Anda di halaman 1dari 30

KONSEP DASAR

EKONOMI DAN BUNGA


PERTEMUA 3
Jika membeli kepada penjual kusen harga satuannya Rp.
450.000,-/buah
Jika dibuat sendiri biayanya terdiri dari:
Harga kayu : Rp. 950.000,-/m3
Upah kepala tukang : Rp. 50.000,-/hari
Upah tukang : Rp. 40.000,-/hari
Upah pekerja : Rp. 35.000,-/hari
Tiap unit kusen dan daun pintu dibutuhkan 0,25 hari kerja kep.tukang,
1,25 hari kerja tukang, dan 0,75 hari kerja pekerja, 0,20 m3kayu
Disamping itu perusahaan perlu menyiapkan los kerja dengan biaya
Rp. 1.500.000,- dan peralatan Rp. 2.200.000,-
BIAYA 1 UNIT KUSEN PINTU DAN JENDELA
 278.750 (X) + 3.700.000 = 450.000 (X)
450.000 (X) – 278.750 (X) = 3.700.000
171.250 (X) = 3.700.000
(X) = 21,6 unit
Investasi

Investasi atau penanaman modal adalah menyangkut


penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan
imbalan (pengembalian) yang menguntungkan di masa yang
akan datang. (Suratman, 2001:6)
Faktor yang terlibat dalam investasi :
 Waktu
 Resiko
Secara umum Investasi dibedakan menjadi dua jenis ;
 Investasi finansial
 Investasi nyata
Investasi merupakan penanaman modal yang diharapkan
dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan
datang (Francis, 2001).
Berikut merupakan contoh investasi yang sering dilakukan:
1. Menyimpan di bank dalam kurun waktu tertentu atau
disebut deposito
2. Membeli properti
3. Membeli emas
4. Saham
Jenis -jenis investasi dibedakan menjadi dua oleh Bodie
(1995):
1. Investasi dalam bentuk aset riil (real assets) = Yaitu
investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti
emas, batu mulia dan sebagainya.
2. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas yaitu
investasi dalam bentuk surat surat berharga yang pada
dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi
oleh suatu lembaga/perorangan tertentu.
Secara umum fluktuasi tingkat investasi ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu:
1. Proyeksi di masa yang akan datang
2. Tingkat suku bunga
3. Perubahan dan perkembangan teknologi
4. Tingkat pendapatan nasional dan fluktuasinya
5. Tingkat keuntungan perusahaan

Terdapat banyak istilah yang berkaitan dengan investasi, beberapa


istilah yang akan dikemukakan yaitu NPV (Net Present Value), PV
(Present Value), SOCC (Social Opportunity Cost of Capital) dan IRR
(Internal Rate of Return).
 NPV (Net Present Value)
Net present value merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari
arus masuk kas dan nilai sekarang dari arus kas keluar. NPV
digunakan dalam penganggaran modal untuk menganalisis
profitabilitas suatu investasi atau proyek
Nilai NPV yang positif (NPV > 0) menunjukan bahwa penerimaan
lebih besar dibandingkan dengan nilai yang diinvestasikan
sedangkan nilai NPV negatif (NPV < 0) menandakan penerimaan
lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran atau akan mengalami
kerugian pada investasinya setelah mempertimbangkan Nilai Waktu
Uang (Time Value of Money). Namun apabila hasil perhitungan
NPV adalah Nol (NPV = 0), maka artinya investasi atau pembelian
tersebut hanya balik modal (tidak untung dan tidak rugi).
 PV (Present Value)
Present Value merupakan nilai sekarang dari jumlah uang di
investasikan. Arus pendapatan di masa depan di bunga kan pada suatu
tingkat diskon. Semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin rendah
nilai sekarang dari arus pendapatan di masa depan. Untuk menilai arus
pendapatan di masa depan yang ditentukan oleh tingkat
bunga.
 Rumus untuk menghitung Present Value adalah :
PV = C1 / (1 + r) Dimana
C1 = Uang yang akan diterima di tahun ke-1.
r = Discount rate/ opportunity cost of capital.
 IRR (Internal Rate of Return)

IRR (internal rate of return) merupakan salah satu dari bentuk IROR.
IROR (Incremental Rate Of Return) adalah suatu tingkat bunga (ROR)
yang dihasilkan dari suatu tambahan (incremental) investasi awal suatu
alternatif bila dibandingkan dengan alternatif lain yang membutuhkan
investasi awal yang lebih rendah.
 SOCC (Social Opportunity Cost of Capital)
SOCC merupakan biaya yang ditanggung oleh masyarakat. SOCC
sangat berhubungan erat dengan IRR. Dimana saat SOCC lebih
kecil dari IRR maka suatu usaha yang akan dijalankan masih
tergolong layak, apabila SOCC lebih besar daripada IRR maka suatu
usaha yang dijalankan kurang layak, dan ketika IRR dan SOCC
memiliki nilai yang sama maka hanya terjadi BEP atau titik impas
pada usaha yang dijalankan.

Jika              
IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Sunk Cost
Sunk cost adalah biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat
dipulihkan kembali.
Biaya ini dapat diabaikan dalam analisis ekonomi teknik. Contoh:
Seseorang membeli rumah dengan membayar uang muka sebesar Rp
1.000.000. Apabila kemudian dia membatalkan pembelian di mana
uang muka tidak dapat dikembalikan, maka Rp 1.000.000 merupakan
biaya hangus. Biaya ini bisa diperhitungkan apabila dia mempunyai
alternatif membeli rumah lain.
Permintaan dan Penawaran
 Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau
diminta pada suatu harga dan waktu tertentu.
 Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemintaan
sebagai berikut :
a. Tingkat pendapatan konsumen
b. Harga barang dan jasa
c. Selera konsumen.
d. Perkiraan harga mendatang.
e. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan
komplementer).
f. Pertambahan jumlah penduduk
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.
BUNGA
 Nilai Uang dari Waktu
Contoh :
Opsi1:Ambil Rp 6.000.000 sekarang juga.
Opsi 2: Dibayar Rp 700.000 setiap tahun untuk 10 tahun ke depan.
Anda mendapatkan Rp 6.000.000 dan di opsi 2 Anda mendapatkan
Rp 7.000.000. Opsi 2 mungkin tampak seperti taruhan yang lebih
baik karena Anda mendapatkan tambahan Rp 1.000.000, namun
nilai waktu teori uang mengatakan bahwa karena sebagian uang
dibayarkan kepada Anda di masa depan, nilainya kurang.
Kita meminjam uang 10.000 rupiah sebulan yang lau maka
hutang kita saat ini mungkin menjadi 10.100 rupiah. Apabila
kita menginvestasikan 1 juta rupiah setahun yang lalu dalam
bentuk deposito maka mungkin uang kita sekarang menjadi
lebih dari 1.150 juta rupiah.
Bila kita meminjam 10.000 rupiah sebulan yang lalu dan
hutang kita saat ini 10.100 rupiah maka secara sederhana
bahwa kita meminjam uang dengan bunga 100 rupiah untuk
uang sejumlah 10.000 rupiah dalam sebulan, atau 1%
perbulan.
Jadi uang 10.000 rupiah sebulan yang lalu secara finansial
adalah sama dengan 1.100 rupiah saat ini. Kesamaan
finansial ini dikenal dengan istilah ekivalensi. Nilai 100
rupiah adalah bunga yang terjadi selama sebulan dan nilai
10.000 rupiah yang dipinjamkan sebulan yang lalu dikatakan
induk (principal).
 Untuk melakukan ekivalensi ada 3 hal yang perlu
diperhatikan :
1. Jumlah yang dipinjamkan atau diinvestasikan
2. Periode/ waktu pinjaman atau investasi
3. Tingkat bunga yang dikenakan
 Menurut Sunariyah (2013:80), suku bunga adalah harga dari
pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok
per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya
yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada
kreditur. 
 Jenis-Jenis Suku Bunga 
Menurut Novianto (2011:22), berdasarkan bentuknya suku
bunga dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang.
Suku bunga ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara
umum. Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah untuk
setiap satu rupiah yang diinvestasikan. 
2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami
koreksi akibat inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga
nominal dikurangi laju inflasi.
 Menurut Ismail (2010:132), berdasarkan sifatnya suku bunga dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bunga simpanan. Merupakan tingkat harga tertentu yang
dibayarkan oleh bank kepada nasabah atas simpanan yang
dilakukannya. Bunga simpanan ini, diberikan oleh bank untuk
memberikan rangsangan kepada nasabah penyimpan dana agar
menempatkan dananya di bank. Beberapa bank memberikan
tambahan bunga kepada nasabah yang menempatkan dananya dalam
bentuk deposito sejumlah tertentu. Hal ini dilakukan bank agar
nasabah akan selalu meningkatkan simpanan dananya. 
2. Bunga pinjaman atau bunga kredit.
Merupakan harga tertentu yang harus dibayar oleh nasabah kepada
bank atas pinjaman yang diperolehnya. Bagi bank, bunga pinjaman
merupakan harga jual yang dibebankan kepada nasabah yang
membutuhkan dana. Untuk memperoleh keuntungan, maka bank akan
menjual dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli.
Artinya, bunga kredit lebih tinggi dibanding bunga simpanan.
 Faktor yang mempengaruhi Tingkat Suku Bunga :
Menurut Kasmir (2010:137-140), faktor–faktor yang mempengaruhi
besar kecilnya penetapan tingkat suku bunga (pinjaman dan simpanan)
adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana. Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana
simpanan, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan.
2. Kualitas jaminan. Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk
bunga pinjaman. Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin
rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. 
3. Target laba. Yang diinginkan faktor ini dikhususkan untuk bunga
pinjaman. Sebaliknya apabila dana yang ada dalam simpanan di bank
banyak, sementara permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan
akan turun karena hal ini merupakan beban.
4. Kebijaksanaan pemerintah. Dalam menentukan baik bunga simpanan
maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah. 
5. Jangka waktu. Faktor jangka waktu sangat menentukan. Semakin
panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya
6. Reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku
bunga terutama untuk bunga pinjaman.
7. Produk yang kompetitif. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang
diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang
kompetitif
8. Hubungan baik. Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor
kepercayaan kepada seseorang atau lembaga.
9. Persaingan. Untuk bunga pinjaman, harus berada di bawah bunga pesaing
agar dana yang menumpuk dapat tersalurkan, meskipun margin laba mengecil. 
10. Jaminan pihak ketiga. Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada
bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima
kredit
Perhitungan Bunga
  Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471) suku bunga
adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang
dipinjam pada periode waktu tertentu.
 Definisi Tingkat bunga menurut ANZI Z94.5-1972: rasio dari bunga
yang dibayarkan terhadap induk dalam suatu periode waktu dan
biasanya dinyatakan dalam persentase dari induk.
 ANZI : American Standart for Industriual Engineering Terminology
for Engineering Economy.

COMPOUND INTEREST TABLES


  x 100%
 Jenis bunga untuk perhitungan nilai uang dari waktu :
1. Bunga sederhana
2. Bunga majemuk
Bunga sederhana
 Hanya dihitung dari induk tanpa perhitungan bunga yang
diakumulasikan pada periode sebelumnya.
I=PxixN
Dimana :
I = Bunga yang terjadi (rupiah)
P = induk yang dipinjam
I = tingkat bunga per periode
N = jumlah periode yang dilibatkan

Anda mungkin juga menyukai