Anda di halaman 1dari 27

TUGAS TERSTRUKTUR

MENCARI DEFINISI PENYAKIT


SERTA CONTOH DARI KE 14 KLASIFIKASI PENYAKIT

Disusun Oleh :
AMITA LISTRIANI (113063C1120036)
Kelas B

Dosen Pengampu :
THERESIA JAMINI,S.Kep,Ners,M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA


INSAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2021
1. Penyakit Hereditas
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Merupakan kondisi gangguan yang terjadi pada lapisan permukaan yang juga dikenal
dengan istilah membran- sel darah merah.

Sumber 2 : Adalah penyakit atau gangguan yang secara genetik diturunkan dari orang tua kepada
keturunannya. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi atau cacat dalam gen atau struktur kromosom
yang dapat turun-temurun.

Sumber 3 : Adalah penyakit langka berupa kelainan yang disebabkan karena defek pada gen
koproporfirinogen-III oksidase (CPOX).

Kesimpulan : Penyakit herediter adalah penyakit/kelainan yang diturunkan orang tua kepada
keturunannya sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh yang penting.

B. Contoh Penyakit Herediter


1) Down Syndrome
Down sindrom adalah kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel
menghasilkan bahan genetik tambahan dari kromosom 12. Down sindrom juga menyebabkan
penderitanya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah, dan kelainan fisik yang khas.
2) Hemofilia
Adalah gangguan ketika darah tidak membeku secara normal, jika darah tidak dapat
membeku dengan baik, pendarahan berlebihan (eksternal dan internal) terjadi setelah cedera
atau kerusakan. Kondisi ini merupakan penyakit keturunan yang lebih sering terjadi pada
pria.
3) Gangguan Mental
Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah penyakit yang memengaruhi emosi, pola pikir,
dan perilaku penderitanya.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Down Syndrome
 Down syndrome terjadi ketika ada satu salinan ekstra dari kromosom nomor 21.
Kromosom atau struktur pembentuk gen normalnya berpasangan, dan diturunkan dari
masing-masing orang tua. Ada beberapa factor yang berisiko menimbulkan salinan
ekstra pada kromosom 21, antara lain ibu sudah cukup berumur saat hamil atau
memiliki penderita Down syndrome lain dalam keluarga.
2) Penyebab Hemofilia
 Hemofilia disebabkan oelh mutase genetik yang menyebabkan darah kekurangan
factor pembekuan VII dan IX. Kekurangan faktor ini akan menyebabkan darah sukar
membeku dan menyebabkan pendarahan sulit berhenti.
3) Penyebab Gangguan Mental
 Cedera kepala, faktor genetic atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental dalam
keluarga, kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya, kekerasan pada anak
atau riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak, memiliki kelainan senyawa kimia
otak atau gangguan pada otak, mengalami diskriminasi dan stigma, mengalami
kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat, dll.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Down Syndrome
 Ukuran kepala lebih kecil
 Bagian belakang kepala datar
 Sudut mata luar naik ke atas
 Terdapat bintik-bintik putih di bagian hitam mata (iris mata)
 Bentuk telinga kecil atau tidak normal
 Tulang hidung rata
 Mulut kecil
 Leher pendek
 Kulit di belakang leher kendur
 Tungkai kecil dan jari-jari pendek
 Telapak tangan lebar dan hanya memiliki satu garis tangan
 Otot lemah dan sangat lentur
 Berat badan lahir rendah.
Anak dengan Down syndrome cenderung tumbuh lebih lambat jika dibandingkan dengan
anak sebayanya. Namun demikian, postur tubuhnya tergolong proporsional. Selain
memengaruhi fisik, Down syndrome juga menghambat perkembangan anak dalam
membaca, berjalan, dan bicara. Penderita sulit untuk berkonsentrasi, memecahkan
masalah, dan memahami akibat dari perbuatannya.
2) Hemofilia
 Perdarahan pada hidung (mimisan) yang sulit berhenti
 Perdarahan pada luka sulit berhenti
 Perdarahan pada gusi
 Perdarahan setelah sunat (sirkumsisi) yang sulit berhenti
 Ditemukannya darah pada urin dan feses (tinja)
 Mudah mengalami memar
 Perdarahan pada sendi yang ditandai dengan nyeri dan bengkak pada sendi siku dan
lutut.
3) Gangguan Mental
Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku. Beberapa
contoh gejala gangguan mental yaitu :
 Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dngan
fakta yang sebenarnya.
 Halunisani, yaitu sensasi Ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan
sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
 Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu
 Perasaan sedih yang berlangsung sehingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-
bulan
 Perasaan cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai menggangu
aktivitas sehari-hari
 Gangguan makan misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung
memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah makan
 Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta
gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur
 Kecanduaan nikotin dan alcohol, serta penyalahgunaan NAPZA
 Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan
 Perilaku yang tidakwajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa
sendiri, serta keluar rumah dalam keadaan telanjang.
Selain gejala yang terkait dengan psikologis, penderita gangguan mental juga dapat
mengalami gejala pada fisik, misalnya sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.

2. Penyakit Kongenital
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Adalah kondisi tidak normal yang terjadi pada masa perkembangan janin. Kelainan
ini dapat memengaruhi fisik atau fungsi anggota tubuh anak sehingga menimbulkan cacat lahir.

Sumber 2 : Merupakan kelainan struktur atau fungsional, termasuk gangguan metabolic yang
dapat ditemukan sejak sebelum kelahiran, saat lahir, dan/atau pada saat bayi (tuli).

Sumber 3 : Merupakan penyebab utama penyakit kronis, kecatatan, serta kematian bayi dan
anak-anak.

Kesimpulan : Penyakit kongenital adalah kecacatan pada bayi baru lahir yang dapat berpengaruh
pada penampilan bayi dan cara kerja tubuh bayi.

B. Contoh Penyakit Kongenital


1) Cerebral Palsy
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada
Gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak,
yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan perkembangan otak ini
juga dapat terjadi Ketika proses persalinan atau dua tahun setelah kelahiran.
2) Cystic Fibrosis
Adalah kondisi kelainan kongenital atau cacat bawaan pada bayi baru lahir yang membuat
system pencernaan, paru-paru, maupun organ tubuh lainnya mengalami kerusakan. Bayi
yang mengalami cystic fibrosis biasanya mengalami kesulitan dalam bernapas dan infeksi
paru-paru akibat terdapat sumbatan lendir.
3) Bibir Sumbing
Bibir sumbing adalah kelainan kongenital atau cacat bawaan pada bayi baru lahir yang
membuat bagian atas bibir bayi tidak menyatu dengan sempurna.
C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Cerebral Palsy
 Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan perkembangan tersebut, namun
kondisi ini diduga dipicu oleh sejumlah factor berikut :
a) Perubahan pada gen, yang memiliki peran dalam perkembangan otak.
b) Infeksi saat hamil yang meniular pada janin. Contohnya cacar air, rubella, sifilis,
infeksi toksoplasma, dan infeksi cytomegalovirus.
c) Terganggunya suplai darah ke otak janin (stroke janin).
d) Perbedaan golongan darah rhesus antara ibu dan anak.
e) Bayi kembar atau lebih. Risiko terjadinya cerebral palsy akan meningkat pada
salah satu bayi yang selamat, apabila bayi yang lain meninggal saat lahir.
f) Berat badan bayi yang rendah saat lahir, yaitu kurang dari 2,5 kilogram.
g) Kurangnya suplai oksigen pada otak bayi (afiksasi) selama proses persalinan.
h) Kelahiran premature, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
i) Kelahiran sungsang, yaitu lahir dengan kaki terlebih dahulu keluar.
j) Radang pada otak atau selaput otak bayi.
k) Penyakit kuning yang meracuni otak (kernicterus).
l) Cedera parah di kepala, misalnya akibat terjatuh atau kecelakaan.
2) Penyebab Crystic Fibrosis
 Cystic fibrosis disebabkan oleh perubahan gen yang berfungsi mengatur distribusi
garam dalam tubuh manusia. Perubahan atau mutasi genetic akan membuat kadar
garam di dalam keringat meningkat. Kondisi ini berdampak pada lendir di saluran
pernapasan, pencernaan, dan system reproduksi menjadi kental dan lengket.
3) Penyebab Bibir Sumbing
 Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan bibir sumbing dan
langit-langit sumbing. Namun para ahli percaya bahwa kondisi ini terjadi akibat
kombinasi factor genetic dan lingkungan. Memiliki saudara atau orang tua dengan
bibir sumbing atau langit-langit sumbing juga berkaitan dengan peningkatan risiko
terjadinya bayi lahir dengan bibir sumbing. Selain itu, sejumlah kondisi yang dialami
oleh ibu selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya bibir sumbing,
yaitu :
a) Terpapar asap rokok, selama hamil baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
b) Memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol selama hamil.
c) Mengalami obesitas selama hamil.
d) Mengalami diabetes sebelum hamil.
e) Mengalami kekurangan asam folat selama kehamilan.
f) Mengonsumsi obat untuk mengatasi kejang, seperti obat topiramate atau asam
valproate, obat kortikosteroid, obat retinoid, methotrexate, selama trimester
pertama kehamilan.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Cerebral Palsy
Pada anak atau bayi yang terkena cerebral palsy, dapat timbul sejumlah gejala berikut ini:
 Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh. Misalnya menyeret salah satu tungkai
saat merangkak, atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan.
 Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak (motoric), seperti merangkak atau
duduk.
 Kesulitan melakukan Gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda.
 Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan
tugkai terbuka lebar.
 Otot kaku atau malah sangat lunglai.
 Tremor.
 Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol (athetosis).
 Kurang merespons terhadap sentuhan atau rasa nyeri.
 Masih mengompol walaupun usianya sudah lebih besar, akibat tidak bisa menahan kencing
(inkontinensia urine).
 Gangguan kecerdasaan.
 Gangguan penglihatan dan pendengaran.
 Gangguan berbicara (disartria).
 Kesulitan dalam menelan (disfagia).
 Terus-menerus mengeluarkan air liur atau ngiler.
 Kejang.
2) Cystic Fibrosis
I. Gejala cystic fibrosis di saluran pernapasan
a) Hidung tersumbat
b) Batuk berdahak saat beraktivitas
c) Mengi (bengek)
d) Sesak napas
e) Infeksi saluran pernapasan berulang.
Gejala di saluran pernapasan ini dapat memburuk secara tiba-tiba selama beberapa hari
atau minggu, kondisi ini dinamakan eksaserbasi akut dari penyakit cystic fibrosis.
II. Gejala cystic fibrosis di saluran pencernaan
a) Tinja yang berminyak dan sangat bau
b) Pertumbuhan yang terhambat atau penurunan berat badan
c) Tidak buang air besar pada hari pertama setelah bayi lahir
d) Diare atau sembelit parah
e) Warna kulit menjadi kekuningan (jaundice)
3) Bibir Sumbing
Umumnya saat bayi mengalami langit-langit atau bibir sumbing, akan muncul gejala berupa:
 Adanya celah di bibir bagian atas atau di langit-langit mulut yang bisa terjadi di salah satu
sisi atau kedua sisi.
 Adanya celah yang terlihat seperti sobekan kecil dari bibir gusi atas dan langit-langit mulut
hingga ke bawah hidung.
 Adanya celah pada langit-langit mulut yang tidak memengaruhi tampilan wajah.
 Adanya perubahan bentuk hidung akibat celah yang terbentuk di bibir atau langit-langit
mulut.
 Adanya gangguan pertumbuhan gigi atau susunan gigi yang tidak teratur.

3. Penyakit Toksik
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Adalah kondisi langka berupa keracunan darah yang terjadi secara tiba-tiba dan bisa
berakibat fatal.

Sumber 2 : Adalah penyakit yang terjadi namun mengancam jiwa karena toksin (racun) yang dihasilkan
dari bakteri, beredar dalam aliran darah.

Sumber 3 : Adalah kondisi berupa keracunan darah yang berbahaya akibat racun bakteri.

Kesimpulan : Penyakit toksik adalah kondidi dimana seseorang mengalami keracunan darah yang
berbahaya dan bisa berakibat fatal.

B. Contoh Penyakit Toksik


1) Toxic Shock Syndrome
Merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau bakteri
streptococcus yang masuk ke aliran darah, berkembang biak, lalu menimbulkan racun dalam darah.
TSS memiliki onset cepat, dramatis, dan fulminan.
2) Nekrolisis Epidermal Toksik
Adalah gangguan kulit yang jarang terjadi dan dapat membahayakan nyawa, di mana penderitanya
kehilangan lapisan luar kulit.
3) Hepatitis Toksik
Adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh paparan zat yang beracun seperti obat-obatan,
alcohol atau bahan kimia.

C. Penyebab/etiologi Penyakit
1) Penyebab TSS
 TSS disebabkan karena keracunan oleh salah satu dari beberapa exotoxins Staphylococcus
aureus. Racun yang paling sering terlibat termasuk TSS toksin tipe-1 (TSST-10 san
straphylococcus enterotoxin B.
2) Penyebab Nekrolisis Epidermal Toksik
 Diduga terjadi karena reaksi sensitivitas berlebihan (hipersensiivitas) dari system imun terhadap
racun yang terakumulasi pada kulit karena penggunaan atau konsumsi obat. Selain obat, kondisi
lain juga dapat menjadi pemicu nekrolisis epidermal, yaitu:
a) Infeksi, seperti mikroplasma dan HIV
b) Factor genetic
c) Imunisasi, meski ini sangat jarang terjadi
d) Penyakit lupus.
3) Penyebab Hepatitis Toksik
 Terjadi akibat terlalu banyak terpapar zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, sehingga
akhirnya menyebabkan organ hati mengalami peradangan. Zat beracun yang menyebabkan
hepatitis toksik biasanya berasal dari obat-obatan.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) TSS
 Demam tinggi hingga 39 derajat celcius
 Gejala mirup flu seperti sakit kepala, meriang, sakit tenggorokan, batuk
 Otot terasa kaku
 Diare
 Tekanan darah rendah
 Mual dan muntah
 Mata, bibir, dan lidah memerah
 Kejang-kejang
 Sulit bernapas
 Ruam di kulit yang menyebar seperti luka bakar.
2) Nekrolisis Epidermal Toksik
 Diawali dengan gejala yang menyerupai infeksi salurann pernapasan bagian atas atau flu,
seperti demam melebihi 39 derajat celcius, nyeri tenggorokan, plek, batuk, nyeri otot, mata
merah, serta tubuh terasa Lelah. Selanjutnya gejala yang muncul adalah ruam kulit berwarna
merah yang menyebar ke seluruh tubuh, terutama pada wajah atau tungkai. Selain pada
kulit, muncul juga gejala pada bagian tubuh yang lain, seperti pada:
a) Mata, sehingga mata menjadi merah atau sensitive terhadap cahaya
b) Mulut atau bibir, di mana bibir terlihat merah, berkerak, atau sariawan
c) Tenggorokan dan kerongkongan, yang dapat menimbulkan kesulitan menelan
d) Saluran kencing dan kelamin, yang dapat menyebabkan gejala retensi urine dzn luka
e) Saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan batuk dan sesak napas
f) Saluran pencernaan, yang menimbulkan gejala diare.
3) Hepatitis Toksik
 Mual
 Muntah
 Nafsu makan menurun
 Kulit terasa gatal dan berubah warna menjadi kuning
 Nyeri perut kanan atas.

4. Penyakit Infeksi
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Adalah masalah Kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri, jamur,
dan parasite.

Sumber 2 : Adalah serangan dan perbanyakan diri yang dilakukan oleh patogen pada makhluk hidup.
Sumber 3 : Adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen dan bersifat sangat dinamis.

Kesimpulan : Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen yang dapat
menimbulkan penyakit dan bisa menular kepada orang lain.

B. Contoh Penyakit Infeksi


1) Demam Berdarah
Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis.
2) TBC (Tuberkulosis)
TBC (Tuberkoulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman
Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama
(lebu=ih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah. Kuman TBC
tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga menyerang tulang, usus, atau kelenjar.
3) Difteri
Difteri adalah infeksi bakteri pada hidung dan tenggorokan. Meski tidak terlalu menimbulkan
gejala, penyakit ini biasanya ditandai pleh munculnya selaput abu-abu yang melapisi tenggorokan
dan amandel.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Demam Berdarah
 Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia melalui gigitan
nyamuk. Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari samoai sore menjelang petang.
Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk perantara.
Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk, dan menginfeksi orang lain yang
digigit nyamuk tersebut.
2) Penyebab TBC (Tuberkulosis)
 TBC (Tuberkulosis) disebabkan oleh infeksi kuman dengan nama yang sama, yaitu
Mycobacterium tuberculosis. Kuman atau bakteri ini menyebar di udara melalui percikan
ludah penderita, misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin.
3) Penyebab Difteri
 Difteri disebabkan oleh bakteri yang bernama Corynebacterium diphtheria, yang dapat
menyebar dari orang ke orang. Seseorang dapat tertular difteri bila tidak sengaja menghirup
atau menelan percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Demam Berdarah
 Gejala demam berdarah antara lain adalah, demam, myeri perut, muntah, dan tubuh lemas.
Penderita demam juga akan mengalami pendarahan, seperti pada hidung, gusi, atau di
bawah kulit, sehingga nampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses,
atau muntah,
2) TBC (Tuberkulosis)
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga akan
merasakan beberapa gejala lain, seperti:
 Demam
 Lemas
 Berat badan turun
 Tidak nafsu makan
 Nyeri dada
 Berkeringat di malam hari
3) Difteri
Selain muncul lapisa abu-abu di tenggorokan, gejala lain yang dapat mucul meliputi:
 Sakit tenggorokan
 Suara serak
 Batuk
 Pilek
 Demam
 Menggigil
 Lemas
 Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening

5. Penyakit Traumatik
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Dalam istilah kesehatan, “trauma” adalah cedera yang parah dan sering membahayakan jiwa
yang terjadi ketika seluruh atau bagian tubuh terkena pukulan benda tumpul atau tiba-tiba terbentur.

Sumber 2 : Menurut American Psychological Association (APA), trauma adalah “respons emosional
terhadap peristiwa bencana kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam.”

Sumber 3 : Trauma adalah tekanan dan psikologis pada umumnya karena kejadian yang tidak
menyenangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan kekerasan. Kata trauma juga bisa digunakan
untuk mengacu pada kejadian yang menyebabkan stress berlebihan.

Kesimpulan : Penyakit traumatic adalah kejadian yang tidak menyenangkan sehingga menyebabkan
sesorang mengalami tekanan dan ketakutan akan suatu hal.

B. Contoh Penyakit Traumatik


1) PTSD (post-traumatic stress disorder)
PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stress pascatrauma adalah gangguan mental
yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan.
Peristiwa yang dapat memicu PTSD antara lain perang, kecelakaan, bencana alam dan pelecehan
seksual.
2) Atrofi Otak
Adalah kondisi dimana hilangnya sel-sel otak (neuron) dan sambungannya secara terus menerus
sehingga membuat otak mengalami penyusutan.
3) Hyperarousal
Kondisi hyperarousal merupakan satu dari tiga dampak yang dialami oleh penderita PTSD selain
gangguan mood dan kecemasan. Hal tersebut ditandai dengan berbagai gejala yang disebabkan
kondisi fisik pengidap PTSD menjadi siaga Ketika mereka mengingat atau memikirkan trauma
yang pernah dialami. Efek utama yang disebabkan kondisi hyperarousal adalah tubuh secara terus-
menerus mengalami kondisi stress kronis.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab PTSD
PTSD bisa muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang menakutkan atau
mengancam nyawa. Belum diketahui secara pasti mengapa peristiwa tersebut menyebabkan PTSD
bagi Sebagian orang. Namun, ada dugaan bahwa penyebabnya adalah kombinasi dari sejumlah
kondisi berikut:
 Pengalaman yang tidak menyenangkan
 Riwayat gangguan mental pada keluarga
 Kepribadian bawaan yang temperamen
Peristiwa yang diketahui palng sering memicu PTSD meliputi:
 Perang
 Kecelakaan
 Bencana alam
 Perundungan (bullying)
 Kekerasan fisik
 Pelecehan seksual
 Prosedur medis tertentu, seperti operasi
 Penyakit yang mengancam nyawa, misalnya serangan jantung.
2) Penyebab Atrofi Otak
a) Cedera
Beberapa jenis cedera yang dapat menyebabkan atrofi otak adalah jatuh terbentur, kecelakaan,
kena pukulan, dll.
b) Penyakit
 Penyakit Alzheimer
Adalah salah satu bentuk masalah demensia dengan kondisi sel-sel saraf yang semakin
rusak. Kemampuan berkomunikasi antara sel-sel saraf tersebut hilang karena
sambungannya yang juga mengalami kerusakan. Kondisi tersebut membuat
penderitanya mengalami penurunan berpikir dan hilang ingatan yang cukup serius.
 Penyakit Huntington
Merupakan penyakit bawaan yang merusak sel-sel saraf dan berperan terhadap atrofi
otak.
 Cerebral Palsy
Masalah Kesehatan ini dicirikan dengan Gerakan yang tidak seperti kebanyakn orang.
Hal ini terjadi karena ada masalah perkembangan otak sehingga penderitanya
mengalami kesulitan berjalan dan Gerakan tidak normal.
 Multiple Scleosis
Gangguan ini membuat sel-sel saraf dan jembatan penghubungnya rusak. Pada
umumnya, penderita multiple sclerosis mengalami masalah pada koordinasi Gerakan.
 Infeksi
Beberapa penyakit infeksi yang bisa mengakibatkan terjadinya atrofi otak adalah infeksi
virus HIV, ensefalitis, neurosifilis, dll.
3) Penyebab Hyperarousal
Seorang pengidap PTSD akan mengalami perasaan tertekan dan rasa cemas. Lama-kelamaan,
dampak dari PTSD yang terjadi akan menjadi lebih parah, sehingga menyebabkan trauma yang
lebih parah, yaitu hyperarousal. Kondisi hyperarousal dapat menjadi efek samping jangka Panjang
yang disebabkan oleh PTSD yang sudah tidak terkendali. Pada akhirnya, kondisi ini dapat memicu
gangguan pikiran yang mendorong pengidap untuk melakukan bunuh diri.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) PTSD
Beberapa gejala yang menunjukkan seseorang mengalami PTSD:
a) Ingatan pada peristiwa traumatis
Penderita PTSD sering kali teringat pada peristiwa yang membuatnya trauma. Bahkan,
penderita merasa seakan mengulangi Kembali kejadian tersebut. Ingatan terhadap peristiwa
traumatis tersebut juga sering kalihadir dalam mimpi buruk, sehingga penderita tertekan secara
emosional.
b) Kecenderungan untuk mengelak
Penderita PTSD enggan memikirkan atau membicarakan peristiwa yang membuatnya trauma.
Hal ini ditunjukkan dengan menghindari tempat, aktivitas, dan seseorang yang terkait dengan
kejadian traumatis tersebut.
c) Pemikiran dan perasaan negative
Penderita PTSD sering kali menyalahkan dirinya atau orang lain. Selain itu, penderita juga
kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukainya dan merasa putus asa. Penderita juga
lebih menyendiri dan sulit menjalin hubungan dengan orang lain.
d) Perubahan perilaku dan emosi
Penderita PTSD sering kali mudah takut atau marah meski tidak dipicu oleh ingatan pada
peristiwa traumatis. Perubahan perilaku ini juga sering membahayakan dirinya atau orang lain.
Penderita juga sulit tidur dan berkonsentrasi.
2) Atrofi Otak
 Kejang
 Demensia
 Aphasia
3) Hyperarousal
Gangguan tidur dan mimpi buruk merupakan gejala utama Ketika pengidap PTSD mengalami
hyperarousal. Kondisi ini juga disertai dengan berbagai gangguan lainnya seperti:
 Kesulitan berkonsentrasi
 Merasakan kehampaan (numb)
 Mudah marah atau bersikap agresif
 Mengalami emosi yang meledak-ledak atau impulsive
 Mudah merasa takut dan panik
 Muncul perilaku berisiko yang belum pernah ada sebelumnya seperti ngebut di jalan dan
mengonsumsi alcohol terlalu banyak
 Merasakan atau menunjukkan sikap bersalah atau malu
 Selalu terlihat bersikap bersiaga seakan-akan sedang mengalami bahaya (hypervigilance)
 Mudah merasakan rasa sakit dan nyeri
 Merasa jantung selalu berdebar-debar.

6. Penyakit Degeneratif
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Penyakit degeneratif adalah kondisi Kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ
memburuk dari waktu ke waktu.

Sumber 2 : Penyakit degeneratif adalah kondisi Kesehatan di mana organ atau jaringan terkait
keadaannya yang terus menurun seiring waktu.

Sumber 3 : penyakit degeneratif adalah kondisi Kesehatan saat tubuh penderitannya mengalami
penurunan fungsi jaringan dan organ.

Kesimpulan : Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyerang kalangan lanjut usia (lansia),
sehingga menyebabkan penderitanya mengalami menurunan fungsi jaringan dan organ.

B. Contoh Penyakit Degeneratif


1) Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah kondisi Ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu sendiri
bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung,
atau gangguan akibat bawaaan lahir. Ada banyak jenis penyakit jantung, namun yang paling
ditemui adalah:
a) Penyakit arteri coroner (penyakit jantung coroner) – penyempitan pembuluh darah jantung.
b) Aritmia – gangguan pada irama jantung.
c) Penyakit jantung bawaan – kelainan jantung sejak lahir.
d) Kardiomiopati – gangguan pada otot jantung.
e) Infeksi jantung – infeksi pada jantung akibat bakteri, virus, atau parasite.
f) Penyakit katup jantung – gangguan pada salah satu atau keempat katup janung.
2) Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi
keropos dan mudah patah. Oesteporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui
Ketika penderitanya jatuh atau mengalami cidera yang menyebabkan patah tulang.
3) Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi Ketika tekanan darah di 130/80 mmHg atau
lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius
yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Penyakit Jantung
Penyebab dan factor risiko dari penyakit jantung tergantung pada jenis gangguan yang diidap,
antara lain:
a) Penyakit jantung coroner – disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di jantung. Beberapa
factor risikonya, antara lain gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan makanan yang tinggi
karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok.
b) Aritmia – umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan, adanya otot jantung yang mati karena
penyakit jantung coroner, konsumsi alcohol atau kafein yang berlebihan, stress, atau efek
samping obat tertentu.
c) Penyakit jantung bawaan – hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. Beberapa
factor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella saat hamil, ibu mengonsumsi obat tertentu saat
hamil, atau adanya Kelaina gen.
d) Kardiomiopati – penyebabnya sering kali tidak diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini
berkaitan dengan kelainan genetik atau penyakit tertentu. Penyakit yang sering memicu
terjadinya kardiomiopati pada orang dewasa adalah hipertensi kronis, yaitu tekanan darah tinggi
yang sudah berlangsung lama.
e) Infeksi jantung (endokarditas) – umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Bakteri yang
paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah infeksi bakteri.
f) Katup jantung bekerja setiap kali jantung manusia berdetak. Katup mitral dan katup tricuspid
terbuka bersamaan dengan darah yang masuk ke dalam bilik jantung, kemudian kedua katup
menutup Kembali. Bilik jantung kemudian memompa darah keluar melalui katup pulmona dan
aorta, yang kemudian menutup setelah darah keluar dari kedua bilik jantung. Mekanisme yang
berulang ini dapat ternganggu Ketika katup jantung tidak bekerja dengan baik.
2) Penyebab Oesteoporosis
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk meregenerasi tulang. Hal ini
berdampak pada berkurangnya kepadatan tulang. Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya
akan dimulai saaat seseorang memasuki usia 35 tahun. Selain factor usia, berikut ini adalah
beberapa factor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis:
 Berjenis kelamin wanita, terutama setelah menopause.
 Memiliki keluarga dengan Riwayat osteoporosis
 Mengalami kekurangan vitamin D dan kalsium
 Mengalami gangguan hormonal dan penyakit tertentu, seperti penyakit Crohn atau melaborsi
 Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama
 Merokok.
3) Penyebab Hipertensi
Hipertensi terbagi ke dalam hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer tidak
diketahui penyebabnya dengan pasti, sedangkan hipertensi sekunder dapat terjadi antara lain akibat
penyakit ginjal, sleep apnea, dan kecanduan alcohol. Hipertensi memiliki istilah silent killer atau
penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak
mengalami gejala apa pun, sampai tekanan darahnya sudah tinggi dan mengancam nyawa.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Penyakit Jantung
 Nyeri dada terasa seperti tertindih
 Nyeri di leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan
 Jantung berdebar atau detak jantung malah melambat
 Perubahan pada irama jantung
 Sesak napas
 Batuk kering yang tidak membaik
 Mudah Lelah saat beraktivitas
 Tangan dan kaki terasa dingin
 Sianosis atau warna kulit yang membiru
 Pembengkakan pada tugkai, lengan, perut, atau sekitar mata
 Pusing
 Pingsan atau terasa ingin pingsan
 Demam
 Kulit ruam
2) Osteoporosis
 Mudah mengalami patah tulang, walau hanya karena benturan yang ringan
 Nyeri punggung, biasanya disebabkan oleh patuh tulang belakang
 Postur badan membungkuk
 Tinggi badan berkurang
3) Hipertensi
 Mual
 Muntah
 Sakit kepala
 Mimisan
 Sesak napas
 Nyeri dada
 Gangguan penglihatan
 Telinga berdenging
 Gangguan irama jantung
 Darah dalam urine.

7. Penyakit Imulogi
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Imulogi merupakan ilmu yang mempelajari system imun atau daya tahan tubuh dan
sejumlah bentuk gangguan system imun.
Sumber 2 : Adalah sebuah studi yang berkaitan dengan system kekebalan dan merupakan salah satu
cabang ilmu kedokteran dan biologi yang sangat penting untuk kehidupan.

Sumber 3 : Adalah cabang biologi dari ilmu biomedis yang mencakup studi tentang system kekebalan
tubuh pada semua organisme.

Kesimpulan : Imulogi adalah ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh manusia.

B. Contoh Penyakit Imulogi


1) Alergi
Alergi adalah reaksi system kekebalan tubuh manusia terhadap benda tertentu, yang seharusnya
tidak menimbulkan reaksi di tubuh orang lain. Reaksi tersebut dapat muncul dalam bentuk pilek,
ruam kulit yang gatal, atau bahkan sesak napas.
2) Asma
Asma adalah jenis penyakit jangka Panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai
dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan yang menimbulkan sesak napas atau sulit
bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga mengalami gejala lain seperti nyeri dada,
batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
3) Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya
sendiri. Ada lebih dari 80 penyakit yang tergolong penyakit autoimun. Beberapa di antaranya
memiliki gejala serupa seperti kelelahan, nyeri otot, dan demam.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Alergi
Alergi disebabkan oleh reaksi system imun terhadap alergen yang berbeda-beda pada tiap orang.
Beberapa contoh alergen adalah debu, kulit mati hewan peliharaan, kacang, gigitan serangga seperti
kecoa, paparan ulat bulu, obat-obatan, tanaman (misalnya tanaman beracun) dan bahan lateks.
2) Penyebab Asma
Penyebab asma secara pasti masih belum diketahui. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang dapat
memicu kemunculan gejala penyakit ini, di antaranya:
 Infeksi paru-paru dan saluran napas yang umumnya menyerang saluran napas bagian atas
seperti flu
 Alergen (bulu hewan, tungau debu, dan serbuk bunga)
 Paparan zat di udara, misalnya asap kimia, asap rokok, dan polusi udara
 Factor kondisi cuaca, seperti cuaca dingin, cuaca berangin, cuaca panas yang didukung
kualitas udara yang buruk, cuaca lembab, dan perubahan suhu yang drastis
 Kondisi interior ruangan yang lembab, berjamur, dan berdebu
 Pekerjaan tertentu, seperti tukang kayu, tukang las, atau pekerja pabrik tekstil
 Stress
 Emosi yang berlebihan (kesedihan yang berlarut-larut, marah berlebihan, dan tertawa
terbahak-bahak)
 Aktivitas fisik (misalnya olahraga)
 Obat-obatan, misalnya obat Pereda nyeri anti-inflamasi nonsteroid (aspirin, naproxen, dan
ibuprofen) dan obat penghambat beta (biasanya diberikan pada penderita gangguan jantung
atau hipertensi)
 Makanan atau minuman yang mengandung sulfit (zat alami yang kadang-kadang digunakan
sebagai pengawet), misalnya selai, udang, makanan olahan, makanan siap saji, minuman
kemasan sari buah, bir, dan wine
 Penyakit refluks gastroesofagael (GERD) atau penyakit di mana asam lambung Kembali naik
ke kerongkongan sehingga mengiritasi saluran cerna bagian atas.
3) Penyebab Penyakit Autoimun
 Berjenis kelamin perempuan
 Memiliki Riwayat penyakit autoimun dalam keluarga
 Memiliki berat badan berlebihan atau obesitas
 Merokok
 Menggunakan obat-obatan yang memengaruhi system kekebalan tubuh, seperti obat
simvastatin atau antibiotic
 Terkena paparan bahan kimia atau cahaya matahari
 Menderita infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi virus Epstein Barr.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Alergi
 Bersin-bersin
 Hidung berair
 Mata merah dan gatal
 Ruam kulit yang terasa gatal
 Sesak napas
2) Asma
 Inhaler Pereda yang tidak lagi ampuh dalam mengatasi gejala
 Gejala batuk, mengi dan sesak di dada semakin parah dan sering
 Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas
 Bibir dan jari-jari yang terlihat biru
 Denyut jantung yang meningkat
 Merasa pusing, Lelah, atau mengantuk
 Adanya penuruunan arus puncak eskpirasi
3) Penyakit Autoimun
 Kelelahan
 Pegal otot
 Ruam kulit
 Demam ringan
 Rambut rontok
 Sulit berkonsentrasi
 Kesemutan di tangan dan kaki.

8. Penyakit Neoplastik
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Adalah pertumbuhan abnormal, tetapi bukan kanker yang mungkin terjadi di berbagai
bagian tubuh.

Sumber 2 : Adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi
dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun rangsangan yang memicu
perubahan itu telah berhenti.

Sumber 3 : Adalah massa abnormal dari jaringann yang terjadi Ketika sel-sel membelah lebih dari yang
seharusnya atau tidak mati Ketika mereka seharusnya mati.

Kesimpulan : Penyakit ini adalah massa abnormal yang berlebihan dan tidak terkoordinasi.

B. Contoh Penyakit Neoplastik


1) Tumor
Adalah benjolan yang muncul akibat sel yang memperbanyak diri secara berlebihan, atau akibat
sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel baru terus
terjadi.
2) Kista
Adalah kondisi yang disebabkan oleh benjolan berbentuk kapsul atau kantung dan terisi dengan
cairan, semisolid, ataupun material gas, yang dapat muncul pada jaringan tubuh mana saja.
3) Lipoma
Adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lambat di antara kulit dan lapisan otot.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Tumor
 Factor keturunan dan kelainan genetika
 Konsumsi minuman keras yang berlebihan
 Kelainan pada system kekebalan tubuh
 Kelebihan berat badan atau obesitas
 Pajanan polusi udara
 Pajanan sinar matahari yang berlebihan
 Pajanan radiasi
2) Penyebab Kista
 Kondisi genetic
 Tumor
 Infeksi
 Kelainan pada perkembangan embrio
 Cacat pada sel
 Kondisi inflamasi kronis
 Penyumbatan oada saluran pada tubuh
 Parasit
 Cedera
3) Penyebab Lipoma
 Keturunan
 Berusia 40-60 tahun
 Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit Madelung, sindrom Cowden, sindrom
Gardner, atau adiposis dolorosa.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Tumor
 Sering kali merasa tidak sehat
 Rasa Lelah yang ekstrem
 Demam dan menggigil
 Hilangnya nafsu makan
 Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas
 Berkeringat pada malam hari
2) Kista
 Keluar darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan
 Kemerahan di kulit sekitar area kista
 Infeksi yang memicu nyeri pada kista
 Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista
 Mual dan muntah
 Demam
 Pusing.
3) Lipoma
 Dapat tumbuh menjadi lebih besar, dari sebesar kelereng hingga sebesar bola pingpong
 Pertumbuhan benjolan sangat lambat
 Terasa lembek dengan konsistensi seperti lemak daging sapi
 Mudah untuk digoyangkan.

9. Penyakit Gizi
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor dalam dunia medis, merupakan salah
satu bentuk malnutrisi. Pada dasarnya kwashiorkor bisa diartikan sebagai kondisi dimana seseorang
kekurangan asupan yang mengandung energi dan protein.

Sumber 2 : Gizi buruk atau malnutrisi adalah sebuah kondisi serius yang terjadi Ketika asupan makanan
seseorang tidak sesuai dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan.

Sumber 3 : Meruoakan suatu kondisi di mana tubuh mengalami kelebihan seerta kekurangan zat gizi.
Kesimpulan : Penyakit gizi adalah kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan asupan yang
mengandung nutrisi.

B. Contoh Penyakit Gizi


1) Gondok
Adalah kondisi Ketika terdapat benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang membesar. Kelenjar
tiroid dimiliki oleh pria maupun wanita. Pada pria, kelenjar tiroid terletak tepat di bawah jakun.
2) Anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi Ketika tubuh kekuraangan sel darah merah yang sehat
atau Ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat
cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah Lelah.
3) Marasmus
Marasmus adalah kekurangan asupan energi atau kalori dari semua bentuk makronutrien, mencakup
karbohidrat, lemak, dan protein. Kondisi ini paling banyak ditemukan pada anak berusia di bawah 2
tahun.

C. Penyebab/Etiologi Penyebab
1) Penyebab Gondok
 Kekurangan yodium – kelenjar tiroid memerlukan yodium untuk memperoduksi hormone
tiroid. Kekurangan yodium akan membuat kelenjar tiroid bekerja lebih keras dan akhirnya
membesar.
 Makanan – contoh makanan yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan
penyakit gondok adalah kacang kedelai, bayam, dan tahu.
 Penyakit Graves – penyakit Graves terjadi Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif dalam
memproduksi hormone, akibat reaksi system kekebalan tubuh yang menyerang kelenjar
tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) akan menyebabkan kelenjar tiroid
membesar.
 Penyakit Hashimoto – rendahnya produksi hormone pada penyakit Hashimoto membuat
kelenjar pituitary menghasilkan hormone yang merangsang kelenjar tiroid secara berlebihan.
Hal ini yang membuat kelenjar tiroid membesar.
 Kanker tiroid – kanker tiroid dapat menyebabkan pembengkakan pada salah satu sisi kelenjar
tiroid.
 Kehamilan – hormone HGC (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi tubuh selama
kehamilan dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
 Merokok – gondok dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, hal ini terkait dengan
kandungan tiosianat pada rokok, yang dapat memengaruhi kempuan tubuh dalam menyerap
yodium.
2) Penyebab Anemia
Secara garis besar, anemia terjadi akibat tiga kondisi berikut ini:
 Produksi sel darah merah yang kurang
 Kehilangan darah secara berlebihan
 Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.
3) Penyebab Marasmus
Penyebab penyakit marasmus adalah kurangnya karbohidrat.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Gondok
Pada beberapa oenderits, benjolan di leher akibat pembesaran kelenjar tiroid dapat disertai gejala
berupa:
 Sulit menelan (disfagia)
 Sulit bernapas
 Suara serak dan batuk
 Nyeri di area leher
Selain muculnya benjolan di leher, penyakit gondok dapat mengakibatkan perubahan pada kadar
hormone tiroid dalam darah.
Bila terkena penyakit gondok, apalagi sampai mengakibatkan perubahan kadar hormone tiroid,
waspadailah beberapa gejala berikut:
 Demam
 Lemas
 Mual dan muntah
 Nyeri perut
 Diare atau konstipasi
 Keringat berlebihan atau merasa kedinginan
 Berat badan meningkat atau menurun drastic
 Sesak napas
 Kejang
 Penurunan kesadaran.
2) Anemia
 Lemas dan cepat Lelah
 Sakit kepala dan pusing
 Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan
 Kulit terlihat pucat atau kekuningan
 Detak jantung tidak teratur
 Napas pendek
 Nyeri dada
 Dingin di tangan dan kaki
3) Marasmus
 Anak terlihat sangat kurus
 Rambutnya terlihat seperti rambut jagung
 Tulang-tuulang di tubuh tampak jelas
 Kulit berkerut
10. Penyakit Metabolik
A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Adalah semua penyakit yang menyebabkan gangguan pada metabolism karbohidrat,
protein, dan lemak.

Sumber 2 : Adalah kelainan medis yang memengaruhi produksi energi di dalam sel tubuh manusia.

Sumber 3 : Adalah penyakit medis yang berkaitan dengan produksi energi di dalam sel manusia (atau
hewan).

Kesimpulan : Penyakit metabolic adalah kelainan medis yang memengaruhi produksi di dalam sel
manusia.

B. Contoh Penyakit Metabolik


1) Diabetes
Adalah penyakit kronis yang ditandai dengan cicri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah.
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.
2) Fenillketonuria
Fenilketonuria atau PKU adalah penyakit bawaan lahir akibat kelainan genetic. Fenilketonuria
menyebabkan penderitanya tidak bisa menguraikan asam amino fenilalanin, sehingga zat ini
menumpuk di dalam tubuh.
3) Xanthoma
Merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan penumpukan lemak. Biasanya xanthoma terjadi di
dekat kelopak mata bagian atas. Kadang kelainan ini juga disebut xanthelasma. Orang yang
mengalami xanthoma umumnya mengalami kolestrol tinggi.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Diabetes
 Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu
menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah. Pada
diabetes tipe 1, gangguan iini disebabkan karena pakreas tidak dapat memproduksi hormone
tertentu, sedangkan pada diabetes tipe 2, gangguan ini disebabkan akibat tubuh tidak efektif
menggunakan hormone tertentu atau kekurangan hormone tertentu yang relative dibandingkan
kadar glukosa darah.
2) Penyebab Fenilketonuria
 Merupakan penyakit yang disebabkan oleh mutase genetic, yang akan menyebabkan hilang dan
berkurangnya enzim pengurai fenilalanin.
3) Penyebab Xanthoma
 Mekanisme terjadinya xanthoma hingga saat ini belum dapat dijelaskan dengan pasti. Namun
adanya kolestrol tinggi menyebabkan seseorang berisiko mengalaminya. Selain itu, diduga
factor genetic juga berperan dalam menyebabkan terjadinya xanthoma.
D. Tanda dan Gejala Penyakit
1) Diabetes
 Sering merasa haus
 Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari
 Rasa lapar yang terus-menerus
 Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
 Lemas dan merasa Lelah
 Pandangan yang kabur
 Luka yang lama sembuh
 Sering mengalami infeksi pada kulit, saluran kemih, gusi, atau vagina.
2) Fenilketonuria
Gejala fenilketonuria muncul secara perlahan, umumnya gejala ini muncul saat anak berusia 3-6
bulan. Beberapa gejala yang akan muncul adalah:
 Bau napas, urine, kulit, atau rambut yang tidak sedap
 Ruam di kulit atau eksim
 Kejang
 Tremor atau gemetar
 Warna kulit, mata, dan rambut berubah menjadi terang
3) Xanthoma
 Xanthoma yang menyerang kulit (xanthoma kutaneus) biasanya ditemukan di sekitar mata,
terutama di daerah kelopak mata. Biasanya terlihat berupa benjolan kecil yang sewarna kulit
atau kadang berwarna agak putih, dan kulit di atasnya terlihat berkerut. Kadang terdapat
bintik-bintik kecil di atasnya.

11. Penyakit Molekuler


A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Adalah ilmu yang mempelajari sel baik pengertiannya maupun organella yang di dalam sel
serta fungsinya sampai ke aras molekul penyusunnya.

Sumber 2 : Adalah disiplin ilmu yang muncul dalam patologi yang difokuskan pada studi dan diagnosis
penyakit melalui pemeriksaan molekul di dalam organ, jaringan atau cairan tubuh.

Sumber 3 : Adalah cabang ilmu biologi yang berkecimpung dalam biomolekul seperti DNA, RNA, dan
protein.

Kesimpulan : Ilmu yang mempelajari tentang pemeriksaan molekul di dalam organ, jaringan, atau
cairan tubuh.

B. Contoh Penyakit Molekuler


1)

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
 Merupakan rangkain proses
 Respon sela tau jaringan terhadap berbagai agen stimulasi
 Sebagian besar proses patologis dimulaai dari adanya cedera sel
 Semua bentuk kehilangan fungsi sel, jaringan dan organ adalah akibat cedera sel atau
kematian sel
 Keberhasilan/kegagalan sel untuk beradaptasi terhadap luka/cedera sel menentukan apakah
suatu stressor sari lingkungan akan mengakibatkan penyakit atau tidak.
D. Tanda dan Gejala Penyakit

12. Penyakit PSIkogenik


A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Secara singkat gangguan psikosomatik adalah gangguan atau penyakit organic dengan
factor psikis atau disebut psikogenik.

Sumber 2 : Penyakit psikogenik (atau penyakit psikogenik) adalah nama yang diberikan untuk penyakit
fisik yang muncul dari stress emosional atau mental, atau dari gangguan psikologis atau kejiwaan.

Sumber 3 : Istilah psikogenik biasanya menyiratkan bahwa factor psikologis memainkan peran utama
dalam perkembangan penyakit.

Kesimpulan : Penyakit psikogenik adalah penyakit yang muncul karena stress emosional atau Nye

B. Contoh Penyakit Psikogenik


1) Nyeri Psikogenik
Nyeri psikogenik yakni nyeri yang dipengaruhi pleh factor psikologis. Beberapa jenis gangguan
mental atau emosional dapat menyebabkan, memperberat, atau memperpanjang rasa nyeri jenis ini.
2) Kejang Non-Epilepsi Psikogenik (PNES)
Adalah kejadian yang terjadi kejang epilepsy, tetapi tanpa penlepasan listrik khas yang terkait
dengan epilepsy.
3) Polidipsia Psikogenik
Adalah rasa haus yang berlebihan.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Penyebab Nyeri Psikogenik
 Di dalam ilmu psikiatri, nyeri psikogenik merupakan suatu mekanisme coping yaitu
mekanisme adaptasi mental yang digunakan oleh seseorang dalam menghadapi masalah.
Nyeri timbul akibat penekanan konflik psikis yang tidak dapat ditolerir. Nyeri psikogenik
juga dapat merupakan gejala dari suatu gangguan psikiatri yang dinamakan kelompok
gangguan somatisasi.
2) Penyebab Kejang Non-Epilepsi Psikogenik (PNES)
 Penyebab PNES belum diketahui, satu adalah hipotesis bahwa itu adalah reaksi fisik yang
mirip atau kebiasaan yang dikembangkan tubuh, dengan refleks. Individu yang tidak
memiliki kendali atas reaksi, tetapi ini dapat meningkatkan Gerakan untuk mendukung
pasien yang mengontrol fisik lagi.
3) Penyebab Polidipsia Psikogenik
 Polidipsia bisa menjadi ciri khas diabetes melitus, sebagai gejala awal. Hal ini diamati pada
kasus diabetes yang tidak terkontrol, kadang-kadang hasil dari pasien yang rendah
kepatuhan untuk obat anti-diabetes.
 Hal ini juga disebabkan oleh perubahan dalam osmolalitas dari cairan ekstraseluler tubuh,
hipokalemia, penurunan volume darah (seperti yang terjadi selama utama perdarahan), dan
kondisi lain yang membuat udara deficit. Ini biasanya disebabkan oleh diuresis osmotic.
 Polydipsia juga gejala keracunan antikolinergik.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


1) Nyeri Psikogenik
 Pada gangguan ini, nyeri muncul tanpa gangguan sebenarnya pada tubuh. Secara psikologis,
penderita gangguan penyakit lebih dapat menerima sakit yang mereka rasa adalah masalah
fisik sementara. Depresi dan cemas diketahui mengingkatkan sensitifitas nyeri.
2) Kejang Non-Epilepsi Psikogenik (PNES)
 Individu dengan PNES datang dengan episode yang disebut kejang epilepsy, dan Sebagian
besar telah menerima diagnosis epilepsy dan pengobatan untuk itu. Episode yang paling
sering terjadi adalah kejang (seluruh tubuh gemetar) dan alamat kejang tonik-klonik (“grand
mal”) mum, tetapi bisa jadi kurang dramatis dan jenis yang lebih ringan dari kejang (kejang
persial, kejang absen, kejang mioklonik).
3) Polidipsia Psikogenik
 Rasa haus yang berlebihan
 Pengeluaran urine yang sangat banyak, dapat mencapai 15 liter jika pengidap mengonsumsi
cairan dalam jumlah banyak
 Waktu tidur menjadi terganggu, lantaran harus sering bangun untuk buang air kecil
 Sering mengompol.

13. Penyakit Iatrogenik


A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Iatrogenik atau iatrogenic atau iatrogenesis adalah subuah penyakit yang disebabkan oleh
kesalahan diagnosis, komplikasi, kealpaan dan kadang-kadang akibat kekeliruan pribadi sang dokter.

Sumber 2 : Iatrogenik adalah infeksi saluran reproduksi yang disebabkan oleh kesalahan diagnosis,
komplikasi, kealpaan, atau bahkan akibat kekeliruaan pribadi dokter saat melakukan tindakan medis.

Sumber 3 : Adalah penyakit yang disebabkan oleh tindakan dokter, baik dalam membuat diagnosis
maupun dalam memberikan terapi untuk pasiennya.

Kesimpulan : Penyakit Iatrogenik adalah penyakit yang disebabkan oleh dokter karena kesalahan dalam
diagnosis dll.
B. Contoh Penyakit Iatrogenik
1) Infeksi saat dirawat di rumah sakit, karena dokter atau perawat tidak mencuci tangansetelah
melakukan kontak dengan pasien sebelumnya. Hal ini dapat dikategorikan sebagai infeksi
iatrogenic.
2) Infeksi saluran reproduksi, akibat implementasi prosedur medis yang kurang tepat, maupun
pemasangan alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) yang tidak pas.
3) Kesalahan dalam pembedahan, baik dalam operasi ginjal maupun lutut.

C. Penyebab/Etiologi Penyakit
1) Dokter atau perawat tidak memperhatikan kebersihan saat sedang berdinas, lupa mencuci tangan
setelah melakukan kontak dengan pasien sebelumnnya.
2) Dokter atau perawat tidak melakukan suatu tindakan dengan benar, sehingga menyebabkan
kesalahan.
3) Kurang teliti saat melakukan suatu tindakan, hal ini dapat menyebabkan kesalahan yang fatal.

D. Tanda dan Gejala Penyakit


 Kesalahan prosedur atau kealpaan
 Interaksi obat yang negative
 Transfuse darah dan tekanan berlebihan.

14. Penyakit Idiopatik


A. Definisi Penyakit
Sumber 1 : Idiopathic Thrombocytopenic Purpura atau biasa disingkat ITP, merupakan penyakit
autoimun yang menyebabkan penurunan jumlah trombosit. ITP dapat terjadi pada orang dewasa
maupun anak-anak. ITP pada anak-anak umumnya didahului oleh infeksi virus, bersifat ringan, dan
tidak memerlukan terapi.

Sumber 2 : ITP merupakan penyakit yang menyebabkan kadar trombosit berkurang, trombosit atau
keeping darah berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah.
Sumber 3 : Adalah kondisi yang ditandai dengan menurunnya jumlah trombosit darah
(trombositopenia) dalam tubuh, sehingga menimbulkan kecenderungan perdarahan.
Kesimpulan : Penyakit idiopatik adalah kondisi dimana seseorang mengalami penurunan jumlah
trombosit darah.

B. Contoh Penyakit Idiopatik


1) Sering mengalami perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar, terutama bila
perdarahan tersebut terjadi secara spontan atau tanpa didahului cedera.
2) Mengalami siklus haid Panjang meski darah yang keluar tidak sebanyak hari pertama sampai
ketiga.
3) Tubuh mengalami mudah memar atau berdarah.
C. Penyebab/Etiologi Penyakit
 Dugaan utama penyebab ITP adalah gangguan pada system kekebalan tubuh yang disebut
penyakit autoimun. Pada penderita ITP, system kekebalan tubuh menganggap sel keeping darah
(trombosit) sebagai benda asing yang berbahaya, sehingga dibentuk antibody untuk menyerang
trombosit. Hal ini yang menyebabkan jumlah trombosit menurun.
Selain itu, beberapa hal berikut ini juga dapat memicu munculnya ITP:
a) Infeksi virus atau bakteri, umumnya pada anak-anak
b) Vaksinasi
c) Paparan racun atau bahan kimia berbahaya, misalnya insektisida
d) Penyakit autoimun lain, misalnya lupus
e) Pengobatan kemoterapi
D. Tanda dan Gejala Penyakit
 Gejala utama ITP adalah munculnya ruam merah atau memar di bagian tubuh dan perdarahan
yang sulit diberhentikan Ketika luka. Di samping itu, ada beberapa tanda dan gejala tambahan
lain yang disebabkan oleh ITP, yaitu:
a) Rasa Lelah yang berlebihan
b) Mimisan
c) Bercak darah pada urine atau tinja
d) Gusi berdarah, terutama setelah menjalani perawatan gigi
e) Perdarahan berlebihan saat menstruasi

Anda mungkin juga menyukai