DISUSUN OLEH:
Nim : J410190100
Kelas : Kesmas 2B
Shift : D
2020
A. JUDUL PRAKTIKUM
Kebutuhan Gizi Balita
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk melakukan pemantauan status gizi balita
2. Untuk menghitung nilai energi pangan pada balita
C. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu penentu kwalitas sumber daya manusia. Akibat
kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek serius seperti kegagalan pertumbuhan
fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Akibat lain adalah terjadinya
penurunan produktifitas, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan
meningkatkan resiko kesakitan dan kematian. Gizi yang baik sangat diperlukan untuk
proses tumbuh kembang bagi anak-anak yang normal ditinjau dari segi umur, anak balita
yaitu anak yang berumur di bawah lima tahun, merupakan anak yang sedang dalam masa
tumbuh kembang adalah merupakan golongan yang paling rawan terhadap kekurangan
kalori protein.
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan perubahan yang
memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi,
balita termasuk kelompok lawan gizi, mereka mudah menderita kelainan gizi karena
kekurangan makanan yang dibutuhkan. Pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-
zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi (Irianto, 2017)
Balita membutuhkan Nutrisi dalam jumlah yang memadai untuk bisa menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya yang berjalan dengan pesat. Makanan yang diberikan
tidaklah cukup hanya sekadar membuhi rasa laparnya saja. Namun yang terpenting juga
harus memnuhi Angka Kecukupan Gizi yang telah ditetapkan berdasarkan usia anak.
Pemberian Nutrisi yang baik dan tepat akan sangat penting untuk menunjang
kesehatan anak. Kebutuhan nutrisi Balita tentu saja berbeda dengan kebutuhan nutrisi pada
orang dewasa, sehingga Angka Kecukupan Gizinya pun tentu akan berbeda.
Perbedaan ini terlihat baik dalam hal jumlah maupun proporsi nutrisinya. Misalnya
saja proporsi Zat Gizi Mikro. Pada Balita, proporsi Lemak lebih banyak dibutuhkan
dibandingkan dengan proporsi Karbohidrat dan Protein. Kebutuhan nutrisi pada Balita
akan terus mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia dan aktivitasnya.
Masalah gizi balita yang harus dihadapi Indonesia pada saat ini adalah masalah gizi
kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan,
kurangnya persediaan pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan, sedang Masalah gizi lebih disebabkan
oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dan
kesehatan.
Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang
kebutuhan gizi balita, karena masa balita adalah masa pertumbuhan yang sangat pesat
sehingga mempengaruhi aktivitas fisik, pertumbuhan dan kecerdasan balita.
D. HASIL PRAKTIKUM
b) Identitas
c) Status imunisasi
d) KMS
E. PEMBAHASAN
Massa balita merupakan massa-massa dimana kita membutuhkan nutrisi yang banyak
untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita.Untuk itu diperlukan berbagai makanan yang
dapat melengkapi kecukupan terhadap vitamin-vitamin yang kita butuhkan.Seperti Vitamin A,
D, E, K, Kalsium, Vitamin B dan C, serta Zat Besi.Seperti kita ketahui, vitamin A sangat baik
untuk penglihatan dan kesehatan kulit balita.
Dari berbagai macam kebutuhan seorang balita tersebut kadang tidak dapat dipenuhi oleh
orang tua balita yang disebabkan oleh beberapa factor seperti : Ketersediaan pangan ditingkat
keluarga, Pola Asuh Keluarga, Kesehatan Lingkungan, dll.
Responden balita memiliki panjang badan saat lahir sebesar 48 cm dan tinggi badan
saat ini sebesar 75 cm sehingga bisa dikatakan responden balita memiliki tinggi badan
yang ideal dan sesuai dengan usia balita tersebut.
1. Pemantauan status gizi balita dapat dihitung menggunakan perhtungan Z-Score dengan
indikator pertumbuhan BB/U, TB/U dan TB/BB. Dari hasil perhitungan Z-Score
Responden balita yang bernama Azril memiliki gizi normal, tinggi badan sangat
pendek dan berat badan yang normal. Selain itu responden juga sudah melakukan
imunisasi secara rutin sehingga akan memperkuat imun tubuh.
G. DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Merryana. 2014. Gizi dan Kesehatan Balita. Jakarta : Kencana Pranada Media.
Fikawati, Sandra. 2015. Gizi Ibu Dan Bayi. Depok : Rajawali Press.
Irianto, Djoko Pekik. 2017. Pedoman Gizi Lengkap Keluarga Dan Olahragawan, Edisi Revisi.
Yogyakarta : Andi Publisher.
Sary, Yessy Nur Endah. 2018. Balita Gizi Kurang dan Keluarga. Yogyakarta: Deepublish
(CV Budi Utama).