Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH PLENO

KEPERAWATAN KOMUNITAS II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen Pembimbing: Ns. Ari Pristiana Dewi, M.kep

Disusun Oleh:

Anggi Wahyudi 1711122683


Yos Bayu Apriliano 1711114569
Anisa Arrasy Shiddieqy 1711113597
Anisa Fitadaris 1711121604
Anita Fitriyanti Simanjuntak 1711113679
Annisa Amelia Putri 1711114620
Aula Rahmawati 1711123067
Aulia Sadeva 1711113637
Ayu Anita 1711113576
Ayu Lestari 1711113612
Ayu Rintiani 1711122759
Cessy Oktarina Amri 1711123024
Cintya Elsa Regina 1711113705
Dessy Magdalena Menchi 1711195290

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Pleno tentang “Asuhan
Keperawatan Komunitas ” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Ari Pristiana Dewi, M.kep sebagai dosen
pembimbing makalah pleno ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai konsep Asuhan Keperawatan komunitas pada lansia semoga dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna untuk kami
sendiri maupun orang yang membaca.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata ataupun ada kata-kata yang kurang
berkenan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Pekanbaru, 20 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan .................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II Pembahasan .................................................................................................3

A. Tahap 1 ........................................................................................................3
B. Tahap 2 ........................................................................................................4
C. Tahap 3 ........................................................................................................4
D. Tahap 4 ........................................................................................................6
E. Tahap 5 ........................................................................................................7
F. Tahap 6 ........................................................................................................7
G. Tahap 7 .........................................................................................................7
1. Definisi Keperawatan Komunitas 7
2. Tujuan Keperawatan Komunitas 9
3. Manfaat Keperawatan Komunitas 10
4. Prinsip Keperawatan Komunitas 11
5. Peran Perawata Komunitas 12
6. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas 18
7. Asuhan Keperawatan (Pengkajian per angregat)
8. Evaluasi (Sumatif Dan Nomatif) 2
BAB III Penutup ....................................................................................................33
A. Kesimpulan ...............................................................................................33
B. Saran ..........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. (Mubarak, 2007)
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat
ini dunia keperawatan semakin berkembang, dimana perawat memiliki peran yang lebih luas
dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang
klien secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus
dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di
Indonesia (Mubarak, 2007)
Dalam menjalankan visi misinya tentu perawat komunitas memiliki peran dan fungsi.
Diataranya Peran yang dapat dilaksanakan adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan,
pendidik, koordinator pelayananan kesehatan, pembaharu(innovator), pengorganisasian
pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator (tempat bertanya),
dan sebagai pengelola (manager). Selain peran perawat juga memiliki fungsi, diantaranya
adalah fungsi independen, fungsi dependen dan fungsi interdependen. Dengan tanggung
jawab fungsi dan peran tersebut kehadiran perawat diharapkan mampu meningkatkan status
kesehatan masyarakat Indonesia (Iqbal Mubarak,W 2009)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Komunitas Keperawatan?
2. Apa Saja Tujuan Komunitas Keperawatan?
3. Apa Saja Manfaat Keperawatan Komunitas ?
4. Apa Saja Prinsip Keperawatan Komunitas?
5. Apa Saja Peran Perawat Komunitas?
6. Apa Saja Strategi Keperawatan Komunitas?
7. Apa Saja Asuhan Keperawatan Komunitas (Pengkajian Berdasarkan Angregat) ?
8. Sebutkan Evaluasi Keperawatan Komunitas?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Komunitas Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Tujuan Komunitas Keperawatan
3. Untuk Mengetahui Manfaat Keperawatan Komunitas
4. Untuk Mengetahui Prinsip Keperawatan Komunitas
5. Untuk Mengetahui Peran Perawat Komunitas
6. Untuk Mengetahui Strategi Keperawatan Komunitas
7. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas (Pengkajian Berdasarkan Angregat)
8. Untuk Mengetahui Evaluasi Keperawatan Komunitas

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skenario
Perawat Santi merupakan perawat teladaan di puskesmas sail. Sebagai perawat
mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dimasyarakat. Ia telah melakukan pengkajian
keperawatan di RW 01 pada beberapa kelompok masyarakat, dengan hasil analisa
sebagai berikut :
a. Pada agregat bayi dan balita di RW 01, didapatkan data prevelensi gizi kurang
lebih banyak dialami pada bayi/balita perempuan (60%) di bandingkan
Bayi/balita laki-laki (40%)
b. Pada agregat anak usia sekolah, perawat melakukan pendekatan di SD Negeri
01 yang letaknya di RW 01, dengtan hasilbahwa kejadian karies gigi pada
anak laki-laki (54%) hampir sama dengan anak perempuan (46%)
c. Selin agregat tersebut, perawat santu juga mendapatkan data hasil pengkajian
pada agregat pasangan usia subur (PUS),Yaitu bebagai masalah kesehatan
wanita lebuh banyak (70%) dibandingkan kesehatan pria (30%).
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, perawat dewi akan melanjutkan asuhan
keperawatan komunitas dengan memprioritaskan masalah yang didapatkan, skoring,
menetukan diagnose keperawatan masyarakat dengan tepat, menyusun strategii intervensi
dan selanjutnya akan melaksanakan kegiatan serta evaluasi.

B. STEP 1 (Terminologi)
1. Gizi Kurang
Gangguan keseshatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan
nutrisi yang mencukupi.
2. PUS ( Pasangan Usia Subur )
Pasangan suami istri yang istrinya berumur 15-49 tahun
3. Karies Gigi
Kerusakan gigi permanen, dan juga mengakibatkan infeksi sehingga dapat merusak
jaringan gigi itu sendiri, contohnya: sering makan-makanan yang manis-manis,
dingin.

3
4. Agregat
Suatu pengelompkkan yang sesuai dengan karakteristik
5. Prevelensi
Jumlah keseluruhan kasus yang di lakukan

C. STEP 2 (Merumuskan Masalah)


1. Apa saja tugas sebagai perawat komunitas ?
2. Apa saja jenis pengkajian yang dilakukandikomunitas?
3. Apa saja point penting yang harus di kaji tentang gizi bayi/anak di keperawatan
komunitas?
4. Mengapa prevalensi gizi kurang lebih banyak di alami anak perempuan dari pada
anak laki-laki?
5. Jelaskan metode pengkajian yang digunakan untuk data bayi/balita bagaimana
hasilnya?
6. Bagaimana metode pendekatan yang harus kita lakukan pada saat melakukan
pengkajian pada anak SD?
7. Apa saja hambatan saat melakukan pengkajian dalam kasus karies gigi ?
8. Sebutkan intervensi yang dilakukan untuk karies gigi berdasarkan strategi
keperawatan komunitas?
9. Strategi pelaksanaa yang diberikan untuk PUS (Pasangan usia subur)?
10. Apa saja yang menjadi masalah kesehatan pada wanita?
11. Berdasarkan analisa di atas diagnose apa ang bisa di tegakkan ?
12. Bagaimana cara menentukan skoring?
13. Pengkajian apa yang cocok untuk agregat remaja tersebut, diagnose, dan intervensi
keperawatan komunitas ?
14. Bagaimana cara keperawatan komunitas dalam menangani masalah merokok pada
remaja?

4
D. STEP 3 (Klarifikasi Masalah)
1. Sebagai role model dan jga mencontohkan hidup sehta, bagaimana perawat
mengubah pola hidup masyarakat tersebut untuk menjadi lebih baik lagi.
2. Observasi,wawancara, windshield survey,kuisioner
3. Asupan makanan yang diberikan untuk bayi/anak balita yaitu pemberian ASI eklusif,
pengelolaan makanan dari orang tua dan juga bisa menghitung BB,TB,IMT, Serta liat
gangguan menelan pada anak tersebut
4. Karna pada anak laki-laki lebih rentan cepat lapar di banding anak perempuan dan
juga nafsu makan anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan
5. Tanyakan kepada orang tua dengan menggunakan kuisioner atau pun dalam bentuk
wawancara, dan mengobservasi khususnya dari fisik anak tersebut.
6. Mengajak anak bermain terlebih dahulu baru kita tanyakan tentang kesehatan giginya,
serta berapa kali sehari mengosok gigi.
7. Jangan sampai anak tersebut bosan saat kita menanyakan tentang kesehatan giginya,
seperti yang kita ketahui bahwasannya anak cepat bosan. Dan juga anak sulit untuk
diajak bicara ketika orang yang baru kenalnya.
8. Mengajak anak mengosok gigi, pada saat pemberian pendidikan kesehatan contohnya
penyuluhan kesehatan tentang gigi, pemberdayaan contohnya sikat gigi bersama-
sama, parnepship contohnya kerjasama dengan puskesmas dan juga dokter gigi,
kelopok contohnya melatih dokter kecil yang ada disekolah
9. Pendidikan kesehatan contohnya kesehatan pada wanita dan pria,partnership
contohnya kerjasama dengan puskesmas untuk pemeriksaan kesuburan, kelopok
contohnya pasutri subur, keperawatan professional papsmear
10. Masalah yang sering terjadi pada wanita yaitu keputihan
11. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, resiko peningkatan penyakit
12. melibatkan masyarakat dan melakukan musyawarah serta melakukan pungutan
suara,sesuai dengan kesadaran,ketersedian, pihak ahli yang ada dimasyarakat
13. Menggunakan metode wawancara dan kuisioner, intervensi yang bisa dilakukan yaitu
pada pendidikan kesehatan bahaya merokok,kelompok contohnya remaja masjid, dan
diagnose yang bisa ditegakan adalah resiko penyalagunaan merokok pada anak
remaja

5
E. STEP 4 Tema Dan Skema
Tema “Asuhan Keperawatan Komunitas”

Asuhan keperawatan
komunitas

RW siaga

pengakajian a. Wawancara
b. Kuisioner
c. Windshield
survey
d. obsevasi

Bayi dan anak Anak usia sekolah PUS (pasanganusia


Remaja yang
balita gizi kurang karies gigi subur)
merokok
Perempuan (60%) Perempuan (54%) Perempuan (70%)
Laki-laki (46%)
Laki-laki (40%) Laki-laki (46%) Laki-laki (30%)

Diagnosa
keperawatan
komunitas
Strategi intervensi:
a. Partnership
a. Ketidakefektifan pemeliharaan
contohnya: bekerja sama
kesehatan
dengan puskesmas
b. Risiko penyalagunaan rokok
b. Pendidikan kesehatan
c. Resiko peningkatan penyakit
Contohnya: penyuluhan
c. Proses kelompok
LKMM Contohnya: kelompok
bermain
Menghentikan d. Pemberdayaan
prioritas Contohnya: sikat gigi
bersama
e. SIP
Contohnya : sikat gigi
dengan benar

6
F. STEP 5 (Learning Objectif)
1. Defenisi keperawatan komunitas
2. Tujuanke perawatan komunitas
3. Manfaat keperawatan komunitas
4. Prinsip keparawatan komunitas
5. Peran perawat komunitas
6. Strategi keperawatan komunitas
7. Asuhan keperawatan (pengkajian sesuai dengan agregat)
8. Evaluasi keperawatan komunitas
G. STEP 6 (Mencari Jawaban Leraning Objectif)

H. STEP 7 ( Menjawab Learning Objectif)


a. Definisi keperawatan komunitas
Berdasarkan pernyataan dari American Nurse Assosiation (2004) yang
mendefenisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan keterampilan
dengan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan msyarakat.
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif di tujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakup siklus hidup manusia. (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang di
tujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di butuhkan.
Keperawatan komunitas merupakan metode askep yang bersifat alamiah,
sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah

7
kesehatan klien, keluarga, kelompok, serta masyarakat melalui langka-langka seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010) .
Pelayanan keperawatan komunitas aalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh,
daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia
dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni & Sepriyono).
b. Tujuan
Tujuan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut. Menurut kholifah (2016),
tujuan keperawatan komunitas yaitu:
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas ini berarti adalah suatu
upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Promosi kesehatan tidak sekadar
mengubah gaya hidup, tetapi mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat
adalah tujuan yang akan dicapai pula.
2. Proteksi kesehatan
Proteksi kesehatan merupakan upaya perlindungan kelompok masyarakat
terhadap terpaparnya suatu penyakit.
3. Pencegahan penyakit dan penyembuhan
Pencegahan penyakit merupakan upaya dalam mencegah terjadinya penyakit
pada kelompok yang berisiko, sedangkan penyembuhan adalah upaya yang
dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah terkena penyakit. Upaya
penyembuhan bertujuan untuk menyembuhkan kelompok masyarakat yang sakit
dan mencegah terjadinya komplikasi.

Sedangkan menurut Mubarak (2009), tujuan keperawatan komunitas di bagi menjadi


tujuan umum daj tujuan khusus:

1. Tujuan Umum

8
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b) meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan.
c) Te r t a n g a n i n ya kelompok keluarga ra wan ya n g
m e m e r l u k a n p e m b i n a a n d a n a s u h a n keperawatan.
d) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus atau rawan yang
memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di
masyarakat.
e) T e r t a n g a n i n ya k a s u s - k a s u s ya n g m e m e r l u k a n p e n a n g a n a n
t i n d a k l a n j u t d a n a s u h a n keperawatan di rumah .
f) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di
puskesmas.
g) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk
menuju keadaan sehat optimal.
c. Fungsi dan manfaat keperawatan komunitas
Fungsi perawatan komunitas.
1. Independent
Fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri,tidak tergantung
pada orang lain atau tim kesehatan lainnya.
2. Dependent
Kegiatan ini dilakukan atau dilaksanakan oleh perawatan atas interaksi dari tim
lainnya( dokter, ahli gizi,radiologi dan lainnya
3. Interdepent
Berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam keperawatan
maupun kesehatan (Pacala, 2007).

9
Menurut Mubarak 2009 fungsi dari keperawatan komunitas adalah :

1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat
dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2009).
Manfaat perawat bardasarkan Hierarki kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologi
Kebutuhan Fisiologi merupakan kebutuhan primer yang menjadi syarat dasar bagi
kelangsungan hidup manusia guna memelihara homeostasis tubuh. Sebagai syarat
dasar, kebutuhan fisiologis ini mutlak terpenuhi. Jika tidak, ini dapat berpengaruh
terhadap kebutuhan yang lain.
2. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
Kebutuhan akan keselamatan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya
fisik.
3. Dapat memberikan konsultasi sehubungan dengan masalah atau tindakan yang
dialami pasien.
4. Dapat memberikan informasi mengenai masaalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
5. Dapat memberikan penyuluhan kesehatan, bagi klien, keluarga dan masyarakat.
6. Dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada klien.
d. Hambatan keperawatan komunitas
a. Perkembangan IPTEK
b. Sosial
c. Pratik
d. pendidikan

10
e. Prinsip keperawatan komunitas
Prinsip keperawatan komunitas :
1) Kemanfaatan
semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus bermanfaat bagi
komunitas.intervensi harus bermanfaat bagi komunitas yaitu keseimbangan antara
manfaat dan kerugian
2) Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
3) Secara langsung
Askep ( mengkaji dan intervensi) klien dan lingkungannya termasuk lingkungan
sosial,ekonomi,serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4) Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri
5) Otonomi klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melakukan
beverapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
f. Peran perawat komunitas
Peran perawat komunitas :
a) Peran sebagai Pemberi asuhan
Seluruh kegiatan upaya pelayanan upaya masyarakat dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kesehatan melaui kerjasama denagn tim kesehatan lainnya
sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan.
b) Peran sebagai pendidik
Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarkat baik dirumah, puskesmas dan di masyarakat dilakukan
secara terorganisir dalam ranka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan-perubahan perialku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat
kesehatan yang optimal.
c) Peran sebagai pengelola

11
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengeloa berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang di emban kepadanya.
d) Peran sebagai Konselor
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi, pada
akhirnya dapat membanu jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang meraka hadapi.
e) Peran sebagai advocator
Kaitan dengan legal aspek bukan pemberi layanan hukum misalnya: kerusakan
lingkungan, dampak terhadap kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan
oleh masyarakat Peran sebagai kolaborasi/coordinator
f) Peran sebagai fasilitator
g) Peran manejerial Manajemen
suatu proses yang merupakan kegiatan-kegiatan yang sistematik, manajemen
adalah alat dari administrasi untuk mencapai tujuan.
h) Peran sebagai peneliti
Melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang dapat
berpengaruh pada penurunan kesehatan bahkan mengancam kesehatan,
selanjutnya penelitian dilaksanakan dalam kaitannya menemukan faktor yang
menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan melalui kegiatan
penelitian dan hasil dari penelitian di aplikasikan dalam praktek keperawatan.
g. Sasaran keperawatan komunitas
Sasaran keperawatan komunitas :
1) Individu
2) Keluarga
3) Kelompok khusus
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti ibu hamil, bayi baru lahir, balita, anak usia
sekolah, lansia

12
b. kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta askep, seperti:
 Penderita penyakit menular : seperti TBC, lepra, AIDS, dsb.
 Penderita penyakit tidak menular : seperti DM, jantung koroner,
dsb.
c. Kelompok yang mempunyai resiko tinggu terserang penyakit, seperti
wanita tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba,
kelompok-kelompok pekerja tertentu.
d. Lembaga sosial, perawatan, dan rehabilitasi seperti panti werda, panti
asuhan, pusat-pusat rehabilitasi, penitipan anak, dsb.
h. Strategi intervensi keperawatan komunitas
1. Proses Kelompok (Group Process)
Proses kelompok adalah suatu bentuk intervensi keperawatan komunitas yang
dilakukan dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat (melalui pembentukan peer
atau social support berdasarkan kondisi dan kebutuhan masyarakat).
Pengaruh positif strategi intervensi dengan proses kelompok meliputi
a. Membangun harapan ketika anggota kelompok menyadarai bahwa ada orang
lain yang telah menghadapi atau berhasil menyelesaikan masalah yang sama
b. Universalitas, dengan menyadari bahwa dirinya tidak sendiri menghadapi
masalah yang sama.
c. Berbagi informasi.
d. Alturisme dan saling membantu.
e. Koreksi berantai atau berurutan, berhubungan dengan paralel terjadi dalam
kelompok dan keluarga.
f. Pengembangan teknik sosilisasi.
g. Prilaku imitatif dari pemimpin kelompok
h. Katarsis, ketika anggota belajar untuk mengekspresikan perasaan secara tepat
2. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan dalam rangka upaya promotif dan
preventif dengan melakukan penyebaran informasi dan meningkatkan motivasi
masyarakat untuk berperilaku sehat ( Stanhope & Lancaster, 2016). Tujuan

13
pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 yaitu”
meningkatkan kemampuanmasyarakat untuk memelihara, meningkatkan derajat
kesehatan, baik fisik, mental dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi maupun
sosial”.
3. Pemberdayaan (Empowerment)
Pemberdayaan atau empowerment adalah suatu kegiatan keperawatan komunitas
dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk menyeleaikan masalah yang ada di
komunitas, masyarakat sebagai subjek dalam menyelesaikan masalah (Hitchock,
Schubert & Thomas, 1999 ; Stanhope & Lancaster, 2016). Pemberdayaan adalah
keseluruhan upaya untuk meningkatkan control dalam pengambilan keputusan pada
individu, keluarga, dan komunitas dan masyarakat. Perawat dapat menggunakan
strategi pemberdayaan untuk membantu masyarakat mengembangkan keterampilan
dalam menyelesaikan masalah, menciptakan keterampilan dalam menyelesaikan
masalah, menciptakan jejaring, negoisasi, lobbying, dan mendapatkan informasi
untuk meningkatkan kesehatan (Nies & McEwen, 2015).
4. Kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan (memberikan manfaat) untuk
mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran masing-
masing (Depkse, 2006). Partnership atau kemitraan adalah suatu bentuk kerjasama
aktif antara perawat komunitas, masyarakat, maupun lintas sector dan program.
Bentuk kegiatannya adalah kolaborasi, negosiasi dan sharing dilakukan untuk saling
menguntungkan.
Partnership adalah intervensi keperawatan komunitas dalam bentuk kerjasama
dengan pihak terkait untuk membina, mengawasi, dan mencegah permaslahan
komunitas (Ervin, 2002).
5. Intervensi Profesional Keperawatan
Intervensi professional keperawatan adalah bentuk tindakan keperawatan
professional yang dapat diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Dapat berupa terapi modalitas dan komplementer seperti terapi relaksasi
otot progresif, story telling, dll.

14
I. Asuhan keperawatan komunitas
1. Asuhan keperawatan komunitas pada bayi dan anak balita
a. Pengkajian
1) Data Inti Komunitas
Usia: Bayi dan Balita di RW 01
2) Data Subsistem komunitas
Pendidikan : Mayoritas pendidikan orang tua dari bayi dan balita hanya sampai
SD, sehingga orang tua mengatakan tidak mengetahui pengetahuan tentang gizi
seimbang pada bayi dan balita dan tidak mengetahui tanda-tanda penyakit pada
anaknya dan balita memiliki kebiasaan jajan di warung yang tidak sehat
Ekonomi: sebagian masyarakat di RW 01 tidak memiliki sumber pendapatan yang
menetap sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat ekonomi di wilayah tesebut.
b. Analisa Data

Data Diagnosa
DS: Perilaku
- Ibu klien mengatakan anaknya memiliki kebiasaan jajan kesehatan
diwarung yang tidak sehat cenderung
- Ibu mengatakan nafsu makan anak berkurang beresiko
DO :
- Sebanyak 40% Ibu tidak mengetahui pengetahuan tentang gizi
seimbang pada bayi dan balita
- Sebanyak 40% balita di RW 01 berada di garis kuning (Data
KMS)

15
c. Intervensi

Rencana Kegiatan Evaluasi


No Diagnosa Tujuan
Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator

1 Perilaku Setelah dilakukan tindakan Pendidikan Penyuluhan Respon Verbal yang Minimal 85 % Mahasiswa
kesehatan keperawatan selama 1 kesehatan kesehatan kepada menandakan masyarakat
cenderung minggu diharapkan masyarakat RW masyarakat/orang mengetahui
beresiko masyarakat di RW 01 01 mengenai gizi tua paham mengenai pentingnya gizi
mengetahui tentang gizi seimbang pada materi penyuluhan seimbang pada bai
seimbang pada bayi dan Bayi dan Balita dan balita
balita Proses Bentuk kelompok Respon verbal dan 85% masyarakat Mahasiswa
Kelompok Forum Anak afektif berpartisipasi aktif
dalam kelompok

Bekerjasama Respon Verbal 85% masyarakat Mahasiswa


dengan pusyandu mengantarkan bayi
PartnerShip untuk pemantauan dan balita untuk
kesehatan bayi rutin mengecek
dan balita kesehatan

1
Pemberdayaan Posyandu bayi Respon verbal dan 85 % kegiatan Mahasiswa
masyarakat dan balita afektif posyandu berjalan
dengan lancar

Strategi Pemeriksaan Respon Verbal 85% masyarakat Mahasiswa


Intervensi kesehatan mau melakukan
Profesional pemeriksaan
kesehatan rutin
untuk bayi dan
balita

2
d. Implementasi dan Evaluasi
No Dx Implementasi Hari/ Tempa Evaluasi Faktor Faktor RTL
tanggal t pendukung penghambat
1 Perilaku Melakukan Senin, 17 Balai S: orang tua klien Banyak orang Kondisi suhu Lakukan
kesehatan penyuluhan kesehatan Februari desa mengatakan sudah tua dan ruangan yang penyuluhan
cenderung kepada masyarakat 2020 paham mengenai masyarakat panas membuat setiap 2
beresiko RW 01 mengenai gizi bahaya merokok yang hadir dan beberapa bulan sekali
seimbang pada Bayi O: orang tua klien antusias masyarakat kurang
dan Balita terlihat aktif dan mendengarkan fokus
antusias materi
A: masalah teratasi
P: lakukan penyuluhan
setiap 2 bulan

Bentuk kelompok Rabu 19 Puskes S: orang tua klien Banyak orang - Pembuatan
Forum Anak Februari mas mengatakan menyukai tua dan program
2020 kegiatan forum anak masyarakat kerja
O: orang tua klien yang hadir dan kelompok
terlihat antusias antusias forum anak
dengan kelompok mengikuti
A: maslaah teratasi kegiatan forum
P: Pembuatan program anak
kerja forum anak

1
Bekerjasama dengan Minggu 2 Puskes S: orang tua klien Banyak nya Ada beberapa bayi Pemeriksaan
pusyandu untuk Maret mas mengatakan akan orang tua klien dan balita yang kesehatan
pemantauan kesehatan 2020 memantau atau dan bayi balita tidak kooperatif dilakukan
bayi dan balita memeriksakan yang hadir saat dilakukan setiap 1
kesehatannya bayi dan pemeriksaan bulan sekali
balita secara rutin kesehatan
O: orang tua klien
terlihat antusias
mengikuti kegiatan
A: Masalah teratasi
P: pemeriksaan
kesehatan dilakukan
setiap 1 bulan sekali
Posyandu bayi dan Kamis, Puskes S: orang tua Orang tua klien Pembentukan
balita 10 Maret mas mengatakan senang dan bayi serta dan
2020 adanya posyandu bayi balita banyak penyegaran
dan balita yang hadir kader
O: orang tua klien
terlihat bersemangat
saat perawat
menentukan struktur
organisasi posyandu

2
A: Masalah teratasi
P: Pembentukan dan
penyegaran kader
Pemeriksaan Senin, 24 Puskes S: orang tua Cuaca yang Pemeriksaan
kesehatan Maret mas klienmengatakan mendung rutin
2020 senang karena dapat dilakukan
melakukan
pemeriksaan
kesehatan untuk
anaknya
O: orang tua terlihat
bersemangat
A: Masalah teratasi
P: Pemeriksaan rutin
dilakukan

3
2. Asuhan keperawatan komunitas pada usia sekolah
a. Pengkajian
1) Data Inti Komunitas
Usia: Anak sekolah (6-12 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki 22 orang dan perempuan 20 orang
Status perkawinan : 100% belum kawin
2) Data Subsistem komunitas
Lingkungan fisik: tipe sekolah permanen, tempatnya strategis, kebersihan
lingkungan sekolah, fasilitas di sekolah seperti kantin, makanan yang disediakan di
kantin, kebiasaan anak di lingkungan sekolah.
Pendidikan : Mayoritas anak berpendidikan Sekolah Dasar (SD)
b. Analisa Data

Data Diagnosa
DS: Anak usia sekolah mengatakan suka Resiko terjadinya kejadian karies
mengkonsumsi makanan yang Manis-manis gigi pada agregat anak usia
Anak usia sekolah mengatakan jarang sekolah
menggosok giginya di malam hari
DO : Jumlah anak yang menggalami karies gigi
di RW 01 lebih banyak pada anak laki-laki
(54%) sedangkan anak perempuan (46%)

1
c. Intervensi
No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Evaluasi

Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator

1 Resiko Setelah dilakukan tindakan Pendidikan Penyuluhan kesehatan Respon Verbal Minimal 80 % Mahasiswa
terjadinya keperawatan selama 1 kesehatan kepada anak usia sekolah di yang remaja mengetahui
kejadian minggu diharapkan anak RW 01 mengenai menandakan tentang kesehatan
karies gigi usia sekolah di RW 01 kesehatan gigi dan cara remaja faham gigi dan cara gosok
pada mengatahui tentang gosok gigi yang benar mengenai gigi yang benar
agregat penyakit karies gigi dan penyuluhan
anak menjaga kesehatan gigi Proses Bentuk kelompok anak usia Respon verbal 80% anak usia Mahasiswa
sekolah serta dapat mengubah Kelompok sekolah sehat dan afektif sekolah
prilaku dari maladaptive berpartisipasi aktif
ke prilaku adaptif dalam kelompok

Bekerjasama dengan Respon Verbal 80% anak usia Mahasiswa


puskesmas untuk sekolah rutin
PartnerShip pemantauan kesehatan anak menggosok gigi dan
usia sekolah memeriksa
kesehatan gigi

1
Pemberdayaan UKS dan dokter kecil Respon verbal 80 % kegiatan Uks Mahasiswa
masyarakat dan afektif dan dokter kecil
berjalan dengan
lancar

Strategi Pemeriksaan kesehatan gigi Respon Verbal 80% remaja mau Mahasiswa
Intervensi melakukan
Profesional pemeriksaan
kesehatan gigi

2
d. Implementasi dan Evaluasi
No Dx Implementasi Hari/ Tempat Evaluasi Faktor Faktor RTL
tanggal pendukung penghambat
1 Resiko terjadinya Melakukan Penyuluhan Senin, 25 Balai S: Anak usia Banyak anak - Lakukan
kejadian karies gigi kesehatan kepada anak Februari desa sekolah usia sekolah penyuluhan
pada agregat anak usia usia sekolah di RW 01 2020 mengatakan sudah yang hadir setiap 2
sekolah di RW 01 mengenai kesehatan gigi faham mengenai dan antusias bulan sekali
dan cara gosok gigi kesehatan gigi dan mendengarka
yang benar cara gosok gigi n materi
yang benar
O: Anak usia
sekolah terlihat
aktif dan antusias
A: masalah teratasi
P: lakukan
penyuluhan setiap
2 bulan
membentuk kelompok Rabu 28 Puskes S: Anak usia Hujan
anak usia sekolah sehat Februari mas sekolah Pembuatan
2020 mengatakan program
menyukai kegiatan kerja
anak sehat kelompok

3
O: Anak usia anak usia
sekolah terlihat sekolah
antusias dengan sehat
kelompok
A: maslaah teratasi
P: Pembuatan
program kerja
kelompok anak
usia sekolah sehat
Bekerjasama dengan Minggu 3 Puskes S: Anak usia Banyak nya
puskesmas untuk Maret mas sekolah anak usia
pemantauan kesehatan 2020 mengatakan akan sekolah yang pemeriksaan
anak usia sekolah memantau atau hadir kesehatan
memeriksakan dilakukan
kesehatannya setiap 6
secara rutin bulan
O: Anak usia
sekolah terlihat
antusias mengikuti
kegiatan
A: Masalah
teratasi

4
P: pemeriksaan
kesehatan
dilakukan setiap 6
bulan
Membentuk Dokter Jumat 14 Puskes S: anak usia Anak usia
kecil Msret mas sekolah sekolah
2020 mengatakan belum sangat Pembentuka
mengetahui antusias n dan
kegaiatn Dokter penyegaran
kecil kader
O: Anak usia
sekolah terlihat
bersemangat saat
perawat
menentukan dokter
kecil
A: Masalah
teratasi
P: Pembentukan
dan penyegaran
kader
Melakukan Pemeriksaan Sabtu 16 Puskes S: Anak usia Cuaca yang Pemeriksaa

5
kesehatan Maret mas sekolah mendung n rutin
2020 mengatakan dilakukan
senang karena
dapat melakukan
pemeriksaan
kesehatan
O: Anakn usia
sekolah terlihat
antusias
A: Masalah
teratasi
P: Pemeriksaan
rutin dilakukan

6
3. Asuhan keperawatan komunitas pada remaja
a. Pengkajian
1) Data Inti Komunitas
Usia: Usia Remaja di RW 01 rentang 13-18 tahun
2) Data Subsistem komunitas
Lingkungan fisik: Banyak remaja yang merokok, sehingga mempengaruhi remaja lain
untuk merokok
Pendidikan : Mayoritas remaja berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
b. Analisa Data

Data Diagnosa
DS: Remaja mengatakan alasan merokok karena coba-coba dan Penyalahgunaan rokok
menghilangkan stress
DO : sebanyak 76% remaja laki-laki di RW 01 Merokok

c. Intervensi
No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Evaluasi

Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator


1 Penyalahgunaan Setelah Pendidikan Penyuluhan Respon Minimal 80 Mahasiswa
rokok pada dilakukan kesehatan kesehatan Verbal yang % remaja
remaja di RW tindakan kepada menandakab mengetahui
01 keperawatan remaja RW remaja apa bahaya
selama 1 01 mengenai faham dari merokok
minggu bahaya mengenai
diharapkan merokok penyuluhan
remaja RW Proses Bentuk Respon 80% remaja Mahasiswa
01 Kelompok kelompok verbal dan berpartisipasi
mengatahui remaja sehat afektif aktif dalam
bahaya kelompok
merokok
dan dapat

1
mengubah Bekerjasama Respon 80% remaja Mahasiswa
prilaku dari dengan Verbal rutin
maladaptive PartnerShip puskesmas mengecek
ke prilaku untuk kesehatab
adaptif pemantauan
kesehatan
remaja
Pemberdayaan Posyandu Respon 80 % Mahasiswa
masyarakat Remaja verbal dan kegiatan
afektif posyandu
berjalan
dengan
lancar
Strategi Pemeriksaan Respon 80% remaja Mahasiswa
Intervensi kesehatan Verbal mau
Profesional melakukan
pemeriksaan
kesehatan

2
d. Implementasi dan Evaluasi
No Dx Implementasi Hari/ Tempat Evaluasi Faktor Faktor RTL
tanggal pendukung penghambat
1 Penyalahgunaan rokok Melakukan Senin, 25 Balai S: Remaja mengatakan Banyak - Lakukan
pada remaja di RW 01 Penyuluhan Februari desa sudah faham mengenai remaja yang penyuluha
kesehatan 2020 bahaya merokok hadir dan n setiap 2
kepada remaja O: remaja terlihat aktif antusias bulan
RW 01 dan antusias mendengarka sekali
mengenai A: masalah teratasi n materi
bahaya P: lakukan penyuluhan
merokok setiap 2 bulan

membentuk Rabu 28 Puskesm S: remaja mengatakan Hujan


kelompok Februari as menyukai kegiatan Pembuata
remaja sehat 2020 remjaa sehat n program
O: Remaja terlihat kerja
antusias dengan kelompok
kelompok remaja
A: maslaah teratasi sehat
P: Pembuatan program

1
kerja kelompok remaja
sehat
Bekerjasama Minggu 3 Puskesm S: remaja mengatakan Banyak nya
dengan Maret as akan memantau atau remaja yang
puskesmas 2020 memeriksakan hadir pemeriksa
untuk kesehatannya secara an
pemantauan rutin kesehatan
kesehatan O: remaja terlihat dilakukan
remaja antusias mengikuti setiap 6
kegiatan bulan
A: Masalah teratasi
P: pemeriksaan
kesehatan dilakukan
setiap 6 bulan
Membentuk Jumat 14 Puskesm S: remaja mengatakan Remaja
posyandu Msret as belum mengetahui sangat
remaja 2020 kegaiatn posyandu antusias Pembentu
remaja kan dan
O: remaja terlihat penyegara
bersemnagat saat n kader
perawat menentukan
struktur organisasi

2
posyandu
A: Masalah teratasi
P: Pembentukan dan
penyegaran kader
Melakukan Sabtu 16 Puskesm S: Remaja mengatakan Cuaca yang Pemeriksa
Pemeriksaan Maret as senaag karena dapat mendung an rutin
kesehatan 2020 melakukan dilakukan
pemeriksaan
kesehatan
O: Remaja terlihat
antusias
A: Masalah teratasi
P: Pemeriksaan rutin
dilakukan

3
4. Asuhan keperawatan komunitas pada PUS ( Pasangan Usia Subur)
a. Teknik pengumpulan data
1) Wawancara
Wawancara adalah kegiatan komunitas timbal balik yang berbentuk tanya jawab
antara perawat dengan klien, keluargan klien, atau dengan masyarakat yang berkaitan
dengan masalah kesehatan.
2) Kuesioner
Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan
kuesioner dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang. Pengalaman atau
pengetahuan dan lain-lain yang dimilikinya. Kuesioner merupakan instrumen
pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan kedalam bentuk item
atau bentuk pertanyaan.
3) Observasi
Melakukan pengamatan dalam keperawatan komunitas melalui aspek fisik,
psikologis, prilaku dan sikap.
4) Wiendshield survey
Merupakan pendataan menggunakan panca indra tentang wilayah atau demografi
masyarakat yang ada diwilayah tempat tinggal meliputi:
 Perumahan, lingkungan, daerah (bangunan: tua, bahan arsitektur, bersatu
berpisah, dll)
 Lingkungan terbuka (luas, kualitas, pribadi, umum, dll)
 Batas (ada batas daerah, jalan, got, kondisi bersih, kotor)
 Kebiasaan (tempat kumpul, siapa, jam berapa, dll)
 Transportasi (cara datang dan pergi, situasi jalan, jenis transportasi)
 Pelayanan kesehatan dimasyarakat (puskesmas, pustu, balai pengobatan)
 Tempat rekreasi (keluarga, anak-anak, umum)
 Tempat ibadah (mesjid, gereja, wihara)
 Sekolah atau perguruan
 Organisasi dimasyarakat
 Politik

1
a. Pengkajian
1) Inti komunitas
Sejarah Demografi: statistic kependudukan seperti angka kematian, sex ratio, status
perkawinan, statistic kesehatan seperti angka penyakit kronik, kesehatan anak, penyakit,
dll
Ethnik: perbedaan budaya, tanda-tanda yang terlihat yang mengindikasikan adanya
perbedaan budaya -Nilai dan kepercayaan : agama yang dianut, sarana beribadah dll
2) Sub System
a) Lingkungan fisik
 Lokasi dan batas desa
 Cuaca /musim
 Kondisi tanah, air udara (kualitas dan kuantitas)
 Perumahan
 Binatang dan tumbuh-tumbuhan
 Sampah dan pengelolaannya
 Pelayanan umum : listrik kondisi jalan, penggilingan padi, dll
b) Pendidikan
 Tingkat pendidikan penduduk
 Sarana sekolah (jika ada) : jumlah siswa, fasilitas sekolah, UKS.
c) Ekonomi
 Tingkat ekonomi penduduk
 Jenis pekerjaan
 Tingkat pengangguran
 Home Industry atau pabrik yang ada di sekitar masyarakat
 Pusat perbelanjaan
d) Sistem politik dan pemerintahan
 System pemerintahan umum
 Manajemen masyarakat: system pemilihan pemimpin, perkumpulan di
masyarakat, PJ kesehatan masyarakat
e) Keamanan dan transportasi

2
 Sarana transportasi : pribadi dan umum
 Sarana dan fasilitas keamanan
f) Pelayanan kesehatan dan sosial
 Sarana dan fasilitas kesehatan yang ada dan sering digunakan penduduk
 Asuransi kesehatan
 Perilaku sehat penduduk
g) Komunikasi
 Dimana penduduk sering berkumpul
 Alat komunikasi
h) Rekreasi
 Sarana rekreasi : kondisi, jenis dan jumlah
Jenis rekreasi yang sering digunakan masyarakat
b. Analisis data

Data diagnosa
DO: Pasangan usia subur yang mengalami Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
masalah kesehatan yaitu pada wanita
sebanyak 70% dan pria 30%

3
c. Intervensi

No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Evaluasi


keperawatan Evaluasi
Strategi Intervensi Kriteria Standart Evaluator
1. Ketidakefektifan Umum: Pendidikan penyuluhan Respon verbal Minimal 80% Mahasiswa
pemeliharaan Setelah dilakukan kegiatan kesehatan tentang yang pasangan usia subur
kesehatan diharapkan masalah pentingnya menandakan memahami
pemeliharaan kesehatan pada menjaga PUS paham mengenai
pasangan usia subur tidak kesehatan mengenai pentingnya
terjadi. penyuluhan pemeliharaan
kesehatan
Khusus:
Setelah dilakukan kegiatan
diharapkan:
 Meningkatnya

1
pengetahuan Proses Pembentuk Respon Verbal Minimal 80% Mahasiswa
masyarakat dan kelompok an dan afektif pasangan usia subur
keluarga mengenai kelompok berpartisipasi aktif
pemeliharaan pasangan dalam kelompok
kesehatan tentang usia subur
kesehatan lingkungan (PUS)
dan penyakit- sehat
penyakit yang akan
berpotensi timbul.
 Meningkatnya
kesadaran dan Mahasiswa
motivasi pasangan Pemberdayaan: Program Respon verbal 80% kegiatan Mahasisa
usia subur untuk KB dan afektif berlangsung dengan
berprilaku hidup baik
sehat. bekerja Respon veral 80% pasangan usia Mahasiswa
Partnership sama subur rutin
dengan melakukan
puskesmas pemeriksaan
untuk kesehatan
pemeriksaa
n kesehatan

2
Strategi Pemeriksaa Respon verbal 80% pasangan usia Mahasiswa
Intervensi n kesehatan subur melakukan
keperawatan dan pap pemeriksaam
profesional smear kesehatan

3
d. Implementasi dan evaluasi

No Diagnosa Implementasi Hari/ Tempat Evaluasi Faktor pendukung Faktor


tanggal penghambat
1. Ketidakefekt Melakukan Senin, Balai desa S: PUS mengatakam sudah Banyak pasangan -
ifan penyuluhan 25 memahami mengenai usia subur yang
pemeliharaa kepada pasangan februari pentingnya pemeliharaan datang ke
n kesehatan usia subur di RW 2020 kesehatan punyuluhan dan
01 mengenai sangat antusias
pemeliharaan O: PUS telah aktif dan antusias mendengarkan
kesehatan materi
A: masalah teratasi

P: lakukan penyuluhan setia


tiga bulan
2. Membentuk Selasa, Puskesmas S: PUS mengatakan senang Banyaknya Hujan
kelompok 26 bisa ikut dalam kelompok pasangan usia subur
pasangan usia februari yang hadir
subur sehat 2020 O: PUS erlihat antusias di Pasangan usia
kelompok subur sangan
antusias
A: masalah teratasi

4
P: pembuatan program
kelompok PUS sehat
3. Bekerja sama kamis, Puskesmas S: PUS mengatakan akan
dengan puskesmas 28 memantau dan memeriksakan
untuk peningkatan februari keehatan nya secara rutin
kesehatanpada 2020
pasangan usia O: PUS terlihat antusias
subur selama kegiatan

A: masalah teratasi

P: pemeriksaan kesehatan
dilakukan setiap 6 bulan
4. Program KB jumat, Puskesmas S: PUS mengatakan belum
29 mengetahui tentang kegiatan
februari tersebut
2020
O: PUS terlihat bersemangat
sat perawat menentukan
struktur organisasi tersebut

A: masalah teratasi

5
P: pembentukan dan
penyegaran kader

5. Melakukan Sabtu, puskesmas S: PUS mengatakan senang Hujan


pemeriksaan 30 karena bisa melaukan
kesehatan dan pap februari pemeriksaan kesehatan
smear 2020
O: PUS terlihat antusias

A: masalah teratasi

P: pemeriksaan ritin dilakukan

6
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial,
sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar ditujukan kepada individu,
keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
Dalam menjalankan visi misinya tentu perawat komunitas memiliki peran dan
fungsi. Diataranya Peran yang dapat dilaksanakan di antaranya adalah sebagai pelaksana
pelayanan keperawatan, pendidik, koordinator pelayananan kesehatan,
pembaharu(innovator), pengorganisasian pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role
model), sebagai fasilitator (tempat bertanya), dan sebagai pengelola (manager). Selain
peran perawat juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi independen, fungsi
dependen dan fungsi interdependen (Iqbal Mubarak, W 2009)
B. Saran
Penyusun senantiasa mengharapkan kritik saran yang membangun guna
penyempurna makalah kami selanjutnya, selain itu penyusun juga menyarankan kepada
rekan-rekan calon perawat dan perawat untuk memahami peran dan fungsi perawat
sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan baik tanpa menyalahi aturan yang sudah di
tentukan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Wahyudi. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Sulita.

Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice. Upper Saddle River- New
Jersey: Prentice Hall.

Depkes RI. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta:

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Depkes RI. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat.

Depkes RI. 2006. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat

Harnilawati.2013.pengantar ilmu keperawatan komunitas.sulawesi selatan : pustaka As salam)

Kholifah, Siti Nur. (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan: Kemenkes RI.

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas; Konsep dan Aplikasi.

Jakarta : Salemba Medika.

Mubarak. W. L. 2009. Sosiologi untuk keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Riyadi. 2007. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/keperawatan-
keluarga-dan-komunitas-kkomprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai