Anda di halaman 1dari 28

KONSEP SUKU

BUNGA DAN BEP


BENTA PALANTAMA PUTRA,S.E,.M.AK

MANAJEMEN PERBANKAN
Pengertian Bunga Bank

“Balas jasa yang diberikan oleh bank yang


berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
yang membeli atau menjual produknya”.
Harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang
memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar
oleh nasabah kepada bank (nasabah yang
memperoleh pinjaman)
1. BungaJenis-jenis Bunga
simpanan => bunga yangBank
diberikan sebagai
rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang
menyimpan uang di bank. Bunga simpanan
merupakan harga yang harus dibayarkan bank
kepada nasabahnya. Contoh : Jasa giro, bunga
tabungan, dan bunga deposito
2. Bunga pinjaman => Bunga yang diberikan kepada
peminjam atau harga yang harus dibayar oleh
nasabah peminjam kepada bank. Contoh : Bunga
kredit.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
1. Kebutuhan dana
Suku=> Apabila
Bungabank kekurangan dana,
sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yg
dilakukan oleh bank agar dana tsb cepat terpenuhi dgn
meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan
bunga simpanan secara otomatis akan pula
meningkatkan bunga pinjaman, begitu juga
sebaliknya.
2. Persaingan =>Dalam meperebutkan dana simpanan,
maka di samping faktor promosi, yang paling utama
pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku
3. Kebijaksanaan pemerintah
Bunga,=>Bunga pinjaman dan simpanan
lanjutan
tidak boleh melebihi bunga yang sdh ditetapkan oleh pemerintah
4. Target laba yang diinginkan => Sesuai dgn target laba yang
diinginkan, jika laba yg diinginkan besar, maka bunga pinjaman
ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka waktu =>Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka
semakin tinggi bunganya, hal ini disebakan besarnya
kemungkinan resiko dimasa mendatang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku
6. Kualitas jaminan =>Semakin
Bunga, likuid jaminan yang diberikan,
lanjutan
semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
7. Reputasi perusahaan =>Bonafidotas suatu perusahaan yg akan
memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yg
akan diberikan nantinya.
8. Produk yang kompetitif =>Produk yg dibiayai laku dipasaran,
produk yg kompetitif, bunga kredit yg diberikan relatif rendah
jika dibandingkan dengan produk yg kurang kompetitif.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku
Bunga, lanjutan
9. Hubungan baik => Bank menggolongkan nasabah
antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa
(sekunder). Penggolongan ini berdasarkan
keaktifan serta loyalitas nasabah yang
bersangkutan thdp bank.
10.Jaminan pihak ketiga => Perusahaan yg
memberikan jaminan kepada penerima kredit.
Komponen-komponen dalam
1) Menentukan
Total biaya Bunga
dana (cost of fund) Kredittotal bunga yang
=>Merupakan
dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik
dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.
2) Biaya operasi => Penggunaan sarana dan prasarana
memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank
sebagai biaya operasi.
Komponen-komponen dalam
Menentukan Bunga Kredit, lanjutan
3. Cadangan risiko kredit macet => Cadangan terhadap
macetnya kredit yg akan diberikan, ini disebabkan
setiap kredit mengandung resiko yg tak terbayar.
4. Laba yang diinginkan => Dalam menginginkan laba
bank hrs mempertimbangkan kondisi pesaing dan
kondisi nasabah.
5. Pajak =>Merupakan kewajiban yg dibebankan
pemerintah kepada bank yg memberikan fasilitas
kredit kepada nasabahnya.
Contoh komponen pembebanan
suku bunga kredit:
PT. Bank MARINDO menentukan suku bunga
deposito sebesar 18% PA kepada para
deposannya. Cadangan Wajib (RR) yg
ditetapkan pemerintah adalah 5%. Kemudian
Biaya Operasi yg dikeluarkan adalah 6% dan
cadangan risiko kredit macet 1%. Laba yg
diinginkan adalah 5% and pajak 20%.
Pertanyaan : Hitung berapa bunga krdeit yg
diberikan (based lending rate) kepada para
debiturnya (peminjam)
Contoh komponen pembebanan
suku bunga kredit:

Cost of Fund =Bunga yg dibebankan


100% - cadangan Wajib

Cost of Fund = ___8%___ = 18% = 18,95%


100% - 5% 95%
Contoh komponen pembebanan
suku
Jadi cost of fund 18,95% bunga
dibulatkan kredit:
menjadi 19% untuk
menghitung bunga kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
Total biaya dana (cost of fund) 19%
Total biaya oprasi 6%
25%
Cadangan risiko kredit macet 1%
26%
Laba yang diinginkan 5%
31%
Pajak 20% dari laba (5%) 1%
Bunga kredit yg diberikan (based lending rate) 32%
Jenis-jenis Pembebanan
1) Metoda Suku
sliding Bunga
rate Kredit bunga
=>Pembebanan setiap
bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah
bunga yg dibayarkan nasabah setiap bulan menurun
seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi,
pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama.
Cicilan nasabah (pokok pinjaman + bunga) otomatis
dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis Slinding
rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif,
dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani
terhadap pinjamannya.
Jenis-jenis Pembebanan
Suku Bunga Kredit, lanjutan
2. Metoda flat rate => Pembebanan bunga setiap
bulan tetap dari jumlah pinjaman, demikian pula
pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama
sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit
berakhir.
3. Metoda floating rate
Break even point
(BEP)
Pengertian Break Even Point (BEP)
• Break Even Point (BEP) ialah
titik impas di mana posisi jumlah
pendapatan dan biaya sama atau
seimbang sehingga tidak terdapat
keuntungan ataupun kerugian
dalam suatu perusahaan.
Pengertian

• BEP (Titik Pulang Pokok) adalah keadaan


suatu usaha ketika tidak memperoleh laba
dan tidak menderita rugi.
Manfaat BEP
• Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil
keputusan mengenai hal-hal berikut:
1. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian.
2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
keuntungan tertentu.
3. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita rugi.
4. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya
dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Komponen Penghitungan Dasar
BEP
Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar berikut ini:
•Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika
adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh:
biaya tenaga kerja tetap, biaya iklan, biaya penyusutan mesin, dll.
•Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan
meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh: biaya bahan
baku, biaya listrik pabrik, upah buruh, dll.
•Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang
telah diproduksi.
Mencari Tingkat BEP
Ilustrasi 1
Ilustrasi 2
Penjualan 8.000 unit @ Rp 5.000 Rp 40.000.000

Harga Pokok Penjualan : Biaya Tetap Biaya Variabel


- Biaya Bahan Baku Rp - Rp 7.200.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp - Rp 6.800.000

- Biaya Umum Pabrik Rp 2.500.000 Rp 4.000.000


Jumlah Rp 2.500.000 Rp 18.000.000 Rp 20.500.000

Biaya Usaha:
- Biaya Penjualan Rp 2.400.000 Rp 3.600.000
- Biaya Administrasi & Umum Rp 2.600.000 Rp 2.400.000
Jumlah Rp 5.000.000 Rp 6.000.000 Rp 11.000.000
Total Biaya Rp 7.500.000 Rp 24.000.000 Rp 31.500.000
Laba Usaha Rp 8.500.000
Ilustrasi 3
• Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sbb :
• Penjualan
Nama Produk Jumlah Unit Harga /unit Total

Produk A 15.000 Rp 1.000,- Rp 15.000.000

Produk B 10.000 Rp 750,- Rp 7.500.000


Biaya Variabel Produk A 15.000 Rp 500 Rp 7.500.000
Biaya variabel Produk B 10.000 Rp 300 Rp 3.000.000

• Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun


• Dengan data tersebut Saudara diminta untuk :
1.       Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah
2.       Menentukan BEP produk A dalam unit
3.       Menentukan BEP produk B dalam unit
• Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam Rupiah
• Rumus :
• BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total penjualan)
• BEP = 5.000.000 / (1- (7.500.000+3.000.000) / (15.000.000+7.500.000)
• BEP = 5.000.000 / (1 - 0.47)
• BEP = 5.000.000 / 0.53
• BEP = Rp 9.433.962,26 dibulatkan Rp 9.433.962,-
• Menentukan BEP produk A dalam unit
• Rumus :
• BEP (unit) Produk A = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit –
Biaya Variabel/unit).
• BEP = 5.000.000 / (1.000 – 500)
• BEP = 10.000 unit
Menentukan BEP produk B dalam unit
• Rumus :
• BEP (unit) Produk B = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit –
Biaya Variabel/unit).
• BEP = 5.000.000 / (750 – 300)
• BEP = 11.111,11 unit dibulatkan 11.111 unit
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai