Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK II

ABDURRAHMAN HARITS ( 025170002 )


NATANAEL PRANATA ( 025170104 )
TOPIK PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN CASH FLOW
2. PEMANFAATAN CASH FLOW PROJECTION
3. PRINSIP – PRINSIP PENYUSUNAN CASH FLOW
4. FORMAT UMUM CASH FLOW
5. CONTOH LAPORAN ARUS KAS
TOPIK 1.1 : PENGERTIAN CASH FLOW

CASH FLOW MERUPAKAN SEJUMLAH UANG KAS YANG KELUAR


DAN YANG MASUK SEBAGAI AKIBAT DARI AKTIVITAS PERUSAHAAN.

LAPORAN ARUS KAS ADALAH LAPORAN YANG DISUSUN GUNA


MENUNJUKKAN PERUBAHAN BERTAMBAHNYA ATAU BERKURANGNYA
UANG KAS SELAMA SATU PERIODE.
TOPIK 1.2 : FUNGSI CASH FLOW

FUNGSI CASH FLOW

ANTI CAPITAL
LIKUIDITAS
INFLASI GROWTH

dana yang tersedia untuk dana yang


dana yang disimpan guna
tujuan memenuhi kebutuhan diperuntukkan untuk
menghindari resiko
sehari-hari dan dapat
penurunan pada daya beli penambahan/perkemba
dicairkan dalam waktu
di masa datang yang ngan kekayaan dengan
singkat relatif tanpa ada
dapat dicairkan dengan jangka waktu relatif
pengurangan investasi
relatif cepat panjang
awal
TOPIK 1.3 : KELOMPOK CASH FLOW

Aliran kas awal aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran


(Initial Cash Flow) untuk kegiatan investasi. Misalnya; pembelian
tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran
kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar
ALIRAN KAS TERBAGI 3 (cash
KELOMPOK
out flow) :
Aliran kas operasional aliran kas yang berkaitan dengan operasional
(Operational Cash Flow) proyek. seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk (cash
in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)
Aliran kas akhir aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
(Terminal Cash Flow) proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja,
nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan
proyek.
TOPIK 2.1 : PROYEKSI CASH FLOW

PROYEKSI CASH FLOW DIGUNAKAN UNTUK MENGETAHUI :

1. Jumlah dana yang dibutuhkan, baik kebutuhan jangka penjang


maupun jangka pendek.
2. Kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran kewajiban
jangka pendek / keperluan bulanan.
3. Penting untuk dicatat, bank tidak boleh ‘’memaksa’’ perusahaan
menbayar kewajiban di luar kapasitas Cashflow-nya. Apabila itu
dilakukan, perusahaan pada saat jatuh tempo ke dalam kesulitan
likuiditas / melakukan pembayaran. Akhirnya bank juga yang akan ikut
merasakan akibatnya, yaitu tunggakan pembayaran.
TOPIK 2.2 : MANFAAT CASH FLOW DALAM
MANAJEMEN KEUANGAN

Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan


sangat berguna bagi pihak terutama manajement sebagai berikut :

1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan


dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang
menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu manager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya.
TOPIK 3.1 : PENYUSUNAN CASH FLOW

Prinsip dalam penyusunan cash flow :

1. Pencatatan dilakukan pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat
penjualan terjadi.
2. Biaya-biaya juga sama, dicatat pada saat uang tunai di keluarkan,
bukan pada saat biaya timbul.

Langkah – langkah dalam penyusunan cash flow :

1. Menentukan minimum kas


2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan
untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak
ketiga
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi financial dan budget kas yang final
TOPIK 4.1 : FORMAT UMUM CASH FLOW

1. Saldo Awal Kas (Begining Cash Balance Sheet), yaitu jumlah uang tunai(kas) yang dimiliki
perusahaan diawal periode.
2. Kas Masuk atau permintaan kas (Cash inflow), yaitu aliran yang diterima oleh
perusahaan selama waktu tertentu sesuai dengan interval perhitungan (sehari, sebulan,
triwulan dan seterusnya).
3. Total Kas yang Tersedia (Total Cash Available), yaitu penjualan antara saldo awal kas
dengan penerimaan tunai periode yang bersangkutan.
4. Kas Keluar atau Pengeluaran Kas (cash outflow), yaitu aliran pembayaran kas tunai yang
diberikan perusahaan. Komponen inilah kebalikan dari cash inflow.
5. Surplus Devisi Kas Perusahaan (net cash surplus) yaitu selisih antara total kas yang
tersedia dengan cash outflow.
6. Saldo Kas Minimum (minimum cash balance) yaitu, suatu jumlah uang tunai yang ingin
terus dipegang perusahaan sepanjang waktu.
7. Kebutuhan dana tambahan (Additional Financial Needs) yaitu jumlah dana yang
dibutuhkan untuk menutupi devisit kas.
8. Saldo Kas Akhir (Ending Cash Balance), yaitu posisi kas tunai diakhir periode (interval)
setelah memperhitungkan kebutuhan dana tambahan.
TOPIK 5.1 : LAPORAN ARUS KAS

PT. WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan secara tunai. Income
Statement per akhir tahun adalah sebagai berikut:
Penjualan Bersih : Rp. 1.000
Harga Pokok Penjualan : Rp. 800 (-)
Laba Kotor : Rp. 200
Biaya Operasional
- Gaji/Bonus : Rp. 50
- Lain-lain : Rp. 20
- Depresiasi : Rp. 40 (+)
Rp. 110 (-)
Laba Bersih Operasional Rp. 90
Pajak Penghasilan 30 % Rp. 30 (-)
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 60
Dalam perhitungan Cash Flow, kita tidak memperhitungkan biaya depresiasi sebagai biaya
karena depresiasi merupakan biaya non-kas. Dengan demikian, dari perhitungan Rugi/Laba
diatas, Cash Flow yang sebenarnya adalah sebagai berikut:
Laba Bersih : Rp. 60
Depresiasi : Rp. 40 (+)
Cash flow : Rp 100
TOPIK 5.1 : LAPORAN ARUS KAS

Anda mungkin juga menyukai