Anda di halaman 1dari 38

Kelompok 9

1. Mega Nur Rahmawati : 201701063


2. Noviyanti Lilik Fatika Sari : 201701095
3. Shinta Bella Marina : 201701089
4. Riska Virnanda : 201701146
 
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Konsep Tumbuh Kembang Tahap III
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama
berusia 2 ½ tahun dan berakhir anak berusia 5 tahun. Sekarang,
keluarga mungkin terdiri tiga hingga lima orang, dengan posisi suami-
ayah, istri-ibu, anak laki-laki-saudara, anak perempuan-saudari.
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif (dapat
diukur) perubahan ukuran tubuh dan bagiannya seperti peningkatan
jumlah sel, jaringan, struktur, dan sistem. Sebagai contoh
pertumbuhan fisik seseorang dengan bertambahnya tinggi badan,
berat badan, kepadatan tulang, dan struktur gigi dan polanya dapat
diprediksikan. (DeLaune & Ladner, 2011).
2. Tugas Perkembangan Keluarga Tahap III

Anak – anak usia pra sekolah memerlukan fasilitas-fasilitas yang bersifat


melindungi, karena pada tahap ini kecelakaan menjadi penyebab utama
kematian dan cacat. Mengkaji keamanan rumah merupakan hal yang
penting bagi orang tua dapat mengetahui resiko yang ada dan cara-cara
mencegah kecelakaan.

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga:


 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
 Mensosialisasikan anak
 Menintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain
 Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
( hubungan perkawinan dang hubungan orang tua dan
anak ) dan diluar keluarga ( keluarga besar dan
komunitas ).
3. Masalah-Masalah Tumbuh Kembang Tahap III

 Masalah kesehatan yang telah diidentifikasikan yan


 Yang utama adalah penyakit- penyakit menular yang lazim pada
anak yaitu: jatuh, luka bakar, keracunan dan kecelakaan yang lain
yang terjadi selama usia prasekolah.
 Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah
hubungan perkawinan. Beberapa studi mencoba meneliti
menurunya kepuasan yang dialami oleh banyak pasangan
 masalah kesehatan yang lain yang penting adalah persaingan
diantara kakak-adik, keluarga berencana, kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan
anak
Peran perawat pada Tahap III adalah:

 Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam


hal pencegahan masalah kesehatan utama seperti,
merokok, penyalahgunaan obat dan alcohol, seksualitas,
keselamatan, diet dan nutrisi, olahraga, dan penanganan
stress/dukungan sosial
 Membantu anak membentuk gaya hidup yang sehat dan
memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual, emosional,
dan sosial secara optimal.
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada tahap
perkembangan keluarga anak prasekolah antara lain :

1) Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga merawat anggota dengan anak
prasekolah

2) Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan ketidakmampuan keuarga merawat anggota
dengan anak prasekolah

3) Proses keluarga terganggu

4) Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
5) Kesiapan untuk peningkatan parenting
6) Resiko ketegangan pemberi perawatan berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
7) Resiko keterlambatan tumbuh kembang berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga usia prasekolah
8) Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
tumbuh kembang anak
9) Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan.
PENGKAJIAN KELUARGA
1.1 Data Umum

1.1.1 Nama Keluarga (KK)

a. Nama KK : Tn. S
b. Umur : 26 Tahun
c. Alamat : Mojokerto
d. Pekerjaan KK : Sopir
e. Pendidikan : SMA
f. No. Telp : 0812-XXX-XXX

1.1.2 Komposisi Keluarga :

a. Istri
a. Nama : Ny. L
b. Umur : 24 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
Status imunisasi
Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan Ket
Kelamin dgn KK
BCG Polio DPT Hepatitis Campak

1. An.D Pr Anak 5 thn TK 0 kecil * * * * * Saat ini/saat


kandung pengkajian
                   
anak dalam
 
                    keadaan
  sehat
                   

2. An. T Lk Anak 4 bln - *     * - Saat ini/saat


kandung pengkajian
 
anak dalam
  keadaan
sehat
1.1.3 Genogram :

Tn.A adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara dan Ny.A adalah anak pertama
dari 2 bersaudara. Mereka mempunyai 2 orang anak yaitu An.D yang
sekarang berusia 5 tahun Dan An.T yang masih berusia 4 bulan.
1.1.4 Tipe Keluarga
 Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan
anak (2 orang), keluarga termasuk dalam keluarga
sejahtera tahap 2.
1.1.5 Suku
 Tn. S dan Ny. L sama-sama berasal dari suku Jawa.
Mereka bisa menerima kebiaasaan mereka satu sama
lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi
tidak ada kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan
terhadap perbedaan.
1.1.6 Agama
 Agama yang dianut oleh keluarga Tn. S adalah agama
Islam. Keluarga Tn. S biasa melakukan shalat 5 waktu
di rumah.
7) Status Sosek Keluarga

a) Penghasilan Keluarga
Penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat
dari hasil menyupir oleh Tn. S dan usaha dagang oleh Ny. L.
b) Pemanfaatan Dana Keluarga      
 Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari
juga untuk membantu membiayai kuliah adik sang istri.
c) Sosial keluarga                   
 Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan  keluarga
terpenuhi.

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga

 Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan


berekreasi ke pantai.
1.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.2.1 Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah
karena usia anak tertua pada keluarga Tn. S adalah 5 tahun.
1.2.2 Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah Keluarga
dengan anak sekolah, Keluarga dengan anak remaja, Keluarga dengan
anak dewasa (pelepasan), Keluarga usia pertengahan, Keluarga usia
lanjut karena keluarga elum melewati tahapan-tahapan tersebut.
1.1.1 Riwayat keluarga inti

Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun.
Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:
a. Kepala keluarga
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.
b. Istri
Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah
dirawat di rumah sakit, hanya berobat di puskesmas.
c. Anak D (anak ke I)
Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat
usia mulai memasuki 4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan
disambung minum susu formula hingga harus dirawat inap di puskesmas
selama 12 hari.
Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi
karena anak tidak sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa
ke dokter praktek dan dokter mendiagnosis anak mengalami radang yang
menyebabkan anak panas. Setelah usia 4 tahun hingga sekarang ( 5 tahun )
klien tidak pernah kambuh lagi penyakit tersebut.
d. Anak T (anak ke 2)
Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat
inap di Rumah Sakit.
 1.3.1 Karakteristik rumah
A Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
 Tipe rumah keluarga Tn. R bersifat permanen memiliki ukuran Luas rumah yang
ditempati ±24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu, ruang
tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur, dapur, kamar mandi dan WC.
B. Ventilasi Dan Penerangan
 Penerangan/cahaya cukup, sinar matahari masuk melalui jendela dan ventilasi.
Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat dari seng. Penerangan pada malam
hari menggunakan listrik
C. Persediaan air bersih
 Sumber air minum yang digunakan dari sumur. Air yang digunakan untuk air
minum juga dari sumur.
D. Pembuangan sampah
 Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar. Keadaan
halaman rumah banyak ditumbuhi rumput
E. Pembuangan air limbah
 Langsung dialirkan ketanah
F. amban/ WC (tipe, jarak dengan sumber air)
 WC-nya tidak memiliki septik tank (WC cemplung).
G. Denah (rumah dan lingkungan)
 Karakteristik tetangga dan komunitas RW
 Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan
keluarga Tn. S dengan tetangga sangat baik. Selain itu Ny.
L juga aktif dalam kegiatan arisan dengan tetangga.
Sebagian besar komunitas RW adalah warga pendatang
yang umumnya berprofesi sebagai pegawai negeri atau
swasta. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan
oleh warga adalah angkot, ojek, motor dan mobil pribadi.
 Mobilitas Geografis Keluarga
 Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak
menikah.Tn. S bekerja dari pagi sampai jam 16.00 WIB
sebagai supir. Sedangkan Ny. L membantu suaminya
berjualan.
 Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan
masyarakat
 Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering
mengikuti pengajian. Anaknya juga rajin mengaji.
 Sistem pendukung keluarga
 Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung
dalam pembentukan keluarga dan dalam pemecahan
masalah
 Struktur Keluarga
 Pola Komunikasi Keluarga
 Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi
untuk menyelesaikan masalah anaknya.Namun terkadang
Ny. L menegur dengan keras apabila anaknya tidak mau
sekolah dan bermain sepeda dijalan. Bahasa yang
digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak
memakai bahasa Indonesia.

 Struktur kekuatan keluarga


 Tn. S bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga
yang harus bertanggung jawab terhadap keluarga. Ny. L
berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga mengurus
anak-anaknya.
 Struktur kekuatan keluarga
 Tn. S bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang
harus bertanggung jawab terhadap keluarga. Ny. L berperan
sebagai ibu rumah tangga yang juga mengurus anak-anaknya.
 Struktur peran (formal dan informal)
 Peran Formal
 Tn. S : Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.
 Ny. L : Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.
 An. D : Sebagai anak, kakak, dan cucu
 An. T : Sebagai anak, adik, dan cucu.
 Peran Informal
 Tn. S : Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah untuk
keluarganya dengan pekerjaan menjadi supir mobil.
 Ny. L : Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti
acara pengajian ibu – ibu di lingkungan tempat tinggal.
 An. D : Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.
 An. T : Belum Ada
 Fungsi Perawatan Keluarga
 Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan
kesehatan atau puskesmas, jika anak mengalami panas tinggi,
karena menurut orang tua anak mempunyai riwayat demam
berdarah.
 Stress dan Koping Keluarga
 Stressor jangka pendek
 Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar
anaknya tidak mengalami kekambuhan penyakitnya seperti yang
pernah dialami sebelumnya.
 Stressor Jangka Panjang
 Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris,
tetapi keluarga masih mengumpulkan biaya.
 Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
 Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya,
karena takut penyakit yang pernah diderita anaknya masa lalu
dapat kambuh kembali.
 Strategi koping yang digunakan
 Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke
puskesmas. Dan jika ada masalah dalam keluarga suami dan istri
selalu mendiskusikan masalah tanpa melibatkan anak-anak.
1.1 Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Tn. S Ny. L An. D An. T

1 Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik

Tanda – tanda TD: 120/70 TD: 110/70 N: 94 N: 96


Vital: N: 86
N: 90 S: 36,6 S: 36,5
- TD (mmHg) S: 36. 5
- Nadi S: 36,6 RR: 22 RR: 24
RR: 20
(x/menit) RR: 20
- Suhu
(celcius)
- RR (x/menit)
2 Kepala Rambut dan Rambut dan Rambut dan Rambut dan
kulit kepala kulit kepala Kulit kepala Kulit kepala

Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi : Inspeksi :


rambut ikal, Rambut lurus, rambut lurus, rambut lurus,
kulit bersih tidak ada uban, kulit bersih. kulit bersih.
kulit bersih.

3 Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Kedua mata kedua mata kedua mata kedua mata
simetris, simetris, simetris, simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak pucat, tidak pucat, tidak pucat, tidak pucat,
sclera tidak sclera tidak sclera tidak sclera tidak
icterik. icterik. ikterik. ikterik.

Palpasi : tidak Palpasi : tidak Palpasi : tidak


ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan, tekanan tekan, tekanan tekan, tekanan
bola mata tidak bola mata tidak bola mata tidak
tinggi. tinggi. tinggi.
Hidung Inspeksi : hidung simetris, Inspeksi : hidung simetris, Inspeksi : hidung simetris, Inspeksi : hidung
tidak ada secret, tidak ada tidak ada secret, tidak ada tidak ada secret, tidak ada simetris, tidak ada
korpal, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip. secret, tidak ada
pembesaran polip. pembesaran polip. Palpasi : tidak ada nyeri korpal, tidak ada
Palpasi : tidak ada nyeri Palpasi : tidak ada tekan. pembesaran polip
tekan nyeri tekan  

Mulut dan Faring Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak ada
stomatis, tidak ada karies stomatitis, tidak ada caries stomatitis, tidak ada caries stomatitis, tidak ada caries
gigi, tidak ada gigi palsu, gigi, tidak ada gigi palsu, gigi, tidak ada gigi palsu, gigi, tidak ada gigi palsu,
tidak ada faringitis, lidah tidak ada faringitis, lidah tidak ada faringitis, lidah tidak ada faringitis, lidah
tidak kotor. tidak kotor. tidak kotor. tidak kotor.
Palpasi : lidah teraba lunak, Palpasi : lidah teraba lunak,  
tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.
6 Telinga Inspeksi : kedua Inspeksi : kedua Inspeksi : kedua Inspeksi :
telinga simetris,tidak telinga simetris, tidak telinga simetris, tidak kedua telinga
ada korpal. ada korpal. ada korpal. simetris, tidak
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada ada korpal.
nyeri tekan nyeri tekan. nyeri tekan.
   

7 Leher Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak ada
sikatrik, tidak ada sikartrik, tidak ada sikatrik, tidak ada sikatrik, tidak ada
nodul nodul. nodul. nodul.
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada
pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
jugularis dan kelenjar jugularis dan kelenjar jugularis dan kelenjar jugularis dan kelenjar
tiroid. tiroid. tiroid. tiroid.
8 Dada Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk
normochest, tidak normochest, tidak normochest, tidak ad normochest, tidak ada
ada nodul, tidak ada ada nodul, tidak ada nodul, tidak sikatrik. nodul.
sikatrik. sikatrik. Palpasi : tidak ada
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada
nyeri tekan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang
fraktur pada tulang fraktur pada tulang iga.
iga iga. Perkusi : terdengar
Perkusi : terdengar Perkusi : terdengar resonan pada paru
resonan pada paru resonan pada paru dan redup pada
dan redup pada dan redup pada jantung 
jantung. jantung. Auskultasi : terdengar
Auskultasi : terdengar Auskultasi : terdengar vesikuler.
vesikuler vesikuler.
9 Abdomen Inspeksi : tidak ada nodul, Inspeksi : tidak ada nodul, Inspeksi : tidak ada nodul,
tidak acites. tidak acites. tidak acites.
Auskultasi : suara peristaltic Auskultasi : suara peristaltic Auskultasi : suara peristaltic
terdengar 25 x/menit terdengar 25x/menit terdengar 20x/menit
Perkusi : terdengar timpani Perkusi : terdengar tympani Perkusi : terdengar tympani
pada usus,dan redup pada pada usus, dan redup pada pada usus, dan redup pada
hati dan ginjal. hati dan ginjal. hati dan ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri Palpasi : tidak ada nyeri Palpasi : tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran tekan, tidak ada pembesaran tekan, tidak ada pembesaran
hati dan limpa. hati dan ginjal. hati dan ginjal.
     
10 Ekstermitas Inspeksi : anggota Inspeksi : anggota Inspeksi : anggota Inspeksi : anggota
gerak lengkap, tidak gerak lengkap, tidak gerak lengkap, tidak gerak lengkap, tidak
ada luka,bekas jahitan, ada luka, bekas jahitan, ada luka, bekas jahitan, ada luka, bekas jahitan,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan
pada jari tangan dan pada jari tangan dan pada jari tangan dan pada jari tangan dan
kaki. kaki. kaki. kaki.
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada  
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
fraktur. fraktur. fraktur.

11 Genetalia     Tidak ada keluhan  

12 BB dan TB     Berat badan klien 16 kg  


dan tinggi badan 110
cm
N Data Penyebab Masalah
o
1
DS : Ny. L mengatakan mencemaskan kekambuhan penyakit Ketidakmampuan keluarga memberi Kecemasan orang tua Kepada
anaknya. Jika anak panas tinggi, ibu mengatakan langsung perawatan pada perubahan yang akan Anaknya
membawa anaknya ke puskesmas. terjadi pada status kesehatan anaknya.
DO : Ny. L nampak berantusias dalam menanggapi keadaan
 
kesehatan  anaknya.

2 DS : Ketidakmampuan keluarga Resiko terjadinya gangguan


a. Ny. L mengatakan kalau An. D nafsu makannya mengenal masalah nutrisi yang kebutuhan nutrisi kurang dari
kadang menjadi berkurang dibutuhkan pada anak kebutuhan tubuh pada An. D
b. Ny. L mengatakan An. D suka jajan makanan ringan  
prasekolah
c. Ny. L mengatakan nutrisi adalah makanan yang kita
makan sehari-hari
DO : An.D Tampak malas makan
 
3 DS : Resiko cedera fisik pada
Ketidakmampuan
a. Ny. L mengatakan anaknya suka bermain sepeda
anak 
b. Ny. L mengatakan anak susah dilarang jika ingin bersepeda keluarga memodifikasi
di jalanan lingkungan yang aman
c. Ny. L mengatakan anak suka mengikuti ibu saat memasak,
untuk anak prasekolah
dan anak suka menggunakan alat dapur
DO :
d. An. D sudah dapat mengendarai sepeda sendiri
e. Tempat kerja Ny. L dekat dengan jalan raya
f. Tidak terdapat pembatas atau pagar di depan rumah
SKORING MASALAH

1. Kecemasan orang tua kepada anaknya


No Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran

1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Sifat masalah merupakan


ancaman karena kadang nafsu
1. Status Sejahtera (3)
makan An. D menjadi berkurang
2. Aktual (2)
dan jika itu tidak ditanggulangi
3. Potensial (1)
akan menjadi aktual dan dapat
menyebabkan penurunan pada
status kesehatannya yaitu
gangguan nutrisi.

2 Kemungkinan Masalah 2 1/2 x 2 = 1 Masalah sebagian dapat diubah


Dapat Diubah: karena Ny. L dapat memberikan
1. Mudah (2) makanan-makanan lain kepada
2. Sebagian (1) An. D
3. Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah untuk dicegah
Untuk Dicegah: cukup karena dapat dilakukan
1. Tinggi (3) dengan mengajarkan cara
2. Cukup (2) pengolahan makanan yang
3. Rendah (1) menarik untuk An. D dengan
pemasukan nutrisi
4 Menonjolnya 1 1/2 x 1 = Keluarga menyadari ada masalah
Masalah: 1/2 tapi tidak perlu ditangani dengan
1. Membutuhkan perhatian segera.
dan segera diatasi (2)
2. Tidak membutuhkan
perhatian dan tidak segera
diatasi (1)
3. Tidak dirasakan sebagai
masalah atau kondisi
yang membutuhkan
perubahan (0)

JUMLAH 2 5/6  
1. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An.
D

No Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran

1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Sifat masalah merupakan


ancaman karena kadang nafsu
1. Status Sejahtera (3)
makan An. D menjadi berkurang
2. Aktual (2)
dan jika itu tidak ditanggulangi
3. Potensial (1)
akan menjadi aktual dan dapat
menyebabkan penurunan pada
status kesehatannya yaitu
gangguan nutrisi.

2 Kemungkinan Masalah 2 1/2 x 2 = 1 Masalah sebagian dapat diubah


Dapat Diubah: karena Ny. L dapat memberikan
1. Mudah (2) makanan-makanan lain kepada
2. Sebagian (1) An. D
3. Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Potensial masalah untuk dicegah
Untuk Dicegah: cukup karena dapat dilakukan
1. Tinggi (3) dengan mengajarkan cara
2. Cukup (2) pengolahan makanan yang
3. Rendah (1) menarik untuk An. D dengan
pemasukan nutrisi
4 Menonjolnya Masalah: 1 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga menyadari ada
1. Membutuhkan masalah tapi tidak perlu
perhatian dan segera ditangani dengan segera.
diatasi (2)
2. Tidak membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
JUMLAH 2 5/6
N Kriteria dan Skor B Total Pembenaran
o ob
ot

1 Sifat Masalah: 1 2/3 x 1 = 2/3 Bahaya fisik mungkin dapat terjadi, Ny L


1. Status Sejahtera (3)   mengatakan anak susah dilarang  jika ingin
2. Aktual (2) bersepeda di jalanan
(i)Resiko cedera fisik pada anak
3. Potensial (1)  

2 Kemungkinan Masalah 2 1/2 x 2 = 1 Ny L menegur dan memberikan


Dapat Diubah: contoh pada anak
1. Mudah (2)
2. Sebagian (1)
3. Tidak dapat (0)
3 Potensial Masalah 1 2/3 x 1 = 2/3 Pemberian lingkungan dan
Untuk Dicegah: tempat bermain yang aman
1. Tinggi (3) untuk anak
2. Cukup (2)
3. Rendah (1)
4 Menonjolnya Masalah: 1 2/2 x 1 = 1 An D sering mengendarai sepeda
1. Membutuhkan di jalan dan bermain alat-alat
perhatian dan segera dapur, oramg tua sulit untuk
diatasi (2) memberitahu
2. Tidak membutuhkan
perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
3. Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
JUMLAH 3 1/3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

N Diagnosa Keperawatan Keluarga Skor


o

1 Kecemasan Orang Tua Kepada Anaknya 3 5/6


 

2 Resiko cedera fisik pada anak  3 1/3


 

3 Resiko Terjadinya Gangguan Kebutuhan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan 2 5/6


Tubuh Pada An. D
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan

1 Kecemasan Orang Tua TUK 1 Keluarga mampu


Kepada Anaknya mengenal masalah
Setelah dilakukan intervensi
keluarga mampu mengenal 1. Anjurkan keluarga
masalah dengan kriteria hasil : untuk
mengungkapkan
1. Keluarga mampu mengenali
kecemasannya
masalah
2. Memberikan cara
2. Keluarga mampu mengatasi
mengatasi kecemasan
kecemasan dengan baik
dengan baik
3. Identifikasi pada saat
terjadi perubahan
tingkat kecemasan
4. Bantu keluarga
mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
TUK 2 Keluarga mampu
memutuskan tindakan
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan
keluarga mampu memutuskan
tindakan perawatan dengan 1. Anjurkan keluarga
kriteria hasil: untuk tetap
mempertahankan
1. Persepsi yang salah menurun
mekanisme koping
2. Klien mampu
keluarga dalam
mempertimbangkan dalam
menghadapi masalah
mengambil keputusan
2. Anjurkan keluarga
3. Keluarga mampu memutuskan
untuk mengurangi
tindakan yang tepat untuk
stresor yang
mengatasi kecemasan
TUK 3 Keluarga mampu melakukan
Setelah dilakukan intervensi keluarga mampu perawatan
melakukan perawatan dengan kriteria hasil: 1. Ajarkan kepada keluarga
1. Keluarga dapat mengontrol kecemasannya bagaimana respon saat kecemasan
2. Kecemasan keluarga menurun muncul untuk meminimalkan rasa
cemas
2. Ajarkan teknik yang tepat saat
kecemasan muncul
3. Berikan informasi factual terkait
dengan diagnosis, perawatan dan
prognosis
TUK 4 Keluarga mampu memodifikasi
Setelah dilakukan intervensi keluarga mampu lingkungan
memodifikasi lingkungan dengan kriteria hasil: 1. Modifikasi lingkungan untuk
1. Terpenuhinya pencahayaan luar rumah meminimalkan rasa kecemasan
2. Terpenuhinya pencahayaan dalam rumah 2. Identifikasi karakteristik
3. Terjaganya kebersihan rumah lingkungan yang menyebabkan
4. Terpenuhinya lingkungan yang nyaman kecemasan meningkat
3. Ajarkan kepada keluarga
menggunakan teknik relaksasi
TUK 5 Keluarga mampu memanfaatkan
Setelah dilakukan intervensi keluarga mampu fasilitas pelayanan kesehatan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan 1. Anjurkan kepada keluarga untuk
kriteria hasil: segera membawa ke pelayanan
1. Menggunakan sumber informasi yang terpercaya kesehatan yang terdekat
2. Menerima saran dari tenaga kesehatan
3. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan keluarga
TUK 1 Keluarga mampu mengenal
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan masalah kesehatan
keluarga mampu mengenal masalah dengan Kriteria 1. Identifikasi lingkungan yang dapat
Hasil : membahayakan anak
1. Orang tua klien mampu menjelaskan bagaimana 2. Jelaskan kepada orang tua bahwa
TERAPI MODALITAS

 Terapi modalitas menggunakan terapi lingkungan yang


merupakan terapi yang dilakukan dengan cara mengubah atau
menata lingkungan agar tercipta perubahan perilaku pada klien
dari perilaku mal-adaptive menjadi perilaku adaptif. Proses
terapi dilakukan dengan mengubah seluruh lingkungan menjadi
lingkungan yang terapeutik untuk klien. Dengan lingkungan
yang terapeutik akan memberikan kesempatan klien untuk
belajar dan mengubah perilaku dengan memfokuskan pada
nilai terapeutik dalam aktifitas dan interaksi.

Anda mungkin juga menyukai