Oleh :
Kelompok I Angkatan XI
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Kelompok I Angkatan XI
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan Praktik Komunitas dengan judul’’Asuhan Keperawatan Komunitas
Waras wiris”.
Adapun tujuan penulisan laporan Asuhan Keperawatan ini untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh pendidikan Sarjana KeperawatanUniversitas
‘Aisyiyah Surakarta.
Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan
laporan kegiatan praktek belajar lapangan ini dengan sebaik-baiknya, namun
penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga laporan kegiatan praktik komunitas ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.Dalam penyusunan laporan
ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Riyani Wulandari, S.kep Ns M.Kep selaku RektorUniversitas Aisyiyah
Surakarta
2. Anjar Nurrohmah S.Kep Ns M.kep selaku Ketua Prodi Universitas Aisyiyah
Surakarta
3. Tri Susilowati, S.Kep,Ns M.Kep, selaku pembimbing kelompok 1
4. Anton,S.Kep Ns selaku Kepala Puskesmas Banyuanyar yang telah memberikan
bimbingan dan arahan
5. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah diberikan pada
penulis mendapat balasan dengan limpahan berkat dan anugrah dari Allah
SWT. Amin...
Surakarta, Januari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................vi
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal.Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk mencapai
Indonesia Sehat 2015 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu
upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu
mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan
sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif. (Depkes RI, 2006)
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
tersebut, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan.Salah satunya
adalah upaya perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan
upaya keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang
berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak
sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan
(bio, psiko, sosial, kultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan
komunitas yang dilakukan difokuskan pada tiga level prevensi atau
pencegahan yaitu : prevensi primer yang pelaksanaan difokuskan pada
pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder dan prevensi tersier.
Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan
asuhan keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting
disusun oleh perawat. Rencana asuhan keperawatan disusun dengan
memperhatikan banyak faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu
sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang memiliki rencana
tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah sebagai fasilitator dan motivator
dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya
sendiri[ CITATION Wij13 \l 1057 ]
Tidak hanya perencanaan tentunya ners harus mampu pula
memastikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang paling
maksimal, artinya ners tidak saja dituntut berperan dilevel pelaksana
dimasyarakatsaja (grassroat), namun pula harus merambah kepada level
pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif melakukan lobi,
negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk
dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu bekerja sama
dengan berbagai pihak baik dari kalangan birokrat pemerintahan,lembaga
swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh karena itu penting
dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan memanfaatkan
berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagaibukti (evidence base)
[ CITATION Wij13 \l 1057 ].
Melihat fenomena tersebut diatas, mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan
merasa perlu untuk praktik keperawatan komunitas, yang dilaksanakan Tanggal
14 desember 2020-10 Januari 2021 Sebagai out put dari praktik keperawatan
komunitas tersebut mahasiswa menyusun laporan “Asuhan Keperawatan
Komunitas WARAS WIRIS”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum:
Laporan Asuhan Keperawatan Ini dapat menggambarkan asuhan
keperawatan komunitas warga waras wiris
2. Tujuan khusus:
a. Untuk menganalisa permasalahan kesehatan yang terjadi pada warga
waras wiris
b. Untuk mengkaji pola hidup bersih dan sehat, protokol kesehatan dan
pengetahuan terkait covid-19 pada warga waras wiris
c. Untuk menentukan prioritas masalah kesehatan dan merumuskan
diagnosa keperawatan pada warga waras wiris
d. Untuk menentukan intervensi, melakukan implementasi dan evaluasi
keperawatan pada warga waras wiris
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program profesi
ners dalam melaksanakan kegiatan praktek belajar klinik keperawatan
komunitas melalui kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat
D. Metode Penulisan
Data-data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang meliputi :
1. Studi kepustakaan yaitu usaha memperoleh data secara teori yang
berhubungan dengan konsep dan asuhan keperawatan komunitas.
2. Studi kasus secara langsung pada kegiatan dilapangan dan berpartisipasi
aktif dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan praktek
keperawatan komunitas ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok
yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial elkonomi,
maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5
kegiatan, yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan
atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah (Mubarak,
2011).
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di
komunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut.Uraikan termasuk
data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan
komunitas), luas wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau urban),
keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola
perubahan komunitas.
b. Data Demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status
perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan,
agama dan komposisi keluarga.
c. Vital Statistik
Jabarkan atau uraikan data tentang: angka kematian kasar atau CDR, penyebab
kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran.
2. Status Kesehatan Komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik
antara lain: dari angka mortalitas, morbiditas, IMR, MMR, cakupan imunisasi.
Selanjutnya status kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok
umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di
masyarakat: ibu hamil, pekerja industry, kelompok penyakit kronis, penyakit
menular. Adapaun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :
c. Fasilitas
1) Peternakan, pertanian, perikanan dan lain – lain
2) Pekarangan
3) Sarana olahraga
4) Taman, lapangan
5) Ruang pertemuan
6) Sarana hiburan
7) Sarana ibadah
d. Batas – batas wilayah
Sebelah utara, barat, timur dan selatan
e. Kondisi geografis
f. Pelayanan kesehatan dan sosial
1) Pelayanan kesehatan
a) Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dari kader)
b) Jumlah kunjungan
c) Sistem rujukan
2) Fasilitas sosial (pasar, toko, swalayan)
a) Lokasi
b) Kepemilikan
c) Kecukupan
3) Ekonomi
a) Jenis pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia
4) Keamanan dan transportasi
a) Keamanan
(1) System keamanan lingkungan
(2) Penanggulangan kebakaran
(3) Penanggulangan bencana
(4) Penanggulangan polusi, udara dan air tanah
b) Transportasi
(1) Kondisi jalan
(2) Jenis transportasi yang dimiliki
(3) Sarana transportasi yang ada
5) Politik dan pemerintahan
a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunitas
d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
6) Sistem komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c) Cara penyebaran informasi
7) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
(1) Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
(2) Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia
b) Jenis bahasa yang digunakan
8) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
a. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.
1) Data subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan
secara langsung melalui lisan.
2) Data obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran.
b. Sumber Data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit,
2011).
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhi (Mubarak, 2011).
2. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
cara sebagai berikut :
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
5) Tersedianya sumberdaya masyarakat
6) Aspek politis
Seleksi atau penapisan masalah kesehatan komunitas menurut format
Mueke (2011) mempunyai kriteria penapisan, antara lain:
2) Dengan rumus PE
Rumus : DK = P + E
DK : Diagnosis keperawatan
P : Problem atau masalah
E : Etiologi
(1) Masalahsehatsakit
(2) Karakteristik populasi
(3) Karakteristik lingkungan (epidemiologi triangle)
Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family centered Nursing in the
COMMUNITY
1. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
(IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2011)
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2011).
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana
program yang telah disusun (Mubarak, 2011).
5. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan
yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi
fokus adalah : program kesehatan komunitas dengan strategi : komuniti organisasi
dan partnership in community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2011).
E. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam
perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat
komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya
(Mubarak, 2011). Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul
Effendi, 2011
d) Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dapat dilihat dari berbagai indikator, antara lain
berdasarkan kelompok umur dan berdasarkan jenis kelamin.
1) Komposisi Penduduk Berdasarkan kelompok Umur
Dari hasil survey pada warga Waras Wiris didapat hasil yang dapat
disampaikan dalam bentuk tabel dibawah ini
e. Budaya Penduduk
Mayarakathampir seluruhnya bersuku jawa, sehingga tidak ada
perbedaan budayamaupun kebiasaan, sehingga tidak ada konflik etnis
maupun sara karena homogen.
f. Mobilitas Penduduk
1) Jenis Kependudukan
Warga komunitas waras wiris menetap pada daerah masing-masing
tidak ada penduduk sementara atau penduduk musiman.
2) Pemanfaatan Waktu oleh Penduduk
Karena mayoritas penduduk adalah pekerja dan pelajar maka
waktu lebih banyak dipergunakan bekerja atau sekolah , pergi jam
08.00 WIB. Waktu istirahat malam rata-rata jam 22.00 WIB
sudahtidur malam dan bangun pagi jam 05.00WIB.
e) Kelas Sosial Penduduk
Kelas sosial penduduk berdasarkan tingkatan kesejahteraan keluarga
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
f) Kelas Sosial Penduduk Berdasaarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk berdasarkan hasil survey mawas diri
(SMD), dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Persentase
No. Jenis Penyakit Jumlah
(%)
1. Ansietas/cemas 10 14,7
2. Pusing/vertigo 4 5,88
3. Hipertensi 6 8,8
4. Hipotensi 5 7,3
5. obesitas 6 8,8
6. Diare 3 4,4
7. Anemia 7 10,2
8. Insomia, gangguan tidur 27 39,7
9. Gastritis 4 5,88
10. Karies gigi 12 17,6
11 Gangguan menstruasi 2 2,9
12 ISPA 3 4,4
Jumlah warga 68 100
Sumber : Data pengkajian, 2020
Kondisi kesehatan .
Terdapat 1 ibu hamil, 100% frekuensi makan 3 kali makanan
pokok + selingan, 100% melakukan pemeriksaan kehamilan ke
petugas kesehatan (bidan/dokter), 100% mendapatkan imunisasi
TT 2 kali, masalah kesehatan : gangguan pola tidur
Terdapat 4 balita, 50% berat badan balita normal, 50 balita
mengalami berat badan berlebih/obesitas. 60 balita (71,43%)
telah mendapatkan imunisasi lengkap dan 24 balita (28,57%)
imunisasi belum lengkap. 8 balita (9,52%)) kondisi balita saat
ini sakit yaitu : 2 balita (50%) ISPA dan 2 balita (50%) karies
gigi
Terdapat 13 anak usia sekolah,ISPA 2 orang (41,7%), carries 7
orang (21,2%), diare 2 orang (8,3%) dan cacingan 2 orang
(8,3%).
Terdapat 21 usia remaja, kegiatan remaja setelah pulang
sekolah adalah belajar, istirahat , masalah kesehatan : gangguan
menstruasi (2 orang), merokok ( 4 orang)
Terdapat 32 usia dewasa: gangguan pola tidur (24 orang),
hipertensi (3 orang), hipotensi (3), anemia (3 orang), gastritis (3
orang), obesitas (5 orang).
4) Kondisi kesehatan lingkungan
a) Pemukiman
b) Jamban Keluarga
Tabel 3.13 Distribusi Rumah Berdasarkan Jamban Keluarga
No Kriteria Jumlah Persentase (%)
.
1. Punya WC 68 100%
2. Tidak Punya WC 0 0
Jumlah 126 100
Sumber : Data Primer Pendataan Januari 2020
Berdasarkan tabel 3.13 di atas, seluruh rumah sudah memiliki
jamban keluarga dengan presentase 100%..
4. Sistem Keluarga
a. Type Keluarga
Type keluarga yang ada di komunitas warga waras wiris terdiri dari
Extended family dan Nuclear family.
b. Kebiasaan keluarga buang air besar
Tabel 3.25 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Buang
Air Besar
Dari 55 warga menyatakan bahwa ada bebrapa hambatan saat menjalani protokol
kesehatan antara lain:
Umur
Masalah kesehatan yang didapatkan :
66% warga ( 45 orang dari 68 orang warga) menyatakan tidak mengetahui pentingnya
cuci tangan 6 langkah
73% (50 orang dari 68 warga ) menyatakan tidak mengetahui cara etika batuk
67% warga (46 dari 68 orang warga )menyatakan belum pernah mendengar dan
mendapat penyuluhan tentang PHBS
88% (60 dari 68 orang warga ) tidak mengetahui cara penyebaran virus corona,
bagaimana cara test nya dan bagaimana mencegahnya
42% (29 dari 68 warga) tidak mengetahui bahaya begadang
22% (15 dari 68 warga) tidak mengetahui bahaya obesitas dan tidak mengetahui cara
mengontrol berat badan mereka
86% ( 59 dari 68 warga ) mengatakan tidak memperhatikan untuk menjaga imun tubuh
selama pandemi covid
76% (52 dari 68 warga) mengatakan menyukai jajan sembarangan ( yang berwarna,
berpengawet dan mengandung msg)
66% warga ( 45 dari 68) mengatakan tidak rutin mengkonsumsi buah dan sayur
91% (61 dari 68) warga mengatakan tidak pernah mengkonsumsi vitamin atau suplemen
selama masa pandemi
57% warga (39 dari 68) warga mengatakan jarang minum air putih dengan cukup
66% warga ( 45 dari 68) mengatakan jarang sekali mengkonsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna rutin setiap hari
58% warga ( 40 orang dari 68 orang warga )mengatakan tidak rutin memakai masker
ketika keluar rumah
88% (60 dari 68 orang warga ) tidak pernah menerapkan physical distancing
66% warga ( 45 orang dari 68 orang warga) menyatakan tidak mencuci tangan pada 5
saat penting)
89% warga 61 dari 68 orang mengatakan bahwa mereka masih senang piknik, berkumpul
atau mengadakan pertemuan dengan keluarga serta teman dengan jumlah yang banyak dari
berbagai daerah
85% ( 58 dari 68 warga) menyatakan beberapa kendala memakai masker antara lain:
pengap, ribet, malas memakai dan mahal)
14 % warga (10 dari 68) mengatakan tidak percaya covid ada (hanya hoax saja) dan tidak
mau menerapkan protokol kesehatan
1. Analisa Data dan Diagnosa
No Data Subyektif Data Obyektif Masalah Kesehatan
1. 66% warga ( 45 orang 11 dari 13 anak (84% anak Kurangnya
dari 68 orang warga) ) tidak mencuci tangan dan pengetahuan tentang
menyatakan tidak tidak mengetahui cuci phbs dan pandemi
mengetahui pentingnya tangan 6 langkah covid berhubungan
cuci tangan 6 langkah 10 dari 13 anak (76%) dengan Kurangnya
73% (50 orang dari 68 anak terlihat tidak penyuluhan kesehatan
warga ) menyatakan memakai masker
tidak mengetahui cara 8 dari 13 anak (61% )anak
etika batuk tidak mengerti bahaya jajan
67% warga (46 dari 68 sembarangan dan terlihat
orang warga ) suka jajan sembarangan
menyatakan belum ( yang berwarna dan
pernah mendengar dan berpengawet)
mendapat penyuluhan 10 dari 13 anak (61% )anak
tentang PHBS tidak mengerti bahaya
88% (60 dari 68 orang kurangnya olahraga ( anak-
warga ) tidak anak suka bermain game di
mengetahui cara ponsel mereka)
penyebaran virus 5 dari 13 anak (39% ) tidak
corona, bagaimana cara menggosok gigi secara
test nya dan bagaimana teratur
mencegahnya 42% (29 dari 68 warga)
42% (29 dari 68 warga) tidak tidur dengan cukup
tidak mengetahui dan suka begadang
bahaya begadang 22% (15 dari 68 warga)
22% (15 dari 68 warga) mengalami obesitas
tidak mengetahui
bahaya obesitas dan
tidak mengetahui cara
mengontrol berat badan
mereka
2. 86% ( 59 dari 68 76% (52 dari 68 warga) Perilaku kesehatan
warga ) mengatakan menyukai jajan cenderung berisiko
tidak memperhatikan sembarangan dan Berhubungan dengan
untuk menjaga imun mengkonsumsi snack yang ketidakmampuan
tubuh selama pandemi tidak terjamin kandungan menjalankan pola gizi
covid gizinya seimbang
76% (52 dari 68 warga) 66% warga ( 45 dari 68)
mengatakan menyukai jarang makan sayur dan
jajan sembarangan buah
( yang berwarna, 91% (61 dari 68) warga
berpengawet dan tidak suka mengkonsumi
mengandung msg) suplemen tambahan
66% warga ( 45 dari 68) 66% warga ( 45 dari 68)
mengatakan tidak rutin suka memasak makanan
mengkonsumsi buah instan karena kesibukan,
dan sayur jarang mengonsumi 4
91% (61 dari 68) warga sehat 5 sempurna, hanya
mengatakan tidak suka makan lauk dan nasi
pernah mengkonsumsi saja
vitamin atau suplemen
selama masa pandemi
57% warga (39 dari 68)
warga mengatakan
jarang minum air putih
dengan cukup
66% warga ( 45 dari 68)
mengatakan jarang
sekali mengkonsumsi
makanan 4 sehat 5
sempurna rutin setiap
hari
kese
hatan
1 DX1 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 52
2 DX2 5 5 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 49
3. DX3 4 3 4 5 4 3 4 5 5 3 3 3 44
1. Kurangnya pengetahuan Pengetahuan Kaji pengetahuan Anak anak Rabu, 23 Boyolali Swadaya dari Agus Sunaryo
tentang phbs dan tentang phbs dan tentang PHBS dan Desember 2020 mahasiswa
pandemi covid pandemi covid-19 pandemi covid-19
berhubungan dengan meningkat
Kurangnya penyuluhan Berikan penkes
kesehatan tentang PHBS dan
pandemi covid-19
Kolaborasi dengan
warga dan juga orang
tua untuk menjaga
pola hidup yang sehat
2. Perilaku kesehatan Asupan gizi warga Kaji perilaku hidup Warga waras Rabu, 30 Virtual Warga dan TIM
cenderung berisiko menjadi seimbang sehat pada warga wiris Desember 2020 (gmeet) mahasiswa
berhubungan dengan
ketidakmampuan Kaji asupan gizi
menjalankan pola gizi warga
seimbang
Berikan penkes
tentang gizi seimbang
Edukasi tentang
asupan yang dapat
meningkatkan daya
tahan tubuh
Kolaborasi dengan
warga untuk
meningkatkan asupan
gizi menjadi seimbang
3. Kesiapan meningkatkan Warga dapat Kaji pengetahuan Warga waras Sabtu, 2Januari Virtual Warga dan TIM
manajemen kesehatan memanajemen warga tentang virus wiris 2021 (WhatsApp) mahasiswa
diri berhubungan dengan kesehatan diri covid-19
peningkatan kesadaran dengan baik
warga akan protokol Kaji kepatuhan warga
kesehatan di masa terhadap protokol
pandemi kesehatan
Berikan penkes
tentang apa itu covid-
19 dan protokol
kesehatan
Edukasi tentang
pentingnya
menjalankan
protokolkesehatan
Kolaborasi dengan
warga untuk selalu
menerapkan protokol
kesehatan
4. Intervensi
N Dx Kep Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari / Tempat Evaluasi Paraf
o Umum Khusus Kegiatan Tanggal Kriteria Standar
1. Kurangnya Setelah Setelah Anak- KIE Kaji Rabu, 23 Boyolali Verbal Warga
pengetahua dilakukan dilakukan anak pengetahua Desembe dapat
n tentang asuhan asuhan n tentang r 2020 menyebutk
phbs dan keperawatan keperawatan PHBS dan an
pandemi selama 4 selama 1x60 pandemi pengertian
covid minggu menit covid-19 phbs,
berhubunga diharapkan diharapkan akibat tidak
n dengan tidak terjadi pengetahuan Berikan menjalanka
Kurangnya defisit warga penkes n phbs dan
penyuluhan pengetahuan meningkat tentang cara
kesehatan warga dengan PHBS dan menerapka
dengan kritera hasil : pandemi n phbs
kriteria hasil covid-19
85% Psikomotor
Anak-anak
Terjadi masyaraka Edukasi dapat
peningkat t yang kepada memprakti
an hadir warga kkan ulang
pengetahu dalam pentingnya cuci tangan
an tentang penyuluha menerapka 6 langkah
phbs dan n mampu n protokol dengan
pandemi menyebutk kesehatan baik dan
covid-19 an benar
pada pengertian,
warga akibat, Demons Afektif
Ajarkan Memotivas
dari cara agar
trasi kepada i anggota
34,5% selalu
anak anak keluarga
yang menjalank
bagaimana lain untuk
kurang an phbs praktik menerapka
pengetahu 100% dari cuci n phbs dan
an warga tangan 6 menjalanka
menjadi yang hadir langkah n protokol
100% mengetahu kesehatan
i Kolaborasi
pentingnya dengan
mematuhi warga dan
protokol juga orang
kesehatan tua untuk
dan menjaga
bahayanya pola hidup
dari yang sehat
melanggar
protokol
kesehatan
Dari
53,8%
anak
menjadi
100% anak
paham
akan
pentingnya
cuci
tangan 6
langkah
2. Perilaku Setelah Setelah Warga KIE Kaji Rabu, Virtual Verbal Warga
kesehatan dilakukan dilakukan waras perilaku 30Desem dapat
(gmeet)
cenderung asuhan asuhan wiris hidup ber 2020 menerapka
keperawatan keperawatan sehat pada n perilaku
berisiko selama 4 selama 1x60 warga hidup sehat
berhubunga minggu menit Warga
n dengan diharapkanpe diharapkanpe Kaji dapat
rilaku warga rilaku warga asupan gizi menerapka
ketidakma
menjadi menjadi warga n gizi
mpuan lebih baik lebih baik seimbang
menjalanka dengan dengan Berikan Warga
n pola gizi kriteria hasil kritera hasil : penkes dapat
seimbang tentang mengetahu
100% Peningkata gizi i asupan
warga n seimbang gizi yang
mengetahu pemahama dapat
i tentang n warga Edukasi meningkat
gizi dari 21% tentang kan daya
seimbang menjadi asupan tahan
100% 100% akan yang dapat tubuh
warga pentingnya meningkat Afektif Warga
mengetahu gizi kan daya dapat
i asupan seimbang tahan mengetahu
yang dapat 100% tubuh i tentang
meningkat warga yang jenis jenis
kan gizi hadir makanan
seimbang mengetahu yang
Kolaborasi
i memberika
dengan
asupangizi n manfaat
warga
yang dapat untu tubuh
untuk
meningkat Warga
meningkat
kan daya dapat
kan asupan
tahan mengetahu
gizi
tubuh i tentang
menjadi
100% cara
warga yang seimbang mengelola
hadir imunitas di
mengetahu masa
i tentang pandemi
jenis jenis Wargadapa
makanan t
yang mengetahu
memberika i cara agar
n manfaat imunitas
untu tubuh meningkat
100%
warga
mengetahu
i tentang
cara
mengelola
imunitas di
masa
pandemi
100%
warga yang
hadir
mengetahu
i cara agar
imunitas
meningkat
3. Ketidakefe Setelah Setelah Warga KIE Kaji Sabtu, Virtual Verbal Warga
ktifan dilakukan dilakukan waras pengetahua 2Januari dapat
(Whats
manajemen asuhan asuhan wiris n warga 2021 mengetahu
kesehatan keperawatan keperawatan tentang i tentang
diri selama 4 selama 1x60 virus App) virus
berhubunga minggu menit covid-19 covid-19
n dengan diharapkanw diharapkanw Warga
ketidakterti arga dapat arga dapat Kaji dapat
ban memanajmen memanajmen kepatuhan mengetahu
menerapka e kesehatan e kesehatan warga i proses
n protokol diri dengan diri dengan terhadap penyebaran
kesehatan kriteria hasil kriteria hasil protokol virus
selama kesehatan Warga
masa 100% 100% dapat
pandemi warga warga Berikan mengetahu
dapat dapat penkes i cara
memanaje mengerti Afektif
tentang penularan
men tentang apa itu virus
kesehatan virus covid-19 covid-19
dirinya dan covid-19 dan Warga
keluarga 100% protokol dapat
warga kesehatan mengetahu
dapatmeng i gejala
etahui Edukasi pasien
proses tentang covid-19
penyebaran pentingnya Warga
virus menjalank dapat
covid-19 an mengetahu
100% protokolke i
warga sehatan pengobatan
dapatmeng pasien
etahui cara Kolaborasi covid-19
penularan dengan Warga
virus warga dapat
covid-19 untuk
100% selalu mengetahu
warga menerapka i
dapat n protokol pencegaha
mengetahu kesehatan n terkena
i gejala covid-19
pasien Warga
covid-19 dapat
100% mengerti
warga tentang
dapat pentingnya
mengetahu protokol
i kesehatan
pengobatan Warga
pasien dapat
covid-19 mengerti
100% bahaya
warga tidak patuh
dapat terhadap
mengetahu protokol
i kesehatan
pencegaha Warga
nterkena menjalanka
covid-19 n protokol
100% kesehatan
warga
dapat
mengerti
tentang
protokol
kesehatan
100%
warga
dapat
mengerti
tentang
bahaya
tidak patuh
terhadap
protokol
kesehatan
100%
warga yang
hadir dapat
menjalanka
n protokol
kesehatan
5. Implementasi
No Diagnosa Keperawatan Komunitas Tanggal Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
Faktor pendukung :
a. Anak aktif
Faktor penghambat :
c. Penyuluhan dilaksanakan
melalui zoom meeting
Evaluasi hasil :
Faktor pendukung :
b. Musyawarah dilakukan
malam hari, jadi 90% warga
dapat mengikuti karena sudah
berhenti melakukan
aktivitasnya masing-masing
Faktor penghambat :
a. Musyawarah dilakukan
melalui virtual sehingga
terkendala oleh signal yang
terkadang kurang mendukung
c. Penyuluhan dilaksanakan
Berkolaborasi
dengan warga melalui group WhatsApp
untuk selalu komunitas waras wiris
menerapkan
protokol Evaluasi hasil :
kesehatan
a. 100% warga sudah
mengetahui apa itu tentang
virus covid-19 dan protokol
kesehatan
Faktor pendukung :
b. Musyawarah dilakukan
hari libur dan melalui group
WA, jadi 100% warga dapat
mengikuti
Faktor penghambat :
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan Intervensi
3. Sabtu, 2 Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri S:
Januari 2021 berhubungan dengan ketidaktertiban menerapkan Hasil wawancara dengan warga
protokol kesehatan selama masa pandemi waras wiris mengatakandapat
mengetahui tentang virus covid-19
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakandapat
mengetahui proses penyebaran virus
covid-19
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakandapat
mengetahui cara penularan virus covid-
19
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakandapat
mengetahui gejala pasien covid-19
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakandapat
mengetahui pengobatan pasien covid-19
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakandapat
mengetahui pencegahan terkena covid-
19
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakandapat
mengerti tentang pentingnya protokol
kesehatan
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakandapat
mengerti bahaya tidak patuh terhadap
protokol kesehatan
Hasil wawancara dengan warga
waras wiris mengatakanmenjalankan
protokol kesehatan
O:
Warga waras wiris aktif bertanya terkait
topik
Warga waras wiris antusias dengan
penyuluhan dilihat dari banyaknya
pertanyaan
Warga waras wiris sudah paham dengan
materi penyuluhan
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan Intervensi
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Tidaklah mudah untuk melaksanakan pengkajian komunitas dan rumusan
diagnosa keperawatan sebab diagnosa keperawatan adalah gambaran
kebutuhan komunitas bukan ners yang mewakilinya.
2. Ternyata tidaklah gampang menyusun perencanaan keperawatan
komunitas sebab kita harus memperhatikan semua faktor untuk terjadinya
dinamisasi.
3. Dalam pelaksanaannya/implementasi keperawatan ternyata tidaklah
mudah sebab banyak pihak dan pihak yang harus digerakkan agar tercipta
kegiatan yang terintegrai untuk mencapai tujuan.
4. Warga waras wirisantusiasnya terhadap kesehatan cukup baik yang mereka
butuhkan adalah fasilisator, motivator dan koordinator dalam masalah
kesehatan.
5. Masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang berhasil diidentifikasi
di komunitas warga waras wiris tidaklah mudah untuk diselesaikan secara
bersamaan dalam waktu yang terbatas
5.2 Saran
1. Untuk memudahkan pengkajian komunitas sebaiknya bentuk dahulu
sukarelawan untuk membantu pengkajian yang nantinya direkrut untuk
Pokjakes
2. Agar tercapainya rencana yang ditetapkan dibutuhkan keahlian yang sama
untuknya negosiasi, lobi dan advokasi pada semua level baik grassroot
maupundecision maker, dan ini membutuhkan seni dalam berkomunikasi.
56
57
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV.Jakarta : Depkes RI. 2009