Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Riset Operasi ini
dengan tepat waktu. Topik yang kami bahas mengenai “CPM dan PERT dalam
Menentukan Peluang Menyelesaikan Persiapan Acara National Cooperative
Competition (NCC)”.
Adapun maksud dan tujuan kami dalam menyelesaikan tugas ini adalah untuk
menambah pengetahuan kami mengenai materi tersebut. Terima kasih kami ucapkan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas kami selanjutnya. Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan tugas ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar tugas ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan.

Yogyakarta, Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................................... 3
2.1 Definisi CPM (Critical Path Method) ................................................................................. 3
2.2 Definisi PERT (Program Evaluation and Review Technique) ............................................ 4
2.3 Elemen CPM dan PERT ...................................................................................................... 5
2.4 Langkah-langkah Penjadwalan Proyek menggunakan CPM dan PERT ............................. 6
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................. 9
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 14
4.2 Saran.................................................................................................................................. 14
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 15
Daftar Pustaka ...............................................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Proyek adalah kegiatan dalam jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya
terbatas dan bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu.

Pengelolaan proyek berskala besar, seperti konstruksi bangunan, memerlukan


perencanaan, penjadwalan, dan koordinasi yang hati-hati dari berbagai aktivitas yang
saling berkaitan. Perencanaan dan penjadwalan yang baik dari suatu proyek menentukan
keberhasilan proyek. Perencanaan dan penjadwalan selalu menjadi isu dalam
manajemen proyek karena akan berpengaruh pada keberhasilan sebuah proyek, terutama
dalam memenuhi lingkup waktu, lingkup pekerjaan dan lingkup biaya (Syahrizal,
2016).

Salah satu elemen hasil perencanaan adalah penjadwalan proyek, yang dapat
memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja
sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi
proyek dengan progress waktu untuk penyelesaian proyek. Critical Path Method (CPM)
dan Project Evaluation Review Technic ( PERT ) merupakan dua metode penjadwalan
proyek yang menggunakan pendekatan berbeda dalam pengerjaanya. Dimana metode
CPM menggunakan pendekatan deterministik sedangkan metode PERT menggunakan
pendekatan probabilitas (Syahrizal, 2016) .

Di penjadwalan suatu acara, metode CPM dan PERT dapat diaplikasikan tidak
hanya pada kegiatan besar, namun dapat digunakan untuk melakukan perencanaan dan
penjadwalan pada kegiatan yang lebih sederhana, seperti perencanaan kegiatan NCC
yang diselenggarakan oleh kopma UNY, karena akan sangat berguna dalam melakukan
perencanaan dan penjadwalan kegiatan yang efisien dan efektif. Oleh karena itu,
kelompok ini akan membahas penggunaan metode CPM dan PERT untuk melihat
kegiatan kritis dan menentukan seberapa besar peluang kegiatan selesai (Ningsih, 2016).

1
1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menggunakan
CPM dan PERT dalam persiapan kegiatan NCC.

1.3 Tujuan

Tujuan dalam makalah ini adalah untuk melihat berapa peluang persiapan kegiatan
NCC selesai dalam 4 bulan.

1.4 Manfaat

Mengetahui penggunaan CPM dan PERT dalam penjadwalan suatu kegiatan.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review
Technique) merupakan alat analisis proyek yang menggunakan pendekatan berbeda
dalam pengerjaannya. Dimana metode CPM menggunakan pendekatan deterministik
yaitu, teknik analisis untuk perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek dengan
metode jalur kritis dengan taksiran tunggal untuk lama suatu aktivitas. Arah perhitungan
CPM adalah perhitungan maju dan perhitungan mundur. Sedangkan metode PERT
menggunakan pendekatan probabilistik yaitu, suatu teknik analisis untuk
mengasumsikan ketidakpastian lama waktu suatu aktivitas yang digambarkan dengan
probabilitas tertentu dan memerlukan tiga waktu taksiran untuk suatu aktivitas. PERT
juga menggunakan parameter lain untuk mengukur ketidakpastian tersebut secara
kuantitatif yaitu standar deviasi dan varians.

2.1 Definisi CPM (Critical Path Method)


Menurut Levin dan Kirkpatrick (1972), metode Jalur Kritis (Critical Path
Method) yakni metode untuk merencanakan dan mengawasi proyek. CPM merupakan
sistem yang paling banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang memakai
prinsip pembentukan jaringan. Di dalam CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian
pula hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek.
Menurut Jesse dan Desirae (2009) Critical Path Method adalah salah satu
metode analisis yang berbasis algoritma yang digunakan untuk penjadwalan
serangkaian proses kegiatan. Hal ini penting karena CPM merupakan alat penting untuk
manajemen proyek yang efektif.
Critical Path Method (CPM) merupakan metode untuk mentranlasikan atau
menerjemahkan kebutuhan proyek ke dalam system matematik dengan memperhatikan
tahapan umum yang rutin diaplikasikan antara lain : perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian/monitoring.

3
Jalur Metode Kritis (CPM) adalah teknik untuk menganalisis proyek dengan
menentukan urutan terpanjang tugas atau urutan tugas sesuai dengan tingkat kekenduran
melalui jaringan proyek (Newbold, 1998).
Jadi CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan
biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
Pada tahap penjadwalan, CPM menyediakan metode yang realistis dalam
menentukan bagaimana mencapai tujuan dari proyek dan untuk mengkomunikasikan
serta mendokumentasikan rencana proyek secara jelas dan ringkas. Tahap monitoring
membantu manajemen untuk fokus terhadap apa yang paling dibutuhkan (Anderson,
1986)
Dalam pekerjaan proyek terdapat hubungan ketergantungan antara aktivitas satu
dan lainnya dengan cara digambarkan dalam diagram network, hal ini disebut jaringan
kerja (network planning). Begitupun dengan PERT yang juga menggunakan jaringan
kerja.

2.2 Definisi PERT (Program Evaluation and Review Technique)


PERT, Project Evaluation and Review Technique, adalah suatu alat bantu untuk
melakukan perencanaan dan penjadwalan pada banyak tugas yang saling terkait dalam
suatu proyek yang besar dan kompleks. PERT dibuat selama pembuatan kapal selam
Polaris di USA pada tahun 1950, yang merupakan salah satu proyek terkompleks pada
saat itu. Saat ini, teknik PERT digunakan secara rutin pada setiap proyek besar seperti
pembangunan software, konstruksi gedung dan sebagainya (Chinneck, 2016).
Penundaan sebuah proyek dan gangguan produksi akan dapat diantisipasi dan
dikurangi dengan metode PERT. Metode tersebut juga dapat mengkoordinasikan
berbagai bagian pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek
(Dannyanti,2010). Selain itu PERT dapat membantu menentukan jadwal suatu proyek
beserta anggaran biayanya sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu dan tepat
biaya (Syahrizal, 2016).
Di dalam buku Construction Project Scheduling and Control-2nd ed, Saleh
Mubarak (2010) mengemukakan bahwa PERT is an event-oriented network analysis
technique used to estimate project duration when individual activity duration estimates
are highly uncertain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode yang dapat membantu

4
dalam melakukan penjadwalan dan penganggaran suatu proyek adalah PERT, dengan
mempertimbangkan banyaknya aktivitas proyek yang saling terkait namun memiliki
ketidakpastian waktu penyelesaian yang cukup tinggi.

2.3 Elemen CPM dan PERT


CPM dan PERT menggunakan sebuah sistem jaringan untuk menangkap
prioritas atau hubungan paralel diantara banyak tugas dalam sebuah proyek. Untuk
membuat sistem jaringan tersebut dapat menggunakan elemen-elemen pada tabel
berikut

Tabel Elemen Jaringan CPM dan PERT :

Representasi Node

5
a = nomor node
ES = Earliest Start (waktu paling cepat suatu kegiatan
dapat dimulai). Diambil yang terbesar dari aktivitas
yang masuk.
ELC = Latest Completion (waktu paling lambat
kegiatan yang berakhir di node j harus selesai).
Diambil yang terkecil dari aktivitas yang keluar.

2.4 Langkah-langkah Penjadwalan Proyek menggunakan CPM dan PERT


Metode PERT dan CPM adalah metode yang dapat digunakan untuk membuat
perencanaan, skedul, dan proses pengendalian suatu proyek. Untuk dapat menerapkan
kedua
metode ini, perlu ditetapkan terlebih dahulu kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
dalam suatu proyek dan menyusunnya dalam bentuk jaringan. Jaringan menunjukan
saling hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain.
Berikut adalah langkah 6 langkah dasar CPM dan PERT :
1. Mengidentifkasikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja,
2. Membangun hubungan antara kegiatan, memutuskan kegiatan mana yang harus
terlebih dahulu dan mana yang mengikuti yang lain,
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan,
4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk tiap kegiatan,
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini yang disebut jalur
kritis,
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalianproyek.
Langkah ke-5, menetukan jalur kritis, adalah bagian utama dalam pengendalian proyek.
Kegiatan pada jalur kritis mewakili tugas yang akan menunda keseluruhan proyek,
kecuali bilamereka dapat diselesaikan tepat waktu. Manajer mempunyai keleluasaan
untuk menghitung tugas penting dengan mengidentifikasi kegiatan yang kurang penting
dan melakukan perencanaan ulang, penjadwalan ulang, dan pengalokasian ulang sumber
daya manusia dan uang.

6
Walaupun prinsip penyusunan jaringan pada kedua metode adalah sama, namun
terdapat perbedaan mendasar antara kedua metode ini. Perbedaan utamanya adalah
bahwa CPM membuat asumsi bahwa waktu kegiatan diketahui pasti, hingga hanya
diperlukan satu faktor waktu untuk tiap kegiatan. Sedangkan PERT menggunakan tiga
perkiraan waktu untuk tiap kegiatan. Tujuan dari penggunaan tiga angka estimasi adalah
untuk memberikan rentang waktu yang paling lebar dalam melakukan estimasi rentang
waktu kegiatan.

Ketiga estimasi tersebut adalah sebagai berikut:


1. Optimistic Time (a)
Kurun waktu optimistik adalah durasi yang tercepat untuk menyelesaikan suatu
kegiatan jika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Durasi yang digunakan
hanya sekali dalam seratus kali kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama.
2. Most Likely Time (m)
Kurun waktu paling mungkin atau realistik adalah durasi yang paling sering
terjadi dibanding dengan yang lain bila kegiatan dilakukan berulang-ulang
dengan kondisi yang hampir sama.
3. Pessimistic Time (b)
Kurun waktu pesimistik adalah durasi yang paling lama untuk menyelesaikan
kegiatan, bila segala sesuatunya serba tidak baik. Durasi disini dilampaui hanya
sekali dalam seratus kali, bila kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang
dengan kondisi yang hampir sama
Selanjutnya ketiga perkiraan waktu itu dirumuskan menjadi satu angka yang
disebut (te) atau kurun waktu yang diharapkan (expected duration time). Dalam
menentukan nilai (te) dipakai asumsi bahwa kemungkinan terjadinya peristiwa
optimistik (a) dan pesimistik (b) adalah sama. Sedangkan kemungkinan terjadinya
peristiwa paling mungkin adalah empat kali lebih besar dari kedua peristiwa optimistik
dan pesimistik sehingga apabila dijumlah akan bernilai 6 (enam) sesuai dengan rentang
kurva distribusi peristiwa yang telah di standarkan. Sehingga didapat rumus sebagai
berikut:

7
𝑎 + 4𝑚 + 𝑏
̅=
𝑡𝑒 = 𝐷
6

Lalu varians waktu penyelesaian kegiatan dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
𝑏−𝑎 2
𝑣𝑎𝑟 = ( )
6
Dengan menggunakan teori probabilitas yang mengasumsikan bahwa distribusi
(te) mengikuti pola distribusi normal yang menghasilkan kurva berbentuk genta, maka
dapat dihitung berapa persen (%) kemungkinan target jadwal dapat dicapai.
PERT menggunaknan varians kegiatan jalur kritis untuk membantu menentukan varians
proyek keseluruhan dengan menjumlahkan varians kegiatan kritis:

𝑆 2 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘 = ∑ 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘 (𝑠) = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘

Untuk mengetahui berapa probabilitas/kemungkinan proyek dapat diselesaikan


dalam
batas waktu n hari misalnya, maka:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 (𝑍)
(𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 − 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛)
=
𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘
Hasilnya dibaca pada table Z untuk melihat besar kemungkinan waktu penyelesaian
proyek.

8
BAB III

PEMBAHASAN
Salah satu contoh penerapan CPM dan PERT dalam kehidupan sehari-hari adalah
untuk menentukan persentase peluang menyelesaikan suatu tugas dalam jangka waktu
tertentu. Sebagai contoh terhadap persiapan acara national cooperative competition
(NCC) yang akan di selenggarakan oleh kopma UNY. Berikut diasumsikan beberapa
kegiatan pokok yang di ringkas dari lampiran kegiatan per sie:

A. Penyusunan rangkaian acara NCC


B. Membuat cap logo dan kop surat
C. Membuat rencana anggaran
D. Perhitungan biaya dalam anggaran
E. Membuat syarat, persiapan, dan alur pendaftaran peserta
F. Membuat daftar konsumsi berdasarkan susunan acara
G. Menyusun soal per babak dan menentukan tekis babak penyisihan dan babak
final
H. Membuat proposal kegiatan, proposal sponsor, dan surat-surat peminjaman,
perizinan, dan undangan
I. Membuat pamflet dan banner sebagai media publikasi
J. Mempublikasikan event di berbagai media
K. Mengajukan proposal dan mengantarkan surat-surat
L. Mempersiapkan penginapan dan transportasi untuk peserta
M. Menyewa tempat dan mempersiapkan semua persiapan

Dengan batas waktu untuk menyelesaikan persiapan adalah 4 bulan, maka dapat
dilakukan perhitungan dengan menggunakan CPM dan PERT untuk menghitung berapa
besar peluang persiapan tersebut dapat diselesaikan dalam 4 bulan.

Langkah pertama yang kita lakukan untuk menganalisis masalah di atas adalah
Menentukan waktu aktivitas estimasi durasi aktivitas optimistik (a) yang merupakan
yaitu waktu tersingkat untuk menyelesaikan kegiatan bila segala sesuatunya berjalan
mulus., estimasi durasi aktivitas pesimistik (b) berupa waktu yang paling lama untuk
menyelesaikan kegiatan, yaitu bila segala sesuatunya serba tidak baik., dan estimasi

9
durasi kebiasaan (m) adalah kurun waktu yang paling sering terjadi dibanding dengan
yang lain bila kegiatan dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama.

Dari kegiatan diatas bisa kita buat tabel awal dari masalah tersebut dimana a, b,
dan m dalam hari:

Kegiatan prodecessor optimistic time (a) most likely time (m) pessimistic time (b)
A - 25 30 35
B - 8 10 12
C - 4 7 10
D C 17 21 25
E A 26 28 30
F A 27 30 33
G A,B,D 42 45 48
H A,B,D 50 60 70
I E 10 14 18
J I 5 7 9
K H 7 10 13
L H 7 10 13
M L 6 10 14

Langkah selanjutnya yang di lakukan adalah untuk menentukan expected time


yang merupakan waktu yang diharapkan untuk dapat menyelesaikan aktivitas, dan
menentukan varians dari setiap kegiatan. Expected time dihitung dengan menggunakan
rumus:

𝑎 + 4𝑚 + 𝑏
𝑡𝑒 =
6

Sedangkan varian dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑏−𝑎 2
𝑉𝑎𝑟 = ( )
6

10
Maka dari tabel awal di atas kita dapat memperoleh tabel dengan nilai 𝑡𝑒 dan 𝑣𝑎𝑟
berupa:

optimistic most likely time pessimistic


Kegiatan prodecessor te var
time (a) (m) time (b)
A - 25 30 35 30 2.78
B - 8 10 12 10 0.44
C - 4 7 10 7 1
D C 17 21 25 21 1.78
E A 26 28 30 28 0.44
F A 27 30 33 30 1
G A,B,D 42 45 48 45 1
H A,B,D 50 60 70 60 11.11
I E 10 14 18 14 1.78
J I 5 7 9 7 0.44
K H 7 10 13 10 1
L H 7 10 13 10 1
M L 6 10 14 10 1.78

Dari tabel di atas dapat kita gambarkan jaringan dari masalah diatas yaitu:

11
Kemudian setelah menentukan earliest start (ES) dan latest completion (LC) kita
memperoleh gambar jaringan berikut

Dari gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa kegiatan kritis dari masalah di atas
adalah kegiatan A, H, L, dan M.

Kemudian langkah terakhir yang akan dilakukan adalah menghitung probabilitas


waktu penyelesaian. Pertama-tama kita akan menghitung mean duration dan variance of
the duration of the project dari kegiatan kritis dengan cara menjumlahkan 𝑡𝑒 dan var
dari semua kegiatan kritis, maka di peroleh

mean duration = 30 + 60 + 10 + 10 = 110

variance of the duration of the project = 2.78 + 11.11 + 1 + 1.78 = 16.66

kemudian dari variance of the duration of the project kita bisa memperoleh standar
deviasi dengan cara mengakarkan variance of the duration of the project dan diperoleh

standar deviasi= √16.66 = 4.082

Kemudian dengan menggunakan teorema limit pusat, lintasan kritis berdistribusi


normal. Jadi probabilitas persiapan acara selesai dalam 4 bulan adalah

12
𝐶𝑃 − 110 120 − 110
𝑃(𝐶𝑃 ≤ 120) = 𝑃 ( ≤ ) = 𝑃(𝑍 ≤ 2.45) = 0.9928
4.082 4.082

Artinya kemungkinan proyek selesai dalam 4 bulan adalah 99.28%

13
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari penyelesaian diatas dapat disimpulkan bahwa persiapan acara NCC yang
akan di selenggarakan oleh kopma kemungkinan dapat di selesaikan dalam waktu 4
bulan sebesar 99.28%, dengan mengutamakan mengerjakan kegiatan-kegiatan kritis
yaitu: Penyusunan rangkaian acara NCC, membuat proposal kegiatan, proposal sponsor,
dan surat-surat peminjaman, perizinan, dan undangan, mempersiapkan penginapan dan
transportasi untuk peserta, dan menyewa tempat dan mempersiapkan semua persiapan.

4.2 Saran
Penggunaan CPM dan PERT tidak tidak hanya untuk perencanaan proyek besar
tetapi, dalam setiap perencanaan proyek apapun kedua metode ini sangat disarankan.
Karena kedua metode tersebut dapat mengestimasi waktu penyelesaian suatu proyek
berdasarkan sumber daya yang efektif dan efisien.

14
LAMPIRAN
Target Job Panitia Inti NCC 2017

Agustus September Oktober November


Sekretaris
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal untuk tempat /
Hotel
Proposal untuk Rektorat
Proposal kegiatan untuk
peserta
proposal untuk
sponsorship
menyiapkan data presensi
setiap rapat
surat-surat peminjaman
dan perizinan (tropi)
LPJ
Surat Piala Kementrian
Koperasi

Agustus September Oktober November


Bendahara 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rencana anggaran
membantu perhitungan
biaya sewa tempat
menentukan HTM
menentukan total hadiah
membuat dan
mengumpulkan rencana
anggaran per sie
menanyakan terkait
pengajuan dana ke

15
rektorat

Agustus September Oktober November


Sie Acara
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PJ kan salah satu untuk
komunikasi dengan LO di
hari H
Susunan acara di Seminar
atau Juknis
untuk peserta seminar,
ranking 1, & LCC sama
atau tidak
pembicara dan tema
seminar
tentukan dresscode
peserta, panitia, tamu
undangan
susunan acara ranking 1
atau juknis
susunan acara LCC dan
juknis
penataan dekor ruangan/
plotting tempat / lay out
Oprec MC seminar, LCC
dan ranking 1
membentuk kategori
juara = yang juara dapat
apa saja
teknis pengumuman juara

Agustus September Oktober November


Sie Pendaftaran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

16
buat bc an coming soon =
syarat pendaftaran
menentukan target
peserta tiap bulan
buat alur pendaftaran
buat database peserta
konfirmasi pembayaran
mekanisme pendaftaran
online
Siapkan kwitansi
bercirikhas NCC 2017

Agustus September Oktober November


Sie Perlengkapan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
booking tempat dibantu
sekre dan ketua
cek sound, kursi, meja,
kamera, handycamp, red
carpet dll
ngelist perlengakapan per
sie
Peminjaman Bel untuk
LCC
List Perlengkapan
Ranking 1

Agustus September Oktober November


Sie Soal
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
menyusun soal per babak
menghubungi tim review
soal

17
jenis soal multiple
choice/ uraian atau apa
teknis babak penyisihan
teknis babak final

Agustus September Oktober November


LO
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
ngelist minimal 20 hotel/
penginapan sekitar UNY
(nama, tarif, jarak,
fasilitas)
mendata personil yang
siap di hari H untuk
mobilitas hari H
(prioritaskan yang ada
motor)
sewa mobil untuk
penjemputaan
buat daftar kedatangan
dan kepulangan peserta

Agustus September Oktober November


Sie Konsumsi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
membuat list snack
berdasarkan susnan acara
membuat list makan
parsel untuk pembicara
snack tamu undangan
tanyakan GC untuk
promo dan potongan
harga

18
Agustus September Oktober November
Sie Humas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Ngelist tamu undangan
undangan
buat PJ sebar Pamflet
atau informasi secara
hardfile
membantu sekretaris
menyebarkan surat
tanya ke rektorat untuk
format kop surat UKM
hubungi ketika ngundang
dinas, rektorat, pembina,
penasehat, WR

Agustus September Oktober November


Sie PDD
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Cap Logo
kop surat
coming soon
banner selamat datang
backdrop sesuai ukuran
panggung
banner publikasi depan
kopma
pamflet NCC 2017
pamflet oprec panitia
lapangan (staf)
stiker
sertfikat seminar
sertfikat ranking 1
sertifikat LCC

19
Papan Juara LCC
Papan Juara Ranking 1
desain bingkai informasi
di IG
PPT selamat datang
Photo booth
bendera event (umbul-
umbul)

Agustus September Oktober November


Sie Sponsorship
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
cetak proposal sposorship
ngelist daftar sponsor
hubungi pak toro untuk
supplier
ngelist media partner
bertanggung jawab
peletakan logo
sponsorship

Agustus September Oktober November


Sie Kominfo
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bikin IG
ngelist kopma se
indonesia dan PT
publikasi event buat
penasarancalon peserta
pj drescode panitia
upload dokumentasi di
medsos
Buat PJ publikasi secara
online

20
Buat Profil setiap Sie dan
Panitia utk diupload di IG
beserta foto
membeli kenang-
kenangan khas Jogja

21
Daftar Pustaka
Syahrizal dan Muhammad Rizki R. 2016. Evaluasi Penjadwalan Waktu Dan Biaya
Proyek Dengan Metode PERT Dan CPM. Universitas Sumatera Utara Prasetya

Ningsih, Inka Kartika, Elly Nu’ma Zahroti dan Dwi Trisana Wardanis. 2016. Metode
Manajemen Bidang Kesehatan CPM dan PERT. Universitas Airlangga

iii

Anda mungkin juga menyukai