Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH PLENO

KEPERAWATAN KOMUNITAS II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen Pembimbing: Ns. Ari Pristiana Dewi, M.kep

Disusun Oleh:

Anggi Wahyudi 1711122683


Yos Bayu Apriliano 1711114569
Anisa Arrasy Shiddieqy 1711113597
Anisa Fitadaris 1711121604
Anita Fitriyanti Simanjuntak 1711113679
Annisa Amelia Putri 1711114620
Aula Rahmawati 1711123067
Aulia Sadeva 1711113637
Ayu Anita 1711113576
Ayu Lestari 1711113612
Ayu Rintiani 1711122759
Cessy Oktarina Amri 1711123024
Cintya Elsa Regina 1711113705
Dessy Magdalena Menchi 1711195290

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Pleno tentang “Asuhan
Keperawatan Komunitas ” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Ari Pristiana Dewi, M.kep sebagai dosen
pembimbing makalah pleno ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai konsep Asuhan Keperawatan komunitas pada lansia semoga dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna untuk kami
sendiri maupun orang yang membaca.
Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata ataupun ada kata-kata yang kurang
berkenan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Pekanbaru, 20 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan..................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II Pembahasan.................................................................................................3

A. Tahap 1 ........................................................................................................3
B. Tahap 2 ........................................................................................................4
C. Tahap 3 ........................................................................................................4
D. Tahap 4 ........................................................................................................6
E. Tahap 5 ........................................................................................................7
F. Tahap 6 ........................................................................................................7
G. Tahap 7.........................................................................................................7
1. Definisi Keperawatan Komunitas 7
2. Tujuan Keperawatan Komunitas 9
3. Manfaat Keperawatan Komunitas 10
4. Prinsip Keperawatan Komunitas 11
5. Peran Perawata Komunitas 12
6. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas 18
7. Asuhan Keperawatan (Pengkajian per angregat)
8. Evaluasi (Sumatif Dan Nomatif) 2
BAB III Penutup....................................................................................................33
A. Kesimpulan ...............................................................................................33
B. Saran ..........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. (Mubarak, 2007)
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat
ini dunia keperawatan semakin berkembang, dimana perawat memiliki peran yang lebih luas
dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang
klien secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan yang harus
dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di
Indonesia (Mubarak, 2007)
Dalam menjalankan visi misinya tentu perawat komunitas memiliki peran dan fungsi.
Diataranya Peran yang dapat dilaksanakan adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan,
pendidik, koordinator pelayananan kesehatan, pembaharu(innovator), pengorganisasian
pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator (tempat bertanya),
dan sebagai pengelola (manager). Selain peran perawat juga memiliki fungsi, diantaranya
adalah fungsi independen, fungsi dependen dan fungsi interdependen. Dengan tanggung
jawab fungsi dan peran tersebut kehadiran perawat diharapkan mampu meningkatkan status
kesehatan masyarakat Indonesia (Iqbal Mubarak,W 2009)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Komunitas Keperawatan?
2. Apa Saja Tujuan Komunitas Keperawatan?
3. Apa Saja Manfaat Keperawatan Komunitas ?
4. Apa Saja Prinsip Keperawatan Komunitas?
5. Apa Saja Peran Perawat Komunitas?
6. Apa Saja Strategi Keperawatan Komunitas?
7. Apa Saja Asuhan Keperawatan Komunitas (Pengkajian Berdasarkan Angregat) ?
8. Sebutkan Evaluasi Keperawatan Komunitas?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Komunitas Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Tujuan Komunitas Keperawatan
3. Untuk Mengetahui Manfaat Keperawatan Komunitas
4. Untuk Mengetahui Prinsip Keperawatan Komunitas
5. Untuk Mengetahui Peran Perawat Komunitas
6. Untuk Mengetahui Strategi Keperawatan Komunitas
7. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas (Pengkajian Berdasarkan Angregat)
8. Untuk Mengetahui Evaluasi Keperawatan Komunitas

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skenario
Perawat Santi merupakan perawat teladaan di puskesmas sail. Sebagai perawat
mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dimasyarakat. Ia telah melakukan pengkajian
keperawatan di RW 01 pada beberapa kelompok masyarakat, dengan hasil analisa
sebagai berikut :
a. Pada agregat bayi dan balita di RW 01, didapatkan data prevelensi gizi kurang
lebih banyak dialami pada bayi/balita perempuan (60%) di bandingkan
Bayi/balita laki-laki (40%)
b. Pada agregat anak usia sekolah, perawat melakukan pendekatan di SD Negeri
01 yang letaknya di RW 01, dengtan hasilbahwa kejadian karies gigi pada
anak laki-laki (54%) hampir sama dengan anak perempuan (46%)
c. Selin agregat tersebut, perawat santu juga mendapatkan data hasil pengkajian
pada agregat pasangan usia subur (PUS),Yaitu bebagai masalah kesehatan
wanita lebuh banyak (70%) dibandingkan kesehatan pria (30%).
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut, perawat dewi akan melanjutkan asuhan
keperawatan komunitas dengan memprioritaskan masalah yang didapatkan, skoring,
menetukan diagnose keperawatan masyarakat dengan tepat, menyusun strategii intervensi
dan selanjutnya akan melaksanakan kegiatan serta evaluasi.

B. STEP 1 (Terminologi)
1. Gizi Kurang
Gangguan keseshatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan
nutrisi yang mencukupi.
2. PUS ( Pasangan Usia Subur )
Pasangan suami istri yang istrinya berumur 15-49 tahun
3. Karies Gigi
Kerusakan gigi permanen, dan juga mengakibatkan infeksi sehingga dapat merusak
jaringan gigi itu sendiri, contohnya: sering makan-makanan yang manis-manis,
dingin.

3
4. Agregat
Suatu pengelompkkan yang sesuai dengan karakteristik
5. Prevelensi
Jumlah keseluruhan kasus yang di lakukan

C. STEP 2 (Merumuskan Masalah)


1. Apa saja tugas sebagai perawat komunitas ?
2. Apa saja jenis pengkajian yang dilakukandikomunitas?
3. Apa saja point penting yang harus di kaji tentang gizi bayi/anak di keperawatan
komunitas?
4. Mengapa prevalensi gizi kurang lebih banyak di alami anak perempuan dari pada
anak laki-laki?
5. Jelaskan metode pengkajian yang digunakan untuk data bayi/balita bagaimana
hasilnya?
6. Bagaimana metode pendekatan yang harus kita lakukan pada saat melakukan
pengkajian pada anak SD?
7. Apa saja hambatan saat melakukan pengkajian dalam kasus karies gigi ?
8. Sebutkan intervensi yang dilakukan untuk karies gigi berdasarkan strategi
keperawatan komunitas?
9. Strategi pelaksanaa yang diberikan untuk PUS (Pasangan usia subur)?
10. Apa saja yang menjadi masalah kesehatan pada wanita?
11. Berdasarkan analisa di atas diagnose apa ang bisa di tegakkan ?
12. Bagaimana cara menentukan skoring?
13. Pengkajian apa yang cocok untuk agregat remaja tersebut, diagnose, dan intervensi
keperawatan komunitas ?
14. Bagaimana cara keperawatan komunitas dalam menangani masalah merokok pada
remaja?

4
D. STEP 3 (Klarifikasi Masalah)
1. Sebagai role model dan jga mencontohkan hidup sehta, bagaimana perawat
mengubah pola hidup masyarakat tersebut untuk menjadi lebih baik lagi.
2. Observasi,wawancara, windshield survey,kuisioner
3. Asupan makanan yang diberikan untuk bayi/anak balita yaitu pemberian ASI eklusif,
pengelolaan makanan dari orang tua dan juga bisa menghitung BB,TB,IMT, Serta liat
gangguan menelan pada anak tersebut
4. Karna pada anak laki-laki lebih rentan cepat lapar di banding anak perempuan dan
juga nafsu makan anak laki-laki lebih kuat dari pada anak perempuan
5. Tanyakan kepada orang tua dengan menggunakan kuisioner atau pun dalam bentuk
wawancara, dan mengobservasi khususnya dari fisik anak tersebut.
6. Mengajak anak bermain terlebih dahulu baru kita tanyakan tentang kesehatan giginya,
serta berapa kali sehari mengosok gigi.
7. Jangan sampai anak tersebut bosan saat kita menanyakan tentang kesehatan giginya,
seperti yang kita ketahui bahwasannya anak cepat bosan. Dan juga anak sulit untuk
diajak bicara ketika orang yang baru kenalnya.
8. Mengajak anak mengosok gigi, pada saat pemberian pendidikan kesehatan contohnya
penyuluhan kesehatan tentang gigi, pemberdayaan contohnya sikat gigi bersama-
sama, parnepship contohnya kerjasama dengan puskesmas dan juga dokter gigi,
kelopok contohnya melatih dokter kecil yang ada disekolah
9. Pendidikan kesehatan contohnya kesehatan pada wanita dan pria,partnership
contohnya kerjasama dengan puskesmas untuk pemeriksaan kesuburan, kelopok
contohnya pasutri subur, keperawatan professional papsmear
10. Masalah yang sering terjadi pada wanita yaitu keputihan
11. ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, resiko peningkatan penyakit
12. melibatkan masyarakat dan melakukan musyawarah serta melakukan pungutan
suara,sesuai dengan kesadaran,ketersedian, pihak ahli yang ada dimasyarakat
13. Menggunakan metode wawancara dan kuisioner, intervensi yang bisa dilakukan yaitu
pada pendidikan kesehatan bahaya merokok,kelompok contohnya remaja masjid, dan
diagnose yang bisa ditegakan adalah resiko penyalagunaan merokok pada anak
remaja

5
E. STEP 4 Tema Dan Skema
Tema “Asuhan Keperawatan Komunitas”

Asuhan keperawatan
komunitas

RW siaga

a. Wawancara
pengakajian
b. Kuisioner
c. Windshield
survey
d. obsevasi

Bayi dan anak Anak usia sekolah PUS (pasanganusia


Remaja yang
balita gizi kurang karies gigi subur)
merokok
Perempuan (60%) Perempuan (54%) Perempuan (70%)
Laki-laki (46%)
Laki-laki (40%) Laki-laki (46%) Laki-laki (30%)

Diagnosa
keperawatan
komunitas
Strategi intervensi:
a. Partnership
a. Ketidakefektifan pemeliharaan
contohnya: bekerja sama
kesehatan
dengan puskesmas
b. Risiko penyalagunaan rokok
c. Resiko peningkatan penyakit
b. Pendidikan kesehatan
Contohnya: penyuluhan
c. Proses kelompok
LKMM Contohnya: kelompok
bermain
Menghentikan d. Pemberdayaan
prioritas Contohnya: sikat gigi
bersama
e. SIP
Contohnya : sikat gigi
dengan benar

6
F. STEP 5 (Learning Objectif)
1. Defenisi keperawatan komunitas
2. Tujuanke perawatan komunitas
3. Manfaat keperawatan komunitas
4. Prinsip keparawatan komunitas
5. Peran perawat komunitas
6. Strategi keperawatan komunitas
7. Asuhan keperawatan (pengkajian sesuai dengan agregat)
8. Evaluasi keperawatan komunitas
G. STEP 6 (Mencari Jawaban Leraning Objectif)

H. STEP 7 ( Menjawab Learning Objectif)


a. Definisi keperawatan komunitas
Berdasarkan pernyataan dari American Nurse Assosiation (2004) yang
mendefenisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan keterampilan
dengan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan msyarakat.
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif di tujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakup siklus hidup manusia. (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang di
tujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di butuhkan.
Keperawatan komunitas merupakan metode askep yang bersifat alamiah,
sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah

7
kesehatan klien, keluarga, kelompok, serta masyarakat melalui langka-langka seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010) .
Pelayanan keperawatan komunitas aalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh,
daerah terisolasi, dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia
dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni & Sepriyono).
b. Tujuan
Tujuan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut. Menurut kholifah (2016),
tujuan keperawatan komunitas yaitu:
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas ini berarti adalah suatu
upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat
optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Promosi kesehatan tidak sekadar
mengubah gaya hidup, tetapi mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat
adalah tujuan yang akan dicapai pula.
2. Proteksi kesehatan
Proteksi kesehatan merupakan upaya perlindungan kelompok masyarakat
terhadap terpaparnya suatu penyakit.
3. Pencegahan penyakit dan penyembuhan
Pencegahan penyakit merupakan upaya dalam mencegah terjadinya penyakit
pada kelompok yang berisiko, sedangkan penyembuhan adalah upaya yang
dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah terkena penyakit. Upaya
penyembuhan bertujuan untuk menyembuhkan kelompok masyarakat yang sakit
dan mencegah terjadinya komplikasi.

Sedangkan menurut Mubarak (2009), tujuan keperawatan komunitas di bagi menjadi


tujuan umum daj tujuan khusus:

1. Tujuan Umum

8
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
2. Tujuan Khusus
a) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b) meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan.
c) Te r t a n g a n i n y a kelompok keluarga ra wan yang
m e m e r l u k a n p e m b i n a a n d a n a s u h a n keperawatan.
d) Tertanganinya kelompok masyarakat khusus atau rawan yang
memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di
masyarakat.
e) T e r t a n g a n i n y a k a s u s - k a s u s y a n g m e m e r l u k a n p e n a n g a n a n
t i n d a k l a n j u t d a n a s u h a n keperawatan di rumah .
f) Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di
puskesmas.
g) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk
menuju keadaan sehat optimal.
c. Fungsi dan manfaat keperawatan komunitas
Fungsi perawatan komunitas.
1. Independent
Fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara mandiri,tidak tergantung
pada orang lain atau tim kesehatan lainnya.
2. Dependent
Kegiatan ini dilakukan atau dilaksanakan oleh perawatan atas interaksi dari tim
lainnya( dokter, ahli gizi,radiologi dan lainnya
3. Interdepent
Berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam keperawatan
maupun kesehatan (Pacala, 2007).

9
Menurut Mubarak 2009 fungsi dari keperawatan komunitas adalah :

1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat
dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2009).
Manfaat perawat bardasarkan Hierarki kebutuhan dasar manusia menurut Abraham
Maslow yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologi
Kebutuhan Fisiologi merupakan kebutuhan primer yang menjadi syarat dasar bagi
kelangsungan hidup manusia guna memelihara homeostasis tubuh. Sebagai syarat
dasar, kebutuhan fisiologis ini mutlak terpenuhi. Jika tidak, ini dapat berpengaruh
terhadap kebutuhan yang lain. 
2. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
Kebutuhan akan keselamatan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya
fisik. 
3. Dapat memberikan konsultasi sehubungan dengan masalah atau tindakan yang
dialami pasien.
4. Dapat memberikan informasi mengenai masaalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
5. Dapat memberikan penyuluhan kesehatan, bagi klien, keluarga dan masyarakat.
6. Dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada klien.
d. Hambatan keperawatan komunitas
a. Perkembangan IPTEK
b. Sosial
c. Pratik
d. pendidikan

10
e. Prinsip keperawatan komunitas
Prinsip keperawatan komunitas :
1) Kemanfaatan
semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus bermanfaat bagi
komunitas.intervensi harus bermanfaat bagi komunitas yaitu keseimbangan antara
manfaat dan kerugian
2) Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan
serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
3) Secara langsung
Askep ( mengkaji dan intervensi) klien dan lingkungannya termasuk lingkungan
sosial,ekonomi,serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4) Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari
komunitas itu sendiri
5) Otonomi klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melakukan
beverapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
f. Peran perawat komunitas
Peran perawat komunitas :
a) Peran sebagai Pemberi asuhan
Seluruh kegiatan upaya pelayanan upaya masyarakat dan puskesmas dalam
mencapai tujuan kesehatan melaui kerjasama denagn tim kesehatan lainnya
sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan.
b) Peran sebagai pendidik
Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarkat baik dirumah, puskesmas dan di masyarakat dilakukan
secara terorganisir dalam ranka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan-perubahan perialku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat
kesehatan yang optimal.
c) Peran sebagai pengelola

11
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengeloa berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang di emban kepadanya.
d) Peran sebagai Konselor
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi, pada
akhirnya dapat membanu jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang meraka hadapi.
e) Peran sebagai advocator
Kaitan dengan legal aspek bukan pemberi layanan hukum misalnya: kerusakan
lingkungan, dampak terhadap kesehatan, penyelesaian apa yang perlu dilakukan
oleh masyarakat Peran sebagai kolaborasi/coordinator
f) Peran sebagai fasilitator
g) Peran manejerial Manajemen
suatu proses yang merupakan kegiatan-kegiatan yang sistematik, manajemen
adalah alat dari administrasi untuk mencapai tujuan.
h) Peran sebagai peneliti
Melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang dapat
berpengaruh pada penurunan kesehatan bahkan mengancam kesehatan,
selanjutnya penelitian dilaksanakan dalam kaitannya menemukan faktor yang
menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan melalui kegiatan
penelitian dan hasil dari penelitian di aplikasikan dalam praktek keperawatan.
g. Sasaran keperawatan komunitas
Sasaran keperawatan komunitas :
1) Individu
2) Keluarga
3) Kelompok khusus
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti ibu hamil, bayi baru lahir, balita, anak usia
sekolah, lansia

12
b. kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta askep, seperti:
 Penderita penyakit menular : seperti TBC, lepra, AIDS, dsb.
 Penderita penyakit tidak menular : seperti DM, jantung koroner,
dsb.
c. Kelompok yang mempunyai resiko tinggu terserang penyakit, seperti
wanita tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba,
kelompok-kelompok pekerja tertentu.
d. Lembaga sosial, perawatan, dan rehabilitasi seperti panti werda, panti
asuhan, pusat-pusat rehabilitasi, penitipan anak, dsb.
h. Strategi intervensi keperawatan komunitas
1. Proses Kelompok (Group Process)
Proses kelompok adalah suatu bentuk intervensi keperawatan komunitas yang
dilakukan dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat (melalui pembentukan peer
atau social support berdasarkan kondisi dan kebutuhan masyarakat).
Pengaruh positif strategi intervensi dengan proses kelompok meliputi
a. Membangun harapan ketika anggota kelompok menyadarai bahwa ada orang
lain yang telah menghadapi atau berhasil menyelesaikan masalah yang sama
b. Universalitas, dengan menyadari bahwa dirinya tidak sendiri menghadapi
masalah yang sama.
c. Berbagi informasi.
d. Alturisme dan saling membantu.
e. Koreksi berantai atau berurutan, berhubungan dengan paralel terjadi dalam
kelompok dan keluarga.
f. Pengembangan teknik sosilisasi.
g. Prilaku imitatif dari pemimpin kelompok
h. Katarsis, ketika anggota belajar untuk mengekspresikan perasaan secara tepat
2. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan dalam rangka upaya promotif dan
preventif dengan melakukan penyebaran informasi dan meningkatkan motivasi
masyarakat untuk berperilaku sehat ( Stanhope & Lancaster, 2016). Tujuan

13
pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 yaitu”
meningkatkan kemampuanmasyarakat untuk memelihara, meningkatkan derajat
kesehatan, baik fisik, mental dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi maupun
sosial”.
3. Pemberdayaan (Empowerment)
Pemberdayaan atau empowerment adalah suatu kegiatan keperawatan komunitas
dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk menyeleaikan masalah yang ada di
komunitas, masyarakat sebagai subjek dalam menyelesaikan masalah (Hitchock,
Schubert & Thomas, 1999 ; Stanhope & Lancaster, 2016). Pemberdayaan adalah
keseluruhan upaya untuk meningkatkan control dalam pengambilan keputusan pada
individu, keluarga, dan komunitas dan masyarakat. Perawat dapat menggunakan
strategi pemberdayaan untuk membantu masyarakat mengembangkan keterampilan
dalam menyelesaikan masalah, menciptakan keterampilan dalam menyelesaikan
masalah, menciptakan jejaring, negoisasi, lobbying, dan mendapatkan informasi
untuk meningkatkan kesehatan (Nies & McEwen, 2015).
4. Kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan (memberikan manfaat) untuk
mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran masing-
masing (Depkse, 2006). Partnership atau kemitraan adalah suatu bentuk kerjasama
aktif antara perawat komunitas, masyarakat, maupun lintas sector dan program.
Bentuk kegiatannya adalah kolaborasi, negosiasi dan sharing dilakukan untuk saling
menguntungkan.
Partnership adalah intervensi keperawatan komunitas dalam bentuk kerjasama
dengan pihak terkait untuk membina, mengawasi, dan mencegah permaslahan
komunitas (Ervin, 2002).
5. Intervensi Profesional Keperawatan
Intervensi professional keperawatan adalah bentuk tindakan keperawatan
professional yang dapat diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Dapat berupa terapi modalitas dan komplementer seperti terapi relaksasi
otot progresif, story telling, dll.

14
I. Asuhan keperawatan komunitas
1. Asuhan keperawatan komunitas pada bayi dan anak baliata
2. Asuhan keperawatan komunitas pada usia sekolah
A. Pengkajian
1. Data Inti Komunitas
Usia: Anak sekolah (6-12 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki 22 orang dan perempuan 20 orang
Status perkawinan : 100% belum kawin
2. Data Subsistem komunitas
Lingkungan fisik: tipe sekolah permanen, tempatnya strategis, kebersihan lingkungan
sekolah, fasilitas di sekolah seperti kantin, makanan yang disediakan di kantin,
kebiasaan anak di lingkungan sekolah.
Pendidikan : Mayoritas anak berpendidikan Sekolah Dasar (SD)
B. Analisa Data

Data Diagnosa
DS: Anak usia sekolah Resiko terjadinya kejadian karies gigi pada
mengatakan suka mengkonsumsi agregat anak usia sekolah
makanan yang Manis-manis
Anak usia sekolah mengatakan
jarang menggosok giginya di
malam hari
DO : Jumlah anak yang
menggalami karies gigi di RW 01
lebih banyak pada anak laki-laki
(54%) sedangkan anak
perempuan (46%)

C. Intervensi

No Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Evaluasi

15
Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator
1 Resiko Setelah Pendidikan Penyuluhan Respon Minimal 80 Mahasiswa
terjadinya dilakukan kesehatan kesehatan Verbal yang % remaja
kejadian tindakan kepada anak menandakan mengetahui
karies gigi keperawata usia sekolah remaja tentang
pada n selama 1 di RW 01 faham kesehatan
agregat minggu mengenai mengenai gigi dan cara
anak diharapkan kesehatan penyuluhan gosok gigi
sekolah anak usia gigi dan yang benar
sekolah di cara gosok
RW 01 gigi yang
mengatahui benar
Proses Bentuk Respon 80% anak Mahasiswa
tentang
Kelompok kelompok verbal dan usia sekolah
penyakit
anak usia afektif berpartisipasi
karies gigi
sekolah aktif dalam
dan
sehat kelompok
menjaga
kesehatan
Bekerjasam Respon 80% anak Mahasiswa
gigi serta
a dengan Verbal usia sekolah
dapat
PartnerShip puskesmas rutin
mengubah
untuk menggosok
prilaku dari
pemantauan gigi dan
maladaptive
kesehatan memeriksa
ke prilaku
anak usia kesehatan
adaptif
sekolah gigi
Pemberdayaan UKS dan Respon 80 % Mahasiswa
masyarakat dokter kecil verbal dan kegiatan Uks
afektif dan dokter
kecil
berjalan
dengan

16
lancar
Strategi Pemeriksaan Respon 80% remaja Mahasiswa
Intervensi kesehatan Verbal mau
Profesional gigi melakukan
pemeriksaan
kesehatan
gigi

D. Implementasi dan Evaluasi

N Dx Implemen Hari/ Tempat Evaluasi Faktor Faktor RTL


o tasi tangg penduk pengham
al ung bat
1 Resiko Melakuka Senin, Balai S: Anak usia Banya - Lakukan
terjadinya n 25 desa sekolah k anak penyuluh
kejadian Penyuluha Febru mengatakan usia an setiap
karies gigi n ari sudah faham sekola 2 bulan
pada agregat kesehatan 2020 mengenai h yang sekali
anak usia kepada kesehatan gigi hadir
sekolah di anak usia dan cara gosok dan
RW 01 sekolah di gigi yang benar antusia
RW 01 O: Anak usia s
mengenai sekolah terlihat mende

17
kesehatan aktif dan ngarka
gigi dan antusias n
cara gosok A: masalah materi
gigi yang teratasi
benar P: lakukan
penyuluhan
setiap 2 bulan
membentu Rabu Puskes S: Anak usia Hujan
k 28 mas sekolah Pembuat
kelompok Febru mengatakan an
anak usia ari menyukai program
sekolah 2020 kegiatan anak kerja
sehat sehat kelompo
O: Anak usia k anak
sekolah terlihat usia
antusias dengan sekolah
kelompok sehat
A: maslaah
teratasi
P: Pembuatan
program kerja
kelompok anak
usia sekolah
sehat
Bekerjasa Ming Puskes S: Anak usia Banya
ma gu 3 mas sekolah k nya
dengan Maret mengatakan anak pemeriks
puskesma 2020 akan memantau usia aan
s untuk atau sekola kesehata
pemantau memeriksakan h yang n
an kesehatannya hadir dilakuka
kesehatan secara rutin n setiap

18
anak usia O: Anak usia 6 bulan
sekolah sekolah terlihat
antusias
mengikuti
kegiatan
A: Masalah
teratasi
P: pemeriksaan
kesehatan
dilakukan
setiap 6 bulan
Membent Jumat Puskes S: anak usia Anak
uk Dokter 14 mas sekolah usia
kecil Msret mengatakan sekola Pembent
2020 belum h ukan dan
mengetahui sangat penyegar
kegaiatn antusia an kader
Dokter kecil s
O: Anak usia
sekolah terlihat
bersemangat
saat perawat
menentukan
dokter kecil
A: Masalah
teratasi
P:
Pembentukan
dan penyegaran
kader
Melakuka Sabtu Puskes S: Anak usia Cuaca Pemeriks
n 16 mas sekolah yang aan rutin

19
Pemeriksa Maret mengatakan mendung dilakuka
an 2020 senang karena n
kesehatan dapat
melakukan
pemeriksaan
kesehatan
O: Anakn usia
sekolah terlihat
antusias
A: Masalah
teratasi
P: Pemeriksaan
rutin dilakukan

3. Asuhan keperawatan komunitas pada remaja


A. Pengkajian
1. Data Inti Komunitas
Usia: Usia Remaja di RW 01 rentang 13-18 tahun
2. Data Subsistem komunitas
Lingkungan fisik: Banyak remaja yang merokok, sehingga mempengaruhi remaja lain
untuk merokok
Pendidikan : Mayoritas remaja berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
B. Analisa Data

Data Diagnosa
DS: Remaja mengatakan alasan Penyalahgunaan rokok
merokok karena coba-coba dan
menghilangkan stress
DO : sebanyak 76% remaja laki-
laki di RW 01 Merokok

C. Intervensi

20
N Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Evaluasi
o
Strategi Intervensi Kriteria Standar Evaluator
1 Penyalahgunaa Setelah Pendidikan Penyuluhan Respon Minimal 80 Mahasisw
n rokok pada dilakukan kesehatan kesehatan Verbal yang % remaja a
remaja di RW tindakan kepada menandakab mengetahui
01 keperawata remaja RW n remaja apa bahaya
n selama 1 01 faham dari
minggu mengenai mengenai merokok
diharapkan bahaya penyuluhan
remaja RW merokok
Proses Bentuk Respon 80% remaja Mahasisw
01
Kelompok kelompok verbal dan berpartisipa a
mengatahui
remaja afektif si aktif
bahaya
sehat dalam
merokok
kelompok
dan dapat
mengubah
Bekerjasam Respon 80% remaja Mahasisw
prilaku dari
a dengan Verbal rutin a
maladaptiv
PartnerShip puskesmas mengecek
e ke
untuk kesehatab
prilaku
pemantaua
adaptif
n kesehatan
remaja
Pemberdayaa Posyandu Respon 80 % Mahasisw
n masyarakat Remaja verbal dan kegiatan a
afektif posyandu
berjalan
dengan
lancar
Strategi Pemeriksaa Respon 80% remaja Mahasisw
Intervensi n kesehatan Verbal mau a
Profesional melakukan

21
pemeriksaa
n kesehatan

D. Implementasi dan Evaluasi

N Dx Implemen Hari/ Tempat Evaluasi Faktor Faktor RTL


o tasi tangg penduk pengham
al ung bat
1 Penyalahgun Melakuka Senin, Balai S: Remaja Banya - Lakukan
aan rokok n 25 desa mengatakan k penyuluh
pada remaja Penyuluha Febru sudah faham remaja an setiap
di RW 01 n ari mengenai yang 2 bulan
kesehatan 2020 bahaya hadir sekali
kepada merokok dan
remaja O: remaja antusia
RW 01 terlihat aktif s
mengenai dan antusias mende
bahaya A: masalah ngarka
merokok teratasi n
P: lakukan materi
penyuluhan
setiap 2 bulan
membentu Rabu Puskes S: remaja Hujan
22
k 28 mas mengatakan Pembuat
kelompok Febru menyukai an
remaja ari kegiatan remjaa program
sehat 2020 sehat kerja
O: Remaja kelompo
terlihat antusias k remaja
dengan sehat
kelompok
A: maslaah
teratasi
P: Pembuatan
program kerja
kelompok
remaja sehat
Bekerjasa Ming Puskes S: remaja Banya
ma gu 3 mas mengatakan k nya
dengan Maret akan memantau remaja pemeriks
puskesma 2020 atau yang aan
s untuk memeriksakan hadir kesehata
pemantau kesehatannya n
an secara rutin dilakuka
kesehatan O: remaja n setiap
remaja terlihat antusias 6 bulan
mengikuti
kegiatan
A: Masalah
teratasi
P: pemeriksaan
kesehatan
dilakukan
setiap 6 bulan
Membent Jumat Puskes S: remaja Remaj

23
uk 14 mas mengatakan a
posyandu Msret belum sangat Pembent
remaja 2020 mengetahui antusia ukan dan
kegaiatn s penyegar
posyandu an kader
remaja
O: remaja
terlihat
bersemnagat
saat perawat
menentukan
struktur
organisasi
posyandu
A: Masalah
teratasi
P:
Pembentukan
dan penyegaran
kader
Melakuka Sabtu Puskes S: Remaja Cuaca Pemeriks
n 16 mas mengatakan yang aan rutin
Pemeriksa Maret senaag karena mendung dilakuka
an 2020 dapat n
kesehatan melakukan
pemeriksaan
kesehatan
O: Remaja
terlihat antusias
A: Masalah
teratasi

24
P: Pemeriksaan
rutin dilakukan

3. Asuhan keperawatan komunitas pada PUS ( Pasangan Usia Subur)

1. Teknik pengumpulan data


a. Wawancara
Wacara adalah kegiatan komunitas timbal balik yang berbentuk tanya jawab antara
perawat dengan klien, keluargan klien, atau dengan masyarakat yang berkaitan
dengan masalah kesehatan.
b. Kuesioner
Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan
kuesioner dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang. Pengalaman atau
pengetahuan dan lain-lain yang dimilikinya. Kuesioner merupakan instrumen
pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan kedalam bentuk item
atau bentuk pertanyaan.
c. Observasi
Melakukan pengamatan dalam keperawatan komunitas melalui aspek fisik,
psikologis, prilaku dan sikap.
d. Wiendshield survey
Merupakan pendataan menggunakan panca indra tentang wilayah atau demografi
masyarakat yang ada diwilayah tempat tinggal meliputi:
 Perumahan, lingkungan, daerah (bangunan: tua, bahan arsitektur, bersatu
berpisah, dll)
 Lingkungan terbuka (luas, kualitas, pribadi, umum, dll)
 Batas (ada batas daerah, jalan, got, kondisi bersih, kotor)
 Kebiasaan (tempat kumpul, siapa, jam berapa, dll)
 Transportasi (cara datang dan pergi, situasi jalan, jenis transportasi)
 Pelayanan kesehatan dimasyarakat (puskesmas, pustu, balai pengobatan)

25
 Tempat rekreasi (keluarga, anak-anak, umum)
 Tempat ibadah (mesjid, gereja, wihara)
 Sekolah atau perguruan
 Organisasi dimasyarakat
 Politik

Pengkajian
1. Inti komunitas
 Sejarah
 Demografi: statistic kependudukan
seperti angka kematian, sex ratio,
status perkawinan, statistic kesehatan
seperti angka penyakit kronik,
kesehatan anak, penyakit, dll
 Ethnik: perbedaan budaya, tanda-
tanda yang terlihat yang
mengindikasikan adanya perbedaan
budaya -Nilai dan kepercayaan :
agama yang dianut, sarana beribadah
dll
2. Sub System
a. Lingkungan fisik
 Lokasi dan batas desa
 Cuaca /musim
 Kondisi tanah, air udara
(kualitas dan kuantitas)
 Perumahan
 Binatang dan tumbuh-
tumbuhan
 Sampah dan pengelolaannya

26
 Pelayanan umum : listrik
kondisi jalan, penggilingan
padi, dll
b. Pendidikan
 Tingkat pendidikan penduduk
 Sarana sekolah (jika ada) :
jumlah siswa, fasilitas
sekolah, UKS.
c. Ekonomi
 Tingkat ekonomi penduduk
 Jenis pekerjaan
 Tingkat pengangguran
 Home Industry atau pabrik
yang ada di sekitar masyarakat
 Pusat perbelanjaan
d. Sistem politik dan pemerintahan
 System pemerintahan umum
 Manajemen masyarakat:
system pemilihan pemimpin,
perkumpulan di masyarakat,
PJ kesehatan masyarakat
e. Keamanan dan transportasi
 Sarana transportasi : pribadi
dan umum
 Sarana dan fasilitas keamanan
f. Pelayanan kesehatan dan sosial
 Sarana dan fasilitas kesehatan
yang ada dan sering
digunakan penduduk
 Asuransi kesehatan

27
 Perilaku sehat penduduk
g. Komunikasi
 Dimana penduduk sering
berkumpul
 Alat komunikasi
h. Rekreasi
 Sarana rekreasi : kondisi, jenis
dan jumlah
 Jenis rekreasi yang sering
digunakan masyarakat

B. analisis data

Data diagnosa
DO: Pasangan usia subur yang mengalami Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
masalah kesehatan yaitu pada wanita
sebanyak 70% dan pria 30%

N Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan Evaluasi


o keperawatan Evaluasi
strategi Intervens Kriteria Standart
i
1. Ketidakefekti Umum: Pendidikan penyuluh Respon verbal Minimal 80% M
fan Setelah kesehatan an yang pasangan usia
pemeliharaan dilakukan tentang menandakan PUS subur memahami
kesehatan b.d kegiatan pentingn paham mengenai mengenai
kurangnya diharapkan ya penyuluhan pentingnya
pengetahuan masalah menjaga pemeliharaan
terhadap pemeliharaan kesehata kesehatan
kesehatan kesehatan pada n
pada pasangan usia
pasangan usia subur tidak

28
subur terjadi.

Proses Pembent Respon Verbal Minimal 80% M


Khusus:
kelompok ukan dan afektif pasangan usia
Setelah
kelompo subur
dilakukan
k berpartisipasi
kegiatan
pasangan aktif dalam
diharapkan:
usia kelompok
 Meningk
subur
atnya
(PUS)
pengetah
sehat
uan
masyara
M
kat dan Pemberdayaa Program Respon verbal 80% kegiatan M
keluarga n: KB dan afektif berlangsung
mengena dengan baik
i
pemeliha bekerja Respon veral 80% pasangan M

raan Partnership sama usia subur rutin

kesehata dengan melakukan

n tentang puskesm pemeriksaan

kesehata as untuk kesehatan

n pemeriks

lingkung aan

an dan kesehata

penyakit- n

penyakit
yang
Strategi Pemeriks Respon verbal 80% pasangan M
akan
Intervensi aan usia subur
berpoten
keperawatan kesehata melakukan
si timbul.
profesional n dan pemeriksaam
 Meningk
pap kesehatan

29
atnya smear
kesadara
n dan
motivasi
pasangan
usia
subur
untuk
berprilak
u hidup
sehat.

30
Implementasi dan evaluasi

No Diagnosa Implementa Hari/ Temp Evaluasi Faktor Faktor


si tanggal at pendukung pengham
bat
Ketidakefekt Melakukan Senin, 25 Balai S: PUS Banyak -
ifan penyuluhan februari desa mengataka pasangan
pemeliharaa kepada 2020 m sudah usia subur
n kesehatan pasangan memahami yang
usia subur mengenai datang ke
di RW 01 pentingnya punyuluhan
mengenai pemelihara dan sangat
pemelihara an antusias
an kesehatan mendengar
kesehatan kan materi
O: PUS
telah aktif
dan
antusias

A: masalah
teratasi

P: lakukan
penyuluhan
setia tiga
bulan
Membentu Selasa, Puske S: PUS Banyaknya Hujan
k kelompok 26 smas mengataka pasangan
pasangan februari n senang usia subur
usia subur 2020 bisa ikut yang hadir
sehat dalam Pasangan

31
kelompok usia subur
sangan
O: PUS antusias
erlihat
antusias di
kelompok

A: masalah
teratasi

P:
pembuatan
program
kelompok
PUS sehat
Bekerja kamis, Puske S: PUS
sama 28 smas mengataka
dengan februari n akan
puskesmas 2020 memantau
untuk dan
peningkata memeriksa
n kan
kesehatanp keehatan
ada nya secara
pasangan rutin
usia subur
O: PUS
terlihat
antusias
selama
kegiatan

32
A: masalah
teratasi

P:
pemeriksaa
n kesehatan
dilakukan
setiap 6
bulan
Program jumat, 29 Puske S: PUS
KB februari smas mengataka
2020 n belum
mengetahui
tentang
kegiatan
tersebut

O: PUS
terlihat
bersemanga
t sat
perawat
menentuka
n struktur
organisasi
tersebut

A: masalah
teratasi

33
P:
pembentuk
an dan
penyegaran
kader

Melakukan Sabtu, 30 puske S: PUS Hujan


pemeriksaa februari smas mengataka
n kesehatan 2020 n senang
dan pap karena bisa
smear melaukan
pemeriksaa
n kesehatan

O: PUS
terlihat
antusias

A: masalah
teratasi

P:
pemeriksaa
n ritin
dilakukan

34
BAB III

35
PENUTUP
A. Kesimpulan
keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial,
sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar ditujukan kepada individu,
keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
Dalam menjalankan visi misinya tentu perawat komunitas memiliki peran dan
fungsi. Diataranya Peran yang dapat dilaksanakan di antaranya adalah sebagai pelaksana
pelayanan keperawatan, pendidik, koordinator pelayananan kesehatan,
pembaharu(innovator), pengorganisasian pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role
model), sebagai fasilitator (tempat bertanya), dan sebagai pengelola (manager). Selain
peran perawat juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi independen, fungsi
dependen dan fungsi interdependen (Iqbal Mubarak, W 2009)
B. Saran
Penyusun senantiasa mengharapkan kritik saran yang membangun guna
penyempurna makalah kami selanjutnya, selain itu penyusun juga menyarankan kepada
rekan-rekan calon perawat dan perawat untuk memahami peran dan fungsi perawat
sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan baik tanpa menyalahi aturan yang sudah di
tentukan.

36
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Wahyudi. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Sulita.

Ervin, N.E. (2002). Advanced community health nursing practice. Upper Saddle River- New
Jersey: Prentice Hall.

Depkes RI. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta:

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

Depkes RI. 2006. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat.

Depkes RI. 2006. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat

Harnilawati.2013.pengantar ilmu keperawatan komunitas.sulawesi selatan : pustaka As salam)

Kholifah, Siti Nur. (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan: Kemenkes RI.

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas; Konsep dan Aplikasi.

Jakarta : Salemba Medika.

Mubarak. W. L. 2009. Sosiologi untuk keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Riyadi. 2007. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/keperawatan-
keluarga-dan-komunitas-kkomprehensif.pdf

37

Anda mungkin juga menyukai