Anda di halaman 1dari 13

BAB V

TEORI INVESTASI
I. KONSEP DASAR INVESTASI

 
Pada dasarnya investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk
penyelenggaraan kegiatannya yaitu pengeluaran untuk pembelian tanah
pembangunan pabrik, pembelian mesin untuk produksi, pengeluaran untuk
pengadaan persediaan dan bentuk pengeluaran lainnya.
  Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis :
  1. Investasi tetap perusahaan
Investasi tetap perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk aset
tetap yang bersifat jangka panjang misalnya berupa mesin, peralatan
pendukung produksi, bangunan kantor dan pabrik.
2. Perubahan persediaan
Investasi juga berkaitan dengan perubahan persediaan yang dimiliki
perusahaan yang dapat berupa perubahan persediaan bahan baku,
perubahan persediaan barang setengah jadi dan perubahan
persediaan barang jadi yang disimpan perusahaan untuk dijual
pada waktu tertentu. Jumlah persediaan perusahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
3. Perumahan
Perumahan merupakan aktiva yang umur ekonomisnya panjang
sehingga bentuk aktiva ini dapat digolongkan sebagai investasi.
Permintaan perumahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
  a. Jumlah kekayaan yang dimiliki
Semakin besar jumlah kekayaan yang dimilki maka
semakin besar jumlah perumahan yang diminta
b. Perubahan harga jenis investsi lain akan berpengaruh pada
permintaan perumahan
c. Tingakt pengembalian riil netto yang ddiperoleh dengan
memiliki perumahan

II. FAKTOR PENENTU INVESTASI


  Secara ekonomi investasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
 
1. Tingkat Bunga
  Terdapat hubungan berkebalikan antara tingkat suku bunga dengan
pengeluaran investasi yaitu semakin tinggi tingkat suku bunga pinjaman,
maka semakin rendah keinginan pengusaha untuk Melakukan investasi.
Sebaliknya apabila tingkat suku bunga pinjaman rendah, maka semakin
tinggi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi.
 Tingkat Bunga ( % )
   r 2 A
 
  
r1 B
 
Kurva Investasi
 
0 I2 I1 Pengeluaran Investasi
2. Prakiraan kondisi di masa yang akan datang
  Perkiraan mengenai kondisi yang akan datang sangat
mempengaruhi seorang investor untuk melakukan investasi misalnya
mengenai perkiraan stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan pendapatan masyarakat yang mendorong naiknya daya
beli.
  3. Inovasi teknologi
  Terjadinya penemuan teknologi baru dan penggunaan
teknologi yang lebih maju merupakan faktor pendorong terjadinya
investasi karena tehnologi baru akan dapat meningkatkan
produktivitas dan menghemat biaya produksi.
  4. Tingkat kesejahteraan suatu masyarakat
Tingkat kesejahteraan masyarakat akan mempengaruhi besarnya
pengeluaran investasi. Semakin meningkat tingkat kesejahteraan,
maka semakin besar bagian dari kekayaannya yang digunakan
untuk investasi.
III. PASAR MODAL DAN INVESTASI
  Alternatif lain yang bisa dilakukan perusahaan untuk membiayai
investasinya yaitu dengan menjual saham atau menerbitkan
obligasi di pasar modal. Pasar modal adalah pasar untuk
berbagai instrumen keuangan (Sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan baik dalam bentuk hutang (Obligasi) ataupun
modal sendiri (Saham).
  Daya tarik pasar modal adalah :
  1. Menjadi alternatif penghimpun dana selain perbankan dan
lembaga keuangan non-bank
Memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan
investasi yang sesuai dengan preferensi resiko mereka
 
2. Penjualan saham dipasar modal dilakukan dipasar primer dan
pasar sekunder, harga saham dipengaruhi oleh faktor
fundamental perusahaan dan faktor makro.
IV. NILAI SEKARANG DAN NILAI YANG AKAN
DATANG ATAS KEPUTUSAN INVESTAASI
  Dalam penilaian investasi diharuskan menghitung nilai
sekarang aliran kas atau keuntungan yang diharapkan akan dihasilkan
oleh investasi tersebut. Perhitungan nilai sekarang dari sejumlah uang
yang diinvestasikan adalah sebagai berikut :
  Nilai sekarang = Xn
 
( 1 + r )n
Dimana :
Xn = Nilai sekarang sejumlah penerimaan dimasa
yang akan datang
 
r = Tingkat Suku Bunga per tahun
V. MARGINAL EFFICIENCY OF CAPITAL
  Marginal Efficiency 0f Capital (MEC) adalah tingkat pengembalian
dari suatu proyek investasi. Hasil MEC adalah keuntungan yang
diharapkan dalam nilai prosentase (r) dari pengoperasian proyek
invesasi ditambah dengan nilai sisa (Residu) investasi tersebut.
 
MEI = Hasil yang diharapkan = R = r
 
Harga barang modal C
 
Kriteria kelayakan investasi :
  Dalam mengambil keputusan apakah layak atau tidak layak
untuk melakukan investasi dengan membandingkan antara tingkat
hasil atau keuntungan yang diharapkan (r) dengan tingkat bunga yang
berlaku di pasar atau tingkat bunga umum (i) .
Apabila r > i : Investor layak melakukan investasi
  Apabila r < i : Investor tidak layak melakukan investasi
  Apabila r = i : Investor dapat melakukan investasi atau tidak
tergantung prospek perekonomian dan proyek
dimasa yang akan datang
Contoh :
  Seorang pemilik modal ingin membeli mobil untuk usaha
angkutan dengan harga Rp. 7.000.000,-, merupakan biaya
investasi (C) . Dalam melakukan investasi ini pemodal
mengharapkan keuntungan selama 5 tahun sebagai berikut :
  Tahun I : Rp. 3.000.000,-
Tahun II : Rp. 2.500.000,-
Tahun III : Rp. 2000.000,-
Tahun IV : Rp. 1.500.000,-
Tahun V : Rp. 1.000.000,-
Nilai residu (harga mobil bekas waktu dijual kembali) adalah
Rp. 3.000.000,00 sehingga jumlah hasil yang diharapkan (R) adalah
Rp.sebesar Rp. 13.000.000,00 pada waktu dijual pada akhir tahun
kelima.
  Tingkat keuntungan yang diharapkan adalah :

  r = R = Rp. 13.000.000,00 - Rp. 7.000.000,00


  C Rp. 7000.000,-
 
r = 87 % selama lima tahun atau 17,1 % per tahun
 
Kriteria kelayakan investasi :
  Apabila r < i : maka investasi tidak layak untuk
dilakuka
Karena 17,1 % < 18 % : maka investasi tidak layak untuk
dilakukan
Nilai MEC dapat juga diartikan sebagai angka yang menyamakan harga
investasi dengan nilai sekarang (present value) dari semua
penerimaan yang diharapkan dari pengopersian suatu proyek investasi
ditambah dengan nilai sekarang dari nilai sisa atau residu investasi
tersebut.
  C = R1 + R2 + …. + Rn + S

(1+r) (1 + r )2 (1+ r )n ( 1 + r )n
  Dimana :
  C : Pengeluaran untuk melakukan investasi sampai siap pakai
R1, R2, : Penerimaan yang diperkirakan dari investasi
S : Nilai residu
r : MEC atau Internal Rate of Return (IRR)
  Untuk menentukan nilai MEC atau IRR dilakukan dengan coba-coba
(Trial and error) sampai diperoleh sisi kiri sama dengan sisi kanan atau
C = Nilai sekarang dari pendapatan + Residu
 
Contoh :
Suatu investasi memerlukan dana sebesar Rp. 10 juta dengan umur ekonomis 10
th. Pada 5 th pertama keuntungan sebesar Rp. 2.150.000 dan 5 th berikutnya keuntungan
sebesar Rp. 1.150.000 dengan nilai residu 0 (nol). Tingkat bunga umum yang berlaku 10
%.

Rp. 10.000.000 = Th 1– 5 Rp. 2.150.000 + Th 6 – 10 Rp. 1.150.000

  ( 1 + r )t ( 1 + r )t
 
Rp. 10.000.000 = Th 1– 5 Rp. 2.150.000 + Th 6 – 10 Rp. 1.150.000

( 1 + 0,12 )t ( 1 + 0,12 )t
   Rp. 10.000.000 = Rp. 10.000.000
 
Karena nilai r dari proyek tersebut sebesar 12 % > dari tingkat bunga
yang berlaku sebesar 10 % maka investasi layak untuk dilakukan.
 
 

Anda mungkin juga menyukai