Latar Belakang
Narkoba (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya)
adalah bahan atau zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara dihirup,
diminum, maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan,
perilaku seseorang, penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa nyeri.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik, psikologi maupun sosial.
Bahaya narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.
Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulan terhadap orang – orang yang ingin
sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung – dengungkan. Sebab,
penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat dan masa depan
bangsa..
Di Indonesia, penyebaran dan penyalahgunaan narkoba setiap tahunnya
berkembang sangat pesat, terutama pada generasi muda. Data menunjukkan bahwa jumlah
pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja hingga dewasa.
Bangsa ini akan kehilangan pemuda yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba.
Kehilangan pemuda sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Kelima agama resmi di Indonesia pun sudah jelas melarang penggunaan dan
penyalahgunaan narkoba. Dalam Islam terdapat ayat al-quran yang berbunyi
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu)“.(QS Al-Maidah : 91)
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa khamar (narkoba) bisa memerosokkan
seseorang ke derajat yang rendah dan hina karena dapat memabukkan dan melemahkan.
Untuk itu, khamar (dalam bentuk yang lebih luas adalah narkoba) dilarang dan
diharamkan. Sementara itu, orang yang terlibat dalam penyalahgunaan khamar (narkoba)
dilaknat oleh Allah, entah itu pembuatnya, pemakainya, penjualnya, pembelinya,
penyuguhnya, dan orang yang mau disuguhi. Seperti halnya agama Islam, agama Kristen
juga mengingatkan penganutnya untuk menjauhi Narkoba. Dalam Korintus 7:1, dijelaskan
“sucikan dirimu dari semua hal yang mencemarkan jasmani dan rohani, supaya
kedudukanmu sempurna di dalam takut Allah”. Dalam agama Katholik, Menurut Paus
Yohannes Paulus II dalam Contesimu Annus, konsumerisme digambarkan sebagai usaha
untuk memenuhi kebutuhan hanya berdasarkan selera yang tidak menghiraukan kenyataan
pribadinya sebagai makhluk yang berakal. Penyalahgunaan Narkoba merupakan suatu hal
yang berakar dari konsumerisme, oleh karena itu Narkoba tidak dianjurkan bagi penganut
agama Katholik. Agama Hindu memang memandang semua barang yang ada di dunia ini,
walau sekecil apapun, pasti akan membantu kehidupan. Menurut pandangan agama Hindu,
apabila pikiran seseorang kacau, maka bisa saja barang yang awalnya bermanfaat menjadi
sesuatu hal yang merugikan, misalnya saja Narkoba. Oleh karena itu, pengkonsumsian
Narkoba dilarang oleh agama Hindu. Agama Budha mengajarkan umatnya tentang lima
disiplin moral salah satunya berbunyi surameraya majjapamadatthana veramar
sikkapadam samadiyami = aku bertekad melatih diri menghindari minuman keras dan
obat-obat terlarang yang menyebabkan mabuk dan melemahkan. Dapat diambil
kesimpulan bahwa agama Budha melarang penggunaan Narkoba, karena menyebabkan
mabuk dan melemahkan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang RI NO. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
2. SK. Rektor NO. 342 Tahun 1999 yang di revisi dengan SK. Rektor NO. 322
Tahun 2010 Tentang Larangan Peredaran Gelap dan Penyalahgunaan Narkotika
di Lingkungan Universitas Trisakti
3. SK. Rektor 027/SKR.USAKTI/R/II/2011
4. SK. Kongres Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti No. 021/S.K/KM-
MMUT/IX/2011
narkoba.
2. Sebagai misi sosial dibidang kesenian, kesehatan dan kampanye gerakan anti
narkoba
3. Sebagai salah satu usaha untuk mewujudkan generasi emas Indonesia tanpa
narkoba
generasi muda Indonesia yang bersih dan bebas narkoba gerakan anti
narkoba.
D. NAMA KEGIATAN
Talkshow, Renungan
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
- Pengeluaran :
KESEKRETARIATAN
Item Jumlah Harga Satuan Total
Proposal 4 Rp. 30.000 Rp. 120.000
Pembicara
Item Jumlah Harga Satuan Total
5 Pemuka Agama 5 Rp. 750.000 Rp. 3.750.000
Total Pengeluaran Guesstar, Pembicara dan Hiburan Rp. 2.500.000
KONSUMSI
Item Jumlah Harga Satuan Total
Konsum Pembicara dan 8 Rp. 35.000 Rp. 280.000
Tamu
Konsum Panitia 65 Rp. 20.000 Rp. 1.300.000
Konsum Peserta Snack 250 Rp. 8.000 Rp. 2.000.000
Aqua gelas/dus 5 Rp. 20.000 Rp. 100.000
Konsum masing-masing 50 Rp 30.000 Rp. 1.500.000
UKM Rohani
Total Pengeluaran Konsumsi Rp. 5.180
.000
LAPANGAN
Item Jumlah Harga Satuan Total
Kebersihan Rp. 200.000 Rp. 200.000
Tanaman Rp. 200.000 Rp. 200.000
Total Pengeluaran Lapangan Rp. 400.000
Demikian proposal ini kami buat dan ajukan dengan harapan semoga kegiatan
ini dapat memberikan manfaat dan arti dalam upaya MEMPERINGATI HARI
berjalan lancar dan sukses sehingga dapat memenuhi seluruh maksud dan tujuan yang
akan dicapai dari kegiatan ini. Dan dengan adanya kegiatan ini kami harap agar para
peserta dapat mencapai tujuan dari acara ini.Kami sepenuhnya menyadari bahwa
kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat berlangsung tanpa adanya dukungan,
partisipasi dan kerjasama dari seluruh pihak. Oleh karena itu, kami selaku panitia
sangat mengharapkan dukungan, partisipasi, dan kerjasama dari semua pihak untuk
kegiatan ini.
Hormat Kami,
Mengetahui,
Ketua Umum DMAN
Periode 2018/2019