Oleh
RITA UTARI
20.11.70.003
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian.......................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah...................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup Penelitian......................................... 5
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh Virus Severe Acute Respiratory
Provinsi Hubei, Tiongkok pada Desember 2019 dan menyebar dengan cepat di
seluruh dunia. Kasus infeksi ini pertama kali berasal dari sebuah Pasar yang
menjual berbagai seafood dan hewar liar di kota tersebut. Berdasarkan analisis
sampel Swab oleh Chines Centre for Disease Control and Prevention (CCDC)
diketahui terdapat sekuens genome SARS-CoV-2 pada subjek penderita dan juga
kelelawar yang dicurigai sebagai hospes revoir. Hingga saat ini, SARS-CoV-2
mencapai angka 242 juta kasus terkonfirmasi positif dengan 4,92 juta kematian di
2020. Kasus di Indonesia pun terus bertambah, hingga tanggal 21 Oktober 2021
1
2
Tabel 1.1
Situasi Covid-19 di Kabupaten/Kota Provinsi Lampung
Periode Data Sampai 28 Oktober 2021
Kasus
No Kabupaten/Kota Kematian
Konfirmasi
1 Kabupaten Lampung Barat 2.919 138
2 Kabupaten Lampung Selatan 4.854 264
3 Kabupaten Lampung Tengah 4.514 580
4 Kabupaten Lampung Timur 5.889 573
5 Kabupaten Lampung Utara 3.941 176
6 Kabupaten Mesuji 569 57
7 Kabupaten Pesawaran 2.643 231
8 Kabupaten Pesisir Barat 921 44
9 Kabupaten Pringsewu 4.012 336
10 Kabupaten Tanggamus 2.539 139
11 Kabupaten Tulang Bawang 714 87
12 Kabupaten Tulang Barat Barat 1.187 141
13 Kabupaten Way Kanan 861 68
14 Kota Bandar Lampung 11.320 793
15 Kota Metro 2.928 184
Provinsi Lampung 49.541 3.811
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung (2021)
28 Oktober 2021 sudah mencapai 49.541 kasus dengan kematian mencapai 3.811
dengan kematian mencapai 141 jiwa (Dinkes Tulang Bawang Barat, 2021).
Manisfestasi klinis atau tanda dan gelaja penyakit ini yaitu terganggunya
saluran pernafasan seperti demam, batuk dan sesak nafas pada penederita. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari (Wu et al,
2020). Pada kasus infeksi terpapar virus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan
pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (Gan et
al, 2020). Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar
3
kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan
hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Kemenkes RI,
2020).
dengan tujuan agar gejala yang dialami menjadi ringan dan keadaan imunitas
untuk melawan virus tersebut (Kemenkes RI, 2020). Virus corona merupakan
virus yang penyebarannya sangat cepat antar manusia. Hal ini dapat dilihat dari
memakai masker jika diluar rumah serta menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat seperti cuci tangan pakai sabun, makan makanan yang bergizi dan istirahat
vaksinasi dosis kedua, dan 74,13% tenaga kesehatan yang sudah melakukan
Tabel 1.2
Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten/Kota Provinsi Lampung
Sampai dengan 21 Oktober 2021
% % %
No Kabupaten/Kota vaksinasi vaksinasi vaksinasi
dosis 1 dosis 2 dosis 3
1 Kabupaten Lampung Barat 50,55 16,28 0,32
2 Kabupaten Lampung Selatan 58,40 15,07 0,26
3 Kabupaten Lampung Tengah 40,50 8,78 0,27
4 Kabupaten Lampung Timur 28,78 8,67 0,18
5 Kabupaten Lampung Utara 37,76 13,95 0,33
6 Kabupaten Mesuji 27,29 10,88 0,30
7 Kabupaten Pesawaran 27,87 10,59 0,26
8 Kabupaten Pesisir Barat 24,79 8,72 0,38
9 Kabupaten Pringsewu 35,04 12,06 0,47
10 Kabupaten Tanggamus 29,12 11,52 0,23
11 Kabupaten Tulang Bawang 49,37 16,24 0,31
12 Kabupaten Tulang Barat Barat 31,19 10,83 0,31
13 Kabupaten Way Kanan 40,21 13,27 0,30
14 Kota Bandar Lampung 75,45 44,91 0,80
15 Kota Metro 103,75 50,16 1,58
Provinsi Lampung 44,85 16,78 0,37
Provinsi Lampung pada bulan Oktober tahun 2021 dari 6.645.226 sasaran
sudah vaksinasi dosis kedua, dan 0,36% sudah vaksin dosis ketiga (Dinkes
Barat hingga bulan Oktober tahun 2021 baru mencapai 31,19% masyarakat yang
vaksin dosis 2, 0,31% petugas kesehatan yang sudah mendapatkan vaksin dosis
(2005) menjelaskan bahwa perilaku individu didorong niat yang dipengaruhi oleh
tiga faktor yaitu Behavioral Beliefs, Normative Beliefs, dan Control Beliefs. Selain
itu, faktor pendukung seperti faktor personal, sosial, dan informasi menjadi faktor
yang bersifat peringatan dapat merubah sikap perilaku individu. Teori yang
dikembangkan oleh Rogers & Prentice-Dunn, (1997) ini menjelaskan bahwa dari
yaitu 31,19% vaksinasi dosis pertama, 10,83% vaksinasi dosis kedua, dan
sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh anggota majelis taklim
di Desa Makarti Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2021. Variabel dalam
akan dilakukan di Desa Makarti Kabupaten Tulang Bawang Barat pada bulan
2021.
tahun 2021.
2021.
2021.
pendukung lainnya.
9
covid-19.
DAN HIPOTESIS
2.1.1 Covid-19
Virus Corona atau Covid-19 adalah virus pernapasan jenis baru yang
tahun 2019 (Pennington, 2020). Covid-19 merupakan virus RNA yang serupa
dengan virus flu burung atau Avian Influenza Virus (AIV) dan sama-sama
mempunyai sifat antigenic drift (genetic shift) (Wasito dan Wuryastuti, 2020).
Virus ini terbilang jenis baru, dalam artian covid-19 tidak pernah
diketahui sebelumnya dan tidak sama dengan virus-virus corona lainnya yang
Gejala Covid-19 muncul dalam 2-14 hari setelah terpapar seperti demam,
batuk, sesak nafas, pneumonia (di beberapa kasus), tubuh terasa pegal-pegal, mual
dan muntah, dan diare (Pennington, 2020). Virus ini menginfeksi sistem
pernapasan bagian bawah dan berlipat ganda. Virus ini menyerang dua sel paru-
paru tertentu : sel yang memproduksi mucus (melindungi paru-paru dari patogen-
patogen) dan sel ciliated (membersihan kotoran, termasuk virus, dari paru-paru).
Wuryastuti, 2020).
8
9
Covid-19 selain ditularkan lewat saliva, juga menular melalui air kencing
(urin), tinja, dan menular melalui udara pernapasan disekitar. Menurut Wasito dan
Wuryastuti (2019) virus ini dianggap tersebar sebagian besarnya dengan cara
sebagai berikut:
b. Melalui percikan cairan dari saluran pernapasan ketika orang yang terinfeksi
batuk atau bersin, kemudian masuk ke mulut atau terhirup melalui hidung.
klinis Covid-19 serupa dengan pilek (flu) berat. Uji laboratorik diperlukan untuk
membedakan antara Covid-19 dengan flu berat (Wasito dan Wuryastuti, 2020).
situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih
sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen yang
ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber daya yang ada. Peran
10
dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan mata. Prinsip pencegahan penularan
a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan
mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang
b. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan
mulut dengan tangan yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari
jaga jarak maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis
dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain
sebagainya.
minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup (minimal 7 jam), serta
dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam beraktifitas di tempat dan fasilitas
Sampai saat ini, belum ada obat antiviral atau pengobatan spesifik untuk
CoV-2 dapat diobati dengan obat-obat suportif yang mampu menekan timbulnya
gejala-gejala klinis. Untuk kasus Covid-19 yang berat dapat dilakukan pilihan
obat-obat tambahan yang lain, termasuk obat hasil penelitian baru yang mungkin
dalam situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang
lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen
yang ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber daya yang ada.
Peran masyarakat untuk dapat memutus mata rantai penularan COVID-19 (risiko
dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan mata. Prinsip pencegahan penularan
1) Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan
mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang
2) Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan
mulut dengan tangan yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet
3) Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari
13
jaga jarak maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis
dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain
minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup (minimal 7 jam), serta
dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam beraktifitas di tempat dan fasilitas
2.1.3 Pengetahuan
pernah dialami baik secara sengaja maupun tidaksengaja dan ini terjadi setelah
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap suatu obyek dapat terjadi
melalui panca indra diantaranya indra penglihat, pendengar, pencium, perasa dan
raba. Dalam proses penginderaan dapat dipengaruhi oleh faktor persepsi terhadap
penginderaan terhadap suatu obyek melalui panca indra manusia yang dalam
kognitif yaitu:
1) Tahu (know)
(recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan
terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan ajar yang telah dipelajari atau
diterima. Oleh karena itu dalam pengetahuan tahu merupakan tingkat paling
dipelajari pada hari tersebut. Dengan demikian pelaku atau pelaksana dapat
dikatakan tahu.
2) Memahami (comperehention)
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
suatu objek tertentu yang sudah dipelajari atau diajarkan. Dengan demikian
kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
3) Aplikasi (application)
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi tertentu.
ketimbang pemahaman.
4) Analisis (analysis)
suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
dengan faktor-faktor lainnya. Dapat diartikan bahwa materi yang ada dapat
5) Sintesis (synthesis)
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan
17
formula baru.
6) Evaluasi (evaluation)
sudah ada. Dalam hal ini pelaku evaluasi tentu saja sudah teruji
kemampuannya.
Dimensi proses kognitif terdiri atas beberapa tingkat yaitu sebagai berikut:
menyelesaikan soal.
tersebut.
mengulangi informasi,
situasi baru,
yang mereka dapat. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan terdiri dari dua
kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini adalah beberapa
1) Faktor Internal.
Faktor internal terdiri dari beberapa aspek yang berada pada diri individu
a) Pendidikan.
pula pengetahuannya.
20
b) Pekerjaan.
c) Umur.
Dimulai dari ia dilahirkan sampai dia tutup usia. Menurut Huclok yang
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dengan
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan.
seseorang dapat mempelajarai hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang
seseorang.
b) Sosial Budaya.
dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses
pengetahuan seseorang.
2.1.4 Sikap
terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan
tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut (Berkowitz dalam
22
sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang
berhubungan dengan objek psikolgi, sikap positif apabila ia suka sebaliknya orang
yang di katakan memiliki sikap yang negatif terhadap objek psikologi bila ia tidak
suka. Thurston mendifinisikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif
terutama pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek
dahulu tahu terhadap stimulus berupa materi atau objek diluarnya, sehingga
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap terhadap objek yang diketahuinya.
Akhirnya objek atau rangsangan yang telah diketahui atau disadari sepenuhnya
tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi berupa tindakan (action).
Namun seseorang dapat pula bertindak tanpa disadari oleh pengetahuan dan sikap,
atau seseorang dapat bertindak langsung tanpa memakai stimulus terlebih dahulu.
23
pendekatan yaitu teori belajar, teori insentif, dan teori konsistensi kognitif.
1) Teori belajar
b) Reinforcement
c) Imitasi
2) Teori Insentif
menguntungkan.
hubungan dalam struktur kognitifnya. Individu yang memiliki suatu nilai atau
keyakinan yang tidak konsisten satu dengan yang lainnya akan berupaya
pokok yaitu:
yaitu:
1) Pengalaman Pribadi
Orang merupakan salah satu komponen sosial yang ikut mempengruhi sikap
individu
3) Pengaruh Kebudayaan
4) Media Massa
kepercayaan individu.
25
Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang
sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula
dengan rasa senang dan tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang dalam
penelitian ini merupakan hal yang negatif, sedangkan rasa tidak senang dalam
penelitian ini merupakan hal yang positif. Komponen ini menunjukan arah
likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian. Denfan skala Likert, maka variabel yang akan
1) Pernyataan positif
2) Pernyataan negatif
Skor sikap yaitu skor X perlu diubah ke dalam skor T agar dapat
tetapi tergantung pada mean dan deviasi standar pada skor kelompok. Jika skor T
yang didapat lebih besar dari nilai mean maka mempunyai sikap cenderung lebih
favourable atau positif. Sebaliknya jika skor T yang didapat lebih kecil dari nilai
mean maka mempunyai sikap cenderung tidak favourable atau negatif (Azwar,
2013).
nyata sangat dibutuhkan. Dukungan tersebut dapat berasal salah satunya dari
Dukungan ulama dalam hal ini sama artinya dengan dukungan sosial.
(feedback) dari orang lain yang menunjukkan bahwa diri mereka dicintai dan
diperdulikan, berharga serta dihormati yang juga dianggap sebagai bagian dari
suatu kelompok yang saling bekomunikasi dan memiliki tanggung jawab bersama
(King, 2017). Dukungan sosial adalah sebagai informasi verbal atau non verbal,
saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang
sebagai berikut:
perhatian, dan dorongan kepada individu dari orang terdekat maupun orang di
lingkungan sosial.
orang yang berarti dalam diri individu seperti orang tua dan keluarga,
memberitahukan hal yang baik, atau umpan balik terhadap apa yang sudah
penerapan protokol kesehatan Covid-19 adalah variabel sikap dengan Odd Ratio
cross sectional. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan variabel sikap yang
Protokol Kesehatan Covid 19 di Dit Pol Air POlda Sumsel 2021 karena memiliki
besaran nilai p value = 0,000, dan Odd Ratio atau OR 13,393 yang berarti
30
responden bersikap baik akan 13,393 kali lebih patuh terhadap protocol kesehatan
covid 19.
perempuan, serta terdapat kecenderungan bahwa kaum muda lebih tidak acuh
relatif lebih rendah dibandingkan dengan kaum yang lebih tua. Selain itu,
-19, tingkat kekhawatiran tentang bepergian ke luar rumah, jenis kelamin, tingkat
dari teori sebelumnya yaitu theory of reasoned action (teori tindakan beralasan)
pada tahun 1991 oleh Ajzen. Menurut analisis Ajzen, theory of reasoned action
(TRA) ini hanya dapat digunakan untuk suatu perilaku yang sepenuhnya itu dia
berada dibawah kendali individu tersebut dan tidak akan sesuai apabila digunakan
Ajzen dalam Theory of planned behavior (TPB) menambahkan satu faktor yaitu
memperkirakan tingkah laku seseorang, yang mana teori ini mempunyai dua
asumsi utama untuk menilai niat seseorang dalam berperilaku, yaitu attitude
toward the behavior (sikap terhadap perilaku) dan subjective norm (norma
Control Perceived
Belief Behavioral
Control
Faktor ini berpengaruh pada sikap (behavior belief) yaitu keyakinan bahwa akan
berhasil atau tidaknya dalam suatu tindakan. Kemudian terhadap norma subjektif
(normative velief) yaitu keyakinan bahwa suatu tindakan tersebut didukung atau
tidak didukung oleh orang tertentu maupun masyarakat dan terhadap persepsi atas
32
kontrol perilaku (control belief) yaitu keyakinan bahwa suatu individu mampu
Pengetahuan
Sikap
Perilaku taat
Dukungan Tenaga Protokol Kesehatan
Kesehatan Covid-19
Dukungan Ulama
Gambar 2.2
Kerangka Penelitian
Theory of Planned Behavior
2.4. Hipotesis
Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk ada hubungan antara dua
2021.
2021.
METODE PENELITIAN
analitik dengan desain cross sectional. Cross sectional (potong lintang) yaitu
yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak
39
40
1) Pengetahuan (X1)
2) Sikap (X2)
b. Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam
covid-19 (Y)
kesehatan covid-19
c. Variabel Terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam
bantu dapat dilakukan dengan tepat. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
3.4.1. Populasi
3.4.2. Sampel
44
orang.
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
data berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada
sebagai berikut:
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
menggungkapkan data dari yang diteliti secara tepat. Metode uji validitas yang
digunakan adalah metode kolerasi Produk Moment. Ketentuan untuk uji validitas
adalah bila r hitung>r tabel maka instrumen valid apabila sebaliknya tidak valid.
Dari hasil uji validitas instrumen penelitian terhadap responden didapat dari r
tabel lebih besar dari seluruh r hitung dari instrumen penelitian bernilai lebih besar
dari r tabel ( r hitung > r tabel ). Dalam penelitian ini intrumen yang digunakan
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Arikunto, 2014). Kuesioner yang reliabel adalah kuisioner
yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan
46
menghasilkan data yang sama. Reliabel artinya dapat dipercaya untuk mengetahui
Ketentuan uji reabilitas adalah bila alpha cronbach > 0,6 maka instrumen reliabel
dan apabila sebaliknya berarti tidak reliabel (nilai alpha cronbrah <0.6).
jika sebuah pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaan
yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reabilitasnya. Keputusan
reabilitasnya adalah r alpha > 0,6, maka pertanyaan soal tersebut reliabel dengan
lain dapat dengan mudah mendapat gambaran mengenai objek dari penelitian
Alat uji analisis data menggunakan analisis regresi berganda, yaitu tentang
analisis bentuk dan tingkat hubungan antara satu variabel dependen dan lebih dari
47
satu variabel independen. Untuk keabsahan data maka digunakan uji asumsi klasik
1) Uji Normalitas
yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
2) Uji Multikolinieritas
korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga untuk menghindari
dependen. Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi
multikolinieritas.
b. Koefisien Determinasi
Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk
totalnya (R2) yang diperoleh mendekati satu maka dapat dikatakan semakin
terikat.
c. Analisis Deskriptif
Analisis deksriptif di lakuakan pada suatu variabel dari hasil penelitian, yang
distribusi dan presntase dari setiap variabel yang di teliti (Notoatmodjo, 2018).
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
e. Uji Hipotesis
1) Uji F
2) Uji T
Makarti, 2021
Responden
(.........................................)
KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 PADA ANGGOTA
MAJELIS TAKLIM DI DESA MAKARTI KABUPATEN TULANG
BAWANG BARAT TAHUN 2021
A. Profil Demografi
Nama : ……………………………
Umur : ……………………………
Pendidikan Terakhir : ……………………………
Pekerjaan : ……………………………
Pendapatan Bulanan : ……………………………
Petunjuk Pengisian:
Isilah pernyataan dibawah ini dengan memeberikan tanda silang (X) sesuai
dengan pemahaman anda.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju