SINDROM DOWN
A. PENGERTIAN
Sindrom down adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan
mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.
Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan
diri saat terjadi pembelahan. Sindrom down merupakan kelainan kromosom yang dapat
dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas.
Menurut Dr. John Longdon Down, kelainan yang berdampak pada
keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak pertama kali dikenal pada tahun
1866. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala
mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal
dengan Mongoloid. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama
dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali
syndrome ini dengan istilah “sindrom down” dan hingga kini penyakit ini dikenal
dengan istilah itu.
B. CIRI-CIRI
Menurut kamus psikologi, sindrom down merupakan satu kerusakan atau cacat
fisik bawaan yang disertai keterbelakangan mental, lidahnya tebal dan retak-retak atau
terbelah, wajahnya datar ceper, dan matanya miring. Sedangkan menurut penelitian,
down syndrome menimpa satu di antara 700 kelahiran hidup atau 1 diantara 800-1000
kelahiran bayi. Diperkirakan saat ini terdapat empat juta penderita down syndrome di
seluruh dunia, dan 300 ribu kasusnya terjadi di Indonesia.
Sindrom down terjadi hampir merata pada laki-laki dan wanita. Penderita sindrom
down memiliki ciri yang khas, diantaranya yaitu:
3. Tubuh pendek
5. Leher pendek
D. Komplikasi
Trisomy 21. Ini adalah tipe yang paling umum terjadi dan dialami lebih dari 90 persen
penderita sindrom down. Trisomy berasal dari kata Yunani yang berarti “salinan ketiga”.
Jika tiap sel di dalam tubuh memiliki salinan kromosom 21 ekstra, orang itu disebut
menderita sindrom down Trisomy 21.
Translocation. Ini adalah tipe yang diderita sekitar 4 persen penderita sindrom down.
Tipe ini terjadi ketika kromosom 21 menempelkan dirinya secara keliru pada kromosom
lain. Gejala sindrom down translocation mirip dengan Trisomy 21. Translocation
mungkin saja diturunkan dari orang tua ke anak-anak mereka, meski hal ini jarang terjadi.
Mosaicism. Ini adalah tipe yang paling jarang terjadi di antara dua tipe sindrom down
lainnya, dan hanya sekitar 2 persen orang yang terkena sindrom down tipe ini. Mosaicism
bisa dibilang versi lebih ringan dari Trisomy 21 karena pada penderita sindrom Down
mosaicism, hanya sebagian kecil sel yang memiliki salinan kromosom 21 ekstra. Orang
dengan sindrom down mosaicism umumnya mengalami hambatan pertumbuhan yang
lebih sedikit.
F. PENGOBATAN
Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk
mengatasi kelainan ini. Pada tahap perkembangannya penderita sindrom down juga dapat
mengalami kemunduran dari system penglihatan, pendengaran maupun kemampuan
fisiknya mengingat tonus otot-otot yang lemah. Dengan demikian penderita harus
mendapatkan dukungan maupun informasi yang cukup serta kemudahan dalam
menggunakan sarana atau fasilitas yang sesuai berkaitan dengan kemunduran
perkembangan baik fisik maupun mentalnya.
Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya efek
pada jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih cepat meninggal dunia akibat
adanya kelainan pada jantung tersebut. Dengan adanya leukemia akut menyebabkan
penderita semakin rentan terkena infeksi, sehingga penderita ini memerlukan monitoring
serta pemberian terapi pencegah infeksi yang kuat.