Anda di halaman 1dari 6

UAS

Pengantar Ekonomi Makro

1. Konsumsi Privat atau Private Consumption; menghitung konsumsi dari individu atau
rumah tangga untuk beberapa jenis barang seperti;
 Durable Goods yakni barang yang awet atau tidak cepat rusak yang pada umumnya
memiliki umur yang relative panjang atau bisa dikatakan lebih dari 3 tahun. Contoh
motor, mobil, elektronik dan lain-lain tapi tidak termasuk untuk pembelian rumah baru.
 Non-Durable Goods yakni barang yang langsung dikonsumsi dan habis manfaatnya.
Contoh, makanan, minuman, sepatu dan lain-lain.
 Service yakni konsumsi untuk jasa. Contoh, jasa dokter
2. Investasi adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang meletakkan dana pada 1 periode
dengan tujuan agar dana tersebut dapat mengasilkan laba atau keuntungan dan juga
meningkatkan nilai investasi.Orang yang melakukan investasi biasa disebut sebagai
Investor. Selain investasi, orang – orang biasanya menyebutnya sebagai penanaman
modal pada suatu perusahaan. Investasi sudah sangat terkenal dalam kalangan pebisnis
pastinya. Berikut ini beberapa pendapat ahli mengenai pengertian investasi, yaitu :
1. Haming dan Basalamah Menurut para ahli yang bernama Haming dan Basalamah,
pengertian investasi adalah mengeluarkan pengeluaran pada saat sekarang untuk
melakukan pembelian aktiva riil seperti, mobil, properti dan lain sebagainya atau juga
bisa melakukan aktiva keuangan untuk tujuan memperoleh atau mendapatkan hasil
atau keuntungan yang lebih besar di masa depan.
2. Henry Simamora Menurut seorang ahli yang bernama Henry Simamora, mengatakan
bahwa pengertian investasi adalah suatu kegiatan atau aktiva yang digunakan dan
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kekayaan perusahaannya melalui
distribusi hasil investasi seperti, royalti, pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan lain
sebagainya dengan tujuan untuk apresiasi nilai investasi. Dan juga perusahaan akan
mendapatkan manfaat lain melalui kegiatan investasi dari hubungan dagang.
3. Salim HS dan Budi Sutrisno Menurut para ahli yang bernama Salim HS dan Budi
Sutrisno, mengemukakan bahwa investasi merupakan suatu aktivitas atau kegiatan
penanaman modal yang dilakukan oleh para investor, baik lokal maupun asing di
dalam berbagai macam jenis bidang usaha yang bisa melakukan investasi. Para
investor melakukan investasi memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapatkan laba
atau keuntungan.
4. Deliarnov (1995,h:123) Menurut seorang ahli yang bernama Deliarnov, mengatakan
bahwa investasi merupakan kegiatan yanga melakukan pengeluaran seluruhnya
seperti, pengeluaran untuk membeli mesin – mesin, bahan baku, dan juga modal
lainnya yang digunakan dalam proses produksi, seperti pengeluaran untuk
membangun kantor, membangun tempat tinggal karyawan dan membangun bangunan
lainnya.
5. Kasmir dan Jakfar (2012) Menurut ahli yang bernama Kasmir dan Jakfar, mengatakan
bahwa investasi merupakan kegiatan penanaman modal dalam jangka waktu yang
relatif panjang di dalam berbagai jenis bidang usaha. Modal yang ditanam berupa
proyek tertentu, baik yang memiliki sifat fisik atau non fisik, misalnya seperti proyek
pembangunan jalan, jembatan, dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa contoh investasi berdasarkan jenis – jenisnya, yaitu :
 Contoh Investasi Berdasarkan Asetnya Real Asset, contoh : investasi logam
mulia, investasi tanah, properti, dan lain sebagainya. Financial Asset, contoh :
obligasi, reksa dana, saham, dan lainnya.
 Contoh Investasi Berdasarkan Pengaruhnya Investasi Autonomus, contoh :
pembelian surat berharga. Investasi Induced, contoh : penghasilan yang
didapatkan selain dari bekerja, seperti bunga.
 Jenis Investasi Berdasarkan Sumber Pembiayaannya Investasi dari Modal
Asing, contoh : segala bentuk investasi yang dilakukan oleh orang asing atau
luar negeri. Investasi dari Modal Dalam Negeri, contoh : segala bentuk
investasi yang dilakukan oleh dalam negeri
 Jenis Investasi Berdasarkan Bentuknya Investasi Portopolio, contoh : obligasi,
saham Investasi Langsung, contoh : membeli total
 Jenis Investasi Berdasarkan Waktunya Investasi Jangka Pendek, contoh :
deposito bank, tabungan bank, forex. Investasi Jangka Panjang, contoh :
reksadana, asuransi, logam mulia, dan lainnya
3. MENGHITUNG MPC DAN MPS

PENDAPATAN KONSUMSI MPC MPS


1.500.000 1.511.000
0,89 0,11
1.600.000 1.600.000
0,85 0,75
1.700.000 1.685.000
0,75 0,25
1.800.000 1.760.000
0,82 0,18
1.900.000 1.842.000
0,41 0,59
2.000.000 1.883.000
0,53 0,47
2.100.000 1.936.000

4. Multiplier atau angka pengganda adalah hubungan kausal antara variable tertentu dengan
variable pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka yang
tinggi, maka perubahan yang terjadi pada variable tersebut akan mempengaruhi terhadap
tingkat pendapatan nasional itu ditunjukkan oleh suatu angka pelipat yang disebut dengan
koefisien multiplier.
Angka pengganda (multiplier) adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan
antara jumlah kenaikan atau penurunan dalam pendapatan nasional dengan jumlah
kenaikan atau penurunan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan
dalam pendapatan tersebut.
Angka pengganda atau multiplier memiliki hubungan dengan pendapatan nasional. Jika
angka pengganda tersebut mempunyai angka yang tinggi, maka perubahan yang terjadi
pada variable tersebut akan mempengaruhi terhadap tingkat pendapatan nasional juga
besar dan sebaliknya. Perubahan pendapatan nasional itu ditunjukan oleh suatu angka
pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.
CONTOH :
Diketahui besar pajak sebesar 0,04 dan besar rasio antara pertambahan konsumsi dan
pertambahan pendapatan nasional (nilai marginal propensity to consume) adalah 0,4.
Angka pengganda dari pajak seperti kondisi tersebut adalah …
A. 0,67
B. 0,33
C. 0,13
D. –0,33
E. –0,67
Pembahasan:
Diketahui:
MPC = 0,4
MPS = 1 – MPC = 1 – 0,4 = 0,6
Mencari besar angka pengganda pajak:
k = – MPC / MPS
= – 0,4/0,6
= 2/3
= –0,67 Jadi, angka pengganda dari pajak seperti kondisi tersebut adalah –0,67.
5. Sebuah kurva penawaran akan berubah apabila perubahan harga menyebabkan jumlah
barang yang ditawarkan ikut berubah. akan tetapi perubahan tersebut terjadi pada kurva
yang sama, sedangkan pergeseran kurva penawaran terjadi jika faktor non harga yang
berubah.
Pergeseran kurva penawaran akibat kenaikan biaya produksi akan menggeser kurva
penawaran ke kanan. Pergeseran kurva menunjukkan adanya pergeseran keseluruhan
kurva penawaran. Yang artinya adalah perubahan dalam jumlah yang ditawarkan pada
tiap tingkat harga produk. Perpindahan sepanjang kurva menunjukkan adanya
perubahan jumlah yang ditawarkan sebagai respon atas terjadinya perubahan terhadap
harga produk.
Kurva penawaran adalah  kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
Berikut ini ciri-ciri kurva penawaran yaitu :
 Bergerak ke atas dari kiri ke kanan
 Hubungan positif antara harga dan jumlah yang ditawarkan dalam hal ini apabila harga.
meningkat, jumlah penawaran meningkat dan apabila harga turun, jumlah penawaran
turun.
Pergerakan kurva penawaran merupakan pergerakan yang terjadi di sepanjang kurva
penawaran yang diakibatkan oleh berubahnya jumlah produk yang ditawarkan produsen
sebagai akibat dari perubahan harga produk tersebut. perubahan harga produk yang
bersangkutan. Pergerakan ini sejalan dengan Hukum Penawaran, yaitu ketika harga
barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah, sehingga titik pada
kurva penawaran akan bergerak ke kanan.
Kurva penawaran dapat mengalami pergeseran ke kanan dan ke kiri. Pergeseran ini
terjadi karena berubahnya jumlah produk yang ditawarkan produsen sebagai akibat dari
berbagai faktor kecuali faktor harga produk tersebut.  Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pergeseran kurva penawaran yaitu :
 Harga input atau harga produksi
 Teknologi
 Harapan (ekspektasi)
 Jumlah penjual.

Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva penawaran di bawah ini. Pada saat harga bakso
Rp16.000,00 jumlah bakso yang ditawarkan adalah sebesar 160 mangkok (titik C pada
kurva penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp18.000, mengakibatkan
bertambahnya jumlah bakso yang ditawarkan dari 160 mangkok menjadi 180 mangkok
(titik C pada kurva permintaan bergerak ke kanan ke titik B), dan seterusnya.
Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh teknologi, maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila teknologi meningkat (ditemukan
teknologi baru yang semakin canggih yang memungkinkan produksi lebih banyak dan efisien),
kurva penawaran bergeser sejajar ke kanan. Jika teknologi menurun, kurva penawaran bergeser
sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam kurva berikut ini.

04e5f06f

Anda mungkin juga menyukai