Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PELAYANAN KEPERAWATAN MATERNITAS


DALAM KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
AFIE ANARI (113063C1120035)
AMITA LISTRIANI (113063C1120036)
BETHRIANY (113063C1120037)

DOSEN PENGAMPU :
SR. MARGARETA SPC. MSN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah “Pelayanan Keperawatan Martenitas Dalam Komunitas” ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini, atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan
yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga tidak lupa
ucapkan terima kasih kepada Sr. Margareta SPC. MSN. selaku dosen yang telah memberikan
serta membimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah Keperawatan Maternitas I ini.
Kami sepenuhnya menyadari apa yang kami sajikan pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena sumber bacaan dan pengetahuan sangatlah
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi kedepannya. Demikian yang bisa kami sampaikan,
kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan para pembaca dan kami
mengucapkan permohonan maaf apabila dalam makalah ini ada hal-hal yang kurang berkenan
dihati.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………….………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR…………………..………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………….………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….. 4
C. Tujuan …………………………………………………………………………….. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan Keperawatan Komunitas ………………………………. 6
B. Tujuan Dan Fungsi Keperawatan Komunitas………………………………….. 6
C. Sasaran Pelayanan Komunitas…………………………………………………... 7
D. Komunitas Sebagai Klien………………………………………………………… 13
E. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas…………………………………… 13
F. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas……………………………… 14
G. Pengertian CHN…………………………………………………………………… 14
H. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas…………………………… 15
I. Hubungan Konsep Keperawatan Komunitas Dengan Pelayanan Kesehatan
Utama……………………………………………………………………………… 15
J. Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas…………………………………. 17
K. Perspektif International Health Care…………………………………………... 18
L. Perbedaan Antara Keperawatan Komunitas Di Klinik dan Rumah
Sakit………………………………………………………………………………. 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………… 20
B. Saran …………………………………………………………………………….… 20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………... 21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan
berupa bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan
dan kurangnya kemauan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara
mandiri (Dep Kes RI, 2001). Canadian Nurses Assosiation (CAN), mengatakan bahwa praktik
keperawatan secara umum dapat didefenisikan sebagai hubungan yang dinamik, penuh perhatian
dan pertolongan dimana perawat membantu pasien untuk mencapai dan mempertahankan
kesehatan optimalnya (Sumijatun, 2009). Perawat yang kompeten, dapat dilihat dari perawat yang
menunjukkan kompetensi professionalnya, termasuk kemampuan menerima informasi secara baik
dan terdidik secara optimal. Kompetensi interpersonal mencakup kemampuan untuk
berhubungan secara baik dengan orang lain, termasuk pasien, rekan kerja, teman sebaya
atau pihak yang berwenang. Kompetensi intraprofesional dan interprofesional yang
mencakup kemampuan untuk berhubungan baik dengan perawat lain dan dengan profesi lain.
Kompetensi multikultural yang mencakup sensitivitas terhadap berbagai kelompok yang
beraneka ragam, dan mencakup kesadaran terhadap pengaruh budaya dan perilaku seseorang, dan
kesulitan yang mungkin timbul ketika berhadapan dengan orang lain (Potter & Perry, 2005). Proses
perawatan pasien merupakan suatu proses yang kompleks. Perhatian yang lebih sering berfokus
pada tugas, fungsi dan struktur yang terlibat dalam perawatan pasien telah menciptakan berbagai
pelayanan yang tidak efisien. Fokus perawatan seharusnya lebih ditekankan pada kebutuhan pasien.
Pada model perawatan yang berfokus pada pasien, perawat harus menjadi pemain kunci untuk
melakukan koordinasi perawatan pasien. Perawat mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk
melakukan aktivitas keperawatan professional, misalnya, melakukan pengkajian klinik atau
pendidikan kesehatan terhadap pasien maupun keluarganya (Potter & Perry, 2005). Proses
keperawatan lebih lanjut menekankan pada pentingnya komunikasi. Pengkajian dan evaluasi
bersandar pada komunikasi yang menyangkut pengalaman dan kebutuhan pasien.
Perencanaan bersama tergantung pada komunikasi yang rinci untuk mencapai pemahaman
bersama dan komitmen antara perawat dengan pasien. Interpretasi dan perasaan pasien dihargai
sebagai faktor-faktor yang mungkin berpengaruh pada masalah-masalah yang muncul dan juga
pada penyelesaian masalahnya. Model keperawatan seperti dalam model sistemnya Neuman
(1982), model adaptasi Roy (1984) dan model keperawatan perawatan diri Orem (1985)
meletakkan dasar bagi komunikasi terbuka antara perawat dan pasien dalam keterlibatan perawat
yang efektif. (Potter & Perry, 2005)

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian keperawatan komunitas?
2. Apa tujuan dan fungsi keperawatan komunitas?
3. Bagaimanakah komunitas sebagai klien?
4. Bagaimanakah strategi intervensi keperawatan komunitas?
5. Bagaimanakah sejarah perkembangan keperawatan komunitas?
6. Apa pengertian CHN?
7. Apa saja model konseptual dalam keperawatan komunitas?
8. Bagaimanakah hubungan konsep keperawatan komunitas dengan pelayanan Kesehatan
utama?
9. Bagaimanakah proses pelaksanaan keperawatan komunitas?
10. Bagaimanakah perspektif international health care?
11. Apa saja perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik dan rumah sakit?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan komunitas.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi keperawatan komunitas.
3. Untuk mengetahui komunitas sebagai klien.
4. Untuk mengetahui strategi intervensi keperawatan komunitas.
5. Untuk mengetahui sejarah perkembangan keperawatan komunitas.
6. Untuk mengetahui pengertian CHN.
7. Untuk mengetahui model konseptual dalam keperawatan komunitas.
8. Untuk mengetahui hubungan konsep keperawatan komunitas dengan pelayanan
kesehatan utama.
9. Untuk mengetahui proses pelaksanaan keperawatan komunitas.
10. Untuk mengetahui perspektif international health care.
11. Untuk mengetahui perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik dan rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelayanan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan
dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas
adalah individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita
penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang
sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ariani,
Nuraeni, & Supriyono, 2015).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan
Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok
yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi
dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu
hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010). Menurut American
Nurses Association (ANA, 1973), Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah suatu
sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini
bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada
kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masyarakat.

B. Tujuan Dan Fungsi Keperawatan Komunitas


1) Tujuan Keperawatan Komunitas
 Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Tujuan proses
keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :
 Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
 Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau
isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu,
dan kelompok.
 Tujuan Khusus
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
 Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
 Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut.
 Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau
keperawatan.
 Menanggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang mereka
hadapi.
 Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care).
 Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau
keperawatan.
 Mendorong dan menigkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan atau keperawatan.
 Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri.
 Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

2) Fungsi Keperawatan Komunitas


a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.

C. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran yang dituju untuk keerawatan komunitas dibagi menjadi beberapa,
diantaranya :
1) Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun social.

2) Keluarga
Merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan (Ariani, Nuraeni, & Supriyono, 2015).

3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhannya, seperti;
- Ibu Hamil / Asuhan Kehamilan
Pada ibu hamil biasanya dilakukan Antenatal care (ANC) yang
mana adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter
atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental atau fisik dari
ibu hamil. Tujuan dilakukan ANC adalah :
 Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
hamil.
 Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan
persalinan.
 Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI
eksklusif.

- Asuhan Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai
dengan adanya kontrasi persalinan sejati, yang ditandai dengan
perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran
plasenta.
Dalam melakukan pencegahan banyaknya angka kematian ibu
ataupun anak saat proses persalinan, perlu dilakukan asuhan
persalinan kala I, II, III, dan IV sebagai berikut :
a. Kala I, tahap pembukaanin partu (partus mulai) ditandai
dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka
dan mendatar.
b. Kala II , pada kala pengeluaran janin, rasa mulas
terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali.
c. Kala III, pada kala ini terjadi pengeluaran plasenta
setelah pengeluaran janin.
d. Kala IV, tahap ini digunakan untuk melakukan
pengawasan terhadap bahaya perdarahan. Pengawasan ini
dilakukan selam kurang lebih dua jam.

- Bayi Baru Lahir / Asuhan BBL


Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi
baru lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui
jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa
gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat
badan antara 2500-4000 gram serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan ekstrauteri.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005). Bayi baru lahir adalah bayi
dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia
gestasi 38 – 42 minggu.
Tujuan dilakukannya asuhan BBL adalah :
 Mencegah hipotermi.
 Mencegah hipoglikemi.
 Mempertahankan kepatenan jalan nafas.
 Menentukan ruang perawatan
 Mendeteksi adanya kemungkinan kelainan.

- Asuhan Masa Nifas


Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali dimulai
setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu
6 – 8 minggu. Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum)
tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang
relatif pendek darah sudah keluar, sedangkan Batasan
maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa nifas (puerperium) adalah
masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung
selama 6 minggu 40 hari.
Tujuan dilakukan asuhan masa nifas adalah:
 Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak.
 Menjaga kesehatan ibu dan bainya baik fisik maupun
psikologik.
 Melakukan skiring, mendeteksi masalah, atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan Diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,
pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi
sehat.
 Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB).

- Proses Menyusui
The American Academy of Pediatrics merekomendasikan
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dan selanjutnya minimal
selama 1 tahun. WHO dan UNICEF merekomendasikan ASI
eksklusif selama 6 bulan, menyusui dalam 1 jam pertama
setelah melahirkan, menyusui setiap kali bayi mau, tidak
menggunakan botol dan dot. Menyusui sebaiknya dilakukan
sesegera mungkin setelah melahirkan. Bayi dan ibu yang
melakukan proses menyusui dalam 1 jam pertama setelah
melahirkan memiliki keberhasilan yang lebih besar dari mereka
yang menundanya. Bayi baru lahir sebaiknya disusui setiap 2-3
jam sampai bayi merasa puas. Menyusui minimal 5 menit pada
masing-masing payudara pada hari pertama setelah melahirkan dan
semakin meningkat frekuensinya setiap hari sehingga dapat
meningkatkan produksi ASI optimal. Waktu menyusui 20 menit
pada masing-masing payudara cukup untuk bayi. Tidak perlu
membatasi waktu menyusui. Frekuensi menyusui yang sering
dapat meningkatkan produksi ASI, mencegah payudara nyeri
dan sakit karena penumpukan dan penggumpalan ASI, dan
meminimalkan kemungkinan bayi menjadi kuning.
ASI menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI
mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI
memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi selama 1 bulan
pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam
tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.
ASI juga menyediakan perlindungan terhadap infeksi dan
penyembuhan yang lebih cepat dari infeksi. Imunoglobulin A
terdapat dalam jumlah yang banyak di dalam kolostrum
sehingga memberikan bayi tersebut kekebalan tubuh pasif
terhadap infeksi. Terdapat faktor bifidus di dalam air susu ibu
yang menyebabkan pertumbuhan dari Lactobacillus bifidus
yang dapat menurunkan kumpulan bakteri patogen
(menyebabkan penyakit pada manusia) penyebab diare.
Asi ekslusif adalah Bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan
tanpa tambahan cairan/makanan pendamping ASI. ASI dapat
diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.dan setelah enam
bulan baru didampingi dengan makanan / minuman pendamping
ASI ( MPASI ) sesuai perkembangan pencernaan anak.

- Keluarga Berencana
Menurut World Health Organisation (WHO) keluarga
berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yangtidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak
dalam keluarga.
Tujuan dilakukan asuhan KB :
 Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan,
menunda kehamilan anak pertama dan menjarangkan
kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta
menghentikan kehamilan biladirasakan anak telah cukup.
 Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang
telah menikah lebih dari satutahun tetapi belum juga
mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk
tercapainya keluarga bahagia.
 Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja
atau pasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa
pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga yang
bahagia dan berkualitas.
 Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk
keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu
keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan,
papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
 Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
 Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

- Kespro Remaja
Secara etimologi, remaja berarti “tumbuh menjadi dewasa”.
Definisi remaja (adolescence) menurut organisasi kesehatan dunia
(WHO) adalah periode usia antara 10-19 tahun, sedangkan
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyebut kaum muda (youth)
untuk usia antara 15-24 tahun. Sementara itu, menurut The Health
Resources and Services Administrations Guidelines Amerika
Serikat, rentang usia remaja adalah 11-12 tahun dan terbagi
menjadi 3 tahap, yaitu remaja awal (11-14 tahun); remaja
menengah (15-17 tahun); dan remaja akhir (18-21 tahun). Definisi
ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young
people) yang mencakup usia 10-24 tahun.
Definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari 3 sudut pandang,
yaitu :
o Secara kronologis, remaja adalah individu yang
berusia antara 11-12 th sampai 20-21 th.
o Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan
pada penampilan fisik dan fungsi fisiologis,
terutama yang terkait dengan kelenjar seksual.
o Secara psikologis, remaja merupakan masa dimana
individu mengalami perubahan-perubahan dalam
aspek kognitif, emosi, sosial, dan moral, diantara
masa anak-anak menuju masa dewasa.

- Kespro Menopause
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis
yang menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan
abad 17 dan 18, menopause dianggap tidak berguna dan tidak
menarik lagi.
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan
menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang
biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun. Menopause kadang-
kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama
sekali. Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami
menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang
khas. Pada premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam
postmenopause terjadi gangguan vegetatif seperti panas,
berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa labilitas emosi
dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan
tulang.
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode
ketika seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi karena
produksi hormonnya berkurang atau berhenti. Menopause
merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang
ditandai dengan berhentinya masa subur.

- Balita
- Anak usia sekolah
- Usia lanjut
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
-Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
- Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
c) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
- Wanita tuna susila
- Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
- Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
- Panti wredha
- Panti asuhan
- Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
- Penitipan balita

D. Komunitas Sebagai Klien


Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi
atau batas geografis tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat relative sama
serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Komunitas merupakan
sumber dan lingkungan bagi keluarga. Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk
kelompok risiko tinggi, antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll.

E. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas


Strategi intervensi keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1) Proses kelompok (group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar
dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan individu,
media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan
sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar
masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan
sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu,
maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui
proses kelompok.
2) Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu
”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara sosial.
3) Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jika
tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat
luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan
asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam
lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

F. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas


Pembagian era sejarah perkembangan keperawatan komunitas :
1. Empirical health era (< 1850 )
Pendekatan kearah symptom/gejala yg dikeluhkan si sakit, pendidikan, yankes,
penelitian berorientasi pada gejala penyakit.
2. Basic science era (1850-1900)
Ditemukannya laboratorium, Ilmu kesehatan berkembang ke arah penyebab
terjadinya penyakit yg dpt dibuktikan secara laboratoris.
3. Clinical science era ( 1900-1950)
Ilmu kesehatan, bagaimana mendiagnosis, mengobati dan memulihkan individu
yang menderita sakit tertentu/ Patient oriented.
4. Publc health science era (1950-2000)
Mulai dikembangkan kesehatan masyarakat (public health), yankes tdk lagi
mengutamakan upaya kuratif tetapi juga memikirkan upaya promotif dan
rehabilitatif.
5. Political health science era (sekarang)
Konsep pendekatan terhadap semua penduduk. Masalah yang dihadapi meliputi:
environment, health services, behavior dan herediter.

G. Pengertian CHN
CHN (Community Health Nursing) adalah sebuah sintesis dari praktek keperawatan
dan praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk mempromosikan dan
melestarikan kesehatan penduduk Tidak terbatas pada kelompok umur tertentu diagnosis,
dan terus, tidak episodik. Promosi kesehatan, pemeliharaan, pendidikan kesehatan,
manajemen, koordinasi, dan kontinuitas perawatan perawatan kesehatan individu,
keluarga, kelompok, dalam masyarakat (ANA di Stanhope dan Lancaster, 1999). Konsep
Falsafah CHN, yaitu:
1) Kesehatan yang baik dan usia panjang produktif adalah hak setiap individu
tanpa membedakan suku dan jenis kelamin.
2) Semua orang mempunyai kebutuhan belajar.
3) Beberapa klien mungkin tidak memahami kebutuhan belajarnya atau
kebutuhan bantuan untuk mencapai tingkat sehat yang tinggi.
4) Orang akan menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat untuk
dirinya, shg pengetahuan memiliki makna tertentu
5) Kesehatan yang baik dan pelayanan kesehatan memberi kesempatan
masyarakat luas untuk hidup lebih baik sesuai potensi dan pengaruh standar
hidup.
6) Kesehatan merupakan salah satu nilai saing klien dan memiliki prioritas yang
berbeda pada waktu yg berbeda.
7) Nilai dan konsep sehat berbeda tergantung pada budaya, agama dan latar
belakang sosial klien
8) Otonomi individu dan komunitas membri prioritas yang berbeda pada waktu
yang berbeda
9) Klien à fleksibel dapat berubah sesuai stimulus internal atau eksternal
10) Klien termotivasi untuk berkembang
11) Kesehatan merupakan penyesuaian klien yang dinamis thd lingkungan
12) Klien dapat berpindah kearah yang berbeda sepanjang rentang pada waktu
yang berbeda
13) Fungsi utama CHNà membantu klien mencapai tingkat sehat yang tinggi

H. Model Konseptual Dalam Keperawatan Komunitas


Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu yang
mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari konsep.
Model praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan konsep praktik
(Riehl & Roy, 1980 dalam Sumijatun, 2006).
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care System
(Betty Neuman, 1972). Model konsep ini merupakan model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan, yang ditujukan kepada penekanan penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal,
maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas (Mubarak & Chayatin,
2009).
Menurut Sumijatun (2006) teori Neuman berpijak pada metaparadigma keperawatan
yang terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.Asumsi
Betty Neuman tentang empat konsep utama yang terkait dengan keperawatan komunitas
adalah:
 Manusia, merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu: fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
 Lingkungan, meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh
dari sekitar atau sistem klien.
 Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stresor.

I. Hubungan Konsep Keperawatan Komunitas Dengan Pelayanan Kesehatan Utama


Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam
melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan
rehabilitatif sehingga diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan
dalam memelihara kesehatannya (Mubarak, 2009).
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang
menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (1972
dalam Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas sebagai klien
dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat
sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah diganti
namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan
kesehatan primer yang menjadi landasannya.
Secara lebih rinci dijabarkan sebagai berikut :
1. Tingkat Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan maka perawat akan memberikan asuhan
keperawatan pada individu tersebut. Pelayanan pada tingkat individu dapat
dilaksanakan pada rumah atau puskesmas, meliputi penderita yang memerlukan
pelayanan tindak lanjut yang tidak mungkin dilakukan asuhan keperawatan di
rumah dan perlu kepuskesmas, penderita resiko tinggi seperti penderita penyakit
demam darah dan diare. Kemudian individu yang memerlukan pengawasan dan
perawatan berkelanjutan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
2. Tingkat Keluarga
Keperawatan kesehatan komunitas melalui pendekatan keperawatan keluarga
memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan terutama keluarga dengan resiko tinggi diantaranya keluarga dengan
sosial ekonomi rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit
menular dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama
masyarakat dan lembaga yang menyakut kehidupan masyarakat. Dalam
pelaksanaannya, keluarga tetap juaga berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan anggotanya.
3. Tingkat Komunitas
Keperawatan kesehatan komunitas di tingkat masyarakat dilakukan dalam
lingkup kecil sampai dengan lingkup yang luas didalam suatu wilayah kerja
puskesmas. Pelayanan ditingkat masyarakat dibatasi oleh wilayah atau masyarakat
yang mempunyai ciri-ciri tertentu misalnya kebudayaan, pekerjaan, pendidikan dan
sebagainya.

J. Proses Pelaksanaan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang khusus keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit
(mempunyai masalah kesehatan/keperawatan), secara komprehensif melalui upaya
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif dengan melibatkan peran serta
aktif masyarakat secara terorganisir bersama tim kesehatan lainnya untuk dapat mengenal
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi serta memecahkan masalah-masalah
yang mereka miliki dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan
hidup sehat sehingga dapat meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan
seoptimal mungkin dan dapat diharapkan dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya
(Chayatin, 2009). Menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan
antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada
seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (Efendi, 2009).
Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas dilakukan
melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan komunitas dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dinamis. Fase-fase pada proses
keperawatan komunitas secara langsung melibatkan komunitas sebagai klien yang
dimulai dengan pembuatan kontrak/partner ship dan meliputi pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi (Efendi, 2009).

- Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas akan memeberikan
gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata dan yang
mungkin terjadi.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang
ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology
atau penyebab (E), dan symptom atau manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2005).
 Problem : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya terjadi.
 Etiologi : penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memeberikan arah terhadap intervensi keperawatan.
 Symptom: tanda atau gejala yang tampak menunjang masalah yang terjadi.

- Perencanaan/ Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis
keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan
komunitas yang muncul diatas adalah (Mubarak, 2005):
 Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
 Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
 Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
 Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
 Lakukan olahraga secara rutin
 Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk
memperbaiki lingkungan komunitas
 Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

- Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus bekerjasama
dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas, bidan desa,
dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat bertanggung jawab dalam
melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
 Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
 Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat
dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
 Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
 Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas

- Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan masyarakat komunitas dengan tujuan yang
sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005). Adapun tindakan
dalam melakukan evaluasi adalah:
 Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
 Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawata
 Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

K. Perspektif International Health Care


Kesehatan global adalah kesehatan populasi dalam konteks global dan melampaui
perspektif dan keprihatinan dari negara masing-masing. Masalah kesehatan yang
melampaui batas-batas nasional atau memiliki dampak politik dan ekonomi global,
sering ditekankan. Telah didefinisikan sebagai 'bidang studi, penelitian dan praktek yang
menempatkan prioritas pada peningkatan kesehatan dan mencapai kesetaraan dalam
kesehatan bagi semua orang di seluruh dunia '. Dengan demikian, kesehatan global
adalah peningkatan sekitar seluruh dunia kesehatan, pengurangan kesenjangan, dan
perlindungan terhadap dunia ancaman yang mengabaikan batas-batas nasional.
Penerapan prinsip-prinsip ini ke domain dari kesehatan mental disebut Kesehatan
Mental global.
Perspektif international health care adalah sebuah perspektif epidemiologi
mengidentifikasi masalah utama kesehatan global. Sebuah perspektif medis
menjelaskan patologi utama penyakit, dan mempromosikan pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan penyakit.Badan internasional utama bagi kesehatan adalah Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Lembaga penting lainnya dengan dampak pada aktivitas
kesehatan global termasuk UNICEF, Program Pangan Dunia (WFP), United Nations
University - International Institute for Global Health dan Bank Dunia . Sebuah inisiatif
utama untuk meningkatkan kesehatan global adalah Deklarasi Milenium PBB dan global
didukung Millenium Development Goals.

L. Perbedaan antara keperawatan komunitas di klinik dan Rumah Sakit


1) Rumah sakit mempunyai protap yang lebih lengkap. Sementara klinik tidak
terlalu lengkap
2) Administrasi rumah sakit lebih mendetail dan terperinci sementara klinik
hanya uang konsul dan obat saja
3) Ruangan rumah sakit lebih luas dan nyaman sementara klinik hanya
menyediakan ruangan yang lebih kecil
4) Rumah sakit memberikan pelayanan yang memuaskan dan terperinci
sementara klinik hanya berdasar diagnosa sementara saja
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan merupakan
bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
dalam meningkatkan dedrajat kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan
lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, dan
ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok risiko tinggi, antara lain:
orang yang tinggal di daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll.

B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Semoga makalah ini dapat menjadi sumber ilmu yang baru bagi yang mempelajari
ilmu keperawatan
2. Bagi Mahasiswa
Semoga dengan makalah ini agar bisa memahami dan mempelajari lebih dalam lagi
tentang keperawatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Global Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC: FamiliesUSA .
Ambarwati, Eny Retna. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendikia Press. Jogjakarta
Makalah Ibu Menyusui [en5kqrj09xno] (idoc.pub)
Gumiho-start: MENOPAUSE (KESPRO LANSIA)
ttps://www.academia.edu/11847121/
MAKALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_REMAJA
https://www.academia.edu/9095223/MAKALAH_KELUARGA_BERENCANA
https://www.academia.edu/28529178/makalah_asuhan_masa_nifas_docx
Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH. 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan bina Pustaka Sarwono
Anonim. Asi Ekslusif Dan Inisiasi Menyusui Dini. Online. (available)
http://scribd.com (Diakses pada tanggal 26 september 2015 pukul 7.00 Wita)
Anonim. Inisiasi Menyusui Dini. Online (available)
http://eprints.unipdu.ac.id/265/1/BAB%20I.pdf
Aa-aamas. 2011, Online. http://aa-aamas.blogspot.com/2011/03/makalah-asultan
persalinan.html. Akses 12 11 2012.
Anakamak. 2010. Online. http://anakamak07.blogspot.com/2010/07/bab-i-pendahuluan
i.html Akses 21 11 2012.
Bencoolen, Rafless. 2011. Online.
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/asuhan-persalinan-kala
iv.html. Akses 21 11 2012. Midwifery, Lheys. 2011. Online.
http://theyzuthary.blogspot.com/2011/04/asuhan persalinan-kala-iii.html. Akses
12 11 2012
Reza Muhamad Pahlevi, 2012. Online
http://muhammadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar persalinan.html
Akses 21 11 2012
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/tujuan-pelayanan-antenatal-care-
anc.html
http://asuhankebidanand3.blogspot.com/2013/01/antenatal-care-anc.html
http://midwiferyeducator.wordpress.com/2010/01/08/antenatal-care/
http://www.kajianpustaka.com/2013/07/antenatal-care.html
http://zahra-zahrasblog.blogspot.com/2012/03/makalah-anc.html

Anda mungkin juga menyukai