ANALISIS SESITIVITAS
METODE SIMPLEK
Disusun oleh :
4MRK3
2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
BAB II DASAR TEORI
2.1 Riset Operasi.....................................................................................
2.2 Linear Programming........................................................................
2.3 Analisis Sensitivitas..........................................................................
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil Usaha.......................................................................................
3.2 Kasus..................................................................................................
3.3 Analisa Kasus....................................................................................
BAB IV KESIMPULAN.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. 1. RISET OPERASI
Situasi lingkungan bisnis terus berubah seiring berjalannya waktu dan
perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut setiap perusahaan ikut
terbawa arus situasi perubahan, sehingga dalam pengambilan keputusan akan
mengikuti perkembangan tersebut. Para peneliti, manajer, pendidik atau perencana
terus berpikir untuk menganalisis/memecahkan masalah dan langkah-langkah
yang perlu ditempuh untuk mecapai tujuannya. pola pikir, pola analisis, pola
pengambilan strategi secara sistematis tersebut disebut Riset Operasi.
Riset operasi telah banyak didefinisikan oleh para ahli seperti yang terdapat
di buku Quantitative Analisis For Management oleh Barry Render (2006) seperti
berikut:
Morse dan Kimball mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific
method) yang memungkinkan manager mengambil keputusan mengenai kegiatan
yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif.
Chruchman, Arnoff dan Arkoff mengemukakan riset operasi sebagai aplikasi
metode-metode, tekini-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi
masalah-masalah yang timbul dalam operasi perusahaan dengan tujuan
ditemukannya pemecahan masalah-masalah tersebut. sedangkan Miller dan M. K.
Starr mendefinisikan riset operasi sebagai peralatan manajemen yang menyatukan
ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan masalah-
masalah sehari-hari sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan secara optimal.
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpullkan bahwa riset operasi adalah
pengambilan keputusan berdasarkan metode atau sistematika ilmiah dalam
kehidupan nyata.
2. 2. LINEAR PROGRAMMING
Menurut Subagyo (2000) program linear adalah suatu model umum yang
dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang
terbatas secara optimal. Program linear mencakup perencanaan kegiatan untuk
mencapai hasil yang optimal yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya
sasaran tertentu yang paling baik diantara alternatif-alternatif yang mungkin
dengan menggunakan fungsi linear.
Masalah keputusan yang biasa dihadapi analis adalah alokasi optimum
sumber daya yang langka yaitu modal, tenaga kerja, bahan mentah, waktu atau
teknologi. Tugas analis adalah menentukan bagaimana memaksimalkan profit,
penjualan, kesejahteraan dan meminimalisasikan biaya, waktu dan jarak.
Setelah masalah diidentifikasi dan tujuan diterapkan langkah selanjutnya adalah
formulasi 3 tahap yang meliputi:
1. Menentukan variabel keputusan dalam bentuk formulasi matematika.
2. Membentuk fungsi tujuan yang ditujukan sebagai suatu hubungan linear dari
variabel keputusan.
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam
persamaan dan pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linear dari
variabel keputusan yang mencerminkan keterbtasan sumberdaya masalah itu.
2. 3. ANALISIS SENSITIVITAS
Analisis sensitivitas merupakan analisa akan dampak dari perubahan data
menngenai fungsi tujuan, fungsi kendala, atau kapasitas kendala terhadap solusi
optimum. perubahan yang mungkin dihadapi dalam analisa sensitivitas adalah
sebagai berikut:
1. Perubahan koefisien fungsi tujuan.
2. Perubahan konstanta ruas kanan.
3. Perubahan fungsi kendala.
Dari berbagai masalah yang munkin dihadapi diatas, secara umum analisa
sensitivitas berusaha untuk menjawab beberapa hal sebagai berikut:
1. Berapa besar koefisien fungsi tujuan dapat berubah tanpa mengubah solusi
optimum.
2. Seberapa besar koefisien variabel non basis dapat dinaikkan sehingga cukup
ekonomis untuk dibuat.
3. Sumber daya manakah yang dapat dinaikkan dan seberapa besar perubahan
dibolehkan, sehingga nilai Z dapat dinaikkan akan tetapi tanpa melakukan
perhitungan dari awal.
4. Sumber daya manakah yang dapat dikurang tanpa menurunkan nilai Z
maupun menghitung dari awal.
5. Sumber daya manakah yang diprioritaskan
6. Apakah penambahan kendala maupun kegiatan baru akan mempengaruhi
solusi optimum.
Namun dalam makalah ini tidak menganalisis semua tentang hal diatas, tapi kami
hanya menganalisi dari beberapa saja.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. 1. PROFIL USAHA
Yang menjadi objek analisis kelompok kami adalah CV. Surya Glass yang
merupakan usaha yang melayani permintaan pembuatan lemari kaca alumunium
dan rak piring alumunium. pemilik CV. Surya Glass adalah bapak Alfred Manife.
Usaha ini berlokasi di Jl. ikan Hiu blok D 7 Perumnas. Usaha ini telah berdiri dari
tahun 2007 hingga sekarang. Awal mula berdirinya usaha tersebut karena beliau
melihat akan banyaknya usah kios yang ada diwaingapu sehingga akan membuat
akan permintaan lemari kaca untuk jualan akan semakin meningkat, beliau
melihat peluang ini dan memaksimalkannya.
3. 2. KASUS
CV. Surya Glass memproduksi lemari kaca alumunium dengan ukuran 2x1x1
dengan bahan baku kaca dan alumunium. sedangkan rak piring memiliki ukuran
2x0. 5x2 dengan bahan baku yang sama. berikut informasi bahan baku dan
tenaga kerjanya:
Tabel 1
Jenis bahan baku Kebutuhan bahan baku dan tenaga Maksimum
kerja persediaan
lemari Rak piring
Bahan baku kaca 6 lembar 4 lembar 80 lembar
Bahan alumunium 8 batang 10 batang 60 batang
Tenaga kerja 2 jam 3 jam 40 jam
Tabel 2
X1 X2 RHS Dual
Maximize 200 300
Bahan baku kaca 6 4 <= 80 0
Bahan baku 8 10 <= 60 30
alumunium
jam tenaga kerja 2 3 <= 40 0
Solution-> 0 6 1800
Keuntungan yang didapatkan masih tetap sama yaitu Rp. 200. 000 untuk lemari
kaca dan Rp. 300. 000 untuk rak piring.
Penyelesaiaan :
Karena yang berubah adalah bahan baku kaca dan alumunium maka perubahan
yang terjadi adalah hanya terdapat pada fungsi kendala yaitu:
4X1+3X2 ≤ 80 (kendala untuk bahan baku kaca)
6X1+8X2≤60 (kendala untuk bahan baku alumunium)
2X1+3X2≤40 (kendala untuk jam tenaga kerja)
Dengan demikian maka dapat di temukan nilai optimum atas masalah produksi
diatas dengan aplikasi POM Windows 3 seperti yang terlihat pada tabel berikut:
Tabel 5
X1 X2 RHS Dual
Maximize 200 300
Bahan baku kaca 4 3 <= 80 0
Bahan baku 6 8 <= 60 37, 5
alumunium
Jam tenaga kerja 2 3 <= 40 0
Solution-> 0 7, 5 2250
Dari tabel tersebut dapat kita simpulkan bahwa terjadi kenaikan total keuntungan
optimum menjadi 2250x1000=Rp. 2. 250. 000, sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin berkurang bahan baku maka keuntungan akan semakin tinggi.
Dari tabel tesebut juga terlihat bahwa terjadi kenaikan jumlah produksi untuk
X1=0-0=0
X2=7,5-6=1,5
Jadi untuk mendapatkan keuntungan maksimum ketika terjadi pengurangan bahan
baku karena permintaan maka pak Alfred harus memprodusi X2 sebanyak 7, 5
atau bisa di bulatkan menjadi 7 buah Rak piring.
BAB IV
KESIMPULAN