Anda di halaman 1dari 7

1.

Analisis Leverage adalah suatu analisis dalam perencanaan dan pengendalian Keuangan yang
juga disebut sebagai analisis Sensisivitas yang didalamnya terdapat Variable Penjualan,
(sales), Laba Operasi Bersih (Net Oiperating Income) dan Laba per saham (Earning Pershare)
a. Jelaskan maksud pernyataan diatas .
Analisis Leverage adalah analisis dimana untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang. Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa
banyak dana yang disupply leh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana
yang diperoleh dari kreditur perusahaan atau untuk mengukur sampai berapa jauh
perusahaan telah dibiayai dengan utang-utang jangka panjang. Dan analisa ini juga
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan terhadap penggunaan aktiva/dana
yang punya beban tetap untuk menaikan tingkat penghasilan (return) pemilik
perusahaan. Jika tingkat Leverage naik tingkat ketidak pastian return naik dan return
naik risiko naik. Hubungan leverage dengan laporan rugi laba adalah Penjualan, Harga
pokok penjualan, laba kotor biaya operasi, EBIT adalah masuk pada leverage operasi.
Bunga, EBT, Pajak, EAT adalah masuk pada kelompok leverage Financial.

b. Sebutkan dan jelaskan Macam-macam Leverage tersebut ?


Leverage terdiri dari dua macam :
1) Leverage operasi : penggunaan aktiva yang menyebabkan perusahaan terus
menanggung biaya tetap berupa penyusutan. Dan perusahaan mengharapkan
penghasilan yang diperoleh mencukupi untuk menutup biaya tetap dan biaya
variable.
2) Leverage Financial : penggunaan dana yang menyebabkan perusahaan menanggung
beban tetap berupa bunga dan diharapkan penghasilan akan lebih besar dibanding
biaya bunga.

c. Bagaimana Pengambilan Keputusan yang dilakukan oleh Manajer dalam menentukan


Investasi yang lebih menguntungkan dikaitkan dengan besarnya nilai Leverage Operasi
Degree Operating Leverage) , jelaskan dengan contoh ?
Dalam hal ini perusahaan akan mengukur sejauh mana perubahan pendapatan
terhadap keuntungan operasi. Dengan mengetahui tingkat leverage operasi perusahaan
bisa menaksir perubahan laba operasi sebagai akibat perubahan penjualan. Ukuran
leverage operasi adalah dengan Degree of operating everage ( DOL ) artinya bila DOL
diketemukan 2 maka bilamana penjualan naik atau turun sebesar 10 % maka
keuntungan bisa diprediksi akan naik atau turun sebanyak 2 kali. Berarti 2 x 10 % = 20 %.
Semakin tinggi DOL maka perusahaan akan semakin beresiko karena harus menanggung
beban tetap yang tinggi pula. Untuk menghitung leverage operasi digunakan rumus :

% Perubahan EBIT
DOL =
% Perubahan Penjualan

Atau

∆ Q(P−V )
DOL =
Q ( P−V )−F

Dimana :
Q = Unit penjualan
P = Harga jual per unit
V = Biaya variable per unit
F = Total biaya tetap

Contoh :
Suatu perusahaan meramalkan penjualan sebesar Rp. 300.000 (30.000 unit). VC/unit =
Rp. 6, FC = Rp. 100.000. Apa yg terjadi dengan EBIT jika ternyata penjualan yang terjadi
adalah 20% dari yg diperkirakan ?

Prediksi Realisasi
Penjualan Rp. 300.000,00 Rp. 360.000,00
Total variable Cost Rp. 180.000,00 Rp. 216.000,00
Fixed cost Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
EBIT Rp. 20.000,00 Rp. 44.000,00

EBIT naik sebesar Rp. 24.000,00 yang berasal dari kenaikan penjualan sebesar Rp.
360.000,00, dikurangi kenaikan biaya variable total sebesar Rp. 36.000,00

44.000−20.000
Presentase perubahan EBIT =
20.000
= 120 %

Pada penjualan Rp. 300.000 persentase perubahan EBIT adalah 6x persentase


perubahan penjualan.

Atau

∆ Q(P−V )
DOL =
Q ( P−V )−F
30.000(10−6)
=
30.000 ( 10−6 ) −100.000
120.000
=
20.000
= 6x
Artinya : Pada saat penjualan sebesar Rp. 300.000 atau 30.000 unit (jika harga jual Rp.
10/unit) jika penjualan naik 1%, EBIT akan naik 6x atau 6%, jika penjualan turun 1%, EBIT
akan turun 6x atau 6%.

2. Diawal era awal reformasi terjadi kondisi kurs dolar yang melonjak tinggi hingga menembus
diatas Rp 15.000 ,- sementara banyak Perusahaan yang terkait dengan. kreditor Luar negeri
yang mengakibatkan angsuran hutang yang harus mereka bayar menjadi lebih besar
sehingga banyak yang tidak sanggup membayar kewajibannya.
Solusi apa yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah seperti
diatas dikaitkan dengan teori kebijakan manajemen hutang, Jelaskan ?

3. Dalam Manajemen Investasi Aktiva Tetap terdapat Kebijakan investasi yang didalamnya
antara lain terdapat evaluasi investasi dengan berbagai Metode Evaluasi Investasi, Evaluasi
tersebut merupakan Evaluasi secara Financial yang sebaiknya ditunjang dengan analisa Non
financial .
a. Jelaskan apa saja yang menyebabkan terjadinya Investasi?
Jawab :
1) Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena
sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga
pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan
pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.

2) Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita
untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya
beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau
daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per
kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.

3) Kondisi sarana dan prasarana


Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana
transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan
prasarana transportasi contohnya antara lain :
Jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana
telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan
internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah
tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.

4) Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi
investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi
yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan
memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu
adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang
oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka
memperpendek birokrasi tersebut.

5) Kualitas sumberdaya manusia


Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup
penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama
makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari
tenaga kerja.
6) Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan
tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-
lain.

7) Stabilitas politik dan keamanan


Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin
kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

8) Faktor-faktor sosial budaya


Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan.
Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya,
sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.

9) Pengaruh Nilai tukar


Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat
uncertainty (tidak pasti). pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat
langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada
dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek,
penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh
negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing
effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset
masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan
selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada
tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi
modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure
switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu.
Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor
yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan
harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods)
relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods),
sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong
ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

10) Tingkat Inflasi


Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena
tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan
dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh
pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi
sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

b. Bagaimana Metode Penilaian investasi?


Jawab :
1) Metode Payback.
Jika arus kas bersih dimasa datang sama setiap tahun maka untuk mencari periode
payback menjadi lebih mudah, dengan membagi investasi Neto dengan arus kas
bersih setiap tahun.

investasi neto
Periode Payback =
arus kas bersih tahunan

 Kelebihan metode payback ini adalah bahwa metode ini sederhana, metode ini
juga mengukur likuiditas proyek, dalam beberapa hal juga dapat dipergunakan
untuk mengukur risiko.
 Kelemahan metode Payback adalah:
 Metode ini tidak memperhitungkan hasil-hasil yang diterima setelah total
investasi kembali.
 Metode ini tidak memperhitungkan nilai waktu dari arus kas yang diterima.

2) Net present Value.


Arus Kas bersih yang diterima dari suatu investasi adalah selisih atas Nilai sekarang
(P.V) arus kas bersih (di mana cost of capital sebagai discount ratenya) dengan
investasi bersih atau Nilai Sekarang net investment. Formula Net present value
(NPV) adalah:

n
At
NPV = ∑ - I0
t =1 (1+ k )t

Di mana At adalah arus kas bersih


k adalah biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal yang diminta
investor,
n adalah usia aktiva yang diharapkan,
I0 adalah investasi neto atau initial investment.

3) Internal Rate of Return. Internal Rate of Return (IRR) adalah discount rate yang
menyamakan present value arus, kas bersih dengan presentvalue investasi neto.
Dengan kata lain IRR adalah discount rate yang membuat NPV investasi sama
dengan nol.

n
At
Internal rate of return adalah: ∑ ¿ I0
t =1 (1+ r)t

4) Profitability Index Profitability Index (PI) atau seeing disebut. dengan benefit cost
ratio (BCR) adalah rasio antara present value arus kas bersih dengan investasi neto.
Profitability Index dapat dinyatakan:
n
tA
PI =
∑ (1+k )t
t=1

I0

c. Jelaskan konsep Cash Flow dalam Evaluasi Investasi?


Aktivitas Investasi dapat meningkatkan dan juga dapat menurunkan jenis aktiva jangka
panjang yang telah digunakan pada perusahaan dalam melakukan kegiatannya.
Penjualan atau pembelian aktiva tetap seperti gedung, tanah maupun peralatan
merupakan kegiatan investasi atau dapat juga berupa penjualan atau pembelian
investasi untuk saham maupun obligasi dari perusahaan lainnya. Pada laporan cash flow
kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar penjualan dan pembelian aktiva yang
telah di golongkan sebagai investasi yang ada pada neraca. Pemberian pinjaman juga
merupakan salah satu kegiatan investasi yang disebabkan oleh pinjaman yang dilakukan
akan menciptakan piutang kepada seorang peminjam. Untuk pelunasan pinjaman
tersebut juga akan dilaporkan sebagai kegiatan investasi yang terjadi pada laporan cash
flow.

d. Jelaskan Faktor Non Finansial yang menjadi pertimbangan dalam Mengambil Keputusan
Investasi?
Perubahan faktor lingkungan sekitar baik itu pencemaran udara kebisingan merupakan
faktor non finansial yang memengaruhi juga investasi akibat lingkungan yang buruk
seperti timbulnya polusi dan kebisingan juga bisa mengakibatkan kerusakan pada
peralatan.Perubahan faktor politik juga merupakan faktor non finansial dalam
pengambilan keputusan sebuah investasi,investasi akan diterima jika sesuai dengan
kebijakan politik yang ada. Perubahan faktor Ekonomi juga menjadi salah satu faktor non
finansial dalam pengambilan keputusan investasi.Faktor Sosial – budaya menjadi salah
satu faktor yang juga harus perusahaan perhatikan agar investasi yang diajukan disetujui

4. Suatu perusahaan mengalami kesulitasn keuangan jangka pendek untuk membayar


kewajiban hutangnya yang akan jatuh tempo
a. Sdr Jelaskan persoalan diatas termasuk dalam pokok persoalan apa dalam manajemen
Keuangan?
Kesulitan Keuangan (Financial Distress) merupakan suatu situasi dimana aliran kas
operasi sebuah perusahaan tidak cukup memuaskan kewajibankewajiban yang sekarang
(seperti perdagangan kredit atau pengeluaran bunga) dan perusahaan dipaksa untuk
melakukan tindakan korektif. Financial Distress mungkin membawa suatu perusahaan
untuk menggagalkan suatu kontrak dan itu mungkin melibatkan restrukturisasi diantara
perusahaan, para krediturnya, dan para investor ekuitasnya. Kesulitan Keuangan
(Financial Distress) digunakan untuk mencerminkan adanya permasalahan dengan
likuiditas yang tidak dapat dijawab atau diatasi tanpa harus melakukan perubahan skala
operasi atau restrukturisasi perusahaan. Pengelolaan kesulitan keuangan jangka pendek
(tidak mampu membayar kewajiban keuangan pada saat jatuh temponya) yang tidak
tepat maka akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar yaitu terjadinya
ketidakseimbangan (jumlah utang lebih besar dari pada jumlah aset) dan akhirnya
mengalami kebangkrutan.
b. Bagaimana Kebijakan yang dapat diambil terhadap persoalan diatas, berikan berbagai
asumsi untuk memberikan solusi atas persoalan tersebut dan jelaskan?
beberapa alternative perbaikan berdasarkan besar kecilnya permasalahan keuangan yang
dihadapi oleh perusahaan:
1) Pemecahan secara informal
a) Dilakukan apabila masalah belum begitu parah.
b) Masalah perusahaan hanya bersifat sementara, prospek masa depan masih
begitu bagus.
Cara pemecahan secara informal :
a) Perpanjangan (exstension): dilakukan dengan memperpanjang jatuh tempo
hutang-hutangnya.
b) Komposisi (composition): dilakukan dengan mengurangi besarnya tagihan.
2) Pemecahan secara formal Dilakukan apabila masalah sudah parah, kreditur ingin
mempunyai jaminan keamanan.
Cara Pemecahan secara formal :
a) Apabila nilai perusahaan diteruskan nilai perusahaan dilikuidasi ( reorganisasi
dengan merubah struktur modal menjadi struktur modal yang layak).
b) Apabila nilai perusahaan diteruskan nilai perusahaan dilikuidasi (likuidasi dengan
menjual aset-aset perusahaan).

5. Perkembangan manajemen keuangan menjadi semakin deskriptif, semakin berorientasi dari


pandangan pihak kreditor, serta manajemen keuangan menjadi semakin analitis, Jelaskan
pernyataan tersebut?
Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang
deskriptif menjadi makin analitis dan teoretis. Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut
pandang pihak luar, menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen.
Sumbangan para ekonom sangat besar dalam perumusan teori-teori keuangan. Berbagai
konsep, model dan teori, seperti capital budgeting, portfolio theory, capital asset pricing
model, arbitrage pricing theory, option pricing theory menunjukkan perkembangan
pemikiran dalam bidang keuangan. Bahkan pada akhir dasawarsa delapan puluhan mulai
muncul pemikiran (yang didominasi di bidang investasi pasar modal) tentang perlunya
diperhatikan aspek perilaku (behavior) di bidang keuangan. Pendekatan ini yang dikenal
sebagai behavioral finance.
Meskipun demikian, tetap dijumpai berbagai pertanyaan dan perdebatan dalam
bidang teori keuangan. Seperti masalah kebijakan dividen, struktur modal, efisiensi pasar
modal merupakan beberapa masalah yang masih mengundang perdebatan panjang. Bahkan
model yang tampaknya telah diterima oleh kalangan bisnis, seperti capital asset pricing
model, berkali-kali dipertanyakan oleh beberapa kalangan akademis. Dengan demikian,
dalam mempelajari manajemen keuangan kita perlu bersikap terbuka (open mind), tidak
begitu saja apriori kalau menghadapi pendapat yang berbeda. Bagaimanapun juga teori
selalu mengalami perkembangan, dan kita perlu bersikap terbuka terhadap perkembangan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai