Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


GENERASI MILENIAL SEHAT TANPA NARKOBA
SMP BUDAYA BANDAR LAMPUNG

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Sita Meiningtyas Perdani P (14320031)
2. Evi Martha Sihombing (15320009)
3. Meilisa Tabrani (15320019)
4. Muhammad Kurniawan (15320024)
5. Neni Afrika Sari (15320027)
6. Rindi (15320037)
7. Sapta Hadi (15320041)
8. Yessi Aprianti (15320049)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2018
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

LEMBAR PENGESAHAN

Kegiatan : Pengabdian Kepada Masyarakat


Hari / Tanggal : Rabu / 12 Desember 2018
Tempat : SMP Budaya
Alamat : Jl. Pendidikan No.32, Sumber Rejo, Kemiling, Bandar Lampung
Pukul : 08.00 WIB - Selesai
Tema Kegiatan : “Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba”

Ketua Pelaksana Sekretaris

Meilisa Tabrani Yessi Aprianti

Mengetahui,
Pembimbing

Aryanti Wardiyah, S.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat

ii
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul pengabdian masyarakat: Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba

2. Tim pengabdi:
No Nama NPM Instansi Asal
1 Sita Meiningtyas Perdani P 14320031 Universitas Malahayati
2 Evi Martha Sihombing 15320009 Universitas Malahayati
3 Meilisa Tabrani 15320019 Universitas Malahayati
4 Muhammad Kurniawan 15320024 Universitas Malahayati
5 Neni Afrika Sari 15320027 Universitas Malahayati
6 Rindi 15320037 Universitas Malahayati
7 Sapta Hadi 15320041 Universitas Malahayati
8 Yessi Aprianti 15320049 Universitas Malahayati

3. Objek pengabdian kepada masyarakat: Yang menjadi objek sasaran dari


pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa/i SMP Budaya Bandar Lampung.

4. Masa pelaksanaan: Rabu, 12 Desember 2018

5. Usulan biaya: Rp 375.000,-

6. Lokasi pengabdian kepada masyarakat: SMP Budaya Bandar Lampung.

7. Mitra yang terlibat:


Mahasiswa/i Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati dan
siswa/i SMP Budaya Bandar Lampung.

8. Permasalahan yang ditemukan:


Permasalahan yang ditemukan salah satunya kenakalan remaja. Contoh kenakalan
remaja yaitu rawan dan berpotensinya penyalahgunaan narkoba. Apabila

iii
Desember 2018 [PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT]

permasalahan ini tidak disikapi dengan baik maka akan membawa banyak
kerugian bagi siswa/i di sekolah tersebut yang tentunya akan mengganggu
kesehatan jiwa dan produktivitasnya sebagai seorang remaja.

9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran:


Kegiatan ini memberi kontribusi yang paling mendasar adalah berupa wawasan
ilmu dan pengetahuan terkait dengan narkoba. Diharapkan kontribusi ini dapat
meminimalisir penyalahgunaan narkoba.

10. Rencana luaran yang ditargetkan:


Luaran yang ditargetkan dalam pengabdian ini adalah: 1) bertambahnya
pengetahuan siswa/i SMP Budaya tentang pengertian narkoba, 2) bertambahnya
pengetahuan siswa/i SMP Budaya tentang jenis-jenis narkoba, 3) bertambahnya
pengetahuan siswa/i SMP Budaya tentang ciri-ciri penyalahgunaan narkoba, 4)
bertambahnya pengetahuan siswa/i SMP Budaya tentang dampak dan pencegahan
narkoba, dan 5) bisa terpublikasinya kegiatan ini melalui media sehingga
masyarakat luas mendapatkan kemanfaatan dari program yang telah disampaikan
oleh tim.

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................
i
Lembar Pengesahan...................................................................................................
ii
Identitas Dan Uraian Umum......................................................................................
iii
Daftar Isi.....................................................................................................................
v
Ringkasan...................................................................................................................
vi
BAB I – PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi........................................................................................
1
1.2 Permasalahan Mitra.................................................................................
4
BAB II – SOLUSI DAN TARGET
2.1 Solusi.......................................................................................................
5
2.2 Target......................................................................................................
5
BAB III – METODE PELAKSANAAN...................................................................
7
BAB IV – BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................................

8
4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................

v
Daftar Pustaka............................................................................................................

9
Lampiran I..................................................................................................................

10
Lampiran II.................................................................................................................

15
Lampiran III...............................................................................................................

16
Lampiran IV...............................................................................................................

17

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


GENERASI MILENIAL SEHAT TANPA NARKOBA
SMP BUDAYA BANDAR LAMPUNG

Oleh : Kelompok 2
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati

RINGKASAN

vi
Penyalahgunaan narkoba serta peredarannya yang telah mencapai seluruh
penjuru daerah dan tidak lagi mengenal strata sosial masyarakat. Penyalahgunaan
narkoba saat ini tidak hanya menjangkau kalangan yang tidak berpendidikan saja
akan tetapi penyalahgunaan narkoba telah menyebar disemua kalangan bahkan
sampai kalangan pendidikan. Selain itu pengawasan pemerintah yang lemah
terhadap pengedaran narkoba membuat pengedar narkoba semakin mudah
menjalin transaksinya. Mitra dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah
siswa/i SMP Budaya Bandar Lampung. Permasalahan yang dialami mitra, salah
satunya kenakalan remaja. Contoh kenakalan remaja yaitu rawan dan
berpotensinya penyalahgunaan narkoba. Apabila permasalahan ini tidak disikapi
dengan baik maka akan membawa banyak kerugian bagi siswa/i di sekolah
tersebut yang tentunya akan mengganggu kesehatan jiwa dan produktivitasnya
sebagai seorang remaja.
Salah satu strategi solusi yang ditawarkan tim PKM adalah memberikan
penyuluhan kesehatan tentang bahaya narkoba yang bertemakan Generasi
Milenial Sehat Tanpa Narkoba. Target dari program pengabdian kepada
masyarakat ini adalah menambah pemahaman dan wawasan siswa/i SMP Budaya
Bandar Lampung tentang narkoba. Metode yang digunakan dalam pengabdian
kepada masyarakat ini yaitu ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Indonesia telah dinyatakan sebagai Indonesia darurat narkoba. Hal ini
membutuhkan kewaspadaan seluruh elemen bangsa baik pemerintah
maupun masyarakat untuk siap siaga menghadapi kemungkinan terburuk
masalah dari narkoba. Indonesia darurat narkoba ini berdasarkan pada
semakin tingginya angka penyalahgunaan narkoba dari tahun 2004 hingga
2015. Pengguna-pengguna baru narkoba di Indonesia terus meningkat akan
tetapi belum terimbangi dengan pelayanan rehabilitas yang memadai.
Perkembangan atau pertumbuhan peredaran narkoba di Indonesia yang
begitu cepat disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan transportasi
sehingga upaya mencegah masuknya barang berbahaya terlarang itu menjadi
tantangan terberat bagi aparat penegak hukum juga. Tingginya jumlah
konsumen dan disparitas harga yang tinggi menjadi rangsangan besar bagi
para pebisnis narkoba untuk memasarkan produk haram tersebut di
Indonesia.
Berdasarkan survey Badan Narkotika Nasional (BNN), angka
kematian yang disebabakan dari penyalahgunaan narkoba ini sebesar 12.044
per tahun meninggal bentuk penyalahgunaan ini disebabkan oleh pemakaian
narkoba yang berlebihan, mengkonsumsi lebih dari satu jenis. Pengguna
narkoba di Indonesia tercatat sebesar 4 juta jiwa (91,3% Pria dan 8,7%
Wanita). Selama tahun 2014 tercatat 1,6 juta jiwa mencoba untuk memakai
narkoba, 1,4 juta jiwa dan 67 ribu positif sebagai pecandu. Hal yang paling
miris adalah 75% peredaran narkoba ini dikendalikan di lapas dimana pihak
kepolisian tidak jarang melakukan hal yang sama. Semakin tingginya angka
penyalahgunaan narkoba ini juga disebabkan sistem pengawasan terhadap
jalur peredaran narkotika tidak optimal yang biasanya dilakukan melalui
jalur darat, udara maupun laut.

1
Penyalahgunaan narkoba serta peredarannya yang telah mencapai
seluruh penjuru daerah dan tidak lagi mengenal strata sosial masyarakat.
Penyalahgunaan narkoba saat ini tidak hanya menjangkau kalangan yang
tidak berpendidikan saja akan tetapi penyalahgunaan narkoba telah
menyebar disemua kalangan bahkan sampai kalangan pendidikan. Selain itu
pengawasan pemerintah yang lemah terhadap pengedaran narkoba membuat
pengedar narkoba semakin mudah menjalin transaksinya.
Berdasarkan hasil survey BNN Republik Indonesia diperoleh data
narkoba di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Provinsi
Lampung menempati urutan ke 10 tingkat nasional dan urutan ke 4 pada
tingkat se-Sumatera. Hal ini membuat Provinsi Lampung masuk ke dalam
“zona merah” peredaran narkoba. Provinsi Lampung dijadikan sebagai jalur
transit dalam peredaran narkoba dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa begitu
juga sebaliknya. Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung (BNNP
Lampung) menyatakan bahwa provinsi ini menjadi gudang (safe house)
narkoba dari Pulau Jawa untuk dipasarkan ke wilayah Sumatera, hal ini
dikarenakan Provinsi Lampung merupakan pintu gerbang utama Pulau
Sumatera.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi
Lampung penyalahgunaan narkoba meningkat setiap tahunnya. Jumlah
penyalahgunaan narkoba di Lampung pada tahun 2014 mengalami
peningkatan dibandingkan 2011. Pada tahun 2014 estimasi jumlah pengguna
narkoba sebanyak 89.046 jiwa, sementara pada tahun 2011 estimasi jumlah
pengguna narkoba sebanyak 55.606 jiwa.
Jumlah pengguna narkoba termasuk kedalam golongan usia produktif
antar 10 tahun - >40 tahun. Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa
jumlah penyalahguna narkoba saat ini sangat banyak dan setiap tahunnya
mengalami peningkatan terlebih pada usia remaja. Masa remaja adalah masa
transisi dimana pada masa tersebut sering terjadi ketidakstabilan emosi
maupun kejiwaan.Pada masa transisi juga remaja sedang mencari jati diri,
remaja cenderung salah dalam pergaulan sehingga banyak melakukan hal-
hal yang menyimpang seperti terjerat narkoba. Hal tersebut juga

2
membuktikan bahwa masih banyak remaja yang kurang wawasannya
mengenai narkoba serta dampak yang diterima dari pengguna narkoba.
Penyalahgunaan narkoba yang didominasi oleh usia remaja ini
disebabkan oleh faktor pergaulan, perkembangan teknologi, pengaruh
budaya serta gaya hidup. Selain itu minimnya peran orang tua terhadap
keberlangsungan hidup para remaja juga menjadi faktor pendorong remaja
tersebut melakukan tindakan menyimpang. Remaja yang seharusnya
menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan
untuk kemajuan bangsa dan negara. Besarnya proporsi penyalahgunaan
narkoba pada usia produktif ini perlu mendapat perhatian lebih serta upaya
khususnya dalam hal pencegahan narkoba yang tidak hanya pemerintah saja
namun harus juga dilakukan oleh masyarakat. Selain itu diperlukan adanya
tindakan preventif baik dari keluarga, sekolah maupun lingkungan dan
adanya tindakan hukum serta rehabilitasi.
SMP Budaya berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
mahasiswa PSIK Universitas Malahayati memiliki berbagai macam
permasalahan seperti salah satunya kenakalan remaja. Contoh kenakalan
remaja yaitu rawan dan berpotensinya penyalahgunaan narkoba. Apabila
permasalahan ini tidak disikapi dengan baik maka akan membawa banyak
kerugian bagi siswa/i di sekolah tersebut yang tentunya akan mengganggu
kesehatan jiwa dan produktivitasnya sebagai seorang remaja.
Siswa/i sekolah pada dasarnya adalah aset bangsa yang harus
dibimbing dengan sebaik–baiknya. Oleh karena itu salah satu upaya
peningkatan dari kesejahteraan masyarakat terus diupayakan oleh berbagai
pihak, tak terkecuali Mahasiswa/i Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Malahayati Bandar Lampung melalui pengabdian kepada
masyarakat. Upaya yang dilakukan oleh tim adalah memberikan penyuluhan
kesehatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya siswa/i
SMP tentang bahaya narkoba. Berdasarkan dari data inilah kami tim PKM
akan melaksanakan kegiatan ini di SMP Budaya Bandar Lampung.

3
1.2 Permasalahan Mitra
Mengacu pada analisis situasi tersebut di atas, maka tim bersama
dengan mitra menjustifikasi bahwa persoalan prioritas yang dialami mitra
dan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan berkaitan dengan:
rendahnya pengetahuan tentang pengertian narkoba, rendahnya pengetahuan
tentang jenis-jenis narkoba, rendahnya pengetahuan tentang ciri-ciri
penyalahgunaan narkoba, rendahnya pemahaman tentang dampak dan
pencegahan narkoba. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Malahayati, melalui program PKM ingin berkontribusi dalam memberikan
penyuluhan kesehatan tentang narkoba pada para siswa SMP Budaya
Bandar Lampung untuk sehat tanpa narkoba.

4
BAB II
SOLUSI DAN TARGET

2.1 Solusi
Berdasarkan dari permasalaahan mitra, persoalan prioritas yang
dialami mitra dan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan berkaitan
dengan: rendahnya pengetahuan tentang pengertian narkoba, rendahnya
pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba, rendahnya pengetahuan tentang
ciri-ciri penyalahgunaan narkoba, rendahnya pemahaman tentang dampak
dan pencegahan narkoba. Tim memberikan solusi yang dihadapi mitra
secara sistematis sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh para siswa
di SMP Budaya Bandar Lampung. Kegiatan yang ditawarkan berkaitan
dengan penyuluhan kesehatan tentang narkoba pada para siswa SMP
Budaya Bandar Lampung untuk sehat tanpa narkoba.

2.2 Target
Target yang diharapkan dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini antara
lain:
1. Siswa/i yang awalnya memiliki pemahaman yang rendah diharapkan
melalui penyuluhan ini semakin memiliki pemahaman yang
meningkat terkait pengertian narkoba. Dengan demikian, remaja
diharapkan mampu mengenali narkoba.
2. Siswa/i yang awalnya memiliki pemahaman yang rendah diharapkan
melalui penyuluhan ini semakin memiliki pemahaman yang
meningkat terkait jenis-jenis narkoba. Dengan demikian, remaja
diharapkan mampu mengenali jenis-jenis narkoba.
3. Siswa/i yang awalnya memiliki pemahaman yang rendah diharapkan
melalui penyuluhan ini semakin memiliki pemahaman yang
meningkat terkait ciri-ciri penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian
remaja memiliki sikap untuk bisa bersikap bijak dan cerdas dalam
pergaulan.

5
4. Siswa/i yang awalnya memiliki pemahaman yang rendah diharapkan
melalui penyuluhan ini semakin memiliki pemahaman yang
meningkat terkait dampak dan pencegahan narkoba. Dengana adanya
penyuluhan dalam bidang kesehatan ini membuat para siswa semakin
sadar untuk merencanakan masa depan bebas narkoba.

Diharapkan melalui target yang ada pada program ini mampu


memberikan peningkatan pemahaman pada siswa/i yang telah dilaksanakan
oleh tim PKM terkait generasi milenial sehat tanpa narkoba.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah siswa/i SMP


Budaya Bandar Lampung. Adapun yang menjadi instruktur dan narasumber dalam
kegiatan ini adalah Mahasiswa/i Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Malahayati Bandar Lampung.
Untuk mencapai target yang sudah dijelaskan tersebut di atas, agar kegiatan
dapat berjalan dengan lancar maka sebagai alternatif pemecahan masalah adalah
sebagai berikut: kegiatan dilakukan dengan pendekatan klasikal dan individual.
Pendekatan klasikal dilakukan pada saat pemberian teori tentang narkoba dan
pendekatan individual dilakukan pada saat diskusi dan sesi tanya jawab. Adapun
metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting
untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta. Penggunaan metode ini dengan
pertimbangan bahwa metode ceramah yang dikombinasikan dengan
gambar-gambar, animasi, dan display dapat memberikan materi yang relatif
banyak secara padat, cepat, dan mudah (Kusmaryani, 2014).
2. Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana peserta
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan
bersama, sehingga terjadi interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat (Djamarah, 2010).
3. Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan metode yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada
saat yang sama terjadi dialog narasumber dan peserta, narasumber bertanya
peserta menjawab atau peserta bertanya narasumber menjawab, dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara lansung antara
narasumber dan peserta (Nana, 2010).

7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Anggaran Biaya Pengabdian Masyarakat IbM Peningkatan Mutu
kemasan dan penyajian Olahan ikan bandeng ini dapat dilihat pada tabel
berikut :

NO NAMA BARANG HARGA SATUAN JUMLAH


1 Banner 50.000 2 x 1 m2 50.000
2 Cenderamata 100.000 Sedang 100.000
3 Snack Peserta 1000 35 buah 35.000
4 Snack Guru 5000 20 buah 100.000
5 Doorprize Peserta 10.000 2 buah 20.000
6 Air Mineral 20.000 1 Dus 20.000
7 Dana Tak Terduga 50.000 - 50.000
JUMLAH 375.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Rencana jadwal kegiatan PKM berupa penyuluhan kesehatan yang
bertemakan Generasi Milenial Sehat Tanpa Narkoba yaitu pada hari Rabu
tanggal 12 Desember 2018.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adam S. 2012. Dampak Narkotika Pada Psikologi Dan Kesehatan Masyarakat.


Jakarta: Jurnal Health and Sport

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta

Kusmaryani R. 2014. Mengenal Bahaya Narkoba. Yogyakarta: Universitas


Negeri Yogyakarta

Nana Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar


Baru

Napitupulu E, Ginting M. 2013. Potret Situasi Implementasi Kebijakan Kriminal


Terhadap Pengguna Narkotika. Jakarta: Institute for Criminal Justice Reform

Poltekkes Depkes Jakarta. 2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya.


Jakarta: Salemba Medika

Wresniwiro, M. 2008. Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya. Jakarta:


Yayasan Mitra Bintibmas

9
Lampiran I

ISI MATERI

A. Narkoba
1. Narkotika
Adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, juga dapat mengurangi dan menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya Heroin,
Kokain, Ganja.
2. Alkohol
Adalah cairan yang dihasilkan dari proses peragian minuman
berkadaralkohol tinggi disebut sebagai golongan minuman keras dan
dilarang diperjualbelikan secara bebas ditempat umum.
3. Psikotropika
Adalah zat atau obat yang berkhasiat psiko aktif pada susunan syaraf
pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku
golongan pshikotropika antara lain : Amfetamin, Ekstasy, Shabu-shabu
Phenogarvital, Diazepam, Pil BK, Pil Koplo.
4. Zat Aktif
Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan ketergantungan.
Misalnya : lem kayu (aibon), tipp Ex, penyegar Ruangan.

B. Cara Penggunaan Narkoba


1.      Dihisap
2.      Dihirup
3.      Ditelan
4.      Disuntik

10
C. Gejala dan Tanda Penyalahgunaan Narkoba
1.      Malas
a. Malas mengurus diri
b. Malas makan atau makan sembarangan
c. Malas sekolah atau sering membolos
d. Malas belajar sering terlihat mengantuk
e. Malas berkomunikasi lebih sering menyendiri
2.      Penuh Rahasia
a. Menarik diri dan sering mengurung diri dikamar
b. Sering memakai kaca mata gelap
c. Sering membawa obat tetes mata
3.      Gaya hidup semaunya sendiri
a. Sering pulang larut malam
b. Sering tidur dirumah teman
c. Sering mengeluh kepada orang tua
4.      Tingkah laku kasar
a. Mudah tersinggung, mudah marah, berbicara kasar, suka main kasar
b. Sering berkelahi, berbohong
c. Sering mencuri uang atau barang keluarga, teman
d. Sering pinjam uang kepada teman
e. Gaya pakaian tidak rapi
5.      Keluhan sakit
a. Sering mengeluh pusing atau sakit kepala
b. Batuk atau pilek yang berkepanjangan

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menggunakan Narkoba


a. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang
mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri –
ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan narkoba :
1.      Cenderung memberontak
2.      Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.

11
3.   Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
4.    Kurang percaya diri
5.     Mudah kecewa, agresif dan destruktif
6.     Murung, pemalu, pendiam
7.    Merasa bosan dan jenuh
8.   Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
9.     Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
10.    Identitas diri kabur
11.   Putus sekolah
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan
pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun
masyarakat.
1.      Lingkungan Keluarga :
a.     Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b.     Hubungan kurang harmonis
c.     Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d.    Orang tua terlampau sibuk, acuh
e.     Orang tua otoriter
f.      Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g.     Kurangnya kehidupan beragama.
2.      Lingkungan Sekolah :
a.       Sekolah yang kurang disiplin
b.      Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c.      Adanya murid pengguna narkoba.
3.      Lingkungan Teman Sebaya:
a.       Berteman dengan penyalahguna
b.      Tekanan atau ancaman dari teman
4.      Lingkungan Masyrakat / Sosial :
a.       Lemahnya penegak hukum.
b.      Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

12
E. Dampak Narkoba
 Bagi Tubuh
1. Merusak otak dan sistem tubuh yang bisa terjadi komplikasi dan
menimbulkan penyakit macam-macam
2. Terjadi perubahan fisik, badan jadi kurus dan mata merah
3. Bagi wanita, narkoba dapat berbahaya kerena mengganggu siklus
menstruasi, bisa jadi tidak menstruasi  selama memakai narkoba,
peranakan (rahim) menjadi kering sehingga bisa menyebabkan mandul
dan menimbulkan kista serta  alat reproduksi terganggu, sehingga bisa
melahirkan anak cacat / abortus.
4. Menimbulkan penyakit berbahaya yang sulit untuk disembuhkan,
seperti kanker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, jantung,  penyakit jiwa
bahkan bisa meninggal dunia.
 Bagi Keluarga
1. Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi
pertengkaran, mudah tersinggung.
2. Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
3. Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak
tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
4. Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau
pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
5. Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat
untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
 Bagi Sekolah :
1. Merusak disiplin dan motivasi belajar.
2. Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
3. Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman
sebaya.

13
F. Cara Menghindari Narkoba
Jangan mudah tergiur dan terbawa arus teman yang kita anggap tidak
baik, jangan pernah mencoba mencicipi narkoba walaupun hanya sedikit,
dan jangan pernah menyentuh, menyium aromanya apalagi mencoba
nenyulut dan mengisap rokok.

14
Lampiran II

SUSUNAN ACARA

No Peran Proses Kegiatan Pembelajaran Waktu


1. Moderator Pendahuluan 5 menit
1.     Menyampaikan salam
2.     Perkenalan anggota dan penyaji
3.     Menjelaskan topik yang akan dibahas
4.     Tujuan pembelajaran
5.     Kontrak waktu
2. Penyaji Inti Kegiatan Pembelajaran 15 menit
1. Menjelaskan pengertian narkoba.
2. Menjelaskan jenis-jenis narkoba.
3. Menjelaskan cara penggunaan narkoba.
4. Menjelaskan gejala dan tanda narkoba.
5. Menjelaskan penyalahgunaan narkoba.
6. Menjelaskan siapa yang paling beresiko.
7. Menjelaskan bahaya narkoba.
8. Menjelaskan dampak yang terjadi.
9. Menjelaskan cara terbaik menghindari narkoba.
3. Moderator 1. Membuka sesi tanya jawab untuk melihat seberapa 15 menit
besar respon dari audien.
2. Audien diberi kesempatan untuk bertanya
3. Kontrak waktu untuk persiapan menjawab
4. Moderator 1. Mempersilahkan penyaji menjawab pertanyaan dari 15 menit
audien
2. Menanyakan kepada audien mengenai jawaban
yang diberikan penyaji apa sudah jelas atau belum.
3. Menyerahkan pertanyaan kepada audien jika ada
sanggahan
5. Notulen Membacakan kesimpulan hasil kegiatan 5 menit
6. Moderator Penutup 5 menit
Memberi salam penutup

Lampiran III

15
SUSUNAN PANITIA

 Ketua Pelaksana                 : MEILISA TABRANI


 Sekretaris                        : YESSI APRIANTI
 Bendahara                      : SAPTA HADI
 Seksi Acara            : MUHAMMAD KURNIAWAN
 Seksi Humas                : NENI AFRIKA SARI
 Seksi Dokumentasi   : EVI MARTHA SIHOMBING
 Seksi Konsumsi           : SITA MEININGTYAS PERDANI P
 Seksi Keamanan : RINDI

16
Lampiran IV

PETA LOKASI

17

Anda mungkin juga menyukai