JAGUNG KAIN
NEGARA A 10 Juta Kg 2 Juta Meter
NEGARA B 3 Juta Kg 1 Juta Meter
Ditanyakan : a. Negara manakah yang mempunyai keuntungan berbanding dalam memproduksi kain?
Apabila harga di pasaran dunia adalah: 4 Kg jagung = 1 meter kain, dan negara itu
mengimpor 4 jt kg jagung, hitunglah jumlah kain dan jagung yang digunakan di negara
tersebut.
b. hitung (1) produksi, dan (2) konsumsi jagung dan kain di negara yang mengimpor kain
c. Terangkan keuntungan keseluruhan dan keuntungan yang dinikmati masing-masing
negara.
Jawab :
a. Negara B mempunyai keuntungan berbanding dalam memproduksi kain, karena harga relative di
negara B, 1 meter kain = 3 kg jagung
JAGUNG KAIN
NEGARA A 6 Juta Kg 3 Juta Meter
NEGARA B 7 Juta Kg -
b. Karena Negara B mengekspor kain, maka Negara A mendapatkan tambahan 1 juta meter kain hasil dari
perdagangan dengan negara B. dapat dilihat dari tabel diatas, sisa jagung negara A adalah 6 juta Kg,
dan kain 3 juta meter, sehingga untuk memproduksi 1 juta kg jagung, maka negara A membutuhkan
500ribu meter kain.
c. Keuntungan yang didapat dari pertukaran tersebut adalah, NegaraA akan menikmati 3 juta meter kain
dan 6 juta kg jagung, sedangakan negara B akan menikmati 7 juta kg jagung. Negara A akan melakukan
spesialisasi produksi jagung, sedangkan negara B spesialisasi di produksi kain. Negara A dan B akan
saling menikmati barang yang tidak diproduksi di negaranya dengan proses perdagangan tersebut.
KUANTITATIF NO. 2
Diketahui : tingkat produksi dua negara
Ditanyakan : a. Negara manakah yang mempunyai keuntungan berbanding dalam memproduksi barang
X? dalam memproduksi barang Y?
b. Tentukan tingkat produksi sesudah spesialisasi. Apabila harga pertukaran dalam
perdagangan adalah 1 unit X = 2,5 Unit Y dan negara B akan menggunakan 8 juta unit
barang X, hitunglah ekspor dan impor yang dilakukan masing-masing negara dan tingkat
konsumsi di masing-masing negara sesudah perdagangan dilakukan.
c. Nyatakan pemisalan-pemisalan yang digunakan dalam analisi yang dibuat.
Jawab :
a. Negara yang mempunyai keuntungan berbanding produksi barang X adalah negara B, dan yang
produksi barang Y adalah negara A.
Jika kurs yang berlaku 1 X = 2,5 Y, negara B akan mengekspor 8 juta unit X berarti negara B akan
mengimpor 20 Juta Unit Y dari negara A, maka keadaan setelah perdagangan :
BARANG X (Juta Unit) BARANG Y (Juta Unit)
NEGARA A 8 40
NEGARA B 8 20
Jumlah 16 60
c. Dari perhitungan diatas dapat kita analisa bahwa :
Setelah ada spesialiasi produksi barang Y di negara A yang awalnya hanya 30 juta unit, menjadi
60 juta unit, dan produksi barang X di negara B yang awalnya 8 juta unit menjaddi 16 juta
unit.angka tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya spesialisasi faktor-faktor produksi dapat
digunakan dengan lebih efisien.
Setelah proses perdagangan, produksi Barang Y jika dijumlah di kedua negara mengalami
peningkatan dari 46 juta unit menjadi 60 juta unit. Tetapi total produksi barang X di kedua negara
mengalami penurunan dari 18 juta unit menjadi 16 juta unit. Namun, hal ini sangat menguntungkan
karena harga pertukaran adalah 1 unit X = 2,5 unit Y, berarti kekurangan 2 juta unit X akan diganti
dengan kenaikan produksi 5 juta unit Y. Berarti penambahan 14 juta unit barang Y sama nilainya
dengan 5,6 juta unit X , jumlah yang lebih besar dari pengurangan produksi barang X yang ebrlaku
setelah perdagangan
Negara B menikmati keuntungan yang nyata , karena barang Y yang dia nikmati melebihi dari
jumlah yang dapat dia produksi.
Jumlah barang X di negara A berkurang sebanyak 2 juta unit. Tetapi jumlah barang Y meningkat
sebanyak 10 juta unit. Nilai barang Y tambahan ini adalah 10 juta / 2,5 = 4 juta unit . Inni berarti
Negara A juga memperoleh keuntungan dari perdagangan luar negeri