Anda di halaman 1dari 7

NAMA KELOMPOK :

• I Kadek Rana Setyawan (03)

• Putu Aldi Dwi Pranata (05)

• I Putu Gede Ananta Wijaya (15)


• I Putu Agus Apriana Putra (16)

Investasi

5.1 PENGERTIAN INVESTASI


Pengertian Investasi Secara Umum
Apa itu Investasi? Pengertian Investasi adalah suatu aktivitas menempatkan dana pada
satu periode tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan
keuntungan dan/atau peningkatan nilai investasi.
Secara bahasa, menurut Wikipedia pengertian investasi adalah suatu istilah yang
digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan akumulasi dalam bentuk aktiva
sebagai harapan untuk mendapatkan keuntungan.

Seseorang yang berinvestasi dikenal sebagai investor. Investasi juga terkadang disebut
sebagai penanaman modal (baca: pengertian modal) ke suatu perusahaan. Sehingga istilah
investasi ini sudah sangat fasih dalam bidang bisnis.
Istilah investasi bukanlah hal yang asing di kalangan pebisnis. Investasi berkaitan dengan
hal-hal yang menyangkut keuangan dan ekonomi.

Pengertian Investasi Menurut Para Ahli


Beberapa ahli di bidang ilmu ekonomi pernah menjelaskan apa itu investasi, diantaranya
adalah:

1. Haming dan Basalamah


Menurut Haming dan Basalamah pengertian investasi adalah pengeluaran pada masa
sekarang untuk pembelian aktiva riil (properti, mobil, dan lainnya) atau juga aktiva
keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di masa depan.

Investasi sangat erat kaitannya dengan aktivitas penarikan sumber-sumber dana yang
digunakan untuk pengadaan barang modal saat sekarang. Dengan barang modal tersebut
diharapkan akan menghasilkan aliran produk baru di masa depan.
2. Mulyadi
Menurut Mulyadi pengertian investasi adalah pengaitan sumber-sumber dana dalam jangka
panjang untuk mendapatkan hasil laba di masa mendatang.

3. Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno pengertian investasi adalah aktivitas pengeluaran atau
pembelanjaan penanam modal untuk membeli barang-barang modal dan juga
perlengkapan-perlengkapan produksi dengan tujuan menambah kemampuan memproduksi
barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.

4. Henry Simamora
Menurut Henry Simamora definisi investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (misal;
pendapatan bunga, royalti, dividen (baca: Pengertian dividen), pendapatan sewa, dan
lainnya) untuk apresiasi nilai investasi atau juga untuk manfaat lain bagi sebuah
perusahaan yang melakukan investasi melalui hubungan dagang.
5. Sunariyah
Menurut Sunariya pengertian investasi adalah penanaman modal untuk satu ataupun lebih
aktiva yang dimiliki yang biasanya memiliki jangka waktu lama dengan harapan untuk
mendapatkan keuntungan di masa depan.

6. James C VanHorne
Menurut James C VanHorne arti investasi adalah aktivitas memanfaatkan kas pada saat ini,
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang.
7. Fitz Gerald
Menurut Fitz Gerald pengertian investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan berbagai sumber dana yang digunakan untuk pengadaan modal barang pada
saat sekarang. Barang modal tersebut kemudian akan diharapkan akan menghasilkan
aliran produk baru di masa mendatang.

8. Salim HS dan Budi Sutrisno


Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno pengertian investasi adalah aktivitas penanaman
modal oleh investor, baik investor lokal maupun investor asing dalam berbagai jenis bidang
usaha yang terbuka untuk investasi. Tujuan investor melakukan investasi adalah untuk
mendapatkan laba.
Bentuk-Bentuk Investasi
Investasi properti
Pada umumnya bentuk invetasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Investasi Pada Aktiva Riil


Ini adalah investasi yang dilakukan seseorang dalam bentuk kasat mata atau dapat dilihat
secara fisik. Misalnya; investasi emas, properti, tanah, logam mulia, dan lain-lain.

2. Investasi Pada Aktiva Finansial


Ini merupakan investasi yang dilakukan seseorang dalam bentuk surat-surat berharga.
Misalnya; saham, deposito, dan lain sebagainya.

5.2 Jenis-Jenis Investasi

Ada beberapa jenis investasi yang umum di lakukan dalam dunia bisnis yaitu antara lain:

1. Deposito
Penanaman modal dalam bentuk simpanan uang kepada suatu perusahaan dengan
jaminan investor akan menerima keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang
sudah disepakati. Investasi dalam bentuk deposito dibedakan menjadi deposito berjangka
dan sertifikat deposito.

2. Saham
Invetasi berupa saham sudah umum dilakukan pada perusahaan –perusahaan besar.
Saham adalah bentuk lain dari aset (baca: pengertian aset) perusahaan.
Misalnya jika Anda memiliki saham 50% dari suatu perusahaan maka sama saja Anda
memiliki aset setengah dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Saham umumnya
dibuat dalam bentuk surat berharga yang menunjukkan kepemilikan.
3. Obligasi
Obligasi umumnya dilakukan pada bisnis yang menyediakan jasa pinjaman modal.
Keuntungan yang didapatkan dengan cara investasi obligasi lebih tinggi daripada deposito
karena bunga yang dipatok juga lebih tinggi.

Namun cara ini lebih berisiko karena jika peminjam modal bangkrut maka ada kemungkinan
utang tidak dibayarkan.

4. Reksadana
Selain saham, reksadana kini juga sedang populer di kalangan pebisnis maupun
masyarakat. Reksadana adalah tempat untuk menghimpun uang secara kolektif dan dana
yang terkumpul tersebut akan dikelola oleh manajer.

Untung dan rugi akan dibagi rata kepada seluruh investor. Sehingga reksadana bisa disebut
juga tempat berkumpulnya para investor.

5. Investasi Properti
Jenis investasi ini termasuk investasi non riil karena bukan berupa uang namun berupa
bangunan seperti rumah, gedung atau apartemen. Bentuk investasi ini terbilang paling
menguntungkan karena harga jual properti jarang turun bahkan selalu naik.

6. Emas
Investasi juga bisa dalam bentuk emas. Sama halnya dengan properti, investasi emas
cenderung lebih menguntungkan daripada bentuk investasi yang riil. Umumnya emas yang
diinvestasikan berupa emas batangan.

5.3 PENENTU-PENENTU TINGKAT INVESTASI

A. Investasi, Keuntungan Dan Tingkat Bunga

Walaupun faktor-faktor penting yang menentukan jumlah investasi para pengusaha terdiri dari enam faktor di
atas, dua di antaranya mempunyai kesanggupan untuk menerangkan mengenai sebab-sebabnya perubahan
tingkat ini yang lebih penting dan faktor-faktor Iainnya. Faktor tersebut adalah tingkat keuntungan yang
diramalkan dan tingkat bunga. Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada
para pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang kelihatannya mempunyai prospek yang bagus dan dapat
dilaksanakan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang-barang modal
yang diperlukan. Sedangkan tingkat bunga menentukan jenis-jems investasi yang akan membeli keuntungan
kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk
menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dan penanaman modalnya itu, yaitu persentasi kuntungan
neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.

B. Tingkat Pengembalian Modal

Pendapatan yang diterima dari sesuatu kegiatan menanam modal biasanya akan diterima dalam beberapa
tahun. Mungkin dalam dua tahun pertama keuntungan belum diperoleh dan baru semenjak tahun ketiga hasil
penjualan melebihi perbelanjaan. Seterusnya, walaupun keuntungan dalam tahun ketiga adalah sama dengan
pada tahun keenam (misalnya jumlahnya adalah lima jut rupiah), dari segi pandangan perusahaan nilai
keuntungan sebenarnya adalah berbeda. Keuntungan di tahun ketiga adalah lebih bernilai dari keuntungan di
tahun keenam, oleh karena nilai sekarang dari keuntungan tersebut berbeda. Menghitung nilai sekarang dari
pendapatan yang diperoleh di masa depan atau menghitung tingkat pengembalian modal (keuntungan)
merupakan cara yang digunakan perusahaan-perusahaan untuk menilai kesesuaian dari sesuatu investai yang
akan dilakukan.

Suatu kegiatan investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan di
masa depan adalah lebih besar daripada nilai sekarang modal yang diinvestasikan. Nilai sekarang pendapatan di
masa depan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Dalam persamaan di atas:

1. NS adalah nilai sekarang pendapatan gang diperoleh di antara tahun 1 sehingga tahun n, apabila dimisalkan
investasi tersebut didepresiasikan pada tahun n.

2. Y1, Y2, Yn dalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara tahun 1 hingga tahun n.

3. r adalah tingkat bunga.

Dengan memisalkan nilai sekarang modal yang diinvestasikan adalah M penanaman modal tersebut
dikatakan menguntungkan apabila NS lebih besar dari M.

Cara lain untuk menentukan apakah sesuatu investasi merupakan kegiatan yang menguntungkan atau
merugikan dapat dilakukan dengan menghitung tingkat pengembalian modal dan investasi tersebut. Tingkat
pengembalian modal dinyatakan dalam persen, dan ia menggambarkan tingkat keuntungan per tahun dari modal
yang diinvestasikan. Untuk menghitung tingkat pengembalian modal digunakan formula di bawah ini :

Dalam Persamaan Tersebut :

1. M adalah nilai modal yang diinvestasikan.


2. Y1, Y2, Y3 hingga Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh dari tahun 1 hingga ke tahun n.

3. R adalah tingkat pengembalian modal.

Dalam persamaan di atas nilai yang akan dihitung adalah R karena M dan Y1 hingga Yn sudah diketahui nilainya.
Sesuatu investasi dipandang menguntungkan apabila nilai R lebih besar daripada tingkat bunga.

C. Efisiensi Modal Marginal

Di dalam suatu waktu tertentu, misalnya dalam tempo setahun, dalam perekonomian akan terdapat banyak
individu dan perusahaan yang mempertimbangkan untuk investasi. Berbagai proyek investasi ini mempunyai
tingkat pengembalian modal yang bcrbeda, yaitu sebagian dari proyek investasi itu akan menghasilkan
keuntungan yang tinggi, dan ada proyek keuntungannya rendah. Berdasarkan kepada jumlah modal yang akan
ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh, analisis makroekonomi membentuk
suatu kurva yang dutamakan efisiensi modal marginal (marginal efficiency of capital).

Berdasarkan kepada hal-hal yang dihubungkannya efisiensi modal marginal dapat didefinisikan sebagai: suatu
kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat pengembalian modal dari jumlah modal yang akan
diinvestasikan.

D. Tingkat Bunga Dan Tingkat Investasi

Para penanam modal harus pula mempertimbangkan tingkat bunga. Apabila tingkat bunga lebih iinggi dari tingkat
pengembalian modal, investasi yang direncanakan tidak menguntungkan, oleh sebab itu rencana perusahaan
untuk melakukan investasi akan dibatalkan. Kegiatan investasi hanya akan dilaksankan apabila tingkat
pengembalian modal lebih besar atau sama dengan tingkat bunga.

E. Ramalan Keadaan Perekonomian Di Masa Depan

Kegiatan perusahaan untuk mendirikan industri dan memasang peralatan pabrik yang baru adalah kegiatan yang
memakan waktu. Di perusahaan-perusahaan yang sangat besar kegiatan investasi dapat. memakan waktu
bcberapa tahun. Dan apabila investasi itu sudah selesai dilaksanak yaitu pada waktu industri atau perusahaan
yang didirikan itu mulai menghasilkan barang atau jasa yang menjadi produksinya maka akan terus melakukan
kegiatannya selama beberapa tahun. Di dalam investasi yang seperti itu biasanya modal baru diperoleh kembali
apabila kegiatan memproduksi sudah berjalan selama beberapa tahun. Oleh sebab itu dalam menentukan
apakah kegiatan-kegiatan yang akan dikemhangkan itu akan memperoleh untung atau akan
menimbulkan kerugian, para pengusaha haruslah membuat ramalan-ramalan mengenai keadaan masa depan.

Dalam membuat ramalan mengenai keadaan masa depan pada hakikatnya para pengusaha harus bertanya:
apakah keadaan masa depan menunjukkan bahwa keuntungan yang cukup besar akan diperoleh dalam
pengembangan kegiatan ekonomi yang sedang dibuat atau direncanakan. Ramalan yang menunjukkan bahwa
keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga
akan tetap stabil dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang
dengan cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan investasi. Makin baik keadaan masa
depan, makin besar tingkat keuntungan yang aka diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih
terdorong untuk melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncanakan.
F. Perubahan Dan Perkembangan Teknologi

Faktor keempat yang menentukan besarnya investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha adalah kegiatan
para pengusaha untuk menggunakan panemuan-penemuan teknologi yang baru dalam proses produksi Kegiatan
para pengusaha untuk menggunakan teknologi yang baru dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau manajemen
dinamakan mengadakan pembaruan atau inovasi. Pada umumnya makin banyak perkembangan teknologi yang
dibuat, makin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan dilakukan oleh para pengusaha. Untut melaksanakan
pembaruan-pembaruan, para pengusaha harus mendirikan barang-barang modal yang baru, dan adakalanya juga
harus mendirikan bangunan-bangunan pabrik/industri yang baru. Maka makin banyak pembaruan yang akan
dilakukan, makin tinggi tingkat investasi yang akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai