Anda di halaman 1dari 10

A.

Jenis Investasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi


1.1. Jenis Investasi
Menurut Sadono Sukirno (2000:366), investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk membeli
barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan
terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digggunaaakan untuk
memproduksikan barang dan jasa di masa mendatang. Menurut N. Gregory Mankiw (2006:12),
investasi adalah pembelian barang yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi lebih
banyak barang dan jasa.
Menurut Norido Canda Sakti (2010:41-42), jenis-jenis investasi dilihat dari berbagai segi:
1. Dari segi dorongan investasi
a. Autonomous Investment yaitu investasi yang tidak didorong oleh kenaikan
pendapatan dan tingkat bunga. Dengan kata lain investasi pada saat pendapatan
atau bunga sama dengan nol. Autonomous Investment dapat juga diartikan sebagai
investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan, tetapi dapat
berubah karena adanya perubahan faktor-faktor di luar pendapatan (teknologi,
kebijaksanaan pemerintah, harapan para penguasa dsb).
b. Induced Investment investasi yang timbul karena dorongan kenaikan pendapatan.
2. Dari segi pelaku atau pelaksananya
a. Investasi pemerintah yaitu investasi dengan ciri modal besar, tidak langsung dan
dalam jangka waktu yang lama.
b. Investasi swasta yaitu investasi dengan modal kecil, langsung, dan dalam jangka
waktu pendek. Contohnya investasi swasta dalam negeri (PMDN) dan investasi
luar negeri (PMA).
Dalam GNP investasi meliputi

Pembelian unit-unit produksi dan peralatannya atau investasi perusahaan tetap (Business

Fixed Investment)
Perubahan persediaan perusahaan (Change in Bussines Inventory)

Pembangunan rumah-rumah tinggal (Residential Construction)

1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi


Menurut Sadono Sukirno faktor-faktor (2006:122), penentu tingkat investasi adalah
1. Faktor bunga, apabila tingkat bunga lebih tinggi dibandingkan dengan hasil yang
diharapkan maka lebih baik uangnya ditabung di bank dan mendapatkan hasil bunga.
Namun bila hasil yang diharapkan lebih tinggi dari tingkat bunga maka lebih efisien
dilakukan investasi.
2. Tingkat harapan untuk mendapatkan hasil dari penambahan penanaman modal
3. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
4. Kurs
5. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
6. Ramalan keadaan ekonomi dimasa mendatang
7. Kemajuan iptek
Hasil yang diharapkan dari kegiatan investasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya:
1. Kepercayaan terhadap situasi dunia usaha di masa yang akan datang
2. Struktur pajak. Struktur pajak yang terlalu tinggi akan mengakibatkan rendahnya harapan
untuk memperoleh laba
3. Jumlah sarana dan prasarana yang ada.
4. Penemuan teknologi baru.

5. Akumulasi (penumpukan) kapital.

B. Pendekatan Penentuan Investasi


Menurut Sadono Sukirno (2000:368-373), ada dua pendekatan yang digunakan untuk
menentukan prospek sesuatu proyek kegiatan memproduksinya yaitu:
1. Pendekatan nilai sekarang
Nilai sekarang dapat diartikan sebagai nilai sejumlah uang tertentu di masa depan yang
dinyatakan sebagai niali di masa kini. Suatu proyek dikatakan menguntungkan jika nilai
sekarang dari pendapatan neto proyek tersebut adalah melebihi biaya yang dibelanjakan untuk
mewujudkan proyek tersebut. Nilai sekarang dari pendapatan neto perlu dihitung untuk
menentukan apakah suatu proyek tertentu mempunyai prospek mengembalikan modal yang
ditanamnya dan beroperasi secara menguntungkan. Dengan demikian persamaan yang
menyatakan syarat bagi suatu proyek yang menguntungkan adalah:
PVA > CA
PVA
CA

= nilai sekarang pendapatan neto proyek A


= biaya yang dibelanjakan untuk mewujudkan proyek A

Rumus untuk menghitung nilai sekarang adalah

Rumus untuk menghitung nilai masa depan dari sejumlah uang yang dimiliki sekarang
adalah
Yn = PV (1 + r)n
Yn = sejumlah uang yang akan diterima ditahun ke-n

= suku bunga

Contoh:
1. Edo mendapatkan warisan uang sebanyak Rp 100.000.000,00 pada tahun, dan Ani
mendapat uang dari menjual tanahnya sebanyak Rp 100.000.000,00 ditahun depan. Suku
bunga adalah 10 % Berapakah nilai sekarang dari Rp 100.000.000,00 yang diperoleh di
tahun depan? Yang manakah yang lebih berharga?
Jawab:

= Rp 90.909.090,91
Jadi yang lebih berharga adalah uang sebesar Rp 100.000.000,00 yang diterima sekarang.
1. Bagaimanakah uang sebanyak Rp 100.000.000,00 pada masa sekarang, dinilai pada dua
tahun kemudian?
Jawab:
Y2 = Rp 100.000.000,00 (1 + 0,1)2
= Rp 121.000.000,00
1. Berapakah nilai sekarang dari proyek investasi sebesar

Rp 10.000.000,00

yang akan menghasilkan pendapatan neto sebesar Rp 3.000.000,00 selama 5 tahun


mendatang? Suku bunga 10%. Pada akhir tahun ke-5 proyek tersebut diharapkan masih
dapat terjual dengan harga Rp 3.000.000,00. Apakah proyek investasi itu layak?
Jawab:

= 2.727.272 + 2.083.333 + 2.253.944 + 2.118.494 + 1.862.763 + 1.862.763


= 12.908.569
C

= 10.000.000

Proyek tersebut layak untuk investasi karena PV>C

1. Pendekatan tingkat pengembalian modal


Tingkat pengembalian modal adalah pendapatan bersih suatu proyek dinyatakan dalam
persentasi dari modal yang ditanamkan dalam mengembangkan sesuatu proyek. Syarat yang
menunujukkan bahwa suatu proyek itu menguntungkan adalah :
R>r
Rumus yanng digunakan untuk menghitung tigkat pengembalian modal adalah:

CA

= Nilai sekarang dari nilai investasi untuk mengembangkan proyek tersebut

Yn

= Sejumlah uang yang akan diterima dalam tahun ke-n

= Tingkat pengembalian modal

= Modal

Contoh Soal:
1. Modal sebesar Rp 10.000.000,00 akan disetor pada sebuah proyek investasi dengan
tingkat pengembalian modal sebesar 10%. Proyek tersebut menghasilkan arus kas neto

sebesar Rp 3.000.000,00 selama 5 tahun mendatang. Berapakah nilai sekarang


pengembalian modal untuk proyek tersebut?
Jawab:

CA = 2.727.272 + 2.127.659 + 2.253.944 + 1.862.763 + 8.071.977


CA = 17.043.615

C. Fungsi Investasi
Menurut Sadono Sukirno (2006:126), Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan
perkaitan diantara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Bentuk fungsi investasi
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Bentuknya sejajar dengan sumbu padat yang disebut dengan investasi otonom
2. Bentuknya naik keatas ke sebelah kanan (yang berarti semakin tinggi pendapatan
nasional, makin tinggi investasi) yang disebut investasi terpengaruh
Fungsi Investasi

I = Io + MPI.Y
I = Io R.i.

Fungsi Investasi Tambahan


Dimana
MPI = I/Y (Marginal Product to Invest)
R

= I/i

Misalkan:
Pada i

= 0 besarnya I adalah Rp 300.000.0000,00

Pada 1

= 10% besarnya I adalah Rp 240.000.000,00

Buatlah skedul investasi dan gambar kurvanya:


Jawab:
R = I/i
= (300.000.000 240.000.000)/(0,10 0)
= 60.000.000/0,1
= 600.000.000
Karena pada i = 0

I= Rp 300.000.000,00 maka Io = Rp 300.000.000,00

Fungsi I adalah I = 300.000.000 + 600.000.000


Skedul Investasi:

Bunga (i)

Investasi (I)

300.000.000

0,10

240.000.000

0,20

180.000.000

0,30

120.000.000

0,40

60.000.000

0,50

0,50
Bunga
Fungsi I
300
Investasi
0
Grafik Fungsi Investasi

D. Marginal Efficiency of Capital (MEC)


Menurut Suherman Rosyidi (2003:176), ada dua faktor utama yanga mempengaruhi volume
investasi yaitu tingkat bunga dan Marginal Efficiency of Capital (MEC).Marginal Efficiency of
Capital (MEC) menyatakan besarnya keuntungan yang akan diperoleh dengan ditanamnya
modal. Pengaruh MEC dan suku bunga ada dua yaitu:
1. Buat seseorang yang tidak mempunyai uang namun ia ingin menanamkan modal. Maka
alternatifnya adalah dia harus meminjam dan ia harus pandai menghitung antara MEC
dan suku bunga. Apabila ternyata suku bunga lebih besar daripada MEC maka ia harus
membayar bunga untuk uang yang pinjamnya itu lebih besar daripada hasil yang ia
harapkan dari investasi modal saja.Namun jika yang terjadi adalah keadaan sebaliknya
maka sebaiknya ia melakukan investasi.
2. Buat seseorang yang memiliki uang dan ia ingin menanam modal. Kedua kekuatan itu
berpengaruh sebagai berikut, jika suku bunga lebih tinggi daripada MEC, maka ia akan
berfikir untuk menginvestasikan uangnya kepada orang lain sedangkan jika suku bunnga
lebih kecil daripada MEC maka jelas ia akan memilih menanamkan modalnya.
Secara ringkas pengaruh MEC dan suku bunga pada volume investasi adalah jika MEC lebih
besar daripada suku bunga maka opportunity to invest (terbukalah peluang untuk investasi),
sebaliknya jika MEC lebih kecil daripada suku bunga, maka tertutuplah opportunity to invest.

Contoh:
1. Carilah MEC suatu mesin yang harganya termasuk biaya pemasangan

Rp

10.000.000,00. Diharapkan umur produktif mesin ini 5 tahun dan tidak mempunyai nilai
sisa. Selama dalam umur ekonomisnya, mesin ini diperkirakan akan menghasilkan
pendapatan neto sebesar Rp 2.800.000,00 per tahun!
Jawab:

3,57=
R (MEC)= 0,12 atau 12%

Anda mungkin juga menyukai