digunakan oleh seorang manager untuk merencanakan, menjadwalkan dan
mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan pendekatan
atau analisis waktu (time) yang digambarkan dalam bentuk simbol dan
diagram (Muchlisin Riadi, 2019).

2.2 Definisi CPM


Critical Path Method (CPM) merupakan model kegiatan proyek yang
digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik
pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan
digambarkan sebagai busur atau garis antara titik (Syahrizal, 2017).

2.3 Definisi PERT


Project Evaluation and Review Technique (PERT) adalah suatu alat
bantu untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan pada banyak tugas yang
saling terkait dalam suatu proyek yang besar dan kompleks (Chinneck, 2016).

2.4 Simbol – Simbol Pada Diagram CPM dan PERT


a.

Simpul / Lingkaran, menyatakan sebuah peristiwa atau ujung dari satu atau
lebih kegiatan

7
b.
Anak Panah, menyatakan sebuah kegiatan (aktivitas) yang memerlukan
durasi tertentu
c.
Anak Panah Terputus – putus, menyatakan kegiatan semu (dummy) yang
tidak mempunyai durasi
d.
Anak Panah Tebal, menyatakan lintasan – lintasan yang harus diselesaikan
tepat waktu

2.5 Notasi – Notasi Pada Diagram CPM dan PERT

ES DE EF
Ni Nj
LS LF

a. Ni dan Nj adalah nomor dari suatu peristiwa (i dan j berbeda)


b. D merupakan durasi kegiatan
c. ES (Earliest Start) adalah waktu paling awal kegiatan dapat dimulai apabila
kegiatan terdahulunya telah selesai
d. EF (Earliest Finish) adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan dimana
EF hasil dari ES ditambah dengan durasi (D)
Rumus Earliest Finish :
EF=ES+ D
ES dan EF digunakan pada perhitungan Forward Pass.
e. LF (Latest Finish) adalah waktu selesai paling lambat suatu kegiatan
f. LS (Latest Start) adalah waktu paling lambat suatu kegiatan dapat dimulai
dimana LS hasil dari LF dikurang dengan durasi (D)
Rumus Latest Start :
LS=LF−D

8
LF dan LS digunakan pada perhitungan Backward Pass.

2.6 Tahapan Perhitungan CPM


a. Mengumpulkan data yang dibutuhkan
b. Menggambar diagram perencanaan
c. Melakukan perhitungan Forward Pass dan Backward Pass
Pada perhitungan Forward Pass, jika suatu kegiatan memiliki dua atau
lebih kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal
(ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF)
yang terbesar dari kegiatan terdahulu.
Pada perhitungan Backward Pass, jika suatu kegiatan terpecah
menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu selesai paling akhir (LF)
kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan
berikutnya yang terkecil.
d. Menghitung Total Float dan Free Float
TF (Total Float) merupakan waktu yang diperkenankan suatu kegiatan
boleh ditunda tanpa menyebabkan keterlambatan berakhirnya proyek.
Rumus Total Float :
TF=LF−ES−Durasi
FF (Free Float) merupakan waktu yang diperkenankan suatu kegiatan
boleh ditunda tanpa menunda mulainya kegiatan berikutnya.
Rumus Free Float:
FF=EF−ES−Durasi
e. Menentukan Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui
jaringan dan waktu paling cepat selesainya proyek. Jalur kritis terdiri dari
kegiatan – kegiatan kritis yang ditandai dengan nilai TF=FF = 0.

2.7 Tahapan Perhitungan PERT


a. Mengumpulkan data yang dibutuhkan

9
b. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan
Terdapat 3 perkiraan waktu yaitu Estimasi Waktu Optimis (a),
Estimasi Waktu Paling Mungkin (m), dan Estimasi Waktu Pesimis (b).
a) Estimasi Waktu Optimis (a), merupakan waktu yang diperlukan
suatu kegiatan jika proses pengerjaannya berjalan dengan baik.
b) Estimasi Waktu Paling Mungkin (m), merupakan waktu yang
diperlukan suatu kegiatan yang paling realistis.
c) Estimasi Waktu Pesimis (b), merupakan waktu yang diperlukan
suatu kegiatan jika proses pengerjaannya berjalan tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Nilai harapan (waktu diharapkan), variansi, dan distribusi peluang juga
diperlukan dalam melakukan perhitungan dengan metode PERT. Distribusi
peluang digunakan untuk menghitung peluang penyelesaian suatu proyek
sesuai dengan jadwal.
Rumus Nilai Harapan (Waktu Diharapkan) :
1
t e= ( a+4 m+b)
6
Rumus Varians :
2
σ2= [ 1
6
( b−a) ]
Rumus Distribusi Peluang :
x−µ
Z=
σ
Dimana x merupakan durasi pengerjaan proyek yang diharapkan dan µ
adalah jumlah waktu pada lintasan kritis.
c. Menggambar diagram perencanaan
d. Melakukan perhitungan Forward Pass dan Backward Pass
e. Menghitung Total Float dan Free Float
f. Menentukan Jalur Kritis (Critical Path)
g. Menghitung probabilitas penyelesaian suatu proyek

10
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan
mengolah data yang telah diperoleh secara sistematis dengan
metode yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan merupakan data sekunder yang
diperoleh dari PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V.

3.3 Metode Alur Kerja


Metode alur kerja dilakukan dengan analisis kuantitatif
yaitu dengan mengolah data menggunakan metode CPM dan
PERT dan disajikan dalam bentuk tabel.

11
BAB 4
PEMBAHASAN

Berikut disajikan data yang diperoleh dari PT. Nindya Karya


(Persero) Wilayah V:

Tabel 4.1. Data Sekunder Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi
Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
KODE URAIAN KEGIATAN PRODECESSOR SUCCESSOR DURASI (HARI)

I PEKERJAAN PERSIAPAN
A Mobilisasi dan Demobilisasi B, F 30

II PEKERJAAN TANAH
B Galian Tanah A D 60
C Urungan Tanah Kembali K 45
D Timbunan Pasir (Pasir Didatangkan) B K, J 75

III PEKERJAAN REVETMEN


F Buis Beton H = 0,5 m (Beton K225) A H 120
G Beton Cyclop H L 90
H Angker Diameter 16 mm F G 30
I Plesteran Camp. 1 Pc : 3Ps J 30
J Pasangan Batu Camp. 1 : 3 D I 60
K Beton Bertulang Camp. 1 : 2 : 3 D C 30

IV PEKERJAAN TOE PROTECTION


Pasangan Batu - Batu Boulder 300 –
L G 60
400
Sumber : PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V. 2017.

Berdasarkan Tabel 4.1, selanjutnya akan dibuatkan diagram


perencanaanya :

12
Gambar 4.1 Diagram Metode CPM
 Perhitungan CPM
Forward Pass (Menghitung Earliest Finish) :

EF=ES+ D
a. Kegiatan A (1,2)
EF=0+30=30
b. Kegiatan B (2,3)
EF=30+60=90
c. Kegiatan D (3,5)
EF=90+75=165
d. Kegiatan K (5,6)
EF=165+30=195
e. Kegiatan J (5,7)
EF=165+60=225
f. Kegiatan F (2,4)
EF=30+120=150
g. Kegiatan H (4,8)
EF=150+30=180
h. Kegiatan G (8,9)
EF=180+90=270
i. Kegiatan C (6,10)
EF=195+45=240

13
j. Kegiatan I (7,10)
EF=225+30=255
k. Kegiatan L (9,10)
EF=270+60=330

Backward Pass (Menghitung Latest Start) :

LS=LF−D
a. Kegiatan C (10,6)
LS=330−45=285
b. Kegiatan I (10,7)
LS=330−30=300
c. Kegiatan J (7,5)
LS=300−60=240
d. Kegiatan K (6,5)
LS=285−30=255
e. Kegiatan D (5,3)
LS=240−75=165
f. Kegiatan L (10,9)
LS=330−60=270
g. Kegiatan G (9,8)
LS=270−90=180
h. Kegiatan H (8,4)
LS=180−30=150
i. Kegiatan F (4,2)
LS=150−120=30
j. Kegiatan B (3,2)
LS=165−30=135
k. Kegiatan A (2,1)
LS=30−30=0

Menghitung Total Float (TF) dan Free Float (FF) :


TF=LF−ES−Durasi
FF=EF−ES−Durasi
a. Kegiatan A (1,2)
TF=30−30−0=0

14
FF=30−0−30=0
b. Kegiatan B (2,3)
TF=165−30−60=75
FF=90−30−60=0
c. Kegiatan D (3,5)
TF=240−90−75=75
FF=165−90−75=0
d. Kegiatan K (5,6)
TF=285−165−30=90
FF=195−165−30=0
e. Kegiatan J (5,7)
TF=300−165−60=75
FF=225−165−60=0
f. Kegiatan F (2,4)
TF=150−30−120=0
FF=150−30−120=0
g. Kegiatan H (4,8)
TF=180−150−30=0
FF=180−150−30=0
h. Kegiatan G (8,9)
TF=270−180−90=0
FF=270−180−90=0
i. Kegiatan C (6,10)
TF=330−195−45=90
FF=330−195−45=90
j. Kegiatan I (7,10)
TF=330−225−30=75
FF=330−225−30=75
k. Kegiatan L (9,10)
TF=330−270−60=0
FF=330−270−60=0

Tabel 4.2. Data Lengkap CPM Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
Earliest Latest Float
Kode Prodecessor Successor Durasi
Start Finish Start Finish Total Free
A B, F 30 0 30 0 30 0 0
B A D 60 30 90 30 165 75 0
C K 45 195 330 285 330 90 90
D B K, J 75 90 165 165 240 75 0
F A H 120 30 150 30 150 0 0
G H L 90 180 270 180 270 0 0

15
H F G 30 150 180 150 180 0 0
I J 30 225 330 300 330 75 75
J D I 60 165 225 240 300 75 0
K D C 30 165 195 240 285 90 0
L G 60 270 330 270 330 0 0
Sumber : Data diolah 2019.

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat baris yang diberi tanda dengan
warna merah merupakan kegiatan – kegiatan kritis yaitu yang memiliki nilai
TF=FF=0 yang artinya tidak mempunyai waktu tenggang pada kegiatan
tersebut. Dari kegiatan – kegiatan tersebut dapat pula diketahui jalur kritisnya
yaitu A – F – H – G – L. Jika durasi pada jalur kritis dijumlahkan maka akan
menghasilkan waktu tercepat proyek tersebut dapat selesai.
Waktu tercepat proyek tersebut dapat selesai ialah :
A + F+ H+ G+ L
¿ 30+120+30+90+ 60
¿ 330
Jadi, waktu tercepat proyek tersebut dapat selesai ialah 330 hari.

Selanjutnya, akan disajikan data untuk perhitungan


metode PERT yang diperoleh dari PT. Nindya Karya (Persero)
Wilayah V :

Tabel 4.3. Data Sekunder Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi Sulawesi
Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
Estimasi Estimasi Paling Estimasi
Kode Prodecessor Successor
Optimis (a) Mungkin (m) Pesimis (b)
A B, F 28 30 32
B A D 56 60 63
C K 42 45 48
D B K, J 70 75 78
F A H 118 120 124
G H L 86 90 95
H F G 25 30 32
I J 28 30 34
J D I 56 60 61
K D C 29 30 33
L G 54 60 62

16
Sumber : PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V. 2017.

Batas pengerjaan proyek Pembangunan Pengaman Pantai Marore


Provinsi Sulawesi Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V ini ialah 330
hari.
Sebelum menggambar diagram perencanaannya, terlebih dahulu akan
dihitung besar Nilai Harapan (te) dan Variansi (σ2) berdasarkan data pada
Tabel 4.3.

 Perhitungan PERT

Menghitung Nilai Harapan (te) dan Variansi (σ2) :

1
t e= ( a+4 m+b)
6
2
σ2= [ 1
6
( b−a) ]
a. Kegiatan A

1
t e= ( 28+ 4 ( 30 ) +32 )=30
6
2
σ2= [ 1
6 ]
( 32−28) =0.44

b. Kegiatan B

1
t e= ( 56+ 4 ( 60 ) +63 ) =59.83
6
2
σ2=
[ 1
6 ]
( 63−56) =1.361

c. Kegiatan C

1
t e= ( 42+ 4 ( 45 )+ 48 ) =45
6

17
2
σ2= [ 1
6 ]
( 48−42) =1

d. Kegiatan D

1
t e= ( 70+4 ( 75 ) +78 )=74.67
6
2
2 1
[
σ = ( 78−70) =1.78
6 ]
e. Kegiatan F

1
t e= ( 118+ 4 ( 120 ) +124 )=120.33
6
2
σ2=
[ 1
6
(124−118 ) =1
]
f. Kegiatan G

1
t e= ( 86+ 4 ( 90 )+ 95 )=90.167
6
2
σ2= [ 1
6 ]
( 95−86) =2.25

g. Kegiatan H

1
t e= ( 25+ 4 ( 30 ) +32 )=29.5
6
2
σ2=
[ 1
6 ]
( 32−25) =1.361

h. Kegiatan I

1
t e= ( 28+ 4 ( 30 ) +34 )=30.33
6
2
2 1
[
σ = ( 34−28) =1
6 ]
i. Kegiatan J

18
1
t e= ( 56+ 4 ( 60 ) +61 ) =59.5
6
2
2 1
[ ]
σ = ( 61−56) =0.694
6
j. Kegiatan K

1
t e= ( 29+ 4 ( 30 ) +33 ) =30.33
6
2
σ2=
[ 1
6 ]
(33−29) =0.44

k. Kegiatan L

1
t e= ( 54+ 4 ( 60 ) +62 ) =59.33
6
2
σ2= [ 1
6 ]
( 62−54) =1.78

Karena, nilai harapan dari setiap kegiatan telah diperoleh dari hasil
perhitungan sebelumnya maka selanjutnya akan dibuat diagram perencanaan
untuk metode PERT :

19
Gambar 4.2 Diagram Metode PERT

 Perhitungan PERT Bagian 2

Forward Pass (Menghitung Earliest Finish) :

EF=ES+ D
a. Kegiatan A (1,2)
EF =0+30=30
b. Kegiatan B (2,3)
EF=30+59.83=89.83
c. Kegiatan D (3,5)
EF=89.83+74.67=164.5
d. Kegiatan K (5,6)
EF=164.5+ 30.33=194.83
e. Kegiatan J (5,7)
EF=164.5+ 59.5=224
f. Kegiatan F (2,4)
EF=30+120.33=150.33
g. Kegiatan H (4,8)
EF=150.33+ 29.5=179.83
h. Kegiatan G (8,9)
EF=179.83+ 90.167=269.997
i. Kegiatan C (6,10)
EF=194.83+ 45=239.83
j. Kegiatan I (7,10)
EF=224+30.33=254.33
k. Kegiatan L (9,10)
EF =269.997+59.33=329.327

Backward Pass (Menghitung Latest Start) :

LS=LF−D
a. Kegiatan C (10,6)
LS=329.327−45=284.327
b. Kegiatan I (10,7)
LS=329.327−30.33=298.997
c. Kegiatan J (7,5)
LS=298.997−59.5=239.497

20
d. Kegiatan K (6,5)
LS=284.327−30.33=253.997
e. Kegiatan D (5,3)
LS=239.497−74.67=164.827
f. Kegiatan L (10,9)
LS=329.327−59.33=269.997
g. Kegiatan G (9,8)
LS=269.997−90.167=179.83
h. Kegiatan H (8,4)
LS=179.83−29.5=150.33
i. Kegiatan F (4,2)
LS=150.33−120.33=30
j. Kegiatan B (3,2)
LS=164.827−59.83=104.997
k. Kegiatan A (2,1)
LS=30−30=0

Menghitung Total Float (TF) dan Free Float (FF) :


TF=LF−ES−Durasi
FF=EF−ES−Durasi
a. Kegiatan A (1,2)
TF=30−0−30=0
FF=30−0−30=0
b. Kegiatan B (2,3)
TF=164.827−30−59.83=¿ 74.997
FF=89.83−30−59.83=¿ 0
c. Kegiatan D (3,5)
TF=239.497−89.83−74.67=¿ 74.997
FF=164.5−89.83−74.67=0
d. Kegiatan K (5,6)
TF=284.327−164.5−30.33=84.497
FF=194.83−164.5−30.33=0
e. Kegiatan J (5,7)
TF=298.997−164.5−59.5=74.997
FF=224−164.5−59.5=0
f. Kegiatan F (2,4)
TF=150.33−30−120.33=0
FF=150.33−30−120.33=0
g. Kegiatan H (4,8)
TF=179.83−150.33−29.5=0

21
FF=179.83−150.33−29.5=0

h. Kegiatan G (8,9)
TF=269.997−179.83−90.167=0
FF=269.997−179.83−90.167=0
i. Kegiatan C (6,10)
TF=329.327−194.83−45=84.497
FF=329.327−194.83−45=84.497
j. Kegiatan I (7,10)
TF=329.327−224−30.33=74.997
FF=329.327−224−30.33=74.997
k. Kegiatan L (9,10)
TF=329.327−269.997−59.33=0

FF=329.327−269.997−59.33=0

Tabel 4.4. Data Lengkap PERT Pembangunan Pengaman Pantai Marore Provinsi
Sulawesi Utara PT. Nindya Karya (Persero) Wilayah V 2017
Nilai Earliest Latest Float
Kode Prodecessor Successor Variansi
Harapan Start Finish Start Finish Total Free
A B, F 30 0.44 0 30 0 30 0 0
B A D 59.83 1.361 30 89.83 30 164.827 74.997 0
C K 45 1 194.83 329.327 284.327 329.327 89.497 89.497
D B K, J 74.67 1.78 89.83 164.5 164.827 239.497 74.997 0
F A H 120.33 1 30 150.33 30 150.33 0 0
G H L 90.167 2.25 179.83 269.997 179.83 269.997 0 0
H F G 29.5 1.361 150.33 179.83 150.33 179.83 0 0
I J 30.33 1 224 329.327 298.997 329.327 74.997 74.997
J D I 59.5 0.694 164.5 224 239.497 298.997 74.997 0
K D C 30.33 0.44 164.5 194.83 239.497 284.327 89.497 0
L G 59.33 1.78 269.997 329.327 269.997 329.327 0 0
Sumber : Data diolah 2019.

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat baris yang diberi tanda dengan
warna merah merupakan kegiatan – kegiatan kritis yaitu yang memiliki nilai
TF=FF=0 yang artinya tidak mempunyai waktu tenggang pada kegiatan
tersebut. Dari kegiatan – kegiatan tersebut dapat pula diketahui jalur kritisnya
yaitu A – F – H – G – L.

22
Untuk menghitung probabilitas yang mungkin terjadi dari durasi
pekerjaan secara keseluruhan, diperlukan nilai harapan (te), variansi ( σ 2 ¿ ,
dan standar deviasi dari kegiatan yang berada di jalur kritis.
Total Nilai Harapan (te) kegiatan kritis :
A + F+ H+ G+ L
µ=30+120.33+29.5+ 90.167+59.33
µ ¿ 329.327 hari
Varians ( σ 2 ¿ kegiatan kritis :
A + F+ H+ G+ L
2
σ ¿ 0.44+1+1.361+2.25+1.78
2
σ ¿ 6,831
Standar Deviasi ( σ ) kegiatan kritis :

σ =√ 6.831

σ =2.6136

Sehingga, nilai Z nya adalah :

x−µ
Z=
σ
330−329.327
Z=
2.6136
Z =0.2574
Berdasarkan tabel distribusi normal diperoleh probabilitas proyek
dapat diselesaikan dalam waktu 330 hari adalah 0.5987 atau 59.87%.

23
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

a. Pembuatan diagram network dengan CPM hanya menggunakan satu


estimasi waktu rencana yang bersifat pasti atau dengan kata lain CPM
digunakan dengan asumsi proyek akan berjalan sesuai rencana awal tanpa
memperhitungkan cuaca, keadaan lapangan yang tidak sesuai, dan faktor-
faktor lainnya. Sedangkan dengan metode PERT menggunakan tiga
estimasi waktu rencana atau dengan kata lain memperhitungkan
kemungkinan terjadinya perubahan cuaca misalnya hujan, keadaan
dilapangan yang tidak sesuai dengan rencana, terjadinya kecelakaan kerja,
dan faktor-faktor lainnya.

b. Dengan CPM didapatkan waktu untuk penyelesaian keseluruhan proyek


yaitu 330 hari. Lalu, dengan metode PERT didapat bahwa probabilitas
keberhasilan proyek dapat selesai dengan durasi kerja 330 hari sebesar
59.87%.

5.2. Saran
a. Setiap kegiatan haruslah direncanakan dan diurutkan dengan sangat baik.

Jika terdapat pekerjaan yang dapat dimulai secara bersamaan dengan


pekerjaan lainnya, maka sebaiknya pekerjaan tersebut diparalelkan.

b. Untuk pelaksanaan kegiatan proyek yang memiliki kemungkinan


terjadinya hal- hal yang tidak bisa diprediksi dengan pasti, sebaiknya
digunakan metode PERT sebagai metode penjadwalannya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Chinneck, John W. 2016. Practical Optimization: a Gentle Introduction.


Canada.
Kerzner, Harold. 2013. Project Management: A Systems Approach to
Planning, Schedulling, and Controlling. New Jersey: John Willey & Sons.
Riadi, Muchlisin. 2019. Pengertian, Manfaat, Metode dan Penyusunan
Network Planning. https://www.kajianpustaka.com/2019/02/pengertian-manfaat-
metode-dan-penyusunan-network-planning.html.
Syahrizal. 2017. Penerapan Metode CPM Dan PERT Pada Penjadwalan Proyek
Konstruksi. Hal. 2.

25

Anda mungkin juga menyukai