Anda di halaman 1dari 38

BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Selasa, 06 September 2022

Mahasiswa : Kelompok 3

A. Data Umum

1. Nama KK : Tn.R

2. Umur : 26 tahun

3. Alamat : Kuprik

4. Pekerjaan KK : Supir

5. Pendidikan : SMA

6. Komposisi keluarga

a) Istri

1) Nama : Ny. A

2) Umur : 24 tahun

3) Pendidikan : SMA

4) Pekerjaan : Wiraswasta

1
b) Anak

No
NamNama Jenis Hubunga Umur Pendidi Status imunisasi Ket
Kela n dgn kan BCG Polio DPT Hepat Camp
min KK itis ak
1. An.D Pr Anak 5 thn TK 0      Saat
kandung kecil ini/saat
pengkaji
an anak
dalam
keadaan
sehat

2. An. T Lk Anak 4 bln -    - Saat


kandung  ini/saat
pengkaji
an anak
dalam
keadaan
sehat

Genogram

2
keterangan:

: Laki-laki X : Meniggal : Garis keturunan


: Perempuan : klien : Garis perkawinan

7. Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang),

keluarga termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.

8. Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

9. Agama : Islam

10. Status Sosial Ekonomi

a. Penghasilan Keluarga

penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil menyupir

oleh Tn.R dan usaha dagang oleh Ny. V.

b. Pemanfaatan Dana Keluarga

Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk

membantu membiayai kuliah adik sang istri.

c. Sosial keluarga

Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan keluarga terpenuhi.

11. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai.

3
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini

Keluarga dengan anak prasekolah

2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.

3. Riwayat Keluarga inti

Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun. Riwayat

kesehatan masing – masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:

a) Kepala keluarga

Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.

b) Istri

Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah

dirawat di rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.

c) Anak D (anak ke I)

Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD dan diare pada usia 4 bulan

dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung minum susu formula hingga

harus dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.

4
Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi

karena anak tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa ke

dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang

menyebabkan anak panas. Setelah usia 4 tahun hingga sekarang ( 5 tahun ) klien

tidak pernah kambuh lagi penyakit tersebut.

d) Anak T (anak ke 2)

Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di

Rumah Sakit.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Tn. R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan . Saat dikaji Tn.R dalam

keadaan sehat.Begitupun dengan Ny.A saat didata dalam keadaan sehat.

An.D saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, namun pernah memiliki

riwayat dirawat di puskesmas dengan diagnose diare dikarenakan Ny.A mengganti

ASI dengan susu formula dan demam berdarah.Keluarga mengatakan anak mendapat

perawatan di puskesmas kurang lebih 23 hari.anak sering kambuh dengan penyakit

tersebut sampai anak berumur 3 tahun.

5
C. Lingkungan

1. Karakteristik rumah

Luas rumah yang ditempati ±24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu,

ruang tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur,dapur, kamar mandi dan WC. Tipe

bangunan adalah permanen. Keadaan lantai terbuat dari plaster, penerangan/cahaya

cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan ventilasi. Sumber air minum yang

digunakan dari sumur. Air yang digunakan untuk air minum juga dari sumur. WC-nya

tidak memiliki septik tank (WC cemplung). Status rumah adalah milik pribadi.

Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat dari seng. Penerangan pada malam hari

menggunakan listrik, cara memasak makanan dan air minum menggunakan kompor.

Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar. Keadaan

halaman rumah banyak ditumbuhi rumput dan keluarga mengatakan jarang membuka

jendela karena keluarga jarang dirumah.

6
8 6 4 3

9 1

7 5 2

10

11 Keterangan Denah :

1. Ruang tamu

2. Ruang tengah

3. Kamar 1

4. Kamar 2

5. Ruang keluarga

6. Kamar 3

7. Ruang makan

8. Kamar 4 ( ruang shalat keluarga )

9. Dapur

10. Kamar mandi

11. WC

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga depan dan samping kanan hubungannya baik dengan keluarga Tn.R dan

juga warga dari lingkungan Tn.R akrab kepada tetangga sebelah kanan dan kiri.

7
3. Mobilitas geografis Keluarga

Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.Tn.R bekerja dari

pagi sampai jam 16.00 wit sebagai supir.Sedangkan Ny.A membantu suaminya

berjualan dari jam 08.00 sampai 14.00 wit.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian. Anaknya

juga rajin mengaji.

5. Sistem pendukung keluarga

Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam pembentukan

keluarga dan dalam pemecahan masalah.

D. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan

masalah anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan keras apabila anaknya

tidak mau sekolah dan bermain sepeda dijalan.

Bahasa yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai bahasa

Indonesia.

2. Struktur Kekuatan Keluarga

Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung

jawab terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga

mengurus anak-anaknya.

8
3. Struktur Peran ( formal/informal)

a) Tn. R

1) Formal

Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.

2) Informal

Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi

supir mobil.

b) Ny. A

1) Formal

Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.

2) Informal

Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian

ibu – ibu di lingkungan tempat tinggal.

c) An. D

1) Formal

Sebagai anak, kakak, dan cucu

2) Informal

Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.

d) An. T

1) Formal

Sebagai anak, adik, dan cucu.

9
2) Informal

Belum ada.

4. Nilai dan Norma Keluarga

Nilai dan norma yang berlaku dukeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang di

anut dan norma yang berlaku dilingkungannya.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.

2. Fungsi sosial

Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari

dia,seperti cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di

lingkungan tempat tinggal maupun di sekolah.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau puskesmas,

jika anak mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai

riwayat demam berdarah.

4. Fungsi reproduksi

Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun,

sedangkan anak kedua laki-laki berusia 4 bulan. Ny.A mengatakan menggunakan

KB,yang awalnya menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti

dengan KB jenis implant sampai saat ini.

10
5. Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Bahkan dapat sedikit membantu kebutuhan kuliah adiknya. Tetapi keluarga

juga belajar menghemat keuangan karena mempunyai keinginan untuk bisa

memasukkan anaknya les privat.

F. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

a) Jangka pendek

Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar anaknya tidak

mengalami kekambuhan penyakitnya seperti yang pernah dialami

sebelumnya.

b) Jangka panjang

Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi

keluarga masih mengumpulkan biaya.

2. Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya, karena takut

penyakit yang pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh kembali.

3. Strategi koping yang digunakan

Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas. Dan jika ada

masalah dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa

melibatkan anak-anak.

11
4. Strategi adaptasi disfungsional

Ny. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu ingin bermain

sepeda di jalan raya.

G. Pemeriksaan Fisik

1 Vital sign

a) Tn. R

TD : 120/70

ND : 86x/m

RR : 20x/m

SB : 37,1

b) Ny. A

TD :100/60

ND :72x/m

RR :20x/m

SB :37,0

c) An. D

ND : 94x/m

SB : 36,5

RR : 22x/m

d) An. T

ND : 96x/m

SB : 36,5

RR : 24x/m

12
2 Head to toe

a) Tn.R (kepala keluarga)

1) Kepala

- Rambut dan kulit kepala

Inspeksi:rambut ikal,kulit bersih

- Mata

Inspeksi:kudua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak

icterik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.

- Hidung

Inspeksi:hidung simetris,tidak ada secret,tidak ada korpal,tidak ada

pembesaran polip.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan

- Mulut dan faring

Inspeksi:tidak ada stomatis,tidak ada karies gigi,tidak ada gigi

palsu,tidak ada faringitis,lidah tidak kotor.

Palpasi:lidah teraba lunak,tidak ada nyeri tekan.

- Telinga

Inspeksi:kedua telinga simetris,tidak ada korpal.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan.

2) Leher

Inspeksi:tidak ada sikatrik,tidak ada nodul

Palpasi:tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

13
3) Dada

Inspeksi:bentuk normochest,tidak ada nodul tidak ada sikatrik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur pada tilang iga

Perkusi:terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.

Auskultasi:terdengar vesikuler

4) Abdomen

Inspeksi tidak ada nodul,tidak acites.

Auskultasi:suara peristaltic terdengar

Perkusi:terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.

5) Ekstermitas

Inspeksi:anggota gerak lengkap,tidak ada luka,bekas jahitan,tidak ada

kelainan pada jari tangan dan kaki.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.

b) Ny A

1) Kepala

- Rambut dan kulit kepala

Inspeksi:Rambut lurus,tidak ada uban,kulit bersih.

- Mata

- Inspeksi:kedua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak

icterik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.

14
- Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak

ada pembesaran polip.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

- Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi

palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.

Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.

- Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

2) Leher

Inspeksi : tidak ada sikartrik, tidak ada nodul.

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3) Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul,tidak ada sikatrik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.

Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.

Auskultasi : terdengar vesikuler.

4) Abdomen

Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit

15
Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.

Genetalia

Tidak ada keluhan.

5) Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak

ada kelainan pada jari tangan dan kaki.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.

c) An. D

1) Kepala

- Rambut dan Kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.

- Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera

tidak ikterik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.

- Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pembesaran

polip.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

16
- Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi

palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.

Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.

- Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

2) Leher

Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3) Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ad nodul, tidak sikatrik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.

Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung

Auskultasi : terdengar vesikuler.

4) Abdomen

Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.

Genetalia

Tidak ada keluhan.

17
5) Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak

ada kelainan pada jari tangan dan kaki.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.

Berat badan klien 16 kg dan tinggi badan 110 cm.

d) An. T

1) Kepala

- Rambut dan Kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.

- Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera

tidak ikterik.

- Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak

ada pembesaran polip.

- Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi

palsu, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor.

- Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

2) Leher

Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

18
3) Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul.

4) Abdomen

Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 5x/menit

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

5) Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak

ada kelainan pada jari tangan dan kaki.

H. Harapan Keluarga

1. Persepsi Terhadap Masalah

Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah rumah

tangga, namun dalam kesehatan anak, keluarga sangat memperhatikan hal tersebut.

Keluarga mengerti perubahan kesehatan anak misalnya anak panas tinggi karena

menurut keluarga anak pernah menderita sakit DBD. Jadi keluarga selalu waspada.

2. Harapan Terhadap Masalah

Tn. R dan Ny. A menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga dan sehingga

anaknya tidak kambuh dengan penyakit yang pernah diderita, dan anaknya dapat

tumbuh kembang dengan yang diharapkan.

19
I. Pengkajian Fokus

1 Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga terhadap anak

Ny.A memberikan stimulus pada An.D dengan memperingatkan waktu sesuai jam

dan kegiatan yang telah diberikan agar bisa dibiasakan dalam kebiasaan sehari-

hari. Orang tua memberikan gambar-gambar, angka dan huruf – huruf yang

ditempel di dinding untuk belajar anak, serta di belikan sepeda, anak sudah dapat

mengendarai.

2 Sudahkan anak mengikuti Play Group

An.D tidak mengikuti play group dan langsung dimasukkan di taman kanak-kanak

(TK). Karena orang tua beralasan tempat play group jaraknya jauh dari tempat

tinggal, sedangkan orang tua harus bekerja.

3 Berapa lama waktu dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak

Ny. A selalu memiliki waktu dengan anaknya/selalu bersama dengan anaknya,

kecuali Tn R hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja jam 16.00 hingga

pagi sampai anaknya berangkat ke sekolah.

4 Siapakah orang yang setiap hari bersama anak

Yang setiap hari mendampingi anak yaitu orang tua dan tidak pernah menitipkan

anak pada orang lain ataupun memiliki pengasuh selain orang tua.

20
5 Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini

a) Personal / sosial

1) Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti berdandan,

2) Sering ikut – ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,

3) Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,

4) Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal

maupun yang baru dikenalnya.

b) Motorik

1) Motorik kasar

(a) Anak sudah dapat mengendarai sepeda roda dua

(b) Dapat melompati benda yang agak tinggi

(c) Anak dapat melempar bola

2) Motorik halus

(a) Anak bisa menggambar bentuk orang,

(b) Dapat memakai baju dan celana sendiri

(c) Anak dapat menulis angka 1-10

(d) Anak dapat mengenal dan menghafal abjad

c) Bahasa dan Kognitif

1) Ketrampilan bahasa sudah bagus

2) Sering bertanya pada ibunya khususnya saat melihat ibu sedang

memasak,

21
3) Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan sesuatu,

4) Anak sudah bisa mengenal warna,

d) Ketakutan

Anak trauma atau menangis jika melihat orang jatuh atau kecelakaan,

karena anak pernah mengalami hal tersebut.

6 Bagaimana harapan keluarga saat ini

Orang tua menginginkan anaknya bisa masuk ke les privat bahasa inggris, tetapi

keluarga masih mengumpulkan biaya.

7 Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian tugas

keluarga antara ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu membutuhkan

untuk menjaga anaknya.

22
J. Analisa Data

Simptom Masalah Penyebab


DS: kecemasan Ketidakmampuan
 Pasien (orang tua)
orang tua keluarga memberi
mengatakan
(keluarga) perawatan pada
mencemaskan
perubahan yang
kekambuhan
akan terjadi pada
penyakit anaknya.
status kesehatan
Jika anak panas
anaknya
tinggi, ibu

mengatakan

langsung membawa

anaknya ke

puskesmas.

DO :

 Pasien (orang tua)

nampak berantusias

dalam menanggapi

keadaan kesehatan

anaknya.

23
DS : Resiko ketidakmampuan

 Ny. A mengatakan terjadinya keluarga mengenal

kalau An. D nafsu gangguan masalah nutrisi

makannya kadang kebutuhan yang dibutuhkan

menjadi berkurang nutrisi kurang pada anak

 Ny. A mengatakan dari kebutuhan prasekolah

An. D suka jajan tubuh pada An.

makanan ringan D

(coklat, roti, cilok,

permen dan lain-lain)

 Ny. A mengatakan

nutrisi adalah

makanan yang kita

makan sehari-hari

DO

 Anak berumur 5
tahun
 BB : 18 kg, TB : 110
cm
 Anak makan nasi +
lauk, habis ½ porsi
jika nafsu makannya
sedang menurun.

24
DS Resiko cedera Ketidakmampuan
 Ny A mengatakan
fisik pada anak keluarga
anaknya suka
memodifikasi
bermain sepeda
lingkungan yang
 Ny A mengatakan
aman untuk anak
anak susah dilarang
prasekolah
jika ingin bersepeda

di jalanan

 Ny A mengatakan

anak suka mengikuti

ibu saat memasak,

dan anak suka

menggunakan alat

dapur

DO

 An D sudah dapat
mengendarai sepeda
sendiri
 Tempat kerja Ny A
dekat dengan jalan
raya
 Tidak terdapat
pembatas atau pagar

25
di depan rumah
K. Skoring

1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kitidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya

26
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Keluarga

Skala: mencemaskan tentang

Krisis kekambuhan penyakit

anak namun tidak

menjadi masalah

keluarga

2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 2 Kecemasan klien

dapat diubah dapat menghilang jika

Skala : tidak terlalu 2. R

Mudah memfokuskan e

masalah, keluarga s

akan membawa i

anaknya ke puskesmas k

jika terjadi perubahan o

kesehatan pada t

anaknya(panas tinggi) e

a
3. Potensial masalah 2/3 x 1= 2/3 2/3 Masalah yang dialami
d
dapat dicegah dapat dicegah atau
i
Skala : diatasi oleh klien, dan
n
Cukup keluarga Nampak
y
antusias dalam
a
menanggapi kesehatan

anaknya.

4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 1/2 Kebiasaan dalam


27
Skala : mengatasi masalah,

Masalah ada tetapi menyebabkan masalah


gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D b/d

ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak

prasekolah.

No Perhitungan Kriteria Skor Pembenaran


.
1. Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Sifat masalah

Skala : merupakan ancaman

Ancaman kesehatan karena kadang nafsu

makan An. D menjadi

berkurang dan jika itu

tidak ditanggulangi

akan menjadi aktual

dan dapat

menyebabkan

penurunan pada status

kesehatannya yaitu

gangguan nutrisi.

2. Kemungkinan Skala 1/2 x 2 = 1 1 Masalah sebagian


Dapat Diubah
dapat diubah karena
Skala :
Ny. A dapat
Sebagian
memberikan makanan-

makanan lain kepada

28
An. D

3. Potensial Masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Potensial masalah


Untuk Dicegah
untuk dicegah cukup
Skala :
karena dapat
Cukup
dilakukan dengan

mengajarkan cara

pengolahan makanan

yang menarik untuk

An. Z dengan

penurunan pemasukan

nutrisi.

4. Menonjolnya Masalah 1/2 x 1 = 1/2 1/2 Keluarga menyadari

Skala : ada masalah tapi tidak

Ada masalah tapi tidak perlu ditangani dengan


perlu ditangani
segera.

∑=2
5/6

29
3. Resiko cedera fisik pada anak b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan yang aman untuk anak prasekolah

No Perhitungan Kriteria skor pembenaran

1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Bahaya fisik mungkin


Skala: dapat terjadi, Ny V
Ancaman kesehatan mengatakan anak
susah dilarang jika
ingin bersepeda di
jalanan

2 Kemungkinan masalah ½ x 2 = 1 1 Ny A menegur dan


memberikan contoh
dapat diubah
pada anak
Skala:

sebagian

3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Pemberian lingkungan


dan tempat bermain
dapat dicegah
yang aman untuk anak
Skala:

cukup

4 Mononjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 1 An D sering


Skala: mengendarai sepeda di
Masalah harus segera jalan dan bermain alat-
ditangani alat dapur, oramg tua
sulit untuk
memberitahu
∑= 3 1/3

30
L. Prioritas Masalah
1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.

2. Resiko cedera fisik pada anak b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi

lingkungan yang aman untuk anak prasekolah.

3. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An.

D b/d ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada

anak prasekolah

M. Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga

No Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi


. keperawatan

1. 06-9-
2022 Kecemasan orang Tujuan umum: 1. Anjurkan 1. Dengan

tua berhubungan Setelah dilakukan keluarga untuk pengungkapan

dengan pengkajian mengungkapkan apa yang

ketidakmampuan kecemasan kecemasannya dirasakan

keluarga keluarga dapat kepada

memberikan berkurang perawat, dapat

perawatan pada Tujuan khusus: mengurangi

perubahan yang a. Keluarga beban yang

akan terjadi pada mampu dirasakan.

status kesehatan mengenali

31
anaknya. masalah 2. Anjurkan 2. Mekanisme

b. Keluarga keluarga untuk koping

mampu tetap keluarga yang

memutuskan mempertahanka adekuat dapat

tindakan yang n mekanisme mencegah

tepat untuk koping keluarga trauma yang

mengatasi dalam berlebih

kecemasan. menghadapi

masalah

3. Anjurkan 3. Dengan cara

keluarga untuk mencegah dan

mengurangi tidak selalu

stresor yang memikirkan

menyebabkan masalah

kecemasan

4. Anjurkan 4. Pelayanan

keluarga untuk kesehatan

meminta merupakan

bantuan dari salah

tenaga satubentuk

kesehatan dalam sumber daya

32
upaya yang ada di

mengurangi masyarakat.

masalah

kesehatan

2. 06-09- Resiko cedera Keluarga dapat 1. Anjurkan orang


2022
fisik pada anak mengetahui tua atau

b/d berbagai resiko keluarga untuk

ketidakmampuan yang berhubungan selalu

keluarga dengan anak mengawasi

memodifikasi prasekolah kegiatan anak

lingkungan yang khususnya

aman untuk anak bermain yang

prasekolah dapat

membahayakan

fisik.

2. Anjurkan

keluarga untuk

memberikan

tempat

tersendiri untuk

bermain anak.

3. Anjurkan

33
keluarga

menjauhkan

atau menyimpan

peralatan yang

dapat

membahayakan

anak

4. Anjurkan

keluarga

membuat

pembatas atau

pagar depan

rumah agar anak

lebih leluasa

dalam bermain.

3. 06-09- Resiko terjadinya Kebutuhan nutrisi 1. Anjurkan 1. Makanan


2022
gangguan nutrisi anak terpenuhi keluarga tidak

dan kebutuhan dengan kriteria menyediakan merupakan

tubuh pada An. D khususnya terjadi makanan yang focus anak

b/d peningkatan berat menarik namun melainkan

ketidakmampuan badan memiliki bermain.

keluarga kandungan gizi

34
mengenali yang baik pada

masalah nutrisi anak.

yang dibutuhkan 2. Berikan 2. Agar anak

anak lingkungan lebih

yang nyaman meningkat

dan menarik nafsu

pada saat anak makannya dan

makan. tidak terfokus

pada bermain.

3. Anjurkan untuk 3. Biasanya anak

perhatikan lebih asyik

waktu makan bermain

anak hingga lupa

makan.

4. Anjurkan 4. Anak

keluarga agar cenderung

anak mencoba bosan dengan

makanan yang makanan yang

baru dan masih biasa ia

memenuhi gizi makan.

seimbang

35
N. Pelaksanaan / Implementasi

Tgl Diagnosa Pelaksanaan /


Implementasi
06-09-2022 I
1. Menganjurkan keluarga untuk

mengungkapkan kecemasan.

2. Menganjurkan keluarga untuk tetap

mempertahankan mekanisme koping

keluarga dalam menghadapi masalah.

3. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi

stressor yang menyebabkan kecemasan.

4. Menganjurkan keluarga untuk meminta

bantuan dari tenaga kesehatan dalam upaya

mengurangi masalah kesehatan.

06-09-2022 II 1. Menganjurkan orang tua atau keluarga

untuk selalu mengawasi kegiatan anak

khususnya bermain yang dapat

36
membahayakan fisik.

2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan

tempat tersendiri untuk bermain anak.

3. Menganjurkan keluarga menjauhkan atau

menyimpan peralatan yang dapat

membahayakan anak

4. Menganjurkan keluarga membuat pembatas

atau pagar depan rumah agar anak lebih

leluasa dalam bermain.

06-09-2022 III 1. Menganjurkan keluarga menyediakan

makanan yang menarik namun memiliki

kandungan gizi yang baik pada anak.

2. memberikan lingkungan yang nyaman dan

menarik pada saat anak makan.

3. Menganjurkan untuk perhatikan waktu

makan anak

4. Menganjurkan keluarga agar anak mencoba

makanan yang baru dan masih memenuhi

37
gizi seimbang

38

Anda mungkin juga menyukai