Anda di halaman 1dari 5

Nama : Suganda Firas Pratama

NPM : 1961201194
KELAS : IIC
MK : EKONOMI MAKRO
JURUSAN : MANAJEMEN

1. Terangkan faktor-faktor yang menentukan konsumsi rumah tangga dalam perekonomian


yang manakah dianggap sebagai faktor yang paling penting?

 Faktor-faktor di bawah ini adalah hal yang menentukan besar / kecilnya konsumsi
seseorang atau suatu rumah tangga:
a.Pendapatan
Untuk mendapatkan barang-barang konsumsi diperlukan pengorbanan sejumlah
uang yang berasal dari penghasilan atau pendapatan seseorang dalam rumah
tangga. Besarnya konsumsi yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan seseorang.
Lazimnyasemakin tinggi tingkat pendapatan maka barang dan jasa yang dikonsumsi s
emakin banyak pula, sebaliknya jika pendapatan rendah maka konsumen pada
umumnya tidak banyak melakukan kegiatan konsumsi karena rendahnya daya beli.
b.Tingkat harga
Seseorang atau konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk
mendapatkan kebutuhan hiduo apabila harganya meningkat. Disisi lain konsumen
bisa mengantisipasinya dengan mengurangi jumlah pembelian
c.selera
Keinginan seseorang untuk mengkonsumsi barang dan jasa tertentu sangat
ditentukan oleh selera.konsumen akan senang hati membeli suatu barang meskipun
harganya relatif mahal.
d.Lingkungan sosial budaya
Hal ini mendorong pola perilaku masyarakat yang berbeda-beda pula dari suatu
daerah. Peristiwa ini mendorong muncul bebagai macam kebutuhan
e.Perkiraan harga dimasa datang
Ternyata hal ini juga mempengaruhi keputusan untuk pengeluaran konsumsi saat ini.
Ciri-ciri perilaku ini adalah, apabila seorang konsumen memperkirakan bahwa harga
suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka untuk antisipasinya ia
cenderung akan membeli barang tersebut sebelum benar benar baik.
f.ketersediaan barang dan jasa
Kebanyakan orang beranggapan bahwa konsumsi dan pengeluaran adalah factor
utama yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun anggapan
tersebut sebenanrnya kurang tepat karena yang lebih berperan dalam pertumbuhna
ekonomi sebenarnya adalah saving dan prosuksi. Hal ini dapat dijelaskan melalui
perumpamaan bahwa jika hanya melakukan kegiatan konsumsi yaitu membeli
rumah, mobil dan sebagainya, maka hanya akan menambah jumlah tagihan kredit
dan beban pembayaran. Keadaan ini akan berbanding terbalik apabila melakukan
penghematan uang dengan cara menyimpan dan menggunakannya sebagai modal
untuk membuka suatu bisnis atau usaha. Dengan adanya hal tersebut, selain kita
mengkonsumsi kita juga bisa memproduksi. Maka dari itu, setiap konsumsi
seharusnya di barengi dengan prosuksi.
2. Faktor-faktor apakah yang menentukan investasi perusahaan? Yang manakah dianggap
sebagai faktor yang paling penting?

 Risiko
Investasi yang menawarkan return tinggi akan memiliki risiko tinggi.
Investasi return kecil, risikonya pun kecil. Misalnya, bila Anda membeli saham atau Reksa
Dana dengan nilai besar. Kemungkinan ada dua, laba yang diterima besar atau Anda
justru merugi. Jika tujuan Anda adalah berinvestasi untuk jangka panjang, merugi satu
bulan pun tidak masalah. Dengan menyadari risiko, jangan memercayai
investasi return besar dengan risiko minim.
Waktu
Semakin dini Anda berinvestasi, semakin besar hasilnya. Dalam berinvestasi ada
kecenderungan nilai return semakin naik. Apalagi jika investasi di logam mulia atau
properti. Meski demikian investasi tersebut belum memberikan perlindungan kepada
Nasabah.
Tak ada salahnya, Anda memilih instrumen investasi sekaligus proteksi. Salah
satunya PRULink Investor Account. Asuransi dari Prudential Indonesia ini mengaitkan
perlindungan jiwa sekaligus investasi. Di sini, perusahaan asuransi memberikan
keleluasaan kepada Nasabah untuk memilih investasi berdasarkan profil risiko. Terdapat
11 jenis dana investasi untuk asuransi ini.
Perubahan Suku Bunga
Perubahan suku bunga dari Bank Indonesia (BI) menentukan iklim berinvestasi. Tujuan BI
mengubah suku bunga adalah untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Suku bunga turun
mendorong investor mengambil kredit di bank. Hal ini jelas, pihak bank akan
menurunkan suku bunga kreditnya.
Jika sebaliknya, investasi mungkin agak sedikit lesu. Tetapi suku bunga deposito naik. Di
pasar modal, hal ini tidak terlalu berpengaruh. Karena ada saham perbankan yang
melejit, ada pula yang melemah. Bila Anda memiliki saham, jangan khawatir soal naik
turun suku bunga. Meski demikian perubahan suku bunga tidak memengaruhi
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Karena masih ada faktor lain.
Di mata Investor, mereka cenderung berinvestasi di negara yang memiliki suku bunga
rendah. Pasalnya hal tersebut mengindikasikan ekonomi (makro) negara stabil. Selain
itu, suku bunga rendah memengaruhi perusahaan, karena biaya produksi rendah. Alhasil
Investor lain tertarik berinvestasi di negara tersebut.
Kondisi Negara
Kondisi negara sangat memengaruhi iklim berinvestasi. Pertama, kestabilan politik
membuat Investor melirik suatu negara untuk investasi. Kondisi hukum, keamanan,
makro ekonomi stabil juga menjadi pertimbangan mereka. Kedua, kebijakan pemerintah
yang pro Investor. Seperti kemudahan administrasi, birokrasi satu atap, hingga
peraturan ketenagakerjaan.
Ketiga, pendapatan nasional per kapita. Karena hal ini mencerminkan daya beli
masyarakat. Makin tinggi pendapatan per kapita, daya beli pun makin tinggi dan makin
menarik untuk dijadikan tempat investasi. Keempat, infrastruktur. Ketika negara
membangun infrastruktur, akan ada potensi ekonomi yang tumbuh. Hal ini tak
terbantahkan. Jalanan rata dan saling terhubung, pelabuhan, bandara, ketersediaan air
dan listrik akan meningkatkan produktivitas dan pemerataan ekonomi.
Sumber Daya Alam Dan Manusia
Ada gula ada semut adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan dunia investasi.
Di mana Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, di situ Investor berkumpul. Tetapi
kehadiran SDA terasa tidak lengkap jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM). Investor
juga akan mempertimbangkan negara dengan penduduk usia produktif tinggi, iklim
kreatif dan inovatif, serta teknologi mendukung untuk membuka perusahaannya.

Dan yang paling mempengaruhi investari perusahaan adalah faktor kondisi negara
kebijakan pemerintah yang pro Investor. Seperti kemudahan administrasi, birokrasi satu
atap, hingga peraturan ketenagakerjaan.
Ketiga, pendapatan nasional per kapita. Karena hal ini mencerminkan daya beli
masyarakat. Makin tinggi pendapatan per kapita, daya beli pun makin tinggi dan makin
menarik untuk dijadikan tempat investasi.

3. Dengan menggunakan contoh angka, terangkan bagaimana suatu perekenomiaan yang


terdiri dari dua sektor akan mencapai keseimbangan pendapatan nasional?

 Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari


sektor rumahtangga dan sektorperusahaan.
            Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Keynes sederhana.
Pendapatan disposebel (disposable income) adalah pendapatan rumah tangga yang
sudah dipotong pajak.
Sifat aliran pendapatan :
Sektor rumahtangga memperoleh pendapatan dari perusahaan dari penggunaan
faktor-faktor produksinya.
Sebagian besar pendapatan sektor rumahtangga digunakan untuk konsumsi dengan
membeli barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak untuk konsumsi akan ditabung di
lembaga-lembaga keuangan.
Perusahaan-perusahaan yang perlu modal untuk investasi meminjam tabungan
rumahtangga yang dikumpulkan oleh lembaga keuangan.

Pendapatan Keseimbangan,
Y=C+I
S=I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)

Contoh :
Diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0.75y, besarnya investasi pertahun I = 40, cari
besarnya pendapatan nasional equilibrium (keseimbangan) ?, cari besarnya
konsumsi equilibrium ?, dan cari besarnya saving equilibrium ?.
Jawab : Y = C + I
Y = 20 + 0.75Y + 40
0.25Y = 60
0.25Y = 60
Ye = 240 (Besarnya pendapatan nasional equilibrium )
C = 20 + 0.75y
C = 20 + 0.75 (240)
C = 200 (Besarnya consumsi equilibrium)
S=Y–C
S = 240 – 200 = 40 ; (S = I = 40) (Besarnya saving equilibrium)
Pembuktian ; Y = C + I = 200 + 40 = 240 = Ye = 240

Gambar Grafiknya
C = 20 + 0.75Y
Jika Y = 0 maka C = 20 ; (titik 0;20)
Jika Y = 240 maka C = 200 ; (titik 240;200)
C + I = 60 + 0.75Y
Jika Y = 0 maka C+I = 60 (titik 0;60)
Jika Y = 240 maka C+I= 240 (titik 240;240)
S=Y–C
C = a + bY
S = Y – (a+bY)
S = Y – a – bY
S = -a + Y – bY
S = -a + (1-b)Y ( Formula Fungsi Tabungan)
S = -20 + ( 1 – 0.75)Y
S = -20 + 0.25Y1.

4. Apakah muliplier? Dengan menggunakan contoh angka terangkan bahwa suatu kenaikan
dalam investasi perusahaan akan menimbulkan pertambahan pendapatan nasional
sebanyak beberapa kali lipat dari kenaikan tersebutut?`

 Multiplier adalah suatu koefisien atau angka yang dapat menjelaskan besarnya


tambahan pendapatan nasional sebagai akibat adanya tambahan variabel-variabel
tertentu dalam perekonomi

MULTIPLIER INVESTASI
Pengaruh  I  Terhadap Y
Jika fungsi consumsi C = 100 + 0,75 Y, berapa besarnya  tingkat consumsi dan
pendapatan nasional keseimbangan ?
      eq  :         Y  = C
                       Y  = 100  + 0,75 Y
                0,25Y= 100
                        Y = 400
( pendapatan nasional keseimbangan )

Jika I o  = 10 , maka


               Y = C + I
                  = 100  + 0,75 Y + 10
        0,25Y= 110
                Y= 440

 ( pendapatan nasional keseimbangan meningkat dari 400 menjadi 440)

Dengan adanya tambahan AD sebesar dI = 10  menyebabkan tambahanpendapatan (


dY) sebesar  40, yang dapat ditulis :
 dY   = 4  = 4 ( multiplier)
      dI      10

Multiplier :  angka yang menunjukkan  berapa besarnya  kenaikanpendapatan


nasional akibat kenaikan permintaan agregat
Menurunkan  multiplier
Y               = C + I
Y               =  a + b Y  + I
Y  - bY     =  a  +  I
Y (1 – b ) =  a + I

Anda mungkin juga menyukai