REGULER 1 TINGKAT 3
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES TANJUNGKARANG
TAHUN AJAR 2022/2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyusun
makalah dengan judul “Konsep Pemberdayaan Masyarakat”. Dimana makalah ini sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini, penulis banyak
menemukan kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis sendiri.
Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih
baik di masa yang akan datang.
Kelompok 1
3
Daftar Isi
Hal
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................4
BAB I........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................5
1.2 Tujuan.............................................................................................................................................8
BAB II.......................................................................................................................................................9
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................9
2.1 Pengertian........................................................................................................................................9
2.2 Tujuan.............................................................................................................................................9
2.3 Bentuk...........................................................................................................................................11
2.4 Prinsip...........................................................................................................................................11
BAB III...................................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................17
3.2 Latihan Soal...................................................................................................................................17
BAB IV...................................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
dengan model pengembangan lokal sebagai upaya pemecahan masalah masyarakat melalui
partisipasi masyarakat dengan pengembangan potensi dan sumber daya lokal. Kedua,
model promosi kesehatan dilakukan melalui empat pendekatan, yaitu persuasi (bujukan/
kepercayaan) kesehatan, konseling personal dalam kese- hatan, aksi legislatif, dan
pemberdayaan masyarakat. Ketiga, model promosi kesehatan perspektif multidisiplin
mempertimbangkan lima pendekatan meliputi medis, perilaku, pendidikan,
pemberdayaan, dan perubahan sosial.Keempat,model pelayanan kesehatan primer berbasis
layanan masyarakat menurut Ife, masyarakat harus bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi kebu- tuhan dan menetapkan prioritas, merencanakan dan memberikan
layanan kesehatan, serta memantau dan mengevaluasi layanan kesehatan.Kelima, model
pem- berdayaan masyarakat meliputi partisipasi, kepemim- pinan, keterampilan,
sumber daya, nilai-nilai, sejarah, jaringan, dan pengetahuan masyarakat.Keenam, model
pengorganisasian masyarakat yaitu hubungan antara pemberdayaan, kemitraan, partisipasi,
responsitas budaya, dan kompetensi komunitas. Ketujuh, model determinan sosial ekonomi
terhadap kesehatan meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan modal atau kekayaan
yang berhubungan satu sama lain dengan kesehatan.Kedelapan, model kesehatan dan
ekosistem masyarakat interaksi antara masyarakat, lingkungan, dan ekonomi
dengan kesehatan.Kesembilan, model
6
determinan lingkungan kesehatan individual dan masyarakat determinan
lingkungan kesehatan individual meliputi lingkungan psikososial, lingkungan mikrofisik,
lingku- ngan ras/kelas/gender, lingkungan perilaku, dan lingku- ngan kerja.Sementara itu,
determinan lingkungan ke- sehatan masyarakat meliputi lingkungan politik/ekono- mi,
lingkungan makrofisik, tingkat keadilan sosial dan keadilan dalam masyarakat, serta
perluasan kontrol dan keeratan masyarakat. Kesembilan, model penanggulang- an
penyakit berbasis keluarga yaitu pemeliharaan kesehatan dilakukan secara swadaya dan
mandiri oleh kelu- arga melalui penumbuhan kesadaran, peningkatan pengetahuan,dan
keterampilan memelihara kesehatan.Kesepuluh,model pembangunan kesehatan masyarakat
desa (PKMD).
7
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat
b. Untuk mengetahui indikator keberdayaan
c. Untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
d.
8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri.
Menurut Mubarak, pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai
upaya untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan suatu komunitas untuk
mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan
hak-hak dan tanggung jawabnya selaku anggota masyarakat.
Dalam bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya
atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat dalam memelihara, dan meningkatkan kesehatan.
Dalam kaitan dengan konsep pemberdayaan masyarakat, banyak pakar
yang membahas hal ini. Salah satunya adalah Payne, yang mengemukakan bahwa
pemberdayaan (empowerment) pada intinya ditujukan guna membantu klien
memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang
akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek
hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
2.2 Tujuan
Tujuan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan yaitu:
1) Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan bagi
individu, kelompok, atau masyarakat
2) Timbulnya kemauan dan kehendak ialah sebagai bentuk lanjutan dari
kesadaran dan pemahaman terhadap objek, dalam hal ini kesehatan
3) Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan yang berarti
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok telah mampu
9
mewujudkan kemauan atau niat kesehatan mereka dalam bentuk tindakan
atau perilaku sehat
1
0
2.3 Bentuk
1) Pemberdayaan Politik, yang bertujuan meningkatkan daya tawar
(bargaining position) yang diperintah terhadap pemerintah. Hal ini
dimaksudkan agar yang diperintah mendapatkan apa yang menjadi haknya
dalam bentuk barang, jasa, layanan, dan kepedulian tanpa merugikan pihak
lain.
2.4 Prinsip
Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program
pemberdayaan yaitu prinsip kesetaraan, pasrtisipasi, keswadayaan atau
kemandirian dan berkelanjutan “Najiati dkk, 2005:54”, adapun penjelasan
terhadap prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat tersebut ialah sebagai berikut:
1) Prinsip Kesetaraan
1
1
Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan
masyarakat ialah adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara
masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program
pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan.
Dinamika yang dibangun ialah hubungan kesetaraan dengan
mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta
keahlian satu sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan
dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar.
2) Partisipasi
Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian
masyarakat ialah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan,
dilaksanakan, diawasi dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun untuk
sampai pada tingkat tersebut perlu waktu dan proses pendampingan
yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap
pemberdayaan masyarakat.
1
2
penunjang sehingga pemberian bantuan tidak justru melemahkan
tingkat keswadayaannya.
4) Berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun
pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat
sendiri. Tapi secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin
berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu
mengelola kegiatannya sendiri.
1
3
pengembangan masyarakat. Sementara,persiapan lapangan dilakukan
melalui studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran,baik
dilakukan secara formal maupun nonformal. Jika sudah ditemukan daerah
yang ingin dikembangkan,petugas harus mencoba menerobos jalur formal
untuk mendapatkan perijinan dari pihak terkait. Disamping itu,petugas
juga harus menjalin kontak dengan tokoh-tokoh informal agar hubungan
dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik.
1
4
5) Tahapan Implementasi Kegiatan (Implementation)
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling penting
dalam proses pengembangan masyarakat,karena sesuatu yang sudah
direncanakan dengan baik dapat melenceng dalam pelaksanaan dilapangan
bila tidak ada kerjasama antara pelaku perubahan dan warga masyarakat
maupun kerjasama antar warga.
1
5
Besarnya dana yang digunakan, baik dana yang berasal dari kontribusi
masyarakat setempat maupun dana yang diperoleh dari bantuan di luar
masyarakat tersebut.
Bahan-bahan, alat-alat atau materi lain yang digunakan untuk
menyokong kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut.
2) Proses
3) Output
4) Outcome
1
6
2.2 Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan
Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan diantaranya :
1) Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
Lima program prioritas: KB, KIA, Imunisasi, dan penanggulangan diare,
perbaikanGizi. Kegiatan posyandu lebih dikenal dengan sistem lima meja:
Meja satu: pendaftaran
Meja dua: penimbangan
Meja tiga: pengisian kartu menuju sehat
Meja empat: penyuluhan kesehatan, pemberian oralit, vit A,
danTablet Fe
Meja lima: pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi,
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan serta pelayanan keluarga
berencana.
3) Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD) POD merupakan
perwujudan peran serta masyarakat dalam pengobatan sederhana terutama
penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat (penyakit rakyat
atau penyakit endemik).
4) Dana Sehat
yaitu berupa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD), Organisasi atau Kelompok lainnya (seperti
tukang becak, supir angkutan kota,dll.).
1
7
5) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kebijakan LSM :
Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua
tingkatan
Membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap
organisasi kemasyarakatan
Memberi kemampuan, kekuatan, dan kesempatan yang lebih besar
kepada organisasi kemasyarakatan untuk berkiprah dalam
pembangunan kesehatan dengan kemampuan sendiri
Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan
pelayanan kesehatan
Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk
berkiprah dalam bidang kesehatan
1
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sangat vital, karena
masyarakat yang menjadi pemeran utamanya, namun peran petugas kesehatan
juga tidak bisa dihilangkan. Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas kesehatan
memiliki peran penting juga, yaitu memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-
kegiatan maupun program-program pemberdayaan masyarakat meliputi
pertemuan dan pengorganisasian masyarakat, memberikan motivasi kepada
masyarakat untuk bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar
masyarakat mau berkonstribusi terhadap program tersebut, melakukan pelatihan-
pelatihan yang bersifat vocational. Jenis-jenis pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan adalah posyandu, Pos Obat Desa, Polindes, dana sehat, LSM,
upaya kesehatan tradisional, pos gizi, pos KB desa, pos kesehatan pesantren,
Sakabhakti Husada, Pos Upaya Kesehatan Kerja, Kelompok pemakai Air, Karang
taruna husada, pelayanan puskesmas,dan pelayanan puskesmas pembantu (Pustu)
dsb.
Jawaban A
1
9
2) Untuk memberdayakan masyarakat, ditinjau dari lingkup dan obyek
pemberdayaannya, maka mencakup beberapa aspek, diantaranya ...
a. Peningkatan kepemilikan asset (sumber daya fisik dan financial)
serta kemampuan untuk memanfaatkan asset tersebut.
b. Pemberdayaan dan reformasi kelembagaan.
c. Hubungan antara individu dan kelompok, kaitannya dengan
kepemilikan asset dan pemanfaatannya.
d. Pengembangan jaringan kemitraan-kerja, baik di tingkat local,
regional maupun global.
jawaban C
jawaban C
2
0
JawabanB
Jawaban : E
Jawaban : B
2
1
Jawaban : D
Jawaban : A
2
2
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Malinae, Lenie dan Dr. Husaini. 2016, Buku Ajar Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan. Banjarbaru
2
3