Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


GENERASI MILENIAL SEHAT TANPA NARKOBA

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Sita Meiningtyas Perdani P (14320031)
2. Evi Martha Sihombing (15320009)
3. Meilisa Tabrani (15320019)
4. Muhammad Kurniawan (15320024)
5. Neni Afrika Sari (15320027)
6. Rindi (15320037)
7. Sapta Hadi (15320041)
8. Yessi Aprianti (15320049)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2018
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN

Kegiatan : Pengabdian Kepada Masyarakat


Hari / Tanggal : Rabu / 12 Desember 2018
Tempat : SMP Budaya
Alamat : Jl. Pendidikan No.32, Sumber Rejo, Kemiling, Bandar
Lampung
Pukul : 08.00 WIB - Selesai
Tema Kegiatan : “Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba”

Ketua Pelaksana Sekretaris

Meilisa Tabrani Yessi Aprianti

Mengetahui,
Pembimbing

Aryanti Wardiyah, S.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat

ii
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Komprehensif yang
dibimbing oleh Ibu Aryanti Wardiyah, S.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan tema
Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba tersebut dapat terlaksana berkat
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu terlaksananya
kegiatan PKM ini.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini masih belum mencapai target
ideal karena keterbatasan waktu dan dana yang tersedia. Untuk mencapai tujuan
yang diinginkan, menurut kami perlu kiranya dilakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat di lain waktu sebagai kelanjutan kegiatan tersebut. Namun
demikian, besar harapan kami semoga PKM ini dapat memberikan manfaat.

Bandar Lampung, 15 Desember 2018

Penulis

iii
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................ i
Lembar Pengesahan................................................................................................... ii
Kata Pengantar........................................................................................................... iii
Daftar Isi.....................................................................................................................iv
Abstrak....................................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN..........................................................................................1

II. MASALAH.................................................................................................... 7

III. METODE....................................................................................................... 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................... 9

V. SIMPULAN................................................................................................... 15

Daftar Pustaka............................................................................................................ 16
Lampiran-Lampiran................................................................................................... 16

iv
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


GENERASI MILENIAL SEHAT TANPA NARKOBA
SMP BUDAYA BANDAR LAMPUNG

Oleh : Kelompok 2
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan kesehatan dengan


tema Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba ini bertujuan untuk memberikan
ilmu dan pengetahuan kepada siswa/i tentang narkoba, sehingga dapat membantu
meminimalisir penyalahgunaan narkoba. Sasaran dalam kegiatan ini adalah
siswa/i SMP Budaya Bandar Lampung yang berjumlah 22 orang. Penyuluhan
kesehatan ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Secara
keseluruhan kegiatan penyuluhan kesehatan ini dapat dikatakan berhasil.
Keberhasilan ini diukur dari keempat komponen yaitu keberhasilan target jumlah
peserta penyuluhan, ketercapaian tujuan penyuluhan, ketercapaian target materi
yang telah direncanakan, dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi.

ABSTRACT

The activity of outreach program form of health education with the theme is
Millennials Healthy Without Drugs aims to provide knowledge to students about
drugs, so they can help minimize drugs abuse. The target of this activity was 22
students in Junior High School Budaya Bandar Lampung. Health education is
done by method lectures, discussions, and questions and answers. Overall, this
activity of health education was successful. This success is measured of the four
components e.g. the success of the amount target of participants, the achievement
of purpose, the achievement of planned material targets, and the ability of
participants in mastering the material.

v
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

I. PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa akan beralihnya ketergantungan hidup
kepada orang lain. Dia mulai menentukan jalan hidupnya. Selama menjalani
pembentukan kematangan dalam sikap, berbagai perubahan kejiwaan
terjadi, bahkan mungkin kegoncangan. Kondisi semacam ini sangat
dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia tinggal. Pada sisi lain remaja
seringkali tidak mempunyai tempat mengadu untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya. Sehingga sebagai pelarian remaja seringkali terjerumus,
seperti mabuk-mabukan, narkotika dan kriminalitas atau yang disebut
kenakalan remaja.
Batasan usia remaja menurut WHO (1995) adalah 10 sampai 18 tahun.
Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa remaja terbagi atas: masa
remaja awal (10-13 tahun) yaitu pada tahapan ini, remaja mulai berfokus
pada pengambilan keputusan, baik di dalam rumah ataupun di sekolah.
Remaja mulai menunjukkan cara berpikir logis, sehingga sering
menanyakan kewenangan dan standar di masyarakat maupun di sekolah.
Remaja juga mulai menggunakan istilah-istilah sendiri dan mempunyai
pandangan sendiri.Masa remaja tengah (14-16 tahun) yaitu pada tahapan ini
terjadi peningkatan interaksi dengan kelompok, sehingga tidak selalu
tergantung pada keluarga dan terjadi eksplorasi seksual. Pada masa ini
remaja juga mulai mempertimbangkan kemungkinan masa depan, tujuan,
dan membuat rencana sendiri.Masa remaja akhir (17-19 tahun) yaitu pada
tahap ini remaja lebih berkonsentrsi pada rencana yang akan datang dan
meningkatkan pergaulan. Selama masa remaja akhir, proses berpikir secara
kompleks digunakan untuk memfokuskan diri masalah-masalah idealisme,
toleransi, keputusan untuk karier dan pekerjaan, serta peran orang dewasa
dalam masyarakat (Poltekes Depkes Jakarta 1, 2010).
Salah satu contoh kenakalan remaja adalah penyalahgunaan narkoba.
Dulu narkoba hanya dipakai secara terbatas oleh beberapa komunitas
manusia diberbagai negara. Tapi kini narkoba telah menyebar dalam
spektrum yang kian meluas. Pada era modern dan kapitalisme mutakhir,
narkoba telah menjadi problem di berbagai belahan bumi. Narkoba yang

1
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

telah mengobrak-abrik nalar yang cerah, merusak jiwa dan raga, tak pelak
bisa mengancam hari depan umat manusia.
Indonesia telah dinyatakan sebagai Indonesia darurat narkoba. Hal ini
membutuhkan kewaspadaan seluruh elemen bangsa baik pemerintah
maupun masyarakat untuk siap siaga menghadapi kemungkinan terburuk
masalah dari narkoba. Indonesia darurat narkoba ini berdasarkan pada
semakin tingginya angka penyalahgunaan narkoba dari tahun 2004 hingga
2015. Pengguna-pengguna baru narkoba di Indonesia terus meningkat akan
tetapi belum terimbangi dengan pelayanan rehabilitas yang memadai.
Perkembangan atau pertumbuhan peredaran narkoba di Indonesia yang
begitu cepat disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan transportasi
sehingga upaya mencegah masuknya barang berbahaya terlarang itu
menjadi tantangan terberat bagi aparat penegak hukum juga. Tingginya
jumlah konsumen dan disparitas harga yang tinggi menjadi rangsangan
besar bagi para pebisnis narkoba untuk memasarkan produk haram tersebut
di Indonesia.
Berdasarkan survey Badan Narkotika Nasional (BNN), angka
kematian yang disebabakan dari penyalahgunaan narkoba ini sebesar 12.044
per tahun meninggal bentuk penyalahgunaan ini disebabkan oleh pemakaian
narkoba yang berlebihan, mengkonsumsi lebih dari satu jenis. Pengguna
narkoba di Indonesia tercatat sebesar 4 juta jiwa (91,3% Pria dan 8,7%
Wanita). Selama tahun 2014 tercatat 1,6 juta jiwa mencoba untuk memakai
narkoba, 1,4 juta jiwa dan 67 ribu positif sebagai pecandu. Hal yang paling
miris adalah 75% peredaran narkoba ini dikendalikan di lapas dimana pihak
kepolisian tidak jarang melakukan hal yang sama. Semakin tingginya angka
penyalahgunaan narkoba ini juga disebabkan sistem pengawasan terhadap
jalur peredaran narkotika tidak optimal yang biasanya dilakukan melalui
jalur darat, udara maupun laut.
Penyalahgunaan narkoba serta peredarannya yang telah mencapai
seluruh penjuru daerah dan tidak lagi mengenal strata sosial masyarakat.
Penyalahgunaan narkoba saat ini tidak hanya menjangkau kalangan yang
tidak berpendidikan saja akan tetapi penyalahgunaan narkoba telah

2
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

menyebar disemua kalangan bahkan sampai kalangan pendidikan. Selain itu


pengawasan pemerintah yang lemah terhadap pengedaran narkoba membuat
pengedar narkoba semakin mudah menjalin transaksinya.
Berdasarkan hasil survey BNN Republik Indonesia diperoleh data
narkoba di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Provinsi
Lampung menempati urutan ke 10 tingkat nasional dan urutan ke 4 pada
tingkat se-Sumatera. Hal ini membuat Provinsi Lampung masuk ke dalam
“zona merah” peredaran narkoba. Provinsi Lampung dijadikan sebagai jalur
transit dalam peredaran narkoba dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa begitu
juga sebaliknya. Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung (BNNP
Lampung) menyatakan bahwa provinsi ini menjadi gudang (safe house)
narkoba dari Pulau Jawa untuk dipasarkan ke wilayah Sumatera, hal ini
dikarenakan Provinsi Lampung merupakan pintu gerbang utama Pulau
Sumatera.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi
Lampung penyalahgunaan narkoba meningkat setiap tahunnya. Jumlah
penyalahgunaan narkoba di Lampung pada tahun 2014 mengalami
peningkatan dibandingkan 2011. Pada tahun 2014 estimasi jumlah pengguna
narkoba sebanyak 89.046 jiwa, sementara pada tahun 2011 estimasi jumlah
pengguna narkoba sebanyak 55.606 jiwa.
Jumlah pengguna narkoba termasuk kedalam golongan usia produktif
antar 10 tahun - >40 tahun. Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa
jumlah penyalahguna narkoba saat ini sangat banyak dan setiap tahunnya
mengalami peningkatan terlebih pada usia remaja. Masa remaja adalah masa
transisi dimana pada masa tersebut sering terjadi ketidakstabilan emosi
maupun kejiwaan.Pada masa transisi juga remaja sedang mencari jati diri,
remaja cenderung salah dalam pergaulan sehingga banyak melakukan hal-
hal yang menyimpang seperti terjerat narkoba. Hal tersebut juga
membuktikan bahwa masih banyak remaja yang kurang wawasannya
mengenai narkoba serta dampak yang diterima dari pengguna narkoba.

3
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Penyalahgunaan narkoba yang didominasi oleh usia remaja ini


disebabkan oleh faktor pergaulan, perkembangan teknologi, pengaruh
budaya serta gaya hidup. Selain itu minimnya peran orang tua terhadap
keberlangsungan hidup para remaja juga menjadi faktor pendorong remaja
tersebut melakukan tindakan menyimpang. Remaja yang seharusnya
menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan
untuk kemajuan bangsa dan negara. Besarnya proporsi penyalahgunaan
narkoba pada usia produktif ini perlu mendapat perhatian lebih serta upaya
khususnya dalam hal pencegahan narkoba yang tidak hanya pemerintah saja
namun harus juga dilakukan oleh masyarakat. Selain itu diperlukan adanya
tindakan preventif baik dari keluarga, sekolah maupun lingkungan dan
adanya tindakan hukum serta rehabilitasi.
Berdasarkan data tersebut diperlukannya upaya-upaya yang strategis
dalam penanganan kasus narkoba ini bukan dari aparat penegak hukum saja
melainkan dari pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung disetiap
bidang yakni bidang pemberantasan, bidang pencegahan dan pemberdayaan
masyarakat, bidang rehabilitas serta partisipasi dari seluruh elemen
masyarakat Lampung sendiri untuk bersama-sama melakukan tindakan
pencegahan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba, sehingga
angka pertambahan penyalahgunaan narkoba dapat ditekan. Tentunya hal ini
tidak dapat dibiarkan terus berlangsung. Semakin berkembangnya narkoba
tidak hanya secara langsung dapat merusak kesehatan fisik dan mental para
penggunanya, tetapi dampaknya dapat mengancam perkembangan ekonomi
dan kemajuan sosial. Akibat dari semakin banyak dan bervariasinya
penyalahgunaan narkoba, maka hilangnya generasi penerus yang seharusnya
dapat melanjutkan pembangunan secara berkelanjutan menjadi sebuah
kekhawatiran yang beralasan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotoprika dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang
Narkotika. Pemerintah membentuk Badan Koordinasi Narkotika Nasional
(BKNN) dengan Keputusan Presiden Nomor 116 Tahun 1999. BKNN
adalah suatu badan koordinasi penanggulangan narkoba yang beranggotakan

4
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

25 Instasi Pemerintah. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun


2002 tentang Badan Narkotika Nasional, BKNN diganti dengan Badan
Narkotika Nasional.
Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan sebuah lembaga forum
dengan tugas mengoordinasikan 25 instansi pemerintah terkait dan ditambah
dengan kewenangan operasional. Namun karena tanpa struktur kelembagaan
yang memilki jalur komando yang tegas dan hanya bersifat koordinatif
(kesamaan fungsional semata), maka BNN dinilai tidak dapat bekerja
optimal dan tidak akan mampu menghadapi permasalahan narkoba yang
terus meningkat dan makin serius. Oleh karena itu pemegang otoritas dalam
hal ini segera menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007
tentang Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Propinsi (BNP) dan
Badan Narkotika Kabupaten/Kota (BNK), yang memiliki kewenangan
operasional melalui kewenangan Anggota BNN terkait dalam satuan tugas,
yang mana BNNBNP- BNKab/Kota merupakan mitra kerja pada tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota yang masing-masing bertanggung
jawab kepada Presiden, Gubernur dan Bupati/Walikota, dan yang masing-
masing (BNP danBNKab/Kota) tidak mempunyai hubungan struktural-
vertikal dengan BNN. BNN juga bertugas untuk mengkoordinasi instansi
pemerintah terkait dalam penyusunan kebijakan pelaksanaannya dibidang
kesediannya, pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan pengedaran
narkoba.
Oleh karena itu di Provinsi Lampung dibentuk sebuah Badan
Narkotika Provinsi berdasarkan peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor
14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain sebagian
dari Perangkat pada Pemerintah Provinsi Lampung. Keberadaan BNNP
Lampung diharapkan menjadi Badan Narkotika yang mampu
menanggulangi dan dapat menjadi wadah berbagai masalah narkoba yang
lebih fokus untuk diperhatikan. Adapun startegi yang dilakukan Badan
Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung melalui kegiatan-kegiatan
dibidangnya masing-masing yakni bidang pencegahan dan pemberdayaan
masyarakat, bidang rehabilitasi serta bidang pemberantasan. Bidang

5
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

pencegahan dan pemberdayaan telah melakukan kegiatan sosialisasi, test


urine, forum group discussion, kampanye anti narkoba dan pagelaran seni
budaya.
Namun pada kenyataannya kegiatan ini belum mampu membantu
BNNP Lampung dalam menangani permasalahan narkoba yang semakin
banyak terjadi di Lampung. Bidang rehabilitas telah melakukan kegiatan
assesment bagi para pecandu, melakukan rehabilitas, menjalankan
kerjasama dengan beberapa lembaga rehabilitas dan menjalankan program
pasca rehabilitas.
Akan tetapi pada nyatanya Lampung masih kekurangan tempat
rehabilitasi mengingat banyaknya jumlah pengguna narkoba yang ada di
Lampung. Bidang pemberantasan melakukan kegiatan tindakan penyidikan,
melakukan penangkapan dan melakukan razia. Namun razia yang dilakukan
belum merata karena hanya dilakukan di tempat-tempat yang dianggap
sebagai tempat peredaran narkoba. Pada kenyataannya transaksi narkoba
kerap terjadi ditempat yang tidak terduga seperti di Lapas yang sering
terjadi transaksi narkoba antara terpidana dengan sipir penjara.
Berdasarkan fakta dilapangan, jelas terlihat bahwa strategi yang
dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung belum
memperlihatkan upaya dan hasil yang optimal. Hal ini terlihat pada
meningkatknya jumlah pengguna narkoba setiap tahun yang didominasi
oleh usia produktif dan kurangnya tempat rehabilitasi bagi para pecandu.
Maka dari itu diperlukan strategi yang lebih baik lagi bagi Badan Narkotika
Nasional (BNN) Provinsi Lampung dalam menghadapi Lampung Zona
Merah Narkoba.
Oleh karena itu kami Mahasiswa/i Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Malahayati Bandar Lampung dengan penuh rasa peduli
menawarkan solusi kepada siswa/i SMP Budaya Bandar Lampung berupa
Pengabdian Kepada Masyarakat dalam bentuk pembinaan siswa. Semua
usaha ini semata-mata dilakukan demi menyelamatkan aset bangsa yang
sangat berharga ini.

6
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

II. MASALAH
Permasalahan penyalahgunaan narkotika saat ini sudah sangat
mengkhawatirkan baik secara nasional maupun internasional. Dikarenakan
korban penyalahgunaan narkotika tidak hanya terbatas pada kelompok
masyarakat tertentu saja. Korban penyalahgunaan narkotika akhir-akhir ini
cenderung mengalami peningkatan dikarenakan letak Indonesia yang
strategis menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai negara transit. Dalam
perkembangannya telah dijadikan sasaran dan sumber dari berbagai tindak
kejahatan lintas negara, khususnya peredaran gelap narkotika, selain itu juga
jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menggiurkan para sindikat
untuk menjadikan Indonesia sebagai negara konsumen.
Narkoba merupakan musuh utama yang harus dihadapi oleh setiap
orang dalam rangka menekan ataupun menghilangkan persediaan dan
permintaan terhadap narkoba, apabila tidak menginginkan kehilangan
sebuah generasi. Karena penyalahgunaannya akan berdampak negatif
terhadap kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu
masalah narkotika pada anak di sekolah sebaiknya mendapatkan perhatian
yang serius dan terfokus untuk mengarahkan anak sekolah ke arah yang
lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam
menanggulangi penyalahgunaan narkoba dikalangan anak sekolah.

Gambar 2.1 Peta Lokasi SMP Budaya Bandar Lampung

7
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

III. METODE
Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa/i
SMP Budaya Bandar Lampung. Kegiatan dilaksanakan bertempat di Ruang
Kelas SMP Budaya dengan jumlah siswa/i yaitu 22 orang. Adapun yang
menjadi instruktur dan narasumber dalam kegiatan ini adalah Mahasiswa/i
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Untuk memecahkan masalah yang sudah dijelaskan tersebut di atas,
agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar maka sebagai alternatif
pemecahan masalah adalah sebagai berikut: kegiatan dilakukan dengan
pendekatan klasikal dan individual. Pendekatan klasikal dilakukan pada saat
pemberian teori tentang narkoba dan pendekatan individual dilakukan pada
saat sesi tanya jawab. Adapun metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang
penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta. Penggunaan
metode ini dengan pertimbangan bahwa metode ceramah yang
dikombinasikan dengan gambar-gambar, animasi, dan display dapat
memberikan materi yang relatif banyak secara padat, cepat, dan
mudah (Kusmaryani, 2014).
2. Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana peserta
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan
bersama, sehingga terjadi interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan
masalah (Djamarah, 2010).
3. Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan metode yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab
pada saat yang sama terjadi dialog narasumber dan peserta,
narasumber bertanya peserta menjawab atau peserta bertanya
narasumber menjawab, dalam komunikasi ini terlihat adanya

8
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

hubungan timbal balik secara lansung antara narasumber dan peserta


(Nana, 2010).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Persiapan kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam sehari yaitu pada hari Rabu tanggal
12 Desember 2018 dari pukul 08.00-10.00 WIB. Peserta kegiatan berjumlah
22 siswa/i SMP Budaya Bandar Lampung dari kelas VII–IX dan lokasi
penyelenggaraan penyuluhan di ruang kelas IX C SMP Budaya Bandar
Lampung. Pelaksanan kegiatan PKM ini dilakukan oleh Mahasiswa/i
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati Bandar Lampung
sebanyak 8 orang. Kegiatan PKM yang dilaksanakan dengan acara
penyuluhan kesehatan dan tatap muka berjalan dengan baik dan lancar.
Penyuluhan kesehatan ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan
tanya jawab.

9
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Gambar 4.2 Kegiatan dipandu oleh Moderator (Sapta Hadi)

Gambar 4.3 Pemateri (Sita Meiningtyas Perdani) menyampaikan materi

Kemudian moderator membuka kegiatan penyuluhan dan mengatur


alur jalannya kegiatan. Dilanjutkan penyampaian materi oleh pemateri.
Materi yang diberikan meliputi: pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba,
penyalahgunaan narkoba, ciri-ciri penyalahgunaan narkoba, dampak
narkoba, pencegahan narkoba.

10
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Gambar 4.4 Sesi diskusi dan tanya jawab

Para siswa memperhatikan dengan saksama sampai pemateri


menyelesaikan penyampaiannya. Kemudian kegiatan yang diawali dengan
ceramah ini dilanjutkan sesi diskusi dan tanya jawab.
Dari sesi tanya jawab tampak bahwa para siswa memang belum
menguasai tentang narkoba dengan baik. Berbagai pertanyaan diajukan
secara antusias oleh para peserta dalam sesi tanya jawab. Secara garis besar
inti dari pertanyaan para peserta adalah:
1. Apakah pil koplo termasuk narkoba?
2. Perbedaan pil koplo dengan narkoba?
3. Apakah pil koplo membuat kecanduan?
4. Bagaimana cara mendeteksi narkoba pada tubuh kita?
5. Ganja jika sekali dihisap dapatkah menempel di tubuh kita?
6. Berapa lama narkoba bisa bertahan di tubuh kita?

11
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Gambar 4.5 Pemberian doorprizes oleh Yessi Aprianti & Muhammad Kurniawan

Gambar 4.6 Pembagian leaflet oleh Evi Martha S, Rindi, dan Neni Afrika Sari

Selanjutnya, kami melakukan evaluasi untuk mengukur seberapa


banyak materi yang sudah kami sampaikan dan dapat diterima para siswa
ini. Bagi para siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang kami ajukan
dengan benar, maka mereka mendapatkan doorprizes. Lalu kami
membagikan leaflet kepada para siswa.

12
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Gambar 4.7 Sesi foto bersama

Gambar 4.8 Pemberian cenderamata Ketua Pelaksana kepada Kepala SMP Budaya

Setelah evaluasi, kami melakukan sesi foto bersama dan terakhir kami
memberikan cenderamata kepada Kepala SMP Budaya, Bapak Sugiyanto,
S.Pd.

13
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Gambar 4.9 Peserta SMP Budaya

Hasil kegiatan PKM secara garis besar mencakup beberapa komponen


sebagai berikut:
1. Keberhasilan target jumlah peserta penyuluhan
2. Ketercapaian tujuan penyuluhan
3. Ketercapaian target materi yang telah direncanakan
4. Kemampuan peserta dalam penguasaan materi
Target peserta penyuluhan kesehatan ini direncanakan sebelumnya
adalah kurang lebih 35 siswa SMP Budaya. Dalam pelaksanaannya,
kegiatan ini diikuti oleh 22 orang peserta. Sebab kami penyuluhan di hari
setelah mereka melaksanakan UAS (Ujian Akhir Semester), jadi hanya
beberapa siswa saja yang datang ke sekolah. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa target keberhasilan peserta tercapai 63%. Angka tersebut
menunjukkan bahwa kegiatan PKM dilihat dari jumlah peserta yang
mengikuti dapat dikatakan berhasil yang menjadikan keberhasilan 100%
peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan berlangsung sampai
selesai. Ketercapaian tujuan penyuluhan kesehatan ini secara umum sudah
baik, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini dapat tercapai.
Ketercapaian target materi pada kegiatan PKM ini cukup baik, karena
materi telah dapat disampaikan secara keseluruhan. Materi yang diberikan
meliputi: pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, penyalahgunaan narkoba,

14
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

ciri-ciri penyalahgunaan narkoba, dampak narkoba, pencegahan narkoba.


Kemampuan peserta dilihat dari penguasaan materi masih kurang
dikarenakan kemampuan para peserta yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan jumlah materi yang banyak hanya disampaikan dalam waktu
sehari sehingga tidak cukup waktu bagi para peserta untuk memahami
secara lengkap semua materi yang diberikan.
Secara keseluruhan kegiatan penyuluhan kesehatan ini dapat
dikatakan berhasil. Keberhasilan ini selain diukur dari keempat komponen
di atas, juga dapat dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan.
Manfaat yang diperoleh siswa/i adalah mendapatkan ilmu, wawasan,
informasi, dan pengetahuan tentang narkoba sehingga dapat membantu
meminimalisir penyalahgunaan narkoba dan diharapkan ilmu tersebut sudah
mengikuti standar untuk dapat dipakai sebagai poin dalam hal kemajuan
generasi masa depan yang cerah.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan
kesehatan yang bertemakan Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba bagi
siswa/i SMP Budaya yang sudah dilaksanakan ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan, wawasan, dan ilmu agar kedepannya tidak pernah
ingin mencoba narkoba. Diharapkan pula para siswa akan lebih semangat
dan termotivasi untuk mengembangkan diri. Disamping itu dengan adanya
penyuluhan kesehatan ini akan menyadarkan kesadaran para siswa akan
pentingnya mendukung kemampuan diri sendiri.

V. SIMPULAN
Kesimpulan yang bisa ditarik adalah target keberhasilan peserta
tercapai 63% dalam kegiatan penyuluhan kesehatan ini yang menjadikan
keberhasilan 100% peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan
berlangsung sampai selesai. Ketercapaian tujuan penyuluhan kesehatan ini
secara umum sudah baik. Ketercapaian target materi pada kegiatan PKM ini
baik, karena materi telah dapat disampaikan secara keseluruhan.

15
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

DAFTAR PUSTAKA

Adam S. 2012. Dampak Narkotika Pada Psikologi Dan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: Jurnal Health and Sport

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta

Kusmaryani R. 2014. Mengenal Bahaya Narkoba. Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta

Nana Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru

Napitupulu E, Ginting M. 2013. Potret Situasi Implementasi Kebijakan Kriminal


Terhadap Pengguna Narkotika. Jakarta: Institute for Criminal Justice Reform

Poltekkes Depkes Jakarta. 2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya.


Jakarta: Salemba Medika

Wresniwiro, M. 2008. Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya. Jakarta:


Yayasan Mitra Bintibmas

16
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Lampiran I

ISI MATERI

A. Narkoba
1. Narkotika
Adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, juga dapat mengurangi dan menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya Heroin,
Kokain, Ganja.
2. Alkohol
Adalah cairan yang dihasilkan dari proses peragian minuman
berkadaralkohol tinggi disebut sebagai golongan minuman keras dan
dilarang diperjualbelikan secara bebas ditempat umum.
3. Psikotropika
Adalah zat atau obat yang berkhasiat psiko aktif pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku
golongan pshikotropika antara lain : Amfetamin, Ekstasy, Shabu-shabu
Phenogarvital, Diazepam, Pil BK, Pil Koplo.
4. Zat Aktif
Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan ketergantungan.
Misalnya : lem kayu (aibon), tipp Ex, penyegar Ruangan

B. Cara Penggunaan Narkoba


1. Dihisap
2. Dihirup
3. Ditelan
4. Disuntik

17
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

C. Gejala dan Tanda Penyalahgunaan Narkoba


1. Malas
a. Malas mengurus diri
b. Malas makan atau makan sembarangan
c. Malas sekolah atau sering membolos
d. Malas belajar sering terlihat mengantuk
e. Malas berkomunikasi lebih sering menyendiri
2. Penuh Rahasia
a. Menarik diri dan sering mengurung diri dikamar
b. Sering memakai kaca mata gelap
c. Sering membawa obat tetes mata
3. Gaya hidup semaunya sendiri
a. Sering pulang larut malam
b. Sering tidur dirumah teman
c. Sering mengeluh kepada orang tua
4. Tingkah laku kasar
a. Mudah tersinggung, mudah marah, berbicara kasar, suka main kasar
b. Sering berkelahi, berbohong
c. Sering mencuri uang atau barang keluarga, teman
d. Sering pinjam uang kepada teman
e. Gaya pakaian tidak rapi
5. Keluhan sakit
a. Sering mengeluh pusing atau sakit kepala
b. Batuk atau pilek yang berkepanjangan

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menggunakan Narkoba


a. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang
mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri –
ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan narkoba :
1. Cenderung memberontak
2. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.

18
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

3. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada


4. Kurang percaya diri
5. Mudah kecewa, agresif dan destruktif
6. Murung, pemalu, pendiam
7. Merasa bosan dan jenuh
8. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
9. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
10. Identitas diri kabur
11. Kemampuan komunikasi yang rendah
12. Putus sekolah
13. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan
pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun
masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga :
a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.
2. Lingkungan Sekolah :
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Adanya murid pengguna narkoba.
3. Lingkungan Teman Sebaya:
a. Berteman dengan penyalahguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman
4. Lingkungan Masyarakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum.

19
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

E. Dampak Narkoba
 Bagi Tubuh
1. Merusak otak dan sistem tubuh yang bisa terjadi komplikasi dan
menimbulkan penyakit macam-macam
2. Terjadi perubahan fisik, badan jadi kurus dan mata merah
3. Bagi wanita, narkoba dapat berbahaya kerena mengganggu siklus
menstruasi, bisa jadi tidak menstruasi selama memakai narkoba,
peranakan (rahim) menjadi kering sehingga bisa menyebabkan mandul
dan menimbulkan kista serta alat reproduksi terganggu, sehingga bisa
melahirkan anak cacat / abortus.
4. Menimbulkan penyakit berbahaya yang sulit untuk disembuhkan,
seperti kanker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, jantung, penyakit jiwa
bahkan bisa meninggal dunia.
 Bagi Keluarga
1. Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi
pertengkaran, mudah tersinggung.
2. Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
3. Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak
tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
4. Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau
pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
5. Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat
untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
 Bagi Sekolah :
1. Merusak disiplin dan motivasi belajar.
2. Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
3. Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman
sebaya.

20
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

F. Cara Menghindari Narkoba


Jangan mudah tergiur dan terbawa arus teman yang kita anggap tidak
baik, jangan pernah mencoba mencicipi narkoba walaupun hanya sedikit,
dan jangan pernah menyentuh, menyium aromanya apalagi mencoba
nenyulut dan mengisap rokok.

21
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Lampiran II

SUSUNAN ACARA

No Peran Proses Kegiatan Pembelajaran Waktu


1. Moderator Pendahuluan 5 menit
1. Menyampaikan salam
2. Perkenalan anggota dan penyaji
3. Menjelaskan topik yang akan dibahas
4. Tujuan pembelajaran
5. Kontrak waktu
2. Penyaji Inti Kegiatan Pembelajaran 15 menit
1. Menjelaskan pengertian narkoba.
2. Menjelaskan jenis-jenis narkoba.
3. Menjelaskan cara penggunaan narkoba.
4. Menjelaskan gejala dan tanda narkoba.
5. Menjelaskan penyalahgunaan narkoba.
6. Menjelaskan siapa yang paling beresiko.
7. Menjelaskan bahaya narkoba.
8. Menjelaskan dampak yang terjadi.
9. Menjelaskan cara terbaik menghindari narkoba.
3. Moderator 1. Membuka sesi tanya jawab untuk melihat seberapa 15 menit
besar respon dari audien.
2. Audien diberi kesempatan untuk bertanya
3. Kontrak waktu untuk persiapan menjawab

4. Moderator 1. Mempersilahkan penyaji menjawab pertanyaan dari 15 menit


audien
2. Menanyakan kepada audien mengenai jawaban
yang diberikan penyaji apa sudah jelas atau belum.
3. Menyerahkan pertanyaan kepada audien jika ada
sanggahan
5. Notulen Membacakan kesimpulan hasil kegiatan 5 menit
6. Moderator Penutup 5 menit
Memberi salam penutup

22
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Lampiran III

SUSUNAN PANITIA

 Ketua Pelaksana : MEILISA TABRANI


 Sekretaris : YESSI APRIANTI
 Bendahara : SAPTA HADI
 Seksi Acara : MUHAMMAD KURNIAWAN
 Seksi Humas : NENI AFRIKA SARI
 Seksi Dokumentasi : EVI MARTHA SIHOMBING
 Seksi Konsumsi : SITA MEININGTYAS PERDANI P
 Seksi Keamanan : RINDI

23
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

Lampiran IV

PENGELUARAN ANGGARAN

NO NAMA BARANG HARGA SATUAN JUMLAH


1 Banner 40.000 2 X 1 m2 40.000
2 Cenderamata 80.000 Sedang 80.000
3 Snack Peserta 1000 22 buah 22.000
4 Snack Guru 5000 15 buah 75.000
5 Doorprize Peserta 5.000 2 buah 10.000
6 Air Mineral 20.000 1 Dus 20.000
7 Dana Tak Terduga 50.000 - 50.000
JUMLAH 297.000

24

Anda mungkin juga menyukai