Anda di halaman 1dari 31

PERANAN BANK DALAM

PASAR UANG & TEORI


PENAWARAN UANG
Kelompok
5

Nama Anggota:
Ika Sri Istiyati 155231046
Selsa Oktria 155231050
Salim Abdullah 155231072
Farida Utami 155231082
PERANAN BANK DALAM PASAR UANG

KONSEP-KONSEP PENTING

Aktiva keuangan (financial assets)


Pasiva keuangan (finansial liabilities)
Instrumen keuangan (finansial instruments)
Cash ratio
Cadangan wajib (reserve requirement)
Promissory notes
Intermediasi keuangan (financial intermediation)
PERANAN BANK DALAM PASAR UANG

PASAR UANG
PROSES TRANSAKSI DI PASAR UANG

Tuan X, seorang pengusaha mebel, memiliki stok meja kantor


senilai Rp. 100.-ribu yang (untuk mudahnya) juga merupakan
satu-satunya modal usahanya. Neraca tuan X yang menggamb
arkan keadaan ini adalah ( semua dalam Rp. Ribu).
PROSES TRANSAKSI DI PASAR UANG

Seandainya kemudian pemerintah (negara) membeli seluruh s


tok meja tuan X tersebut untuk keperluan negara. Bagaimana
cara pemerintah membayar pembelian tersebut ? salah satu c
aranya adalah dengan jalan mencetak uang baru senilai meja
tersebut (100). Setelah transaksi terjadi maka neraca tuan X
dan neraca pemerintah akan kelihatan sebagai berikut :
Seandainya Tuan X memegang uang tunai. Misalnya, ia hanya memerl
ukan uang tunai sebesar 25 untuk kebutuhanya sehari-hari dan untuk memba
yar tukang kayu yang bekerja padanya, dan selain itu uang sebesar 50 ia simp
an di bank dalam bentuk rekening koran supaya mudah menggunakanya nant
i dan supaya ia tidak menanggung risiko kehilangan uang. Sisanya (25) ia sim
pan sebagai deposito berjangka dengan memperoleh imbalan bunga 18% set
ahun.peristiwa ini akan tercatat dalam neraca Tuan X dan neraca bank sebaga
i berikut :

Setelah Tuan X menyimpan sebagian dari uang tunainya di bank dalam bentuk rekenin
g koran (50) dan deposito (25) , maka jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) ada
lah sebagai berikut :
Uang kartal (uang tunai yang di pegang oleh masyarakat di luar bank) atau (C) 25
Saldo rekening koran milik mayarakat pada bank (DD) 50
Jumlah M1 75
Sedangkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) adalah
M1 plus saldo deposito berjangka milik masyarakat (TD) = 75
+ 25 = 100. Ingat bahwauang tunai pada bank (sebesar 25) ad
alah bukan uang kartal, jadi tidak merupakan bagian dari uang
beredar. Uang tunai tersebut merupakan cadangan bank atau
bank reserve, yang berfungsi sebagai persediaan uang tunai ap
abila sewaktu-waktu nasabah menarik kembali simpananya da
n meminta kembali uang (tunai) yang ia simpan.
BANK SEBAGAI PERANTARA KEUAN
GAN

Total saldo rekening ko


Uang
ran dan deposito berja
BANK Menyimpan tunai
ngka

Kenapa harus ada


cadangan wajib?

Agar tidak timbul krisis kepercayaan masyaraka


CADANGAN WAJI
t terhadap bank karena bank tidak bisa memen
B
uhi kewajibannya kepada nasabah.
(RESERVE REQUI
Selain itu, kadangkala perubahan reserve requi
REMENT)
rement dilakukan untuk mengendalikan jumlah
uang beredar
10 % - 30 %
Lalu untuk apa
uang tunai se

CONTOH lebihnya?
75 11,25 = 6
3,75
Uang ini dapat
Misal total dana nasabahnya 75 dan ban digunakan ban
k untuk usaha-
k harus mempunyai uang tunai sebesar usaha lainnya y
15% dari nilai total saldo rekening dan d ang bisa memb
erikan penghas
eposito berjangka yang dimiliki nasabah ilan bagi bank (
nya. Berapa cadangan wajib yang harus memegang ua
ng tunai tidak
ada dibank? memberikan p
enghasilan bag
15% x 75 = 11,25 i bank).
Maka uang tunai yang harus di pegang b Contoh: memb
erikan pinjama
ank adalah 11,25 n
/kredit.
Misal Tuan Y, yang kebetulan memerlukan uang u Transaksi menerima s
impanan uang dari na
ntuk memperluas usahanya. Lalu ia mengajukan sabah dan memberik
pinjaman ke bank. Tentu saja Tuan Y harus memb an pinjaman kepada
nasabah merupakan t
ayar bunga untuk uang yang dipinjamnya beserta ransaksi pokok yang
uang pokok yang ia pinjam sesuai dengan waktu y merupakan sumber k
ehidupan bagi bank s
ang ditentukan. Nah, bunga ini merupakan pengh ebagai suatu cabang
asilan bagi bank. Bank akan memperoleh keuntun usaha. Bank merupak
an penyalur dana dari
gan (penghasilan) bersih apabila bunga yang diteri unit-unit ekonomi yan
ma bank lebih besar daripada bunga yang dibayar g mempunyai kelebih
an dana (surplus) kep
kepada nasabah untuk rekening koran dan deposi ada unit-unit ekonomi
to berjangka yang disimpannya. yang kekurangan dan
a (defisit). Fungsi ini di
kenal sebagai fungsi
intermediasi (perantar
a) keuangan atau fin
ancial intermediation.

Pemberian pinjaman kepada Tuan Y tadi merupakan su


atu transaksi di pasar uang. Dimana tuan Y menjual s
urat hutangnya kepada bank dan ia menerima uang tu
nai dari bank. Surat hutang ini biasa disebut promissor
y notes
BANK SEBAGAI PENCIPTA UANG

Neraca Tuan X tidak berubah karena tidak terlibat transaksi. Neraca


Tuan Y dan bank akan menunjukan perubahan karena transaksi pe
minjaman uang. Posisi neraca masing -masing adalah sebagai beriku
t :
Tuan X Tuan Y

Uang Tunai 25 Modal 100 Uang Tunai 63,75 Bank 63,75

Rekening Koran 50

Deposito 25

100 100

Bank

Uang Tunai 11,25 Rekening Koran

Pinjaman Tuan X 50

(Tuan Y) 63,75 Deposito 25

75 75
Apa yang terjadi dengan jumlah uang beredar setelah terjadi transaksi pe
mberian kredit oleh bank kepada Tuan Y ? Uang beredar dalam arti sempit (M1)
menjadi :
Uang Kartal :
Pada Tuan X 25
Pada Tuan Y 63,75 88,75
Rekening Koran (Tuan X) 50,00
Jumlah M1 138,75
Jumlah uang beredar dalam arti luar (M2) adalah M1 + Deposito berjangka = 138,
75 + 25 = 163,75
Kita lihat bahwa ternyata jumlah uang beredar, baik M1 maupun M2, tel
ah bertambah dengan 63,75. Mengapa ? hal ini disebabkan oleh ciri khusus dari u
saha perbankan, yaitu bahwa bank tidak perlu memegang cash ratio 100%. Dalam
contoh diatas uang tunai yang dipegang bank untuk mendukung saldo rekening ko
ran dan deposito berjangka sebesar 75 hanyalah 11,25. Sisa uang tunai (63,75) tid
ak perlu disimpan di lemari besi bank, tetapi bisa diedarkan kembali ke masyara
kat melalui pemberian kredit tersebut.
Dalam contoh diatas, hanya dengan uang tunai sebesar 11,25 bank telah
bisa menciptakan saldo rekening koran sebesar 50 dan deposito berjangka 25. Dal
am arti inilah kita bisa mengatakan bahwa bank adalah pencipta uang, di samping
(tentu saja) Pemerintah (sebagai pencipta uang tunai).
TEORI PENAWARAN UANG

KONSEP-KONSEP PENTING

Dalil Gresham (Greshams Law)


Sub-pasar uang primer
Sub-pasar uang sekunder
Keseimbangan (equilibrium) pasar uang
Penyesuaian portofolio (portfolio adjudtment)
Pelipat uang (money multiplier)
Excess reserve
Domesic credit
Kredit likuiditas
Kredit langsung
Aktiva Luar Negeri Netto (Net Foreign Assets)
PENAWARAN UANG TANPA BANK

Teori-teori lama mengenai bagaimana uang beredar tercipta adalah sanga


t sederhana, dan menganggap seakan-akan perbankan tidak ada atau, ka
lau ada, tidak mempunyai pengaruh terhadap proses tersebut

Jumlah uang (emas) beredar bisa turun apabila, misalnya, emas di kirim k
e luar negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran, yaitu untuk mem
bayar barang-barang yang diimpor yang jumlahnya lebih besar dari pada n
ilai barang-barang yang diekspor

Dalam sistem moneter seperti itu uang beredar benar-benar di tentukan ol


eh proses pasar, sedangkan Pemerintah, bank sentral ataupun perbankan
tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya uang beredar
suatu perekonomian tertutup yang menggunakan
emas untuk alat pembayaran. Dalam hal ini pena
waran uang hanya bertambah apabila orang mem
produksi emas (baru)

Produsen emas akan memproduksi emas hanya a Contoh


pabila menguntungkan, yaitu apabila harga emas sederhana
di pasaran lebih tinggi daripada biaya produksinya

Karena emas adalah alat pembayaran umum ma


ka jika harga emas naik, berarti pula bahwa bara
ng-barang turun, dan demikian pula sebaliknya
Dalil Gresham atau Greshams law menyatakan bahwa:

Uang (logam) yang dinilai terlalu tinggi dibanding dengan biaya produksi (mag
inal)nya cenderung menggeser uang (logam) lainnya sebagai alat pembayaran.
Atau menggunakan ungkapan dari Gresham sendiri yang terkenal : bad money
drives out good money

Berlakunya hukum dalil Gresham atau Greshams law

Apabila misalnya Pemerintah menetapkan bahwa nilai mata uang yang terbua
t dari 1 gram emas adalah dua kali nilai mata uang yang terbuat dari 1 gram p
erak, sedang biaya produksi 1 gram emas sebenarnya adalah tiga kali biaya pr
oduksi 1 gram pearak, maka bad money (perak) akan menggeser good mo
ney (emas) sebagai alat pembayaran. Orang akan cenderung menukarkan ua
ng peraknya dengan uang emas yang kemudian disimpannya atau dijualnya se
bagai logam (bukan sebagai uang). Akhirnya hanya uang perak saja yang bere
dar.
Apabila tambahan emas tersebut tersebar ke masy
arakat lewat pasar logam emas, menurut Marshal
akibat pertama adalah tingkat bunga turun, dan se
lanjutnya ini akan meningkatkan kegiatan spekula
si dan akhirnya meningkatkan harga-harga Pendapat
Alfred Mar
shal dan K
eynes
Dalam teorinya mengenai pasar uang (yang merup
akan bagian dari teori makronya) jumlah uang bere
dar (atau penawaran uang) dianggap langsung terj
adi di pasar uang
TEORI PENAWARAN UANG MODERN

Dalam sistem standar kertas, sumber dari terciptanya


uang beredar adalah Otoritas Moneter (Pemerintah da
n bank sentral) dan Lembaga Keuangan (keduanya ber
sama-sama kita sebut sebagai Sistem Moneter
Otoritas Moneter merupakan supplier uang inti atau u
ang primer, sedang Lembaga Keuangan (perbankan)
merupakan supplier uang sekunder bagi masyarakat
PASAR UANG

Terdiri dari 2 sub pasar :


Sub-pasar primer
Sub-pasar uang primer bersifat lebih fundament
al karena uang sekunder (giral) hanya bisa tumbu
h karena ada uang primer
Sub-pasar Sekunder
Uang sekunder (giral) diciptakan oleh bank ber
dasarkan atas uang primer yang dipegang bank (ca
dangan bank)
PROSES TERCIPTANYA UANG BEREDAR

Proses terciptanya uang beredar adalah merupakan proses pa


sar artinya hasil interaksi antara permintaan dan penawaran, d
an bukan sekedar pencetakan uang atau suatu keputusan Peme
rintah belaka.
Apabila misalnya pada suatu waktu permintaan akan uang in
ti tidak klop dengan penawaran uang inti, maka para pelaku d
alam pasar uang masing-masing akan melakukan penyesuaian
berupa tindakan-tindakan di sub-pasar uang inti sehingga akhi
rnya terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Apabila terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan pen
awaran di sub-pasar uang sekunder (giral), maka akan dilakuka
n pula tindakan-tindakan penyesuaian oleh para pelaku pasar u
ang sampai akhirnya tercapai keseimbangan antara permintaan
dan penawaran di pasar ini.
Uang inti (B) sebagian dipegang oleh masyarakat sebagai uang kartal (C) dan sisa
nya oleh bank sebagai cadangan bank (R).
B=C+R (1)

*Atas dasar cadangan bank (R) yang ada pada bank tersebut, bank menciptakan u
ang giral berupa saldo-saldo rekening koran (giro) yang dimiliki oleh masyarakat
umum yang disimpan pada bank. Seluruh saldo ini kita sebut DD.
*Jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) adalah seluruh uang kartal (uang in
ti yang dipegang masyarakat) plus seluruh saldo rekening koran (giro) pada bank
(uang giral).
M1 = C + DD (2)

Apabila persamaan (2) kita bagi dengan persamaan (1), dan kita definisikan c =
C/M1 dan r = R/DD, dan selanjutnya kita pindahkan B ke sebelah kanan persama
an, kita peroleh :
(3)
Persamaan 3 tadi menunjukkan bagaimana ua
ng inti dilipatkan menjadi uang beredar (M1
). Sedangkan adalah koefisien pelipat
uang atau money multiplier. Nilai koefisien in
i biasanya lebih besar dari 1, karena bank c m
aupun r adalah lebih kecil dari 1.

Nilai koefisien pelipat uang tergantung pada n


ilai dari c dan r, semakin kecil nilai dari kedua
ratio tersebut semakin besar nilai koefisien pel
ipat uang.
Faktor-faktor yang mempeng Faktor-faktor yang
aruhi c mempengaruhi r
Rumus pelipat uang bisa pula diperoleh untuk uang beredar dalam ar
ti luas (M2). Kita ingat bahwa M2 = M1 + deposito berjangka dan sa
ldo tabungan pada bank (TD). Bahwa hubungan antara M2 dan uang
inti (B) adalah:
(4)

Dimana
t = TD/M1
r1 = ratio antara cadangan bank untuk menjamin DD dengan
DD (=R1 / DD).
r2 = ratio antara cadangan bank untuk menjamin TD dengan
TD ( R2 / TD).
c = C/M1
Manawarkan bunga yang menarik bagi rekening gir
o, deposito berjangka dan tabungan.

Membuka cabang-cabang baru atau memperluas ke


giatan perbnka di pedesaan.

Memperluas penggunaan credit card


s dan charge accounts
Menurunkan reserve requirement untuk rekening giro

Mempermudah pinjaman dari Bank Sentral kepada bank


-bank apabila bank-bank memerlukan dana untuk kebut
uhan darurat

Mengembangkan pasar uang antar bank


Menawarkan bunga yang menarik bagi deposit
o berjangka dan simpanan tabugan
Ada berbagai cara untuk mempengaruhi uang beredar melalui koefisien pelipat u
ang. Namun dalam praktek, faktor yang biasanya lebih menentukan perkembang
an M1 dan M2 adalah perubahan uang inti (B) itu sendiri.
Ketiga sumber perubahan uang inti terse
but bisa kita nyatakan dalam persamaan
sebagai berikut :
Sumber Perubahan B = CG + CB + NFA
Uang Inti (B)
B = DC + NFA

1. Pencetakan uang baru

2. Pemberian pinjaman oleh Bank


Sentral kepada bank-bank atau
Dimana :
kepada kembaga-lembaga lain
CG = saldo rekening Pemerintah pada Ban
di masyarakat k Sentral
CB = saldo rekening giro masyarakat dan l
embaga keuangan pada Bank Senral
3. Transaksi dengan luar negeri NFA = Net Foreign Assets atau Akiva Lua
r Negeri Netto dari Bank Sentral
TANYA-JAWAB

1. Indra sari,074. Bagaimanakah bank sebagai perantara uang?


Bank merupakan penyalur dana dari unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebih
an dana (surplus) kepada unit-unit ekonomi yang kekurangan dana (defisit). Fungsi
ini dikenal sebagai fungsi intermediasi (perantara) keuangan atau financial inter
mediation.

2. Ririn,044. Apa yang di lakukan pelaku pasar uang ketika keseimbangan pasar u
ang belum tercapai?
Apabila terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran di sub-pas
ar uang sekunder (giral), maka akan dilakukan pula tindakan-tindakan penyesuaia
n oleh para pelaku pasar uang sampai akhirnya tercapai keseimbangan antara per
mintaan dan penawaran di pasar.

3. Resty,045. Kapan bank sentral mencetak uang dan mengedarkan uang?


Bank Sentral mencetak uang setiap tahun, kemudian cara mengedarkan uang d
engan menukarkan uang yang lama dengan yang baru.
4. Linda,077. Bagaimana cara mengendalikan inflasi untuk meningkatkan t?
Caranya yaitu dengan cara menekan inflasi serendah mungkin, sehingga opportu
nity cost bagi pemegang deposito berjangka dan tabungan adalah minimal dan akh
irnya bisa meningkatkan t

5. Erlina,081. Kredit likuiditas yang di berikan bank sentral terhadap bank umum a
kankah menciptakan inflasi?
Tidak. Karena Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan
moneter melalui penetapan sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bung
a) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerin
tah.

6. Agil.073. Bagaimana perkembangan m2 di indonesia ?


Perkembangan M2 di indonesia dari tahun ke tahun mengalami naik turun

7. Dina 049. Berikan contoh peranan bank sentral dalam peredaran uang!
Peran bank sentral dalam peredaran uang yaitu contohnya bank mengganti uang
lusuh dari masyarakat yang ditukarkannya ke bank sesuai dengan nominal yang dit
ukarkanya tadi.

Anda mungkin juga menyukai