Anda di halaman 1dari 11

5) Memeriksa status gizi.

a) Melihat dan meraba adanya pembengkakan di kedua punggung kaki


b) Mengukur berat badan menurut panjang badan atau tinggi badan, apakah
• BB/PB (TB) < -3 SD
• BB/PB (TB) ≥ -3 SD - < -2 SD
• BB/PB (TB) -2 SD - +2 SD
c) Mengukur lingkar lengan atas (LILA)
• LILA < 11,5 cm
• LILA 11,5 -12,5 CM
• LILA > 12,5 CM
d) Jika BB menurut PB atau TB <-3 SD atau LILA < 11,5 CM, memeriksa adanya
komplikasi medis:
• Apakah ada tanda bahaya umum?
• Apakah ada klasifikasi berat?
• Jika tidak ada komplikasi medis nilai pemberian ASI pada anak umur < 6 bulan.
• Apakah ada masalah pemberian ASI?
6) Memeriksa anemia.
Melihat tanda kepucatan pada telapak tangan dan bandingkan telapak tangan anak dengan
telapak tangan Anda dikatakan agak pucat jika kulit telapak tangan anak itu pucat dan
dikatakan sangat pucat jika telapak tangan kelihatan putih.
7) Memeriksa status imunisasi.
Yang perlu diperiksa adalah umur berapa anak diberi vaksin, jenis vaksin yang sudah
diperoleh, dan tempat di mana anak mendapatkan imunisasi.
8) Memeriksa pemberian vitamin A.
Untuk pemberian vitamin A periksa status pemberian vitamin A pada semua anak yang
berumur 6 bulan–5 tahun.
9) Menilai masalah/keluhan lain.

209
1) Terselenggaranya layanan pengembangan anak usia dini holistik integratif
menuju terwujudnya anak indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan berahlak
mulia.
2) Terpenuhinya kebutuhan essensial anak usia dini secara utuh meliputi
kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan
pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai kelompok umur.
3) Terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan
yang salah, dan eksploitasi di manapun anak berada.
4) Terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras
antar lembaga layanan terkait sesuai kondisi wilayah.
5) Terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orangtua, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah, dalam upaya pengembangan
anak usia dini holistik-integratif.

b. Lingkup Pelayanan Kesehatan PAUD HI


Lingkup pelayanan kesehatan PAUD HI meliputi
1) kesehatan ibu (hamil), antara lain pemeriksaan ibu hamil, pemberian tablet
Fe, pemberian makanan tambahan, stimulasi otak anak;
2) persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, inisiasi menyusui
dini, pelayanan keluarga berencana;
3) kesehatan neonatal antara lain kunjungan neonatal, imunisasi, ASI ekslusif,
pemantauan tumbuh kembang, stimulasi otak, skrining kesehatan;
4) kesehatan bayi dan anak antara lain makanan pendamping ASI, imunisasi,
pelayanan perbaikan gizi, pemberian vitamin A, pemeriksaan gigi, pemeriksaan
telinga hidung dan tenggorokan, promosi kesehatan,
pengembangan kawasan sehat, pengembangan kawasan layak anak, PHBS.

216
c. Peran Bidan dalam PAUD HI
Peran bidan dalam PAUD HI sebagai berikut.
1) Memastikan semua ibu hamil, bersalin, bayi dan balita tercatat pada kohort
dan sudah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya
sebagaimana tercantum dan tercatat dalam BUKU KIA.
2) Melaksanakan kerja sama dengan kader POSYANDU, kader/pendidik
PAUD dan kader BKB serta kader permerhati kesehatan ibu anak dalam rangka
meningkatkan akses sasaran dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan
kemampuan mereka menyampaikan pesan penting pada BUKU KIA.
3) Bekerja sama dengan ketua tim penggerak PKK desa untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya melalui PAUD HI
4) Melaporkan semua pelayanan kesehatan serta masalah yang ditemukan pada
bidan coordinator dan kepala Puskesmas untuk mendapatkan jalan keluar dan
tindaklanjutnya.

Gambar 6.8 Pelayanan PAUD HI

217
EVALUASI
1. Pada tanggal 7 Agustus 2015 seorang ibu membawa anaknya ke Poli
Tumbuh kembang karena kondisi anaknya sangat penakut dan pendiam. Untuk
pemeriksaan lanjut diperlukan data usia anak.Tanggal lahir anak 28 Desember
2013. Berapakah usia anak yang sesuai berdasarkan kasus tersebut?
a. 1 tahun 5 bulan.
b. 1 tahun 6 bulan.
c. 1 tahun 7 bulan
d. 2 tahun 4 bulan.
e. 2 tahun 5 bulan
2. Bayi A usia 5 bulan , sehat, setiap bulan ditimbang dan selalu naik, sejak
lahir hanya diberikan ASI saja oleh orangtuanya, dari hasil skrining KPSP
didapatkan hasil S (SESUAI). Salah satu tanda kecukupan ASI adalah ….
a. bayi jarang sakit
b. bayi sering BAK/BAB
c. bayi sering tidur
d. BB naik setiap bulan
e. bayi tumbuh lebih cepat dari normal
3. Seorang wanita datang ke posyandu membawa anaknya berumur 3 bulan, 12
hari untuk dilakukan penimbangan. Bidan melakukan deteksi pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan menggunakan KPSP. Hasil pemeriksaan didapatkan
bayi belum bisa mengangkat kepala dengan tegak seperti pada gambar. Apakah
intervensi yang harus diberikan berdasarkan kasus tersebut ….
a. Melakukan rujukan ke RS
b. Lakukan pemeriksaan kesehatan
c. Lakukan penilaian ulang 2 minggu kemudiaan
d. Melakukan intervensi stimulasi untuk mengejar ketertinggalan.
e. Teruskan pola ASUH sesuai dengan tahap perkembangan anak.
220
4. Seorang ibu membawa bayinya ke posyandu tanggal 20 JAnuari 2015. Usia bayi 4 bulan 7 hari.
Sebelumnya sudah mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal. Imunisasi terakhir adalah polio 2,
DPT Combo 1. Dari hasil pemeriksaan tanda vital normal. Imunisasi selanjutnya adalah ….

a. HB 0 dan BCG

b. DPT Combo 2, Polio 3

c. DPT Combo 4, Polio 4

d. DPT, HB 1 dan Polio 4

e. DPT Combo 2, dan HB 2

5. Bayi A, usia 6 bulan, selama ini bayi hanya diberikan ASI saja. Ibu berencana memberikan
Makanan Pendamping ASI. Makanan apa yang dapat diberikan sesuai dengan usia bayinya .…

a. hanya diberikan ASI

b. makanan lembek

c. makanan lumat

d. makanan keluarga

e. makanan bayi kemasan

6. Seorang ibu bersalin, 2 hari yang lalu mengatakan kepada bidan bahwa ia ingin memberikan susu
formula kepada bayinya sebab ASI belum keluar dan bayinya terus menangis. Dari kasus tersebut,
apakah asuhan yang harus diberikan oleh bidan?

a. Menuruti keinginan ibu.

b. Berkonsultasi dengan dokter.

c. Memberikan susu formula yang aman.

d. Menginformasikan bahwa bayi masih menyimpan kalori sampai 3 hari.

e. Segera menenangkan bayi ibu.

7. Seorang bayi baru lahir 6 minggu yang lalu, Berat badan saat lahir 3,2. Hasil pemeriksaan fisik
tidak ditemukan kelainan, berat badan 4,5 kg. asuhan yang paling tepat untuk bayi tersebut?

a. Informasi tentang pentingnya ASI eksklusif.

b. Informasi tentang perawatan bayi normal.

c. Perlu pemberian makanan tambahan.

d. Perlu pemberian vitamin.

e. Perlu ditimbang ulang.


221
8. Seorang ibu membawa bayinya ke posyandu tanggal 20 Januari 2014. Usia
bayi 4 bulan 7 hari. Sebelumnya sudah teratur mendapatkan imunisasi sesuai
jadwal imunisasi dan imunisasi terakhir yaitu Polio 2 dan DPT Combo 1. Dari
hasil tanda-tanda vital keadaan umum normal. Imunisasi apa yang akan
diberikan?
a. HB 0 dan BCG.
b. DPT Combo 2, Polio 3.
c. DPT Combo 4 dan Campak.
d. Polio 4 dan Campak.
e. DPT dan Campak.
9. Seorang bidan sedang melakukan kegiatan pelayanan di Posyandu. Saat ini
bidan menjadwalkan kegiatan pelaksanaan stimulasi tumbuh kembang balita.
Apakah prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan
tersebut?
a. Berikan hadiah jika perlu.
b. Menegur anak jika terjadi penyimpangan.
c. Gunakan alat bantu yang canggih dan menarik.
d. Berikan stimulasi yang berbeda pada kelompok umurnya.
e. Memberi kesempatan yang berbeda pada anak laki dan perempuan.
10. Seorang anak balita berumur 5 tahun, nampak gelisah setiap kali ada hal
yang tidak sesuai dengan keinginannya, bahkan tidak jarang ia berguling-guling
di tanah, memukul dan berteriak teriak agar setiap keinginannnya diberikan oleh
orang-orang di sekitarnya.Apakah analisis yang paling tepat untuk kasus
tersebut?
a. Temper tantrum.
b. Sibling rivalry.
c. Bounding attachment.
d. Anak nakal.
e. Hiperaktif.
222
Health is not everything, but without health everything is nothing. Kesehatan
memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak
berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang sehat
hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat
serta mengubah perilaku tidak sehat menjadi perilaku hidup sehat.
A. Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Kebutuhan Gizi pada Anak Usia Sekolah
Kebutuhan gizi (nutrient requirement) adalah banyaknya energi dan zat gizi
minimal yang diperlukan oleh anak sekolah untuk membantu dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Semakin meningkat usia anak maka
kebutuhan juga semakin meningkat.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi
yang perlu diperhatikan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut.
a. Anak dapat mengatur pola makannya.
b. Pola makan anak dapat dipengaruhi oleh jajanan yang ada di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan luar rumah, pengaruh teman serta iklan
dari berbagai media.
c. Kebiasaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur harus
diarahkan ke pola makan makanan beragam.
d. Adanya pengaruh aktivitas lain yang lebih menarik daripada makan, perlu
kesabaran orang tua dan kreativitas orang tua agar anak cukup makan
dengan gizi seimbang.

224
yang dirujuk karena asfiksia berat sebanyak 5 orang, yang tertolong hanya 3
bayi. Rata-rata pasien yang dirawat sekitar 1–2 hari. Pada 1 minggu pertama
yang kontrol 75 bayi. Dua minggu kemudian, ibu yang kontrol sebanyak 65
orang. Pada hari ke-42 yang yang kontrol menjadi lebih sedikit yaitu 60 orang,
karena masih banyak ibu nifas yang dilarang keluar rumah sebelum 40 hari. Di
antara 200 ibu yang ANC diantar suami karena mengeluh pusing mencapai
separuhnya. Sebulan sekali Bidan E melaksanakan posyandu di setiap dusun.
Saat posyandu balita yang datang 80 orang. Hasil penimbangan 8 ×/tahun
sebanyak 80 orang. Pemberian vitamin A dosis tinggi diberikan kepada semua
sasaran sesuai umurnya. Saat pemeriksaan ANC dilakukan ada 12 orang ibu
yang mengeluh kakinya bengkak. Kader menemukan 15 orang ibu yang pucat
sekali, lemas, tidak mau makan sampai berat badan turun terus. Ada 5 orang
rujukan dukun untuk ANC di posyandu karena letak sungsang. Seminggu sekali
Bidan E jaga di puskesmas pembantu dengan dibantu pekarya 1 orang. Hasil
kegiatan yang dilaporkan imunisasi BCG sebanyak 10 bayi, DPT 2 sebanyak 30
orang, yang seharusnya DPT 3 tetapi lambat 3 bulan sebanyak 12 orang, yang
campak 32 orang. Balita yang masih di bawah 1 tahun banyak batuk pilek
sekitar 30 orang, sementara yang berumur sekitar 2-3 tahun yang diare sebanyak
19 orang. Semua yang sakit ditangani dengan sistem MTBS. Jumlah ibu KB
baru 50 orang, yang lama 35 orang.
1. Jumlah Sasaran Ibu Hamil
Untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil di Kabupaten K yang
mempunyai penduduk sebanyak 5.000 jiwa dan angka CBR terakhir provinsi J
25,1/ 5000 penduduk, maka: Jumlah ibu hamil = 1,10 ×0,0251 ×5000 = 137,5.
Jadi jumlah sasaran ibu hamil di Kabupaten K adalah 137 orang.
2. Hitung Cakupan K1
Rumus yang dipakai untuk perhitungannya adalah: Jumlah ibu hamil yang
pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ada 45 orang ibu hamil.

248
BAB VII
PELAYANAN ANAK SEKOLAH DAN
REMAJA
Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:

1. Menjelaskan kebutuhan gizi pada anak usia sekolah dan remaja.

2. Menjelaskan kesehatan reproduksi pada remaja.

3. Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

4. Menjelaskan perilaku berisiko (merokok, drug abuse, hubungan seksual


berisiko, kekerasan) dan upaya untuk menghindarinya.

5. Menjelaskan pengetahuan akan HIV-AIDS.

6. Menjelaskan Program Kesehatan Peduli Remaja.

7. Menjelaskan imunisasi pada anak usia sekolah dan remaja.

8. Menjelaskan program Upaya Kesehatan Sekolah.

9. Menjelaskan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala serta tindak


lanjutnya pada anak usia sekolah dan remaja.

10. Melaksanakan imunisasi pada anak usia sekolah dan remaja.

Anda mungkin juga menyukai