Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA

KELUARGA BAPAK EKO


DESA TIANG TANJUNG
KECAMATAN MEMPAWAH HULU
KOTA PONTINAK

DATA DAN IDENTIFIKAS


A. Struktur dan sifat keluarga
1. Struktur Keluarga
a Nama kepala keluarga : Tn. Eko
b Umur : 36 tahun
c Jenis Kelamin : Laki-laki
d Agama : Katholik
e Pendidikan : SMA
f Pekerjaan : Swasta
g Pendapatan : 1.500.000
h Alamat : Tiang Tanjung
i Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
j Daftar Anggota Keluarga :

No. Nama Hubunga L/P Umur Pendidika Agama Pekerjaa Imunisasi


n n n
Keluarga
1 Tn. Kk L 36 th SMA Katholi Swasta BCG Polio Hep/Hi DPT DT
Eko k b
2 Ny. Istri P 32 th SMA Katholi IRT ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Ria k
3 An. Anak L 13 th Pelajar Katholi Anak ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Vian k
4 An. Anak L 2 th 2 - Katholi Anak ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Viko bln k

k. Tipe Keluarga :
l. Genogram

Daftar
Pustaka
Murti
Ani, d.
(2021).
Penganta
r
Kebidana
n.
Yayasan
Kita
Menulis.
http://w
ww.drdid
KETERANGAN:
ispog.co : Laki-laki : garis perkawinan
m/07/isti
lah-
obstetri-
dan-
ginelogi.h
Achmad,
Maulana,
dkk.
2011.
Kamus
Ilmiah
Populer.
Cetakan : Perempuan : garis keturunan
Pertama.
Jakarta:
m. Hubungan
Absolut. antar keluarga
Hubungan
Poerwad antara suami istri dan anak dari keluarga Bp. R cukup harmonis, terbukti dengan
mereka sangat dekat dan akrab. Dan hubungan antara keluarga dan masyarakat juga terlihat
arminta,
harmonis terbukti dari sering mengobrol dengan tentangga dan saling membantu keluarga
W.J.S.
2. Sifat Keluarga
Kamus
a. Pengambilan
Umum keputusan
Kepala keluarga
Bahasa
Indonesia
b. Kebiasaan
. Jakarta: hidup sehari-hari
PN Balai
Makan : 3 kali, porsi 1 piring, komposisi nasi sayur daging, minum susu 2-3
Pustaka.
kali/minggu. Pengolahan makanan yaitu masakan tumis dan berkuah, alat makan
Tim
yaitu piring dan sendok bersih, penyimpanan makanan diwadah tertutup dan
Penrjema
disimpan dilemari makanan, kebiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan
h EGC.
sering dilakukan, pantangan makanan tidak ada, kesukaan jenis makanan tertentu:
Kamus
telur dan dan sayur.
 Minum : Rata –rata jumlah minum sehari 5-6 gelas sehari, jenis minuman yang sering
Kedokter
an
diminum air putih. Air minum dimasak
Dorland.
3. Kebiasaan istirahat dan tidur keluarga
Edisitidur
Keluarga 26. siang 1-2 jam sehari dam malam hari tidur pukul 21.00 yaitu 6-8 jam
4. Sarana Jakarta:
hiburan keluarga
Menonton EGCtelevisi dan berkebun

5. Pemnfaatan waktu senggang


Berkebun dan mengobrol dengan tetangga
6. Eliminasi
Bak 5-6 kali sehari dan BAB 1 kali sehari

7. Kebiasaan keluarga yang merugikan


Kebiasaan kepala keluarga merokok

B. Faktor keluarga, Sosial dan Budaya


1. Penghasilan keluarga
1.500.000

2. Kegiatan sosial kemasyarakatan


Kerja bakti

C. Faktor Rumah dan Lingkungan


1. Kondisi rumah
Keluarga Bp. R tinggal di rumah sendiri dimana dinding sudah permanen (tembok) ukuran
rumah 6x8, lantai keramik, atap rumah terbuat dari genting. jenis ventilasi berupa pintu,
keadaan ventilasi sudah memenuhi syrat kesehatan. Penerangan menggunakan listrik.
Pembagian ruangan adalah dua kamar tidur, dapur, ruang tamu, dan ruang makan.
Kebersihanrumah sudah baik.

2. Perabotan rumah
Alat masak menggunakan kompor gas, tempat penyimpanan perabotanbdapur diletakkan
di rak piring
3. Sampah Sumber air
Pembuangan sampah di tempat sampah terletak di belakang rumah. Jarak pembuangan
sampah dengan sumber air minum 15 m
4. Penampungan air minum
Penempatan air minum ditempatkan di gentong dalam keadaan tertutup
5. Jamban Rumah
Keluarga Bp. E memiliki jamban sendiri tidak menggunakan jamban umum.
6. Pembuangan air limbah
Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga di buang di selokan belakang rumah
7. Kandang ternak
Keluarga Bp. E memiliki kandang ternak ayam.
8. Halaman
Keluarga Bp. E memiliki halaman rumah yang terletak di bagian depan rumah
9. Kamar mandi
Keluarga Bp. E mempunyai kamar mandi sendiri

D. Riwayat kesehatan Material, Psikososial-Spiritual


1. Pemenuhan kebutuhan jiwa
Keluarga Bp. E setiap hari merasa nyaman tidak ada gangguan, masing masing anggota
keluarga merasa senang

2. Pemenuhan status sosial


Di dalam keluarga tidak ada perasaan di kucilkan, tidak ada yang di benci dan membenci.
3. Riwayat kesehatan material keluarga
Di dalam anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, tidak ada yang pernah
di rawat di RS jiwa.
4. Gangguan material keluarga
Tidak ada gangguan maternal seperti rasa bersalah. gagal, kecewa dan tekanan. Kadang-
kadang anaknya sering marah-marah dan bertengkar.
5. Penampilan tingkah laku anggota keluarga
Penampilan Tingkah Laku Anggota Yang Menonjol tidak ada
6. Kesadaran anggota keluarga tentang HIV/AIDS
Keluarga Bp. E mengtahui tentang penyakit HIV / AIDS
7. Hubungan dengan petugas kesehatan
Baik
8. Dana sehat
Keluarga Bp. E tidak mengikuti program Dana Schat
9. Keadaan keluarga saat dikunjungi
Keadaan Kesehatan keluarga saat kunjungan dalam keadaan sehat

E. Riwayat kesehatan keluarga


1. Riwayat kesehatan anggota keluarga
Pada keluarga Bp. E tidak memiliki penyakit tertentu
2. Kebiasaan memeriksakan diri
Pemeriksaan pada waktu sakit saja di puskesmas.
3. Kesehatan ibu dan anak
a. Riwayat kesehatan yang lalu

No Kehamilan Umur Kehamilan Jumlah Keluhan Cara Mengatasi


Pemeriksaan
1 9 bulan 40 minggu 7 kali Tidak ada
-

b. Riwayat persalinan yang lalu


No Persalinan Tempat Penolong Keluhan Proses Persalinan Keterangan
Bersalin Persalian
1 Aterm Bpm Bidan Tidak Baik
ada Spontan

c. Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil di keluarga Tn. E

d. Ibu Nifas
Tidak ada ibu nifas di keluarga Tn. E
e. Ibu Menyusui
Terdapat ibu menyusui di keluarga Tn. E
f. Keluarga berencana
Menggunakan KB suntik 3 bulan
g. Pemeriksaan Balita
Keluarga Bp. R mempunyai 1 orang balita, pemeriksaan di lakukan secara rutin di
posyandu. Mempunyai KMS yang di isi oleh kader.

h. Status imunisasi lengkap dan status gizi tidak cukup.


i. Persepsi dan tanggapan keluarga terhadap masalah
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu
dirundingkan dengan anggata keluarga secara baik-baik terutama anggota keluarga yang
tidak sehat dibawa ke Puskesmas

1. Analisi Data Penjajakan Kesehatan Tahap Ancaman kesehatan


a. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi pada balita. • Kurangnya pengetahuan
keluarga mengenai ASI eksklusif
• Kurangnya pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok.
b. Kurang Tidak sehat
c. Situasi krisis
1) Apabila ibu tidak mengetahui tentang kebutuhan nutrisi balita maka akan terjadi
kurang gizi bahkan bisa juga terjadi gizi buruk pada balita.
2) Apabila ibu tidak mengetahui tentang ASI eksklusif maka bayi mereka tidak di heri
ASI eksklusif sehingga bayi akan mudah sakit dan daya tahan tubuh bayi akan rentan
juga kecerdasan otak bayi tidak maksimal
3) Racun dalam rokok dapat terisap oleh bayi, dan akan berakibat fatal bagi
kesehatan bayi dan anggota keluarga lain.
ANALISIS DATA
No. Data Permasalahan Kesehatan
1 Kurangnya pengetahuan keluarga Kekurangtahuan keluarg Tn. E mengenai bahaya
mengenai bahaya merokok. merokok, yaitu
kebiasaan merokok dapat mengganggu
kesehatan keluarga.
2 BB An. V sejak bulan desember Kekurangtahuan ibu tentang nutrisi
menurun balitanya
3 Kurangnya pengetahuan tentang ASI Kekurangtahuan keluarga Tn.E
Esklusif mengenai ASI Ekslusit
4
5

a. Menentukan Prrioritas Masalah (Dapat memilih metode lain)


Masalah
No. Kriteria
1 2 3 4 5 6
1 Sifat masalah 4 4 4
ancaman
Kesehatan
2 Kemungkinan 2 1 3
masalah dapat
diubah dengan
mudah
3 Potensi masalah 3 4 4
untuk diubah tinggi
4 Menonjolkah 4 4 4
masalah harus
segera ditangai
Total Skor 13 13 15
Prioritas 2 3 2
Keterangan
Skor 1 = Kurang penting
Skor 2 = Cukup
Skor 3 = Tinggi
Skor 4 = Sangat Tinggi

b. Penentuan Prioritas Masalah


No. Masalah Skor
1 Kurangnya tentang pengetahuan bahaya rokok 4
2 Nutrisi balita 4
3 ASI Eksklusif 4

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BAPAK......


N0. Masalah Tujuan Rencana Kebidanan Implementasi Evaluasi
Kebidanan
1 Kurangnya Setelah Memberitahu keluarga Menjelaskan Keluarga
pengetahuan dilakukan mengenai zat yang tentang mengerti dan
keluarga tentang terkandung di dalam rokok bahaya rokok mampu
tentang penyuluhan bagi tubuh menjelaskan
bahaya bahaya perokok kembali akan
merokok merokok maupun orang bahaya rokok
diharapkan di sekitarnya
keluarga
sadar akan
bahaya
rokok
2 Kurangnya Setelah Tgl: 5 April 2021 jam 12.30 Tanggal 16 Tanggal 16
pengetahuan dilakukan september September
keluarga konseling Menjelaskan ibu tentang 2020 jam 10.30 2020 jam 10
mengenai nutrisi Kebutuhan nutrisi balita Mnjelaskan 45
nutrisi balita balita pada ibu
diharapkan tentang tanda Ibu mengerti
ibu bahaya ibu tentang
mengerti nifas kebutuhan
akan nutrisi balita
kebutuhan Menjelaskan
nutrisi pada ibu
balitanya tentang
sehingga kebutuhan
kasus nutrisi ibu nifas
kurang gizi
pada
anaknya
dapat
perbaiki
dan tidak
terjadi gizi
buruk
3 Kurangnya Setelah Memberitahu ibu tanda Menjelaskan Keluarga
pengetahuan dilakukan bahaya bayi baru lahir pada keluarga mengerti
keluarga penyuluhan tentang tanda tentang tanda
tentang tanda tentang bahaya bayi bahaya bayi
bahaya bayi tanda baru lahir baru lahir
baru lahir bahaya bayi
baru lahir
diharapkan
keluarga
mengenal
kondisi
bayinya dan
mendeteksi
secara dini
jika terjadi
ketidak
normalan.

Anda mungkin juga menyukai